Anda di halaman 1dari 57

KODE UNIT : K.70209.07001.

01
JUDUL UNIT : Mendesain Proyek Kesehatan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
konsultan manajemen kesehatan dalam
melakukan perencanaan dan mendesain proyek
bidang kesehatan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengidentifikasi 1.1 Tujuan, hasil, dan juga manfaat


Persyaratan Proyek proyek kesehatan bagi para
Kesehatan pengguna diuraikan proposal proyek
(proposal).
1.2 Stakeholder bidang manajemen
kesehatan diidentifikasi untuk
memastikan tujuan proyek dapat
dicapai.
1.3 Parameter Proyek Kesehatan
ditetapkan dalam proposal sesuai
dengan pedoman dan standar
organisasi.
1.4 Proposal proyek kesehatan
dirancang sesuai dengan kebijakan
dan prosedur organisasi untuk
memenuhi kebutuhan
pengguna/klien.
2. Menyiapkan Business 2.1 Penelitian dan analisis kasus bisnis
Case/Studi Kelayakan bidang kesehatan dilakukan untuk
Bidang Kesehatan mengidentifikasi dampak dan risiko,
faktor menghambat dan pilihan
alternatif.
2.2 Pilihan dan solusi kasus bisnis
bidang kesehatan diidentifikasi
berdasarkan saran yang didapatkan
dan rekomendasi yang dibuat sesuai
dengan kebijakan strategi
organisasi/unit kerja.
2.3 Laporan solusi kasus bisnis bidang
kesehatan dari proyek kesehatan
dibuat sesuai dengan saran dan
rekomendasi.
2.4 Persetujuan untuk proposal proyek
kesehatan yang sesuai dengan
kebijakan dan prosedur organisasi
didapatkan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Menyiapkan Rencana Proyek 3.1 Tujuan, outcome dan hasil proyek


Kesehatan kesehatan ditentukan dalam
Lingkup Proyek.
3.2 Potensi risiko, dan pilihan untuk
mengelola risiko proyek kesehatan
dicatat dalam rencana proyek .
3.3 Setiap parameter yang diidentifikasi
dalam proposal dan rencana proyek
kesehatan dikonsultasikan dengan
pihak-pihak terkait.
3.4 Alat manajemen proyek digunakan
dalam perencanaan sesuai dengan
persyaratan proyek.
3.5 Indikator pemantauan kinerja
proyek kesehatan ditetapkan oleh
pihak-pihak terkait sesuai dengan
kebijakan dan prosedur organisasi.

BATASAN VARIABEL:
1. Konteks Variabel
1.1 Stakeholder Proyek Kesehatan dapat meliputi:
1.1.1 Kementerian Kesehatan
1.1.2 Sponsor proyek kesehatan
1.1.3 Manajemen rumah sakit
1.1.4 Industri Farmasi, Alat Kesehatan dan Perumahsakitan
1.1.5 Organisasi profesi sektor kesehatan
1.1.6 Pemberi pelayanan kesehatan
1.2 Parameter proyek kesehatan meliputi:
1.2.1 Lingkup proyek yang terdiri outcome, tujuan, hasil proyek
kesehatan
1.2.2 Kelayakan (Feasibility) bidang kesehatan
1.2.3 Keterampilan yang dibutuhkan tim proyek kesehatan
1.2.4 Risiko terkait proyek meliputi SDM kesehatan, lingkungan,
sumber daya
1.2.5 Jangka waktu pelaksanaan proyek kesehatan
1.2.6 Biaya pelaksanaan proyek kesehatan
1.2.7 Manajemen Perubahan proyek kesehatan
1.2.8 Evaluasi proyek kesehatan
1.3 Kebijakan dan Prosedur Desain Proyek Kesehatan dapat terdiri
dari:
1.3.1 Peraturan perundang-undangan bidang Kesehatan
1.3.2 Kebijakan, Pedoman dan Panduan Organisasi bidang
kesehatan yang berkaitan dengan:
 Sumber daya
 Keamanan
 Rekrutmen
 Manajemen risiko
1.4 Faktor Penghambat Desain Proyek Kesehatan dapat meliputi:
1.4.1 Politik
1.4.2 Teknikal
1.4.3 Keuangan
1.4.4 Sumber Daya
1.4.5 Lingkungan
1.5 Laporan Desain Proyek Kesehatan, meliputi analisa laporan: Cost
Benefit Analysis
1.6 Lingkup Desain Proyek Kesehatan didefinisikan dengan:
1.6.1 Objektif: Tujuan melaksanakan Proyek
1.6.2 Outcome: Manfaat terukur yang dapat dicapai dari
penggunaan output yang dihasilkan proyek
1.6.3 Output/hasil Proyek: Jasa/Produk yang dihasilkan proyek
1.7 Pilihan untuk mengelola risiko Desain Proyek Kesehatan dapat
meliputi:
1.7.1 Menerima
1.7.2 Menghilangkan
1.7.3 Meminimalisir
1.7.4 Transfer
1.8 Rencana Desain Proyek Kesehatan meliputi:
1.8.1 Strategi manajemen keuangan dan anggaran
1.8.2 Manajemen kontrak
1.8.3 Estimasi biaya
1.8.4 Kriteria evaluasi
1.8.5 Outcome yang diharapkan manfaat proyek yang terukur
1.8.6 Fasilitas
1.8.7 Kriteria eklusi dan inklusi dari proyek
1.8.8 Tujuan
1.8.9 Kriteria performans/indikator
1.8.10 Strategi komunikasi
1.8.11 Output/hasil proyek dan kriteria dapat diterima
1.8.12 Penjaminan mutu
1.8.13 Quality control
1.8.14 Standar Mutu proyek
1.8.15 Manajemen Sumber Daya
1.8.16 Manajemen risiko
1.8.17 Penjadwalan
1.9 Parameter Desain Proyek Kesehatan terdiri dari:
1.9.1 Manajemen risiko
1.9.2 Manajemen keuangan
1.9.3 Komunikasi termasuk pelaporan
1.9.4 Manajemen Sumber Daya
1.9.5 Manajemen Logistik
1.9.6 Manajemen mutu
1.9.7 Manajemen sumber daya manusia
1.9.8 Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3)
1.10 Project Management Tools dapat meliputi:
1.10.1 Analisis risiko
1.10.2 Rencana Komunikasi
1.10.3 Kerangka laporan
1.10.4Alat manajemen proyek lain seperti Gantt Chart
2. Peralatan dan perlengkapan Desain Proyek Kesehatan yang diperlukan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat tulis
2.1.2 Media komunikasi
2.2 Perlengkapan
(Tidak ada.)
3. Peraturan yang diperlukan Desain Proyek Kesehatan
3.1 Undang-undang, kebijakan organisasi dan prosedur yang dapat
berdampak pada proyek dan manajemen proyek

4. Norma dan standar


4.1 Norma dalam mendesain proyek kesehatan
4.1.1 Etika Kerja proyek kesehatan
4.2 Standar dalam mendesain proyek kesehatan
4.2.1 Langkah kerja mendesain proyek kesehatan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian unit ini dilakukan dengan metode demonstrasi, studi
kasus, portofolio.
1.2 Penilaian unit ini dapat dilakukan di tempat proyek atau di tempat
uji kompetensi.
1.3 Penilaian unit ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja yang dipersyaratkan.
1.4 Penilaian unit ini dilakukan terhadap proses dan hasil pekerjaan.

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Penyusunan proposal
3.1.2 Manajemen Proyek
3.1.3 Manajemen risiko
3.2 Keterampilan
3.2.1 Membuat Proposal proyek kesehatan
3.2.2 Menyusun study kelayakan proyek
3.2.3 Membuat buat laporan proyek kesehatan
3.2.4 Menganalisis risiko proyek kesehatan
3.2.5 Mengembangkan instrumen desain proyek
3.2.6 Melakukan Komunikasi efektif

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Teliti
4.2 Detail

5. Aspek kritis
5.1 Membuat Proposal desain proyek
KODE UNIT : K.70209.07002.01
JUDUL UNIT : Mengelola Proyek Kesehatan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
konsultan manajemen kesehatan dalam
memulai kegiatan proyek kesehatan, koordinasi
pelaksanaan, pemantauan dan tindak lanjut
kegiatan proyek.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melaksanakan kegiatan 1.1 Rencana proyek kesehatan diperbarui
start-up proyek dengan informasi mengenai tanggal dan
kesehatan kegiatan, sumber daya dan rincian tata
proyek yang telah dikonfirmasi sesuai
dengan strategi implementasi proyek
kesehatan.
1.2 Pemahaman dan persetujuan para
stakeholder untuk memenuhi
persyaratan proyek kesehatan serta
peran dan tanggung jawab mereka
dikonfirmasi.
1.3 Persyaratan sistem selama proyek
dikelola sesuai dengan rencana proyek
kesehatan.
1.4 Alat manajemen proyek kesehatan
digunakan untuk memfasilitasi
pengintegrasian kegiatan proyek dan
pencapaian hasil proyek.
2. Mengkoordinasi 2.1 Pengintegrasian kegiatan dan
pelaksanaan proyek manajemen proyek kesehatan
kesehatan dilaksanakan sesuai dengan rencana
proyek.
2.2 Masukan dan harapan serta komitmen
para stakeholder dikelola selama siklus
proyek kesehatan sesuai dengan
kebijakan organisasi dan prosedur
serta rencana proyek.
2.3 Perbedaan pendapat dan perselisihan
diselesaikan sesuai dengan kebijakan
dan prosedur organisasi bidang
kesehatan.
2.4 Proposal perubahan proyek kesehatan
dan perubahan direkomendasikan
sesuai dengan rencana proyek,
kebijakan dan prosedur.
3. Memonitor proyek 3.1 Tindakan korektif yang diperlukan
kesehatan diambil untuk mempertahankan
kemajuan sesuai dengan rencana
proyek kesehatan.
3.2 Konsultasi dan mekanisme pelaporan
proyek kesehatan diterapkan sesuai
dengan rencana komunikasi ketika
berhadapan dengan manajemen, staf
atau kontraktor, anggota panitia
pengarah atau pemangku kepentingan
lainnya.
3.3 Rencana tatakelola proyek kesehatan
dan segala yang terkait dalam kontak
termasuk penambahan lingkup sesuai
keperluan dilaporkan sesuai dengan
rencana komunikasi.
3.4 Kemajuan proyek kesehatan dipantau
terhadap tonggak yang disepakati
sesuai dengan rencana proyek untuk
memberikan ukuran kinerja selama
masa kontrak.
3.5 Program untuk mengkaji tujuan dan
pencapaian kinerja proyek kesehatan
diterapkan sesuai dengan rencana
proyek.
4. Mengatur tindak lanjut 4.1 Analisis hasil (ouput) proyek kesehatan
proyek kesehatan terhadap spesifikasi, standar kinerja
dan tujuan proyek dilaporkan kepada
pemangku kepentingan.
4.2 Manual produk dikembangkan (jika
diperlukan), untuk memberikan arahan
bagi para pemangku kepentingan yang
akan diperlukan untuk menerapkan
hasil proyek kesehatan.
4.3 Paket dukungan dipilih bagi para
pemangku kepentingan dengan
memperhitungkan faktor lingkungan
dan faktor budaya dalam menerapkan
hasil proyek kesehatan.
4.4 Operasional dan dukungan dari yang
berwenang dikonsultasikan untuk
pemenuhan persyaratan pengujian/uji
coba/bangunan yang dihasilkan dari
proyek tersebut, dan dievaluasi setiap
rekomendasi yang dimasukkan dalam
laporan proyek kesehatan.
BATASAN VARIABEL :
1. Konteks Variabel
1.1 Rencana Pengelolaan Proyek Kesehatan meliputi:
1.1.1 Strategi manajemen keuangan dan anggaran bidang
kesehatan
1.1.2 Manajemen kontrak proyek kesehatan
1.1.3 Estimasi biaya proyek kesehatan
1.1.4 Kriteria evaluasi proyek kesehatan
1.1.5 Outcome yang diharapkan manfaat proyek kesehatan yang
terukur
1.1.6 Fasilitas proyek kesehatan
1.1.7 Kriteria eklusi dan inklusi dari proyek kesehatan
1.1.8 Tujuan pengelolaan proyek kesehatan
1.1.9 Kriteria performans/indikator proyek kesehatan
1.1.10 Strategi komunikasi proyek kesehatan
1.1.11 Output/hasil proyek kesehatan dan kriteria dapat diterima
1.1.12 Penjaminan mutu
1.1.13 Quality control
1.1.14 Standar Mutu proyek kesehatan
1.1.15 Manajemen Sumber Daya Kesehatan
1.1.16 Manajemen risiko
1.1.17 Penjadwalan pengelolaan proyek kesehatan
1.2 Stakeholder Proyek Kesehatan dapat meliputi:
1.2.1 Kementerian Kesehatan
1.2.2 Sponsor proyek kesehatan
1.2.3 Manajemen rumah sakit
1.2.4 Industri Farmasi, Alat Kesehatan dan Perumahsakitan
1.2.5 Organisasi profesi sektor kesehatan
1.2.6 Pemberi pelayanan kesehatan
1.3 Alat Manajemen Proyek Kesehatan meliputi (Project
Management Tools) dapat meliputi:
1.3.1 Analisis risiko
1.3.2 Rencana Komunikasi
1.3.3 Kerangka laporan
1.3.4 Alat manajemen proyek lain seperti Gantt Chart
1.4 Pengintegrasian aktivitas proyek kesehatan dapat meliputi:
1.4.1 Lingkup
1.4.2 Waktu
1.4.3 Biaya
1.4.4 Kualitas
1.4.5 SDM
1.4.6 Komunikasi
1.4.7 Risiko
1.4.8 Perencanaan
1.5 Manajemen proyek kesehatan dapat meliputi:
1.5.1 Lingkup manajemen
1.5.2 Komunikasi dan pelaporan
1.5.3 Manajemen penjadwalan
1.5.4 Manajemen keuangan
1.5.5 Manajemen kualitas
1.5.6 Manajemen sumber daya
1.5.7 Manajemen sumber daya manusia
1.5.8 Manajemen logistik
1.5.9 Manajemen risiko

2. Peralatan dan perlengkapan pengelolaan proyek kesehatan yang


diperlukan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat tulis
2.1.2 Media komunikasi
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Kebijakan Organisasi
2.2.2 SOP

3. Peraturan yang diperlukan dalam pengelolaan proyek kesehatan


3.1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1963 tentang Farmasi
3.2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen

3.3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

3.4 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran


3.5 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik

3.6 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik


3.7 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

3.8 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

3.9 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan

3.10 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan

4. Norma dan standar pengelolaan proyek kesehatan


4.1 Norma
4.1.1 Etika Kerja
4.2 Standar
4.2.1 SOP, panduan, pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis terkait manajemen proyek kesehatan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian pengelolaan proyek kesehatan
1.1 Penilaian unit ini dilakukan dengan metode demonstrasi, studi
kasus, portofolio.
1.2 Penilaian unit ini dapat dilakukan di tempat proyek atau di tempat
uji kompetensi.
1.3 Penilaian unit ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja yang dipersyaratkan.
1.4 Penilaian unit ini dilakukan terhadap proses dan hasil pekerjaan.

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan pengelolaan proyek kesehatan yang


diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Manajemen Kesehatan
3.1.2 Manajemen Risiko
3.1.3 Manajemen Kualitas
3.1.4 Manajemen K3
3.1.5 Problem Solving
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu menerapkan komunikasi efektif
3.2.2 Mampu melakukan identifikasi, analisis dan pemecahan
masalah dalam pengelolaan proyek kesehatan
3.2.3 Mampu membuat analisa manajemen risiko
3.2.4 Mampu menggunakan tools manajemen proyek kesehatan
3.2.5 Mampu membuat Gantt Chart

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Teliti
4.2 Detail

5. Aspek kritis
(Tidak ada.)
KODE UNIT : K.70209.07003.01
JUDUL UNIT : Menutup Proyek Kesehatan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam evaluasi dan pelaporan proyek kesehatan
umumnya rendah risiko yang mungkin berskala
kecil dan dikelola oleh satu orang atau
perorangan dengan tim kecil. Unit ini mencakup
pelaksanaan kegiatan pelaksanaan tinjauan dan
penyelesaian proyek kesehatan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melaksanakan kegiatan 1.1 Evaluasi proses proyek kesehatan dan
peninjauan pencapaian tujuan dilaporkan kepada
kembali/review proyek para stakeholder sesuai dengan
rencana proyek kesehatan serta
kebijakan dan prosedur organisasi.
1.2 Rekomendasi tindakan untuk
memperbaiki masalah dalam memenuhi
kebutuhan klien didokumentasikan.
1.3 Implikasi dari hasil proyek kesehatan dan
rekomendasinya untuk kebijakan dan
prosedur operasional dibuat untuk
amandemen.
1.4 Hasil evaluasi proyek digunakan untuk
memperbaiki praktek kebijakan sesuai
dengan persyaratan organisasi.
2. Menyelesaikan proyek 2.1 Penyelesaian kontrak proyek kesehatan
dan laporan keuangan diperiksa
keakuratannya sesuai dengan kebijakan
dan prosedur organisasi.
2.2 Persiapan penutupan proyek kesehatan,
penyelesaian dokumentasi, pengarsipan
catatan dikelola dalam rangka
memperoleh persetujuan sesuai dengan
rencana dan kebijakan serta prosedur
organisasi.
2.3 Rekomendasi proyek kesehatan dibuat
untuk pemindahan infrastruktur/
sumber daya sesuai dengan kebijakan
dan prosedur organisasi setelah
wawancara para stakeholder.
2.4 Penyelesaian serah terima proyek hand-
over untuk pengguna sesuai dengan
prosedur organisasi dilaporkan kepada
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
pemangku kepentingan untuk membantu
dalam perbaikan berkelanjutan.
2.5 Rancangan prosedur dan kewenangan
untuk mendukung dan melaksanakan
penyampaian proyek kesehatan yang
relevan dan strategis untuk mengelola
proyek jangka panjang disarankan
kepada stakeholders sesuai dengan
persyaratan organisasi.

BATASAN VARIABEL:
1. Konteks Variabel
1.1 Stakeholder proyek kesehatan dapat meliputi:
1.1.1 Kementerian Kesehatan
1.1.2 Sponsor proyek kesehatan
1.1.3 Manajemen rumah sakit
1.1.4 Industri Farmasi, Alat Kesehatan dan Perumahsakitan
1.1.5 Organisasi profesi sektor kesehatan
1.1.6 Pemberi pelayanan kesehatan
1.2 Rencana Proyek Kesehatan dapat terdiri dari sebagian atau
seluruh:
1.2.1 Tujuan proyek
1.2.2 Sasaran proyek
1.2.3 Kriteria ekslusi dan inklusi
1.2.4 Hasil proyek
1.2.5 Kriteria evaluasi
1.2.6 Indikator keberhasilan
1.2.7 Rencana komunikasi
1.2.8 Rencana manajemen sumber daya
1.2.9 Rencana manajemen mutu
1.2.10 Estimasi proyek
1.2.11 Penjadwalan

1.3 Kebijakan dan Prosedur proyek kesehatan dapat meliputi:


1.3.1 Peraturan perundang-undangan bidang Kesehatan
1.3.2 Kebijakan, Pedoman dan Panduan Organisasi yang
berkaitan dengan:
- Sumber daya
 Keamanan
 Rekrutmen
 Manajemen risiko
1.4 Dokumentasi proyek kesehatan dapat meliputi:
1.4.1 Laporan kinerja suplier
1.4.2 Laporan Keuangan
1.4.3 Laporan serah terima
1.4.4 Berita acara

2. Peralatan dan perlengkapan proyek kesehatan yang diperlukan untuk


penutupan proyek
2.1. Peralatan
Alat tulis dan media komunikasi
2.2. Perlengkapan
(Tidak ada.)

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1963 tentang Farmasi
3.2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen
3.3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3.4 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
3.5 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik
3.6 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
3.7 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3.8 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3.9 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
3.10 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
4. Norma dan standar proyek kesehatan
4.1. Norma
Etika kerja
4.2. Standar
Prosedur Organisasi

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian unit ini dilakukan dengan metode demonstrasi, studi
kasus, portofolio.
1.2 Penilaian unit ini dapat dilakukan di tempat proyek atau di tempat
uji kompetensi.
1.3 Penilaian unit ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja yang dipersyaratkan.
1.4 Penilaian unit ini dilakukan terhadap proses dan hasil pekerjaan.

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan Proyek Kesehatan
3.1.1 Manajemen Proyek
3.1.2 Manajemen Risiko
3.1.3 Manajemen Kualitas
3.1.4 Manajemen Pemecahan Masalah
3.1.5 Teknik wawancara
3.2 Keterampilan Menutup Proyek
3.2.1 Menerapkan manajemen proyek
3.2.2 Menerapkan manajemen resiko
3.2.3 Menerapkan manajemen kualitas
3.2.4 Membuat laporan penutupan proyek kesehatan
3.2.5 Melakukan wawancara dan komunikasi efektif dalam
penutupan proyek kesehatan
4. Sikap kerja yang diperlukan dalam penutupan proyek kesehatan
4.1 Detail
4.2 Teliti

5. Aspek kritis
(Tidak ada.)
KODE UNIT : K.70209.07004.01
JUDUL UNIT : Menerapkan Regulasi Pemerintah Dalam
Pelaksanaan Proyek Kesehatan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini mencakup penerapan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam menerapkan regulasi pemerintah
(peraturan perundang-undangan) dalam
pelaksanaan pekerjaan konsultan di sektor
kesehatan dan perumahsakitan, termasuk
menerapkan informasi terkait perangkat-
perangkat pemerintah dalam konteks kegiatan
kerja dalam pelaksanaan proyek kesehatan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menerapkan informasi 1.1 Informasi terkini tentang
yang berhubungan regulasi/peraturan perundang-undangan
dengan regulasi sektor kesehatan dan perumahsakitan
pemerintah dalam diterapkan.
proyek kesehatan 1.2 Struktur dan fungsi organisasi atau
lingkup pekerjaan proyek kesehatan dan
perumahsakitan sebagai hasil perubahan
regulasi pemerintah diidentifikasi sesuai
dengan kebutuhan prioritas pekerjaan.
2. Menerapkan fungsi 2.1 Pelaku regulasi bidang kesehatan
organisasi sektor diidentifikasi untuk memastikan
kesehatan dan ketepatan tingkat kewenangan dalam
perumahsakitan memikul tanggung jawab organisasi.
2.2 Area kerja dan tingkat pendelegasian
dalam organisasi kesehatan dan
perumahsakitan dikonfirmasi sesuai
dengan pedoman/prosedur organisasi.
3. Menerapkan protokol 3.1 Informasi terkini terkait dengan protokol
regulasi bidang bidang kesehatan diidentifikasi.
kesehatan dan 3.2 Pengkajian protokol bidang kesehatan
perumahsakitan dilakukan dalam hubungannya dengan
organisasi lain dan dengan orang-orang
dari dalam dan luar organisasi.
3.3 Protokol bidang kesehatan dan
perumahsakitan ditulis sesuai format dan
standar penulisan dokumen pemerintah.
BATASAN VARIABEL:
1. Konteks Variabel
1.1 Perangkat Pemerintah dalam bidang kesehatan meliputi:
1.1.1 Siklus pemerintahan, seperti siklus perencanaan dan
penganggaran bidang kesehatan
1.1.2 Tingkatan administrasi kepemerintahan dalam bidang
kesehatan (pusat, daerah (provisi, kabupaten/kota)
1.1.3 Portofolio
1.1.4 Struktur, tugas pokok dan fungsi
kementerian/lembaga/lembaga non pemerintah
1.1.5 Dokumen
1.1.6 Database
1.1.7 Situs web
1.1.8 Informasi lisan dari:
 Manajer
 Supervisor
 Rekan
1.2 Struktur organisasi bidang kesehatan dapat mencakup:
1.2.1 Birokrasi dan hirarki
1.2.2 Personil kunci dan peran mereka
1.2.3 Fungsi organisasi kunci dan akuntabilitas
1.3 Protokol terkait bidang kesehatan dapat mencakup:
1.3.1 Protokol yang ditulis/format untuk bahan tertulis
1.3.2 Regulasi yang berkaitan dengan stakeholder kesehatan
terhadap:
 Instansi Pemerintah dan Non pemerintah
 Media
 Organisasi masyarakat dan profesi bidang kesehatan

2. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan


2.1 Peralatan
2.1.1 Alat tulis
2.1.2 Media komunikasi
2.2 Perlengkapan
(Tidak ada.)

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Undang-undang, kebijakan, prosedur dan protokol yang berkaitan
dengan sektor kesehatan dan perumahsakitan
3.2 Struktur organisasi dan tata kerja rumah sakit

4. Norma dan standar


4.1 Norma
4.1.1 Etika Kerja
4.2 Standar
4.2.1 Langkah kerja mengelola proyek

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian unit ini dilakukan dengan metode demonstrasi, studi
kasus, portofolio.
1.2 Penilaian unit ini dapat dilakukan di tempat proyek atau di tempat
uji kompetensi.
1.3 Penilaian unit ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja yang dipersyaratkan.
1.4 Penilaian unit ini dilakukan terhadap proses dan hasil pekerjaan.

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Undang-undang, regulasi, peraturan, prosedur dan
pedoman yang berhubungan dengan pemakaian sumber
daya.
3.1.2 Regulasi terkait OTDA
3.1.3 Penerapan persyaratan regulasi pusat dan daerah
3.1.4 Kearifan lokal
3.1.5 Pendelegasian kewenangan
3.1.6 Perangkat kepemerintahan dan administrasi
3.1.7 Jangkauan dan jenis peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan sektor publik termasuk kesehatan dan
keselamatan kerja
3.1.8 Kode etik sektor publik

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengakses informasi
3.2.2 Menerapkan regulasi dan informasi

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Detail
4.2 Teliti
4.3 Konsisten

5. Aspek kritis
(Tidak ada.)
KODE UNIT : K.70209.07005.01
JUDUL UNIT : Mengelola Kontrak di Bidang Kesehatan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang diperlukan untuk
mempersiapkan pengelolaan kontrak,
membangun dan memelihara kontrak
administrasi pengaturan, memantau dan
menjaga kinerja kontrak serta melengkapi dan
meninjau kontrak.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mempersiapkan 1.1 Persyaratan kontrak, persetujuan dan
pengelolaan kontrak pengaturan pendanaan serta batas
kerja sektor kesehatan kewenangan sebagai administrator
kontrak diidentifikasi sesuai dengan
persyaratan kontrak dan organisasi.
1.2 Elemen operasional kontrak dikonfirmasi
dengan spesialis (ahli) untuk klarifikasi
apabila terdapat masalah administrasi
kontrak.
1.3 Klausul kunci kontrak dan kontennya
dijelaskan untuk memastikan
persyaratan kontrak dapat dipahami.
1.4 Proses, jadwal, dan indikator kinerja
utama yang sudah diidentifikasi,
dikonfirmasikan dengan para pemangku
kepentingan.
1.5 Risiko dan rencana manajemen risiko
risiko terhadap risiko yang sudah
teridentifikasi ditindaklanjuti sesuai
dengan persyaratan kontrak dan
kebijakan dan prosedur organisasi
1.6 Strategi administrasi kontrak dan
rincian kunci dari kontrak diperoleh.
2. Mengelola administrasi 2.1 Pengaturan awal atau transisi
kontrak diimplementasikan sesuai dengan
persyaratan kontrak dan prosedur
organisasi.
2.2 Strategi komunikasi yang efektif
ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan
organisasi dan kontraktor.
2.3 Risiko dan rencana manajemen risiko
dipantau selama masa kontrak.
2.4 Hubungan dengan kontraktor dikelola
sesuai dengan kebijakan dan prosedur
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
organisasi.
2.5 Pendapat para ahli diperoleh untuk
kemajuan dan penyelesaian masalah
kontrak.
2.6 Dokumentasi kontrak dan Informasi
kontrak dipertahankan untuk tujuan
organisasi sesuai dengan kebijakan dan
prosedur organisasi.
3. Menjaga kinerja 3.1 Kewajiban untuk kontraktor dipenuhi
kontrak sesuai dengan aturan kontrak dan
persyaratan pemenuhan manajemen
keuangan atas kontrak tersebut.
3.2 Pelaksanaan kontrak dipantau terhadap
indikator kinerja untuk memastikan
semua kewajiban berdasarkan perjanjian
terpenuhi.
3.3 Variasi pelaksanaan kontrak dikelola
sesuai dengan perjanjian dan kebijakan
serta prosedur organisasi.
3.4 Perselisihan / keluhan diselesaikan
sesuai dengan persyaratan kontrak.
3.5 Negosiasi dari masalah yang
berhubungan dengan kontrak dikelola
sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.
3.6 Komunikasi / pelaporan terhadap kinerja
kontrak dipertahankan dengan semua
pemangku kepentingan sesuai dengan
protokol dan standar organisasi.
4. Meninjau kontrak 4.1 Kontrak yang telah diubah, dibatalkan
atau dihentikan diselesaikan sesuai
dengan perjanjian kontrak.
4.2 Strategi untuk mengelola penutupan,
perpanjangan kontrak atau transisi ke
kontrak baru dipenuhi sesuai pedoman
organisasi dan standar sektor publik.
4.3 Pembahasan (review) dilakukan
terhadap administrasi kontrak, kinerja
kontraktor yang relevan dengan langkah-
langkah setiap tahap kontrak serta
kepuasan pengguna dan hasil audit.
4.4 Varian atau tindakan dan outcome yang
tidak terpenuhi didokumentasikan.
4.5 Keterangan hasil review (dan audit)
digunakan untuk melaporkan kinerja
kontraktor, untuk meninjau praktek
administrasi kontrak dan membuat
rekomendasi untuk perbaikan.
BATASAN VARIABEL:
1. Konteks Variabel
1.1 Kontrak dapat mencakup:
1.1.1 Nota kesepahaman /Nota kesepakatan
1.1.2 Perjanjian kerjasama
1.2 Spesialis (ahli) dapat mencakup:
1.2.1 Penasihat bidang pengadaan alih daya (outsourcing)
1.2.2 Penasihat hukum
1.2.3 Pemilik kontrak
1.3 Klausul Kunci Kontrak dapat meliputi:
1.3.1 Variasi
1.3.2 Asuransi
1.3.3 Perselisihan
1.3.4 Kekayaan intelektual
1.3.5 Kerahasiaan
1.3.6 Pembayaran
1.3.7 Pelanggaran-pelaggaran
1.3.8 Sanksi/penalty
1.4 Risiko dapat mencakup:
1.4.1 Ketidakmampuan memenuhi kesepakatan
1.4.2 Ketidakmampuan pengguna atau pembayar dalam
memenuhi kewajiban
1.4.3 Keterbatasan jumlah pemasok
1.5 Strategi Administrasi kontrak mencakup:
1.5.1 Pemeriksaan sistem jaminan kualitas
1.5.2 Peralihan/penyerahan tanggung jawab hokum
1.6 Strategi Administrasi kontrak dapat diperoleh dari:
1.6.1 Area pengadaan
1.6.2 Ahli/manajer kontrak
1.6.3 Penasihat hokum
1.6.4 Penyedia layanan alih daya
1.7 Strategi Komunikasi yang efektif dapat meliputi:
1.7.1 Penetapan waktu untuk berbicara, bertemu atau
memeriksa kemajuan
1.7.2 Protokol untuk menangani para pemangku kepentingan
1.7.3 Pengaturan kontak darurat
1.7.4 Strategi untuk memastikan arus informasi pada tahap kritis
kontrak
1.8 Variasi perjanjian dapat meliputi:
1.8.1 Perubahan lingkup
1.8.2 Negosiasi term and condition baru
1.9 Perselisihan dapat mencakup:
1.9.1 Sengketa atas:
 Persyaratan
 Jadwal pelaksanaan
 Perubahan harga
 Tugas tambahan
 Jadwal pembayaran
 Keluhan dari pihak ketiga
1.10 Penyelesaian perselisihan menggunakan teknik:
1.10.1 Konferensi
1.10.2 Negosiasi
1.10.3 Mediasi
1.10.4 Pertimbangan hukum
1.11 Negosiasi dapat meliputi:
1.11.1 Variasi kontrak
1.11.2 Perbaikan terus menerus
1.11.3 Inovasi
1.11.4 Ketidakpatuhan
1.11.5 Konsekuensi-konsekuensi
1.12 Pembahasan (review) dapat mencakup:
1.12.1 Proses perencanaan
1.12.2 Pertimbangan evaluasi setiap tahap kontrak
1.12.3 Pengumpulan data
1.12.4 Pengukuran hasil
1.12.5 Pemenuhan kebutuhan klien
1.12.6 Strategi untuk perbaikan berkelanjutan
2. Peralatan dan Perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat Komunikasi
2.1.2 Alat pengolah data
2.2 Perlengkapan
(Tidak ada.)

3. Peraturan – peraturan
3.1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3.2 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3.3 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
3.4 Regulasi yang berhubungan dengan tujuan dalam kontrak

4. Norma dan standar


(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Penilaian ini dilakukan dengan cara lisan, tertulis,
demostrasi/praktek.
1.2 Penilaian ini dilakukan di tempat kerja atau di Tempat Uji
Kompetensi (TUK).
1.3 Penilaian unit ini mencangkup pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kerja yang dipersyaratkan.
1.4 Penilaian unit ini dilakukan berdasarkan input proses ouput.

2. Persyaratan Kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan:


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Administrasi kontrak
3.1.2 Persyaratan kontrak
3.1.3 Tahapan penyusunan kontrak
3.1.4 Manajemen risiko
3.1.5 Peraturan perundang-undangan terkait Kesehatan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Melakukan Komunikasi efektif
3.2.2 Melakukan negosiasi
3.2.3 Mengidentifikasi masalah
3.2.4 Melakukan pemecahan masalah
3.2.5 Membuat kontrak
3.2.6 Meninjau kontrak

4. Sikap kerja yang dibutuhkan


4.1 Detail
4.2 Teliti
4.3 Konsisten
4.4 Komunikatif

5. Aspek Kritis
5.1 Mengidentifikasi klausul kunci kontrak
KODE UNIT : K.70209.07006.01
JUDUL UNIT : Menerapkan Kepatuhan Terhadap Undang-
Undang di Sektor Publik Bidang Kesehatan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang diperlukan untuk membantu orang
lain dalam mematuhi dan memenuhi persyaratan
peraturan perundang-undangan dan mengambil
tindakan terhadap ketidakpatuhan.
Dalam pelaksanaannya, menerapkan kepatuhan
terhadap undang-undang ditunjukkan dalam
konteks aktivitas kerja seperti menggunakan
proses pemerintah, memberikan dan memantau
layanan klien, menggunakan sumber daya,
mempersiapkan kutipan, melakukan wawancara,
pemberian kontrak dan sebagainya.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Membantu orang lain 1.1 Pengetahuan tentang berbagai peraturan
untuk mematuhi dan perundang-undangan dan pedoman
memenuhi persyaratan yang berkaitan dengan pekerjaan sektor
peraturan perundang- kesehatan dan perumahsakitan secara
undangan sektor teratur diperbarui untuk memastikan
kesehatan keterkinian.
1.2 Berbagai undang-undang diintegrasikan
dalam rangka menyediakan prosedur
hukum bagi pekerjaan di sektor
kesehatan.
1.3 Ketentuan penting dari setiap
peraturan perundang-undangan sektor
kesehatan disampaikan kepada pihak
lain menggunakan bahasa dan contoh
yang sesuai dengan kebutuhan masing-
masing.
1.4 Pekerjaan dan prosedur dipraktekkan
untuk memberikan contoh konsistensi
dalam mematuhi persyaratan undang-
undangan terkait dengan lingkungan
kerja disektor kesehatan.
1.5 Konsekuensi ketidakpatuhan terhadap
peraturan sektor kesehatan yang sudah
diidentifikasi, disampaikan kepada pihak
lain menggunakan bahasa dan contoh-
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
contoh yang sesuai dengan kebutuhan
individu.
1.6 Para pihak lainnya dibantu untuk
menemukan dan mengakses informasi
terkini tentang undang-undang dan
pedoman.
1.7 Para pihak lainnya diarahkan untuk
mengidentifikasi dan mendapatkan saran
atas ketentuan regulasi yang
bertentangan sesuai dengan kebijakan
dan prosedur organisasi.
1.8 Upaya pencegahan ketidakpatuhan oleh
orang lain dilakukan
2. Menerapkan sanksi 2.1 Tindakan yang merupakan pelanggaran
ketidakpatuhan undang-undang yang sudah
terhadap regulasi diidentifikasi, dibahas dengan pihak lain
sesuai dengan persyaratan organisasi.
2.2 Kemungkinan pelanggaran undang-
undang ditindaklanjuti segera ke pihak
berwenang/badan yang sesuai dengan
prosedur organisasi.
2.3 Kekurangan dalam prosedur ditempat
kerja yang dapat berkontribusi terhadap
ketidakpatuhan ditangani sesuai dengan
prosedur organisasi.
2.4 Ketidakpatuhan terhadap regulasi
diberikan sanksi

BATASAN VARIABEL:
1. Konteks Variabel
1.1 Peraturan perundang-undangan dan pedoman meliputi:
1.1.1 Standar sektor publik meliputi:
 Kode etik perilaku/etika
 Jaminan pelayanan
 Standar pemerintah pusat/daerah/organisasi
 Standar profesi/ahli/professional
 Undang-undang anti korupsi
1.1.2 Pekerjaan sektor publik meliputi:
 Hubungan karyawan
 Petunjuk/instruksi pimpinan
 Instruksi komisaris
 Pemberitahuan sektor publik
1.1.3 Lingkungan tempat kerja meliputi :
 Kesempatan kerja yang sama
 Tindakan afirmatif
 Tempat kerja yang beragam
 Anti-diskriminasi
 Pelecehan ditempat kerja
 Kesehatan dan keselamatan kerja
 Tugas pemeliharaan
 Keamanan, penyimpanan, penanganan dan klasifikasi
dokumen
1.1.4 Manajemen keuangan dan akuntabilitas meliputi :
 Instruksi bendahara
 Kewajiban kontrak
1.1.5 Transparansi/keterbukaan meliputi :
 Kebebasan informasi
 Laporan professional
 Akuntabilitas
1.1.6 Bisnis dan masyarakat :
 Kerahasiaan
 Peraturan transportasi
1.1.7 Informasi, catatan standar manajemen dan peraturan
perundang-undangan
 Peraturan organisasi, regulasi
1.1.8 Aspek hukum umum, pidana, kontrak, ketenagakerjaan dan
administrasi
1.2 Pihak lain meliputi:
1.2.1 Rekan teman sekerja
1.2.2 Staf yang disupervisi
1.2.3 Kontrak

1.3 Konsekuensi ketidakpatuhan


1.3.1 Bagi individu meliputi:
 Konseling
 Sanksi kedisplinan
 Mutasi, penurunan pangkat, pemberhentian
 Pertanggung jawaban hukum
 Denda
1.3.2 Konsekuensi eksternal meliputi:
 Bagi klien
 Reputasi organisasi
1.4 Ketentuan regulasi yang bertentangan meliputi:
1.4.1 Kontradiksi antar ketetapan dan persyaratan kebijakan
1.4.2 Kontradiksi antar persyaratan kebijakan yang berbeda
1.4.3 Kontradiksi antar bagian dalam satu undang-undang
1.5 Kekurangan dalam prosedur di tempat kerja
1.5.1 Keuangan yang tidak mencukupi/kontrol lain
1.5.2 Internet yang tidak aman/akses terhadap faksimili
1.5.3 Proses pencatatan yang tidak dapat diaudit
1.5.4 Pedoman yang tidak jelas
1.5.5. Tidak ada pedoman no guidelines / tidak ada pedoman
1.5.6. Kompleksitas yang tidak perlu
1.5.7. Penerapan peraturan perundang-undangan yang tidak
lancar

2. Peralatan dan Perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Alat Komunikasi
2.1.2 Alat pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Piranti lunak (software) untuk mengolah data (contoh:
Microsoft Office (Excel, Word, Power Point), Linux open
source, dll)
3. Peraturan - peraturan
3.1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3.2 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3.3 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
3.4 Regulasi Kesehatan terkini.

4. Norma dan standar


(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Penilaian ini dilakukan dengan cara lisan, tertulis,
demostrasi/praktek.
1.2 Penilaian ini dilakukan di tempat kerja atau di Tempat Uji
Kompetensi (TUK).
1.3 Penilaian unit ini mencangkup pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kerja yang dipersyaratkan.
1.4 Penilaian unit ini dilakukan berdasarkan input proses ouput.

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1 Perundang-undangan sektor kesehatan
3.1.2 Kode etik sektor kesehatan
3.1.3 Konsekuensi dari ketidakpatuhan
3.2. Keterampilan
3.2.1 Membantu orang lain untuk mematuhi dan memenuhi
persyaratan peraturan perundang-undangan sektor
kesehatan
3.2.2 Menerapkan sanksi ketidakpatuhan terhadap regulasi
3.2.3 Membantu orang lain untuk menerapkan undang-undang
dalam bekerja dan mengidentifikasi hal-hal yang tidak
sesuai dengan regulasi.
3.2.4 Menggunakan pedoman secara efektif dalam mengelola
persyaratan legislatif.
3.2.5 Berkomunikasi dengan orang lain yang melibatkan
pertukaran informasi baik tertulis ataupun lisan.
3.2.6 Menggunakan teknologi untuk mengakses regulasi.
3.2.7 Mempraktekan Pekerjaan dan prosedur secara konsisten
3.2.8 Menindaklanjuti ketidakpatuhan

4. Sikap kerja yang dibutuhkan


4.1 Komunikatif
4.2 Informatif
4.3 Sopan santun
4.4 Jujur dan terbuka
4.5 Konsisten
4.6 Integritas

5. Aspek kritis
5.1 Ketidakpatuhan terhadap regulasi diberikan sanksi.
5.2 Kekurangan dalam prosedur di tempat kerja yang dapat
berkontribusi terhadap ketidakpatuhan ditangani dengan prosedur
organisasi.
KODE UNIT : K.70209.07007.01
JUDUL UNIT : Menyediakan Pelayanan Kesehatan Kepada
Klien
DESKRIPSI UNIT : Unit ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang diperlukan untuk menentukan
kebutuhan klien, memberikan layanan klien,
memantau dan meningkatkan penyediaan
layanan klien, meninjau layanan klien.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menentukan 1.1 Informasi terhadap kebutuhan layanan
kebutuhan klien di klien diidentifikasi.
sektor kesehatan 1.2 Kebutuhan khusus untuk menyediakan
layanan klien diidentifikasi.
1.3 Potensi hambatan dalam memberikan
layanan klien diidentifikasi.
1.4 Tindakan rekomendasi untuk mengatasi
hambatan diidentifikasi.
2. Memberikan layanan 2.1 Respon terhadap kebutuhan klien
klien dilakukan sesuai dengan undang-
undang, kebijakan dan prosedur.
2.2 Pelayanan untuk klien yang sesuai,
tepat waktu dan tepat sasaran
dilakukan.
2.3 Komunikasi dengan klien yang sesuai
dengan situasi dan kebutuhan khusus
dilakukan.
2.4 Teknik resolusi konflik dilaksanakan
untuk mengatasi situasi sulit sesuai
dengan kebijakan dan prosedur
organisasi.
2.5 Persyaratan akuntabilitas termasuk
piagam pelayanan klien, organisasi
dan/atau ulasan eksternal dilaksanakan.
3. Memantau untuk 3.1 Pemantauan penyediaan pelayanan klien
peningkatan dilaksanakan.
penyediaan layanan 3.2 Umpan balik berkala dari rekan sejawat
klien terhadap anggota kelompok kerja untuk
meningkatkan layanan khusus terhadap
klien dilaksanakan.
3.3 Penyampaian perubahan kebijakan dan
prosedur berdampak pada pelayanan
klien dilaksanakan secara tepat waktu.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.4 Asistensi dilaksanakan untuk
menangani masalah layanan klien,
memenuhi perubahan kebutuhan dan
mencapai potensi layanan.
4. Mengevaluasi layanan 4.1 Umpan balik klien direspon.
klien 4.2 Aspek prosedural dalam penyediaan
pelayanan dipantau.
4.3 Catatan pemantauan dikelola.
4.4 Proposal perubahan dibuat berdasarkan
umpan balik pengembangan layanan dan
hasilnya.
4.5 Modifikasi pada layanan klien dilakukan
dalam konteks tanggung jawab dan batas
oleh pemerintah.

BATASAN VARIABEL :
1. Konteks Variabel
1.1 Klien meliputi :
1.1.1 Anggota masyarakat
1.1.2 Instansi lain
1.1.3 Kelompok komunitas
1.1.4 Bagian lain pada organisasi
1.1.5 Anggota individu organisasi
1.1.6 Manajemen senior
1.1.7 Pemerintah
1.1.8 Menteri
1.2 Kebutuhan khusus klien termasuk:
1.2.1 Usia
1.2.2 Budaya/Kultur
1.2.3 Disabilitas
1.2.4 Etnisitas
1.2.5 Gender
1.2.6 Bahasa
1.2.7 Keaksaraan dan kemampuan menghitung
1.2.8 Kondisi kesehatan
1.2.9 Lokasi terpencil
1.2.10 Kondisi psikologis
1.3 Layanan klien adalah produk atau jasa yang dihasilkan oleh
organisasi kepada klien internal atau eksternal.
1.4 Perundangan-undangan, peraturan dan prosedur meliputi:
1.4.1 Peraturan perundang-undangan yang meliputi:
 Menciptakan perundang-undangan organisasi
 Fungsi manajemen sektor publik
 Fungsi manajemen finansial
 Undang-undang perdata
 Undang-undang kesetaraan ketenagakerjaan, anti
diskriminasi dan pelecehan
 Undang-undang kesehatan dan keselamatan tenaga kerja
 Undang-undang perlindungan konsumen
 Undang-undang lingkungan hidup
1.4.2 Pedoman manajemen resiko
1.4.3 Standar etika dan akuntabilitas
1.4.4 Standar sektor publik
1.4.5 Standar pengendalian penipuan
1.4.6 Standar keamanan pemerintah
1.4.7 Standar organisasi layanan klien
1.4.8 Unit pelayanan pelanggan
1.4.9 Peraturan, prosedur dan protokol organisasi
1.5 Penyediaan layanan dalam
1.5.1 Protokol
1.5.2 Tugas dan tanggung jawab
1.5.3 Kode etik
1.5.4 Kerangka akuntabilitas
1.5.5 Unit layanan pelanggan
1.6 Tehnik berkomunikasi meliputi:
1.6.1 Kemampuan mendengar secara aktif
1.6.2 Menggunakan pertanyaan terbuka dan tertutup
1.6.3 Berbicara jelas dan singkat
1.6.4 Menggunakan intonasi dan suara yang jelas
1.6.5 Perhatian penuh kepada klien
1.6.6 Menjaga kontak mata jika dibutuhkan (untuk interaksi
secara tatap muka)
1.6.7 Menggunakan komunikasi non verbal (untuk interaksi
secara tatap muka) seperti:
 Bahasa tubuh/gesture tubuh
 Penyajian diri
 Menulis dengan jelas dan terbaca
 Penanganan masalah yang bersifat rahasia dan sensitive
1.7 Negosiasi meliputi:
1.7.1 Kemapuan mendengar secara efektif
1.7.2 Bertanya
1.7.3 Pernyataan yang bersifat membangun
1.7.4 Identifikasi masalah
1.7.5 Menggali pilihan
1.7.6 Mengidentifikasi bagian dari perjanjian
1.7.7 Merekam perjanjian
1.7.8 Non-verbal sebaik komunikasi verbal
1.7.9 Strategi yang tepat dalam pemilihan pendekatan budaya,
bahasa dan isyarat
1.8 Persyaratan akuntabilitas meliputi:
1.8.1 Catatan layanan klien
1.8.2 Prosedur penanganan saran dan masukan klien
1.8.3 Peraturan pengembalian dana
1.8.4 Prosedur penanganan keluhan
1.8.5 Daftar pengaduan
1.9 Kontribusi bantuan meliputi:
1.9.1 Saran
1.9.2 Nasihat
1.9.3 Pembinaan
1.9.4 Pelatihan

2. Peralatan dan Perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Alat Komunikasi
2.1.2 Alat pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Piranti lunak (software) untuk mengolah data (contoh :
Microsoft Office (Excel, Word, Power Point), Linux open
source, dll)

3. Peraturan - peraturan
3.1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3.2 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3.3 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
3.4 Regulasi Kesehatan terkini.

4. Norma dan standar


(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Penilaian ini dilakukan dengan cara lisan, tertulis,
demostrasi/praktek.
1.2 Penilaian ini dilakukan di tempat kerja atau di Tempat Uji
Kompetensi (TUK).
1.3 Penilaian unit ini mencangkup pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kerja yang dipersyaratkan.
1.4 Penilaian unit ini dilakukan berdasarkan input proses ouput.

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Prinsip-prinsip penyediaan pelayanan klien yang efektif.
3.1.2 Layanan klien di sektor kesehatan
3.1.3 Teknik asistensi
3.1.4 Review layanan klien
3.1.5 Cara penyusunan proposal perubahan
3.1.6 Pengembangan sumber daya untuk penyediaan layanan.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menentukan kebutuhan klien di sektor kesehatan
3.2.2 Memberikan layanan klien
3.2.3 Memantau untuk peningkatan penyediaan layanan klien
3.2.4 Review layanan klien
3.2.5 Menganalisis umpan balik pada penyediaan pelayanan
klien.
3.2.6 Merekomendasikan perbaikan pada penyediaan pelayanan
klien dalam batasan organisasi.
3.2.7 Menerapkan prosedur pelayanan terhadap klien.

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Detail
4.2 Teliti
4.3 Komunikatif
4.4 Konsisten
4.5 Integritas
4.6 Motivatif
4.7 Inovatif dan kreatif

5. Aspek Kritis
(Tidak ada.)
KODE UNIT : K.70209.07008.01
JUDUL UNIT : Menggunakan Sumber Daya Kesehatan Untuk
Mencapai Tujuan Kerja
DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki
untuk memfasilitasi pencapaian tujuan kerja
yang meliputi kegiatan memperoleh dan
menggunakan sumber daya, memantau dan
melaporkan penggunaan sumber daya dan
memelihara sumber daya.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Memperoleh dan 1.1 Kesenjangan sumber daya diidentifikasi
menggunakan berdasarkan rencana kerja unit.
sumber daya yang 1.2 Pengelolaan sumber daya dilakukan
tersedia berdasarkan pedoman yang berlaku.
2. Memantau dan 2.1 Trend dalam penggunaan sumber daya
melaporkan dipantau sesuai dengan persyaratan
penggunaan sumber organisasi.
daya 2.2 Catatan penggunaan sumber daya
dipelihara sesuai dengan undang-undang
dan pedoman.
2.3 Sistem manajemen keuangan dan sumber
daya yang relevan diterapkan sesuai
dengan kebijakan dan prosedur.
2.4 Rekomendasi untuk mengatasi masalah
kekurangan sumber daya dibuat.
3. Memelihara Sumber 3.1 Sumber daya dipelihara sesuai dengan
Daya pedoman organisasi dan produsen serta
kontrak layanan.
3.2 Pemeliharaan sumber daya diatur untuk
memfasilitasi praktek kerja dan hasil.
3.3 Rencana kontingensi dikembangkan untuk
menjamin kelangsungan operasional.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Penggunaan Sumber daya yang dimiliki meliputi kegiatan
memperoleh dan menggunakan sumber daya, memantau dan
melaporkan penggunaan sumber daya dan memelihara sumber
daya digunakan untuk memfasilitasi pencapaian tujuan kerja.
1.2 Sumber daya meliputi:
1.2.1 Pengetahuan, informasi dan sumber daya intelektual lainnya
1.2.2 Sumber daya manusia
1.2.3 Keuangan
1.2.4 Sarana prasarana/fasilitas
1.2.5 Peralatan
1.2.6 Persediaan dan distribusi
1.3 Rencana kerja unit meliputi:
1.3.1 Rencana sumber daya
1.3.2 Rencana proyek
1.3.3 Rencana harian
1.3.4 Anggaran
1.3.5 Rencana Bisnis
1.4 Prosedur meliputi:
1.4.1 Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja
1.4.2 Prosedur dan persyaratan pelaporan keuangan dan
akuntansi
1.4.3 Persyaratan audit dan legislatif
1.5 Undang-Undang, Kebijakan dan Prosedur Organisasi meliputi:
1.5.1 Undang-Undang Kesehatan
1.5.2 Undang-Undang Ketenagakerjaan
1.5.3 Undang-Undang Perlindungan Konsumen
1.5.4 Undang-Undang Rumah Sakit
1.5.5 Undang-Undang Tenaga Kesehatan
1.5.6 Undang-Undang Keperawatan
1.5.7 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik
1.5.8 Undang-Undang Pelayanan Publik
1.5.9 Peraturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1.5.10 Pedoman Manajemen risiko
1.5.11 Standar Akuntabilitas

2. Peralatan dan Perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Komputer
2.1.2 Alat Tulis
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Dokumen Regulasi Pemerintah
2.2.2 Dokumen Kebijakan dan Prosedur Organisasi

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1963 tentang Farmasi
3.2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen
3.3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3.4 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
3.5 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik
3.6 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
3.7 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3.8 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3.9 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
3.10 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan

4. Norma dan standar


4.1 Norma
4.1.1 Etika bisnis
4.2 Standar
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan
ditempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu maupun sebagai bagian dari suatu
kelompok.
1.2 Dalam pelaksanaannya peserta/asesi harus dilengkapi dengan
peralatan/perlengkapan, dokumen, bahan, dan fasilitas asesmen
yang dibutuhkan, serta dilakukan pada tempat kerja (TUK) yang
aman.
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks asesmen, ruang lingkup (profil) kompetensi, persyaratan
peserta, Sumber Daya asesmen, tempat asesmen, serta jadwal
asesmen.
1.4 Metode asesmen yang sesuai yang sesuai harus diidentifikasi dan
ditetapkan sesuai dengan bukti-bukti, serta karakteristik peserta
yang akan diases. Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi
metode tes lisan, tes tertulis, observasi tempat kerja/demonstrasi/
simulasi, verifikasi bukti/portofolio, dan wawancara, serta metode
lain yang relevan
1.5 Pelaksanaan asesmen pada unit harus mengacu kepada prosedur
yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau LSP (Lembaga
Sertifikasi Profesi), secara umum proses asesmen mencakup
penjelasan kepada peserta, pengajuan aplikasi/permohonan oleh
peserta kepada LSP, pemeriksaan awal aplikasi dan bukti-bukti,
pembuatan perencanaan asesmen, pelaksanaan konsultasi pra-
asesmen, pengembangan perangkat asesmen, pelaksanaan
asesmen, dan rekomendasi keputusan asesmen, serta
pemberitahuan hasil asesmen

2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Komunikasi Efektif
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Undang-undang, regulasi, peraturan, prosedur dan pedoman
yang berhubungan dengan pemakaian sumber daya.
3.1.2 Prosedur kegiatan untuk mengakses, menyimpan,
memelihara dan memakai sumber daya.
3.1.3 Manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.
3.1.4 Manajemen Logistik.
3.1.5 Problem solving.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan berbagai metode komunikasi.
3.2.2 Mengidentifikasi masalah.
3.2.3 Melakukan pemecahan masalah.

4. Sikap Kerja yang diperlukan


4.1 Cermat
4.2 Teliti

5. Aspek kritis
(Tidak ada.)
KODE UNIT : K.70209.07009.01
JUDUL UNIT : Menetapkan Pengaturan Manajemen Kontrak
Proyek Kesehatan
DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam menetapkan pengaturan manajemen
kontrak oleh petugas yang utama adalah peran
manajemen kontrak, dan yang mungkin atau
mungkin tidak memiliki keterlibatan dalam
proses pengadaan sebelumnya pelaksanaan
kontrak.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Konfirmasi persyaratan 1.1 Undang-undang, sektor publik standar
kontrak dan persyaratan organisasi yang
berkaitan dengan keadilan, manajemen
keuangan, persetujuan dan
pertimbangan lain untuk dimasukkan
dalam rencana pengelolaan kontrak.
1.2 Persyaratan kontrak dengan semua
pihak dikonfirmasi ulang.
1.3 Kewajiban kontraktor, batas
kewenangan dan pendelegasian yang
berkaitan dengan kontrak ditentukan
sesuai dengan pengaturan kontrak dan
kebijakan dan prosedur organisasi.
1.4 Pengaturan start-up atau transisi
dikonfirmasi.
2. Menyiapkan rencana 2.1 Risiko kontrak yang telah teridentifikasi
manajemen kontrak dan rencana risiko manajemen dibatasi
sesuai dengan persyaratan kontrak,
kebijakan, serta prosedur organisasi.
2.2 Prosedur untuk mengidentifikasi variasi
kontrak ditentukan sesuai dengan
persyaratan kontrak dan prosedur
organisasi.
2.3 Prosedur untuk menginvestigasi,
menyelesaikan atau merujuk
sengketa/keluhan ditentukan sesuai
dengan persyaratan kontrak dan
prosedur organisasi.
2.4 Hasil negosiasi indikator kinerja utama
dan proses administrasi disetujui untuk
masa kontrak sesuai dengan prosedur
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
organisasi.
2.5 Rencana pengelolaan kontrak yang
membahas semua elemen kunci
didokumentasikan dan dipelihara sesuai
dengan persyaratan organisasi.
2.6 Perilaku etis, prinsip-prinsip kejujuran
dan privasi diterapkan untuk semua
elemen dari rencana manajemen
kontrak.
3. Menerapkan strategi 3.1 Persyaratan kerahasiaan/kebebasan
kontrak informasi diidentifikasi untuk kontrak.
3.2 Kebutuhan komunikasi diidentifikasi
sesuai dengan kewajiban kontrak dan
kebutuhan pemangu kepentingan.
3.3 Sebuah strategi komunikasi / informasi
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
organisasi, kontrak dan lingkungan
bisnis kontraktor.
3.4 Ulasan kontrak persyaratan ditetapkan
dengan para pemangku kepentingan.
3.5 Strategi review kontrak dilaksanakan
untuk meninjau manajemen kontrak,
kinerja kontraktor dan kepuasan
pengguna.
4. Mengimplementasikan 4.1 Hubungan bisnis dengan kontraktor
pengaturan kontrak dikelola sesuai dengan kebijakan dan
prosedur organisasi.
4.2 Pengaturan start-up atau transisi
diimplementasikan.
4.3 Keuangan, proses manajemen
administrasi dan informasi ditetapkan.
4.4 Pengaturan kontrak dilaksanakan
sesuai dengan rencana pengelolaan
kontrak.

BATASAN VARIABEL:
1. Konteks Variabel
1.1 Legislasi, standar dan organisasi persyaratan dapat mencakup:
1.1.1 Undang-undang pengelolaan keuangan
1.1.2 Pemerintah pengadaan / pembelian / kontrak
1.1.3 Legislasi, kebijakan dan pedoman
1.1.4 Standar sektor publik
1.1.5 Standar Etika
1.1.6 Kode etik / etika
1.1.7 Pembelian lingkungan
1.2 Prinsip kejujuran adalah:
1.2.1 Akuntabilitas
1.2.2 Transparansi
1.2.3 Kerahasiaan
1.3 Pengelolaan konflik kepentingan dipelihara untuk:
1.3.1 Memastikan kesesuaian dengan proses
1.3.2 Memfasilitasi akuntabilitas
1.3.3 Memastikan pendukung diperlakukan secara adil dan
merata
1.3.4 Mendorong persaingan komersial, dimana tepat
1.3.5 Melestarikan kepercayaan sektor publik dan swasta
diproses pemerintah
1.4 Pertimbangan lain mungkin termasuk:
1.4.1 Tata kelola perusahaan
1.4.2 Kekayaan intelektual
1.4.3 Pribadi
1.4.4 Kebebasan informasi persyaratan
1.4.5 Pertimbangan asuransi umum
1.5 Kontrak dapat mencakup:
1.5.1 Nota kesepakatan
1.5.2 Pengarahan di-rumah
1.5.3 Pengaturan penggunaan umum
1.5.4 Perjanjian antar / intra-pemerintah
1.5.5 Nota
1.5.6 Lisensi
1.5.7 Pembelian dari pemasok
1.6 Persyaratan kontrak dapat mencakup:
1.6.1 Syarat dan Ketentuan
1.6.2 Spesifikasi
1.6.3 Risiko
1.6.4 Managing hospitality
1.6.5 Klausa berurusan dengan:
 Variasi
 Asuransi
 Pemberitahuan
 Perselisihan
 Kekayaan intelektual
 Pribadi
 Kerahasiaan
 milestone
 Pembayaran
 Pelanggaran
1.7 Risiko termasuk:
1.7.1 Faktor lingkungan
1.7.2 Ketidakmampuan pemasok untuk memenuhi perjanjian
1.7.3 Pengguna akhir 'atau pembeli' ketidakmampuan untuk
memenuhi kewajiban
1.7.4 Pembatasan jumlah pemasok
1.7.5 Implikasi jika ketergantungan pada satu supplier
diabadikan terhadap risiko dalam kurangnya kontinuitas
dan konsistensi layanan yang diberikan
1.8 Variasi perjanjian dapat mencakup / timbul dari:
1.8.1 Perubahan lingkup
1.8.2 Negosiasi syarat dan kondisi baru
1.8.3 Pembubaran kontrak
1.9 Prosedur untuk menyelesaikan sengketa dapat mencakup:
1.9.1 Konferensi
1.9.2 Perundingan
1.9.3 Mediasi
1.9.4 Arbitrasi
1.9.5 Resor untuk perjanjian kontrak
1.9.6 Pertimbangan hukum
1.10 Sengketa termasuk: Perselisihan
1.10.1 Persyaratan
1.10.2 Jadwal pengiriman
1.10.3 Perubahan harga
1.10.4 Tasking tambahan
1.10.5 Jadwal pembayaran
1.10.6 Keluhan dari pihak ketiga
1.11 Proses Administrasi dapat mencakup:
1.11.1 Perekaman pertemuan
1.11.2 Catatan dan tindak lanjut dari pertemuan dan tindakan
yang disepakati
1.11.3 Pelaporan manajemen
1.12 Rencana Pengelolaan kontrak dapat mencakup:
1.12.1 Rencana manajemen risiko
1.12.2 Rencana cadangan
1.12.3 Komunikasi/rencana public relations
1.12.4 Rencana pengelolaan sumber daya manusia
1.12.5 Rencana pembuangan
1.12.6 Kontrak ulasan rencana
1.12.7 Mendirikan rutinitas
1.12.8 Memeriksa sistem jaminan kualitas
1.12.9 Pengalihan tanggung jawab hokum
1.12.10 Asuransi
1.12.11 Strategi untuk menghindari penerimaan tersirat dari
1.12.12 Kondisi yang bervariasi melalui non-penegakan kewajiban
kontrak
1.12.13 Isu lingkungan
1.12.14 Kebijakan industri
1.12.15 Pemangku kepentingan meliputi:
 Kontraktor
 Organisasi
 Susunan pengurus
 Panitia acara
 Industri
 Panel penasehat
 Klien
 Pengguna
 Anggota parlemen
 Masyarakat
1.13 Strategi komunikasi/informasi dapat mencakup:
1.13.1 Mengatur waktu untuk berbicara , memenuhi atau
memeriksa kemajuan
1.13.2 Protokol untuk menangani para pemangku kepentingan
lainnya
1.13.3 Menarik mekanisme untuk menyelesaikan konflik antara
klien dan penyedia layanan
1.13.4 Komunikasi yang jelas
1.13.5 Keandalan
1.13.6 Pengaturan kontak darurat
1.13.7 Sistem buku harian untuk memantau tonggak, kerangka
waktu, penerimaan kiriman dll
1.13.8 Strategi untuk memastikan arus informasi pada tahap
kritis kontrak
1.14 Ulasan strategi kontrak meliputi:
1.14.1 Proses perencanaan
1.14.2 Pertimbangan evaluasi pada setiap tahap kontrak
1.14.3 Sumber dan metode pengumpulan data
1.14.4 Peran audit
1.14.5 Mengukur output
1.14.6 Memenuhi kebutuhan klien
1.14.7 Inovasi
1.14.8 Strategi untuk perbaikan berkesinambungan

2. Peralatan dan Perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Komputer
2.1.2 Alat Tulis
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Undang-Undang, kebijakan, prosedur dan protokol yang
berkaitan dengan mengelola kontrak
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1963 tentang Farmasi
3.2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen
3.3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3.4 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
3.5 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik
3.6 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
3.7 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3.8 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3.9 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
3.10 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan

4. Norma dan standar


4.1 Norma
4.1.1 Etika bisnis
4.2 Standar

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan
ditempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu maupun sebagai bagian dari suatu
kelompok.
1.2 Dalam pelaksanaannya peserta/asesi harus dilengkapi dengan
peralatan/perlengkapan, dokumen, bahan, dan fasilitas asesmen
yang dibutuhkan, serta dilakukan pada tempat kerja (TUK) yang
aman.
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks asesmen, ruang lingkup (profil) kompetensi, persyaratan
peserta, Sumber Daya asesmen, tempat asesmen, serta jadwal
asesmen.
1.4 Metode asesmen yang sesuai yang sesuai harus diidentifikasi dan
ditetapkan sesuai dengan bukti-bukti, serta karakteristik peserta
yang akan diases. Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi
metode tes lisan, tes tertulis, observasi tempat kerja/demonstrasi/
simulasi, verifikasi bukti/portofolio, dan wawancara, serta metode
lain yang relevan.
1.5 Pelaksanaan asesmen pada unit harus mengacu kepada prosedur
yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau LSP (Lembaga
Sertifikasi Profesi), secara umum proses asesmen mencakup
penjelasan kepada peserta, pengajuan aplikasi/permohonan oleh
peserta kepada LSP, pemeriksaan awal aplikasi dan bukti-bukti,
pembuatan perencanaan asesmen, pelaksanaan konsultasi Pra-
asesmen, pengembangan perangkat asesmen, pelaksanaan
asesmen, dan rekomendasi keputusan asesmen, serta
pemberitahuan hasil asesmen.

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhankan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Undang-undang, Perda, kebijakan, praktik dan pedoman
yang berkaitan dengan kontrak manajemen, termasuk
bimbingan lingkungan
3.1.2 Perencanaan manajemen kontrak untuk berbagai situasi
kontrak
3.1.3 Masalah privasi dan kerahasiaan
3.1.4 Prinsip kejujuran dan isu-isu
3.1.5 Pertimbangan keseluruhan hidup
3.1.6 Prinsip kesempatan kerja yang sama, ekuitas dan
keragaman
3.1.7 Masalah keuangan dan akuntansi yang relevan untuk
kontrak
3.1.8 Undang-undang sektor publik termasuk kesehatan dan
keselamatan kerja dan lingkungan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Komunikasi dan negosiasi dengan kontraktor dan pihak lain
yang melibatkan pertukaran lisan dan tertulis yang
kompleks
3.2.2 Merespon keragaman, termasuk gender dan kecacatan
3.2.3 Jaringan dengan beragam klien, kontraktor dan pengguna
akhir
3.2.4 Membaca dan menerapkan dokumen yang kompleks seperti
kontrak, undang-undang dan pedoman
3.2.5 Menerapkan persyaratan lingkungan kesehatan dan
keselamatan kerja dan dalam konteks manajemen kontrak.

4. Sikap Kerja yang diperlukan


4.1 Cermat
4.2 Teliti

5. Aspek kritis
(Tidak ada.)
KODE UNIT : K.70209.07010.01
JUDUL UNIT : Menerapkan Etika Profesi Konsultan
Manajemen Kesehatan
DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam membangun hubungan dengan
masyarakat profesi dengan cara yang etis dan
sesuai dengan etika profesi, berperilaku etis
dan menghormati etika profesi, mengikuti
protokol budaya profesi ketika berlatih dalam
lingkup masyarakat profesi konsultan
manajemen kesehatan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Membangun hubungan 1.1 Saran dari personil yang relevan
dengan masyarakat profesi untuk menetapkan bagaimana
dengan cara yang etis dan prinsip-prinsip hukum profesi
sesuai dengan budaya mempengaruhi praktek konsultan
profesi manajemen kesehatan diperoleh.
1.2 Prinsip-prinsip, peraturan dan kode
etik profesi yang terkait praktek
konsultan manajemen kesehatan
diidentifikasi.
1.3 Ketentuan terkait dengan
hubungan masyarakat profesi
kesehatan disesuaikan.
1.4 Aturan kode etik yang menghormati
dan mendukung kebutuhan budaya
profesi diikuti.
1.5 Hak dan tanggung jawab individu
diterapkan.
2. Menerapkan perilaku etis 2.1 Kode etik konsultan manajemen
dengan menghormati tradisi kesehatan diidentifikasi.
profesi 2.2 Uji publik parameter dan konten
kode etik konsultan manajemen
kesehatan dilakukan.
2.3 Perilaku etis diterapkan.
2.4 Pemantauan perilaku etis oleh
organisasi profesi dilakukan.
3. Mengikuti protokol budaya 3.1 Peraturan hukum dan protokol
profesi ketika melakukan budaya profesi yang berkaitan
kegiatan profesional dengan kinerja dipatuhi.
3.3 Strategi profesional untuk
mengakomodasi perbedaan budaya
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
selama bekerja diterapkan.
3.4 Berinteraksi dan mengakui peran
dari rekan kerja dengan cara yang
tepat.
3.5 Umpan balik dari komunitas profesi
untuk mengidentifikasi melalui
peningkatan observasi budaya
profesi diperoleh.

BATASAN VARIABEL:
1. Konteks Variabel
1.1 Kode etik harus mencakup pertimbangan:
1.1.1 Protokol
1.1.2 Izin untuk penggunaan ide atau bahan
1.1.3 Cara dimanan ide-ide dan materi yang digunakan
1.1.4 Keadilan sosial
1.1.5 Kesempatan yang sama
1.1.6 Hak kekayaan intelektual dan budaya
1.1.7 Hak cipta
1.1.8 Umpan balik kepada masyarakat profesi

2. Peralatan dan Perlengkapan


2.2 Peralatan
2.1.1 Komputer
2.1.2 Alat Tulis
2.3 Perlengkapan
2.2.1 Undang-Undang, kebijakan, prosedur dan protokol yang
berkaitan dengan mengelola kontrak.

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1963 tentang Farmasi
3.2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen
3.3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3.4 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
3.5 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik
3.6 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
3.7 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3.8 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3.9 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
3.10 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan

4. Norma dan standar


4.1 Norma
4.1.2 Etika bisnis
4.2 Standar

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan
ditempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat
diterapkan secara individu maupun sebagai bagian dari suatu
kelompok.
1.2 Dalam pelaksanaannya peserta/asesi harus dilengkapi dengan
peralatan/perlengkapan, dokumen, bahan, dan fasilitas asesmen
yang dibutuhkan, serta dilakukan pada tempat kerja (TUK) yang
aman.
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks asesmen, ruang lingkup (profil) kompetensi, persyaratan
peserta, Sumber Daya asesmen, tempat asesmen, serta jadwal
asesmen.
1.4 Metode asesmen yang sesuai yang sesuai harus diidentifikasi dan
ditetapkan sesuai dengan bukti-bukti, serta karakteristik peserta
yang akan diases. Metode asesmen yang dapat diterapkan
meliputi metode tes lisan, tes tertulis, observasi tempat kerja/
demonstrasi/simulasi, verifikasi bukti/portofolio, dan
wawancara, serta metode lain yang relevan
1.5 Pelaksanaan asesmen pada unit harus mengacu kepada prosedur
yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau LSP (Lembaga
Sertifikasi Profesi), secara umum proses asesmen mencakup
penjelasan kepada peserta, pengajuan aplikasi/permohonan oleh
peserta kepada LSP, pemeriksaan awal aplikasi dan bukti-bukti,
pembuatan perencanaan asesmen, pelaksanaan konsultasi Pra-
asesmen, pengembangan perangkat asesmen, pelaksanaan
asesmen, dan rekomendasi keputusan asesmen, serta
pemberitahuan hasil asesmen.

2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Komunikasi efektif

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Komunikasi efektif

4. Sikap Kerja yang diperlukan


4.1 Cermat
4.2 Teliti

5. Aspek kritis
(Tidak ada.)

Anda mungkin juga menyukai