PENDAHULUAN
Gambar 2.1
Sistem Aliran Fluida
Setiap suku dalam persamaan diatas pada dasarnya adalah energi spesifik
dalam satuan ft. lb/lb atau ft. Karena ft adalah ukuran head fluida, maka suku-
suku tersebut dapat dinyatakan sebagai ‘presure head’ atau ‘head’ saja.
Dimana :
P = tekanan, dalam Pa atau lbs/sq.ft.
W1 = bobor isi udara, dalam kg/m3 atau lbs/cuft.
H = head, dalam m atau ft.
Dengan bobot isi air = 62,4 lb/ft3, pengaruh beda tinggi untuk kolom 1 inci
air pada kondisi udara standar adalah :
H1 = (w2 H2/ w1) = ((62,4 lb/ft3)(1 in)/ (0,0750 lb/ft3))
= 532 in = 69,3 ft udara
Jadi untuk udara diatas permukaan air laut, suatu kenaikan elevasi sebesar 69,3
ft akan menaikkan head potensial Hz sebesar 1 in dan sebagai kompensasinya
head statik akan turun juga sebesar 1 in. Dalam praktek, konversi sebesar 70 ft
Jika head potensial (Hz) diperhitungkan dalam persamaan (4) maka head statik
dinyatakan dalam tekanan gauge. Oleh karena itu head statik diukur dari datum
tertentu.
Gambar 2.2
Susunan Saluran Udara Mendatar dan Tegak
Untuk posisi tegak :
HT1 = HT2 + HL
Dengan tekanan absolut :
(4 + 408) + 1 + 0 = (1 + 407 ) + 1 + 1 + 3
4+1+0 1+1+1+3
5 6
Perhitungan dengan tekanan gauge salah karena tidak mempertimbangkan
perubahan datum yang terjadi karena perubahan elevasi.
Persamaan ini berlaku selama pengukuran dan perhitungan head statik didasarkan
pada tekanan gauge. Namun persamaan tersebut tidak berlaku untuk ventilasi
alam dimana Hz tidak bisa diabaikan.
Head loss dalam aliran udara fluida dibagi atas dua komponen, yaitu : ‘friction
loss (Hf)’ dan ‘shock loss (Hx)’. Dengan demikian head loss adalah:
HL = Hf + Hx .......................................................................(6)
Friction loss menggambarkan head loss pada aliran yang linear melalui saluran
dengan luas penampang yang tetap. Sedangkan shock loss adalah kehilangan head
yang dihasilkan dari perubahan aliran atau luas penampang dari saluran, juga
Gambar 2.3
Gradien Tekanan Untuk Sistem Aliran Udara Sederhana
Pada sistem ‘booster’, sumber pembuat tekanan (fan) diletakkan antara bagian
masuk dan bagian keluar. Umumnya fan akan menerima udara di bawah tekanan
atmosfer dan mengeluarkan di atas tekanan atmosfer (lihat gambar 2.6).
Gambar 2.6
Gradien Tekanan Pada Sistem ‘Booster’
Dimana:
= rapat massa fluida (lb.det2/ft4 atau kg/m3)
= viskositas kinematik (ft2/detik atau m3/detik)
= viskositas absolut (= ; lb detik/ft2 atau a.detik)
D= diameter saluran fluida (ft atau m)
V= kecepatan aliran fluida (ft/detik)
Untuk udara pada temperatur normal = 1.6 x 10-4 ft2/detik atau 14.8 x 10-6
m2/detik.
Maka:
NRe = 6.250 DV
atau,
NRe = 67.280 DV untuk SI
Dengan menganggap bahwa batas bawah aliran turbulent dinyatakan dengan NRe
= 4.000, maka kecepatan kritis dari suatu dimensi saluran fluida dapat ditentukan
dengan :
= (60)(4000)/ (6.250 D)
Aliran turbulent hampir selalu terjadi pada lubang bukaan tambang bawah tanah.
Pipa saluran udara dengan diameter lebih kecil 1 ft jarang dipakai di tambang,
oleh karena itu kecepatan di atas 40 fpm selalu menghasilkan aliran turbulent.
V = 0.8 Vmax.
Gambar 3.1
Vane Anemometer
Gambar 4.1
Rangkaian Jaringan Ventilasi Seri
Gambar 4.2
Rangkaian Jaringan Ventilasi Paralel
Tabel 4.2
Hasil Perhitungan Jaringan Paralel
a. Velocity head
Walaupun bukan merupakan suatu head loss, secara teknis dapat dianggap suatu
kehilangan. Velocity head merupakan fungsi dari kecepatan aliran udara, yakni:
Hv = (V2)/(2g) ...................................................................................... (8)
Dimana:
Hv = velocity head
V = kecepatam aliran (fps)
G = percepatan gravitasi (ft/dt2)
Perhitungan shock loss, Hx dalam inci air dapat dihitung dari velocity head, yakni
Hx = X Hv
Dimana:
Hx =shock loss
X = factor shock loss
c. Friction Loss
Besarnya head loss akibat gesekan dalam aliran udara melalui lubang bukaan di
tambang bawah tanah sekitar 70 % hingga 90 % dari total kehilangan (head loss).
Friction loss merupakan fungsi dari kecepatan aliran udara, kekasaran muka
lubang bukaan, konfigurasi yang ada di dalam lubang bukaan, karakteristik
lubang bukaan dan dimensi lubang bukaan.
Untuk friction loss pada ventilasi tambang (dikenal sebagai rumus Atkinson)
didapat sebagai berikut :
Hf = (f/5,2)(l/4RH)(0,075V2/2g(60)2) = (K/5,2)(L/RH)(V2)
Dimana :
Formula untuk menentukan faktor shock loss terlihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2
Panjang Ekuivalen Untuk Berbagai Sumber Shock Loss
Le
Sumber
Feet Meter
3 1
Bend, acute, round
150 45
Bend, acute, sharp
1 1
Bend, right, round
70 20
Bend, right, sharp
1 1
Bend, obtuse, round
15 5
Bend, obtuse, sharp
70 20
Doorway
65 20
Overcast
20 6
Inlet
65 20
Discharge
6.1. Kesimpulan
Jaringan seri didefinisikan sebagai suatu jaringan yang mempunyai jalur saling
berkait ujung satu dengan ujung lainnya sehingga kuantitas udara yang mengalir
melalui setiap jalur adalah sama. Jaringan dianggap paralel apabila total udara
yang mengalir terbagi dalam masing-masing jalur udara.
Selain kecepatan yang berbeda, nilai parameter-parameter yang dicari itu juga
dipengaruhi oleh adanya kehilangan dari berbagai sumber Shock Loose seperti
adanya gesekan udara dengan luas permukaan dalam jaringan, adanya belokan,
adanya tikungan, perbedaan luas permukaan, dan sebagainya.
Jadi pada prinsipnya jaringan ventilasi hampir sama prinsipnya dengan jaringan
listrik, sehingga apabila pada suatu jaringan didistribusikan sejumlah udara
dengan jumlah tertentu, pada saat pengeluarannya tidak akan sama dengan jumlah
awal yang didistribusikan karena adanya faktor-faktor yang menyebabkan
kehilangan pada jaringan.
6.2. Saran
a. Penjelasan materi dan perhitungan agar lebih detail lagi.
b. Lebih sistematis dalam pengaturan waktu praktikum.