Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN

PROJECT CHARTER

1. IDENTITAS PROYEK
JUDUL Peningkatan Pencegahan Penyakit Diare melalui penyuluhan pada
masyarakat di Kecamatan Rupat Utara.

Deskripsi Dengan masih tingginya kasus penyakit diare di wilayah Kecamatan


Rupat utara maka penulis(project leader) ingin melakukan sebuah
inovasi perubahan. Melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) kepada ibu yang mempunyai balita, anak sekolah dan
masyarakat Desa Kadur dan Desa Puteri Sembilan untuk dapat
menerapkan Prilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS). Dengan
kunjungan rumah penderita diare dan gerakan massal memperagakan
cuci tangan pakai sabun secara benar, untuk selanjutnya mengajak
masyarakat setiap hari mencuci tangan pakai sabun, terutama
sesudahbuang air besar, sesudah membuang tinja anak, sebelum
menyiapkan makanan, sebelum menyuapi makan anak dan sesudah
makan, mempunyai dampak dalam kejadian diare ( menurunkan
angka kejadian diare sebesar 42 %)

Sponsor H. HASBUL MAAMAR. SH.,MH


Sebagai atasan langsung yang akan menjadi pengarah dan pendukung
atas proyek perubahan yang akan dilakukan.

Project Leader Drg. HUGO PRATOMOJOYO


selaku penanggung jawab proyek perubahan yang akan saya lakukan.

PENINGKATAN PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE MELALUI PENYULUHAN DI KECAMATAN RUPAT UTARA


Page 1
Sumber Daya Tim 1. Camat sebagai pengarah kegiatan
2. Sekretaris Kecamatan sebagai Koordinasi
3. Kepala Desa sebagai pengerak masyarakat.
4. Mentor Melakukan bimbingan langsung kepada
peserta diklat ditempat kerja proyek perubahan.
5. Project leader melakukan koordinasi dan juga
sebagai narasumber untuk di bawahnya.
6. Ka Subag Tata Usaha sebagai, yang mengarahkan program di
Puskesmas dalam proyek perubahan dan pengelolaan surat
menyurat.
7. Pemegang program Promosi Kesehatan, Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak dan Gizi sebagai
pelaksana kegiatan melakukan pencatatan dan pelaporan.
8. Kepala Pustu/Poskesdes sebagai stakeholder interen yang juga
akan membantu memberikan informasi terhadap masyarakat
tentang prilaku hidup bersih dan sehat
9. Tim Nusantara Sehat membantu kegiatan proyek perubahan.
10. Guru UKS memberikan pendidikan kesehatan kepada siswa.
11. Kader Posyandu sebagai penggerak.
12. Ketua dan Anggota desa siaga aktif sebagai penggerak
masyarakat.

PENINGKATAN PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE MELALUI PENYULUHAN DI KECAMATAN RUPAT UTARA


Page 2
2. LATAR BELAKANG ( BURNING PLATTRORM )

Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang


seperti di Indonesia, karena angka kesakitan dan angka kematian masih tinggi. Jumlah kasus
penderita diare di Indonesia tahun 2013 mencapai 4.128.256 penderita, sedangkan di
Kabupaten Bengkalis jumlah penderita diare dari bulan Januari sampai Desember 2015
mencapai angka 11625 penderita. Kondisi saat ini jumlah kasus penderita diare di
Kecamatan Rupat Utara sangat tinggi. Angka penderita diare dari bulan Januari sampai
bulan Desember 2015 mencapai angka 1086 penderita (181 %) dari target dalam petunjuk
teknis penyelenggara Standar Pelayanan Minimal dan Kegiatan Penunjang di Puskesmas
tahun 2010 – 2015 Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1452/Menkes/SK/X/2003 memutusakan tentang


Standar Pelayan Minimal di Bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota pencegahan dan
pemberantasan penyakit diare balita dengan diare yang ditangani 100 %

Dengan masih tingginya kasus penyakit diare di Kecamatan Rupat Utara maka penulis ingin
melakukan sebuah inovasi perubahan, dengan kunjungan rumah penderita diare dan gerakan
Cuci Tangan Pakai Sabun secara benar, yang mempunyai dampak dalam kejadian diare (
menurunkan angka kejadian diare sebesar 42 %)

3. TUJUAN

TUJUAN JANGKA PENDEK :


Mewujudkan pencegahan penyakit diare melalui penyuluhan pada masyarakat desa
Kadur dan Puteri sembilan di wilayah Kecamatan Rupat Utara sehingga bisa
menurunkan kasus diare dari 412 penderita menjadi 366 penderita (selama 8 minggu).

TUJUAN JANGKA MENENGAH :


Finalisasi pencegahan penyakit diare melalui penyuluhan pada masyarakat di
Kecamatan Rupat Utara sehingga bisa menurunkan kasus diare dari 1086 penderita
menjadi 602 penderita ( selama 1 tahun).
TUJUAN JANGKA PANJANG :

PENINGKATAN PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE MELALUI PENYULUHAN DI KECAMATAN RUPAT UTARA


Page 3
Mewujudkan Kecamatan sehat yang Masyarakatnya menerapkan Prilaku Hidup
Bersih dan Sehat sehingga terbebas dari penyakit menular ( diare, TBC,malaria,
DBD) selama 5 tahun
4. MANFAAT

1. Tersusunnya rencana kegiatan pencegahan penyakit diare di wilayah kerja, yang


meliputi target, jadwal, lokasi dan sumber dana.
2. Agar masyarakat mengerti, menghayati dan melaksanakan prilaku hidup bersih dan
sehat
3. Agar masyarakat memahami tentang penyakit diare.
4. Memutus rantai penularan penyakit diare

5. RUANG LINGKUP

Kegiatan-kegiatan penting yang dilaksanakan dalam proyek perubahan jangka pendek


sebagai berikut :
1. Mengadakan rapat untuk membentuk tim kerja proyek perubahan.
2. Membuat SK tim kerja penyuluhan.
3. Menetapkan jadwal dan lokasi untuk pelaksanaan penyuluhan.
4. Melaksanakan kegiatan penyuluhan.

PENINGKATAN PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE MELALUI PENYULUHAN DI KECAMATAN RUPAT UTARA


Page 4
6. OUTPUT KUNCI ( KEY PROJECT DELIPERABLES )
NAMA DESKRIPSI
Perubahan perilaku hidup bersih dan sehat Memberikan pemahaman tentang perlunya
pada masyarakat Desa Kadur dan Desa Puteri melaksanakan kegiatan pencegahan penyakit
Sembilan dalam pencegahan penyakit diare. diare yang benar dan efektif melalui
pemberian ASI Ekslusif, mengkonsumsi
makanan pendamping ASI, mencuci tangan
menggunakan sabun, membuang tinja bayi
yang benar dan pengelolaan sampah.

7. PENTAHAPAN UTAMA
TAHAP UTAMA WAKTU

1. Pertemuan lintas program (intern) di UPT Tahap 1 minggu 1


Puskesmas Tanjung Medang Kecamatan
Rupat Utara dengan tujuan menyampaikan
gagasan proyek perubahan dan pembentukan
tim kerja yang mendukung proyek
perubahan.
2. Menyusun Surat Keputusan Tim Kerja Tahap 1 minggu 1
3. Pertemuan lintas sektoral dalam rangka Tahap 2 minggu 2
pelaksanaan penyuluhan diare di Desa Kadur
dan Desa Puteri Sembilan.
4. Inventarisasi penduduk
5. Penyusunan rencana kerja penyuluhan diare. Tahap 2 minggu 2
6. Pelaksanaan penyuluhan penyakit diare di
Desa Kadur dan Desa Puteri Sembilan. Tahap 3 minggu 2,3,4,5,6,7,8
7. Monitoring dan evaluasi Tahap 4 minggu 8
- Pendataan PHBS
- Pendataan penderita diare

PENINGKATAN PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE MELALUI PENYULUHAN DI KECAMATAN RUPAT UTARA


Page 5
8. TIM PROYEK PERUBAHAN

STRUKTUR DESKRIPSI

PERAN ;
Sponsor : seorang atasan langsung dari
Sponsor
Atasan langsung peserta diklat pim IV .
Kepala Bidang - Memberi dan mendalami rencana
Jaminan Sarana dan
Prasarana Kesehatan proyek perubahan peserta diklat.
- Memberi masukan penyempurnaan
terhadap rencana proyek perubahan
Project peserta diklat.
coach
leader
- Memastikan rencana perubahan
pembimbi
ng tersebut membantu peningkatan
kinerja organisasi.
- Menjadi sumber informasi bagi

Working Tim peserta diklat.


Project leader ( peserta diklat)
1. Ka Subag TU
2. Pemegang program - Menetapkan area perubahan padaunit
Promosi Kesehatan organisasiyg dipimpinnya.
3. Pemegang program - Berkonsultasi dengan
Kesehatan
Lingkungan coach/pembimbing.
4. Pemegang program - Berkonsultasi dengan mentor/atasan
KIA langsung tetang area perubahan.
5. Pemegang program
- Mempengaruhi stokeholder.
gizi
6. Kepala - Mempengaruhi bawahan untuk
Pustu/Poskesdes menerima area perubahan.
7. TIM Nusantara Sehat

Working Team :
- Ka subag TU sebagai pengarah
program di Puskesmas dalam proyek
perubahan dan pengelola surat
menyurat
- Pemegang program sebagai pelaksana

PENINGKATAN PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE MELALUI PENYULUHAN DI KECAMATAN RUPAT UTARA


Page 6
kegiatan, melakukan pencatatan dan
pelaporan proyek perubahan.
- Tim Nusantara Sehat membantu
kegiatan proyek perubahan.
- Kepala Pustu/Poskesdes sebagai
stakeholder interen yang juga akan
membantu memberikan informasi
terhadap masyarakat tentang prilaku
hidup bersih dan sehat.

9. ANGGARAN
JUMLAH DESKRIPSI
 Biaya ATK Rp. 200.000,-  Biaya ATK pembuatan undangan
 Biaya Konsumsi Rp. 2.200.000,-  Biaya Konsumsi pelaksanaan
 Biaya Transportasi Rp. 300.000,- kegiatan
 Biaya Dokumentasi Rp. 200.000,-  Biaya transportasi ke desa
 Biaya cetak/foto copy Rp. 200.000,-  Biaya cetak foto kegiatan
poster atau leaflet  Biaya pembuatan poster, leaflet,
cetak/foto copy.

10. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER


Deskripsi

Stakeholder internal :

1) Mentor sebagai atasan langsung dari project leader.


2) Project leader sebagai pemimpin proyek perubahan dan juga sebagai
narasumber.
3) Ka. Subag Tata Usaha mempunyai tugas untuk melakukan pengelolaan surat

PENINGKATAN PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE MELALUI PENYULUHAN DI KECAMATAN RUPAT UTARA


Page 7
menyurat dan pengarah tugas program proyek perubahan.
4) Pemegang program mempunyai tugas sebagai pelaksana kegiatan, dan
pencatatan.
5) Kepala Pustu/Poskesdes mempunyai tugas membantu memberikan informasi
kepada masyarakat tentang prilaku hidup bersih dan sehat di masing masing
wilayah kerjanya dalam proyek perubahan.
6) Tim NS membantu kegiatan proyek perubahan

Stakeholder eksternal :
1) Camatsebagai pengarah kegiatan
2) Kepala UPT Dinas pendidikan sebagai pengarah kegiatan.
3) Kepala UPT dinas pasar dan kebersihan sebagai pengarah kegiatan.
4) Kepala Sekolah SD sebagai pengarah kegiatan.
5) Kepala Desa mempunyai kewenangan menggerakan masyarakat.
6) Guru UKS sebagai pemberi pendidikan kesehatan kepada siswa
7) Kader Posyandu penggerak masyarakat
8) Ketua dan Anggota desa siaga aktif sebagai penggerak masyarakat.
9) Tokoh masyarakat sebagai penggerak masyarakat
10) Tokoh agama sebagi penggerak masyarakat
11) Ketua RT/RW sebagai penggerak masyarakat

PENINGKATAN PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE MELALUI PENYULUHAN DI KECAMATAN RUPAT UTARA


Page 8
11. IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH
Deskripsi

Dalam pelaksanaan proyek perubahan ini diperkirakan/dapat diprediksi akan muncul


kendala atau hambatan diantaranya :
1. Masih rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat kesadaran masyarakat untuk
berprilaku hidup bersih dan sehat.
2. Masih kurangnya partisipasi lintas sektoral dalam membantu petugas kesehatan
menggerakan masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat.

12. RESIKO
Deskripsi ; Resiko kemungkinan yang akan muncul antara lain

1. Rendahnya motivafasi petugas Puskesmas dan Petugas Pustu/Poskedes dalam


melaksanakan kegiatan penyuluhan tentang penyakit diare pada masyarakat Desa
Kadur dan Desa Puteri Sembilan
2. Dengan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat menyebabkan petugas kesehatan
kesulitan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit diare dan
penyakit menular lainnya pada masyarakat.

13. KRITERIA KEBERHASILAN ( HARUS BISA


DIUKUR/MEASURABLE )

1. Terjadinya penurunan angka penyakit diare pada masyarakat Desa Kadur dan Puteri
Sembilan dari 412 penderita menjadi 366 penderita.
2. Secara bertahap masyarakat menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat dari 41 %
menjadi 55 %.

PENINGKATAN PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE MELALUI PENYULUHAN DI KECAMATAN RUPAT UTARA


Page 9
14. FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN

1.Terbangunnya kerja sama dan komitment seluruh stake holder.


2.Terwujudnya dukungan pimpinan.
3.Terlaksananya kerja sama tim dalam melaksanakan kegiatan.

15. PERSETUJUAN

PROJECT SPONSOR
ATASAN LANGSUNG

H. HASBUL MAAMAR. SH.,MH


NIP. 19650917 198703 1 007

Tanggal, Mei 2016

PENINGKATAN PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE MELALUI PENYULUHAN DI KECAMATAN RUPAT UTARA


Page 10

Anda mungkin juga menyukai