Anda di halaman 1dari 1

Kanker dianggap sebagai penyakit yang tidak memiliki solusi.

Tapi Profesor Warsito


mematahkan anggapan itu. Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(Matematika), Universitas sukses Indonesia anti-kanker terapi invent.

Semua berawal dari keprihatiannya atas panggung 4 kanker payudara diderita oleh adik tercinta.
Warsito kemudian membuat kanker perangkat terapi yang dikemas dalam bentuk pakaian. Dia
mulai dalam bentuk pakaian, rompi, tutup kepala seperti helm, celana pendek up.

Profesor Warsito P Taruno mengatakan ia ingin menciptakan sebuah alat yang dapat digunakan
terus menerus. “Akhirnya pilihan jatuh pada pakaian, helm untuk kasus otak, korset atau rompi
untuk kanker paru-par, celana untuk kanker usus besar atau kanker ovarium Blanket bahkan
ketika itu menyebar ke sekuruh tubuh.,” Kata Warsito, Jumat (11/23 / 2012).

Teknologi yang digunakan disebut Electro Pengobatan Kanker Capacitive (ECCT). Perangkat
berfungsi mengalirkan listrik statis pada 3 Volt ke pelat logam di rompi, celana, topi atau
antikanker. Listrik ditutup benang berkhasiat dibentuk pada pemisahan inti sel kanker
berkembang biak. Dengan menekan proliferasi sel-sel kanker yang dari waktu ke waktu semua
sel akan mati dan bebas dari pasien kanker.

Willy Saputra satu. Dia menderita kanker otak tahun lalu, ia lumpuh selama 3 bulan. Sekarang,
setelah 4 bulan pada ECCT, ia mampu bergerak normal.

“Dua bulan saya mulai berjalan, setelah tiga bulan saya meminta untuk CT scan hasil negatif..
Merasa bahagia saja, kehidupan kedua bagi saya,” jelasnya.

Proses pengobatan sangat mudah. Pasien akan dipindai dengan alat serupa helm selama 2 detik
untuk mengetahui posisi dari kanker dan panjang memusnahkannya.Dan waktu kemudian hanya
memilih jenis yang tepat dari pakaian untuk bebas dari kanker.

Sejak ditemukan pada tahun 2010, ratusan pasien telah sembuh dari kanker. Anehnya, alat ini
hanya tidak bekerja dengan baik pada kanker yang terlalu kecil dan jinak.

Untuk rompi kanker adalah harga dari Rp 3 juta menjadi Rp 10 juta. Dan penjualan terapi la-alat
akan digunakan untuk pengembangan penelitian kanker

Anda mungkin juga menyukai