Terapi Kanker Buatan Pak Warsito
Terapi Kanker Buatan Pak Warsito
Dalam upayanya mengobati sang kakak yang menderita kanker payudara stadium IV, Warsito P. Taruno, ilmuwan penemu Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT), bersama sejumlah rekan peneliti di CTECH Labs Edwar Technology justru berhasil melakukan sebuah terobosan yang terbilang kontroversial di dunia kedokteran dengan alat pembasmi sel kanker ganas rancangannya. Alat terapi kanker rancangan Doktor lulusan Universitas Shizuoka ini bukan berupa mesin besar berteknologi tinggi yang sering dijumpai di berbagai instansi kesehatan, namun hanya berupa seperangkat pakaian yang mengandung aliran listrik statis rechargeable. Alat yang berbasis teknologi ECVT itu terdiri dari empat perangkat yakni brain activity scanner (pemindai aktivitas otak), breast activity scanner (pemindai aktivitas payudara), brain cancer electro capacitive therapy (terapi kapasitif elektro kanker otak), dan breast cancer electro capacitive therapy (terapi kapasitif elektro kanker payudara).
Memang, banyak yang panas sama temuan saya. Tapi saya sudah mengembangkan riset ini sejak dua puluh tahun lalu dan ini bukan riset asal-asalan, sanggah Warsito. Dari pengalaman selama dua puluh tahun itu, saya sangat paham kemampuan gelombang untuk mempengaruhi materi dan sebagai diagnosis terhadap materi itu sendiri. Jadi kalau (mereka) pernah melakukan riset ini, tentu ini bukan hal yang ajaib untuk bisa diaplikasikan, ujarnya sambil tergelak. Sewaktu masih duduk di bangku kuliah Universitas Shizuoka, Warsito mendalami riset tentang interaksi antara gelombang ultrasonik dan elektromagnetik dengan materi, yaitu selsel dalam tubuh. Dari penelitian ini, Warsito menyimpulkan hasil interaksi antara dua energi tersebut menghasilkan suatu fenomena baru yang bisa diaplikasikan untuk mempengaruhi materi. Fenomena ini disebut plasma di dalam cairan, karena biasanya plasma terjadi di udara, jelasnya
Kalau selimut biasanya untuk pasien yang kankernya sudah menjalar ke seluruh tubuh. Atau tumor di tulang belakang, ujarnya. Pada kasus kanker ganas, pasien dianjurkan untuk terus menggunakan alat terapi ini selama 416 jam per harinya. Sedangkan bagi kasus umum lainnya memerlukan waktu selama 1216 jam. Lebih dari 6.000 pasien sudah ditangani oleh Warsito bersama sejumlah physical medician dan dokter pimpinannya sejak pertengahan 2011 lalu. Pada pasien kanker stadium IV yang menjalani terapi di klinik kanker Warsito, persentase kesembuhan bisa mencapai 40 50 persen, sedangkan pada stadium III mencapai 70 persen. Sedikit orang yang percaya kalau penderita kanker bisa sembuh total. Disini, yang sembuh total sudah mencapai 200-300 orang, ujarnya.
Masalah Izin
Warsito, yang juga menjabat sebagai anggota Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) Partai Keadilan Sejahtera di Komisi Kebijakan Publik, menyayangkan adanya pembatasan kerjasama dengan rumah sakit di Indonesia untuk penggunaan alat terapi ini. Ia mengatakan, metode radiasi listrik statis berbasis tomografi ini, sepenuhnya hasil karya anak bangsa yang selain akan merevolusi pengobatan kanker secara medis, juga akan meminimalisasi biaya yang harus dikeluarkan pasien atau keluarganya. Yang pasti ini akan mengubah metode pengobatan yang selama ini menggunakan radiasi berisiko tinggi dan berbiaya mahal, katanya. Foto pak warsito dan alat-alat buatan beliau:
Sumber: http://www.beritasatu.com/kesehatan/124731-warsito-klaim-200-pasien-kankersembuh-total-dengan-alatnya.html