1640 7730 2 PB PDF
1640 7730 2 PB PDF
ABSTRACT
Early mobilization in the mother sectio caesarea is minimal movement of women done after aware of
the influence of anasthesia is done in accordance with the needs and physical condition. There are
several factors that influence a person’s attitude on of which is the level of knowlegde, level of
knowledge of mothers about early mobilization can be obtained through health an effect of health
promotion on early mobilization towards the implementation of early mobilization in mothers with after
chilbirth with sectiocaesarea in the Petala Bumi General Hospital. This research method quasy
experiment with the design of on group pretest-postest. The Number of respondens 30 people with Quota
Sampling methode. To measure the implementation of early mobilization using observation sheet. The
analysis using T Test Dependent. The Results showed that there are effect of health promotion on early
mobilization towards the implementation of early mobilization in mothers after childbirth with sectio
caesarea.
ABSTRAK
Mobilisasi dini pada ibu sectio casarea merupakan pergerakan minimal yang dilakukan ibu setelah sadar
dari pengaruh anastesi yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi fisik. Ada beberapa faktor
mempengaruhi sikap ibu salah satunya adalah pengetahuam. Tingkat pengetahuan ibu tentang
mobilisasi dini dapat diperoleh melalui promosi kesehatan tentang mobilisasi dini. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh promosi kesehatan tentang mobilisasi dini terhadap
pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu post partum dengan sectio caesarea di RSUD Petala Bumi Tahun
2015. Metode penelitian ini quasy eksperimen dengan rancangan one group pretets-postest. Jumlah
responden sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan cara Quota Sampling. Untuk
mengukur pelaksanaan mobilisasi dini menggunakan lembar observasi. Analisa yang digunakan adalah
analisa Univariat dan Bivariat dengan uji T Dependen. Hasil Penelitian menunjukkan nilai p = 0,003
ini perarti terdapat pengaruh promosi kesehatan tentang mobilisasi dini terhadap pelaksanan mobilisasi
dini pada ibu post partum dengan sectio caesarea. Kesimpulan terdapat perbedaan pelaksanaan
mobilisasi dini sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan.
PENDAHULUAN
Sectio Caesarea merupakan (Mochtar, 2012). Sectio Caesarea adalah
persalinan dengan cara melahirkan janin suatu persalinan buatan, dimana janin
dengan membuat sayatan pada dinding dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding
uterus melalui dinding depan perut perut dan dinding rahim dengan sayatan
rahim dalam keadaan utuh serta berat janin bertahap bertujuan agar semua sistem
diatas 500 gram (Sarwono, 2005). WHO sirkulasi dalam tubuh bisa menyesuaikan
menetapkan standar rata-rata sectio diri dan berfungsi secara normal kembali.
caesarea di sebuah negara sekitar 5 – 15 % Tahap pelaksanaan mobilisasi dini
per 1000 kelahiran di dunia. (Gibbson et al, pada ibu post partum dengan sectio
2010). Di Indonesia angka kejadian sectio caesarea adalah: 1) 6 jam pertama ibu post
caesarea mengalami peningkatan. Menurut sectio caesarea, berupa istirahat tirah
survei nasional pada tahun 2009 persalinan baring, mobilisasi dini yang bisa dilakukan
sectio caesarea sekitar 22,8% dari seluruh adlah menggerakkan lengan, tangan,
persalinan. Menurut Departemen Obstetri menggerakkan ujung jari kaki dan memutar
dan Ginekologi Fakultas Kedokteran UI pergelangan kaki, mengangkat tumit,
tahun 2010, angka sectio caesarea secara meregangkan otot betis serta menekuk dan
keseluruhan adalah 27,3% dari seluruh menggeser kaki, 2) 6 – 10 jam, ibu
persalinan. Berdasarkan data Dinas diharuskan dapat miring kiri dan kanan
Kesehatan Provinsi Riau Tahun (2014) mencegah trombosis dan emboli, 3) setelah
terdapat jumlah kasus dengan sectio 24 jam ibu dianjurkan untuk dapat belajar
caesarea setahun terakhir 40 % dari total duduk, 4) setelah ibu dapat duduk,
persalinan. Hal ini akan berdampak pada dianjurkan ibu belajar berjalan.
peningkatan angka kematian dan kesakitan Adapun tujuan dari mobilisasi dini
ibu akibat persalinan. sebagai berikut: 1) melancarkan
Dalam rangka membantu pengeluaran lochea, 2) mengurangi infeksi
menurunkan angka kematian dan kesakitan dan nyeri,3) mempercepat involusi alat
ibu, maka pentingnya mobilisasi dini untuk kandungan, dan 4) melancarkan peredaran
mencegah komplikasi post partum dengan darah dan produksi asi (Lia, 2008).
sectio caesarea. Mobilisasi dini adalah Kemajuan mobilisasi bergantung
pergerakan yang dilakukan sedini mungkin pada jenis operasi yang dilakukan,
di tempat tidur dengan melatih bagian- komplikasi yang dijumpai dan faktor yang
bagian tubuh untuk melakukan peregangan mempengaruhi pelaksanaan mobilisasi.
sampai belajar berjalan. Menurut Carpenito Chapman (2006) faktor – faktor yang
(2000) mobilisasi dini merupakan aspek mempengaruhi pelaksanaan mobilisasi
terpenting pada fungsi fisiologis karena hal sebagai berikut: 1) Rendahnya
itu esensial untuk mempertahankan pengetahuan, 2) ketidakmampuan atau
kemandirian. Menurut Siregar (2009) kelemahan fisik dan mental, 3) depresi post
mobilisasi dini adalah menggerakkan tubuh partum, 4) nyeri atau rasa tidak nyaman,
dari satu tempat ke tempat lain yang harus dan 5) kecemasan.
dilakukan secara bertahap dan langsung Pelaksananaan mobilisasi dini pada
setelah melahirkan, minimal 8 – 24 jam ibu post sectio caesarea juga dipengaruhi
setelah persalinan. oleh beberapa faktor seperti usia,
Pelaksanaan mobilisasi dini secara pendidikan dan pemberian informasi.
bertahap membantu penyembuhan pasien. Pemenuhan informasi klien dalam hal ini
Menurut Siregar (2009) mobilisasi yang promosi kesehatan adalah indikator penting
dilakukan segera mungkin dapat memberikan informasi penting kepada
mempercepat proses pemulihan kondisi pasien dan keluarga agar dapat mengatasi
tubuh. Mobilisasi yang dilakukan secara
Hasil analisis menunjukkan bahwa dari Hasil analisis menunjukkan bahwa dari
30 responden, usia paling tinggi terletak 30 responden, hampir sama ibu postpartum
pada kelompok usia 31 – 35 tahun yaitu 11 dengan sectio caesarea yang tidak
responden (36,6%) melakukan mobilisasi dini dan yang
melakukan mobilisasi dini sebelum
Tingkat Pendidikan Ibu Post Partum diberikan promosi kesehatan.
Hasil analisis univariat karakteristik
responden berdasarkan tingkat pendidikan Pelaksanaan Mobilisasi Dini Setelah
disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dilakukan Promosi Kesehatan
(f) sebagai berikut: Hasil analisis univariat karakteristik
responden berdasarkan pelaksanaan
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden mobilisasi dini setelah diberikan promosi
Berdasarkan Tingkat Pendidikan di
kesehatan disajikan dalam tabel distribusi
Instalasi Rawat Inap Kebidanan
(n = 41) frekuensi (f) sebagai berikut:
Tingkat
No f %
Pendidikan Tabel 4 Pelaksanaan Mobilisasi Dini
1. SD 2 6,7 setelah diberikan Promosi
2. SMP 5 16,7 Kesehatan di Instalasi Rawat Inap
3. SMA 19 63,3 Kebidanan
4. DIPLOMA 1 3,3
Pelaksanaan Mobilisasi f %
5. SARJANA 3 10,0
Total 30 100,0
Dilakukan 22 73,3
Tidak Dilakukan 8 26,7
Hasil analisis menunjukkan bahwa dari
30 responden, tingkat pendidikan Total 30 100,0
responden yang paling banyak adalah SMA
yaitu 19 responden (63,3%) Hasil analisis menunjukkan bahwa dari
30 responden, sebagian besar ibu
postpartum dengan sectio caesarea yang