Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Endurance 2(3) October 2017 (346-353)

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MOBILISASI DINI TERHADAP


PELAKSANAAN MOBILISASI DINI PADA IBU POSTPARTUM SC
DI RSPB PEKANBARU
Cici Ratmiwasi1, Sri Utami2, Syafrisar Meri Agritubella3*
13
STIKes PMC Pekanbaru, 2 Universitas Riau
*
ners.agritubella@gmail.com

Submitted :13-01-2017, Reviewed:19-01-2017, Accepted:12-05-2017


DOI: http://doi.org/10.22216/jen.v2i3.1640

ABSTRACT
Early mobilization in the mother sectio caesarea is minimal movement of women done after aware of
the influence of anasthesia is done in accordance with the needs and physical condition. There are
several factors that influence a person’s attitude on of which is the level of knowlegde, level of
knowledge of mothers about early mobilization can be obtained through health an effect of health
promotion on early mobilization towards the implementation of early mobilization in mothers with after
chilbirth with sectiocaesarea in the Petala Bumi General Hospital. This research method quasy
experiment with the design of on group pretest-postest. The Number of respondens 30 people with Quota
Sampling methode. To measure the implementation of early mobilization using observation sheet. The
analysis using T Test Dependent. The Results showed that there are effect of health promotion on early
mobilization towards the implementation of early mobilization in mothers after childbirth with sectio
caesarea.

Keywords : Knowledge, Health Promotion, Early Mobilization, Sectio Caesarea

ABSTRAK
Mobilisasi dini pada ibu sectio casarea merupakan pergerakan minimal yang dilakukan ibu setelah sadar
dari pengaruh anastesi yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi fisik. Ada beberapa faktor
mempengaruhi sikap ibu salah satunya adalah pengetahuam. Tingkat pengetahuan ibu tentang
mobilisasi dini dapat diperoleh melalui promosi kesehatan tentang mobilisasi dini. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh promosi kesehatan tentang mobilisasi dini terhadap
pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu post partum dengan sectio caesarea di RSUD Petala Bumi Tahun
2015. Metode penelitian ini quasy eksperimen dengan rancangan one group pretets-postest. Jumlah
responden sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan cara Quota Sampling. Untuk
mengukur pelaksanaan mobilisasi dini menggunakan lembar observasi. Analisa yang digunakan adalah
analisa Univariat dan Bivariat dengan uji T Dependen. Hasil Penelitian menunjukkan nilai p = 0,003
ini perarti terdapat pengaruh promosi kesehatan tentang mobilisasi dini terhadap pelaksanan mobilisasi
dini pada ibu post partum dengan sectio caesarea. Kesimpulan terdapat perbedaan pelaksanaan
mobilisasi dini sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan.

Kata Kunci: Pengetahuan Promosi Kesehatan, Mobilisasi Dini, Sectio Caesarea

PENDAHULUAN
Sectio Caesarea merupakan (Mochtar, 2012). Sectio Caesarea adalah
persalinan dengan cara melahirkan janin suatu persalinan buatan, dimana janin
dengan membuat sayatan pada dinding dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding
uterus melalui dinding depan perut perut dan dinding rahim dengan sayatan

Kopertis Wilayah X 346


C. Ratmiwasi, dkk – Pengaruh Promosi Kesehatan… Jurnal Endurance 2(3) October 2017 (346-353)

rahim dalam keadaan utuh serta berat janin bertahap bertujuan agar semua sistem
diatas 500 gram (Sarwono, 2005). WHO sirkulasi dalam tubuh bisa menyesuaikan
menetapkan standar rata-rata sectio diri dan berfungsi secara normal kembali.
caesarea di sebuah negara sekitar 5 – 15 % Tahap pelaksanaan mobilisasi dini
per 1000 kelahiran di dunia. (Gibbson et al, pada ibu post partum dengan sectio
2010). Di Indonesia angka kejadian sectio caesarea adalah: 1) 6 jam pertama ibu post
caesarea mengalami peningkatan. Menurut sectio caesarea, berupa istirahat tirah
survei nasional pada tahun 2009 persalinan baring, mobilisasi dini yang bisa dilakukan
sectio caesarea sekitar 22,8% dari seluruh adlah menggerakkan lengan, tangan,
persalinan. Menurut Departemen Obstetri menggerakkan ujung jari kaki dan memutar
dan Ginekologi Fakultas Kedokteran UI pergelangan kaki, mengangkat tumit,
tahun 2010, angka sectio caesarea secara meregangkan otot betis serta menekuk dan
keseluruhan adalah 27,3% dari seluruh menggeser kaki, 2) 6 – 10 jam, ibu
persalinan. Berdasarkan data Dinas diharuskan dapat miring kiri dan kanan
Kesehatan Provinsi Riau Tahun (2014) mencegah trombosis dan emboli, 3) setelah
terdapat jumlah kasus dengan sectio 24 jam ibu dianjurkan untuk dapat belajar
caesarea setahun terakhir 40 % dari total duduk, 4) setelah ibu dapat duduk,
persalinan. Hal ini akan berdampak pada dianjurkan ibu belajar berjalan.
peningkatan angka kematian dan kesakitan Adapun tujuan dari mobilisasi dini
ibu akibat persalinan. sebagai berikut: 1) melancarkan
Dalam rangka membantu pengeluaran lochea, 2) mengurangi infeksi
menurunkan angka kematian dan kesakitan dan nyeri,3) mempercepat involusi alat
ibu, maka pentingnya mobilisasi dini untuk kandungan, dan 4) melancarkan peredaran
mencegah komplikasi post partum dengan darah dan produksi asi (Lia, 2008).
sectio caesarea. Mobilisasi dini adalah Kemajuan mobilisasi bergantung
pergerakan yang dilakukan sedini mungkin pada jenis operasi yang dilakukan,
di tempat tidur dengan melatih bagian- komplikasi yang dijumpai dan faktor yang
bagian tubuh untuk melakukan peregangan mempengaruhi pelaksanaan mobilisasi.
sampai belajar berjalan. Menurut Carpenito Chapman (2006) faktor – faktor yang
(2000) mobilisasi dini merupakan aspek mempengaruhi pelaksanaan mobilisasi
terpenting pada fungsi fisiologis karena hal sebagai berikut: 1) Rendahnya
itu esensial untuk mempertahankan pengetahuan, 2) ketidakmampuan atau
kemandirian. Menurut Siregar (2009) kelemahan fisik dan mental, 3) depresi post
mobilisasi dini adalah menggerakkan tubuh partum, 4) nyeri atau rasa tidak nyaman,
dari satu tempat ke tempat lain yang harus dan 5) kecemasan.
dilakukan secara bertahap dan langsung Pelaksananaan mobilisasi dini pada
setelah melahirkan, minimal 8 – 24 jam ibu post sectio caesarea juga dipengaruhi
setelah persalinan. oleh beberapa faktor seperti usia,
Pelaksanaan mobilisasi dini secara pendidikan dan pemberian informasi.
bertahap membantu penyembuhan pasien. Pemenuhan informasi klien dalam hal ini
Menurut Siregar (2009) mobilisasi yang promosi kesehatan adalah indikator penting
dilakukan segera mungkin dapat memberikan informasi penting kepada
mempercepat proses pemulihan kondisi pasien dan keluarga agar dapat mengatasi
tubuh. Mobilisasi yang dilakukan secara

Kopertis Wilayah X 347


C. Ratmiwasi, dkk – Pengaruh Promosi Kesehatan… Jurnal Endurance 2(3) October 2017 (346-353)

masalah kesehatannya dan mempercepat 213 persalinan atau 16,9%. Persalinan


penyembuhan penyakitnya. dengan sectio caesarea meningkat pada
Berbagai studi mencatat fakta bahwa tahun 2014 sekitar 25% dari semua
pasien yang dibekali informasi memiliki persalinan.
kemungkinan besar mematuhi rencana Dari hasil survei pendahuluan di
pengobatan medis dan menjadi lebih RSUD Petala Bumi terdapat sebagian ibu
mampu mengatasi gejala penyakit sehingga post partum dengan sectio caesarea yang
kemungkinan komplikasi lebih kecil. Hal mau melakukan mobilisasi dini. Dari 15
ini sesuai tujuan promosi kesehatan sebagai orang ibu post partum dengan sectio
bagian dari implementasi keperawatan caesarea, 10 orang tidak melakukan
untuk membantu meningkatkan kesehatan mobilisasi dini dengan alasan sebagian
masyarakat yang optimal. besar takut jahitan lepas dan nyeri bila
Promosi kesehatan adalah revitalisasi digerakkan. Oleh sebab itu peneliti tertarik
pendidikan kesehatan pada masa lalu, melakukan penelitian tentang “Pengaruh
dimana konsep promosi kesehatan bukan promosi kesehatan tentang mobilisasi dini
hanya proses penyadaran masyarakat dalam terhadap pelaksanaan mobilisasi dini pada
hal penyadaran dan peningkatan ibu post partum dengan sectio caesarea”.
pengetahuan saja
Beberapa penelitian dilakukan untuk METODE PENELITIAN
melihat pengaruh mobilisasi dini pasca Desain penelitian ini adalah Quasy
bedah. Menurut Okwerita (2008) lebih dari Experiment menggunakan one group pre
60 % responden yang diberikan penyuluhan test – post test. Rancangan ini tidak ada
kesehatan melaksanakan mobilisasi dini kelompok pembanding (kontrol) tetapi
dengan kategori baik dan yang tidak sudah dilakukan observasi pertama (pre-
mendapat penyuluhan, 73 % melaksanakan test) memungkinkan menguji perubahan-
mobilisasi dini dengan kategori sedang. perubahan yang terjadi setelah adanya
Dina (2010) menjelaskan terdapat eksperimen (program).
hubungan mobilisasi dini dengan Sampel dalam penelitian ini
penyembuhan luka ibu post partum berada berjumlah 30 orang yang di Rawat Inap
pada kategori penyembuhan cepat. Kebidanan RSUD Petala Bumi Tahun
Penelitian Milka (2013) didapatkan hasil 2015. Dengan Teknik sampel
bahwa pengetahuan ibu post partum dengan menggunakan Quota Sampling yaitu
sectio caesarea berada pada kategori baik pengambilan sampel berdasarkan kuota
(52,9%) dan yang melakukan mobilisasi yang diinginkan (Notoatmodjo,2012).
dini (58,8%). Adapun kriteria inklusi adalah: Ibu post
RSUD Petala Bumi Kelas C milik partum dengan Sectio Caesarea lebih dari
Pemerintah memiliki visi “Unggul dalam 8 jam Pertama kelahiran, Anestesi Spinal,
Pelayanan”. Menurut data yang diperoleh dan Tingkat kesadaran Compos Mentis
dari medical record di RSUD Petala Bumi serta bersedia menjadi responden.
pada tanggal 23 Oktober 2014 diperoleh
jumlah kasus persalinan dengan sectio HASIL DAN PEMBAHASAN
caesarea sebanyak 220 kasus dari 527 Berdasarkan hasil penelitian yang
persalinan atau 41,74%, sedangkan data dilakukan pada 30 responden didapatkan
pada tahun 2013 berjumlah 36 kasus dari hasil sebagai berikut:

Kopertis Wilayah X 348


C. Ratmiwasi, dkk – Pengaruh Promosi Kesehatan… Jurnal Endurance 2(3) October 2017 (346-353)

Kelompok Umur Ibu Post Partum Pelaksanaan Mobilisasi Dini Sebelum


Hasil analisis univariat karakteristik dilakukan Promosi Kesehatan
responden berdasarkan kelompok umur Hasil analisis univariat karakteristik
disajikan dalam tabel distribusi frekuensi responden berdasarkan pelaksanaan
(f) sebagai berikut: mobilisasi dini sebelum diberikan promosi
kesehatan disajikan dalam tabel distribusi
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden frekuensi (f) sebagai berikut:
Berdasarkan Kelompok Usia di
Instalasi Rawat Inap Kebidanan (n = Tabel 3 Pelaksanaan Mobilisasi Dini
41) sebelum diberikan Promosi Kesehatan
No Kelompok Umur f % di Instalasi Rawat Inap Kebidanan
1. 21 – 25 6 20,0 Pelaksanaan Mobilisasi f %
2. 26 – 30 5 16,6
3. 31 – 35 11 36,6 Dilakukan 14 46,7
4. 36 – 40 7 23,3 Tidak Dilakukan 16 53,3
5. 41 – 45 1 3,3
Total 30 100,0 Total 30 100,0

Hasil analisis menunjukkan bahwa dari Hasil analisis menunjukkan bahwa dari
30 responden, usia paling tinggi terletak 30 responden, hampir sama ibu postpartum
pada kelompok usia 31 – 35 tahun yaitu 11 dengan sectio caesarea yang tidak
responden (36,6%) melakukan mobilisasi dini dan yang
melakukan mobilisasi dini sebelum
Tingkat Pendidikan Ibu Post Partum diberikan promosi kesehatan.
Hasil analisis univariat karakteristik
responden berdasarkan tingkat pendidikan Pelaksanaan Mobilisasi Dini Setelah
disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dilakukan Promosi Kesehatan
(f) sebagai berikut: Hasil analisis univariat karakteristik
responden berdasarkan pelaksanaan
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden mobilisasi dini setelah diberikan promosi
Berdasarkan Tingkat Pendidikan di
kesehatan disajikan dalam tabel distribusi
Instalasi Rawat Inap Kebidanan
(n = 41) frekuensi (f) sebagai berikut:
Tingkat
No f %
Pendidikan Tabel 4 Pelaksanaan Mobilisasi Dini
1. SD 2 6,7 setelah diberikan Promosi
2. SMP 5 16,7 Kesehatan di Instalasi Rawat Inap
3. SMA 19 63,3 Kebidanan
4. DIPLOMA 1 3,3
Pelaksanaan Mobilisasi f %
5. SARJANA 3 10,0
Total 30 100,0
Dilakukan 22 73,3
Tidak Dilakukan 8 26,7
Hasil analisis menunjukkan bahwa dari
30 responden, tingkat pendidikan Total 30 100,0
responden yang paling banyak adalah SMA
yaitu 19 responden (63,3%) Hasil analisis menunjukkan bahwa dari
30 responden, sebagian besar ibu
postpartum dengan sectio caesarea yang

Kopertis Wilayah X 349


C. Ratmiwasi, dkk – Pengaruh Promosi Kesehatan… Jurnal Endurance 2(3) October 2017 (346-353)

melakukan mobilisasi dini yaitu 22 Karakteristik Ibu Post Partum dengan


responden (73,3%). Sectio Caesarea
Usia adalah umur individu yang
Pengaruh Pelaksanaan Mobilisasi dini terhitung mulai dari dilahirkan sampai saat
di Instalasi Rawat Inap Kebidanan berulang tahun (Notoadmojo, 2010). Hasil
RSUD Petala Bumi Tahun 2015 analisis menunjukkan bahwa dari 30
Hasil analisis bivariat menggunakan uji responden, usia paling tinggi terletak pada
dependen sample t- test untuk melihat kelompok usia 31 – 35 tahun yaitu 11
pengaruh promosi kesehatan tentang responden (36,6%). Penelitian didukung
mobilisasi dini terhadap pelaksanaan oleh Kundre (2013) sebagian besar
mobilisasi dini pada ibu post partum responden berada pada kelompok usia 31 -
dengan sectio caesarea disajikan dalam 35 tahun dikarenakan usia ini merupakan
tebel sebagai berikut : kelompok usia produktif bagi ibu. Usia ibu
berpengaruh pada proses persalinan
Tabel 3 Peningkatan Pelaksanaan semakin tingi umur ibu semakin beresiko
Mobilisasi Dini sebelum dan setelah dalam proses persalinan.
diberikan Promosi Kesehatan di Semakin cukup umur seseorang, akan
Instalasi Rawat Inap Kebidanan
lebih matang dalam berfikir dan bersikap
Variabel Mean SD P
sehingga pemberian promosi kesehatan
Pelaksanaan
Mobilisasi Dini pada umur ibu yang masih produktif akan
sebelum dilakukan 0,47 0,507 lebih mudah terkait dengan pelaksanaan
Promosi Kesehatan mobilisasi dini. Oleh sebab itu usia ibu
0,003
sangat mempengaruhi bagaimana ibu
Pelaksanaan
Mobilisasi Dini mengambil keputusan dalam mobilisasi
0,73 0,450
setelah dilakukan dini, semakin bertambah usia ibu maka
Promosi Kesehatan pengalaman dan pengetahuan semakin
bertambah (Notoadmodjo, 2010).
Hasil analisis menunjukkan bahwa dari
Pada Uji T terlihat perbedaan nilai rata-
30 responden, tingkat pendidikan
rata pelaksanaan mobilisasi dini sebelum
responden yang paling banyak adalah SMA
diberik promosi kesehatan yaitu 0,47
yaitu 19 responden (63,3%). Pendidikan
dengan standar deviasi SD 0,507 dengan
merupakan bimbingan yang diberikan oleh
pelaksanaan mobilisasi dini setelah diberi
seseorang terhadap orang lain menuju
promosi kesehatan 0,73 dengan standar
kearah suatu tujuan tertentu. Semakin
deviasi 0,450. Selisih nilai rata-rata
tinggi pendidikan maka semakin tinggi
pelaksanaan mobilisasi dini sebelum dan
pengetahuannya. Dengan demikian ibu
setelah dilakukan promosi kesehatan yaitu
yang memiliki tingkat pendidikan yang
0,267 dan standar deviasi 0,450 dengan
tinggi cenderung lebih memahami akan
nilai p = 0,003. Hal ini menunjukkan bahwa
pentingnya mobilisasi dini setelah sectio
promosi kesehatan tentang mobilisasi dini
caesarea. Tingkat pendidikan seseorang
berpengaruh terhadap pelaksanaan
dapat mempengaruhi kemampuan dan
mobilisasi dini pada ibu post partum
pengetahuan seseorang dalam menerapkan
dengan sectio Caesarea.
perilaku hidup sehat, pada umumnya

Kopertis Wilayah X 350


C. Ratmiwasi, dkk – Pengaruh Promosi Kesehatan… Jurnal Endurance 2(3) October 2017 (346-353)

semakin tinggi pendidikan seseorang Sejalan dengan penelitian Sli (2010)


semakin mudah menerima informasi. mengenai hubungan mobilisasi dini dengan
kecepatan penyembuhan luka post operasi
Pengaruh Promosi Kesehatan tentang didapatkan hasil bahwa ibu yang
Mobilisasi Dini terhadap pelaksanaan melakukan mobilisasi dini sebagian besar
mobilisasi dini pada Ibu Post Partum penyembuhan luka operasi berada dalam
dengan Sectio Caesarea kategori cepat.
Hasil analisis univariat dari 30 Ada beberapa faktor yang
responden, hampir sama ibu postpartum mempengaruhi perilaku seseorang, salah
dengan sectio caesarea yang melakukan satunya adalah tingkat pengetahuan.
mobilisasi dini dan yang tidak melakukan Tingkat pengetahuan ibu tentang mobilisasi
mobilisasi dini postpartum sectio caesarea dini dapat diperoleh melalui promosi
sebelum diberikan promosi kesehatan. kesehatan dengan harapan pengetahuan
Analisis juga menunjukkan, sebagian besar tentang kesehatan lebih baik sehingga
ibu postpartum dengan sectio caesarea pengetahuan dapat mempengaruhi
yang melakukan mobilisasi dini. pelaksanaan mobilisasi dini, pengetahuan
Berdasarkan Uji Statistik dengan T yang dimiliki akan berdampak pada
Dependent diperoleh nilai p = 0,003 yang perilaku positif demi kesembuhan dirinya.
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Sebagian besar responden dan keluarga
yang signifikan antara mean pelaksanaan pada penelitian ini menyatakan bahwa
mobilisasi dini sebelum dan sesudah mereka mendapatkan ketenangan setelah
diberikan promosi kesehatan. dilakukan mobilisasi dini dan ada yang
Tindakan sectio caesarea mengatakan otot tubuhnya semakin kuat
mengakibatkan timbulnya luka pada bagian dan tidak kaku serta merasa rileks sehingga
tubuh, adanya luka menimbulkan rasa hal ini mempercepat pemulihan. Dari hasil
nyeri. Nyeri dapat memperpanjang observasi yang dilakukan peneliti selama
penyembuhan karena menjadi salah satu penelitian, masih terdapat responden yang
alasan ibu untuk tidak mau bergerak, takut melakukan mobilisasi dini.
pemberian promosi kesehatan pada ibu Berdasarkan hasil wawancara, hal ini
tentang mobilisasi menambah pengetahuan disebabkan sebagian besar pasien belum
bagi ibu post partum tentang manfaat dan memiliki pengalaman melahirkan dengan
bahaya bila tidak melakukan mobilisasi dini sectio caesarea sehingga ibu post partum
sehingga ibu mampu memahami dan mau belum terbiasa melakukan mobilisasi dini.
melakukan mobilisasi dini. Kemauan melaksanakan mobilisasi dini
Hasil penelitian ini sejalan dengan dipengaruhi oleh pemberian informasi oleh
Okwerita (2010) bahwa pelaksanaan tenaga kesehatan, pemberian informasi ini
mobilisasi dini paska bedah sesar pada merupakan salah satu indikator klinik mutu
pasien yang diberikan penyuluhan sebagian pelayanan keperawatan di rumah sakit.
besar melaksanakan mobilisasi dini dengan Oleh sebab itu pentingnya promosi
baik. Mobilisasi segera tahap demi taham kesehatan diberikan untuk meningkatkan
sangat berguna untuk membantu kesembuhan dan kesejahteraan pasien.
penyembuhan pasien. Kemajuan mobilisasi Menurut Ningsih (2011) semakin tinggi
bergantung pula pada jenis operasi yang tingkat keberhasilan promosi kesehatan
dilakukan dan komplikasi yang dijumpai. yang dilakukan perawat maka semakin

Kopertis Wilayah X 351


C. Ratmiwasi, dkk – Pengaruh Promosi Kesehatan… Jurnal Endurance 2(3) October 2017 (346-353)

tinggi kualitas pelayanan keperawatan di Menurut Notoadmodjo (2010)


rumah sakit tersebut. terbentuknya perilaku baru khususnya
Ketersediaan berbagai informasi dan dalam pelaksanaan mobilisasi dini diawali
komunikasi yang baik melalui media yang dari cognitive domain, yaitu individu tahu
tepat memungkinkan pasien terpapar terlebih dahulu terhadap stimulus sehingga
informasi tentang cara pemulihan fisik ibu menimbulkan pengetahuan baru pada
setelah melahirkan seperti mobilisasi dini. individu. Dalam hal ini yang menjadi
Menurut analisis peneliti, pasien yang stimulus baru bagi responden melalui
dibekali dengan informasi menjadi lebih promosi kesehatan tentang cara-cara
mampu mengatasi gejala penyakit sehingga pemulihan kondisi pasca melahirkan
kemungkinan mengalami komplikasi lebih dengan sectio caesarea serta pengetahuan
kecil. Hal ini sesuai dnegan tujuan promosi tentang bagaimana cara mencegah
kesehatan yaitu membantu meningkatkan komplikasi post partum.
derajat kesehatan yang optimal. Setelah Cognitive domain, selanjutnya
Selain beberapa faktor diatas, yang akan dilakukan adalah affective
kebudayaan juga mempengaruhi domain yaitu respon batin dalam bentuk
pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu post sikap dimana responden mulai menimbang-
partum dengan sectio caesarea. Dari hasil nimbang apakah mobilisasi dini tersebut
penelitian Harahap (2010) tentang baik atau tidak untuk kesehatan dirinya.
hubungan nilai kebudayaan dengan Tahapan berikutnya berakhir pada
pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu post Psychomotor domain yaitu aplikasi dari
partum dengan sectio caesarea di RSIA pengetahuan yang diperoleh. Setelah
Eria Bunda Pekanbaru diperoleh hasil responden tahu tentang mobilisasi dini dan
bahwa 56 % pasien memiliki nilai sudah memiliki sikap positif terhadap
kebudayaan negatif tentang mobilisasi dini mobilisasi dini maka responden akan mulai
dan diketahui tidak melakukan mobilisasi mencoba melakukan mobilisasi dini sesuai
dini. Hal ini sesuai dengan pernyataan dengan promosi kesehatan yang telah
Sunarni (2011) menyatakan banyak faktor disampaikan. Sehingga dari hasil penelitian
mempengaruhi perilaku baik faktor dari ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
dalam maupun dari luar individu. Perilaku pemberian promosi kesehatan tentang
terhadap pelaksanaan mobilisasi dini tidak mobilisasi dini terbukti mempengaruhi
timbul dengan sendirinya tetapi akibat pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu post
adanya rangsasngan baik dari dalam diri partum dengan sectio caesarea.
maupun dari luar. Menurut WHO (2007)
terdapat beberapa alasan yang SIMPULAN
menyebabkan seseorang berperilaku dan Sebagian besar ibu berada pada
tidak berperilaku yaitu pemikiran dan kelompok usia produktif yaitu 31 – 35
perasaan, adanya anjuran dan larangan, tahun (36,6%) dan Tingkat pendidikan
adanya sumber daya serta kebudayaan yang paling banyak SMA (63,3%).
akan menghasilkan suatu pola perilaku, Pelaksananaan Mobilisasi Dini pada pasien
pemberian promosi kesehatan termasik post partum dengan sectio caesarea
kedalam kategori adanya sumber daya yang sebelum pemberian promosi kesehatan
menghasilkan perilaku. melakukan mobilisasi dini sebanyak 46,7 %
sedangkan setelah diberikan promosi

Kopertis Wilayah X 352


C. Ratmiwasi, dkk – Pengaruh Promosi Kesehatan… Jurnal Endurance 2(3) October 2017 (346-353)

kesehatan yang melakukan mobilisasi dini Pasca Salin dengan Sectio


sebanyak 73,3%. Terdapat perbedaan mean Caesarea di RSUD Pratiwi
pelaksanaan mobilisasi dini sebelum Makasar.
Mitayani. (2009). Asuhan Keperawatan
diberikan promosi kesehatan dengan
Maternitas. Jakarta: Salemba
setelah dibeikan promosi kesehatan Medika.
didapatkan nilai p = 0,003 yang Ningsih (2011). Faktor – Faktor yang
menunjukkan bahwa ada pengaruh mempengaruhi perawat dalam
pemberian promosi kesehatan tentang pelaksanaan penyuluhan
mobilisasi dini dengan pelaksanaan Mobilisasi Dini pada Pasien Pre
mobilisasi dini pada ibu post partum Operasi. Skripsi. Universitas
Andalas.
dengan sectio caesarea.
Notoadmodjo. (2010). Metodologi
Penelitian ini diharapkan dapat Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
menambah wawasan masyarakat Okwerita (2010). Pengaruh Penyuluhan
khususnya menjadi alternatif cara terhadap Pelaksanaan Mobilisasi
pemulihan kondisi fisik pasca pembedahan Dini Pasien Pasca Bedah sesar.
serta menjadi bahan masukan bagi Skripsi. Universitas Andalas.
pelayanan pentingnya pemberian informasi Sarwono. (2003). Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal
berupa promosi kesehatan menggunakan
dan Neonatal. Jakarta: Tridasa
komunikasi yang baik yang menjadi salah Printer.
satu indikator klinik mutu pelayanan Sarwono. (2010). Ilmu Bedah Kebidanan
keperawatan di rumah sakit sehingga rumah Edisi 1. Jakarta: PT Bina Pustaka.
sakit dapat membuat SPO terkait Promosi Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik
kesehatan tentang mobilisasi dini pada ibu Penulisan Riset Keperawatan
Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.
post partum dengan sectio caesarea
Sli (2010). Hubungan Mobilisasi Dini
DAFTAR PUSTAKA dengan Kecepatan Kesembuhan
Depkes. (2013). Laporan Kejadian Sectio Luka Post Operasi.
Caesarea Tahun 2010. Di akses Utami, Sri (2013). Buku Ajar Antenatal
www.depkes.go.id pada tangggal Care, Intranatal Care, dan post
19 Desember 2014. natal care. Pekanbaru: UNRI
Dinas Kesehatan Provinsi Riau (2014). Wawan, Dewi. (2011). Pengetahuan Sikap
Angka Kejadian Sectio Caesarea dan Perilaku Manusia.
Tahun 2014. Diakses pada tanggal Yogyakarta : Nuha Medika.
7 Januari 2015. WHO. (2009). Prevalensi Persalinan
Jannah, Raudatul. (2010). Faktor-Faktor Sectio Caesarea. Diakses pada
yang mempengaruhi Pelaksanaan tanggal 27 Oktober 2014.
mobilisasi Dini Pada ibu Post Williams. (2009). Obstetri. Jakarta: EGC.
partum dengan Sectio Caesarea.
Skripsi. Universitas Riau
Kemenkes (2012). Mutu Pelayanan
Keperawatan Klinik. Bina
Pelayanan Medik dan
Keperawatan. Jakarta: Kemenkes
RI
Milka (2013). Pengetahuan, Sikap dan
Pelaksanaan Mobilisasi Dini Ibu

Kopertis Wilayah X 353

Anda mungkin juga menyukai