Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL PENELITIAN

Efektivitas Budaya Bakera Sebagai Media Pengetahuan Ibu Nifas Tentang


ASI Eksklusif di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara

The Effectiveness of Bakera Culture as the Media Knowledge Puerperal


Mother About Exclusive Breastfeeding in Bitung City, North Sulawesi
Province

Nancy Lidya Sampouw


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat Airmadidi

Abstrak Abstract

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan untuk bayi Breast milk (breastfeeding) is a food for
yang tidak dapat diganti dengan makanan dan infants that cannot be replaced by other food and
minuman yang lain. World Health Organization drink. World Health Organization (WHO) and
(WHO) dan United Nations Children's Fund United Nations Children's Fund (UNICEF)
(UNICEF) merekomendasikan standar emas recommend the gold standard of infant feeding that
pemberian makanan pada bayi yaitu menyusui exclusive breastfeeding from birth until the age of 6
secara eksklusif sejak bayi lahir sampai dengan months. Scope of exclusive breastfeeding in Bitung
usia enam bulan. Cakupan pemberian ASI eksklusif City in 2013 was still below the national target of
di Kota Bitung tahun 2013 masih dibawah target 80%. One of the factors affect the low coverage of
nasional 80%. Salah satu faktor yang exclusive breastfeeding are educational programs
mempengaruhi rendahnya cakupan pemberian ASI and health promotion do not maximized. The
eksklusif yaitu program edukasi dan promosi breakthrough that can be done to increase
kesehatan yang belum maksimal dilakukan. knowledge of mothers about exclusive
Teroboson yang dapat dilakukan untuk breastfeeding to develop health efforts rooted in the
meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI communities using local or cultural traditions as
eksklusif dengan mengembangkan upaya kesehatan education and health promotion activities. In North
yang bersumber pada masyarakat yaitu Sulawesi Province known with the term bakera or
memanfaatkan tradisi atau budaya lokal sebagai steam bath with various plants herbs or drugs
kegiatan edukasi dan promosi kesehatan. Di conducted mother after childbirth or mother in the
Provinsi Sulawesi Utara dikenal dengan istilah puerperium. The purpose of this study is known a
bakera yaitu mandi uap dengan berbagai tanaman effectiveness bakera culture as the media
herbal atau obat-obatan yang dilakukan ibu setelah knowledge of puerperal mother about exclusive
melahirkan atau ibu di masa nifas. Tujuan dari breastfeeding. The research uses a method of quasi
penelitian ini yaitu diketahuinya efektivitas budaya experiment with forms design non randomized
bakera sebagai media pengetahuan ibu nifas control group pre-test post-test design. Data were
tentang ASI eksklusif. Penelitian menggunakan analyzed analytically by using the t-test. The
metode quasi experiment dengan bentuk rancangan results obtained generally showed that bakera
non randomized control group pre-test post-test culture is very effective as a media knowledge of
design. Data dianalisis secara analitik dengan puerpural mother about exclusive breastfeeding in
menggunakan uji t. Hasil penelitian yang didapat Bitung City North Sulawesi Province, and in
secara umum menunjukkan bahwa budaya bakera particular there are significant differences between
sangat efektif sebagai media pengetahuan ibu nifas the earlier knowledge and final knowledge in the
tentang ASI eksklusif di Kota Bitung Provinsi experimental group were given bakera
Sulawesi Utara, dan secara khusus yaitu terdapat intervention.
perbedaan yang signifikan antara pengetahuan awal
dan pengetahuan akhir pada kelompok eksperimen Keywords : Bakera Culture, Media, Knowledge,
yang diberi intervensi bakera. Puerperal Mother, Exclusive Breastfeeding.
Kata Kunci : Budaya Bakera, Media,
Pengetahuan, Ibu Nifas, ASI Eksklusif.

202
Sampouw, Efektivitas Budaya Bakera Sebagai Media

Pendahuluan (Anonim, 2014c). Cakupan pemberian ASI


eksklusif untuk Kota Bitung berdasarkan
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan data yang tercatat dalam profil kesehatan
untuk bayi yang tidak dapat diganti dengan Kota Bitung tahun 2013 menunjukkan
makanan dan minuman yang lain. hasil untuk cakupan pemberian ASI
Organisasi Kesehatan Dunia atau World eksklusif pada tahun 2011 sebesar 84,87%
Health Organization (WHO) dan United dan pada tahun 2012 terjadi penurunan
Nations Children's Fund (UNICEF) menjadi 73,7% (Anonim, 2014d).
merekomendasikan standar emas
pemberian makanan pada bayi yaitu Rendahnya cakupan pemberian ASI
menyusui secara eksklusif sejak bayi lahir eksklusif dipengaruhi oleh banyak faktor.
sampai dengan usia enam bulan. WHO dan Adapun beberapa faktor yang
UNICEF merekomendasikan semua bayi mempengaruhi cakupan pemberian ASI
perlu mendapat ASI eksklusif selama eksklusif yaitu masih terbatasnya tenaga
enam bulan untuk menjamin kecukupan konselor di fasilitas pelayanan kesehatan,
gizi bayi (Anonim, 2014a). ketersediaan sarana dan prasana yang
masih kurang, serta belum maksimalnya
Menteri Kesehatan Republik Indonesia kegiatan edukasi, advokasi dan promosi
melalui peraturan nomor kesehatan tentang ASI eksklusif (Anonim,
450/Menkes/SK/IV/2004 tentang 2014b). Beberapa faktor sangat
pemberian ASI secara eksklusif pada bayi mempengaruhi rendahnya cakupan
yaitu mulai usia nol sampai dengan usia pemberian ASI eksklusif. Salah satu faktor
enam bulan. Kemudian melalui Peraturan yang mempengaruhi yaitu edukasi,
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 advokasi dan promosi kesehatan tentang
Tahun 2012 tentang pemberian ASI ASI eksklusif yang belum maksimal
eksklusif sejak bayi lahir sampai dengan dilakukan sampai saat ini.
usia enam bulan. Melalui kedua peraturan
yang dikeluarkan oleh pemerintah tersebut Berbagai upaya program kesehatan
maka oleh Departemen Kesehatan RI yang perlu dilakukan untuk meningkatkan
merekomendasikan semua bayi Indonesia cakupan pemberian ASI eksklusif. Salah
sejak lahir atau mulai usia nol sampai satu upaya program kesehatan yang dapat
dengan usia enam bulan wajib dilakukan yaitu dengan meningkatkan
memperoleh ASI secara eksklusif pengetahuan petugas kesehatan serta
(Anonim, 2014a). meningkatkan pengetahuan ibu tentang
manfaat dan pentingnya ASI eksklusif.
Data dari Kementerian Kesehatan Untuk meningkatkan pengetahuan petugas
Republik Indonesia Direktorat Jendral kesehatan serta meningkatkan pengetahuan
Bina Gizi dan KIA (2014) secara nasional ibu yaitu melalui kegiatan edukasi,
cakupan pemberian ASI eksklusif di advokasi dan promosi kesehatan yang
Indonesia pada tahun 2010 yaitu sebesar terkait dengan ASI eksklusif (Anonim,
61,5%, dan pada tahun 2011 mengalami 2014a). Kegiatan edukasi, advokasi dan
penurunan menjadi 61,1% (Anonim, promosi kesehatan sebagai upaya program
2014a). Di Sulawesi Utara berdasarkan kesehatan untuk meningkatkan
profil kesehatan Provinsi Sulawesi Utara pengetahuan petugas kesehatan dan ibu
untuk tahun 2010 cakupan pemberian ASI tentang ASI eksklusif yang diharapkan
eksklusif sebesar 22,6% dan terjadi sedikit dapat meningkatkan cakupan pemberian
peningkatan pada tahun 2011 menjadi ASI eksklusif.
26,3% kemudian pada tahun 2012 cakupan
pemberian ASI eksklusif tercatat sebesar Salah satu terobosan yang dapat
42,56% dimana angka ini masih jauh di dilakukan untuk meningkatkan
bawah target nasional yaitu sebesar 80% pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif
melalui kegiatan edukasi, advokasi dan

203
JIKMU, Vol. 5, No. 2, April 2015

promosi kesehatan yaitu dengan informasi kesehatan yang disampaikan


mengembangkan upaya kesehatan yang oleh biang kampung. Adapun informasi
bersumber pada masyarakat (Anonim, kesehatan yang disampaikan oleh biang
2006). Upaya kesehatan yang bersumber kampung yaitu tentang kesehatan ibu
pada masyarakat dilakukan dengan setelah melahirkan, cara perawatan bayi
memanfaatkan tradisi atau budaya lokal. termasuk informasi tentang ASI eksklusif.
Adapun tradisi atau budaya lokal yang Untuk itu peneliti bermaksud untuk
dapat dimanfaatkan untuk kegiatan mengetahui efektivitas budaya bakera
edukasi, advokasi dan promosi kesehatan sebagai media pengetahuan ibu nifas
sebagai upaya kesehatan yang bersumber tentang ASI eksklusif yang diharapkan
pada masyarakat di Provinsi Sulawesi dapat meningkatkan pengetahuan ibu
Utara dikenal dengan istilah bakera. tentang ASI eksklusif.
Bakera atau mandi uap tradisional Menurut Sanchez dan Johnson (2000)
dengan menggunakan tanaman herbal atau strategi penerapan pendekatan budaya
obat-obatan pertama kali dijelaskan secara pada penduduk lokal keturunan Amerika-
rinci oleh Watuseke tahun 1970 dalam Indian merupakan metode yang efektif
Zumsteg dan Weckerle (2007). Bakera dilakukan untuk mengatasi masalah sosial
atau mandi uap dengan berbagai tanaman dan kesehatan. Masih kaitannya dengan
herbal atau obat-obatan merupakan metode pemberdayaan budaya lokal yaitu menurut
tradisional yang dilakukan oleh Rowan, et. al., (2014) suatu intervensi
masyarakat di Sulawesi Utara, yaitu oleh yang efektif dilakukan dengan
ibu setelah melahirkan atau ibu di masa memberdayakan kearifan budaya lokal
nifas. Bakera merupakan budaya atau untuk mengatasi masalah kesehatan di
tradisi yang dilakukan secara turun Kanada. Hal yang sama berdasarkan riset
temurun oleh ibu-ibu setelah melahirkan yang dilakukan oleh Nierkens, et. al.,
atau ibu di masa nifas. (2013) menjelaskan bahwa intervensi pada
program kesehatan khususnya program
Masa nifas adalah masa setelah
berhenti merokok dengan memberdayakan
keluarnya plasenta sampai alat-alat
kearifan budaya lokal pada populasi etnis
reproduksi pulih seperti sebelum hamil
minoritas di Amerika Serikat efektif
yang secara normal berlangsung selama
dilakukan dengan hasil yang signifikan.
enam minggu atau 40 hari (Prawirohardjo,
Jadi pengembangan upaya program
2011). Selama masa nifas sejumlah
kesehatan yang bersumber pada
perubahan fisiologi dan psikologi terjadi
masyarakat dengan pemberdayaan tradisi
yaitu perubahan organ-organ reproduksi
atau budaya masyarakat setempat dapat
akan kembali ke kondisi awal seperti
efektif dilakukan sebagai alternatif upaya
sebelum hamil. Sebagaimana yang sudah
program kesehatan khususnya program
dikemukakan di atas yaitu masa nifas
edukasi, advokasi dan promosi kesehatan.
merupakan masa yang dialami oleh ibu
setelah melahirkan yang terjadi perubahan Berdasarkan latar belakang di atas
fisiologi dan psikologi yang berlangsung maka tujuan yang akan dicapai dari
kurang lebih enam minggu atau 40 hari. penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana efektivitas budaya bakera
Di Kota Bitung biasanya para ibu
sebagai media pengetahuan ibu nifas
sesudah melahirkan atau ibu yang berada
tentang ASI eksklusif.
di masa nifas akan menjalani proses
bakera. Tradisi bakera masih banyak
dilakukan oleh ibu-ibu setelah melewati
Metode Penelitian
proses melahirkan bayinya (Zumsteg dan
Weckerle, 2007). Biasanya selama proses Penelitian ini merupakan penelitian
bakera ibu memperoleh berbagai analitik dengan menggunakan metode

204
Sampouw, Efektivitas Budaya Bakera Sebagai Media

quasi experiment dengan bentuk (multiple choise). Kuesioner ini bertujuan


rancangan non randomized control group untuk mengetahui rata-rata pengetahuan
pre-test post-test design. Pengambilan pre-test (tes awal) dan post-test (tes akhir)
sampel dilakukan bulan Desember 2014 – ibu nifas tentang ASI eksklusif sesudah
Februari 2015. Populasi pada penelitian ini diberi intervensi bakera. Sebelum
adalah seluruh ibu nifas yang berada di kuesioner digunakan sebagai alat
wilayah Kota Bitung Provinsi Sulawesi pengumpulan data akan dilakukan uji
Utara. Pengambilan sampel menggunakan validitas dan reliabilitas dengan
teknik simpel random sampling dengan menggunakan program komputer.
penentuan besar sampel menggunakan Pengumpulan data dilakukan dengan cara
rumus Lemeshow untuk populasi yang mengumpulkan data primer yang diperoleh
besar (infinite population) dengan jumlah dari kuesioner sedangkan data sekunder
96 sampel. Variabel penelitian terdiri dari dari profil Kota Bitung Provinsi Sulawesi
variabel bebas yaitu proses bakera Utara. Data dianalisis secara analitik
sedangkan variabel terikat adalah dengan menggunakan uji t (t-test)
pengetahuan ibu nifas tentang ASI
eksklusif. Instrumen penelitian berupa
kuesioner sebagai alat pengumpul data
Hasil dan Pembahasan
berupa pertanyaan yang ditujukan pada
responden. Kuesioner yang akan Secara umum perbedaan pengetahuan
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari antara kelompok eksperimen dan
dua bagian yaitu: 1). Berisi karakteristik kelompok kontrol sangat signifikan yaitu
responden; 2). Berisi pertanyaan- terlihat perbedaan rata-rata pengetahuan
pertanyaan tentang pengetahuan ASI pre-test dan post-test antara kelompok
eksklusif yang masing-masing pertanyaan eksperimen dan kelompok kontrol yang
dilengkapi dengan jawaban pilihan ganda
dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Perbandingan Nilai Rata-rata Pengetahuan Pre-test dan Post-test Antara Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol


Variabel
Hasil ∆Pre-Post P-Value Hasil ∆Pre-Post P-Value
Pengetahuan
29,13 8,6 0,000 29,47 2,6 0,000
Pre-test
Pengetahuan
37,73 32,13
Post-test

Berdasarkan hasil perhitungan statistik statistik uji t (t-test) subjek penelitian pada
uji t (t-test) subjek penelitian pada kelompok kontrol memiliki rata-rata
kelompok eksperimen memiliki rata-rata pengetahuan pre-test (tes awal) adalah
pengetahuan pre-test (tes awal) adalah 29,47 dan rata-rata pengetahuan post-test
29,13 dan sesudah intervensi bakera (tes akhir) adalah 32,13. Terjadi
memiliki rata-rata pengetahuan post-test peningkatan rata-rata pengetahuan ibu
(tes akhir) adalah 37,73. Terjadi nifas tentang ASI eksklusif pada kelompok
peningkatan rata-rata pengetahuan ibu kontrol sebesar 2,6.
nifas tentang ASI eksklusif pada kelompok Hasil uji t sampel bebas atau
eksperimen sesudah intervensi bakera independen (independent samples t-test)
sebesar 8,6. Sedangkan hasil perhitungan

205
JIKMU, Vol. 5, No. 2, April 2015

dengan hasil nilai t-hitung > t-tabel atau intervensi bakera dengan kelompok
13,700 > 1,68 menunjukkan bahwa ada kontrol yang tidak diberi intervensi
perbedaan yang signifikan rata-rata bakera. Pada penelitian ini didapat hasil
pengetahuan ibu nifas tentang ASI yaitu lebih tinggi atau lebih besar
eksklusif antara kelompok eksperimen dan peningkatan pengetahuan ibu nifas tentang
kelompok kontrol. Uji signifikansi ASI eksklusif pada kelompok eksperimen
menunjukkan nilai p atau p-value=0,000 yang diberi intervensi bakera daripada
(p< 0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. kelompok kontrol yang tidak diberi
Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan intervensi bakera. Dapat disimpulkan
yang signifikan antara rata-rata bahwa intervensi bakera menunjukkan
pengetahuan pada kelompok eksperimen hasil yang signifikan terhadap peningkatan
sebelum dan sesudah diberi intervensi pengetahuan ibu nifas tentang ASI
bakera dengan rata-rata pengetahuan pada eksklusif pada kelompok eksperimen.
kelompok kontrol yang tidak diberi Pada penelitian ini, bakera sebagai
intervensi bakera. Dengan kata lain media atau alat bantu yang digunakan
intervensi bakera sangat efektif dalam menyampaikan atau menyalurkan
meningkatkan pengetahuan ibu nifas pesan-pesan dan informasi kesehatan yang
tentang ASI eksklusif pada kelompok ingin disampaikan yaitu informasi
eksperimen. kesehatan tentang komposisi, keunggulan
Peningkatan rata-rata pengetahuan ibu serta manfaat ASI eksklusif. Bakera atau
nifas tentang ASI eksklusif pada kelompok mandi uap herbal menurut Watuseke
eksperimen sesudah diberi intervensi dalam Zumsteg dan Weckerle (2007),
bakera sebesar 8,6 sedangkan peningkatan yaitu mandi uap tradisional dengan
rata-rata pengetahuan ibu nifas tentang menggunakan tanaman herbal atau obat-
ASI eksklusif pada kelompok kontrol obatan untuk perawatan ibu setelah
sebesar 2,6. Peningkatan antara rata-rata melahirkan atau ibu di masa nifas. Proses
pengetahuan pre-test dan post-test pada pelaksanaan bakera bertujuan untuk
kelompok eksperimen sesudah diberi penyembuhan setelah melahirkan serta
intervensi bakera lebih besar daripada membantu mengembalikan kondisi fisik
peningkatan rata-rata pengetahuan pre-test dan psikis ibu seperti sebelum hamil dan
dan post-test pada kelompok kontrol yang melahirkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
tidak diberi intervensi bakera. Jadi dapat bakera adalah suatu metode tradisional
disimpulkan bahwa peningkatan rata-rata mandi uap menggunakan tanaman herbal
pengetahuan lebih tinggi atau lebih besar atau obat-obatan untuk perawatan dan
pada kelompok eksperimen yang diberi penyembuhan ibu setelah melahirkan atau
intervensi bakera daripada kelompok ibu di masa nifas. Ibu yang baru
kontrol yang tidak diberi intervensi melahirkan atau ibu yang berada di masa
bakera. nifas dapat mengembalikan kondisi fisik
dan psikis ibu seperti sebelum hamil dan
Hasil uji t sampel bebas atau
melahirkan dengan cara tradisional yaitu
independen (independent samples t-test)
mandi uap herbal atau bakera.
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan rata-rata pengetahuan ibu nifas Di Provinsi Sulawesi Utara termasuk
tentang ASI eksklusif antara kelompok Kota Bitung, menjalani proses bakera
eksperimen dan kelompok kontrol, maka merupakan suatu tradisi atau budaya
H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesis masyarakat setempat yang masih
penelitian ini diterima yang dinyatakan dilakukan sampai saat ini. Tradisi atau
bahwa ada perbedaan pengetahuan ibu budaya bakera ini dilakukan secara turun
nifas tentang ASI eksklusif antara temurun oleh ibu setelah melahirkan atau
kelompok eksperimen yang diberi di masa nifas bertujuan untuk

206
Sampouw, Efektivitas Budaya Bakera Sebagai Media

penyembuhan setelah melahirkan serta budaya masyakarat setempat untuk


membantu mengembalikan kondisi fisik menunjang program kesehatan melalui
dan psikis ibu seperti sebelum hamil dan kegiatan edukasi, advokasi dan promosi
melahirkan (Zumsteg dan Weckerle, kesehatan yang terkait dengan kesehatan
2007). ibu dan anak.
Biasanya selama proses bakera ibu Media adalah suatu alat bantu yang
memperoleh berbagai informasi kesehatan digunakan dalam menyampaikan pesan
yang disampaikan oleh biang kampung. atau informasi. Pada hakekatnya media
Adapun informasi kesehatan yang promosi kesehatan merupakan suatu
disampaikan oleh biang kampung yaitu sarana atau upaya untuk menyalurkan
tentang kesehatan ibu setelah melahirkan, pesan atau informasi kesehatan yang ingin
tentang cara perawatan bayi termasuk disampaikan. Disebut media promosi
informasi tentang ASI eksklusif. Dalam kesehatan karena merupakan saluran yang
penelitian ini pesan-pesan atau informasi digunakan untuk mempermudah
kesehatan yang diberikan oleh biang penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi
kampung pada saat proses pelaksanaan masyarakat (Notoadmodjo, 2007). Jadi
bakera yaitu pesan kesehatan tentang dapat disimpulkan media promosi sebagai
komposisi, keunggulan serta manfaat ASI suatu sarana atau alat bantu yang
eksklusif. digunakan untuk menyampaikan atau
menyalurkan pesan yang ingin
Jadi bakera sebagai suatu budaya atau
disampaikan.
tradisi masyarakat di Kota Bitung pada
penelitian ini digunakan sebagai media Media promosi kesehatan berdasarkan
atau sarana dalam menyampaikan pesan- teknik komunikasi yang dicapai oleh
pesan atau informasi kesehatan tentang pancaindera penerima dari sasaran
ASI eksklusif. Dengan kata lain bakera promosi dan jumlah sasarannya
merupakan suatu budaya atau tradisi (Notoadmodjo, 2007; WHO, 1992) yaitu:
masyarakat di Kota Bitung dipergunakan a) Berdasarkan teknik komunikasi terbagi
sebagai media atau sarana edukasi dan menjadi metode langsung yaitu
promosi kesehatan dalam menyampaikan komunikator berhadapan langsung atau
informasi kesehatan tentang komposisi, bertatap muka langsung dengan sasaran
keunggulan serta manfaat ASI eksklusif. (contohnya seperti pemberian ceramah,
Hasil yang didapat pada penelitian ini penyuluhan, dan bimbingan atau
yaitu peningkatan pengetahuan ibu nifas konseling), dan metode tidak langsung
tentang ASI eksklusif pada kelompok yaitu komunikator tidak langsung
eksperimen yang diberi intervensi bakera berhadapan secara tatap muka dengan
lebih tinggi dibandingkan peningkatan sasaran, tetapi menyampaikan pesan
pengetahuan pada kelompok kontrol yang dengan perantara atau alat bantu
tidak diberi intervensi bakera. Jadi dapat (contohnya publikasi dalam bentuk media
disimpulkan bahwa intervensi budaya cetak seperti leaflet, booklet, flyer atau
bakera lebih efektif terhadap peningkatan selebaran dan media elektronik seperti
pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif. televisi, radio, pertunjukkan film dan
sebagainya) berdasarkan jumlah sasaran
Hasil penelitian ini sejalan dengan riset
yang dicapai; b) Berdasarkan jumlah
intervensi kesehatan tahun 2014 oleh Pusat
sasarannya dibagi secara individual atau
Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan
perorangan yaitu metode yang digunakan
Pemberdayaan Masyarakat, Badan
bersifat individual untuk membina
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
perilaku baru atau membina seseorang
Kementerian Kesehatan Republik
yang mulai tertarik kepada suatu
Indonesia yaitu riset intervensi kesehatan
perubahan perilaku atau inovasi, dan
berbasis budaya, artinya memberdayakan

207
JIKMU, Vol. 5, No. 2, April 2015

secara kelompok di mana dalam pemilihan 2. Bagi instansi terkait khususnya Dinas
metode ini yang harus diperhatikan adalah Kesehatan agar dapat mengefektifkan
besarnya kelompok sasaran dan tingkat budaya masyarakat setempat sebagai
pendidikan formalnya. Pada kelompok media atau sarana dalam
besar dapat mengunakan metode ceramah menyampaikan informasi kesehatan,
dan seminar, sedangkan pada kelompok khususnya dengan pemberdayaan
kecil dengan cara diskusi kelompok. budaya bakera di Kota Bitung untuk
program edukasi dan promosi
kesehatan ibu dan anak.
3. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat
Kesimpulan melakukan penelitian dengan
pengulangan intervensi proses bakera
Berdasarkan hasil analisis dan beberapa kali, misalnya melakukan
pembahasan tersebut, maka dapat pengulangan sebanyak dua kali selama
disimpulkan adanya perbedaan yang ibu masih berada di masa nifas atau
signifikan pengetahuan akhir ibu nifas selama empat puluh hari pasca
tentang ASI eksklusif antara kelompok persalinan. Peneliti lainnya juga dapat
eksperimen yang diberi intervensi bakera melakukan intervensi dengan pilihan
dengan kelompok kontrol yang tidak diberi media promosi kesehatan lainnya yaitu
intervensi bakera. dengan metode langsung (penyuluhan,
ceramah, konseling atau demonstrasi
cara pemberian ASI kepada ibu saat
Saran proses bakera,) atau metode tidak
1. Bagi masyarakat terutama bagi ibu langsung (booklet, flyer, selebaran,
nifas atau ibu pasca persalinan agar lembar balik dan poster tentang ASI
dapat mengikuti proses bakera atau eksklusif). Selain pengulangan
mandi uap tradisional dengan intervensi dan pilihan media promosi
menggunakan tanaman herbal atau lainnya, dapat juga dengan
obat-obatan untuk perawatan ibu menambahkan variabel lain yang
setelah melahirkan atau ibu di masa termasuk faktor-faktor yang
nifas yang bertujuan untuk mempengaruhi pengetahuan seperti
penyembuhan setelah melahirkan serta lingkungan tempat tinggal (desa atau
membantu mengembalikan kondisi kota), sosial budaya (suku Minahasa
fisik dan psikis ibu seperti sebelum atau suku Sangihe), ekonomi
hamil dan melahirkan. Disaat proses (penghasilan keluarga per-bulan <2juta
bakera ibu akan mendapat informasi atau >2juta) dan media sumber
atau pesan-pesan kesehatan tentang informasi lainnya (tv, radio atau
ASI ekslusif. Pesan-pesan kesehatan koran).
tentang ASI ekslusif yang diperoleh
ibu dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya
pemberian ASI eksklusif yaitu Daftar Pustaka
pemberian ASI saja pada bayi baru
lahir sampai usia enam bulan tanpa Anonim. 2006. Promosi Kesehatan Untuk
tambahan makanan dan minuman lain, Politeknik/D3 Kesehatan. Pusat
sehingga pada akhirnya yang Promosi Kesehatan Depkes RI.
diharapkan dapat meningkatkan Diakses dari: http://kesmas-
cakupan pemberian ASI eksklusif. unsoed.com/2011/06/promosi-

208
Sampouw, Efektivitas Budaya Bakera Sebagai Media

kesehatan.html. (Diakses tanggal 1 Prawirohardjo, S. 2011. Ilmu Kandungan


Oktober 2014). Edisi 3. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Anonim. 2014a. ASI Eksklusif:
Kementerian Kesehatan Republik Rowan, M., N. Poole, B. Shea, J. P. Gone,
Indonesia Direktorat Jendral Bina Gizi D. Mykota, M. Farag, C. Hopkins, L.
dan KIA. Diakses dari: Hall, C. Mushquash, and C. Dell.
http://www.gizikia.depkes.go.id/archiv 2014. Cultural interventions to treat
es/8659. (Diakses tanggal 1 Oktober addictions in indigenous populations:
2014). findings from a scoping study.
Available in URL:
Anonim. 2014b. Petunjuk Pelaksanaan
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/artic
ASI Eksklusif Bagi Petugas
les/PMC4158387/pdf/1747-597X-9-
Puskesmas. Departemen Kesehatan,
34.pdf. (Diakses tanggal 1 Oktober
Direktorat Jenderal Binkesmas,
2014).
Direktorat Bina Gizi Masyarakat.
Diakses dari: Sanches, R. W., and S. Johnsson. 2000.
http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/ Cultural practices in American Indian
bitstream//123456789/1377/1/BK1997 prevention programs. Available in
-Sept32.pdf. (Diakses tanggal 1 URL:
Oktober 2014). https://www.ncjrs.gov/html/ojjdp/jjnl_
2000_12/cult.html. (Diakses tanggal 1
Anonim. 2014c. Profil Kesehatan Kota
Oktober 2014).
Bitung Tahun 2013. Dinkes Kota
Bitung. Bitung: Bagian Pusat Data Zumsteg, I., and C. Weckerle. 2007.
Kesehatan (PUSDAKES). Bitung. Bakera, a herbal steam bath for
postnatal care in minahasa
Anonim. 2014d. Profil Kesehatan Provinsi
(Indonesia): documentation of the
Sulawesi Utara Tahun 2013. Dinkes
plants used and assessment of the
Provinsi Sulawesi Utara. Manado:
method. Available in URL:
Bagian Pusat Data Kesehatan
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
(PUSDAKES). Manado.
17293070. (Diakses tanggal 1 Oktober
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan 2014).
dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta.
Jakarta.

209

Anda mungkin juga menyukai