Anda di halaman 1dari 7

b.

Instalasi Listrik

Sumber listrik pada bangunan ini berasal dari jaringan listrik PLN dan memiliki cadangan
listrik yang bersumber dari genset yang dapat digunakan apabila terjadi pemadaman listrik
dari jaringan PLN. Rusunawa ini memiliki beberapa fasilitas yang membutuhkan daya listrik
seperti lampu, stopkontak, CCTV, pompa air, serta pemadam kebakaran. Untuk mewadahi
instalasi listrik diperlukan Main Distribution Panel dan ruang genset. Automatic Transfer
Switch atau ATS bekerja mengalirkan listrik dari genset ketika terjadi pemadaman listrik dari
PLN. Listrik yang berasal dari Main Distribution Panel kemudian dialirkan ke Sub
Distribution Panel pada tiap-tiap lantai Rusunawa kemudia dialirkan ke fasilitas yang
membutuhkan daya listrik tersebut.

Denah Instalasi Listrik

Instalasi CCTV

Instalasi CCTV dalam bangunan diperlukan sebagai alat pengawasan keamanan baik di
dalam bangunan maupun di sekitar bangunan. Komponen – komponen dalam sistem CCTV
terdiri dari :

Kamera pengawas, yang diletakkan di titik tertentu yang dianggap strategis dan memiliki
jangkauan jarak pandang yang luas.

Digital Video Recording (DVR), sebagai alat perekam dari tiap – tiap kamera yang ada dan
diletakkan pada control room.

Monitor CCTV, yaitu monitor yang menampilkan gambar dari setiap kamera yang ada untuk
diawasi oleh para pengawas di control room
Jaringan kabel, yang menjadi penghubung antara kamera, DVR Unit, dan monitor CCTV.

Denah Titik-titik Penempatan CCTV:

Instalasi Pemadam Kebakaran

Beberapa perangkat pemadam kebakaran atau pencegahan kebakaran yang terdapat pada
bangunan Rusunawa antara lain :

 Pendeteksi gejala kebakaran (detektor)


 Alarm atau sirine kebakaran
 Spinkler
 Hidrant
Pendeteksi gejala kebakaran yang diperluka berupa :
 Detektor asap
 Detektor panas
 Detektor Api

Peletakan detektor berapa pada langit-langit pada setiap ruangan di Rusunawa serta di lorong
dengan jarak tertentu. Detektor akan mendeteksi adanya asap atau tanda-tanda lain kebakaran
kemudian secara otomatis mengaktifkan alarm atau sirine kebakaran, namun jika alarm
otomatis tidak berfungsi terdapat tuas manual yang ditarik untuk mengaktifkan sirine
kebakaran. Kemudian sprinkler akan bekeja menyemprotkan air ketika alarm berbunyi. Air
yang digunakan sprinkler berasal dari roof tank untuk pemadaman pada instalasi air bersih.

Selain Sprinkler terdapat pula hidrant yang terdapat masing-masing dua diletakkan di pojok
lorong pada setiap lantai, sumbernya dari roof tank pemadaman kebakaran pada instalasi air
bersih. Pada saat terjadi kebakaran para penghuni menggunakan tangga darurat yang berada
di sisi kanan dan kiri bangunan untuk melakukan evakuasi.

Skema Instalasi Pemadam Kebakaran

Instalasi Penangkal Petir

Karena bentuk bangunan memanjang, penangkal petir yang digunakan pada bangunan ini
adalah penangkal petir tipe sangkar Faraday. Penangkal petir sangkar Faraday terdiri dari :

Batang penangkal petir, berupa batang – batang logam berujung runcing yang diletakkan
pada bagian teratas atap bangunan,
Kabel konduktor, yang merupakan kabel penyalur petir yang dipasang pada sisi luar
bangunan dan diberi lapisan pelindung / isolator,

Tempat pembumian / grounding, berupa batang elektroda tembaga yang ditanam di dalam
tanah.
Instalasi Pembuangan Sampah

Pada bangunan bertingkat banyak, dibutuhkan shaft sampah agar dapat mempermudah
pengumpulan sampah tanpa harus naik-turun tiap lantai. Shaft sampah biasanya diletakkan di
ujung bangunan. Sampah yang telah dipilah – pilah sesuai jenisnya dan telah dimasukkan
kedalam kantung sampah kemudian dibawa ke shaft sampah yang ada di tiap lantai. Lalu
sampah dimasukkan melalui pintu shaft sampah yang biasanya berukuran 50 x 50 cm. Lalu
sampah turun melalui saluran shaft sampah hingga mencapai bak penampungan sampah di
lantai dasar. Bak penampungan sampah ini harus dapat diakses oleh mobil, agar pengambilan
sampah dapat dilakukan dengan mudah yang selanjutnya dibawa menuju ke TPA.
Diagram Pembuangan Sampah

Denah Pembuangan Sampah

Instalasi AC

AC pada bangunan ini hanya diletakkan pada ruang pengelola dan pada ruang penunjang
fasilitas umum. Jenis AC yang digunakan adalah AC split wall dengan daya ± ½ s.d. ¾ PK.
Pada masing – masing ruangan hanya diletakkan 1 indoor unit.
Skema Instalasi AC

Anda mungkin juga menyukai