Anda di halaman 1dari 28

BASIC LIFE SUPPORT AND

BASIC TRAUMA LIFE SUPPORT

Ns. I Nyoman Asdiwinata, M.Kep


TUJUAN PEMBELAJARAN

Mampu memahami algoritme penanganan pasien dengan henti nafas


dan henti jantung

Mampu memahami algoritme penanganan pasien dengan trauma

Mampu mengenali tanda-tanda sumbatan jalan napas dan tehnik airway


clearance

Mampu mengenali tanda-tanda gangguan pernapasan dan memberikan


bantuan pernapasan

Mampu menjelaskan kriteria untuk memulai dan mengakhiri resusitasi


jantung paru (RJP)
Anda sedang berada di sebuah Bandara Internasional
untuk berlibur di akhir tahun.

Saat anda menunggu, tiba-tiba anda melihat seorang laki-


laki terjatuh dan terlihat tidak bernapas.

Apa yang akan anda lakukan?


BASIC LIFE SUPPORT

Merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk


mempertahankan kehidupan pada saat penderita
mengalami keadaan yang mengancam nyawa

Henti napas dan Henti jantung


PENYEBAB

Heart attack

Keracunan

Tenggelam

Kecelakaan

Tersengat arus listrik


Perlu suplai oksigen dan
glukosa yang
berkesinambungan

Waktu krusial adalah


kurang dari 10 menit

Kematian (Klinis dan


Biologis)
ALGORITMA
PRINSIP BLS
Safety First (3A)
Cek Respon
Call For Help, Bring AED
Cek Napas dan Nadi Karotis
Kompresi dada 30 kali
Pernapasan buatan 2 kali
ROSC?
Adekuat Lihat Pergerakan dada Tidak

Recovery Position Rescue Breathing 10-12x/m


RESUSITASI JANTUNG PARU

Kapan dihentikan??

Adanya Return of Spontaneous Circulation

Datang tim yang lebih ahli

Penolong kelelahan

Terdapat tanda kematian yang jelas


DEFIBRILASI

Merupakan terapi listrik yang diberikan pada pasien


dengan cardiac arrest

Alat yang digunakan adalah defibrilator

Biphasic Monophasic AED


INDIKASI PEMBERIAN

Pasien dengan aritmia lethal

Ventrikel fibrilasi

Ventrikel takikardi tanpa nadi

Pulseless Electrical Activity

Asistole
PRINSIP BTLS
Safety

Responsiveness

Shout for help

Airway + Kontrol servikal

Breathing + oksigenasi

Circulation + Kontrol perdarahan

Disability

Exposure
AIRWAY

Kemungkinan adanya fraktur servikal bila

Trauma kapitis, terutama bila ada penurunan kesadaran

Adanya luka karena trauma tumpul kranial dari klavikula

Setiap multi-trauma (trauma pada 2 regio tubuh atau


lebih)

Biomekanika kecelakaan mendukung


AIRWAY MANAJEMEN
Obstruksi total dan parsial

Obstruksi total menimbulkan efek tercekik pada pasien, lakukan heimlich


Manuver

Obstruksi parsial dapat diketahui dengan

Cairan (gurgling)

Pangkal lidah jatuh kebelakang (Snoring)

Penyempitan laring (Stridor)

Lakukan head manuver (head tilt, chin lift dan jaw thrust) untuk menjaga
jalan napas
AIRWAY MANAJEMEN

Adanya cairan pada jalan napas bisa dilakukan


suction

Lidah jatuh kebelakang bisa dipasangkan


Oropharingeal airway (OPA) untuk pasien tidak
sadar

Edema laring bisa dilakukan krikotiroidektomi


BREATHING

Jalan napas yang baik tidak menjamin ventilasi yang


baik.

Tiga hal yang harus dilakukan dalam breathing:

Nilai apakah breathing baik

Ventilasi tambahan apabila kurang adekuat

Selalu berikan oksigen


MENILAI BREATHING

Lihat dada penderita, apakah ada jejas, luka terbuka


dan ekspansi kedua paru

Auskultasi paru-paru dan jantung

Perkusi adanya udara (hipersonor)

Palpasi ada atau tidak krepitasi yang menandakan


fraktur atau dislokasi
GANGGUAN PADA
BREATHING

Tension pneumothorax

Flail chest dengan kontusio paru

Pneumothorax terbuka

Hematothorax masif
CIRCULATION

Perdarahan merupakan penyebab utama kematian


pasca bedah.

Tiga hal berikut Perlu dilakukan:

Kenali tanda syok

Kontrol perdarahan

Perbaiki volume, cairan kristaloid 2 jalur


DISABILITY

Nilai GSC

Pupil

Resusitasi menghindari brain injury


EXPOSURE

Buka pakaian penderita

Cegah hipotermi
Suction Oropharingeal airway

Nasopharingeal airway
Laringomask airway Endotracheal Tube
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai