Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN PASIEN BIPOLAR/KEPRIBADIAN GANDA

Kelompok 3
Abdul Aziz
Rizal Eka Kurniawan
Saktiti Luhur Apsari
Farina Anggraeni
Lovi Meilina
Ranti Asri Lestari
Irman Hidayat

220112160011
220112160019
220112160042
220112160072
220112160135
220112160140
220112160142

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROFESI KEPERAWATAN JIWA ANGKATAN XXXII
BANDUNG
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Materi

: Gangguan jiwa: kepribadian ganda

Sasaran

: Pasien dan keluarga

Tempat: Instalasi Rawat Jalan


Hari/Tanggal : Kamis, 15 September 2016
Waktu

: 1 x pertemuan (45 menit)

Tujuan Institusional (TI)


Meningkatkan pengetahuan mengenai perawatan pasien kepribadian ganda
di rumah.
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan peserta dapat memahami
mengenai kepribadian ganda.
Karakteristik/Prasyarat Peserta Didik
Peserta didik adalah pasien dan keluarga pasien yang berkunjung di
Instalasi Rawat Jalan.
Analisa Tugas

Know
Menyebutkan pengertian kepribadian ganda
Menyebutkan penyebab terjadinya kepribadian ganda
Menyebutkan faktor resiko terjadinya kepribadian ganda
Menyebutkan tanda dan gejala dari kepribadian ganda
Menyebutkan cara penatalaksanaan pasien dengan kepribadian ganda

Do
Mampu menjelaskan isi materi dengan baik

Show
Menunjukan perhatian pada materi

1
Universitas Padjadjaran

Mendengarkan materi dengan baik


Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta didik mampu :
1. Menyebutkan pengertian kepribadian ganda
2. Menyebutkan penyebab terjadinya kepribadian ganda
3. Menyebutkan faktor resiko terjadinya kepribadian ganda
4. Menyebutkan tanda dan gejala dari kepribadian ganda
5. Menyebutkan cara penatalaksanaan pasien dengan kepribadian ganda
Pokok Bahasan
Gangguan jiwa: kepribadian ganda
Sub Pokok Bahasan
1.
2.
3.
4.
5.

Pengertian kepribadian ganda


Penyebab terjadinya kepribadian ganda
Faktor resiko terjadinya kepribadian ganda
Tanda dan gejala dari kepribadian ganda
Penatalaksanaan pasien dengan kepribadian ganda

Alokasi Waktu

Pembukaan
Penjelasan/uraian materi
Evaluasi
Rangkuman akhir/penutup (closure)

: 5 menit
: 25 menit
: 10 menit
: 5 menit

Strategi Instruksional

Menjelaskan materi-materi penyuluhan


Menggunakan media pengajaran untuk mempermudah pemahaman peserta

didik
Memberikan kesempatan bertanya
Mengadakan tanya jawab
Memberikan evaluasi
Materi Penyuluhan
(Dilampirkan)

2
Universitas Padjadjaran

Kegiatan Belajar Mengajar


Tahap

Kegiatan Pendidik

Kegiatan Peserta

Metode

Media

Waktu

Didik
Pra

Menyiapkan sarana dan -

Pembukaan

perlengkapan
Set ruangan
Memberi salam dan

Menyimak

1 menit

melakukan perkenalan
Menjelaskan tujuan
penyuluhan
Menjelaskan cakupan

Menyimak

Ceramah

2 menit
2 menit

Menyimak

materi yang akan


dibahas
Uraian

Materi

Brainstorming

Mengutarakan

/menggali

ide dan

pemahaman

pendapat

Tanya

5 menit

Jawab

peserta didik
tentang gangguan
jiwa: kepribadian

ganda
Menyimpulkan
pendapat

peserta

didik

tentang

gangguan

Menyimak

Ceramah

Menyimak

Ceramah Poster

3 menit

jiwa:

kepribadian ganda
Menjelaskan

12
menit

mengenai
gangguan

jiwa:

kepribadian
ganda:
o Pengertian
gangguan

jiwa:

kepribadian ganda
o Penyebab
3
Universitas Padjadjaran

Tahap

Kegiatan Pendidik

Kegiatan Peserta

Metode

Media

Waktu

Didik
terjadinya
gangguan

jiwa:

kepribadian ganda
o Faktor
resiko
terjadinya
gangguan

jiwa:

kepribadian ganda
o Tanda dan gejala
dari

gangguan

jiwa: kepribadian
ganda
o Penatalaksanaan
pasien

Bertanya pada
pemberi
materi

dengan

gangguan

jiwa:

kepribadian ganda

Tanya

Memberikan

5 menit

Jawab

kesempatan
kepada peserta
didik untuk
Evaluasi

bertanya
Melakukan evaluasi

Mengikuti

Penutup

lisan
Memberikan

Evaluasi

10

evaluasi
Salah satu

Tanya

menit
2 menit

kesempatan pada salah

peserta

Jawab

satu peserta didik untuk

merangkum

merangkum dan

dan

menyimpulkan materi

menyimpulka

yang telah diberikan


Menyimpulkan

n materi
Menyimak

Ceramah

1 menit

kembali materi
penyuluhan secara
singkat

4
Universitas Padjadjaran

Tahap

Kegiatan Pendidik
Menutup pertemuan

Kegiatan Peserta
Didik
Menyimak

Metode

Media

Waktu

Flipchart

1 menit

Metode Pengajaran

Ceramah

Tanya jawab

Media Pengajaran

Power Point
Leaflet

Evaluasi
1.
2.
3.
4.
5.

Sebutkan pengertian kepribadian ganda


Sebutkan penyebab terjadinya kepribadian ganda
Sebutkan faktor resiko terjadinya kepribadian ganda
Sebutkan tanda dan gejala dari kepribadian ganda
Jelaskan cara penatalaksanaan pasien dengan kepribadian ganda

5
Universitas Padjadjaran

GANGGUAN JIWA: KEPRIBADIAN GANDA


A. Pengertian Kepribadian ganda
Gangguan kepribadian ganda adalah gangguan mental yang menyerang
kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang
sangat ekstrim berupa mania dan depresi, karena itu istilah medis sebelumnya
disebut dengan manic depressive. Suasana hati penderitanya dapat berganti
secara tiba-tiba antara dua kutub (kepribadian ganda) yang berlawanan yaitu
kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang berlebihan tanpa pola atau
waktu yang pasti.
B. Penyebab Kepribadian ganda
Faktor Predisposisi dan Presipitasi Kepribadian ganda
Penyebab gangguan kepribadian ganda bersifat komplek atau multi
faktor. Gangguan kepribadian ganda bukan hanya disebabkan oleh adanya
gangguan keseimbangan kimia didalam otak yang cukup disembuhkan dengan
minum obat obatan. Para ahli berpendapat bahwa gangguan kepribadian ganda
disebabkan oleh kombinasi faktor biologis, psikologis dan sosial.
Ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko terkena gangguan
kepribadian ganda, yaitu:
1. Mempunyai hubungan darah atau saudara penderita gangguan kepribadian
ganda
2. Periode pengalaman hidup yang sangat menekan (stressful).
3. Penyalahgunaan obat atau alcohol.
4. Perubahan hidup yang besar, seperti ditinggal mati orang yang dicintai.
5. Saat ini berumur di awal 20an tahun.
Menurut teori stress-vulnerability model, ada beberapa resiko atau
factor penyebab gangguan jiwa kepribadian ganda, yaitu:
1. Genetika dan riwayat keluarga. Penderita kepribadian ganda lebih sering
dijumpai pada penderita yang mempunyai saudara atau orang tua dengan
gangguan kepribadian ganda. Riwayat pada keluarga dengan penyakit
kepribadian ganda bukan berarti anak atau saudara akan pasti menderita

6
Universitas Padjadjaran

gangguan kepribadian ganda. Penelitian menunjukkan bahwa pada orang


orang dengan riwayat keluarga penderita kepribadian ganda maka
kemungkinannya terkena kepribadian ganda akan sedikit lebih besar
dibandingkan masyarakat pada umumnya. Artinya ada factor predisposisi
terhadap gangguan kepribadian ganda. Hanya saja, tanpa adanya factor
pemicu, maka yang bersangkutan tidak akan terkena gangguan kepribadian
ganda. Faktor predisposisi gangguan kepribadian ganda bisa terjadi juga
karena anak meniru cara bereaksi yang salah dari orang tuanya yang
menderita gangguan kepribadian ganda.
2. Kerentananan psikologis (psychological vulnerability). Kepribadian dan
cara seseorang menghadapi masalah hidup kemungkinan juga berperanan
dalam mendorong munculnya gangguan kepribadian ganda..
3. Lingkungan yang menekan (stressful) dan kejadian dalam hidup (live
events). Riwayat pelecehan, pengalaman hidup yang menekan.
4. Gangguan neurotransmitter di otak.
5. Gangguan keseimbangan hormonal.
6. Faktor biologis. Ada beberapa perubahan kimia di otak yang diduga terkait
dengan gangguan kepribadian ganda. Hal ini menunjukkan adanya faktor
biologis dalam masalah gangguan kepribadian ganda.
C. Tanda dan Gejala Kepribadian ganda
Saat seseorang mengalami gangguan kepribadian ganda, ia akan
mengalami perasaan emosional yang hebat dan terjadi pada suatu periode
tertentu yang dikenal dengan episode mood. Setiap episode mood
menunjukkan perubahan drastis dari mood dan perilaku normal orang
tersebut. Terdapat empat episode pada penderita kepribadian ganda, yaitu
episode mania, hipomania, depresi dan campuran.
a. Episode Mania
Suatu episode dimana seseorang terlihat terlalu bahagia dan
semangat disebut episode mania. Episode mania adalah periode
peningkatan euphoria yang tidak realistis, sangat gelisah, dan aktivitas
yang berlebihan, yang ditandai dengan perilaku yang tidak terorganisasi

7
Universitas Padjadjaran

(Nevid, Rathus & Greene, 2003). Pada kondisi episode mania, beberapa
gejala yang muncul antara lain :
No
Tanda dan Gejala
1
Adanya resiko perilaku kekerasan

Penanganan
Membantu
pasien

dalam

mengontrol perilaku kekerasan,


Berbicara cepat
Perilaku agresif
seperti:
Kegiatan fisik meningkat
Sangat sensitif dan mudah Fisik : memukul kasur atau
bantal, tarik napas dalam
tersinggung
Spiritual : sholat atau berdoa

sesuai keyakinan pasien


Sosial
atau
verbal
menyatakan

secara

rasa marahnya
Pemberian obat,

asertif
seperti

lithium dengan prinsip 5


2

Gembira dan percaya diri berlebihan

benar
Pemberian

obat

stabilisator

suasana hati yang bekerja untuk


mengatur suasana hati sesorang,
dengan
tertinggi

mencegah
dan

ekstrem

tingkat

terendah

dari

yang

gangguan

kepribadian ganda. Jenis obat ini


diantaranya

lithium,

depakote,

neurontin, lamictal, dan topamax.


Tidak mampu mengelola uang dan Bantu pasien dalam menyimpan

mengeluarkan uang tanpa perhitungan


dan mengelola keuangan.
Berkurang dorongan untuk tidur dan Melakukan
teknik
relaksasi,
tidak merasa mengantuk

seperti

pemberian

aromaterapi

pada pasien dengan kepribadian


5

ganda.
Memiliki pikiran yang mudah melompat Fokuskan pasien dalam satu topik
dari satu topik ke topik yang lainnya sehingga

dapat

berkonsentrasi

sehingga sulit untuk berkonsentrasi pada satu hal tertentu.

8
Universitas Padjadjaran

No
6

Tanda dan Gejala


pada satu hal tertentu
Meningkatnya
dorongan

Penanganan
untuk Arahkan pasien dalam berprestasi

berprestasi dan mencapai tujuan


7

Mengalami
untuk

penurunan

melakukan

hal

yang

positif

seperti

melanjutkan pendidikan.
kemampuan Membantu
pasien

penilaian

dalam

atau membuat keputusan.

pembuatan keputusan
b. Episode Hipomania
Episode hipomania merupakan suasana hati yang tidak normal dan
terus menerus meningkat yang berlangsung selama empat hari. Pada
episode hipomania gejala yang

muncul hamper sama dengan gejala

mania, namun pada episode hipomania, penderita masih mampu


melanjutkan kehidupan dan kegiatan sehari-hari dan tidak pernah
kehilangan kontak dengan realitas. Berikut ini gejala pada episode
hipomania, diantaranya :

Tanda gejala
Mudah gembira

Penatalaksanaan
Beri obat yang bisa menstabilkan suasana
hati, misalnya litium atau anti-kejang.

Mudah marah

Kepercayaan diri meningkat

Berbicara cepat

Sulit fokus

Berbicara dengan menggoyang-

(Tetapi efek samping dari obat ini adalah


tremor, kedutan otot, mual, muntah,
diare, kehausan, perubahan BB dan
penderita sering berkemih)

goyang kan kaki, atau


mengetukkan jari ke emja

Bisa berinteraksi biasa dengan


rekan kerjanya
c. Episode Depresi
9

Universitas Padjadjaran

Episode depresif menunjukkan suatu bentuk kesedihan yang


ekstrem dan kehilangan kemauan. Terdapat beberapa gejala yang muncul
pada episode depresi, diantaranya :
Tanda dan Gejala
Nafsu makan menurun

Penatalaksanaan
Berikan makanan kesukaan klien yang
tinggi karbohidrat tinggi protein sedikit
tapi sering

Sulit berkonsentrasi
Gangguan tidur
Kecemasan

Berikan makanan selagi hangat


Fokuskan klien pada suatu hal yang
dapat menarik perhatiannya
Mempersilakan klien mengungkapkan
hal yang membuat cemas
Gunakan teknik relaksasi : teknik napas
dalam untuk mengurangi kecemasan

dan mengatasi gangguan tidur


Intervensi Resiko Bunuh Diri

Kesedihan
Merasa tanpa harapan
Klien dapat membina hubungan saling
Keinginan atau tindakan bunuh diri
percaya
Perasaan bersalah
Hilangnya minat dan ketertarikan Klien dapat mengenal penyebab resiko
dalam melakukan kegiatan sehari- perilaku bunuh diri

hari
Merasa malas dan lelah berlebihan

Klien dapat mengidentifikasi tandatanda perilaku bunuh diri


Klien dapat mengidentifikasi perilaku
percobaan bunuh diri yang pernah
dilakukan
Klien dapat mengidentifikasi akibat
tindakan yang sudah dilakukan untuk
bunuh diri
Klien dapat mengidentifikasi cara
konstruktif untuk menghilangkan
keinginannya untuk bunuh diri
Klien dapat mendemonstrsikan cara
mengontrol keinginan untuk bunuh diri

10
Universitas Padjadjaran

Tanda dan Gejala

Penatalaksanaan
Klien mendapat dukungan keluarga
untuk mengontrol perilaku bunuh diri
Klien

menggunakan

obat

sesuai

program yang telah ditetapkan


d. Episode Campuran
Terkadang sebuah episode mood juga menunjukan kedua gejala
mania atau hipomania dan depresi pada waktu bersamaan, yang disebut
dengan episode campuran. Seseorang yang mengalami episode campuran
mungkin merasa sedih atau putus asa, sementara pada saat yang sama
merasa sangat berenergi. Gejala episode campuran termasuk depresi
dikombinasikan dengan agitasi, insomnia, hiperaktif dan memiliki
pikiran berlomba. Kombinasi energi tinggi dan mood rendah dapat
menyebabkan risiko tinggi bunuh diri.
D. Penatalaksanaan pasien kepribadian ganda
Gangguan kepribadian ganda membutuhkan pengobatan jangka panjang.
Oleh karena itu meskipun penderitanya sudah merasa sembuh, dokter
biasanya tidak akan menghentikan pengobatan begitu saja hingga dirasa
cukup. Tujuan pengobatan jangka panjang kepribadian ganda adalah untuk
menurunkan frekuensi terjadinya episode-episode mania dan depresi agar
penderita dapat hidup secara normal dan membaur dengan orang-orang di
sekitarnya. Selain langkah pencegahan kambuhnya salah satu fase
kepribadian ganda, terdapat juga obat-obatan untuk menangani gejala-gejala
ketika sedang kambuh.
Penderita kepribadian ganda akan dianjurkan untuk memperbaiki pola
hidup, misalnya dengan rutin berolahraga secara teratur, tidur yang cukup,
dan melakukan pola makan yang sehat. Adapun rencana pengobatan biasanya
mencakup pemberian obat-obatan yang dikombinasikan dengan penanganan
lain yang diperlukan, misalnya kombinasi dengan terapi psikologis. Sebagian
besar penderita gangguan kepribadian ganda dapat membaik tanpa harus
menjalani rawat inap di rumah sakit. Perujukan ke rumah sakit biasanya

11
Universitas Padjadjaran

dilakukan jika gejala makin parah dan dikhawatirkan perilaku penderita dapat
membahayakan orang lain atau dirinya sendiri, seperti misalnya bunuh diri.
a. Obat-obatan
Ada sejumlah obat yang dapat digunakan untuk mengobati
gangguan kepribadian ganda, tergantung gejala serta riwayat kesehatan
masing-masing penderita, di antaranya:
1. Antikonvulsan, seperti misalnya lamotrigine dan divalproex.
Obat ini sebenarnya biasa digunakan untuk mengobati epilepsi, namun
efeknya telah terbukti efektif dalam menangani gangguan kepribadian
ganda. Obat yang berfungsi sebagai penstabil suasana hati jangka
panjang ini juga digunakan untuk mengobati episode mania. Beberapa
efek samping penggunaan antikonvulsan di antaranya adalah:
o
o
o

Mengantuk
Pusing
Kenaikan berat badan

2. Lithium, yakni obat yang mampu mencegah terjadinya gejala mania


dan depresi serta menstabilkan suasana hati. Selama penggunaan obat
ini, tes darah untuk memeriksa kadar lithium di dalam tubuh perlu
dilakukan secara rutin. Hal tersebut untuk memastikan kadar lithium
masih dalam kisaran yang aman sehingga mencegah terjadinya efek
samping serius berupa gangguan pada ginjal dan kelenjar tiroid. Efek
samping penggunaan lithium lainnya adalah:
o
o
o
o
o

Gangguan pencernaan
Mulut terasa kering
Gelisah
Muntah
Diare

3. Antidepresan seperti fluoxetine.Pada beberapa penderita gangguan


kepribadian ganda, obat pereda depresi ini dapat memicu episode
mania. Oleh karena itu antidepresan kerap dipasangkan dokter dengan
obat-obatan penstabil suasana hati. Salah satu efek samping
penggunaan antidepresan adalah menurunnya libido atau lemah
syahwat.
4. Antipsikotik, misalnya olanzapine dan ariprazol. Sama seperti obatobatan antikonvulsan, antipsikotik diresepkan untuk mengatasi
12
Universitas Padjadjaran

episode mania dan juga efektif untuk menstabilkan suasana hati.


Beberapa efek samping penggunaan antipsikotik adalah:
o
o
o
o
o
o

Peningkatan detak jantung


Penglihatan kabur
Gemetar
Mengantuk
Kenaikan berat badan
Penurunan daya ingat

b. Terapi psikologis
Terapi psikologis untuk gangguan kepribadian ganda dapat
menunjang obat-obatan yang telah diberikan. Melalui metode ini
diharapkan kesembuhan pasien bisa tercapai secara lebih efektif. Pada
terapi psikologis ini, pasien akan dikenalkan dengan masalah kejiwaan
yang sedang mereka alami. Pasien juga akan diajak mengidentifikasi halhal yang dapat memicu terjadinya episode suasana, baik itu dalam bentuk
pemikiran maupun perilaku pasien. Setelah faktor pemicu gejala
diketahui, psikiater atau ahli terapi akan membimbing pasien untuk mau
mengubah pemikiran dan perilaku negatif mereka tersebut menjadi positif.
Melalui metode yang dinamakan terapi perilaku kognitif ini, pasien juga
akan diajari cara menanggulangi stres secara efektif, serta diberi nasihatnasihat seputar pola makan, tidur, dan olahraga yang baik untuk
kesehatan.
Tidak hanya pasien, keterlibatan keluarga dalam terapi psikologis
juga bisa sangat membantu. Tujuannya adalah agar keluarga memahami
kondisi yang dialami pasien sehingga bisa bekerja sama untuk
mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam rumah tangga yang
mungkin saja menjadi penyebab gangguan kepribadian ganda, serta
mencari jalan keluarnya.

13
Universitas Padjadjaran

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Kepribadian ganda Disorder : Identifying and Supporting
Patients
In
Primary
Care.
Available
at
:
https://www.mentalhealth.org.nz/assets/Uploads/Kepribadian
gandadisorder-Identifying-and-supporting-patients-in-primary-care-BPJ-2014.pdf
National Institutes of Health. 2016. Kepribadian ganda Disorder. Available at :
https://www.nimh.nih.gov/health/topics/kepribadian
gandadisorder/index.shtml
Smith, M. dan Segal, J. 2016. Kepribadian ganda Disorder Signs and Symptoms.
Available at : http://www.helpguide.org/articles/kepribadian gandadisorder/kepribadian ganda-disorder-signs-and-symptoms.htm

13
Universitas Padjadjaran

NOTULENSI
Tanggal

: Kamis, 15 September 2016

Waktu

: Pukul 08.00-08.20

Tempat: Instalasi Gawat Darurat RSJ Provinsi Jawa Barat


Pukul
08.00 08.10

Acara/Kegiatan
Pembukaan dan penyampaian materi kepribadian ganda

08.10 08.20

Penyampaian dilakukan oleh Abdul Aziz dan Pak Rizal


Tanya jawab dengan peserta penyuluhan

Pak Tedi : menjelaskan kembali mengenai kepribadian


ganda.

Pak Christianus : menanyakan apakah gangguan jiwa bisa


disembuhkan?
Dijawab oleh Pak Irman : gangguan jiwa bisa pulih jika ada
kemauan dari diri sendiri dan support dari lingkungan juga
seperti keluarga, tetangga, pekerjaan, dll yang dapat
membantu seseorang untuk menghindari faktor-faktor
penyebab dan pencetus dari gangguan jiwa. Selain itu harus
menghindari stress atau tekanan yang dapat menyebabkan
gangguan jiwa kambuh.

Pak Adang : apakah obat harus diminum terus menerus?


Dijawab oleh Pak Rizal : konsumsi obat harus rutin dan
teratur. Obat merupakan salah satu terapi untuk gangguan
jiwa.

Evaluasi :
1. Selama penyuluhan respon peserta positif
2. Penyuluhan dihadiri oleh 13 orang pasien yang mengunjungi Instalasi
Rawat Jalan RSJ

13
Universitas Padjadjaran

LAMPIRAN DAFTAR HADIR PESERTA

13
Universitas Padjadjaran

LAMPIRAN LEAFLET

13
Universitas Padjadjaran

LAMPIRAN LEAFLET

13
Universitas Padjadjaran

Anda mungkin juga menyukai