Tinjauan Edukatif Dan Rekreatif
Tinjauan Edukatif Dan Rekreatif
1. Edukatif
Menurut kamus besar bahasa indonesia, edukasi berarti pendidikan. Edukasi
atau pendidikan bisa di peroleh dari banyak sarana baik secara formal yaitu
sekolah maupun non formal yaitu membaca, menonton film, mendengarkan
musik, bahkan melalui sosialisasi. Pendidikan merupaka unsur yang penting
untuk meningkatkan sumber daya manusia. Semakin tinggi pendidikan
seseorang maka akan tercermin tingkah laku, budi pekerti, serta cara pandang
yang lebih luas di bandingkan dengan orang yang berpendidikan rendah.
Edukasi merupakan salah satu fungsi utama dalam sebuah rumah belajar.
Pendidikan dan rumah belajar mempunyai hubungan yang erat dan saling
berhubungan. Ketika dengan pertumbuhan rumah belajar yang meningkat,
kualitas dunia pendidikan semakin baik karena banyak masyarakat terutama
yang kurang mampu dapat memenuhi kebutuhan pendidikan mereka begitu
pula ketika sebaliknya ketika dunia pendidikan maju maka aangkauan rumah
belajar terhadap peserta pelajarnya semakin efektif dan efisien.
Bentuk dari fungsi edukatif dalam sebuah rumah belajar dapat diwujudkan
melalui penyediaan macam sarana dan fasilitas belajar baik yang akademik
maupun non- akademik melalui penyediaan sumber informasi yang lengkap,
baik secara mabnual berupa buku maupun digita; berupa audio,visual dan
sarana – sarana keterampilan seni lainnya.
2. Rekreatif
Rekreatif adalah suatu kegiatan yang bersifat rekreasi. Rekreasi biasanya dilakukan
saat seseorang memiliki waktu luang, Ketika terbebas dari pekerjaan atau Tugas.
Kamus Webster mendefenisikan rekreasi sebagai sarana untuk menyegarkan kembali
hiburan (a means of refreshment of difersion). Rekreasi dapat dinikamati,
menyenangkan dan bisa pula tanpa membutuhkan biaya. Ada 2 bentuk rekreasi, yaitu
a. Rekreasi dalam Ruang
Yaitu rekreasi yang dilakukan dalam ruangan sehingga relatif tidak terganggu
cuaca. Misalnya menonton film, atau membaca buku di perpustakaan. Sehingga
orang pergi ke rumah belajar untuk
c. desain arsitektu yang memanfaatkan potensi alan sebagai konsep awal yang
menarik untuk digali sesuai dengan kebutuhan perancangan dapat disebut sebai
desain arsitektu yang rekreatif.
d. arsitektur yang rekreatif merupakan cermin dari kebosanan terhadap desain yang
kosong, permainan warna yang sedikit, dan hanya mengedepankan aspek
fungsional semata tanpa memperdulikan kebutuhan psikologis akan masyarakat
e. Desain rancangan yang memiliki karakter luwes,santai dan nyaman,
menyenangkan dan mengundang banyak orang berkunjung.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam Eco Friendly antara lain :
• Penyesuaian lingkungan alam setempat (memerhatikan orientasi terhadap matahari, angin,
perubahan suhu serta penggunaan tumbuhan dan air sebagai pengatur iklim).
• Menghemat sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan efisiensi penggunaan
energi dengan meminimalisasi penggunaan energi untuk AC, optimalisasi pada penggunaan
sumber daya energi alternatif dan energi surya.
• Memelihara lingkungan (udara, tanah dan air) dan siklus peredaran alam. Contohnya dalam
kegiatan penggunaan bahan bangunan harus memperhatikan rantai pembentuk bahannya
(sebaiknya daur ulang).
• Mengurangi ketergantungan pada sistem pusat energi (listrik, air) dan limbah (air limbah,
sampah) dan pemakai bangunan ikut dalam pemeliharaan bangunan.
• Memilih lokasi yang strategis. Hal ini dimaksudkan agar akses atau pencapaian bisa
dilakukan dengan berjalan kaki atau bersepeda sehingga mampu mengurangi emisi atau gas
buangan yang terlalu banyak dari kendaraan bermotor.