Anda di halaman 1dari 14

AL-JANNAH DAN KENIKMATANNYA (BAGIAN PERTAMA)

‫للا ورحمة عليكم السالم‬


‫وبركاته ّه‬

‫أجمعين وصحبه آله وعلى هللا رسول على والسالم والصالة هلل الحمد‬

Halaqah yang ke-71 dari Silsilah Beriman kepada hari akhir adalah tentang "Al-Jannah dan
Kenikmatannya (Bagian Pertama)".

AL-JANNAH

Secara bahasa adalah kebun. Secara syariat adalah negeri di akhirat yang penuh dengan
kenikmatan yang Allāh sediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Kenikmatan yang tidak
pernah terbetik di hati manusia. Bagaimanapun besar kenikmatan di dunia, maka tidak akan
menyamai kenikmatan di dalam surga. Dan bagaimanapun kita berusaha mengkhayal sebuah
kenikmatan, maka tidak akan setara dengan kenikmatan di dalam surga. Allāh Subhanahu Wa
Ta'ala berfirman:

‫ى َّمآ ن َۡفسه تَعۡ لَمه َف َاله‬


‫َيعۡ َملونَه كَانواه ِب َما َجزَ آ َهء أَ ۡعينه ق َّرِهة ِ ّمن لَهم أ ۡخ ِف َه‬

"Maka sebuah jiwa tidak mengetahui apa yang tersimpan untuknya, berupa kenikmatan yang
menyejukkan mata. Sebagai balasan atas apa yang telah mereka amalkan." (QS As-Sajdah: 17)

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫صا ِل ِحينَه ِل ِعبَادِى أَع َددته َّه‬


‫للا قَا َله‬ ‫ َرأَته َعينَه ه‬، َ‫ل‬
َّ ‫لَ َما ال‬ َ ، َ‫ل‬
‫س ِمعَته أذنَه َو ه‬ َ ‫ب َعلَى َخ‬
‫ط َهر َو ه‬ ‫بَشَره قَل ِه‬

"Allāh ta'ala berkata:

Aku siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang sholeh, kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh
mata dan tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik di dalam hati manusia."
(HR Bukhari 3244 dan Muslim 2824)

Allāh Subhanahu Wa Ta'ala telah mengabarkan kepada kita sebagian dari kenikmatan surga.
Nama-nama kenikmatan di dalam surga yang Allāh kabarkan kepada kita sama dengan nama-
nama kenikmatan yang ada di dunia. Namun memiliki sifat yang berbeda. Rumah di surga lain
dengan rumah di dunia, meskipun namanya sama-sama rumah. Demikian pula buah-buahan di
surga jauh lebih nikmat dari pada buah-buahan di dunia, meski sama namanya. Allāh
Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ش ٰـ ِبهاه ِب ِهۦ َوأتواه قَ ۡبله ِمن ر ِز ۡقنَا ٱلَّذِى َه ٰـذَا قَالواه ِ ّر ۡزقاه ثَ َم َرةه ِمن ِم ۡن َہا ر ِزقواه ڪلَّ َما‬
َ َ ‫مت‬

"Setiap kali mereka diberi buah-buahan dari surga mereka berkata, "Inilah rezeki yang telah
diberikan kepada kami dahulu di dunia. Mereka diberi buah-buahan yang serupa." (QS Al-
Baqarah: 25)

Ada yang mengatakan serupa warna, bentuk dan namanya. Namun berbeda rasa dan
kelezatannya. Orang yang masuk ke dalam surga dan merasakan sedikit kenikmatan surga akan
merasa bahwa dia tidak pernah susah di dunia. Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam
bersabda:

"Dan akan didatangkan seorang penduduk surga yang paling susah di dunia. Kemudian
dicelupkan sekali celupan di dalam surga. Kemudian ditanya:

Wahai anak Adam, pernahkah engkau merasakan kesengsaraan?

Apakah pernah engkau tertimpa kesusahan?

Dia menjawab:

"Tidak pernah demi Allāh. Wahai Rabb-ku tidak pernah aku sengsara dan tidak pernah aku
melihat kesusahan." (HR Muslim)

Dan di antara kesempurnaan kenikmatan surga, bahwa apa yang kita inginkan akan diberi
oleh Allāh Subhanahu Wa Ta'ala. Allāh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫َخ ٰـ ِلدِينَه يَشَآءونَه َما فِي َها لَّه ۡمه‬

"Bagi merekalah apa yang mereka inginkan, di dalam surga, mereka kekal di dalamnya." (QS Al-
Furqān : 16)

Oleh karena itu, di antara nama-nama surga adalah:

 Jannātun Na'īm
Yaitu jannah yang penuh dengan kenikmatan, lihat QS Luqman: 8.
 Dārussalām
Yang artinya negeri yang selamat. Maksudnya selamat dari semua kekurangan dan
kejelekan, lihat QS Al-An'am: 127.
 Maqām Amīn
Yang artinya tempat tinggal yang aman. Yaitu aman dari segala musibah dan kejelekan, lihat
QS Ad-Dukhān: 51
 Dārul Muqāmah
Yang artinya negeri yang terus menerus ditempati, lihat QS Fāthir: 35.

Demikianlah kesempurnaan kenikmatan di dalam surga, negeri yang penuh dengan


kenikmatan, selamat dari semua kekurangan, aman dari segala musibah dan kekal selama-
lamanya.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.
AL-JANNAH DAN KENIKMATANNYA (BAGIAN KEDUA)

‫للا ورحمة عليكم السالم‬


‫وبركاته ّه‬

‫أجمعين وصحبه آله وعلى هللا رسول على والسالم والصالة هلل الحمد‬

Halaqah yang ke-72 dari silsilah beriman kepada hari akhir adalah tentang Al-Jannah dan
kenikmatannya bagian yang k-2

Luas surga adalah seluas langit dan bumi. Allāh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ارعوا‬
ِ ‫س‬َ ‫ى َو‬ َّ ‫َواْلَرضه ال‬
‫س َم َاواته َعرض َها َو َجنَّةه َربِّكمه ِمنه َمغ ِف َرةه ِإلَ ٰه‬

"Dan hendaklah kalian berlomba-lomba untuk mendapatkan ampunan dari Rabb kalian, dan
berlomba untuk mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi." (Ali Imrān: 133)

Para penduduk surga akan mendapatkan rumah-rumah yang mewah. Allāh Subhanahu Wa
Ta'ala berfirman:

‫ۖ اْلَن َهاره ت َحتِ َها ِمنه ت َج ِري َمبنِيَّةه غ َرفه فَوقِ َها ِمنه غ َرفه لَهمه َربَّهمه اتَّقَوا الَّذِينَه ٰلَ ِك ِنه‬

"Akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Allāh, bagi mereka kamar-kamar di dalam
surga yang diatasnya ada kamar-kamar yang dibangun, yang di bawahnya mengalir sungai-
sungai." (QS Az-Zumar: 20)

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam telah mengabarkan tentang bangunan dan tanah di
surga ketika beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam ditanya oleh para sahabat tentang bangunan
surga. Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam berkata:

"Batu bata dari perak dan batu bata dari emas, lumpurnya berbau wangi kasturi yang sangat
harum, kerikilnya mutiara dan batu mulia, tanahnya elok seperti warna za'faron." (Hadits
shahih riwayat Tirmidzi)

Di dalam sebuah hadits Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengabarkan:

"Bahwasanya orang yang sholat 12 raka'at setiap hari akan dibangunkan rumah di dalam
surga." (HR Muslim)

Dan maksud dari 12 raka'at adalah shalat rawatib yang terdiri dari:

 4 raka'at sebelum dzuhur,


 2 raka'at setelah dzuhur
 2 raka'at setelah magrib
 2 raka'at setelah isya dan
 2 raka'at sebelum subuh.

Di dalam surga juga ada kemah. Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

"Kemah di dalam surga terbuat dari mutiara-mutiara yang berongga dalamnya, tinggi kemah
tersebut 30 mil ke atas." (HR Bukhari)

Allāh Subhanahu Wa Ta'ala mengabarkan di dalam surat Al-Baqarah ayat 25 dan juga ayat-
ayat yang lain bahwasanya surga mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan Allāh Subhanahu
Wa Ta'ala mengabarkan di dalam ayat yang lain bahwa di dalam surga:

 ada sungai dari air yang tidak akan payau,


 ada sungai-sungai dari susu yang tidak akan berubah rasanya,
 ada sungai-sungai dari khamer yang lezat bagi orang-orang yang meminumnya, dan
 ada sungai-sungai dari madu yang tersaring lagi bersih.

(Lihat surat Muhammad ayat 15).

Dan diantara sungai-sungai surga adalah Al-Kautsar, sungai yang Allāh berikan untuk
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam. Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:

َ ‫الكَوثَ َهر أَع‬


‫طيهنَاكَه ِإنَّا‬

"Sungguh kami telah memberimu wahai Muhammad Al-Kauwstar"

(QS Al-Kauwstar: 1)

Di dalam surga juga ada mata air-mata air yang mengalir. Allāh Subhānahu wa Ta'āla
berfirman:

‫َوعيونه َجنَّاته فِي المتَّ ِقينَه ِإ َّنه‬

"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam kebun-kebun (surga) dan mata air-
mata air yang mengalir." (QS Adh-Dhriyat: 15)

Dan diantara nama mata air surga adalah Salsabil. (Lihat QS Al-Insan: 18)

Di dalam surga juga ada pohon-pohon. Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam


menyebutkan di dalam sebuah hadits:
"Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pohon yang apabila seorang pengendara
berjalan menuruti bayangannya, yaitu bayangan pohon tersebut, niscaya 100 tahun dia tidak
akan selesai." (HR Bukhari)

Dan diantara pohon surga adalah Sidratul Muntaha, yang Allah sebutkan di dalam surat An-
Najm ayat yang ke 14. Adapun bau wanginya maka Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam telah
mengabarkan di dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah:

‫يرةِه ِمنه لَيو َجده ِري َح َها َوإِ َّنه‬


َ ‫سب ِعينَه َم ِس‬
َ ‫خ َِريفه‬

"Sungguh bau wangi surga tercium dari jarak perjalanan 70 tahun."

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya
AL JANNAH DAN KENIKMATANNYA (BAGIAN KETIGA)

‫للا ورحمة عليكم السالم‬


‫وبركاته ّه‬

‫أجمعين وصحبه آله وعلى هللا رسول على والسالم والصالة هلل الحمد‬

Halaqah yang ke-73 dari silsilah beriman kepada hari akhir adalah tentang "Al Jannah dan
kenikmatannya bagian yang ketiga".

Di antara makanan penduduk surga adalah daging burung dan buah-buahan. Mereka akan
meminum arak di dalam surga yang tidak memabukkan dan tidak membuat pening kepala.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

‫( ُّم َخ َّلدونَه ِو ۡل َدٲنه َع َل ۡي ِہ ۡهم َيط ه‬١٧) ‫اريقَه ِبأ َ ۡك َوابه‬ ۡ


‫وف‬ ِ ‫ين ِ ّمن َوكَأسه َوأ َ َب‬
‫( َّم ِع ه‬١٨) ‫ل‬ َ ‫نزفونَه َو َله َع ۡن َہا ي‬
‫صدَّعونَه َّه‬ ِ ‫( ي‬١٩) ‫ِ ّم َّما َوفَ ٰـ ِك َهةه‬
َ ‫( يَ ۡشتَہونَه ِّم َّما‬٢١)
‫( يَتَ َخيَّرونَه‬٢٠) ‫ط ۡيره َولَ ۡح ِهم‬

"Mereka akan dikelilingi oleh anak-anak muda yang akan tetap muda, dengan membawa gelas,
cerek dan seloki (piala) yang berisi arak yang diambil dari mata air yang mengalir. Mereka tidak
pening karenanya dan tidak pula mabuk. Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih. Dan
daging burung dari apa yang mereka inginkan." (QS Al Wāqi’ah: 17-21)

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

"Di dalam surga ada burung yang lehernya seperti leher unta."

Kemudian beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan:

"Yang memakannya lebih baik dari padanya." (Hadīts hasan riwayat Tirmidzi)

"Makanan pertama penduduk surga adalah tambahan hati ikan paus." (HR Bukhāri)

(Maksudnya) adalah sepotong daging yang menggantung pada hati ikan paus dan dia adalah
bagian yang paling lezat dari hati ikan paus. Di dalam hadīts Tsauban radhiyallāhu ‘anhu yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim, beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam ditanya oleh seorang
ulama Yahudi:

"Apa yang mereka makan setelah itu?"

Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam berkata:


"Akan disembelih bagi mereka sapi jantan dari surga yang akan dimakan oleh semua penduduk
surga."

Ulama Yahudi tersebut berkata:

"Apa yang mereka minum setelahnya?"

Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam berkata:

"Mereka akan minum dari mata air di dalam surga yang dinamakan Salsabil."

↝Para penduduk surga makan bukan karena lapar, dan minum bukan karena haus.

↝Mereka tidak mengeluarkan kotoran.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya penduduk surga makan dan minum. Dan tidak meludah, tidak buang air kecil,
tidak buang air besar dan tidak membuang ingus."

Mereka bertanya: “Lalu ke mana makanannya?"

Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:

"Menjadi sendawa dan keringat, seperti keringat minyak kasturi." (Hadīts riwayat Muslim)

↝Bejana-bejana mereka seperti piring, cangkir, gelas dan teko terbuat dari emas dan perak.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

"Dua surga terbuat dari perak, bejana-bejana keduanya dan apa-apa yang ada di dalam
keduanya. Dan dua surga terbuat dari emas, bejana-bejana keduanya dan apa-apa yang ada di
dalam keduanya." (Hadīts riwayat Bukhāri dan Muslim)

↝ Pakaian penduduk surga terbuat dari sutra, memakai perhiasan dari emas, perak dan
mutiara.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

‫ن ِفي َها ي َحلَّ ۡونَه‬ ‫َح ِريره ِفي َها َو ِل َباسه ۡهم َول ۡؤلؤاه ذَهَبه ِمن أ َ َه‬
‫سا ِو َهر ِم ۡه‬

"Mereka diberi perhiasan gelang dari emas dan perhiasan mutiara, dan pakaian mereka dari
sutra." (QS Al Hajj: 23)

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :


‫سا ِو َهر َوحلُّ ٓواه َو ِإ ۡه‬
ۡ ‫ست َۡب َرقۖه خ‬
‫ضره سندسه ثِ َيابه َع ٰـ ِل َيہ ۡمه‬ َ َ‫سقَ ٰٮه ۡهم فِضَّةه ِمن أ‬ َ
َ ‫طهورا ش ََرابا َربُّہ ۡهم َو‬

"Mereka akan memakai pakaian dalam dari sutra halus yang berwarna hijau dan memakai
pakaian luar dari sutra tebal dan dihiasi dengan gelang dari perak dan Rābb mereka memberi
minum kepada mereka dengan air yang sangat bersih." (QS Al Insān : 21)

Mereka akan bersandar di atas permadani yang dalamnya terbuat dari sutra tebal →(Lihat
Ar Rahmān: 54)

Dan akan bersandar di atas sofa yang tersusun →(Lihat QS At Thūr: 20)

Para penduduk surga akan saling bertemu dan bertegur sapa. Allāh Subhānahu wa Ta’āla
berfirman:

‫ى بَعۡ ضہ ۡهم َوأَ ۡقبَ َله‬


‫سآ َءلونَه بَعۡ ضه َعلَ ٰه‬ ‫( م ۡش ِف ِقينَه أ َ ۡه ِلنَا فِ ٓه‬٢٦) ‫ن‬
َ َ‫( يَت‬٢٥) ‫ى قَ ۡبله ڪنَّا إِنَّا قَال ٓواه‬ ‫علَ ۡينَا َّه‬
‫ٱَلل فَ َم َّه‬ ‫عذَ َه‬
َ ‫اب َو َوقَ ٰٮنَا‬ ‫( ٱلسَّم ِه‬٢٧) ‫إِنَّا‬
‫وم َه‬
‫ٱلر ِحيمه ۡٱلبَ ُّهر ه َهو ۥ إِنَّ ه ۖن َۡدعوهه قَ ۡبله ِمن ڪنَّا‬
َّ (٢٨)

"Dan mereka akan saling berhadapan dan saling bertanya. Mereka berkata, Sesungguhnya kita
dahulu di dunia sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kita, kita merasa takut dengan
adzab. Maka Allāh memberikan karunia kepada kita. Dan memelihara kita dari azab neraka.
Sesungguhnya kita dahulu menyembahnya sejak dahulu dan Dia-lah yang Maha Melimpahkan
Kebaikan dan Maha Penyayang." (QS At Thūr: 25-28)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.
AL JANNAH DAN KENIKMATANNYA (BAGIAN KEEMPAT)

‫للا ورحمة عليكم السالم‬


‫وبركاته ّه‬

‫أجمعين وصحبه آله وعلى هللا رسول على والسالم والصالة هلل الحمد‬

Halaqah yang ke-74 dari silsilah beriman kepada hari akhir adalah tentang "Al-Jannah dan
Kenikmatannya bagian ke-4".

Para penduduk surga akan masuk ke dalam surga seperti manusia yang berumur 33
(tigapuluh tiga) tahun. Rāsulullāh Shallallāhu 'alayhi wa sallam :

‫سنَةه َوث َ َالثِينَه ث َ َالثه أَبنَا َهء م َك َّح ِلينَه مردا جردا ال َجنَّ هةَ ال َجنَّ ِهة أَهله يَدخله‬
َ

"Penduduk surga akan masuk ke dalam surga dalam keadaan kulit tidak berambut, tidak
berjenggot, bercelak matanya seperti manusia yang berumur 30 (tiga puluh) atau 33 (tiga puluh
tiga) tahun." (Hadīts Hasan Riwayat Tirmidzi)

↝Tiga puluh atau tiga puluh tiga adalah keraguan dari rawi.

Dan di dalam hadīts hasan yang diriwayatkan oleh Imām Ahmad dari Abū Hurairah
Radhiyallāhu 'anhu disebutkan bahwasanya mereka akan masuk surga dalam keadaan :

 Kulit berwarna putih


 Berumur 33 (tiga puluh tiga) tahun
 Tinggi enam puluh hasta (satu hasta adalah dari satu siku ke ujung jari)
 Allāh akan menikahkan para laki-laki penduduk surga dengan bidadari yang sempurna
kecantikannya.

Allāh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ِعينه بِحوره َوزَ َّو ۡجنَ ٰـهم‬

"Dan Kami akan menikahkan mereka dengan bidadari-bidadari." (QS At-Thūr : 20)

⇒ Dan yang dimaksud dengan Khūr adalah wanita-wanita yang putih matanya sangat putih.
Dan bagian hitam matanya sangat hitam.

⇒ Dan 'īn adalah wanita-wanita yang lebar matanya.

Allāh menyebutkan bahwasanya bidadari-bidadari tersebut besar payudaranya dan sebaya


umurnya. (QS An-Naba':33)
▪ Mereka diciptakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla secara langsung dalam keadaan perawan
dan penuh rasa cinta kepada suaminya (QS Al-Wāqi'ah: 35-37)

▪ Sangat cantik seperti mutiara yang tersimpan, yang tidak berubah warnanya (QS Al-Wāqi'ah :
23)

▪ Dan ada yang seperti batu mulia dan mereka menjaga pandangan mereka hanya untuk
suaminya (QS Ar-Rahmān : 56-58)

▪ Para bidadari tersebut tidak pernah hāidh dan mereka bersih dari segala kotoran (QS Al-
Baqarah : 25)

Rāsulullāh Shāllallāhu Alaihi Wasallam menyebutkan bahwasanya :

"Seandainya salah seorang bidadari muncul dan melihat ke bumi, niscaya dia akan menyinari
apa yang ada di antara surga dan bumi. Dan niscaya akan memenuhi antara surga dan bumi
dengan bau wangi. Dan sungguh khimar atau kerudung seorang bidadari lebih baik dari pada
dunia dan seisinya." (Hadīts Riwayat Bukhāri)

Para bidadari tersebut akan cemburu bila suaminya yang sedang di dunia disakiti oleh
istrinya di dunia (sebagaimana tersebut di dalam hadīts yang shahīh riwayat Tirmidzi dan Ibnu
Mājah) .

"Lelaki penduduk surga akan diberi kekuatan 100 (seratus) kali lipat dalam makan, minum,
syahwat dan mendatangi istrinya." (Hadīts shahīh Riwayat Ath-Thabrani di dalam Al-Mu'jamul
Kabiir)

⇒ Istri di dunia akan menjadi istri di akhirat apabila istri tersebut beriman.

Allāh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫صلَ َه‬
‫ح َو َمن يَ ۡدخلونَ َہا َع ۡدنه َجنَّ ٰـته‬ َ ‫ن‬ ِ ‫ۖوذ ِ ّريَّ ٰـتِ ِہ ۡهم َوأ َ ۡز َو‬
‫ٲج ِه ۡهم َءابَآ ِٕٮ ِہ ۡهم ِم ۡه‬ َ
"Surga-surga yang mereka akan masuk ke dalamnya dan juga orang-orang yang shalih dari
bapak-bapak mereka, istri-istri mereka dan keturunan-keturunan mereka." (QS Ar-Ra'ad : 23)

Para penduduk surga akan dilayani oleh anak-anak muda yang Allāh ciptakan di dalam
surga, mereka sangat indah dipandang dan banyak seperti mutiara-mutiara yang bertebaran →
(Lihat Al-Wāqi'ah :17 dan Al-Insān :19)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya
AL-JANNAH DAN KENIKMATANNYA (BAGIAN KELIMA)

‫للا ورحمة عليكم السالم‬


‫وبركاته ّه‬

‫أجمعين وصحبه آله وعلى هللا رسول على والسالم والصالة هلل الحمد‬

Halaqah yang ke-75 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang "Al Jannah dan
Kenikmatannya bagian yang ke-5".

Sebagian besar penduduk surga adalah orang-orang lemah. Rāsulullāh Shāllallāhu Alaihi
Wasallam bersabda:

‫سا ِهكينَه َد َخلَ َها َمنه َعا َّمةه فَكَانَه‬


َ ‫ال َم‬

"Maka sebagian besar orang yang memasukinya adalah orang-orang miskin." (HR Bukhari dan
Muslim)

Rāsulullāh Shāllallāhu Alaihi Wasallam telah mengabarkan beberapa nama penduduk surga,
di antaranya Abu Bakr, 'Umar, 'Utsman dan 'Ali Radhiallāhuanhum. Sebagaimana di dalam
hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.

Kenikmatan paling besar bagi penduduk surga di atas segala kenikmatan surga yang mereka
rasakan adalah memandang wajah Allāh yang mulia. Rāsulullāh Shāllallāhu Alaihi Wasallam
bersabda:

"Apabila penduduk surga masuk ke dalam surga maka Allāh Tabāroka wa ta'ala akan berkata:

Apakah kalian menginginkan aku tambah kenikmatan kepada kalian?

Mereka berkata:

Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan
kami ke dalam surga? Dan menyelamatkan kami dari neraka?

Allāh pun menyingkap hijab, maka mereka tidak diberi sesuatu yang lebih mereka cintai dari
pada melihat kepada Rābb mereka 'Azza wa jalla." (HR Muslim)

Allāh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫سنواه ِلّلَّذِينَه‬ ‫َو ِزيَا َدةۖه ۡٱلح ۡسن ٰه‬


َ ‫َى هأَ ۡح‬

"Bagi orang-orang yang berbuat baik adalah surga dan tambahan". (QS Yunus: 26)
"Tambahan" di dalam ayat di atas adalah memandang wajah Allāh. Sebagaimana datang
tafsirnya dari para sahabat seperti Abu Bakr, Abu Musa Al-Asy'ari dan Hudzaifah
Radhiallāhuanhum.

Para penduduk surga akan sangat berbahagia dan wajah mereka berseri-seri ketika melihat
Allāh 'Azza wa jalla, Dzat yang selama di dunia mereka imani dan mereka sembah, padahal
mereka tidak pernah melihat-Nya. Mereka taati perintah-Nya, mereka jauhi larangan-Nya,
mereka benarkan kabar-kabar-Nya, bersabar atas ujian-Nya, mereka baca dan dengarkan
firman-Nya, mereka ikuti Nabi-Nya, menyeru kepada jalan-Nya, dan merindukan pertemuan
dengan-Nya. Meskipun dengan segala kekurangan yang mereka miliki. Allāh Subhanahu Wa
Ta'ala berfirman:

‫اض َرةه َي ۡو َم ِٕٮذه وجوهه‬ ‫َاظ َرةه َربِّ َہا ِإلَ ٰه‬
ِ َّ‫( ن‬٢٢) ‫ى‬ ِ ‫( ن‬٢٣)

"Wajah-wajah pada hari itu berseri-seri, melihat kepada Rābb mereka." (QS Al-Qiyamah :22-23)

Saudaraku, jalan ke surga adalah jalan yang penuh dengan rintangan. Tidak sampai ke sana
kecuali orang yang bersabar. Ada perintah yang harus dikerjakan, ada larangan yang harus
dijauhi, dan ada ujian yang harus kita sabar menghadapinya.

Rāsulullāh Shāllallāhu Alaihi Wasallam bersabda:

ِ َّ‫َار ِه ال َجنَّةه حف‬


‫ته‬ ‫ت النَّاره َوحفَّ ِه‬
ِ ‫ت بِال َمك‬ َّ ‫بِال‬
‫ش َه َوا ِه‬

"Surga dikelilingi perkara-perkara yang dibenci dan neraka dikelilingi perkara-perkara yang
menyenangkan". (HR Muslim)

Kesenangan dunia adalah kesenangan yang sedikit. Sebentar dan banyak kekurangan.
Sedangkan kesenangan akhirat adalah kesenangan yang sangat banyak, kekal selamanya dan
tanpa ada kekurangan sedikitpun.

Allāh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫( ٱلد ُّۡنيَا ۡٱل َحيَ ٰوهةَ ت ۡؤثِرونَه بَ ۡله‬١٦) ‫ى خ َۡيره َو ۡٱْل َ ِخ َرةه‬
‫( َوأ َ ۡبقَ ٰٓه‬١٧)

"Akan tetapi kalian mendahulukan kehidupan dunia padahal akhirat lebih baik dan lebih kekal."
(QS Al-A'la: 16-17)

Dan Allāh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya:

"Ketahuilah, bahwasanya kehidupan dunia hanyalah permainan, sesuatu yang melalaikan,


perhiasan, saling berbangga di antara kalian, saling memperbanyak harta dan juga anak-anak.
Seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi
kering dan kalian melihat warnanya menjadi kuning kemudian hancur. Dan di akhirat ada adzab
yang keras dan ampunan dari Allāh serta keridhaan-Nya dan kehidupan dunia tidak lain
hanyalah kesenangan yang menipu." (QS Al-Hadid: 20)

Untuk mendapatkan surga bukan berarti seseorang harus meninggalkan seluruh


kesenangan dunia. Allāh Subhanahu Wa Ta'ala menciptakan dunia dan kenikmatannya supaya
kita manfaatkan dengan baik untuk mencari ridho Allāh dan surga-Nya. Orang yang tercela
adalah orang yang mencari kebahagiaan di dunia sebagai tujuan dan melupakan kebahagiaan
akhirat.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai