A. Pengertian Surga
Dalam al-Qur’an (Islam), konsep surga dimaksudkan terjemahan dari kata
bahasa arab, jannah – jamak dari Jinan – yang berarti “kebun, taman“. Ia
adalah tempat yang kekal di akhirat dan diperuntukkan bagi hamba-hamba
Allah Swt yang beriman dan beramal shaleh, tempat yang memberikan
kenikmatan yang belum pernah dirasakan ketika hidup di dunia dan sebagai
balasan jerih payah memenuhi perintah dan menjauhi larangannya.
Dari arti “kebun” itu, tampaknya sangat sesuai ketika Al-Qur’an melukiskan Al-
Jannah (surga) sebagai sebuah tempat yang indah, dipenuhi pohonn-pohon
rindang, sungai yang airnya mengalir jernih dan segala keindahan lainnya. Hal
tersebut dimaksudkan dan juga sejumlah penafsir menggarisbawahi bahwa
keadaan di surga, begitu indah dan nikmatnya sampai tidak terbayangkan oleh
manusia.
ي َما نَ ْفسا ت َ ْعلَما فَ َلا ون كَانوا بِ َما َج َزاءا أَعْینا ق َّر ِاة ِم ْا
ن لَھ ْام أ ْخ ِف َا یَ ْع َمل َا
“Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu
(bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai
balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (As Sajdah: 17).
Berdasarkan Al Quran dan hadits Nabi Saw, Ada sepuluh golongan yang akan
menjadi penghuni Surga. Kesepuluh golongan itu diantaranya:
Allah berfirman: Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang
paling dulu (masuk surga). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada
Allah). Berada dalam surga keni’matan. (TQS al-Waqiah [56]: 10 –12)
Allah berfirman: Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya
ada dua surga. (TQS. Ar-Rahman [55]: 46)
8. Al-Muttaqun yaitu orang-orang yang bertakwa.
Allah berfirman: Kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh,
maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun.
(TQS. Maryam [19]: 60).
2. Ciri Fisik Penghuni Surga
Orang pertama kali yang mengetuk pintu al jannah, lalu membukanya dan
kemudian memasukinya adalah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Dari
shahabat Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
ن أ َ َّولا َوأَنَا ا ْل ِقیَا َم ِاة یَ ْو َام تَبَعا اْأل َ ْن ِبیَ ِا
اء أ َ ْكثَرا أَنَا ا ْل َجنَّ ِاة بَ َا
اب یَ ْق َرعا َم ْا
“Saya adalah orang yang paling banyak pengikutnya pada Hari Kiamat dan saya
adalah orang yang pertama kali mengetuk pintu Al Jannah.” (HR. Muslim no.
196) Masih dari shahabat Anas bin Malik namun dalam riwayat At Tirmidzi,
dengan lafadz:
“Saya adalah orang yang pertama kali keluar jika mereka dibangkitkan. Saya
adalah orang pertama kali bicara, jika mereka diam. Saya adalah pemimpin
mereka, jika mereka dikirim. Saya adalah pemberi syafaat kepada mereka, jika
mereka tertahan. Saya adalah pemberi berita gembira, jika mereka putus asa.
Panji pujian ada digenggaman tanganku. Kunci-kunci al jannah ada ditanganku.
Saya adalah keturunan Adam yang paling mulia di sisi Rabb-ku dan tidak ada
kebanggaan melebihi hal ini. Saya dikelilingi seribu pelayan setia laksana
mutiara yang tersimpan.”
Sekalipun umat Islam ini adalah umat terakhir, namun Allah subhanahu
wata’ala (dengan rahmat-Nya yang luas) memilihnya sebagai umat yang
pertama kali masuk al-jannah. Dari shahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu,
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ون نَ ْح ا
ن آلخر َا ِ ْون ا ن أ َ َّولا َونَ ْحنا ا ْل ِقیَا َم ِاة یَ ْو َام اْأل َ َّول َا یَدْخلا َم ْا
َاب أوتوا أَنَّھ ْام بَ ْی َاد ا ْل َجنَّ اة
ن ا ْل ِكت َ َان َوأوتِینَاها قَ ْب ِلنَا ِم ْا
بَ ْع ِد ِھ ْام ِم ْا
“Kita adalah umat terakhir namun paling awal pada hari kiamat. Kita adalah
umat yang pertama kali masuk al jannah, meskipun mereka diberi kitab sebelum
kita, dan kita diberi kitab sesudah mereka.” (HR. Muslim no. 855)
Selain itu, Allah subhanahu wata’ala pun menampilkan umat Islam dengan
penampilan yang amat indah. Masih dari shahabat Abu Hurairah radhiallahu
‘anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Naar adalah api yang panas sekali atau api yang dijadikan jin darinya.
Adapun ayat-ayat yang menggunakan kata naar ditemukan sebanyak 194 kali.
Jahannam, yang memiliki arti sumur yang dalam. Kata jahannam dalam al-
Quran disebutkan sebanyak 77 kali.
Bersabda Nabi SAW : Adapun Neraka itu gelap gulita, tidak mempunyai
penerangan kecuali api yang menyala-nyala. Neraka itu mempunyai tujuh pintu
dan tiap-tiap pintu itu mempunyai tujuh puluh ribu bukit, tiap-tiap bukit
mempunyai tujuh puluh ribu cabangnya, tiap-tiap cabang itu terdiri atas bagian-
bagian yang lebih kecil. Dan tiap-tiap bagian yang lebih kecil itu terdiri atas
tujuh puluh ribu dusunnya. Dan tiap-tiap dusun itu tujuh puluh ribu rumahnya
dan api yang menyala-nyala. Tiap-tiap rumah itu tujuh puluh ribu ular
dan kalajengking.
Dalam firman Allah tersebut terdapat enam sifat orang yang bakal dilemparkan
ke dalam Jahannam.
4.Melanggar batas
5.Lagi ragu-ragu
mencakup semua orang yang menghambakan diri dan menghinakan diri kepada
selain Allah. Untuk orang-orang yang memiliki sifat-sifat tersebut, Allah
katakan:
“Maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.”
Dari Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah bersabda:
ن عنقا یَ ْخر ا
ج ار ِم َایَق ْولا یَت َ َكلَّما النَّ ِا: َجبَّارا ِبك ِال ِبث َ َلثَة؛ ا ْلیَ ْو َام و ِك ْلتا
عنِ ْیدا
َ ، ن آ َخ َار ِإلَھا للِا َم َاع َجعَ َال َو َم ْا، ن نَ ْفسا ِبغَ ْی ِار نَ ْفساا قَت َ َال َو َم ْا
علَ ْی ِھ ْام افَت َ ْن َط ِويَ ي فَت َ ْقذِفھ ْام ت ِف ْا َ َج َھنَّ ِام
غ َم َرا ِا
Sebuah leher keluar dari neraka, ia bisa berbicara. Ia pun mengatakan: “Pada
hari ini aku dipasrahi (menyiksa) tiga golongan manusia: setiap orang yang
sombong lagi membangkang, orang yang menjadikan sesembahan selain Allah
bersama-Nya, dan setiap orang yang membunuh sebuah jiwa bukan karena
qishash.” Sehingga leher tersebut melilit mereka dan melemparkan mereka ke
dalam dahsyatnya azab jahannam. (HR. Ahmad)