LAPORAN PENDAHULUAN
HARGA DIRI RENDAH
Citra tubuh (Body Image) adalah kumpulan dari sikap individu yang
disadari dan tidak disadari terhadap tubuhnya. Termasuk persepsi masa lalu dan
sekarang, serta perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan, dan potensi. Yang
secara berkesinambungan dimodifikasi dengan persepsi dan pengalaman yang
baru.
1.2.1.2 Ideal Diri (Self Ideal)
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus
berperilaku sesuai dengan standar, aspirasi, tujuan atau nilai personal tertentu.
Sering juga disebut bahwa ideal diri sama dengan cita – cita, keinginan, harapan
tentang diri sendiri.
1.2.1.3 Identitas Diri (Self Identifity)
Identitas adalah pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang
bertanggung jawab terhadap kesatuan, kesinambungan, konsistensi, dan
keunikkan individu (Stuart & Sundeen, 1998). Pembentukan identitas dimulai
pada masa bayi dan terus berlangsung sepanjang kehidupan tapi merupakan tugas
utama pada masa remaja
1.2.1.4 Peran Diri (Self Role)
Serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial
berhubungan dengan fungsi individu di berbagai kelompok sosial. Peran yang
diterapkan adalah peran dimana seseorang tidak mempunyai pilihan. Peran yang
diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh individu.
1.2.1.5 Harga Diri (Self Esteem)
Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh
dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri.
Harga diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam penerimaan diri tanpa
syarat, walaupun melakukan kesalahan, kekalahan, tetap merasa sebagai seorang
yang penting dan berharga.
1.2.2 Etiologi
Harga diri rendah sering disebabkan karena adanya koping individu yang
tidak efektif akibat adanya kurang umpan balik positif, kurangnya system
1) Psikofarmaka
Adapun obat psikofarmaka yang ideal yaitu yang memenuhi syarat
sebagai berikut:
2) Dosis rendah dengan efektifitas terapi dalam waktu yang cukup singkat
3) Tidak ada efek samping kalaupun ada relative kecil
4) Dapat menghilangkan dalam waktu yang relative singkat, baik untuk
gejala positif maupun gejala negative skizofrenia
5) Lebih cepat memulihkan fungsi kogbiti
6) Tidak menyebabkan kantuk
7) Memperbaiki pola tidur
8) Tidak menyebabkan habituasi, adikasi dan dependensi
9) Tidak menyebabkan lemas otot.
Berbagai jenis obat psikofarmaka yang beredar dipasaran yang hanya
diperoleh dengan resep dokter, dapat dibagi dalan 2 golongan yaitu
golongan generasi pertama (typical) dan golongan kedua (atypical).Obat
yang termasuk golongan generasi pertama misalnya chlorpromazine
HCL, Thoridazine HCL, dan Haloperidol. Obat yang termasuk generasi
kedua misalnya : Risperidone, Olozapine, Quentiapine, Glanzapine,
Zotatine, dan aripiprazole.
10) Psikoterapi
Therapy kerja baik sekali untuk mendorong penderita bergaul lagi
dengan orang lain, penderita lain, perawat dan dokter. Maksudnya supaya
ia tidak mengasingkan diri lagi karena bila ia menarik diri ia dapat
membentuk kebiasaan yang kurang baik. Dianjurkan untuk mengadakan
permainan atau latihan bersama. (Maramis,2010,hal.231).
11) Therapy Kejang Listrik ( Electro Convulsive Therapy)ECT adalah
pengobatan untuk menimbulkan kejang granmall secara artificial dengan
melewatkan aliran listrik melalui elektrode yang dipasang satu atau dua
temples. Therapi kejang listrik diberikan pada skizofrenia yang tidak
mempan denga terapi neuroleptika oral atau injeksi, dosis terapi kejang
listrik 4-5 joule/detik. (Maramis, 2010).
12) Keperawatan
Biasanya yang dilakukan yaitu Therapi modalitas/perilaku merupakan
rencana pengobatan untuk skizofrrenia yang ditujukan pada kemampuan
SP4: Membantu klien agar mampu memilih atau menetapkan kegiatan sesuai
dengan kemampuan.
Kriteria hasil:
Setelah .......x pertemuan pasien dapat menunjukan kemampuan yang
dimiliki pasien dapat mengikuti kegiatan
Klien dapat menetapkan menetapkan kegiatan sesuai dengan kempuannya
Intervensi:
1. Mendiskusikan dengan pasien beberapa kegiatan yang dapat dilakukan
dan dipilih sebagai kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari.
2. Bantu pasien menetapkan kegiatan mana yang dapat pasien lakukan
secara mandiri, mana kegiatan yang memerlukan bantuan minimal dari
keluarga dan kegiatan apa saja yang perlu batuan penuh dari keluarga
atau lingkungan terdekat pasien. Berikan contoh cara pelaksanaan
kegiatan yang dapat dilakukan pasien. Susun bersama pasien dan buat
daftar kegiatan sehari-hari pasien.
Intervensi:
1. evaluasi kemapuan keluarga SP1
2. Latih keluarga merawat pasien
3. Jadwal keluarga merawat pasien
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna. (2009). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.. EGC: Jakartaa
Dalami,W. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Jiwa. Tiras Info
Medika: Jakarta.
FKUI dan WHO. 2009. Modul Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. (MPKP
Jiwa). FKUI&WHO
Mubarak, W. 2009. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi
Dalam Praktik. EGC. Jakarta