Anda di halaman 1dari 19

DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI ARAB SAUDI

MAKALAH

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

KELOMPOK 2

Disusun Oleh:
Iis Wulanda
Ida Farida
Faris Kusuma
Ibnu Bidar
Gesang Cahyo

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BANTARUJEG


Jl. Lapang Olahraga Babakansari, Bantarujeg
2018
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tanpa mengalami hambatan yang berarti. Shalawat beserta salam kita
panjatkan kepada jujunan kita yakni Nabi Besar Muhammad SAW. Tidak lupa
kepada keluarganya, para sahabatnya dan mudah-mudahan sampai kita selaku
umatnya yang taat hingga akhir zaman. Amiin.
Makalah dengan judul “Dinamika Penduduk Indonesia” secara khusus
disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial. Selain dari pada itu semoga karya tulis ini dapat memberikan
nilai tambah pengetahuan bagi semua pihak yang membacanya.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun telah mendapat banyak bantuan
dan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini
penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
masih terlalu banyak kekurangan baik dari segi isi maupun dari teknik
penulisannya. Maka dengan rendah hati penulis menerima semua saran dari
semua pihak demi penyempurnaan makalah ini di kemudian hari.
Akhirnya mudah–mudahan Allah SWT., senantiasa memberikan petunjuk
dan bimbingan serta kekuatan kepada penyusun khususnya dan kita semua
sehingga dapat menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

Bantarujeg, September 2018


Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Profil Saudi Arabia....................................................................................... 3
B. Sejarah .......................................................................................................... 4
C. Penduduk Arab Saudi ................................................................................... 5
D. Komposisi Penduduk Arab Saudi .............................................................. 10
E. Kebudayaan Arab Saudi ............................................................................. 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 15
A. Kesimpulan ................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Arab Saudi terletak di antara garis 15’LU – 32’ LS dan 34’ BT – 57’
BT. Arab Saudi merupakan negara yang berada di Benua Asia Barat. Arab
Saudi merupakan negara yang terletak di Jazirah Arab. Ibu kotan Arab Saudi
adalah Riyadh yang terletak di Semenanjung Arabia. Arab Saudi beriklim
gurun dan sebagian wilayahnya adalah Gurun Pasir. Negara Arab Saudi
mengandalkan hasil dari minyak bumi, hal itu menyebabkan negara ini
menjadi negara yang kaya. Hasil pertanian negara Arab Saudi berupa kurma,
minyak, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Kondisi geografi negara Arab
mempengaruhi dinamika pertumbuhan penduduk di Arab Saudi. Negara Arab
Saudi merupakan daerah yang kering dengan gurun dan temperatur udara
yang tinggi. Kondisi geografis tersebut berpengaruh terhadap kematian
penduduk yang tinggi.
Arab Saudi adalah negara Arab yang terletak di Jazirah Arab.
Beriklim gurun dan wilayahnya sebagian besar terdiri atas gurun pasir dengan
gurun pasir yang terbesar adalah Rub Al-Khali. Bangsa Arab menyebut kata
gurun pasir dengan kata ‘Sahara’.
Negara Arab Saudi berbatasan langsung (searah jarum jam dari arah
utara) dengan Yordania, Irak, Kuwait, Teluk Persia, Uni Emirat, Oman, dan
Laut Merah.
Pada tanggal 23 September 1932 Abdul Aziz bin Abdurrahman Al-
Sa’ud memproklamasikan berdirinya Kerajaan Arab Saudi atau Saudi Arabia
dengan menyatukan wilayah Riyadh, Najd (Nejed), Ha-a, Asir dan Hijaz.
Abdul Aziz kemudian menjadi raja pertama pada kerajaan tersebut. Dengan
demikian dapat dipahami, nama Saudi berasal dari kata nama keluarga Raja
Abdul Aziz Al-Sa’ud.
Arab Saudi terkenal sebagai negara tempat kelahiran Nabi
Muhammad serta tumbuh dan berkembangnya agama Islam sehingga pada

1
benderanya terdapat dua kalimat syahadat yang berarti “Tidak ada Tuhan
selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan-Nya”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Profil Saudi Arabia?
2. Bagaimanakah Sejarah Arab Saudi?
3. Bagaimana jumlah, sebaran dan komposisi penduduk Arab Saudi?
4. Bagaimankah kebudayaan Arab Saudi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetauhui profil Saudi Arabia
2. Untuk mengetahui sejarah Arab Saudi
3. Untuk mengetahui jumlah, sebaran dan komposisi penduduk Arab
Saudi
4. Untuk mengetahui kebudayaan Arab Saudi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Profil Saudi Arabia

Nama negara: Kerajaan Arab Saudi (Kingdom of Saudi Arabia/Al-


Mamlakah Al-Arabiyah As-Saudiyah).
Ibukota: Riyadh (luas 1600 km2, penduduk 6,125,180 juta tahun 2015 dan
merupakan kota terbesar)
Hari nasional: 23 September (memperingati bersatunya Kerajaan Arab Saudi
tahun 1932 oleh Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al-Saud sebagai raja
pertama).
Lagu kebangsaan: Al-Salam al-Malakiy (Salam Kerajaan).
Bendera: Berwarna hijau dengan tulisan Arab berwarna putih yang berarti:
"Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan Allah" yang
terletak di atas sebilah pedang dengan ujung menghadap tiang. (Bendera tidak
boleh dikibarkan setengah tiang)
Lambang negara: Pohon kurma diapit oleh dua bilah pedang yang terletak
bersilangan. Kurma melambangkan pertumbuhan dan kemakmuran,
sedangkan pedang melambangkan keadilan dan kekuatan sebagai dasar
kepercayaan.
Bahasa: Arab. Bahasa Inggris banyak juga digunakan di perkotaan.

3
Agama: Islam (100%). Mayoritas Sunni. Pengikut Shiah sekitar 5%
kebanyakan di wilayah timur: Qatif, Sayhat, Safwu (dekat Dammam), dan
Al-Hasa (dekat Hoffuf).
Suku bangsa: Arab 90%, Afro-Asia 9%, lain-lain 1%.
Mata uang: Saudi Riyal (SR) (sejak 1986 nilai tukar dipatok US$ 1= SR.
3,75; (SR 1 = ± Rp 2.500,-). Uang kertas dengan nominal: SR 1, 5, 10, 50,
100, dan 500, sedangkan uang logam dengan nominal: 5, 10, 25, 50, 100
Halalah (100 Halalah = 1 Riyal).
Kalender: Penanggalan Islam (Hijriah).
Hari libur: Jumat dan Sabtu. Idul Fitri, Idul Adha umumnya libur 2 (dua)
minggu. Mulai tahun 2005, Pemerintah menetapkan tanggal 23 September
sebagai Hari Libur Nasional.
Jam kerja: Kantor pemerintah 07.30 – 14.00; pertokoan 09.00 – 22.00
(14.00 – 16.00 tutup). Seluruh toko tutup pada waktu sholat. Hari Jumat,
pertokoan umumnya baru buka setelah Shalat Ashar.
Waktu: GMT +3 jam, WIB –4 jam (tidak ada perbedaan waktu untuk seluruh
wilayah Saudi).
Sistem ukuran & listrik: Metrik dan 110/220V 60Hz.
Kode telepon: Kode negara (966); kode wilayah: Riyadh (011), Makkah,
Jeddah, Taif (012), Dammam, Al-Khobar, Dhahran, Qatif, Hafar Al-Batin,
(013), Tabuk, Al-Jauf, Yanbu, Sakakah, (014), Al-Qassim, Buraidah dan Hail
(016), Asir, Al-Baha, Jizan, Najran, Khamis Mushait (017).

B. Sejarah
Negara Saudi Pertama didirikan pada tahun 1744 (1157 H) ketika
Sheikh Muhammad bin Abdul Wahhab menetap di Diriyah dan
Pangeran Muhammad bin Saud (dari Diriyah) setuju untuk mendukung dan
mendukung Wahhab, Dengan pemandangan membersihkan kepercayaan
Islamiah dari apa yang dianggap oleh mereka menjadi distorsi praktik
Islamiah (lihat Wahhabi). Dewan Saud dan sekutunya berkembang menjadi
dominan di negara Arabia, pertama menundukan Nejd, lalu memperluas

4
kekuasaan mereka ke pantai timur dari Kuwait sampai Oman. Orang Saudi
juga membawa tanah tinggi 'Asir dibawah kedaulatan mereka, dan pasukan
Wahhabi mereka mengadakan serangan di Irak dan Suriah, memuncak pada
perampokan kota suci Syi'ah, Karbala tahun 1801.
Pada tahun 1802, pasukan Saudi membawa daerah Hejaz dibawah
kekuasaan mereka dan merebut dua kota suci, Mekah dan Madinah. Hal ini
menyebabkan kemarahan kesultanan Utsmaniyah, yang telah menguasai kota
suci sejak tahun 1517, dan membuat Utsmaniyah bergerak. Tugas untuk
menghancurkan Wahhabi diberikan oleh Utsmaniyah pada raja muda
kuat Mesir, Muhammad Ali Pasya. Muhammad Ali mengirim pasukannya ke
Hejaz melalui laut dan merebutnya kembali. Anaknya, Ibrahim Pasha, lalu
memimpin pasukan Utsmaniyah ke jantung Nejd, merebut kota ke kota, dan
membuat pasukannya menghancurkan desa yang melawan dengan sedikit
belas kasihan, kejadian yang masih diingat di Nejd sampai saat ini. Akhirnya,
Ibrahim mencapai ibukota Saudi, Diriyah dan menyerangnya untuk beberapa
bulan sampai kota itu menyerah pada musim dingin tahun 1818. Ibrahim lalu
membawa banyak anggota klan Alu Saud dan Ibn Abd Al-Wahhab ke Mesir
dan ibukota Utsmaniyah, Istanbul, dan memerintahkan penghancuran
Diriyah, yang reruntuhannya kini tidak pernah disentuh kembali. Imam Saudi
terakhir, Abdullah bin Saud dieksekusi di ibukota Utsmaniyah, dan kepalanya
dilempar ke selat Bosphorus. Sejarah Negara Saudi Pertama berakhir, namun,
Wahhabi dan klan Al Saud hidup terus dan mendirikan Negara Saudi
Kedua yang bertahan sampai tahun 1891, dan negara ketiga, Arab Saudi,
yang masih ada hingga kini.

C. Penduduk Arab Saudi


Sampai pada tanggal 1 Juli 2015, Arab Saudi memiliki 31.521.418
jiwa dan telah mengalami peningkatan dari tahun 2013 yang berkisar 28,83
juta jiwa. Yaitu 0.43% penduduk dunia berdasarkan perkiraan resmi tahunan.
Jika berbicara mengenai populasi penduduk, Arab Saudi saat ini berada di

5
peringkat ke-40 populasi dunia. Hal ini bergantung pada statistik kelahiran
bayi.
Ada tiga hal yang menjadi pola penduduk Arab Saudi :
1. Pola Fertilitas Penduduk

Data diatas merupakan pola kelahiran bayi berdasarkan usia


produktif wanita. Kelahiran dihitung dari setiap 1.000 wanita yang masih
berusia produktif sehingga menghasilkan data seperti yang tertera pada
grafik. Garis biru untuk wanita usia produktif tahun 1986 dan garis merah
untuk tahun 2006. Tahun 1986, menunjukan angka kelahiran yang tinggi
mulai dari 55 bayi pada usia 15-19 kemudian naik hingga mencapai angka
236 bayi. Titik puncak nya mencapai angka kelahiran sebesar 328 bayi
pada 1.000 wanita di usia antara 25-29 tahun, kemudian beransur ansur
menurun hingga pada usia antara 45-49 tahun, kelahiran hanya 37 bayi.
Jumlah penduduk tahun 1985 saat itu sebanyak 13.220.000 jiwa, pada
tahun 1986 tersebut rata-rata kelahiran bayi setiap wanita mencapai angka
6.5.
Grafik selanjutnya adalah grafik pola kelahiran penduduk tahun
2006 (merah). Dari grafik tersebut dapat dilihat pola kelahiran masin
cenderung memuncak pada usia 25-29 tahun, yaitu dengan kelahiran 267
bayi namun secara keseluruhan jumlah kelahiran bayi jauh berkurang

6
jumlahnya dari pada tahun 1986. Pada tahun tersebut, rata-rata kelahiran
bayi juga menurun hingga 50% sehingga rata-ratanya menjadi 3.3 bayi
setiap wanita.
2. Pola Moralitas Penduduk

Dari data World Mortality 2009 diperoleh data kematian


penduduk Arab Saudi pada setiap 1.000. Data tersebut dirata-rata pada
kurun waktu antara tahun 2005-2010. Grafik diatas menunjukan bahwa
jumlah kematian penduduk semakin meningkat seiring dengan
bertambahnya usia penduduk. Kemungkinan kematiannya akan semakin
tinggi. Data diatas menunjukan pada usia 0-15 tahun penduduk yang
meninggal mencapai 25 jiwa dan semakin meningkat sehingga pada usia
mencapai 60 tahun mencapai 142 kematian. Pada kurun waktu tersebut
rata-rata usia harapan hidup penduduk sekitar 73 tahun.

7
Apabila dilihat dari penyebab kematiannya, pola kematian
penduduk Arab Saudi dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok I
meliputi kematian karena Communiacable (penyakit menular), Perinatal
(kematian bayi usia kehamilan 28 mingu sampai 7 hari setelah lahir),
Maternal (kematian ibu saat kehamilan), Nutitional Conditions.
Kemudian kelompok II meliputi kematian karena Non-Communiacable
Diseases (Penyakit tidak menular/kronis), dan terakhir adalah kelompok
III yaitu karena Injuries (luka). Dari pola tersebut, terlihat bahwa
kematian sebab kematian terbesar adalah karena Non-Communiacable
Diseases yang mencapai angka 67% dari total angka kematian seluruhnya.
Dari data World Mortality 2009 penyebab kematian lainnya karena
HIV AIDS di Arab Saudi diperoleh data 0%. Hal ini menunjukan bahwa
perkembangan penyakit ini sangatlah kecil jumlahnya diantara penduduk
Arab Saudi.

8
3. Pola Pertumbuhan Penduduk

Grafik diatas menunjukan kecenderungan persentase


pertumbuhan penduduk Arab Saudi. Secara garis besar, pola pertumbuhan
penduduk dari tahun ke tahun menurun. Walau pada tahun 2000-2005
angkanya kembali naik, namun secara keseluruhan tren-nya menurun.
Puncak pertumbuhan penduduk terjadi pada tahun 1980-1985. Dalam
rentang tahun berikutnya pertumbuhannya menurun hingga 1,61 pada
tahun 1995-2000 sebelum mengalami kenaikan kembali. Pertumbuhan
penduduk negara tersebut masih tergolong tinggi yaitu lebih dari 1,
bahkan mencapai angka 5,99%.

9
Dari grafik jumlah penduduk diatas, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk
di Arab Saudi semakin lama semakin bertambah. Hal ini melihat besarnya
persentase pertumbuhan penduduk yang tinggi. Dapat dilihat antara tahun
1995-2000, pertambahan penduduknya sedikit dan meningkat drastis pada
tahun 2000-2005. Hal ini tersinkronisasi dengan persentase pertumbuhan
penduduk yang dibahas pada grafik sebelumnya.

D. Komposisi Penduduk Arab Saudi


Bentuk pemerintahan negara Saudi Arabia adalah monarki, negara ini
merupakan negara terbesar di seantro Timur Tengah, Saudi Arabia
merupakan negara terbesar yang berada di Jazirah Arab, daerah yang
termasuk Jazirah Arab adalah negara-negara : Kerajaan Saudi Arabia, Yaman,
Oman, Bahraian, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), dan sebagian orang
memasukkan juga negara Yordania.
Negara Saudi Arabia termasuk negara yang cukup diperhitungkan di
dunia internasional, hal ini disebabkan karena kedudukan negara kerajaan di
hati-hati ummat Islam, mengingat dua tanah suci (Makkah dan Madinah)
yang menjadi pusat sejarah kaum muslimin dunia berada di bawah
pengawasan dan naungan Raja Saudi Arabia, di samping itu juga Kerajaan
Saudi Arabia menjadi salah satu pemasok minyak bumi terbesar di dunia
Saudi Arabia menjadi negara dengan persediaan minyak bumi terbesar kedua
di dunia yang menjadi komoditas ekspor terbesar negara keluarga Saud ini,
tak hanya itu berdasarkan data dan sensus terbaru Kerajaan Saudi Arabia
merupakan negara dengan kekuatan ekonomi nomer 19 di dunia.
Total populasi penduduk negara Saudi Arabia berdesarkan sensus
yang ada ternyata mencapai angka 27.136.977, dengan perinciaan (sensus
April tahun 2010) : jumlah total laki-laki Saudi Arabia mencapai angka :
9.527.173 (jika di prosentasekan akan mencapai angka : 50.9%). Adapun
terkait jumlah perempuan negara Saudi Arabia mencapai angka 9.180.403.
Dengan komposisi penduduk untuk orang asli Arab Saudi mencapai
angka 90%, sedangkan orang Afro Asia mengisi 9% dari total penduduk,

10
adapun 1% sisanya diisi oleh penduduk dari berbagai etnis yang melakukan
migrasi ke negara kaya minyak ini.
Untuk komposisi jumlah pekerja asing / ekspatriat di negara Saudi
Arabia saat ini mencapai angka 8.429.401 dengan jumlah laki-laki sebanyak
5.932974, jika di prosentasekan akan berjumlah 70.4% dari total ekspantriat
yang ada, sedangkan sisanya berjumlah 2.496.427 merupakan pekerja
ekspatriat perempuan yang bekerja di Saudi hingga kini.
Sensus ini pula menunjukkan jumlh total perumahan atau hunian yang
ada sekarang ini mencapai angka 4.643.151 rumah hunian.

E. Kebudayaan Arab Saudi


Pengaturan budaya Arab Saudi dan Muslim, dan fitur banyak
unsur ritual dari sejarah danbudaya rakyat seperti tari dan musik. Nilai-nilai
tradisional dan adat-istiadat budaya diadaptasi menjadi larangan hukum,
bahkan untuk non-Muslim. Minuman beralkohol dilarang seperti produk
babi. Arab Saudi terkenal dengan cara yang unik hidup yang dengan caranya
sendirimenjaga kekayaan budaya dan warisan.
1. Bahasa Arab
Bahasa Arab adalah anggota terbesar dari cabang Semit dari
keluarga bahasa Afro-Asiatik (klasifikasi: Tengah Selatan Semit)
dan berkaitan erat dengan bahasa Ibrani dan bahasa Aram.Ini diucapkan
di seluruh dunia Arab dan Islam. Arab telah menjadi bahasa
sastra setidaknya sejak abad ke-6 dan merupakan bahasa liturgis Islam,
selain digunakan secara luas sebagai bahasa vernakular. Arab dituturkan
di berbagai dialek. Standar Arab modern (MSA), bahasamedia dan orang
Arab berpendidikan, berbeda dari bahasa Arab lisan sehari-hari.
2. Tarian dan Musik Tradisional
Salah satu ritual yang paling menarik Arab Saudi rakyat adalah Al
Ardha, tari nasional negara itu. Ini tarian pedang didasarkan pada tradisi
Badui kuno: drumer mengalahkan irama danpenyair nyanyian ayat-ayat
pedang sementara pembawa bahu pria tari ke bahu.

11
Al Ardha

Al-sihba musik rakyat, dari Hijaz, memiliki asal-usul dalam al-


Andalus. Di Mekah, Madinah dan Jeddah, tari dan
lagu menggabungkan suara mizmar, sebuah instrumen tiup kayu obo-
seperti dalam kinerja tarian mizmar.

Al Sihba

Drum juga merupakan instrumen penting menurut adat tradisional


dan suku. Samri adalah bentuk tradisional populer musik dan tari di
mana puisi yang dinyanyikan. Ada juga tari Dabka di utara, dan tari
perut untuk wanita dengan berbagai gaya, seperti gaya khaleeji di
timur, dan gayasaedi di Hijaz. Salah satu tarian populer lainnya di
dunia Arab disebut Dabka, suatu bentuk tradisional tari baris unisex
ditemukan di Dunia Arab Timur. Tari ini berdasarkan menghentak
berirama, melangkah dan melompat, benar-benar disinkronkan dengan
drummer. Tarian inibiasanya ditarikan dalam pernikahan dan
pertunangan oleh semua orang dari segala usia. Gitarjuga dilarang, karena

12
mereka juga tidak sesuai dengan Islam. Lagu (kata dinyanyikan dengan
alat musik) juga tidak diperbolehkan, melainkan nasheeds yang
dinyanyikan, yang pada dasarnya, acapela lagu tanpa instrumen. Nasheeds
biasanya berbasis agama, tapi tidak semua yang dinyanyikan tentang
agama.
3. Pakaian Tradisional
Agama dan adat Arab Saudi mendikte pakaian konservatif untuk
pria dan wanita. Orang asing diberikan beberapa kelonggaran dalam hal
berpakaian, tapi mereka diharapkan untuk mengikuti kebiasaan setempat,
terutama di tempat umum. Sebagai aturan umum, pria asing harus
mengenakan celana panjang dan kemeja yang menutupi tubuh bagian
atas. Perempuan asing harus mengenakan rok longgar dengan hemlines di
bawah lutut. Sleeves harus setidaknya siku panjang dan sederhana
leher.Pedoman cara terbaik adalah "menyembunyikan daripada
mengungkapkan". Remaja juga diminta untuk berpakaian sopan di tempat
umum. Jeans tidak harus ketat leher pas dan rendah dan tank top tidak
dianjurkan. Celana pendek dan pakaian renang tidak boleh dipakai di
depan umum. Apapun pekerjaan atau status sosial, laki-laki Saudi
mengenakan pakaian tradisional yang disebut thobe a. Mengenakan thobe
mengekspresikan kesetaraan dan juga sangat cocok dengan iklim Saudi
panas. Selama cuaca hangat dan panas, thobe putih yang dikenakan oleh
laki-laki Saudi dan anak laki-laki. Selama cuaca dingin, wol thobe dalam
warna gelap yang tidak biasa. Pada saat-saat khusus, pria sering memakai
Bisht atau mishlah lebih thobe tersebut. Ini adalah putih panjang, jubah
cokelat atau hitam dipangkas emas.Hiasan kepala seorang pria terdiri dari
tiga hal: tagia, topi putih kecil yang membuat gutra dari tergelincir dari
kepala, sedangkan gutra itu sendiri, yang merupakan persegi besar kain;
dan Igal, kabel hitam dua kali lipat yang memegang gutra
dalam tempat. Beberapa orang mungkin memilih untuk tidak memakai
Yigal. Para gutra biasanya terbuat dari katun dan tradisional Saudi
mengenakan baik yang putih atau merah dan putih diperiksa satu. Gutra

13
ini dipakai dilipat menjadi segitiga dan berpusat di kepala. Ketika seorang
wanita Saudi muncul di depan umum, biasanya ia mengenakan jubah
hitam tebal disebut abayah, syal menutupi rambutnya dengan penutup
wajah penuh. Ada berbagai pendapat tentang mengenakan dari abayah
dan kerudung, namun, perempuan Saudi menutupi diri mereka di depan
umum dan di hadapan pria yang tidak dekat kerabat.Busana perempuan
tidak berhenti dengan abayah meskipun jika Anda adalah laki-laki, itu
yang Anda cenderung melihat. Di bawah jubah hitam, perempuan Saudi
menikmati pakaian modis dan sangat bangga dalam penampilan
mereka. Mereka menikmati warna-warna cerah dan material
mewah. Non-Muslim perempuan yang tinggal di Arab Saudi sering
memakai abayah sebagai tanda menghormati adat istiadat setempat.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pola-pola kependudukan yang cenderung menurun tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk menjadi sorotan bagi negara.
Walau tidak sepenuhnya menganut teori Malthusians, namun dasar dari teori
ini menjadi pertimbangan melihat adanya berbagai perubahan dan kesadaran
manusia akan berbagai masalah kependudukan yang mungkin saja terjadi
berkaitan dengan jumlah penduduk. Selain itu, meningkatnya kesadaran akan
pendidikan di negara yang tinggi juga memberikan dampak secara tidak
langsung terhadap kependudukan.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://valhallamfa.wordpress.com/2016/12/16/penduduk-arab-saudi/
http://www.bahasaarab.co.id/2016/12/komposisi-penduduk-arab-saudi.html

https://www.kemlu.go.id/riyadh/id/Pages/Arab-Saudi.aspx

https://brainly.co.id/tugas/16560417

16

Anda mungkin juga menyukai