MAKALAH
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
KELOMPOK 2
Disusun Oleh:
Iis Wulanda
Ida Farida
Faris Kusuma
Ibnu Bidar
Gesang Cahyo
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tanpa mengalami hambatan yang berarti. Shalawat beserta salam kita
panjatkan kepada jujunan kita yakni Nabi Besar Muhammad SAW. Tidak lupa
kepada keluarganya, para sahabatnya dan mudah-mudahan sampai kita selaku
umatnya yang taat hingga akhir zaman. Amiin.
Makalah dengan judul “Dinamika Penduduk Indonesia” secara khusus
disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial. Selain dari pada itu semoga karya tulis ini dapat memberikan
nilai tambah pengetahuan bagi semua pihak yang membacanya.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun telah mendapat banyak bantuan
dan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini
penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
masih terlalu banyak kekurangan baik dari segi isi maupun dari teknik
penulisannya. Maka dengan rendah hati penulis menerima semua saran dari
semua pihak demi penyempurnaan makalah ini di kemudian hari.
Akhirnya mudah–mudahan Allah SWT., senantiasa memberikan petunjuk
dan bimbingan serta kekuatan kepada penyusun khususnya dan kita semua
sehingga dapat menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Arab Saudi terletak di antara garis 15’LU – 32’ LS dan 34’ BT – 57’
BT. Arab Saudi merupakan negara yang berada di Benua Asia Barat. Arab
Saudi merupakan negara yang terletak di Jazirah Arab. Ibu kotan Arab Saudi
adalah Riyadh yang terletak di Semenanjung Arabia. Arab Saudi beriklim
gurun dan sebagian wilayahnya adalah Gurun Pasir. Negara Arab Saudi
mengandalkan hasil dari minyak bumi, hal itu menyebabkan negara ini
menjadi negara yang kaya. Hasil pertanian negara Arab Saudi berupa kurma,
minyak, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Kondisi geografi negara Arab
mempengaruhi dinamika pertumbuhan penduduk di Arab Saudi. Negara Arab
Saudi merupakan daerah yang kering dengan gurun dan temperatur udara
yang tinggi. Kondisi geografis tersebut berpengaruh terhadap kematian
penduduk yang tinggi.
Arab Saudi adalah negara Arab yang terletak di Jazirah Arab.
Beriklim gurun dan wilayahnya sebagian besar terdiri atas gurun pasir dengan
gurun pasir yang terbesar adalah Rub Al-Khali. Bangsa Arab menyebut kata
gurun pasir dengan kata ‘Sahara’.
Negara Arab Saudi berbatasan langsung (searah jarum jam dari arah
utara) dengan Yordania, Irak, Kuwait, Teluk Persia, Uni Emirat, Oman, dan
Laut Merah.
Pada tanggal 23 September 1932 Abdul Aziz bin Abdurrahman Al-
Sa’ud memproklamasikan berdirinya Kerajaan Arab Saudi atau Saudi Arabia
dengan menyatukan wilayah Riyadh, Najd (Nejed), Ha-a, Asir dan Hijaz.
Abdul Aziz kemudian menjadi raja pertama pada kerajaan tersebut. Dengan
demikian dapat dipahami, nama Saudi berasal dari kata nama keluarga Raja
Abdul Aziz Al-Sa’ud.
Arab Saudi terkenal sebagai negara tempat kelahiran Nabi
Muhammad serta tumbuh dan berkembangnya agama Islam sehingga pada
1
benderanya terdapat dua kalimat syahadat yang berarti “Tidak ada Tuhan
selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan-Nya”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Profil Saudi Arabia?
2. Bagaimanakah Sejarah Arab Saudi?
3. Bagaimana jumlah, sebaran dan komposisi penduduk Arab Saudi?
4. Bagaimankah kebudayaan Arab Saudi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetauhui profil Saudi Arabia
2. Untuk mengetahui sejarah Arab Saudi
3. Untuk mengetahui jumlah, sebaran dan komposisi penduduk Arab
Saudi
4. Untuk mengetahui kebudayaan Arab Saudi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Agama: Islam (100%). Mayoritas Sunni. Pengikut Shiah sekitar 5%
kebanyakan di wilayah timur: Qatif, Sayhat, Safwu (dekat Dammam), dan
Al-Hasa (dekat Hoffuf).
Suku bangsa: Arab 90%, Afro-Asia 9%, lain-lain 1%.
Mata uang: Saudi Riyal (SR) (sejak 1986 nilai tukar dipatok US$ 1= SR.
3,75; (SR 1 = ± Rp 2.500,-). Uang kertas dengan nominal: SR 1, 5, 10, 50,
100, dan 500, sedangkan uang logam dengan nominal: 5, 10, 25, 50, 100
Halalah (100 Halalah = 1 Riyal).
Kalender: Penanggalan Islam (Hijriah).
Hari libur: Jumat dan Sabtu. Idul Fitri, Idul Adha umumnya libur 2 (dua)
minggu. Mulai tahun 2005, Pemerintah menetapkan tanggal 23 September
sebagai Hari Libur Nasional.
Jam kerja: Kantor pemerintah 07.30 – 14.00; pertokoan 09.00 – 22.00
(14.00 – 16.00 tutup). Seluruh toko tutup pada waktu sholat. Hari Jumat,
pertokoan umumnya baru buka setelah Shalat Ashar.
Waktu: GMT +3 jam, WIB –4 jam (tidak ada perbedaan waktu untuk seluruh
wilayah Saudi).
Sistem ukuran & listrik: Metrik dan 110/220V 60Hz.
Kode telepon: Kode negara (966); kode wilayah: Riyadh (011), Makkah,
Jeddah, Taif (012), Dammam, Al-Khobar, Dhahran, Qatif, Hafar Al-Batin,
(013), Tabuk, Al-Jauf, Yanbu, Sakakah, (014), Al-Qassim, Buraidah dan Hail
(016), Asir, Al-Baha, Jizan, Najran, Khamis Mushait (017).
B. Sejarah
Negara Saudi Pertama didirikan pada tahun 1744 (1157 H) ketika
Sheikh Muhammad bin Abdul Wahhab menetap di Diriyah dan
Pangeran Muhammad bin Saud (dari Diriyah) setuju untuk mendukung dan
mendukung Wahhab, Dengan pemandangan membersihkan kepercayaan
Islamiah dari apa yang dianggap oleh mereka menjadi distorsi praktik
Islamiah (lihat Wahhabi). Dewan Saud dan sekutunya berkembang menjadi
dominan di negara Arabia, pertama menundukan Nejd, lalu memperluas
4
kekuasaan mereka ke pantai timur dari Kuwait sampai Oman. Orang Saudi
juga membawa tanah tinggi 'Asir dibawah kedaulatan mereka, dan pasukan
Wahhabi mereka mengadakan serangan di Irak dan Suriah, memuncak pada
perampokan kota suci Syi'ah, Karbala tahun 1801.
Pada tahun 1802, pasukan Saudi membawa daerah Hejaz dibawah
kekuasaan mereka dan merebut dua kota suci, Mekah dan Madinah. Hal ini
menyebabkan kemarahan kesultanan Utsmaniyah, yang telah menguasai kota
suci sejak tahun 1517, dan membuat Utsmaniyah bergerak. Tugas untuk
menghancurkan Wahhabi diberikan oleh Utsmaniyah pada raja muda
kuat Mesir, Muhammad Ali Pasya. Muhammad Ali mengirim pasukannya ke
Hejaz melalui laut dan merebutnya kembali. Anaknya, Ibrahim Pasha, lalu
memimpin pasukan Utsmaniyah ke jantung Nejd, merebut kota ke kota, dan
membuat pasukannya menghancurkan desa yang melawan dengan sedikit
belas kasihan, kejadian yang masih diingat di Nejd sampai saat ini. Akhirnya,
Ibrahim mencapai ibukota Saudi, Diriyah dan menyerangnya untuk beberapa
bulan sampai kota itu menyerah pada musim dingin tahun 1818. Ibrahim lalu
membawa banyak anggota klan Alu Saud dan Ibn Abd Al-Wahhab ke Mesir
dan ibukota Utsmaniyah, Istanbul, dan memerintahkan penghancuran
Diriyah, yang reruntuhannya kini tidak pernah disentuh kembali. Imam Saudi
terakhir, Abdullah bin Saud dieksekusi di ibukota Utsmaniyah, dan kepalanya
dilempar ke selat Bosphorus. Sejarah Negara Saudi Pertama berakhir, namun,
Wahhabi dan klan Al Saud hidup terus dan mendirikan Negara Saudi
Kedua yang bertahan sampai tahun 1891, dan negara ketiga, Arab Saudi,
yang masih ada hingga kini.
5
peringkat ke-40 populasi dunia. Hal ini bergantung pada statistik kelahiran
bayi.
Ada tiga hal yang menjadi pola penduduk Arab Saudi :
1. Pola Fertilitas Penduduk
6
jumlahnya dari pada tahun 1986. Pada tahun tersebut, rata-rata kelahiran
bayi juga menurun hingga 50% sehingga rata-ratanya menjadi 3.3 bayi
setiap wanita.
2. Pola Moralitas Penduduk
7
Apabila dilihat dari penyebab kematiannya, pola kematian
penduduk Arab Saudi dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok I
meliputi kematian karena Communiacable (penyakit menular), Perinatal
(kematian bayi usia kehamilan 28 mingu sampai 7 hari setelah lahir),
Maternal (kematian ibu saat kehamilan), Nutitional Conditions.
Kemudian kelompok II meliputi kematian karena Non-Communiacable
Diseases (Penyakit tidak menular/kronis), dan terakhir adalah kelompok
III yaitu karena Injuries (luka). Dari pola tersebut, terlihat bahwa
kematian sebab kematian terbesar adalah karena Non-Communiacable
Diseases yang mencapai angka 67% dari total angka kematian seluruhnya.
Dari data World Mortality 2009 penyebab kematian lainnya karena
HIV AIDS di Arab Saudi diperoleh data 0%. Hal ini menunjukan bahwa
perkembangan penyakit ini sangatlah kecil jumlahnya diantara penduduk
Arab Saudi.
8
3. Pola Pertumbuhan Penduduk
9
Dari grafik jumlah penduduk diatas, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk
di Arab Saudi semakin lama semakin bertambah. Hal ini melihat besarnya
persentase pertumbuhan penduduk yang tinggi. Dapat dilihat antara tahun
1995-2000, pertambahan penduduknya sedikit dan meningkat drastis pada
tahun 2000-2005. Hal ini tersinkronisasi dengan persentase pertumbuhan
penduduk yang dibahas pada grafik sebelumnya.
10
adapun 1% sisanya diisi oleh penduduk dari berbagai etnis yang melakukan
migrasi ke negara kaya minyak ini.
Untuk komposisi jumlah pekerja asing / ekspatriat di negara Saudi
Arabia saat ini mencapai angka 8.429.401 dengan jumlah laki-laki sebanyak
5.932974, jika di prosentasekan akan berjumlah 70.4% dari total ekspantriat
yang ada, sedangkan sisanya berjumlah 2.496.427 merupakan pekerja
ekspatriat perempuan yang bekerja di Saudi hingga kini.
Sensus ini pula menunjukkan jumlh total perumahan atau hunian yang
ada sekarang ini mencapai angka 4.643.151 rumah hunian.
11
Al Ardha
Al Sihba
12
mereka juga tidak sesuai dengan Islam. Lagu (kata dinyanyikan dengan
alat musik) juga tidak diperbolehkan, melainkan nasheeds yang
dinyanyikan, yang pada dasarnya, acapela lagu tanpa instrumen. Nasheeds
biasanya berbasis agama, tapi tidak semua yang dinyanyikan tentang
agama.
3. Pakaian Tradisional
Agama dan adat Arab Saudi mendikte pakaian konservatif untuk
pria dan wanita. Orang asing diberikan beberapa kelonggaran dalam hal
berpakaian, tapi mereka diharapkan untuk mengikuti kebiasaan setempat,
terutama di tempat umum. Sebagai aturan umum, pria asing harus
mengenakan celana panjang dan kemeja yang menutupi tubuh bagian
atas. Perempuan asing harus mengenakan rok longgar dengan hemlines di
bawah lutut. Sleeves harus setidaknya siku panjang dan sederhana
leher.Pedoman cara terbaik adalah "menyembunyikan daripada
mengungkapkan". Remaja juga diminta untuk berpakaian sopan di tempat
umum. Jeans tidak harus ketat leher pas dan rendah dan tank top tidak
dianjurkan. Celana pendek dan pakaian renang tidak boleh dipakai di
depan umum. Apapun pekerjaan atau status sosial, laki-laki Saudi
mengenakan pakaian tradisional yang disebut thobe a. Mengenakan thobe
mengekspresikan kesetaraan dan juga sangat cocok dengan iklim Saudi
panas. Selama cuaca hangat dan panas, thobe putih yang dikenakan oleh
laki-laki Saudi dan anak laki-laki. Selama cuaca dingin, wol thobe dalam
warna gelap yang tidak biasa. Pada saat-saat khusus, pria sering memakai
Bisht atau mishlah lebih thobe tersebut. Ini adalah putih panjang, jubah
cokelat atau hitam dipangkas emas.Hiasan kepala seorang pria terdiri dari
tiga hal: tagia, topi putih kecil yang membuat gutra dari tergelincir dari
kepala, sedangkan gutra itu sendiri, yang merupakan persegi besar kain;
dan Igal, kabel hitam dua kali lipat yang memegang gutra
dalam tempat. Beberapa orang mungkin memilih untuk tidak memakai
Yigal. Para gutra biasanya terbuat dari katun dan tradisional Saudi
mengenakan baik yang putih atau merah dan putih diperiksa satu. Gutra
13
ini dipakai dilipat menjadi segitiga dan berpusat di kepala. Ketika seorang
wanita Saudi muncul di depan umum, biasanya ia mengenakan jubah
hitam tebal disebut abayah, syal menutupi rambutnya dengan penutup
wajah penuh. Ada berbagai pendapat tentang mengenakan dari abayah
dan kerudung, namun, perempuan Saudi menutupi diri mereka di depan
umum dan di hadapan pria yang tidak dekat kerabat.Busana perempuan
tidak berhenti dengan abayah meskipun jika Anda adalah laki-laki, itu
yang Anda cenderung melihat. Di bawah jubah hitam, perempuan Saudi
menikmati pakaian modis dan sangat bangga dalam penampilan
mereka. Mereka menikmati warna-warna cerah dan material
mewah. Non-Muslim perempuan yang tinggal di Arab Saudi sering
memakai abayah sebagai tanda menghormati adat istiadat setempat.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pola-pola kependudukan yang cenderung menurun tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk menjadi sorotan bagi negara.
Walau tidak sepenuhnya menganut teori Malthusians, namun dasar dari teori
ini menjadi pertimbangan melihat adanya berbagai perubahan dan kesadaran
manusia akan berbagai masalah kependudukan yang mungkin saja terjadi
berkaitan dengan jumlah penduduk. Selain itu, meningkatnya kesadaran akan
pendidikan di negara yang tinggi juga memberikan dampak secara tidak
langsung terhadap kependudukan.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://valhallamfa.wordpress.com/2016/12/16/penduduk-arab-saudi/
http://www.bahasaarab.co.id/2016/12/komposisi-penduduk-arab-saudi.html
https://www.kemlu.go.id/riyadh/id/Pages/Arab-Saudi.aspx
https://brainly.co.id/tugas/16560417
16