Anda di halaman 1dari 3

Nama : Silvia Farhanidiah

Nim : 131611133072
Kelas : A2/2016 1. Mengetahui tekanan vena sentralis
Central Venous Pressure (TVS)
2. Mengetahui fungsi jantung
3. Mengetahui fungsi ventrikel kanan PENGERTIAN
dan kiri
4. Menentukan dan mengukur status rata-rata tekanan darah arteri
CVP (Central Venous Pressure)
adalah memasukkan kateter poli volume intravascular. yang dibutuhkan agar sirkulasi
ethylene dari vena tepi sehingga 5. Memberikan cairan, obat obatan, darah sampai ke otak.Normalnya
ujungnya berada
Central di dalam
Venous atrium
Pressure nutrisi parenteral nilai MAP yaitu 70-100 mmHg.
kanan atau di muara vena cava. 6. Rute emergensi insersi pacemaker
sementara.

PENGERTIAN TUJUAN
menunjukkan keadaan hemodinamik
TUJUAN pada monitoring non invasif sehingga
dapat mengurangi resiko komplikasi
pasien kritis.
KEADAAN YANG
CV MEMPENGARUHI NILAI MAP
P - Volume darah vena sentra Pada pasienINDIKASI
dengan kondisi kritis
- Pemenuhan kompartemen sentral.
pasien yang akan dilakukan prosedur
- Penyakit myokard dan perikard operasi bedah mayor.
- Tamponade dan penyakit katup dll. Pasien dgn gangguan perfusi
PROSEDUR TINDAKAN
1. Posisikan pasien lurus/ terlentang.
2. Isikan cairan pada ujung medifix scale,
lin medifix dihubungakan ke pasien INDIKASI
dan yang lain ke infus. INDIKASIcedera kepala.
3. Tentukan zero point sejajar pada Paisien yang mengalami
- Terapi penggantian volume.
pasien dengan cara, cari sela iga ke 4
mix axila. Pasien yang menderita aneurysm tertentu
- Gagal jantung kanan.
4. Setelah salah satu ujung line menemel
Pasien yang mengalami septic shock dan
pada medifix scal isi cairan infus, lalu - Respon terhadap obat
buka line menuju pasien dan ttup lin vasoaktif intravna (IV) menggunakan obat vazopressor.
cairan infus
5. Tunggulah sampai pada hasil yang Pasien yang menggunakan obat infus
sesuai kondisi pasien sat itu vasodiator (GTN).
1. Pasien dengan masalah sistem
PENGERTIAN
pernafasan
2. Pasien dengan masalah sistem PENGERTIAN
Proses pengambilan sampel darah
arteri yang digunakan untuk kardiovaskuler
Kontrol tubuh untuk mempertahankan
mengetahui keseimbangan asam 3. Pasien dengan masalah
sisntem metabolik homeostasi, dengan cara mengatur cairan
basa, oksigenasi, kadar
4. Anestesi yang terlalu lama. dll. ekstraselular, yang selanjutnya akan
karbondioksida, kadar bikarbonat,
`mempengaruhi cairan intraselular agar
saturasi oksigen.
INDIKASI input cairan sama dengan out put cairan

KEADAAN YG
MEMPENGARUHI TUJUAN
Untuk mempertahankan metabolisme
1. PH
BG 2. PaO2
tubuh dan memelihara kelangsungan
3. PaCO2 BALANCE hidup manusia, termasuk menjaga
A 4. HC03 fungsi otak serta pengatur internal
5. Saturasi Oksigen CAIRAN suhu tubuh manusia.
6. Asam/basa

Dehidrasi
TUJUAN INTERPRETASI
Umur
KEADAAN YG
MEMPENGARUHI Nausea & INDIKASI
vomitus
1. Untuk mengetahui keadaan oksigen Stres
dalam metabolisme sel Demam tinggi
Iklim
2. efisiensi pertukaran oksigen dan
karbondioksida Hiperventilasi
Kondisi sakit
3. mengetahui kemampuan Hb dalam
Tindakan medis Aktivitas berlebih
melakukan transportasi oksigen ke
jaringan Pengobatan Diare atau poliuria
4. mengetahui tekanan oksigen dalam
darah arteri dan jaringan secara pembedahan Kelebihan volume cairan
terus menerus
5. mengevaluasi keadaan klinis pasien Kasus pembedahan
dan kemajuan terapi.
(appendektomi, splenektomi,
ICP (inductively Coupled 1. Preparasi sampel
Plasma) adalah suatu analisis 2. Nebulisasi
yang menggunakan couple
induksi yaitu induksi medan & 3. Desolvasi/volatisasi
medan listrik sebagai sumber Suatu skala neurologik yang
4. Atomisasi
energy untuk mengeksitasi dipakai untuk menilai secara
5. Eksitasi/ernisi obyektif derajat kesadaran
electron-electron dari atom-
seseorang.
atom yang ada dalam sampel. 6. Deteksi/pemisahan

PENGERTIAN PROSEDUR
PENGERTIAN
KOMPONEN
Terdiri dari 3 komponen:
pergerakan bola mata,
KONDISI YG MEMPENGARUHI verbal, dan pergerakan
1. ICP torch motorik.
2. Sampel introduction system
ICP (nebuliser)
3. High frequency generator GCS
4. Transfer optic dan
spectrometer Composmentis
TINGKAT KESADARAN
5. Computer interface
Apatis

KONSEP TIK & PTIK Delirium


Nilai GCS (15-14) : Composmentis
1. Hipotesis moru-kellie INTERPRETASI Somnolen
INDIKASI Nilai GCS (13-12) : Apatis
2. Lengkungan volume-tekanan Sopor
3. Aliran darah serebral dan ICP cocok untuk semua Nilai GCS (11-10) : Delirium
autoregulasi. kosentrasi, tidak memerlukan Semi-coma
Nilai GCS (9-7) : Somnolen
4. Tekanan perfusi serebral sampel yang banyak, deteksi Coma
5. Peningkatan TIK adalah suatu batas umumnya rendah Nilai GCS (6-5) : Sopor
mekanisme yang diakibatkan oleh untuk elemen dengan jumlah Nilai GCS (4) : semi-coma
beberapa kondisi neurologis 1-100 g/l
Nilai GCS (3) : Coma

Anda mungkin juga menyukai