Anda di halaman 1dari 22

5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.

com

MANAJEMEN LINGKUNGAN

PENERAPAN LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA) PADA PRODUK 


NEWS PRINT PAPER  (NPP) PT.ADIPRIMA SURAPRINTA
SURABAYA

Disusun Untuk Melengkapi

 Tugas Mata Kuliah Manajemen Lingkungan

Disusun oleh :

Emi Erawati 09/291514/PTK/05994


Gregorius Prima Indra B 10/305585/PTK/06807
Nurmaya Arofa 10/305645/PTK/06818
Novi Laura Indrayani 10/305755/PTK/06837
Raudati Hildayati 10/306418/PTK/06889
Asep Sahidir 10/310708/PTK/07324

MAGISTER TEKNIK PENGENDALIAN PENCEMARAN


LINGKUNGAN

 JURUSAN TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS GADJAH MADA

http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling 1/22
5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.com

 YOGYAKARTA

2011

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan semakin bertambahnya dunia industri, maka bertambah juga


resiko yang terjadi di lingkungan, sehingga sektor industri perlu memperhatikan
kebijakan lingkungan. Dimana kebijakan tidak hanya pada proses produksi, tetapi
 juga pada life cycle produk tersebut.

Pabrik kertas adalah salah satu contoh industri yang memperhatikan


kebijakan lingkungan. Seperti diketahui dewasa ini penggunaan kertas semakin
lama semakin meningkat, peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada bidang
  pendidikan dan perkantoran. Meningkatnya kebutuhan akan kertas tentunya
memaksa industri kertas untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Pada dekade
terakhir, industri pulp dan kertas nasional mengalami perkembangan sangat pesat,
 baik kapasitas produksi dan ekspornya. Pada periode 1987-1998, kapasitas produksi
meningkat dari 826.500 ton menjadi 5.487.260 per tahun dan ekspor meningkat
dari 188.480 ton menjadi 2.833.960 ton. Sedangkan konsumsinya meningkat dari
782.420 ton menjadi 2.783.430 ton. Adanya peningkatan kapasitas produksi dan
konsumsi kertas tentunya akan berpengaruh terhadap lingkungan jika tidak 
didukung oleh daya dukung lingkungan yang baik.

  Namun berbeda dengan industri kertas yang menghasilkan kertas


  Newsprint paper (NPP), dimana industri tersebut menggunakan kertas bekas
sebagai bahan bakunya. Tetapi limbah dan emisi yang dihasilkan dari proses
  produksi ini juga memberi dampak buruk terhadap kelangsungan kelestarian
lingkungan, karena proses produksi sama dengan proses produksi membuat kertas
 pada umumnya. Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan produksi dan konsumsi
kertas secara umum adalah pemanasan global akibat dari emisi karbon yang
dihasilkan dari penggunaan bahan kimia pada proses produksi, serta dampak lain
yang dapat berupa limbah padat, cair maupun gas.
http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling 2/22
Manajemen Lingkungan – Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik 
5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.com

Sebagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan yang mengacu pada


konsep pembangunan berkelanjutan (sustainability development), maka dilakukan
suatu kajian mengenai siklus hidup suatu produk dari kegiatan produksi. Salah satu
metode yang dapat digunakan dalam upaya mencapai tujuan tersebut adalah dengan
  penerapan konsep  Life cycle assessment  (LCA). Dimana LCA memungkinkan
estimasi dampak lingkungan dari siklus hidup produk.

1.2 Tujuan

Secara umum tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :


a. Memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Manajemen Lingkungan (TKK 

5125) pada Program Studi Magister Teknik Pengendalian Pencemaran


Lingkungan, Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada.
 b. Mengidentifikasi dampak lingkungan produk kertas NPP dengan penerapan

LCA ( Life – Cycle Assesment ).


c. Memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi dampak lingkungan sepanjang

  Life – Cycle product sebagai kontribusi dalam pembangunan berkelanjutan


(Sustainable Development).

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kertas

Kertas pertama kali ditemukan di China oleh Ts’ai Lun sekitar 2000 tahun
yang lalu. Secara umum proses produksi merupakan proses yang mengubah bahan

 baku menjadi produk jadi berupa NewsPrint Paper. Pada proses ini terdapat dua
tahap, yaitu tahap stock preparation dan tahap paper machine.
Tahap Stock Preparation
Tahap ini merupakan tahap penyiapan bahan baku yang berupa kertas bekas
sampai terbentuknya bubur kertas. Sebelum dimasak bahan baku disortir terlebih
dahulu. Adapun tahapan pembuatan kertas pada stok preparation ini adalah sebagai
 berikut:
 Pulping 
http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling 3/22
Manajemen Lingkungan – Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik 
5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.com

1. Bahan baku ditimbang seberat 3500 kg (3,5 ton) kemudian dilewatkan conveyor.
Fungsi konveyor adalah sebagai loading bahan baku kertas masuk ke hidro
 pulper.

2. Bahan baku, bahan pembantu (bahan kimia) dan air dimasukkan ke Hidro pulper 
selama kurang lebih 30 menit. Air dimasukkan terlabih dahulu dengan suhu
40ºC. Air yang ditambahkan sebanyak ± 8 – 9 m3. Setelah itu dimasukkan
 bahan pembantu berupa:

a. NaOH

  NaOH digunakan untuk membantu dalam proses cooking dan sebagai


  pengatur pH. Penambahan NaOH disesuaikan dengan pH dari buburan
kertas nantinya. pH standar dari bubur kertas adalah 10 – 11, hal ini
 berfungsi untuk pengembangan serat kertas sehingga partikel tinta bisa lepas
dari kertas serta untuk penghematan de-inking agent.

b.  Na2SiO3

 Na2SiO3 yang digunakan sebanyak 18,1 liter yang berfungsi untuk 


menangkap logam berat supaya kerja H2O2 bisa optimal serta sebagai buffer 
 NaOH.

c. Liptol

Liptol yang digunakan sebanyak 6,5 liter dan berfungsi sebagai foaming
agent dan deinking agent.

d. Cartan DH
Cartan DH yang digunakan sebanyak 1,31 liter dan berfungsi sebagai scale
agent.

Bahan baku dari conveyor dimasukan sedikit demi sedikit bersamaan dengan
 bahan kimia yang ditambahkan. Setelah itu baru ditambahkan H2O2 sebanyak 
48,03 liter. Apabila consistency teralu kecil (encer) maka akan berpengaruh pada
  penambahan bahan kimia serta menyebabkan penurunan kapasitas. Namun
http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling 4/22
Manajemen Lingkungan – Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik 
5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.com

apabila consistency terlalu besar maka akan menyebabkan bahan baku sulit
hancur dan power mesin tidak mencukupi karena terlalu banyak beban sehingga
mesin akhirnya mati.
Screening dan Cleaning 
1. Buburan kertas hasil dari hidro pulper disaring pada Epurex Screen. Epurex
Screen memiliki lubang (hole) dengan ukuran 4 mm. Fungsi dari alat ini adalah
untuk menyaring kotoran pada buburan yang lebih besar dari screen hole
tersebut, seperti plastik, kaleng, kayu, tali, dll. Pada Epurex Screen terjadi
 penambahan air, sehingga konsistensi berubah dari 13% menjadi 4 – 6 %.
2. Buburan kemudian ditampung dalam Dump Chest (volume 200 m3). Dump

Chest dilengkapi dengan agitator/baling-baling/pengaduk/mixer untuk 


mengaduk buburan kertas. Tujuan dari pengadukan ini adalah:
- Supaya buburan bisa turbulensi sehingga tidak menguap
- Consistency bisa stabil
- Supaya air dan buburan bisa tercampur rata
3. Setelah dari Dump Chest buburan kertas masuk ke dalam  High Density Cleaner 
(HDC). Alat ini berfungsi untuk menyaring bahan daro Dump Chest berdasarkan

gaya berat sehingga kotoran yang mempunyai berat jenis yang lebih besar dari
  berat jenis buburan akan dibuang melalui outlet di bagian bawah, sedangkan
fibernya keluar melalui outlet di bagian atas. Kotoran yang terbuang ini berupa
  batu-batuan, staples/clips dll. Consistency dari HDC adalah 2%. Hal ini
 bertujuan untuk memudahkan pengeluaran kotoran.
4. Fiber yang dihasilkan di HDC kemudian disaring pada Primary Screen. Primary
Screen mempunyai ukuran slot 0,15 mm. Fungsi dari alat ini adalah untuk 

menyaring kotoran dari fiber yang dihasilkan pada HDC yang ukurannya lebih
 besar dari slot tersebut.
Hasil saringan akan ditampung di Intermedia Chest I (kapasitas 115 m3)
sedangkan rejectnya ditampung di Break Tak. Karena reject masih mengandung
  buburan makan reject tersebut disaring lagi pada secondary screen. Hasil
saringannya ditampung di Intermedia Chest I bercampur dengan hasil saringan
dari Primary Screen. Sedangkan rejectnya disaring lagi pada vibrating screen.
Dari vibrating screen dihasilkan reject yang berupa sampah dan accept yang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling 5/22
Manajemen Lingkungan – Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik 
5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.com

  berupa air untuk memasak di Hidro Pulper. Consistency dari Primary Screen
adalah 2%.
 De-inking/Flotation
1. Dari Intermedia Chest I fiber/buburan kertas dimasukkan ke dalam folatator I
kemudian ke flotator II dan akhirnya ke flotator III supaya partikel tinta benar-
 benar terbuang dari serat kertas. Fungsi dari flotator adalah untuk memisahkan
 partikel tinta dari serat.
2. Setelah dari flotator buburan kerta masuk ke dalam low density cleaner (LDC) I,
II, III, IV. Fungsi dari alat ini adalah untuk menyaring kotoran berdasarkan berat
 jenis yang lebih kecil dari berat jenis buburan kertas, seperti pasir, sisa-sisa clay

dll. Pada LDC I,II,III,IV buburan kertas mengalami penyaringan secara


resiskulasi. Akhirnya reject dibuang ke bak penampungan pasir dan accept
dimasukkan ke drum thickener.
Washing/Thickening 
Drum thickener ini berfungsi sebaga tempat penegntalan/megurangi kadar 
air/menaikkan consittensy dari 0.8-1% menjadi 5-6 %. Air dari drum Thickener 
turun ke collection tank. Buburan kertas dari drum thickener (stock preparation IA)

masuk ke dalamintermedia Chest II dengan kapasitas penampungan 115 m2 dan


consistency 5-6 %. Setelah dari intermedia chest III buburan kertas dipompa ke belt
 press.
Belt press merupakan alat untuk menaikkan consistency dari 5-6% menjadi 25-
30%. Tuuannya adalah untuk memaksa sisa dari partikel tinta supaya keluar. Air 
dari belt press turun ke collection tank. Dari belt press buburan kertas sudah
  berbentuk lembaran yang kemudian dimauskkan ke breaking screw. Alat ini

  berfungsi untuk memcah lembaran buburan kertas. Dari breaking screw bubran
kertas dihantarkan ke heating screw. Pada heating screw buburan kertas dipanaskan
dengan temperatur 95-100 oC supaya partikel tinta yang membandel bisa hancur.
 Dispersing  dan Bleaching 
Setelah itu buburan kertas dihantarkan/ didorong masuk ke unit disperger. Suhu
 pada unit ini adalah 98oC dan terjadi penambahan air. Fungsi dari alat ini adalah
untuk mengurai/memecah buburan sehingga partikel tinta yang masih membandel
dapat diperkecil. Pecahan buburan kertas tersebut kemudian ditampung dalam
http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling 6/22
Manajemen Lingkungan – Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik 
5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.com

storage chest sambil terus diaduk dengan menggunakan agitator. Consistency dari
storage chest adalah 4-5%.
 Dilution  Mixing 
Buburan kertas lalu dimasukkan ke Mixing Chest. Pada Mixing Chest ini terjadi
 penambahan Filler yang berupa CaCO3 yang berfungsi untuk menutup pori-pori
kertas sehingga kertas bisa halus dan tinta cetak lebih efisien. Buburan kertas
ditampung pada Machine Chest penuh dan overflow maka buburan kertas/fiber 
masuk kembali ke Mixing Chest. Setelah dari Machine Chest ini buburan kertas
diambil oleh bagian Paper Machine.
Tahap Paper Machine

Buburan kertas yang dihasilkan di tahap stock preparation selanjutnya diproses di


Paper Machine. Adapun tahap-tahap pembuatan kertas dalam paper machine adalah
sebagai berikut:
1. Buburan dari Machine Chest dengan consostency 3,2% dialirkan ke tahap Paper 
Machine dengan cara dipompa ke Flow Box (Stuff Box). Stuff Box merupakan
 bak penampung yang fungsinya untuk menstabilkan aliran buburan. Pada stuff 
 box terdapat tiga buah pipa, yaitu:

- Pipa untuk buburan dari stok preparation


- Pipa untuk mengalirkan buburan ke Fan Pump
- Pipa untuk buburan yang overflow yang nantinya dikembalikan ke Stock 
 preparation lagi
2. Kemudian buburan dialirkan ke Fan Pump. Di sini buburan diencerkan dengan
air sehingga consistency menjadi 1%. Air merupakan air sisa dari proses
 produksi.

3. Setelah itu buburan dipompa dengan fan pump menuju vertical screen (VS 30)
yang mempunyai slot 0,15 mm. Buburan yang baik (accept) yang lolos dari VS
30 langsung masuk ke Head Box sedangkan buangannya masuk ke Reject Tank 
lalu masuk ke secondary Screen. Dari secondary screen accept masuk ke bulk 
silo sedangkan reject menuju pulper di stock preparation.
4. Buburan dari head box dialirkan ke wire section. Wire adalah anyaman halus
yang terbuat dari anyaman halus yang terbuat dari bahan sintetis (plastic) yang
 berfungsi menahan serat-serat dalam stock yang disemprotkan di atasnya dengan
http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling 7/22
Manajemen Lingkungan – Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik 
5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.com

seragam. Wire section merupakan tempat pembentukan web (lembaran basah)


dimana air dikeluarkan dengan sistem gravitasi dan pemvacuman dengan
menggunakan box vacum.
5. Setelah keluar dari wire pinggiran lembaran kertas dipotong dengan Trim Cutter 
untuk menghilangkan bagian yang tidak rata. Potongan kertas (trim) masuk ke
 broke Pit, ditambahkan air dari vacum, diaduk kemudian dikembalikan ke stock 
 prepation.
6. Selanjutnya lembaran kertas (web) dipadukan dan diatur ketebalannya pada
  press section. Press merupakan alat yang terdiri dari beberapa roll yang
fungsinya untuk mengeluarkan air dari sheet dengan sistem pengepresan.

7. Web kemudian masuk ke dryer section untuk pengeringan kertas. Dryer adalah
suatu alat untuk mengeluarkan air dengan proses penguapan melalui bebrapa
silinder dryer sengan menggunakan uap panas.
8. Kertas dari dryer section dimasukkan dalam calender untuk menghaluskan
 permukaan kertas agar rata dan mendapatkan ketebalan yang sama (pengaturan
thickeness dan smoothness).
Proses produksi secara lengkap disajikan pada gambar 1.

http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling 8/22
Manajemen Lingkungan – Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik 
5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.com

Waste paper 

Pulping

Screening Cleaning De-inking/Flotation

Defibering/ Washing/
Dispersing Thrickening

Bleaching

Dilution Mixing Machining Finishing

Gambar 1. Proses Produksi

Kapasitas produksi pada PT. Adiprima Suraprinta

Data yang digunakan dari PT.Adiprima Suraprinta. Perusahaan ini mempunyai 2


 buah mesin yang masing-masing kapasitas per tahunnya disajikan pada Tabel 1:

Tabel 1. Kapasitas Produksi

Mesin Terpasang Normal


(Ton/Tahun) (Ton/Tahun)
PM 1 54.000 50.000
PM 2 108.000 86.400
TOTAL 162.000 136.400

Hasil produski berupa bahan untuk dijadikan kertas koran. Kertas Koran memiliki
siklus hidup yang sama dengan kertas pada umumnya, berikut siklus hidup dari kertas

Koran.
http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling 9/22
Manajemen Lingkungan – Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik 
5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.com

Gambar 2. Siklus Hidup Kertas Koran

2.2  Life – Cycle Assessment (LCA)


  Life – Cycle Assessment  (LCA) didefinisikan sebagai suatu metode
  pengukuran dampak suatu produk tertentu terhadap ekosistem yang dilakukan
dengan cara mengidentifikasi, mengukur, menganalisis dan menakar besarnya
konsumsi energi dan bahan baku, emisi, serta faktor – faktor lainnya yang berkaitan
dengan produk sepanjang siklus hidupnya. Selain itu, juga dapat diartikan sebagai
suatu perangkat untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja lingkungan dari suatu
 produk, proses dan kebijakan atau aktifitas “ from cradle to grave” dari eksplorasi
 bahan baku, ekstraksi bahan, penggunaan sampai pembuangan akhir. Atau suatu
metode untuk melakukan analisis interaksi antara teknologi dengan lingkungan.
Metodologi pada LCA mengikuti tahap yang diuraikan oleh  International 
Organization for Standar (ISO) 14040. Tahapan tersebut dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Goal and Scope
Sebelum dilakukan LCA perlu ditentukan terlebih dahulu apa tujuan
dilakukannya LCA, apa yang diharapkan dari studi tersebut, seberapa besar 
tingkat akurasinya, bagaimana strategi pengumpulan datanya, dan perlu
ditentukan batas dari sistem baik batas tempat ( spatial boundary) maupun batas
waktu (temporal boundary). Pada tahap ini dilakukan identifikasi tujuan dan

cakupan penggunaan LCA.


http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling 10/22
Manajemen Lingkungan – Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik 
5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.com

2.  Life – Cycle Inventory (LCI)


Langkah kedua dalam LCA adalah inventori input yang meliputi bahan baku dan
energi yang digunakan, dan output yang meliputi produk, hasil samping, limbah,
dan emisi yang terjadi selama life – cycle. Dimulai dengan membuat pohon
 proses atau diagram alir dari tahapan proses dalam siklus yang harus kita tinjau
dalam LCA dan hubungannya satu dengan yang lain. Kemudian dilanjutkan
dengan pengumpulan data yang relevan untuk setiap tahapan, emisi dari setiap
 proses, dan sumber daya yang digunakan. Lalu dilakukan perhitungan neraca
massa dan neraca energi untuk setiap tahapan proses.
3.  Impact Assessment (LCI)
Pada tahap ini penggolongan dampak lingkungan dari suatu produk, proses, atau
  jasa tidak dilakukan. Hal ini dikarenakan jumlah limbah dan emisi berikut
  jumlah bahan baku dan energi yang dibutuhkan secara keseluruhan harus
dipertimbangkan bersama dengan potensi masing – masing dalam memberikan
dampak bagi lingkungan. Secara umum ada 3 tahapan dalam melakukan
 penakaran dampak siklus hidup ( life – cycle impact assessment ), yaitu:
a. Classification

Langkah pertama dalam melakukan penakaran dampak siklus hidup adalah


 proses klasifikasi atau penggolongan. Tahap ini adalah tahap dimana input
(bahan baku dan energi) dan output (limbah dan emisi) diklasifikasikan
kedalam kategori dampak lingkungan. Sebagai contoh, metana (CH 4), karbon
dioksida (CO2), dan CFCs dapat digolongkan sebagai gas yang menyebabkan
 pemanasan global (  global warming ).

Tabel 2. Contoh Kategori Dampak Lingkungan


Kategori Dampak Lingkungan  b. Character 
Global warming 
ization
Stratospheric ozone depletion
 Photochemical smog formation Langkah
 Human carcinogenicity kedua
 Atmospheric acidification yang
 Aquatic toxicity
dilakukan
Terrestrial toxicity
http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling 11/22
 Habitat destruction
Manajemen Lingkungan – Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik 
D l ti f bl
5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.com

adalah karakterisasi, yaitu melakukan pengukuran dampak untuk setiap data


inventori dengan mengintegrasikan jumlah inventori dengan potensi terhadap
dampak yang ditimbulkan. Misalnya, jika dampak lingkungan yang
ditimbulkan adalah pemanasan global maka potensial relatif pemanasan
global bisa digunakan untuk mengukur bobot dampak relatif suatu emisi pada
gas yang menyebabkan pemanasan global.
c. Valuation
Langkah terakhir dalam penakaran dampak (impact assessment ) adalah
  penilaian atau penaksiran, yang terdiri dari pembobotan hasil dari tahap
karakterisasi supaya kategori dampak lingkungan yang paling penting

mendapatkan perhatian yang lebih daripada kategori dampak lingkungan


yang paling sedikit.

4.  Interpretation or Improvement Analysis


Langkah ini merupakan langkah terakhir dalam melakukan LCA, yaitu dengan
melakukan interpretasi hasil, mengevaluasi, dan kemudian melakukan analisa – 
analisa mengenai hal – hal apa saja yang bisa dilakukan dalam rangka perbaikan

 produk, proses, atau jasa terkait pengurangan dampak lingkungan.

2.3 Manfaat LCA


Manfaat yang dapat diambil dari penggunaan LCA antara lain :
1. Perbaikan produk 
LCA dapat mengidentifikasi pilihan biaya paling efisien dan efektif bagi

 pengurangan dampak lingkungan dari produk atau jasa. Perbaikan semacam itu
dapat membuat produk lebih diinginkan oleh konsumen.
2. Perbaikan proses
LCA dapat digunakan untuk menangani operasi dan proses produksi perusahaan.
Ini adalah cara yang berguna untuk menghitung sumberdaya dan penggunaan
energi. Ini dapat menawarkan pilihan bagi perbaikan efisiensi seperti
menghindari pengolahan limbah, penggunaan sumberdaya lebih sedikit, dan
memperbaiki kualitas perakitan.
http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling 12/22
Manajemen Lingkungan – Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik 
5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.com

3. Perencanaan strategis
LCA dapat digunakan sebagai perencanaan strategis. Begitu peraturan
lingkungan dan harapan lingkungan meningkat, terdapat kecenderungan
  peningkatan tekanan bagi perusahaan untuk memperbaiki operasi lingkungan
mereka. Kinerja lingkungan juga cenderung menjadi lebih kritis bagi daya
kompetisi internasional.

2.4 Keunggulan dan Kelemahan LCA


Beberapa keunggulan atau keuntungan menerapkan LCA yaitu :
1. Membantu perusahaan untuk lebih mengerti dampak lingkungaan dari keseluruhan

operasinya, barang dan jasa, dan kemudian digunakan untuk mengidentifikasi peluang
 bagi perbaikan.
2. LCA membawa pada efisiensi dalam proses perusahaan dan perbaikan dari produknya,
dimana dapat membuat produk lebih komparatif dan menarik di pasaran.
Potensi kelemahan dalam menerapkan LCA antara lain :
LCA sering dianggap terlalu kompleks, menyita waktu, dan relatif mahal
dibandingkan penggunanan praktisnya dalam memperbaiki kinerja lingkungan
 perusahaan.

3. METODOLOGI
Metodologi yang digunakan dalam kajian ini mengacu   pada International 
Organization for Standards (ISO) 14040. Secara garis besar, kajian LCA ini
meliputi empat tahapan yaitu:

1) Penentuan lingkup dan batas penakaran


Sebagai batasan yang menjadi fokus pada makalah ini, adalah:
• Kajian dilakukan hanya pada life cycle produk kertas News Print Paper 
(NPP) di PT. Adiprima Suraprinta.
• Pada usulan perbaikan, hanya dilakukan pengujian pada bahan baku yang
mempunyai kontribusi dampak yang terbesar saja.

2) Inventori Data
http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling 13/22
Manajemen Lingkungan – Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik 
5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.com

• Deskripsi Produk Amatan

Pada penelitian ini akan difokuskan pada produk Newsprint paper (NPP)

Prima, dimana produk tersebut merupakan produk yang paling banyak 


diproduksi tersebut merupakan produk yang paling banyak diproduksi di
  paper machine I untuk memenuhi demand customer sebagai bahan bakau
utama kertas koran. Adapun bahan baku dari produk NPP prima ini adalah
waste paper yaitu bahan serat yang diperoleh dari kertas bekas (recycle).
Untuk diketahui bahwa pembuatan produk NPP prima ini merupakan proses
dari daur ulang waste paper.

• Deskripsi bahan baku

Deskripsi bahan baku yang digunakan pada proses produksi dan jumlah
 penggunaannya perhari ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Bahan Baku Produksi Kertas


Bahan Jumlah
 No. Proses Fungsi
 baku/Energi  penggunaan/hari
1  Recycle  Pulping  Bahan baku utama 204100 kg
 paper 
2 NaOH P
  ulping De-inking Agent   3840 liter 
3 H2O2  Pulping,  Bleaching agent  3073 liter 
bleaching 
4 Na2SiO3 P
  ulping De-inking agent   1158 liter 
5 Cartan DH  Pulping Scale agent   83 liter 
6 Liptol S-850  Pulping Foaming agent   416 liter 
7 CaCO3  Dilution mixing Filler agent   5083 liter 

8   Power Energi
Stock preparation,
http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling mesin 58859,06 kwH
14/22
Manajemen Lingkungan – Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik 
5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.com

electrical paper machine


9 Steam Stock preparation Pemanas 320,04 ton
10  Fresh water Stock preparation Campuran (pelarut) 4660,69 m3

Adapun kualitas bahan baku pada produk NPP prima dijelaskan sebagai berikut:

•  Recycle paper , yaitu kertas daur ulang dapat berupa OINP ( Old Issue
 News paper ) yaitu kertas koran yang baru tapi belum dijual karena reject,
ONP (Old News Paper ) yaitu kertas koran bekas dan FLS ( Flylead 
Shaving ) yaitu kertas koran yang dilapisi. Selain bahan baku dalam
 proses produksi kertas masih diperlukan bahan pembantu yang berupa

 bahan kimia.

Adapun bahan kimia yang diperlukan adalah sebagai berikut:

1. Bleaching 

 Bleaching  berfungsi untuk memutihkan kertas. Contohnya: H2O2

2. Scale Agent 

Merupakan zat penutup pori kertas. Contohnya: Carton DH

3.  De-inking Agent 

Berfungsi untuk mengikat tinta yang terdapat dalam pulper sehingga


dapat berkaitan dengan busa. Contohnya: Liptol, Na 2SiO3

4. NaOH

Bahan ini berfungsi untuk membuat keadaan larutan menjadi basa


(pH 10-12) karena dalam keadaan basa serat/fiber akan mengalami
swelling (pengembangan serat) sehingga tinta yang terikat akan
mudah keluar dari serat/fiber tersebut.

5. Filler  

Merupakan zat penutup pori kertas, juga sebagai penghalus kertas.

Contohnya: CaCO 3
http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling 15/22
Manajemen Lingkungan – Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik 
5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.com

• Deskripsi Sistem Diamatai

Sistem yang diamati dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

• Suplier 

Suplier  pada pembuatan produk NPP prima ini meliputi supplier bahan
  baku utama kertas seperti OINP (Old Issues NewsPaper ) , ONP (Old 
 NewsPaper ), FLS ( Flyleaf Shaving ) yang semuanya tersebut merupakan
  bahan baku import, dimana supplier-supplier bahan baku tersebut
terdapat di luar negeri. Supplier bahan baku beserta jumlah pembelian

secara lengkap ditunjukkan pada Tabel 4.


Adapun untuk suplier bahan baku penunjang seperti H2O2, NaOH,
 Na2SiO3 merupakan supplier lokal yang mana bahan baku tersebut
didapat di dalam negeri bahan banyak yang didapat di daerah sekitar PT.
Adiprima Suraprinta itu sendiri. Dan pada tahap selanjutnya nanti akan
dilakukan perhitungan jarak supplier bahan baku tersebut sebagai bagiam
dari tahap life- cycle.

• Distribusi

Pada distribusi disini adalah distribusi dari proses produksi ke customer 


yang sebagian besar adalah perusahaan koran sebagai bahan baku utama.
Distribusi nantinya akan dihitung distribusi dari customer ke end customer 
tidak diperhitungkan karena setiap customer mempunyai tujuan dan

 jangkauan distribusi yang berbeda-beda serta karena keterbatasan data yang


diperoleh.

http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling 16/22
Manajemen Lingkungan – Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik 
5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.com

Tabel 4. Supplier Bahan Baku Beserta Jumlah Pembelian


Supplier Jumlah pengirim Transportasi
No.
  Bahan baku Fungsi  Nama Kota Ton/kirim Kirim/bulan Jarak (km) Jenis
1  Recycle paper  Bahan baku utama TAY PAPER Singapura 625 4 1200+33 Kapal+t
2 NaOH  De-Inking Agent  PT. ANEKA KIMIA RAYA Surabaya 25 7 20 Truk  
3 H2O2  Bleaching Agent  PT. SAMATOR Gresik 25 14 8 Truk
4 Na2SiO3  De-Inking Agent  PT.AIR MAS MURNI Sepanjang,SDA 25 4 12 Truk  

5 Cartan DH Scale Agent  PT.CLARIANT INDONESIA Surabaya 4 2 20 Truk  


6 Lipt ol S-850  Foaming Agent  PT.LIONS WING Jakarta 5 2 750 Truk  
7 CaCO3  Filler Agent  PT.CAMCO OMYA Sepanjang,SDA 15 19 12 Truk  

Tabel 5. Distributor Produk Kertas News Print Paper (NPP)

 Nama Perusahaan Konsumen Jumlah Pengiriman Transportasi


 No. (Dalam Negeri, P.Jawa) Nama
  Media Kota
Ton/Kirim Kirim/Bulan Jarak (km) Jenis
1 PT. Karya Adhi Warta Suara Indonesia Surabaya 61 15 25 Truk  
2 PT. Merdeka Press Memorandum Surabaya 65 19 25 Truk  
3 PT. Graha Pena Jawa Pos Jawa Pos Surabaya 93 22 25 Truk  
4 PT. Dharma Nyata Press Nyata Surabaya 45 18 25 Truk  
5 PT. Jawa Media Komputama Komputek Surabaya 24,5 21 25 Truk  
6 PT. Jawa Media Agro Agrobis Surabaya 28 20 25 Truk  
7 PT. East Java Liberty Coy Liberty Surabaya 59 15 25 Truk  
8 PT. Analisa Kita D&R Jakarta Selatan 45 15 750 Truk  
9 PT. Indo Warta Pasar Media Prospek Jakarta Selatan 31 20 750 Truk  
10 PT. Massa Merdeka Limited Merdeka Tangerang 46 15 750 Truk  

Manajemen Lingkungan – Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling 17/22
5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.com

• Penggunaan/Usage

Tahap ini merupakan tahap penggunaan kertas   News Print Paper  (NPP) prima
sebagai kertas koran untuk dilakukan percetakan. Pada penggunaan produk ini

terdapat penggunaan energi tetapi tidak dibahas dalam makalah ini karena
keterbatasan data yang diperoleh.
• Pembuangan/ Disposal 

Pada tahap disposal ini produk yang telah digunakan akan dibuang dengan
  berbagai cara, dari data disposal tersebut menunjukkan cara pembuangan yang
dilakukan oleh end customer terhadap produk yang sudah tidak dipakai lagi. Data
disposal yang didapatkan adalah data untuk skenario pembuangan semua jenis

sampah di surabaya. Dapat diasumsikan skenario pembuangan untuk produk yang


diamati diasumsikan berikut 69.7% dibuang ke TPA, 4,6% dibakar (incinerate),
0,44% dijadikan kompos sebagai pupuk, 14,29% direcycling (Dinas Kebersihan
Kotamadya Surabaya, 2004). Dimana pada produk kertas ini lebih ke arah
 pembuangan dengan cara recycling, karena sifat kertas yang dapat direcyling, baik 
sebagai bahan baku pembuatan kertas maupun sebagai produk lainnya.
• Data Input-Output

Data input-output menunjukkan deskripsi sistem amatan yang telah dijelaskan


sebelumnya, yang meliputi penggunaan energi dan materila yang ada. Data
tersebut akan digunakan untuk penilaian dampak lingkungan. Untuk mendapatkan
keseluruhan input dan output dalam sistem yang diamati tidak mudah terutama
mengenai jumlah emisi yang dihasilkan untuk setiap proses dan bahan yang
digunakan. Karena keterbatasan data waktu penelitian.

3) Penakaran data yang diperoleh pada proses inventori yang berpengaruh


terhadap lingkungan
Berdasarkan Metode EDIP/UMIT 96 (Enviromental Design of Industrial Product),
dampak terhadap lingkungan dan manusia dapat dikategorikan sebagai berikut:

Manajemen Lingkungan – Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling 18/22
5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.com

Tabel 6. Impact Category

Impact Category

GlobalDepletion
Ozone warming Humantoxicity
Human toxicitywater
air    
A
  cidification Human toxicity soil  
Euthropication
  Bulk Waste
P
  hotochemical smog Hazardous Waste
 Ecotoxicity water chronic Radioactive Waste
Ecotoxicity
  water acute Slag  
 Ecotoxicity soil chronic Resource (all)

Adapun nilai pembobotan untuk impact category yang diperoleh melalui perhitungan

 berdasarkan Metode (Enviromental Design of Industrial Product), dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 7. Nilai Untuk Bobot Pada Impact Category


Bahan
Impact Category Unit Total Recycle Energy Steam Transport W
Kimia
Total Pt 287 94,5 1,77E-05 8,32 172 12,2 1,17
Global Warming (GWP 100) Pt 135 7,62 1,21E-05 1,45 124 2,21 7,82
Ozone depletion Pt 2,29 1,95 X X 0,0416 0,293 X
Acidication Pt 10,9 4,02 4,72E-06 0,804 3,83 2,19 X
Eutrophication Pt 5,41 1,85 8,30E-07 0,421 2,42 0,898 X
Photochemical Smog Pt 4,74 0,518 2,35E-08 0,0199 4,13 0,0734 X
Ecotoxicity water chronic Pt 15,1 10,5 X 0,423 3,6 0,586 X
Ecotoxicity water acute Pt 13,9 9,81 X 0,412 3,37 0,277 X
0,0007
Ecotoxicity soil chronic Pt 2,23 0,0558 X 1 2,16 0,0101 X
0,0095
Human toxicity air Pt 3,03 1,51 3,30E-09 6 1,18 0,341 X
Human toxicity water Pt 39,3 12,3 0 3,72 21,4 1,82 X
Human toxicity soil Pt 28,8 20,7 0 0,618 3,9 3,5 X
Bulk waste Pt 24 23,6 X 0,117 0,251 X 3,88
Hazardous Waste Pt 2 X X 0,426 1,58 X X
Radioavctive Waste Pt X X X X X X X
Slags/Ashes Pt 0,237 X X 0,0717 0,165 X X
Resources (all) Pt 0 0 0 0 0 0 X
 Pt= Pint: unit of volume or capacity

Manajemen Lingkungan – Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling 19/22
5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.com

• Analisa impact assessment


Tabel 8, Kontibutor Utama Untuk Impact Categories
 Environmental 
No Proses Kontributor Score
 Impact Categories
Bahan kimia 3,9
1  Human toxicity soil 
Recycle paper 20,7
Bahan kimia 124
2 Global warming 
Recycle paper 7,62
Bahan kimia 21,4
3  Human toxicity water 
Recycle paper 12,3

Secara keseluruhan, nilai impact terbesar dihasilkan oleh bahan kimia sebesar 149,3
Pt. Sedangkan untuk recycle paper sebesar 40,62 Pt. Persentase kontribusi dampak dari
masing-masing komponen tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Gambar Persentase Kontribusi Dampak Seluruh Stage

Untuk persentase kontribusi dampak dari bahan kimia ditunjukkan pada Gambar 3.

Berdasarkan nilai impact tersebut dapat disimpulkan bahwa perbaikan harus dilakukan
terutama pada bahan kimia CaCO3 (81%).

Manajemen Lingkungan – Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling 20/22
5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.com

Gambar 3. Persentase Kontribusi Dampak Bahan Kimia

4) Menginterpretasi hasil kajian dan memberi saran untuk perbaikan


Beberapa usulan perbaikan yang diberikan adalah perbaikan pada bahan kimia dengan
menambah, mengurangi, atau mengganti untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.
Usulan perbaikan yang diberikan nantinya diusahakan dapat menurunkan dampak secara
keseluruhan terhadap sistem.
Beberapa usulan yang diajukan:
1. Mengurangi konsentrasi CaCO3 sebesar 20% dengan menambahkan H 2O2 sebesar 15%
Dari hasil perhitungan menggunakan software SIMAPRO; dengan menggunakan
alternatif 1 yaitu dengan mengurangi CaCO 3 sebesar 20% dengan menambah H 2O2
sebesar 15% dapat menurunkan nilai impact yang semula 172 pt menjadi 144 pt.
2. Mengurangi konsentrasi CaCO3 sebesar 20% dengan menambahkan cartan DH
sebanyak 10%
Dari hasil perhitungan menggunakan software SIMAPRO; dengan menggunakan
alternatif 2 yaitu dengan mengurangi CaCO3 sebesar 20% dengan menambah Cartan
DH sebesar 10% dapat menurunkan nilai impact yang semula 172 pt menjadi 145 pt.

3. Mengurangi CaCO3 dengan hidrokarbon sebagai alternatif bahan substitusi


Dari hasil perhitungan menggunakan software SIMAPRO; dengan menggunakan
alternatif 3 yaitu dengan mengurangi CaCO3 dengan bahan kimia substitusi yaitu
hidrokarbon dengan jumlah takaran yang sama dapat menurunkan nilai impact yang
semula 172 pt menjadi 133 pt.

Manajemen Lingkungan – Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling 21/22
5/11/2018 Paper TugasManling-slidepdf.com

4. KESIMPULAN
Dari hasil analisa pada penerapan LCA produk   News Print Paper di PT. Adiprima
Suraprinta, maka teridentifikasi ternyata kontibutor utama yang memberikan dampak 
 bagi lingkungan adalah penggunaan bahan kimia. Total kontribusi bahan kimia adalah
sebesar 172 pt, dan bahan kimia yang paling memberikan pengaruh besar adalah CaCO3
sebesar 139 pt.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dapat diajukan 3 kriteria usulan yang
memungkinkan untuk dilakukan, yaitu:
1. Mengurangi konsentrasi CaCO3 sebesar 20% dengan menambahkan H2O2 sebesar 15%
2. Mengurangi konsentrasi CaCO3 sebesar 20% dengan menambahkan Cartan DH
sebanyak 10%

3. Mengurangi CaCO3 dengan hidrokarbon sebagai alterniatif bahan substitusi


Diharapkan dengan ketiga alternative tersebut mampu mengurangi dampak lingkungan
sepanjang  Life – Cycle product sebagai kontribusi dalam pembangunan berkelanjutan
(Sustainable Development).

DAFTAR PUSTAKA

Allen, D., dan Shonnard, D.R., 2002.  Life-Cycle Concepts, Product Stewardship, and 
Green Engineering . Green Engineering : Environmentally Conscious Design of 
Chemical Processes. h.419 – 453.

Hascaryo,Sri. Penerapan Life Cycle Assessment melalui Pendekatan Analytical


Hierarchy Process Dan Benefit Cost Ratio Pada Produk Kertas Di PT. Adiprima
Suraprinta, Institut Teknologi Surabaya.

 Nakazawa, Katsura, Katayam.Keiichi,Yasui. Life Cycle Assessment of Papers Used for 

 Environmental Reports. Japan


Paper Mills, Ltd.Graduate Science
School and Technology
of Engineering, TokaiCorporation. Mitsubishi
University. Institute of 
Industrial Science, University of Tokyo

Manajemen Lingkungan – Kajian Penerapan Life Cycle Assesment pada Pabrik Kertas

http://slidepdf.com/reader/full/paper-tugas-manling 22/22

Anda mungkin juga menyukai