Anda di halaman 1dari 22

LOMBA KARYA TULIS EKONOMI ISLAM

Integrasi Islamic Sociopreneur dan Ziswaf Dalam Pengembangan Pariwisata


Halal di Bengkulu

Diusulkan Oleh:

Zellycia Ulva Akbar C1C018094 2018


Cheny Aprianti Utami C1C018087 2018
Yusni C1B018013 2018

UNIVERSITAS BENGKULU
BENGKULU
2019

i
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah
yang berjudul Integrasi islamic sociopreneur dan Ziswaf dalam pengembangan
Pariwisata Halal di Bengkulu.
Adapun maksud dan tujuan dari karya tulis ini ialah untuk mengikuti ajang
Lomba Karya Tulis Ekonomi Islam. Selain itu, diharapkan karya tulis ini nantinya
bermanfaat dalam pengembangan Pariwisata Halal di Bengkulu. Dan dapat
menambah pengetahuan di bidang Pariwisata Halal.
Penulis juga mengucapkan Terimakasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam penulisan ini. Terutama kepada rekan-rekan kerja yang telah melakukan
tugas nya dengan baik.
Meskipun demikian penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dari karya tulis ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan untuk perbaikan dimasa mendatang.

Bengkulu, 12 Februari 2019

Penulis

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah
yang berjudul Integrasi islamic sociopreneur dan Ziswaf dalam pengembangan
Pariwisata Halal di Bengkulu.
Adapun maksud dan tujuan dari karya tulis ini ialah untuk mengikuti ajang
Lomba Karya Tulis Ekonomi Islam. Selain itu, diharapkan karya tulis ini nantinya
bermanfaat dalam pengembangan Pariwisata Halal di Bengkulu. Dan dapat
menambah pengetahuan di bidang Pariwisata Halal.
Penulis juga mengucapkan Terimakasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam penulisan ini. Terutama kepada rekan-rekan kerja yang telah melakukan
tugas nya dengan baik.
Meskipun demikian penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dari karya tulis ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan untuk perbaikan dimasa mendatang.

Bengkulu, 12 Februari 2019

Penulis

iii
Integrasi islamic sociopreneur dan Ziswaf dalam pengembangan
pariwisata halal di Bengkulu

Zellycia Ulva Akbar1, Cheny aprianti utami2, Yusni3


[1], [2] S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bengkulu
[3] Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bengkulu

Abstrak: Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keindahan alam nya.


Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki banyak pariwisata alam yang menarik
untuk dikunjungi.oleh wisatawan lokal maupun asing. Selain itu, sebagai negara
kepulauan terbesar yang memiliki 88% populasi Muslim, lebih dari 17.000 pulau,
300 suku, 746 jenis bahasa dan dialek, serta megabiodiversity dan lebih dari
800.000 masjid, merupakan negara yang memiliki potensi yang sangat besar
dalam pengembangan pariwisata halal karena pada dasarnya budaya Indonesia
sudah memiliki DNA gaya hidup halal (halal lifestyle). Seperti salah satu provinsi
di Indonesia yang berada di pulau sumatera ini, yaitu Provinsi Bengkulu.
Bengkulu memiliki 32 tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Tempat
wisata tersebut berhasil menarik minat pengunjung untuk berwisata ke Bengkulu
setip hari nya dengan menikmati keindahan alam kota Bengkulu. Meskipun begitu,
pariwisata di Bengkulu belum optimal pemanfaatan nya, dan belum menjadi objek
wisata yang ramah muslim. Objek wisata ini masih banyak keurangan dalam
pengelolaan nya, seperti banyak nya sampah-sampah dari wisatawan yang
berkunjung. Selain itu dari faktor infrastruktur yang masih kurang diperhatikan,
seperti keberadaan masjid yang kurang diperhatikan bagi pengunjung.
Berdasarkan masalah diatas diperlukan sebuah cara pemecahan masalah yang
tidak hanya fokus kepada sektor pariwisata. Melainkan cara tersebut dapat
memecahkan masalah pada masyarakat yang membuat usaha disekitar tempat
pariwisata. Seperti hotel, restoran, dll, karena itulah kami memiliki sebuah inovasi
untuk pemecahan masalah tersebut dengan cara memberikan peran kepada islamic
sociopreneur yang berperan sebagai pihak ketiga dalam pengembangan pariwisata
halal dengan pengoptimalan Ziswaf. Dana ziswaf digunakan untuk
mengembangkan pariwisata pada Infrastruktur nya. Akan tetapi dalam hal ini
melibatkan peran sociopreneur sebagai pemberdaya pariwisata dan memberikan
pembelajaran usaha bagi masyarakat yang berwirausaha di sekitar objek wisata.

Keyword: Islamic Sociopreneur, Pariwisata Halal, Ziswaf.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ I
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... I
KATA PENGANTAR ............................................................................................ II
ABSTRAK .............................................................................................................III
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan .........................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................8
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................9
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
BAB V PENUTUP .................................................................................................12
5.1 Kesimpulan ...............................................................................................12
5.2 Latar Belakang ..........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................13
LAMPIRAN ...........................................................................................................14
Daftar Riwayat Hidup ............................................................................................14
KTM .......................................................................................................................16

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan muslim di Indonesia pariwisata juga
berkembang dengan adanya Pariwisata Halal. Pariwisata halal adalah bagian dari
industri pariwisata yang ditujukan untuk keluarga muslim. Tajzadeh Namin A.A.
melakukan review tentang wisata syari’ah yang bersumber dari Al-Qura’an.
Wisata Syari’ah ini memiliki arti, Studying the life of the people of the past (QS.
Ali imran : 137), Studying the destiny of the people of the past (QS. Ar-Rum : 42)
studying how prophets were raised (QS.An Nahl : 36), Studying the life of
evildoers (QS. An An’am : 11), Thingking about the creation, thinking about what
happened to wrongdoers, visisting safe and properous towns (QS. Saba’ : 11),
The Holy Quran calls people to travel and to learn lessons from what happened to
the infields and deniers of divine signs, in general, it canbe said that travelling
helps people achieve theoretical and practical explanation andto reaffirm their
faiths in the resurrection day. Traveling helps people learn from past and
prevents tyranny and oppression, and travelling improves sight, hearing, and
inner knowledge and rescue people from inactivity and inanition.
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keindahan alam nya. Hal
ini menyebabkan Indonesia memiliki banyak pariwisata alam yang menarik untuk
dikunjungi.oleh wisatawan lokal maupun asing. Selain itu, sebagai negara
kepulauan terbesar yang memiliki 88% populasi Muslim, lebih dari 17.000 pulau,
300 suku, 746 jenis bahasa dan dialek, serta megabiodiversity dan lebih dari
800.000 masjid, merupakan negara yang memiliki potensi yang sangat besar
dalam pengembangan pariwisata halal karena pada dasarnya budaya Indonesia
sudah memiliki DNA gaya hidup halal (halal lifestyle). Selain itu, Indonesia juga
mendapatkan berbagai penghargaan sebagai halal tourism, seperti penghargaan
yang didapatkan dalam ajang Word Halal Tourism Award (WHAT 2016) yang
diadakan di abu dabi.
Seperti salah satu provinsi di Indonesia yang berada di pulau sumatera ini,
yaitu Provinsi Bengkulu. Bengkulu memiliki 32 tempat wisata yang menarik

1
untuk dikunjungi. Tempat wisata tersebut berhasil menarik minat pengunjung
untuk berwisata ke Bengkulu setiap hari nya dengan menikmati keindahan alam
kota Bengkulu. Meskipun begitu, pariwisata di Bengkulu belum optimal
pemanfaatan nya, dan belum menjadi objek wisata yang ramah muslim. Objek
wisata ini masih banyak keurangan dalam pengelolaan nya, seperti banyak nya
sampah-sampah dari wisatawan yang berkunjung. Selain itu dari faktor
infrastruktur yang masih kurang diperhatikan, seperti keberadaan masjid yang
kurang diperhatikan bagi pengunjung. Pemerintah juga belum menetapkan aturan
bagi pebisinis pariwisata untuk melakukaan bisinis nya secara syariah.
Berdasarkan masalah diatas diperlukan sebuah cara pemecahan masalah
yang tidak hanya fokus kepada sektor pariwisata. Melainkan cara tersebut dapat
memecahkan masalah pada masyarakat yang membuat usaha disekitar tempat
pariwisata. Seperti hotel, restoran, dll, karena itulah kami memiliki sebuah inovasi
untuk pemecahan masalah tersebut dengan cara memberikan peran kepada islamic
sociopreneur yang berperan dalam pengembangan pariwisata halal dengan
pengoptimalan Ziswaf.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar Belakang di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana kondisi pariwisata di Bengkulu?
b. Bagaimana peran ZISWAF dalam pengembangan pariwisata halal?
c. Bagaimana konsep dari integrasi sociopreneur dan ziswaf dalam
pengembangan pariwisata halal di Bengkulu?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan latar belakang rumusan dari penelitian ini, yakni:
a. Untuk menganalisa kondisi pariwisata di Bengkulu.
b. Untuk mengetahui peran ZISWAF bagi perkembangan pariwisata halal di
Bengkulu.
c. Untuk menganalisa konsep dari Intrgrasi dan Ziswaf dalam
Pengembangan Pariwisata Halal di Bengkulu

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf)


Salah satu sektor ekonomi syariah yang tidak bisa dianggap remeh adalah
peran social ekonomi syariah melalui instrument ZISWAF (Zakat, Infaq,
Shadaqah, Wakaf). Jika dikelola dengan maksimal, ZISWAF berpotensi besar
dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa, baik dari segi ekonomi maupun dari
segi sosial.
Zakat, infaq, shadaqah, wakaf adalah ibadah yang memiliki dua dimensi,
yaitu merupakan ibadah yang memiliki dua dimensi , yaitu merupakan ibadah
sebagai bentuk ketaatan kepada Allah (vertikal) dan sebagai kewajiban
berhubungan baik sesama manusia (horizontal). Zakat, infaq, shadaqah, dan
wakaf merupakan salah satu ciri dari sistem ekonomi islam, karena implementasi
dari azas keadilan dalam system ekonomi islam.
2.1.1 Zakat
Menurut M.A Mannan, zakat mempunyai enam prinsip. Pertama yakni
prinsip keyakinan keagamaan , maka pembayar zakat merupakan salah satu
manifestasi dari mereka yang taat akan agama. Yang kedua yakni prinsip
pemeratan dan keadilan. Ini merupakan tujuan social dari zakat, yaitu membagi
kekayaan dari Allah SWT Lebih adil dan merata kepada sesama manusia. Yang
ketiga,ialah prinsip produktifitas, yang menekankan bahwa zakat memang harus
dibayar karena milik pihak tertentu dan telah menghasilkan produk tertentu lewat
jangka waktu tertentu. Selain itu yang keempat terdapat prinsip nalar yang berarti
zakat harta yang menghasilkan itu harus dikeluarkan. Prinsip yang kelima ialah
prinsip kebebasan yang artinya zakat hanya dibayar oleh orang yang bebas atau
merdeka. Prinsip yang keenam ialah prinsip etika dan kewajaran, yang berarti
zakat tidak boleh dipungut secara semena mena.
2.1.2 Infaq
Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu (harta)
untuk dipergunakan kepentingan orang banyak.
2.1.3 Shadaqah

3
Menurut Al-Jurjani, shadaqah adalah segala pemberian yang dengan kita
mengharapkan pahala dari Allah SWT. Baik itu pemberian berupa harta maupun
pemberian berupa perbuatan atau sikap.
2.1.4 Wakaf
Menahan harta yang dapat dimanfaatkan dengan dijamin kelestariannya,
tidak melakukan tindakan hokum kepada benda tersebut, tidak boleh dijual,
dihibahkan atau diwariskan. Wakaf termasuk bagian dari amal jariyah.

2.2 Pariwisata di provinsi Bengkulu


Bengkulu memiliki potensi dan sumberdaya wisata yang belum
memberikan manfaat yang optimal. Kontribusi sektor pariwisata terhadap
pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) relatif kecil. Peningkatan
sektor pariwisata diarahkan dalam rangka mewujudkan pembangunan ekonomi
yang lebih maju. Metode pendekatan yang digunakan adalah deskriptif analisis.
Teknik pengumpulan data pada kajian ini menggunakan studi kepustakaan. Hasil
dari kajian ini menunjukkan bahwa dengan peningkatan sektor pariwisata
diharapkan memberi dampak terhadap perkembangan sektor lain sehingga akan
meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan sektor
pariwisata melalui peningkatan kerjasama dan koordinasi antar stakeholders,
penyediaan infrastruktur serta peningkatan kualitas layanan usaha jasa dan sarana
pariwisata, peningkatan objek dan daya tarik wisata unggulan, peningkatan
kegiatan promosi serta peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kualitas
pelayanan usaha pariwisata.
Disamping telah terjadi peningkatan jumlah pengunjung wisatawan
maupun trend kontribusi sektor pariwisata yang cenderung meningkat, sektor
pariwisata dianggap belum memberikan manfaat yang optimal. Hal tersebut
ditunjukkan dengan kontribusi sektor pariwisata yang masih relatif rendah jika
dibanding dengan kontribusi sektor lain dalam pembentukan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) provinsi Bengkulu. Kurun waktu tahun 2000- 2013,
sektor pariwisata memberi kontribusi rata-rata sebesar 1,46% per tahun. Dengan
memperhatikan kondisi alam, letak geografis, topografi wilayah dan potensi

4
sumberdaya hayati serta fenomena alam yang dimiliki, perlu dilakukan
pengembangan sektor pariwisata.
Pemerintah provinsi Bengkulu menaruh harapan pada sektor pariwisata
agar dapat mengatasi ketertinggalan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
perluasan kesempatan kerja, mengurangi pengangguran dan angka kemiskinan.
2.2.1 Strategi Pengembangan Pariwisata di Provinsi Bengkulu
Diperlukan langkah/strategi dalam upaya percepatan pengembangan sektor
pariwisata di provinsi Bengkulu. Strategi pengembangan sektor pariwisata di
provinsi Bengkulu diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Peningkatan kerjasama dan koordinasi antar stakeholders (Pemda
Provinsi,Pemda Tk.II/Kota, Swasta dan Masyarakat) pariwisata di Provinsi
Bengkulu dalam penyusunan rencana kerja dan pelaksanaan
kegiatankegiatan pariwisata yang terpadu.
2) Peningkatan kualitas dan layanan infrastruktur atau sarana prasarana
(aksesibilitas) di daerah-daerah tujuan wisata serta fasilitas penunjang
usaha jasa dan sarana pariwisata.
3) Mendorong dan menciptakan keunggulan obyek dan daya tarik wisata
(ODTW) unggulan yang berbasis alam bahari, Taman Nasional,
Agrowisata, sejarah, serta seni dan budaya yang berbasis ekowisata.
4) Peningkatan kegiatan-kegiatan promosi secara selektif dan efektif serta
membangun dan menciptakan citra kepariwisataan Bengkulu yang
menarik untuk dikunjungi.
5) Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kualitas pelayanan usaha
pariwisata melalui sistem pembinaan, pendidikan, pelatihan serta
pemantauan dan evaluasi usaha jasa pariwisata.

2.3 Pariwisata Halal


Pariwisata halal adalah bagian dari industru pariwisata yang ditujukan
untuk wisatawan Muslim. Salah satu contoh dari bentuk pelayanan ini misalnya
Hotel yang tidak menyediakan makanan ataupun minuman yang mengandung
alkohol dan memiliki kolam renang serta fasilitas spa yang terpisah untuk pria dan
wanita.

5
Selain hotel, transportasi dalam industri pariwisata halal juga memakai
konsep Islami. Penyedia jasa transportasi wajib memberikan kemudahan bagi
wisatawan muslim dalam pelaksanaan ibadah selama perjalanan. Kemudahan ini
bisa berupa penyediaan tempat pelaksanaan ibadah selama perjalanan.
Kemudahan ini bisa berupa penyediaan tempat sholat di dalam pesawat,
pemberitahuan berupa pengumuman maupun adzan jika telah memasuki waktu
sholat selain tentunya tidak adanya makanan dan minuman yang mengandung
alkohol dan adanya hiburan Islami selama perjalanan.
DiBengkulu banyak sekali tempat wisata yang bagus dan menarik, namun
marak sekali terjdinya perbuatan maksiat dibeberapa tempat wisata. Alangkah
baiknya jika diBengkulu diterapkan pariwisata halal untuk meminimalisir
terjadinya perbuatan maksiat.

2.4 Sociopreneur
Sociopreneur adalah usaha atau bisnis yang tidak hanya mengambil
keuntungan semata, ada unsur sosial di dalamnya. Usaha yang tidak bertujuan
untuk memperkaya diri sendiri ini berkontribusi dalam kesejahteraan banyak
orang. Jenis-jenis usaha sociopreneur sangat beragam, mulai dari lingkungan,
kesehatan, bahkan hingga pendidikan. Hal ini tergantung orang yang
melakukannya. Biasanya mereka akan memulai dari hal yang paling disukainya.
Biasanya sociopreneur ini tumbuh dari sebuah komunitas. Komunitas
pengusaha yang sudah memiliki omzet yang berlebih setiap harinya, mereka
termotivasi untuk menggulirkan sebagian rezekinya untuk
melakukan sociopreneur.

6
BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan sarana yang digunakan dalam memperkuat,


membina, dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam melakukan penelitian
perlu diperhatikan konstruksi, metode dan sistematika agar tercipta penelitian
yang terstruktur dan dapat memcahkan masalah yang diteliti. Oleh karena itu
metode penelitian menjadi unsur yang penting untuk mempermudah dalam
menyelesaikan penelitian.
3.1Metode yang digunakan
Didalam penelitian ini digunakan beberapa metode yang berkaitan dengan
obyek yang akan diteliti :
3.2.1. Metode Observasi
Metode observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sistematis
terhadap obyek yang diteliti. Dilakukannya metode observasi untuk mendapatkan
data secara langsung dari obyek yang penulis teliti. Data terkini yang didapatkan
dari kondisi pariwisata di Bengkulu. Seperti, bagaimana keadaan pariwisata di
Bengkulu.
3.2.2 Kuisioner
Metode ini di gunakan untuk mendapatkan data-data dari para wisatawan
lokal. Sebagi sampelnya yaitu Mahasiswa UNIB. Dengan membagikankuisioner
online yang tersebar di grup-grup online, seperti di social media Whatsapp. Data
ini nantinya akan digunakan sebagai pengambilan solusidari masalah
pengembangan pariwisata halal di Bengkulu.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner itu yaitu :
1. Apakah anda mengetahui tentang pariwisata halal ?
2. Menurut pendapat anda apakah pariwisata halal itu ?
3. Menurut anda apakah pariwisata di Bengkulu merupakan pariwisata yang
ramah muslim ?
4. Tahukah anda tentang Ziswaf ?
5. Menurut anda bagaimana implementasi Ziswaf dalam pengembangan
pariwisata di Bengkulu ?

7
3.2.3 Library Research
Metode ini digunaka untuk mendapatkan data dengan cara melihat pada
jurnal, dan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan oleh oranglain. Jurnal ini
didapatkan dari Internet maupun Buku-buku di perpustakaan. Penelitian yang
dijadikan acuan merupakan penelitian dari peneliti terdahulu.

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian


Lokasi peelitian ini dilakukan di beberapa tempat wisata di Bengkulu.
Seperti di Pantai Panjang, Pantai berkas, Benteng Marlborough, Danau Dendam.
Penelitian ini dilaksanakan pada 15 Januari 2019.

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi pariwisata di Bengkulu


Topografi Provinsi Bengkulu terdiri dari dataran tinggi dan dataran rendah
Bagian timur daerah ini merupakan dataran tinggi dan pegunungan dengan
udaranya yang sejuk serta memiliki berbagai fenomena alam yang unik dan
menarik. Pada bagian barat daerah ini merupakan dataran rendah dengan vegetasi
cemara laut disepanjang pantai berpasir putih dengan panjang garis pantai lebih
dari 525 KM. Daerah perairan laut Bengkulu dengan pulau-pulau kecil di
dalamnya. Secara rinci, potensi pariwisata kabupaten/kota di provinsi Bengkulu
adalah sebagai berikut:
1) Kota Bengkulu Pantai Panjang, Pantai Jakat, Kampung Cina, Istana
Inggris, Tugu Hamilton, Rumah Fatmawati, British Cementary, Danau
Dendam Tak Sudah, Fort Marlborough, Makam Sentot Alibasyah, Mesjid
Jamik, Monumen Thomas Parr, Museum Bengkulu, Rumah Sukarno,
Tapak Paderi, dan Wisata Pulau Tikus.
2) Kabupaten Bengkulu Utara Air Terjun Curug Sembilan, Air Terjun Kepala
Siring, Danau Gedang, Konservasi Gajah Seblat, dan Pulau Enggano.
3) Kabupaten Bengkulu Selatan Pantai Muara Kedurang, Pantai Duayu
Sekundang, Meriam “Honisuit”, Bendungan Air Nipis, Air Terjun
Geluguran, dan Gua Suluman.
4) Kabupaten Bengkulu Tengah Taman Liku Sembilan, Pantai Sungai Suci,
Gunung Bungkuk, Bunker Coa Sako, dan Air Terjun Desa datar Lebar.
5) Kabupaten Rejang Lebong Suban Air Panas, Lubuk Beso, Kebun Teh
Bukit Danau, Diobagotte, Danau Harun Bastari, Bukit Kaba, Air Terjun
Sindang Kelingi, dan Air Terjun Kepala Curup.
6) Kabupaten Lebong Telaga Tujuh Warna, Lobang Kacamata, Danau Tes,
Air Putih, dan Danau Picung.
7) Kabupaten Kepahiang Tirta Muara Langkap, PLTA Musi, Perkebunan Teh
Kabawetan, Konservasi Flora Raflesia Arnoldi, Konservasi Flora
Amorphophallu, Danau Suro dan Air Terjun Curug Embun.

9
8) Kabupaten Mukomuko Sungai Air Berau, Pantai Indah, Pantai Batung
Bandoro, Pantai Air Rami, Danau Nibung, dan Air Majunto.
9) Kabupaten Seluma Semidang Bukit Kabu, Pantai Seluma, Goa Seluma,
Bendungan Seluma, Batu Bekinyau, Arung Jeram Sungai Seluma, dan Air
Terjun Lubuk Resam.
10) Kabupaten Kaur Pantai Way Hawang, Pantai Linau, dan Pantai Laguna
Ujung Lancang.

Dari sekian banyak jumlah tempat wisata di Bengkulu, pengelolaan nya


masih kurang untuk dikatakan sebagai pariwisata halal. Dalam hal infrastruktur
yang kurang memadai dan kelayakan nya sebagai pariwisata, masih memiliki
banyak yang harus dibenahi.

4.2 Peran ZISWAF dalam pengembangan pariwisata halal


Zakat Infaq Sodaqoh dan Waqaf merupakan bentuh ibadah umat Islam dan
sudah dianjurkan oleh Al-quran untuk dilaksanakan. Dana dari ZISWAF biasanya
digunakan untuk melakukan pembangunan dan menyalurkan bantuan kepada
masyarakat. Dalam pembangunan ZISWAF digunakan untuk membangun masjid,
sekolah, dan digunakan untuk kegiatan yang berguna untuk mensejahterakan
masyarakat. Selain itu, ZISWAF juga bisa digunakan untuk mengembangkan
pariwisata halal yang ada di Bengkulu. Pembangunan infrastruktur yang ada pada
pariwisata halal masih sangat sedikit perkembangannya. Bisa dikatakan
pembangunan untuk pariwisata halal tidak optimal. Oleh karena itu dalam
pengelolaan nya, ZISWAF mesti digunakan dengan seoptimal mungkin untuk
mengembangkan pariwisata halal. Cara ini bisa dilakukan dengan melibatkan
lembaga keuangan syariah untuk mengelola penyaluran dana ZISWAF untuk
pembangungan Infrastruktur pariwisata halal.

4.3 Konsep Integrasi sociopreneur dan Ziswaf dalam pengembangan


pariwisata halal
Dalam pengembangan pariwisata halal tidak hanya peran pemerintah yang
bertindak, namun dari seluruh lapisan masyarakat harus ikut dalam

10
mengembangkannya. Salahsatunya melalui peran sociopreneur, yang bisa
berperan sebagai pihak pemberdaya dalam mengembangkan pariwisata halal. Jika
dana ziswaf bisa digunakan dalam pembangunan infrastruktur, maka sociopreneur
dapat menjadi pemberdaya nya. Yang berperan memberikan sosialisasi kepada
masyarakat tentang pariwisata halal, dan memberdayakan masyarakat disekitar
tempat wisata untuk memanfaatkan peluang enterpreneur yang bisa didapat dari
pariwisata tersebut. Sociopreneur juga bisa menjadi media pemasaran sehingga
objek wisata tersebut bisa ramai dikunjungi oleh pengunjung.
Selain itu, peran dari sociopreneur dan pariwisata juga mengembangkan
program ZISWAF ini, salah satu nya mengembangkan dana wakaf. Dana wakaf
dapat dihimpun dari kegiatan sociopreneur. Cara ini bisa dilakukan dengan
memberikan pelayanan pembayaran wakaf bagi setiap pelanggan yang membeli
produk. Ini dilakukan dengan cara memberikan beberapa persen dari harga barang
yang dijual untuk di infaq kan. Dengan cara ini setiap pembeli yang membeli
barang, makanan, atau minuman yang dijual oleh sociopreneur akan melakukan
salah satu ibadah yang akan bermanfaat bagi orang banyak, yaitu Infaq.
Pengembangan dana ZISWAF juga bisa dilakukan beriringan dengan
pengembangan pariwisata. Maka diperlukan website yang mewadahi semua
kegiatan yang akan mendukung kegiatan dalam mengenalkan pariwisata di
Bengkulu kepada masyarakat. Selain itu di website juga diberikan pelayanan
pembayaran ZISWAF. Sehingga masyarakat yang sedang mencari tempat wisata
juga bisa tertarik untuk membayar Infaq melalui website tersebut. Sedangkan
pengelolaan keuangan tersebut nantinya akan diberikan kepada lembaga
keunangan syariah, yang nantinya dana ZISWAF digunakan untuk
mengembangkan pariwisata halal di provinsi Bengkulu.

11
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1) Bengkulu memiliki potensi yang besar dalam pengembangan pariwisata
halal.
2) Dengan melakukan pembangunan infrastruktur yang ada pada pariwisata
sekarang. Pembangunan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
dana Ziswaf.
3) Akan tetapi, penggunaan dana tersebut masih memiliki banyak celah yang
menyebabkan pembangunan yangdirencakan tidak terealisasi
4) Maka diperlukan peran sociopreneur dalam pelaksanaan pembangunannya.
5) Islamic Sociopreneur memiliki peran sebagai pemberdaya, baik dalam
melakukan pemberdayaan masyarakat, pariwisata, maupun industri halal
yang ada disekitar pariwisata.
6) Selain itu, peran pemerintah juga dibutuhkan, sebagai pengawasan dalam
pelaksanaan pengembangan pariwsiata halal, agar sesuai dengan konsep
yang direncanakan.

5.1 Saran
1) Perlu dukungan dari berbagai elemen masyarakat untuk mengembangkan
pariwisata halal di Bengkulu.
2) Adanya peran serta pemerintah dalam pengembangan pariwisata halal.
3) Perlunya Edukasi untuk menambah wawasan masyarakat tentang Ekonomi
Syariah dan Pariwisata Halal.
4) Pengoptimalan dana Ziswaf dalam penggunaan nya terhadap
pembangunan, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang
pentingnya Ziswaf.

12
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik.2006.Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Bengkulu
2006 sektoral.BPS.Provinsi Bengkulu
Nanda.2018.32 tempat wisata bengkulu yang menarik untuk
dikunjungi.Artikel.https://tempatwisataseru.com/31-tempat-wisata-di-
bengkulu-yang-menarik-untuk-dikunjungi/Diakses pada 13 januari
2019pukul 13.00WIB
Nurul Fadhilah.2016.Besarnya potensi Ziswaf di
Indonesia.Makalah.http://fadhilahjazuli.blogspot.com/2016/besarnya-
potensi-ziswaf-diindonesia.html/Diakses pada 20 januari 2019 pukul 21:34
Prof. Dr. H.Muhammad Djakfar, S.H.,M.Ag.2018.Pariwisata halal Perspektif
Multidimensi.Karya tulis ilmiah. http://repository.uin-
malang.ac.id/2423/1/9.pdf/ Diakses pada 12 januari 2019 pukul 19.00WIB
Tajzadeh,N.A.(2013).Value creation in tourism: An Islamic approach.
International Research Journal of Applied and Basic Sciences, 4(5). 1252-
1264.

13
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua kelompok
A. Indentitas Diri
1 Nama lengkap (dengan gelar) Zellycia Ulva Akbar
2 Jenis kelamin Perempuan
3 Program Studi Akuntansi
4 NIM C1C018094
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tugumulyo, 27 Juli 2000
6 E-Mail Zellycia.ulva27@gmail.com
7 Nomor Telepon 082371526096

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama institusi SD N E.Wonokerto SMP N SMA N
H.Wukirsari Tugumulyo
Jurusan - - IPS
Tahun masuk- 2006-2012 2012-2015 2015-2018
Lulus

Anggota I
A. Indentitas Diri
1 Nama lengkap (dengan gelar) Chenny Aprianti Utami
2 Jenis kelamin Perempuan
3 Program Studi Akuntansi
4 NIM C1C018087
5 Tempat dan Tanggal Lahir Curup, 26 April 2000
6 E-Mail chenny.apriantiutami@gmail.com
7 Nomor Telepon 082353065462

14
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama institusi SD N 1 Curup SMP N 1 SMA N 1 Rejang
Curup Lebong
Jurusan - - IPS
Tahun masuk- 2006-2012 2012-2015 2015-2018
Lulus

Anggota II
A. Indentitas Diri
1 Nama lengkap (dengan gelar) Yusni
2 Jenis kelamin Perempuan
3 Program Studi Manajemen
4 NIM C1B018013
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sosokan Taba, 17 Februari 2000
6 E-Mail Yusnirhese178@gmail.com
7 Nomor Telepon 081539278427

A. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama institusi SD N 17 Kepahiang SMP N 3 SMA N 1
Kepahiang Kepahiang
Jurusan - - IPA
Tahun masuk- 2006-2012 2012-2015 2015-2018
Lulus

15
LAMPIRAN KTM

16

Anda mungkin juga menyukai