Anda di halaman 1dari 20

PENYEDERHANAAN RANGKAIAN KOMBINASI

DENGAN TEOREMA KARNOUGH MAP


MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Digital
Dosen pengampu : Winda Setya, M.Sc

Disusun oleh
Nama : 1. Agung Santoso (116207005)
2. Chentia Efrima (1162070019)
3. Hawinda Restu P (1162070033)
4. Mutiaraas (11620700 )
5. Yusuf Setiawan (1162070079)
Kelas/ Semester : AB/ V (Ganjil)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2018 M
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Penyederhanaan Rangkaian Kombinasi dengan Teorema Karnough
Map untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Digital.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Penyederhanaan Rangkaian
Kombinasi dengan Teorema Karnough Map ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Bandung, September 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1


A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
A. Pengenalan Umum Karnough Map ....................................................................... 3
B. Kelebihan Metode Karnough Map ........................................................................ 3
C. Aplikasi Peta Karnough Map ................................................................................ 4
D. Metode penyederhanaan dengan Peta Karnaugh ................................................. 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 15
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 15
B. Saran .................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi saat ini sangatlah pesat. Hal ini
menyebabkan semakin banyaknya kebutuhan akan tenaga kerja yang memiliki
kemampuan berbasis Teknik Informatika. Kebutuhan ini pula yang mengakibatkan
banyaknya pengangguran tinggi membuka Program Studi berbasis Teknologi
Informasi.
Adapun ilmu yang mempelajari tentang objek-objek diskrit yaitu salah
satunya adalah Karnaugh Map (K-Map). K-Map adalah metode grafis untuk
menyederhanakan fungsi Boolean yang ditemukan oleh Maurice Karnaughpada
tahun 1953. Jenis-jenis K-Map ada banyak tergantung variabel, diantaranya adalah 2
variabel, 3 variabel, 4 variabel, 5 variabel, dan 6 variabel.
Karena dalam mempelajari materi K-Map banyak orang yag mengalami
kesulitan dan kejenuhan dalam pemahaman dan menentukan logikannya.maka
dibutuhkan aplikasi pembelajaran khusus mempelajari K-Map untuk
mememudahkan seseorang untuk mempelajarinya tersebut.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas maka penyusun membuat rumusan masalah.
Adapun rumusan masalah yang kami ajukan sebagai berikut.
1. Apa itu Karnaugh Map?
2. Apa saja jenis-Jenis Karnough Map ?
3. Bagaimana cara menggunakan Karnaugh Map ?
4. Apa aplikasi yang digunakan untuk mempelajari Karnaugh Map?
5. Apa kelebihan digunakannaya teorema Karnough Map ?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas maka penyusun membuat tujuan penulisan. Adapun
tujuan penulisan yang kami ajukan sebagai berikut.

1
1. Untuk mengetahui apa itu Karnaugh Map.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan Karnaugh Map.
3. Untuk mengetahui aplikasi apa untuk mmepelajari Karnaugh Map.
4. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari Karnaugh Map.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengenalan Umum Karnough Map
Karnaugh Map adalah suatu metode termudah untuk penyederhanaan
ekspresi logika sampai enam variabel input. Dalam metode ini semua kombinasi
input yang mungkin direpresentasikan pada map (peta). Fungsi logika yang terdiri
dari n variabel memiliki 2n kotak. Maksud penulisan variable pada peta (map) ini,
agar dalam peta hanya ada satu variable yang berubah dari bentuk komplemen
menjadi bentuk bukan komplemen. Karnaugh Map merupakan pengganti persamaan
aljabar boole.
Peta Karnaough adalah sususnan segiempat beraturan yang mengikuti pola
2n , dimana n adalah jumlah variable masukan pada rangkaian logika. Setiap
segiempat berisi kombinasi variable input dan komplemennya (Eliyati, Indrawati, &
Syari, 2006, hal. 28).
Peta Karnough atau lebih dikenal dengan istilah K-map merupakan metode
grafis untuk menyederhanakan fungsi Boolean. Metode ini ditemukan oleh Maurice
Karnough pada tahun 1953. K-map ini terbentuk atau tersusun dari kotak-kotak
berbentuk bujur sangkar yang bersisian Setiap kotak merepresentasikan sebuah
minterm. Tiap kotak dikatakan bertetangga jika minterm-minterm yang
merepresentasikannya berbeda hanya sebuah literal. K-map dapat dibentuk dari
fungsi Boolean yang dispesifikasikan dengan ekspresi Boolean maupun fungsi yang
direpresentasikan dalam bentuk table kebenaran. Keluaran yang dikehendaki
ditandai dengan “1”. Sisanya ditandai 0. Banyaknya jumlah sel pada peta karnaugh
mengikuti aturan biner, yaitu 2 variabel diperlukan 2 2=4 sel, 3 variabel 23 = 8. Dan
jika 4 variabel 2 4 16 sel (Hariningsih, Astuti, & Astuti, 2014, hal. 238).

B. Kelebihan Metode Karnough Map


Meskipun aljabar Boole merupakan suatu sarana yang berguna untuk
menyederhanakan pernyataan logika, belum dapat dipastikan bahwa pernyataan
yang disederhanakan dengan aljabar Boole itu merupakan pernyataan yang paling

3
sederhana. Prosedur meminimumkan itu agak sulit dirumuskan karena tidak adanya
aturan yang jelas untuk menentukan langkah manipulasinya. Metode peta karnaugh
memberikan suatu prosedur yang mudah dan langsung dalam proses
penyederhanaan fungsi Boole. Metode pemetaan itu awalnya diusulkan oleh Veitch,
lalu dimodifikasi oleh Karnaugh. Itulah alasannya namanya dikenal sebagai diagram
Veitch atau Peta Karnaugh (K-Map).

C. Aplikasi Peta Karnough Map


Karnough-Map dapat berbentuk dalam beberapa variabel :

1. Peta Karnough Dua Variable

Fungsi logika dengan dua input A dan B dapat digambarkan dengan


menggunakan Karnaugh Map sebagai berikut :

Contoh 1 : Gambarkan K-Map untuk fungsi logika : F = AB’ + AB


Dengan menggunakan K-map, secara mudah dapat dilakukan penyederhanaan
fungsi logika, yaitu dengan cara membuat loop untuk output yang berlogika 1.
Loop dapat dilakukan untuk jumlah 2n. Dari loop yang ada ternyata variabel A
yang tidak berubah sehingga secara langsung dapat ditulis ekspresi output : F =
A.

4
Contoh 2 :

Suatu rangkaian logika diinginkan bekerja dengan cara tertentu, sesuai dengan
tabel kebenaran berikut:

Jika disusun ke dalam peta karnaugh ditulis sebagai berikut:

(Irwan Kurniawan, 2013, hal. 2)


2. Peta Karnough Tiga Variable
Peta Karnaugh menggambarkan harga/keadaan suatu fungsi untuk setiap
kombinasi masukan yang mungkin dibentuk. Jadi sebenarnya, peta Karnaugh
memetakan tabel kebenaran dalam kotak-kotak segi empat yang jumlahnya
tergantung dari jumlah peubah (variabel) masukan. Untuk fungsi dengan 2

5
peubah, peta Karnaugh akan terdiri atas 22 = 4 kotak, untuk 3 peubah petanya
akan terdiri atas 23 = 8 kotak dan seterusnya untuk n peubah petanya akan terdiri
atas 2n kotak. Setiap kotak berisi 0 atau 1 yang menunjukkan keadaan fungsi
untuk kombinasi masukan yang diwakili kotak bersangkutan (Tocci, Widmer, &
Moss, 2007).
Untuk fungsi dengan 2 peubah peta Karnaugh disusun seperti
yangditunjukkan dalam Gambar 1.1. Untuk penamaan seperti pada Gambar
1.1(a), kolom dalam peta mewakili peubah A sedangkan barisnya mewakili
peubah B. Dalam Gambar 3.1(b), kolom mewakili harga B sedangkan baris
mewakili harga A.

Gambar 1.1. peta carnough 2 map

Harga yang akan diisikan dalam kolom 0 baris 0 menunjukkan harga


fungsi untuk kombinasi A= 0 dan B= 0. Untuk gambar (a), kolom 1 baris 0
menunjukkan harga fungsi untuk kombinasi masukan A = 1 dan B = 0. Sebagai
contoh, dalam Gambar 1.2 ditunjukkan peta untuk f = A B + A B.

Gambar 1.2. peta carnough untuk fungsi f = AB + AB

Setiap kotak diisi sesuai dengan harga yang sesuai dengan harga yang
diperoleh dari tabel kebenarannya. Perhatikan bahwa kolom 0 baris 1 yang

6
sesuai dengan harga fungsi untuk sukumin AB (A=0, B=1) diisi dengan 0 karena
untuk kombinasi masukan ini, f=0. Untuk A=1 dan B=0, f=1 sehingga kolom 1
baris 0 diisi 1. Kotak kotak lain diisi sesuai dengan harga fungsi f. Tampak
bahwa pengisian peta Karnaugh semata-mata memindahkan tabel kebenaran
untuk f ke dalam kotak-kotak dalam peta. Biasanya hanya harga 1 yang diisikan
ke dalam peta sedangkan harga 0 dibiarkan saja kosong. Dengan perjanjian
seperti ini, maka setiap kotak yang kosong sudah diartikan sebagai 0. Ini
sebenarnya hanyalah mengurangi kesan sesak pada peta itu dan kalaupun diisi
tidaklah mengubah artinya. Tetapi bila kita mau mencari bentuk minimum
daripada fungsi dalam bentuk perkalian dari pada jumlah, artinya
mengekspansikannya ke sukumax, dimana kita tertarik hanya pada harga 0
fungsi, maka sebaiknya hanya harga-harga 0 yang kita isikan ke dalam peta.
Sekarang perhatikan bentuk sukumin yang diwakili oleh kotak-kotak
yang berisi 1 dalam Gambar 1.2 di atas. Dapat dilihat bahwa perjumlahannya,
yaitu f = A B + A B, yang dapat juga diperoleh dari tabel kebenaran, sebenarnya
dapat disederhanakan menjadi:
f = (A+ A) B
=B
Dari peta Karnaugh, ini dapat dilihat dengan mudah karena kotak yang
berisi 1 yang berdekatan harganya dapat dinyatakan dengan 00 dan 10. Dari
kedua kode ini, kelihatan bahwa pada posisi pertama terjadi perubahan dari 0 ke
1 sedangkan pada posisi kedua tetap/sama dengan 0. Karena posisi pertama
mewakili A dan kedua mewakili B, maka peubah A akan hilang dari
sukuminnya, dan karena harga posisi kedua yang sesuai dengan B harganya 0,
maka B akan muncul dalam bentuk komplemennya sehingga kita peroleh f = B.
Dalam hal ini kotak 00 (AB) bergabung dengan kotak 10 (AB) membentuk
faktor gabungan f = x0 = B.
Untuk 3 peubah dapat dibentuk 23 = 8 macam kombinasi. Ini berarti
bahwa untuk memetakan harga fungsi dengan tiga peubah dalam peta Karnaugh
dibutuhkan 8 kotak. Peta dengan 8 kotak ini dapat digambarkan mendatar atau

7
tegak dan pemberian nama peubahpun dapat dimulai dari kolom maupun baris.
Yang harus dipegang adalah bahwa penentuan harga desimal dari kode biner
setiap sukumin harus tetap sesuai urutan pemberian nama peubah itu dalam peta.
Pada Gambar 1.3 ditunjukkan beberapa kemungkinan bentuk peta Karnaugh
untuk fungsi 3 peubah A, B, dan C.
Kalau dalam peta dengan dua peubah hanya 1 peubah yang diwakili tiap
baris dan kolom, maka untuk 3 peubah, setiap kolom (baris) menunjukkan 2
peubah dan baris (kolom) menunjukkan 1 peubah. Untuk menentukan harga
setiap peubah untuk setiap kotak, maka harus dipegang bahwa setiap dua kotak
yang berdekatan hanya satu peubah yang boleh berbeda keadaan. Perhatikan
penomoran kolom pada Gambar 1.3(a) dan (b) dan penomoran baris pada
Gambar 1.3(c) dan (d). Ini harus dipenuhi agar dua kotak yang berdekatan dapat
bergabung. Setiap dua kotak yang bergabung maka satu peubah hilang dari
sukumin gabungannya dan bila 4 kotak bergabung maka 2 peubah akan hilang
dari sukumin gabungannya.

Gambar 1.3. bentuk peta karnough untuk fungsi 3 peubah

Secara umum, n peubah akan hilang dari sukumin gabungannya bila 2 n


kotak bergabung. Untuk tiga peubah, bila 8 ( 23 ) kotak bergabung, maka 3
peubah akan hilang dari sukumin gabungannya dan ini terjadi bila semua kotak
terisi 1 yang berarti bahwa untuk semua kombinasi masukan, f= 1.

8
Dalam Gambar 1.3, setiap kotak ditandai dengan nomor sukuminnya, mi,
untuk i= 0,1,2, .., 7. Ini perlu diingat untuk mempermudah pengisian peta bila
fungsi yang akan disederhanakan diberikan dalam bentuk perjumlahan nomor
sukumin (sigma mi) (Amin, 2014).
3. Peta Karnough Empat Variable
Untuk 4 peubah dibutuhkan peta Karnaugh dengan 16 kotak dalam
susunan 4 x 4 kotak. Kalau keempat peubah tersebut disebut dengan nama A, B,
C, dan D, maka kolom dapat dipakai untuk menyatakan harga/ keadaan A dan B
sedangkan baris menyatakan harga C dan D atau kolom menyatakan C dan D
dan baris menyatakan A dan B. Bagaimanapun juga, aturan bahwa 2 kotak yang
berdekatan hanya berbeda satu peubah harus tetap dipegang. Urutan penomoran
serupa dengan yang dilakukan pada peta untuk 3 peubah di depan, seperti yang
ditunjukkan juga pada Gambar 3.6(a). Perlu diperhatikan bahwa kolom paling
pinggir kanan dan kiri, begitu juga baris paling atas dan paling bawah, adalah
berdekatan sehingga dapat bergabung. Sebagai contoh, pada Gambar 3.6(b)
ditunjukkan penyederhanan fungsi:
f = sigma m (0,2,8,10,12,14).

Dengan melakukan penggabungan seperti yang ditunjukkan pada Gambar


3.6 (b), yaitu penggabungan sukumin (0,2,8,10) dan (8,10,12,14), maka fungsi
minimum hasil penggabungan adalah:
f = BD + A D

9
Perhatikanlah penggabungan kotak-kotak pada baris bawah dan atas serta
penggabungan kotak-kotak di sudut. (Munir, 2014).
D. Metode penyederhanaan dengan Peta Karnaugh
Pengelompokan Jika sel-sel dalam peta karnaugh terisi berdekatan, maka
dapat dilakukan pengelompokan, pengelompakan yang paling sederhana dan dasar
adalah pengelompokan secara berapasangan

1. Pegelompokan secara berpasangan (2 sel berdekatan baris atau kolom) Contoh


1:

Bilangan “1” pertama menyatakan perkalian ABC dan “1” kedua menyatakan
A𝐵̅C. Jika kita lihat pasangan dari 2 buah sel (garis merah) yang dibentuk pada
peta Karnaugh diatas, hanya ada satu variabel yang mengalami perubahan
bentuk (dari non komplemen (𝐵) menjadi kompleman (𝐵̅ ), sementara variabel
lainnya ( A dan C) tidak mengalami perubahan. Sehingga variabel B dapat
dihapus, tersisa variabel A dan C saja , dan hasilnya akan menjadi .

Pembuktian dengan aljabar bolean :

Y = ABC +A𝐵̅ 𝐶

Y = AC(𝐵̅ + 𝐵)

Y = AC

Contoh :

10
Pengelompokan dengan pasangan kuad (4)

Contoh 1:

Variabel C dan D dan komplemennya terhapus

Hasilnya : AB

Contoh 2 :

Variabel B dan D dan komplemennya akan Terhapus

Hasilnya : AC

11
Contoh 3 :

Variabel A dan C dan komplemennya akan terhapus

Hasilnya : BD

Pengelompokan dengan pasangan Oktat (8)

Pengelompokan Oktat akan menghapus 3 varibel dan komplemen-


komplemennya. Dari contoh diatas variabel A C D beserta komplemennya akan
terhapus sehingga hasilnya adalah B.

2. Redudant/Overlaing
Kelompok Overlaping/redundant dapat dihapus untuk menyederhanakan
rangkaian logika. Sehingga hasilnya adalah

Y = B𝐶̅ D + ACD

12
3. Penggulungan

4. Keadaan tidak peduli


Variabel x pada peta karnough dapat dianggap sebagai logika “1” atau logika
“0” tergantung kondisi yang mana yang lebih menguntunkan

Keadaan Don’t care adalah kondisi nilai peubah yang tidak diperhitungkan oleh
fungsinya. Artinya adalah baik nilai 0 atau nilai 1 dari peubah Don’t Care tidak
berpengaruh pada hasil fungsi tersebut. Dalam menyederhanakan fungsi
Boolean dengan K-map yang memuat kondisi Don’t Care ada dua hal penting
yang dijadikan pegangan. Pertama kita anggap semua nilai Don’t Care ( yang
disimbolkan dengan “V” ) sama dengan satu kemudian membentuk kelompok

13
sebesar mungkin dengan melibatkan angka satu yang lain termasuk tanda “V”
tersebut. Kedua semua nilai yang bersimbol “V” yang tidak termasuk dalam
kelompok tersebut kita anggap bernilai nol. Dengan cara ini semua keadaan
ysang bersimbol “V” telah dimanfaatkan semaksimal mungkin. Kita boleh
melakukannya secara bebas sebab keadaan Don’t Care dapat diperlakukan
sebagai 0 atau 1 terserah pada kebutuhan kita.

Minimisasi fungsi Boolean berikut (hasil penyederhanaan dalam bentuk baku


SOP f(w, x, y, z) = S (1, 3, 7, 11, 15) dengan kondisi don’t care adalah d(w, x,
y, z) = ∑ (0, 2, 5). Peta Karnough untuk fungsi tersebut adalah :

(Hariningsih, Astuti, & Astuti, 2014, hal. 240)

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan materi-materi diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Karnaugh Map adalah suatu metode termudah untuk penyederhanaan ekspresi
logika sampai enam variabel input. Peta Karnough atau lebih dikenal dengan istilah K-
map merupakan metode grafis untuk menyederhanakan fungsi Boolean. Metode ini
ditemukan oleh Maurice Karnough pada tahun 1953. K-map ini terbentuk atau tersusun
dari kotak-kotak berbentuk bujur sangkar yang bersisian Setiap kotak
merepresentasikan sebuah minterm. Tiap kotak dikatakan bertetangga jika minterm-
minterm yang merepresentasikannya berbeda hanya sebuah literal. K-map dapat
dibentuk dari fungsi Boolean yang dispesifikasikan dengan ekspresi Boolean maupun
fungsi yang direpresentasikan dalam bentuk table kebenaran. Keluaran yang
dikehendaki ditandai dengan “1”. Sisanya ditandai 0. Banyaknya jumlah sel pada peta
karnaugh mengikuti aturan biner, yaitu 2 variabel diperlukan 2 2=4 sel, 3 variabel 23 =
8. Dan jika 4 variabel 2 4 16 sel.

Adapun kelebihan-lelebihan dari kernaough map ini salah satunya yaitu aljabar
Boole merupakan suatu sarana yang berguna untuk menyederhanakan pernyataan
logika. Dengan menggunakan kernaough map memang belum dapat menurunkan
dengan mudah tetapi terdapat banyak kelebihan-kelebihan didalamnya.
Adapun dalam penyampaian materinya terdapat tiga jenis peta carnough map yaitu:
1. Peta karnouhg map dua variabel, 2. Peta karnough map tiga variabel, dan 3. Peta
karnough empat variabel. Masing-masing jenis dijelaskan dengan rinci didalam makalah
ini.
Adapun cara-cara penyederhanaan persamaan karnough map yaitu sebagai berikut :
Dengan menggunakan pengelompokan secara berpasangan, odudant/overlaing,
penggulungan dan keadaan tidak peduli. Semua metode diatas telah dijelaskan secara
terperinci didalam makalah ini.

15
B. Saran
Saran untuk makalah ini adalah:
1. Semoga lebih banyak lagi makalah yang berisi tentang Penyederhanaan
Rangkaian Kombinasi dengan Teorema Karnough Map, sehingga memudahkan
pembaca lebih memahami tentang kepribadian manusia.
2. Semoga dosen pengampu mata kuliah berkenan memberi saran dan masukan
pada makalah ini, sehingga makalah tentang Penyederhanaan Rangkaian
Kombinasi dengan Teorema Karnough Map menjadi makalah yang baik dan
benar.
3. Penyusun hendaknya dapat lebih mengembangkan lagi makalah yang berisi
tentang Penyederhanaan Rangkaian Kombinasi dengan Teorema Karnough
Map.
4. Diharapkan dengan adanya makalah ini, pembaca juga dapat membuat karya
tulis semacam ini dengan lebih mengembangkan lagi sesuai dengan
perkembangan zaman.

16
DAFTAR PUSTAKA
Amin, M. (2014). Aircraft Electrical Electronics. Jakarta: BSE.

Eliyati, N., Indrawati, & Syari, A. (2006, 11 04). Penyederhanaan Ungkapan Boole Dari Suatu
Rangkaian Logika Dengan Metode Peta Karnough. Jurnal Penelitian Sains, 27-34.

Hariningsih, S., Astuti, E. Z., & Astuti, S. (2014). IMPLEMENTASI PETA KARNOUGH
UNTUK MENYELESAIKAN SUATU MASALAH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-
HARI. Techno.COM, 13(4), 238-244.

Irwan Kurniawan. (2013). Diktat Elektronika Digital- Persamaan SOP dan Peta Karnaugh.
Jambi: Politeknik Jambi.

Munir, R. (2014). matematika diskrit. bandung: informatika bandung.

Tocci, R. J., Widmer, N. S., & Moss, G. L. (2007). Digital System : Principles And
Applications, Tenth Edition. New York: Prentice Hall.

17

Anda mungkin juga menyukai