Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Melita diar pramesti

NIM :5140111060

KELAS :Akuntasi A S-1

-Contoh permasalahan riil expor dan impor di negara indonesia dan alasan
mengapa bisa terjadi

1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri

Perbedaan iklim dan cuaca menyebabkan negara negara di dunia memiliki sumber daya yang
berbeda beda. Dengan perdagangan intersasional, Masyarakat dalam suatu negara dapat
mengkonsumsi barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Misalnya saja: Indonesia
belum dapat memproduksi mobil balap. Melalui perdagangan internasional, masyarakat bisa
memperoleh mobil balap dari negara yang memproduksinya, dengan cara mengimpornya dari
negara pem-produksi.

2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi


Sebab utama kegiatan perdagangan luar negri adalah untuk memperoleh keuntungan yang
diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang
sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila
negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negri.Sebagai contoh : Amerika Serikat
dan Jepang mempunyai kemampuan untuk memproduksi kain. Akan tetapi, Jepang dapat
memproduksi dengan lebih efesien dari Amerika Serikat. Dalam keadaan seperti ini, untuk
mempertinggi keefisienan penggunaan faktor-faktor produksi, Amerika Serikat perlu
mengurangi produksi kainnya dan mengimpor barang tersebut dari Jepang. Dengan
mengadakan spesialisasi dan perdagangan, setiap negara dapat memperoleh keuntungan
sebagai beriku. Faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap negara dapat digunakan dengan
lebih efesien. Setiap negara dapat menikmati lebih banyak barang dari yang dapat diproduksi
dalam negeri.
-Contoh kasus apresiasi dan depresiasi dalam nilai tukar nominal dan nilai
tukar rill

Nilai Tukar Nominal, Nilai Tukar Riil dan Hubungannya dengan Neraca
Perdagangan Nilai tukar mata uang suatu negara dibedakan atas nilai
tukar nominal dan nilai tukar riil. Nilai tukar nominal
merupakan harga relatif mata uang dua negara. (Mankiw, 2003:127).
Misalnya, USD 1 bernilai seharga Rp 9.500,- di pasar uang. Sedangkan
nilai tukar riil berkaitan dengan harga relatif dari barang-barang di antara
dua negara. Nilai tukar riil menyatakan tingkat, dimana pelaku ekonomi
dapat memperdagangkan barang-barang dari suatu negara untuk
barang-barang dari negara lain.

keputusan Bank Indonesia yang menetapkan perubahan manajemen


nilai tukar menjadi sistem mengambang. Perubahan manajemen yang
drastis ini berawal dari kondisi moneter yang berubah pada saat
memasuki pertengahan tahun 1997 (Goeltom dan Suardhani, 1997).
Rupiah mendapatkan tekanan-tekanan depresiatif yang sangat
besar diawali dengan krisis nilai tukar di Thailand dan menyebar ke
negara ASEAN lainya. Nilai tukar rupiah secara
simultan mendapatkan tekanan yang cukup berat karena besarnya
kapital outflowakibat hilangnya kepercayaan investor asing terhadap
prospek perekonomian Indonesia. Tekanan terhadap nilai tukar tersebut
diperberat lagi dengan semakin maraknya kegiatan spekulatif buble
sehingga sejak krisis berlangsung nilai tukar sempat mengalami
depresiasi hingga mencapai 75% (Goeltom, 1998).Perubahan nilai tukar
dapat mengubah harga relatif suatu produk menjadi lebih mahal atau
lebih murah, sehingga nilai tukar terkadang digunakan sebagai alat
untuk meningkatkan daya saing (mendorong ekspor). Perubahan posisi
ekspor inilah yang kemudian berguna untuk memperbaiki posisi neraca
perdagangan. Pemahaman mengenai hubungan antara nilai tukar
dengan neraca perdagangan maupun output merupakan hal yang
penting bagi pengambil kebijakan ekonomi. Berdasarkan uraian di atas,
kajian ini bertujuan untuk (1) mempelajari
perkembangan ekspor Indonesia; dan (2) mengkaji ulang hubungan
antara nilai tukar dengan ekspor berdasarkan
data Indonesia

Anda mungkin juga menyukai