Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian Konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih
(bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam
suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri
fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.
Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan
situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang
tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok
masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya
masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai
sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi.
Sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.

Gambar 1 : Konflik sosial di masyarakat

Pengertian konflik sosial menurut para ahli :

1. Konflik sosial adalah alat untuk memperoleh hal-hal yang langka, seperti
status, kekuasaan, dan sebagainya. (Robert M.Z. Lawang)
2. Konflik sosial sebagai pertengkaran, tabrakan, perjuangan, kontes
pertentangan kepentingan, pendapat atau tujuan, perselisihan mental,
penderitaan ”. (Cassel Concise dalam Lacey 2003).

Pengertian tersebut memberikan penjelasan bahwa konflik sosial adalah suatu


pertarungan, suatu benturan, suatu pergulatan, pertentangan kepentingan, opini-
opini atau tujuan-tujuan, pergulatan mental, penderitaan batin.

1. Pertentangan atau pertikaian atau konflik adalah suatu proses yang dilakukan
orang atau kelompok manusia guna memenuhi tujuannya dengan jalan
menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan kekerasan. (Soerjono
Soekanto 1989:86) Oleh karena itu, konflik diidentikkan dengan tindak
kekerasan.
2. Konflik adalah suatu pertentangan yang terjadi antara apa yang diharapkan
oleh seorang terhadap dirinya, orang lain, orang dengan kenyataan apa yang
diharapkan (Mangkunegara, 2001).

Macam-Macam Konflik
1. Macam-Macam Konflik Berdasarkan Pihak Yang Terlibat Di Dalamnya
 Konflik dalam diri individu (conflik within the individual), yaitu konflik
yang terjadi karena memilih suatu tujuan yang saling bertentangan, atau
karena suatu tuntutan tugas yang terlampau banyak untuk di tinggalkan.
Contohnya : konflik antara dua orang remaja atau konflik suami dengan
istrinya.
 Konflik antar-individu (conflik among individual), yaitu suatu konflik yang
terjadi karena adanya suatu perbedaan kepribadian antara individu yang satu
dengan individu yang lainnya.
 Konflik antar individu dan kelompok (conflik among individual and
groups), yaitu suatu konflik yang terjadi karena terdapat suatu individu yang
gagal beradaptasi dengan norma-norma kelompok dimana tempat dia
bekerja.
 Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama (conflik among
groups in the same organization) yaitu suatu konflik yang terjadi karena
setiap kelompok mempunyai tujuan tersendiri dan berbeda yang ingin di
capai.
 Konflik antar organisasi (conflik among organization), yaitu suatu konflik
yang terjadi karena suatu tindakan yang dilakukan oleh anggota organisasi
yang menimbulkan suatu dampak negatif bagi anggota organisasi lain.
 Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda (conflik among
individual in different organization), yaitu suatu konflik yang terjadi karena
sikap atau perilaku dari anggota organisasi yang berdampak negatif anggota
organisasi lain.

Gambar 2 : Konflik Individu


2. Macam-Macam Konflik Berdasarkan Fungsinya

 Konflik konstruktif, yaitu suatu konflik yang memiliki nilai positif kepada
suatu pengembangan organisasi.
 Konflik destruktif, yaitu suatu konflik yang mempunyai dampak negatif
kepada suatu pengembangan organisasi.

3. Macam-Macam Konflik Berdasarkan Posisi Seseorang dalam Struktur


Organisasi

 Konflik vertikal, yaitu suatu konflik yang terjadi antara karyawan yang
mempunyai jabatan yang tidak sama dengan dalam suatu organisasi.
 Konflik horizontal, yaitu suatu konflik yang terjadi karena
mempunyai kedudukan/jabatan yang sama atau setingkat dalam suatu
organisasi.
 Konflik garis staf, yaitu suatu konflik yang terjadi karyawan yang memegang
suatu posisi komando, dengan pejabat staf sebagai penasehat dalam suatu
organisasi.
 Konflik peran, yaitu suatu konflik yang terjadi karena individu
mempunyai peran yang lebih dari satu.

4. Macam-Macam Konflik Berdasarkan Dampak Yang Timbul

 Konflik fungsional, yaitu suatu konflik yang memberikan manfaat atau


sebuah keuntungan bagi organisasi yang dapat dikelola dan dikendalikan
dengan baik.
 Konflik Infungsional,yaitu suatu konflik yang dampaknya merugikan orang
lain.

5. Macam-Macam Konflik Berdasarkan Sumber Konflik

 Konflik tujuan, yaitu suatu konflik yang terjadi karena adanya suatu
perbedaan individu, organisasi atau kelompok yang memunculkan suatu
konflik
 Konflik peranan, yaitu suatu konflik yang terjadi karena adanya peran yang
lebih dari satu.
 Konflik nilai, yaitu suatu konflik yang terjadi karena adanya suatu perbedaan
perbedaan nilai yang dianut oleh seseorang berbeda dengan sebuah nilai
yang dianut oleh organisasi atau kelompok.
 Konflik kebijakan, yaitu suatu konflik yang terjadi karena individu atau
kelompok tidak sependapat dengan suatu kebijakan yang diambil oleh
organisasi.

6. Macam-Macam Konflik Berdasarkan Bentuknya

 Konflik realistis, yaitu suatu konflik yang terjadi karena adanya kekecewaan
individu atau kelompok atas tuntutannya.
 Konflik nonrealistif, yaitu suatu konflik yang terjadi karena suatu kebutuhan
yang meredakan ketegangan.
7. Macam-Macam Konflik Berdasarkan Tempat Terjadinya

 Konflik in-group, yaitu suatu konflik yang terjadi dalam suatu kelompok atau
masyarakat sendiri
 Konflik out-group, yaitu suatu konflik yang terjadi antara suatu kelompok
atau masyarakat dengan suatu kelompok atau masyarakat lain.

8. Macam-Macam Konflik Berdasarkan Pendapat Dahrendorf

 Konflik antara atau dalam peran sosial, yaitu seperti antara peran
seseorang dalam keluarga dan peran dalam pekerjaan (profesi).
 Konflik antara kelompok-kelompok sosial,
yaitu suatu Konflik antara kelompok yang terorgansiasi dengan kelompok
yang tidak terorganisasi,
 Konflik antara satuan nasional, yaitu seperti konflik antara KPK dan Porli
dalam menangani kasus tertentu.
 Konflik antar negara atau antara negara dan organisasi internasional

Dampak Positif Konflik

 Adanya yang memperjelas suatu aspek-aspek kehidupan yang belum jelas


atau belum tuntas dipelajari
 Adanya suatu penyesuaian kembali norma dan nilai yang diserta dengan
suatu hubungan sosial dalam kelompok yang bersangkutan.
 Adanya Jalan untuk mengurangi suatu ketegangan antar individu dan antar
kelompok
 Untuk mengurangi atau menekan adanya suatu pertentangan yang terjadi
dalam masyarakat
 Untuk membantu menghidupkan kembali norma lama dan menciptakan
norma baru

Dampak Negatif Konflik

 Untuk meningkatkan sebuah solidaritas sesama anggota kelompok yang


mengalami sebuah konflik dengan kelompok lain.
 Adanya suatu keretakan hubungan antar anggota kelompok, seperti akibat
dari konflik antar suku
 Akan menimbulkan suatu perubahan kepribadian pada individu, seperti
adanya rasa benci dan saling curiga akibat perang
 Akan mengakibatkan suatu kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa
manusia
 Adanya dominasi, juga penaklukan, yang terjadi pada salah satu pihak yang
terlibat dalam konflik.
TUGAS IPS

KONFLIK / PERTENTANGAN

DIBUAT OLEH :
ADITYA PRATAMA PUTRA
DEVAN DHANURY
HARIS RUSLI HASAN
PUTRIA RARASATI
RINA APRINA
KELAS : VII.9

SMP NEGERI 27 PALEMBANG


2018/2019

Anda mungkin juga menyukai