Anda di halaman 1dari 16

PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN JASA PADA PT GARUDA INDONESIA

(PERSERO)

(Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Pemasaran Jasa)

Disusun Oleh : NIM


Arrasy Qisthy Subekti 201711550
Muhammad Agus Chafid 201711502

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MURIA KUDUS


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penerbangan sipil Indonesia tercipta pertama kali atas inisatif Angkatan Udara Republik
Indonesia (AURI) dengan menyewakan pesawat yang dinamai “Indonesian Airways” kepada
pemerintah Burma pada 26 Januari 1949. Peran “Indonesian Airways” pun berakhir setelah
disepakatinya Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 1949. Seluruh awak dan pesawatnya pun
baru bisa kembali ke Indonesia pada 1950. Setibanya di Indonesia, semua pesawat dan fungsinya
dikembalikan kepada AURI ke dalam formasi Dinas Angkutan Udara Militer.

Dengan ditandatanganinya perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 1949 maka
Belanda wajib menyerahkan seluruh kekayaan pemerintah Hindia Belanda kepada pemerintahan
Republik Indonesia Serikat (RIS) termasuk maskapai KLM-IIB (Koninklijke Luchtvaart
Maatschappij- Inter-Insulair Bedrijf). KLM-IIB merupakan anak perusahaan KLM setelah
mengambil alih maskapai swasta K.N.I.L.M (Koninklijke Nederlandshindische Luchtvaart
Maatschappij) yang sudah eksis sejak 1928 di area Hindia Belanda.

Pada 21 Desember 1949 dilaksanakan perundingan lanjutan dari hasil KMB antara
pemerintah Indonesia dengan maskapai KLM mengenai berdirinya sebuah maskapai nasional.
Presiden Soekarno memilih dan memutuskan “Garuda Indonesian Airways” (GIA) sebagai nama
maskapai ini. Dalam mempersiapkan kemampuan staf udara Indonesia, maka KLM bersedia
menempatkan sementara stafnya untuk tetap bertugas sekaligus melatih para staf udara
Indonesia. Karena itulah pada masa peralihan ini Direktur Utama pertama GIA merupakan orang
Belanda, Dr. E. Konijneburg. Armada pertama GIA pertama pun merupakan peninggalan KLM-
IIB dan bukan armada “Indonesian Airways” milik AURI.

Sehari setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia (RI) oleh Belanda, yaitu tanggal 28
Desember 1949, dua buah pesawat Dakota (DC-3) berangkat dari bandar udara Kemayoran,
Jakarta menuju Yogyakarta untuk menjemput Soekarno dibawa kembali ke Jakarta yang
sekaligus menandai perpindahan kembali Ibukota RI ke Jakarta. Sejak saat itulah GIA terus
berkembang hingga dikenal sekarang sebagai Garuda Indonesia.

Setahun kemudian, di tahun 1950, Garuda Indonesia menjadi perusahaan negara. Pada
periode tersebut, Garuda Indonesia mengoperasikan armada dengan jumlah pesawat sebanyak 38
buah yang terdiri dari 22 DC-3, 8 Catalina kapal terbang, and 8 Convair 240. Armada Garuda
Indonesia terus bertambah dan akhirnya berhasil melaksanakan penerbangan pertama kali ke
Mekah membawa jemaah haji dari Indonesia pada tahun 1956. Tahun 1965, penerbangan
pertama kali ke negara-negara di Eropa dilakukan dengan Amsterdam sebagai tujuan terakhir.

Sepanjang tahun 1980-an, Garuda Indonesia melakukan revitalisasi dan restrukturisasi


berskala besar untuk operasi dan armadanya. Hal ini mendorong perusahaan untuk
mengembangkan program pelatihan yang komprehensif untuk awak kabin dan awak darat
Garuda Indonesia dan mendirikan fasilitas pelatihan khusus di Jakarta Barat dengan nama
Garuda Indonesia Training Center. Armada Garuda Indonesia dan kegiatan operasionalnya
mengalami revitalisasidan restrukturisasi besar-besarandi sepanjang tahun 1980-an. Hal ini
menuntut Perusahaan merancang pelatihan yang menyeluruh bagi karyawannya dan mendorong
Perusahaan mendirikan Pusat Pelatihan Karyawan, Garuda Indonesia Training Center di Jakarta
Barat.

Seiring dengan upaya pengembangan usaha, di awal tahun 2005, Garuda Indonesia memiliki
tim manajemen baru, yang kemudian membuat perencanaan baru bagi masa depan Perusahaan.
Manajemen baru Garuda Indonesia melakukan evaluasi ulang dan restrukturisasi Perusahaan
secara menyeluruh dengan tujuan meningkatkan efisiensi kegiatan operasional, membangun
kembali kekuatan keuangan yang mencakup keberhasilan Perusahaan dalam menyelesaikan
restrukturisasi utang, menambah tingkat kesadaran para karyawan dalam memahami pelanggan,
dan yang terpenting memperbarui dan membangkitkan semangat karyawan Garuda Indonesia.

Penyelesaian seluruh restrukturisasi utang Perusahaan mengantarkan Garuda Indonesia siap


untuk mencatatkan sahamnya ke publik pada 11 Februari 2011. Perusahaan resmi menjadi
perusahaan publik setelah penawaran umum perdana atas 6.335.738.000 saham Perusahaan
kepada masyarakat. Saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11
Februari 2011 dengan kode GIAA. Salah satu tonggak sejarah penting ini dilakukan setelah
Perusahaan menyelesaikan transformasi bisnisnya melalu kerja keras serta dedikasi berbagai
pihak.

Garuda Indonesia “maskapai pembawa bendera Bangsa” saat ini melayani 83 destinasi di
seluruh dunia dan berbagai lokasi eksotis di Indonesia. Dengan jumlah penerbangan lebih dari
600 penerbangan per hari dan jumlah armada 196 pesawat di Januari 2017, Garuda Indonesia
memberikan pelayanan terbaik melalui konsep “Garuda Indonesia Experience” yang
mengedepankan keramahtamahan dan kekayaan budaya Indonesia.

Garuda Indonesia terus melaksanakan program transformasi secara berkelanjutan. Hasilnya,


kini Garuda Indonesia merupakan maskapai bintang lima, dengan berbagai pengakuan dan
apresiasi berskala internasional , diantaranya pencapaian ‘The World’s Best Cabin Crew” selama
empat tahun berturut-turut, dari tahun 2014 hingga 2017; "The World's Most Loved Airline
2016" dan “The World’s Best Economy Class 2013” dari Skytrax, lembaga pemeringkat
penerbangan independen berbasis di London.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Segmentasi Pasar PT Garuda Indonesia (Persero)

Secara teori segmentasi dapat diartikan sebagai proses mengelompokan pasar keseluruhan
yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau segmen yang memiliki kesamaan dalam hal
kebutuhan (Fandy : 2018). Bisa dikatakan . pemasaran menurut Fandy (2018) adalah falsafah
atau anggapan yang diyakini perusahaan sebagai dasar setiap kegiatannya dalam memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Bias dikatakan segmentasi pasar adalah suatu proses
mengelompokan konsumen yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang sama agar tercapainya
kepuasan konsumen. Segmentasi pasar yang dilakukan PT Garuda Indonesia (Persero) mensasar
segmen demografis, social dan pikiran dan perasaan.

Tabel 2.1 Basis Segmentasi Pasar Konsumen


Pasa Konsumen Akhir
Basis Segmentasi Contoh Segmen Pasar
Demografis
 Penghasilan a. Kurang dari Rp 500.000
b. Lebih dari Rp 5.00.000-1000.000
c. Rp 1.000.000 - 2.500.000
d. Rp 3.000.000 ke atas

Pikiran & Perasaan


 Manfaat yang dicari Kenyamanan, Ekonomi, Prestise
Sumber: Diadaptasi dari Pemasara Jasa Fandy Tjiptono (2018)

2.1.1 Segmentasi Demografis dari Segi Penghasilan

PT Garuda Indonesia mensasar konsumen dengan tingkat pendapatan perbulan lebih dari
3000.000 ke atas berdasarkan perbandingan harga tiket yang diberikan PT Garuda Indonesia
(Persero) dengan kompetitornya dengan rute penerbangan yang sama.
Tabel 2.2 Perbandingan Harga Tiket Pesawat
Perusahaan Kelas Rute Waktu Harga
Penerbangan Keberangkatan
PT Garuda Ekonomi Jakarta - Bali 15 Maret 2019 Rp1.950.000 -
Indonesia 5.400000
PT Lion Air Ekonomi Jakarta - Bali 15 Maret 2019 Rp1.150.000 -
1.400.000
Batik Air Ekonomi Jakarta - Bali 15 Maret 2019 Rp 1.443.000 -
1.900.000
Sumber: Traveloka.com Harga Tiket Pesawat 15 Maret 2019

Dari sampel harga tiket pesawat yang diumumkan oleh website penyedia tiket
(Traveloka.com) harga tiket pesawat garuda berada di harga yang paling tinggi diantara
maskapai penerbangan lainnya. Pada tahun 2018 PT Garuda Indonesia mengakusisi saham
perusahan penerbangan citylink dengan tujuan menggapai pasar bawah menengah.

2.1.2 Segmentasi Perasaan dan Pikiran (Psikografis) dari Segi Manfaat


Gambar 2.1 Harga Tiket Pesawat & Service yang diberikan

Sumber: Traveloka.com Harga Tiket Pesawat 15 Maret 2019


Dalam gambar 2.1 dapat dilihat dengan harga yang hampir sama dan kelas yang sama
(Ekonomi) PT Garuda Indonesia (Persero) dibandingkan maskapai penerbangan Batik Air , PT
Garuda Indonesia (Persero) memberikan 2 kelebihan lain yaitu hiburan di pesawat dan fasilitas
charger untuk perangkat elektronik. Dalam hal ini bisa dikatakan PT Garuda Indonesia (Persero)
mensasar konsumen yang mengincar segmen penerbangan yang dapat memberikan kenyamanan
bagi konsumen.

2.2 Penentuan Target Pasar PT Garuda Indonesia (Persero)

Target pemasaran PT Garuda Indonesia (Persero) adalah menarik peminat dari domestik
atau mancanegara. Hal tersebut telah dibuktikan dengan penambahkan berbagai jadwal
penerbangan ke beberapa negara di dunia. Garuda Indonesia sendiri memiliki target pasar untuk
kalangan atas, hal ini terbukti harga tiket yang jauh lebih tinggi dari kompetitor-komprtitor
lainnya.

Armada Garuda Indonesia yang pertama untuk melayani jaringan penerbangan di dalam
negeri terdiri dari 20 pesawat DC-3/C-47 dan 8 pesawat jenis PBY – Catalina Amphibi. Untuk
melebarkan sayapnya, Garuda kemudian mengadakan pembaruan armadanya yang tiba antara
bulan Oktober 1950 dan Februari 1958 sehingga menjadi : DC 3/C-47 20 pesawat, Convair liner
–240 8 pesawat, Convair liner- 340 8 pesawat, Convair liner – 440 8 pesawat, De Haviland
Heron 14 pesawat.

Jaringan penerbangan Garuda Indonesia kemudian diperluas meliputi seluruh wilayah


Republik Indonesia kecuali Irian Jaya sedangkan ke luar negeri menjangkau kota – kota
Singapura, Bangkok, dan Manila. Disebabkan alasan teknis maka seluruh pesawat De Haviland
Heron di hapus dari kekuatan armada Garuda. Selanjutnya antara tahun 1960 dan 1966 Garuda
Indonesia mendapatkan tambahan armadanya lagi berupa pesawat – pesawat bermesin jet seperti
: Convair liner 990 A 3 pesawat, Lockheed Electra L188C 3 pesawat, Douglas DC-8-55 1
pesawat.

Garuda semakin berkembang dan seluruh pesawatnya kemudian terdiri dari pesawat
bermesin jet. Kekuatan armadanya berturut – turut ditambah dengan tipe – tipe pesawat seperti;
Douglas DC-10, Boeing B-747, Airbus A-300, dan A-330. Kegiatan Garuda lainnya adalah
mengangkut ribuan jemaah haji setiap tahunnya. Selain itu Garuda Indonesia juga merupakan
sarana angkutan bagi kunjungan resmi Kepala Negara ke berbagai negara. Sebagai perusahaan
penerbangan pembawa bendera bangsa nasional, Garuda Indonesia berjuang sekuat tenaga dalam
menegakkan citra bangsa dan negara melalui pelayanannya. Kini jaringan penerbangan Garuda
Indonesia telah menjangkau seluruh wilayah Republik Indonesia, sedangkan keluar negeri
meliputi kota – kota di benua Asia, Australia dan Eropa.

Untuk target yang selanjutnya pada tahun 2019 adalah Garuda Indonesia ingin menjangkau
semua kalangan bawah. Hal tersebut dilakukan agar Garuda Indonesia dapat menjangkau semua
kalangan. Untuk menunjang target tersebut Garuda Indonesia akan menambah pesawat 50
Citilink. Citilink merupakan salah satu strategi Garuda dalam penerbangan Low Cost Carier atau
penerbangan murah. Walaupun Citilink penerbangan Low Cost namun dari sisi kualitas,
kenyamanan dan keamanannya adalah sama dengan Garuda Indonesia.

2.3 Positioning PT Garuda Indonesia (Persero)

Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk. berhasil memperbaiki


peringkatnya di dunia aviasi internasional. Berdasarkan pemeringkatan lembaga konsultan asal
Inggris, Skytrax, Garuda naik satu level ke peringkat 9 di tahun 2018 dari prestasi sebelumnya
di tahun 2017.

Skytrax berbasis di London, Inggris, berdiri sejak 1989. Pada 1999, Skytrax mulai
memperkenalkan skema pemeringkatan maskapai. Ada dua kategori besar dalam Skytrax
World Airline Award, yakni penghargaan global yang terdiri atas 16 kategori termasuk World's
Best Cabin Staff. Kategori besar kedua adalah penghargaan regional untuk berbagai tipe
maskapai dan kelas kabin.

Menurut laman Skytrax, tujuan penghargaan ini adalah untuk mengetahui tingkat
kepuasan pelanggan di seluruh dunia. Survei dilakukan secara online pada periode Agustus
2017- Mei 2018 dengan responden berjumlah sekitar 20-36 juta traveller yang berasal dari 100
negara lebih. Ada lebih dari 335 maskapai penerbangan yang disurvei. Mereka tidak perlu
mendaftar atau membayar untuk disurvei. PT Garuda Indonesia selain pernah meraih
penghargaan World's Best Cabin Staff 2014, 2015, 2016, 2017, dan 2018 juga memenangkan
kategori World's Most Loved Airline (2016); World's Best Economy Class dan Best Economy
Class Airline Seat (2013); World's Best Regional Airline dan The Best Regionsl Airline in
Asia (2012); dan Wold's Most Improved Airline (2010).

Selain itu PT Garuda Indonesia juga pernah meraih peringkat 5 Star Airline (2016 dan
2015); 4 Star Airline (2010); Top 7 Airlines (2014); Top 8 Airlines (2015 dan 2013); Top10
Airlines (2018 dan 2017); serta Top 11 Airlines (2016 dan 2012). Di tahun ini, Garuda masuk
dalam lima besar maskapai 5 Star Airline. Sehingga Garuda Indonesia menjadi market leader
dalam hal pelayanan jasa penerbangan di Indonesia.
Gambar 2.2 Piagam PT Garuda Indonesia

Sumber: www.garuda-indonesia.com

2.4 Strategi Produk PT Garuda Indonesia

PT Garuda Indonesia menggunakan strategi pelayanan dalam menarik pangsa pasar.


Berikut strategi yang dilakukan PT Garuda Indonesia :

1. Konsep Layanan (Garuda Indonesia Experience)


Garuda Indonesia Experience adalah konsep layanan baru yang menyajikan aspek-aspek
terbaik dari Indonesia kepada para penumpang. Mulai dari saat reservasi penerbangan
hingga tiba di bandara tujuan, para penumpang akan dimanjakan oleh pelayanan yang
tulus dan bersahabat yang menjadi ciri keramahtamahan Indonesia, diwakili oleh ‘Salam
Garuda Indonesia’ dari para awak kabin.
2. SkyPriority
SkyPriority merupakan fasilitas yang ditujukan kepada semua pelanggan istimewa
anggota aliansi berupa layanan karpet merah yang meliputi prioritas area check-in,
prioritas drop off bagasi, dan prioritas boarding, yang dapat dinikmati oleh penumpang
Elite Plus, First Class, dan Business Class. SkyPriority sengaja dipersiapkan untuk
memastikan konsistensi kualitas layanan bandara utama seluruh anggota aliansi. Terlepas
dari maskapai penerbangan atau program frequent flyer, SkyPriority telah dirancang
untuk memberikan kemudahan dan bantuan kepada para pelanggan istimewa sehingga
mereka dapat menikmati perjalanan bersama maskapai anggota aliansi.

2.5 Strategi Harga PT Garuda Indonesia (Persero)

Strategi harga yang dilakukan PT Garuda Indonesia bukanlah menurunkan harga. Harga
tiket garuda (Table 2.2 Perbandingan Harga Tiket Pesawat) merupakan harga yang paling tinggi
(lebih mahal 10% dari harga tiket yang diberikan maskapai lainnya) diantara maskapai
penerbangan, meskipun begitu pelayanan kelas ekonomi garuda sama dengan pelayanan kelas
bisnis di maskapai lainya hal tersebut dapat dilihat pada gambar Gambar 2.1 (Harga Tiket
Pesawat & Service yang diberikan)

Gambar 2.3 Strategi Harga Jasa PT Garuda Indonesia

Sumber: www.garuda-indonesia.com

2.6 Strategi Promosi dan Komunikasi PT Garuda Indonesia (Persero)

PT Garuda Indonesia memfokuskan promosi melalui situs web resmi PT Garuda


Indonesia yaitu https://www.garuda-indonesia.com berikut promosi yang dilakukan PT Garuda
Indonesia melalui situs resminya:
Tabel 2.3 Promo Reguler dan Promo Garuda Miles
Promosi Deskripsi
Promo Reguler Promo yang diberikan berdasarkan criteria-kriteria tertentu
1. Diskon Tiket pada Hari Raya Besar
2. Penawaran Khusus Bagi Nasabah BNI
3. Diskon Tiket saat menggunakan pembayaran
menggunakan Danamon Express
4. Diskon Hingga Rp 500.000 dengan Kartu Kredit UOB
5. Diskon Hingga 30% Mandiri FIESTAPOIN dan Cicilan
0% Mandiri Kartu Kredit
Promo Garuda Miles Promo yang ditujukan bagi konsumen yang berlangganan kartu
miles
Garuda Miles Regular Menukarkan jarak tempuh yang terakumulasi pada kartu miles
dengan potongan harga tiket dan reward lainnya
Garuda Miles Gold Menukarkan jarak tempuh yang terakumulasi pada kartu miles
dengan potongan harga tiket dan reward dengan tambahan :
1. Asuransi kecelakaan hingga Rp 1000.000.000
2. Refund Rp 600.000 bagi keterlambatan konsumen
Sumber: www.garuda-indonesia.com

2.7 Distribusi PT Garuda Indonesia

PT Garuda Indonesia menggunakan media online dalam penyaluran penjualan tiketnya,


baik melalui situs resmi penjualan online PT Garuda Indonesia dan juga media online pihak
ketiga (Third Party) yang sudah diverivikasi secara langsung oleh PT Garud Indonesia, berikut
situs yang melayani penyaluran tiket PT Garuda Indonesia :

1. Pihak ke-Tiga
Media online pihak ke-tiga yang menyalurkan penjualan tiket pesawat PT Garuda
Indonesia secara resmi adalah belitiket.com dan Traveloka.com
2. Garuda Online Sales (GOS)
Garuda Online Sales (GOS) adalah fasilitas berbasis web/internet untuk melakukan
proses reservasi tiket online yang diperuntukkan bagi seluruh GOS Member, baik di
Indonesia maupun luar Indonesia. Garuda Online Sales (GOS) bertujuan meningkatkan
penjualan Garuda Indonesia melalui perluasan akses saluran distribusi secara online
berbasis internet. Setiap anggota Garuda Online Sales (GOS Member) akan dapat
melakukan penjualan tiket Garuda Indonesia dan memperoleh komisi atas setiap tiket
yang terjual

2.8 Pengelolaan Sumber Daya Manusia PT Garuda Indonesia

Costumer Care Policy merupakan program yang dibuat PT Garuda Indonesia untuk
berkomitmen penuh untuk menanggapi setiap suara pelanggan (customer voice) yang
disampaikan oleh pelanggan baik berupa keluhan, saran maupun apresiasi berdasarkan ketentuan
standar baik dalam hal tenggat waktu maupun akurasi jawaban, berikut layanan yang diberikan
oleh Costumer Care policy

1. Garuda Indonesia berkomitmen penuh untuk menanggapi setiap suara pelanggan


(customer voice) yang disampaikan oleh pelanggan baik berupa keluhan, saran maupun
apresiasi berdasarkan ketentuan standar baik dalam hal tenggat waktu maupun akurasi
jawaban.

2. Dalam komitmen Garuda Indonesia untuk menyediakan layanan terbaik kepada


pelanggan setianya, Garuda Indonesia menyediakan akses penerimaan suara pelanggan,
sebagai berikut:

a. Website : https://www.garuda-indonesia.com
b. Email korporat: customer@garuda-indonesia.com

3. Customer voice berupa keluhan pelanggan yang akan ditindaklanjuti oleh Garuda
Indonesia adalah yang disertai dengan informasi lengkap detail penerbangan (nomor, rute
dan tanggal penerbangan), kode pembukuan dan/atau copy boarding pass.

4. Terhadap keluhan yang disampaikan, Garuda Indonesia akan menyampaikan initial


response atau tanggapan awal sebagai pernyataan bahwa laporan telah diterima dan akan
ditindaklanjuti.
5. Initial response akan disampaikan pada hari yang sama atau selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari setelah laporan diterima.

6. Initial response dapat disampaikan melalui surat tercatat / email / panggilan telepon
maupun pertemuan langsung.

7. Dalam proses penyelesaian keluhan, Garuda Indonesia dapat menghubungi kembali


pelanggan untuk memperoleh detail keluhan dan/atau data pendukung lainnya yang
dibutuhkan dalam proses investigasi lebih lanjut.

8. Tanggapan resmi akan diberikan oleh manajemen Garuda Indonesia baik di Head Office
atau di Branch Office pada kesempatan pertama setelah mendapatkan hasil klarifikasi.

9. Garuda Indonesia menggunakan media email, surat tercatat, telepon, kunjungan (visit)
dalam menyampaikan tanggapan resmi dengan tetap memperhatikan kaidah Good
Corporate Governance.

10. Bilamana dalam penyelesaian keluhan terdapat bentuk ganti rugi atas irregularity atau
ketidaknyamanan yang terjadi, maka untuk penerbangan domestik Garuda Indonesia
patuh terhadap ketentuan perundang-undangan Indonesia yang berlaku dan untuk
penerbangan internasional dapat mengacu pada Konvensi Warsawa 1929 atau Montreal
atau European Regulation (EC) No.261/2004 dengan syarat dan ketentuan yang berlaku
pada ketentuan tersebut.

2.9 Manajemen Kualitas PT Garuda Indonesia

PT Garuda Indonesia bergabung dengan “SkyTeam”, Aliansi yang beranggotakan


berbagai maskapai besar di dunia ini siap untuk mengembangkan ruang lingkupnya di Asia
Tenggara melalui Garuda Indonesia. Dengan bergabungnya perusahaan penerbangan terbesar di
Indonesia ini, SkyTeam menambah deretan kota-kota besar di Indonesia, termasuk Surabaya,
Denpasar, dan Medan ke dalam daftar panjang destinasi SkyTeam. Keuntungan yang diperoleh
dari kerjasama ini bukan hanya akses yang lebih besar, tetapi juga frekuensi penerbangan dan
konektivitas rute.
Gambar 2.4 Anggota SkyTeam

Sumber: www.garuda-indonesia.com

2.10 Kualitas Sistem Informasi PT Garuda Indonesia

PT Garuda Indonesia (Persero) pada 15 Januari 2015 meluncurkan program “Garuda


Indonesia New Digital Experience” dengan memperkenalkan sejumlah layanan digital terbaru
perusahaan yang terdiri dari: Garuda SocialMiles, Garuda Indonesia Youtube Brand Channel,
social media channel, serta tampilan baru website www.garuda-indonesia.com. Peluncuran
“Garuda Indonesia New Digital Experience” ini merupakan upaya Garuda Indonesia untuk
meningkatkan potensi pasarnya melalui pasar e-commerce dan digital, khususnya generasi muda,
melalui berbagai pengembangan platform digital yang kini dimiliki perusahaan, serta sebagai
bentuk upaya peningkatan layanan kepada pengguna jasa.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

PT Garuda Indonesia (Persero) memberikan kualitas terbaik bagi konsumennya baik dari

segi segmenting dengan mengakusisi saham citylink maka garuda saat ini mensasar semua pasar

konsumen tidak hanya pasar konsumen menengah atas, dari segi positioning dengan

mendapatkan penghargaan sebagai maskapai peringkat 9 di dunia ,dari segi distributing

pelayanan dengan membuat mitra dalam penjualan tiket , produk dengan memberikan kualitas

penerbangan yang maksimal, dan sistem informasinya dengan memperbarui sistem web

www.garuda-indonesia.com dimana informasi penerbangan, rute, pelayanan, promosi, sistem

SDM dapat diketahui secara transparan.


.
Daftar Pustaka

Agustina, Shinta. (2011). Manajemen Pemasaran. Malang: UB Press.

Garuda, Indonesia. (2019).Discover Experience dan Penawaran Diperoleh 10 Maret 2019


https://www.garuda-indonesia.com

Garuda, Indonesia. (2017).Company Profile. Diperoleh 10 Maret 2019.


https://www.youtube.com/watch?v=n8SfoIPDkZc

Keegan, J Waren. (2007). Manajemen Pemasaran Global. Edisi ke-6. Jakarta: PT Macanan
Jaya Cemerlang

Tjiptono, Fandy. (2018). Pemasaran Jasa. Yogyakarta: ANDI

Anda mungkin juga menyukai