Anda di halaman 1dari 30

PAPER OUTLINE

PART 1 Mc. Donald’s Overview


1.1 Sejarah Singkat Mc. Donald’s
1.2 Mc. Donald’s di Indonesia
1.3 Sistem Bisnis dan Operasional Mc. Donald’s
1.3.1 Front Line and Kitchen Operation
1.3.2 Dhrive Thru Operation
1.3.3 Konvensional Order
1.3.4 Self Ordering KIOSK Mc.Donald’s
1.4 Mc. Donald’s Business Competitor

PART 2 Mc. Donalds Business, Strategy, and Organization


2.1 Competitive Advantages Mc. Donald’s
2.2 Corporate Strategy Mc. Donald’s
2.3 Business Strategy Mc. Donald’s
2.4 Analisi Lima Kekuatan Porter

PART 3 Mc. Donald’s Information System and Technology


3.1 Implementasi Sistem dan Teknologi Informasi di Mc. Donald’s
3.1.1 Transaction Information System (TIS)
3.1.2 Management Information System (MIS)
3.1.3 Made for You System (MYS)
3.1.4 Scale of Point System (POS System)
3.1.5 Touch Interface Ordering System (TIOS)
3.1.6 Mobile Aplication “Mc.Donald’s
3.1.7 Dynamic Yield Limited (Artificial Intelligence)
3.1.8 McDonald’s Tech Labs
3.2 Mc. Donald’s Value Chain Analysis

PART 4 The Impact of Information System and Technology on Mc. Donald’s Performance
4.1.1 Financial
4.1.2 Learning and growth
4.1.3 Costumer
4.1.4 Internal business process
PART 1
MC.DONLAD’S OVERVIEW

2
1.1 Sejarah Singkat McDonald’s

Mc Donald’s corporation, dimulai dari restoran drive-in di timur Pasadena, California


pada tahun 1937. Dick dan Maurice Mc Donald’s yang menjadi pemilik sekaligus
menjalankannya. Dua bersaudara ini memasak hot dog, membuat milk shake dan
menunggu pelanggan di warung tenda mereka. Tiga badut melayani konsumen di tempat
parkir. Kesuksesan unit ini mendorong dua bersaudara tersebut membuka outlet yang lebih
besar di San Bernardino dengan tambahan 25 menu serta tambah an tenaga kerja tentunya.
Pada pertengahan 1940-an tempat tersebut dikenal sebagai tempat mangkalnya anak
muda. Kepopuleran ini menarik angora keluarga lain besamaan dengan ditambahnya badut
pelayan di drive in. McDonald bersaudara mulai mengevaluasi kegiatan usaha mereka.
Mereka mempelajari catatan penjualan mereka selama 3 tahun terakhir dan menemukan
bahwa 80% penghasilan mereka diperoleh dari penjualan hamburger. Penemuan ini
melahirkan revolusi dalam industri jasa makanan. Kecepatan, harga yang murah dan volume
adalah strategi yang diterapkan oleh McDonald bersaudara. Mereka mengurangi jumlah
menu dari 25 menjadi 9, menghentikan badut-badut pelayanan dan mengganti piring
keramik serta peralatan makan dengan bungkus kertas. Selain itu mereka menerapkan
prosedur operasi ketat, dan prosedur ini diajarkan kepada semua konsumen dengan
cermat.
Ray Kroc, yang membeli hak franchise dari McDonald’s Corporation dan
mengubahnya menjadi raksasa fastfood adalah orang yang percaya pada pertumbuhan
perusahaan. Kara-kata favoritnya adalah “Jika anda masih muda anda akan bertumbuh, jika
anda sudah matang anda membusuk” Dia juga orang yang percaya pada strategi yang telah
dipilihnya untuk perusahaan, yaitu: McDonald’s harus menghindari persaingan dengan
menawarkan makanan praktis dan murah dengan pelayanan cepat, bersahabat, bersih,
nyaman dan konsisten. Banyak hal yang berubah bagi McDonald’s dan industri yang
diciptakannya sejak Ray Kroc menyatakan filosofinya. Banyak perusahaan yang memasuki
pasar karena tertarik pada pertumbuhan McDonlad’s. Perusahaan-perusahaan ini belajar
dari terobosan yang dilakukan oleh McDonald’s hingga akhirnya saling bersaing tidak hanya
berebut pelanggan, tapi juga pemasok dan lokasi restoran. Permintaan akan menu
tradisional McDonald’s menurun dan semakin banyak pelanggan yang beralih ke pilihan
lain. Industri yang diciptakan McDonald’s telah memasuki tahap kedewasaan (maturity).
Ketika pasar semakin kompetitif, Mc Donald’s menjadi semakin responsive terhadap tren
pasar dan permintaan konsumen. Namun dengan menambahkan terlalu banyak jenis baru
ke dalam menu dan layanan tambahan akan membebani dapur, memperlambat pelayanan
sehingga perusahaan kehilangan keunggul;n kompetitifnya. Berlawanan dengan hasil studi
Havard Business School pada pertengahan tahun 1950-an yang mengatakan bahwa konsep
fast-food franchise tidak akan sukses membangun jaringan di Amerika Serikat, Ray Kroc
terus memperluas kegiatannya.

3
1.2 McDonald’s di Indonesia

McDonald’s pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1991 dengan membuka
restoran pertamanya di Sarinah, Thamrin. Pada tahun 2009 PT. Rekso Nasional Food (RNF)
yang merupakan salah satu anak perusahaan dari Rekso Group menandatangani Master
Franchise Agreement dengan McDonald’s International Property Company (MIPCO) yang
memberikan izin untuk mengoperasikan semua restoran dengan brand McDonald’s dan
membuka restoran baru di seluruh Indonesia. Hingga saat ini PT.RNF telah membuka
sekiranya lebih dari 200 gerai McDonald’s tersebar di berbagai kota di Indonesia yang
didukung dengan lebih dari 14.000 karyawan di seluruh Indonesia. PT. RNF melalui
McDonald’s Indonesia selalu berkomitmen penuh menyuguhkan pelayanan yang terbaik
bagi pelanggan, menghadirkan kualitas makanan terdepan, serta memberikan manfaat
yang besar bagi masyarakat Indonesia.

Visi
menjadi restoran cepat saji dengan pelayanan terbaik di dunia. Untuk mencapai visi ini,
McDonald’s selalu menjamin mutu produk-produknya, memberikan pelayanan yang
memuaskan, menawarkan kebersihan dan keamanan produk pangan serta nilai-nilai
tambah lainnya. Senyum konsumen adalah hal penting untuk McDonald's.

Misi
 Menjadi perusahaan terbaik bagi semua karyawan kami di setiap komunitas di
seluruh dunia.
 Menghadirkan pelayanan dengan sistem operasional yang unggul bagi setiap
konsumen kami di setiap restoran cabang McDonald’s.
 Terus mengalami perkembangan ke arah yang menguntungkan sebagai sebuah
brand, serta terus mengembangkan sistem operasional McDonald’s ke arah yang
lebih baik lagi lewat inovasi dan teknologi.

1.3 Sistem Bisnis dan Operational McDonald’s

Bentuk bisnis yang dijalankan oleh McDonald’s Corporation adalah international


franchising. McDonald’s kini ada di lebih dari 100 negara seluruh dunia. Strategi bisnis yang
dilakukan di tiap-tiap negara juga berbeda-beda sesuai dengan selera dan kondisi pasar di
masing-masing negara. Sejak 1955, jumlah restoran McDonald’s sudah lebih dari 35.000
gerai di seluruh dunia.

Restoran internasional pertama yang dibuka oleh McDonald’s ada di Canada dan Puerto
Rico pada tahun 1967. Saat ini McDonald’s memiliki jaringan 1,9 miliar karyawan yang

4
bekerja untuk McDonald’s dan franchise-nya. Setiap harinya, McDonald’s melayani 70 miliar
orang di seluruh dunia. Lokasi restoran-restoran McDonald’s dikelompokkan menjadi 5
regional utama yakni : Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, Afrika dan Timur Tengah, dan
Asia Pasifik.

1.3.1 Front Line and Kitchen Operation


Mc. Donald’s memiliki sistem terintegrasi bagi karyawan dalam melayani customer
dari mulai order menu hingga pesanan sampai ke tangan customer. Berikut adalah
gambaran proses produksi menu produk untuk staff Kasir dan Chief McDonald’s pada saat
mendapatkan order dari pelanggan.

5
1.3.2 Dhrive-thru Operation
Salah satu layanan unik McDonald’s adalah layanan drive thru. Layanan ini
memungkinkan pelanggan untuk membeli makanan tanpa harus turun dari kendaraannya.
Berikut adalah flowchart Drive-Thru McDonald’s.

1.3.3 Konvensional Order


Pada layanan konvensional order di gerai Mc. Donald’s, pelanggan harus melakukan
pemesanan menu di kasir, membayar dan menunggu pesanan siap. Berikut adalah
gambaran prosesnya.

6
1.3.4 Self Ordering Kiosk McDonald’s
Berikut adalah flowchart system self ordering menggunakan mesin kiosk, customer mulai
melakukan pemesanan dengan menekan tombol "Touch To Start", kemudian pilih "Makan di sini"
atau "Bawa pulang". Pilih menu hingga semua pesanan dan jumlah pembayaran muncul di kotak
pesanan. Harga makanan per item juga ditampilkan dalam layar ini. Selanjutnya, pilih "Done" jika
pesanan sudah lengkap. Setelah selesai memilih menu, akan muncul konfirmasi order. Tekan "YES"
jika akan melakukan pembayaran. Masukkan kartu kredit atau debit Anda pada mesin EDC yang
terletak di bawah layar pemesanan. Jika pembayaran berhasil, maka pengunjung tinggal menekan
tombol "Yes" dan selanjutnya keluarlah struk pemesanan. Struk pemesanan ini yang kemudian
diserahkan ke kasir McDonalds untuk mendapatkan makanan atau minuman pesanan. Atau bisa
juga melakukan pembayaran menggunakan uang tunai langsung di Kasir.
Mulai

Pelanggan masuk ke
restoran

Pelanggan mulai memesan


menggunakan mesin kiosk

Pelanggan melakukan
konfirmasi pesanan

Pelanggan melakukan
pembayaran via tunai/debit
pada mesin EDC

Pelanggan mengambil struk


pemesanan pada mesin
kiosk

Pelanggan menyerahkan
struk pemesanan di kasir

Chief membuat pesanan


pelanggan

Customer menunggu pesanan


sesuai dengan no antrian

Kasir memberikan pesanan


kepada pelanggan

Proses selesai

7
1.4 Mc. Donanld’s Business Competitor

Mc Donald’s memiliki pesaing langsung dan pesaing tidak langsung, pesaing nasional
dan internasional. Pesaing langsung adalah organisasi lain dalam industri yang sama. Mc
donald’s bersaing langsung dengan restoran cepat saji seperti Yum Brands (KFC), Wendy's
dan Burger King. Restoran cepat saji lainnya merupakan pesaing tidak langsung Mc
Donald’s. Kelompok ini mencakup pizza hut, dunkin-donut, JCO, starbucks dan domino’s
pizza. McDonald's juga bersaing dengan pasar restoran takeout dan casual yang
terfragmentasi. di Indonesia,main competitors McDonald’s adalah KFC.

Secara internasional, Mc Donald's menghadapi persaingan dari beberapa rantai


makanan cepat saji terbesar di samping pesaing regional dan restoran lokal yang lebih kecil
seperti Burger King , Subway, Yum (KFC),Wendy’s, In & Out, Taco Bell, Sonic, Jack in the Box,
Carl’s Jr, Togo’s, Quiznos, KFC, Popeye’s, Pizza Hut, Round Table Pizza, Domino’s,
Wenerschnitze. Pesaing terbesar Mc Donald’s adalah Burger King, Subway, dan Yum (KFC)
terdaftar sebagai tiga pesaing teratas.

8
PART 2
MC.DONALD’S BUSINESS, STRATEGY
AND ORGANIZATION

“We have been on a journey to make significant, bold investments


in technology so that we can transform the customer and crew
experience and outpace the competition,”
-VP of Global Technology, Architecture and Data, Thilina Gunasinghe-

9
2.1 Competitive Advantage McDonald’s

Competitive Advantage di McDonald’s berarti penentuan posisi yang diambil oleh


McDonald’s terkait dengan perusahaan lain di bidang industrinya. Untuk dapat bersaing
dengan para competitor lainnya, Mcdonald’s perlu melakukan beberapa hal diantaranya
minimizing cost, customer Satisfaction, healthy Ingredients dan Convenient Locations.
Menurut Michael porter, ada tiga cara yang dapat ditempuh untuk mencapai competitive
advantage, yaitu Cost Leadership, diferensiasi dan focus.
Istilah Cost Leadership menggambarkan ketika suatu perusahaan menyediakan
layanan atau produk yang sama dengan perusahaan lain, namun melakukannya dengan
biaya yang lebih rendah. Mcdonald’s berusaha untuk menawarkan produk makanan yang
harganya tidak dapat ditandingi oleh competitor lainnya. Mcdonalds harus efisien dan
menjaga biaya operasional harian serendah mungkin.
Kemudian istilah Diferensiasi berarti Mcdonald’s menawarkan produk unggulan
dengan dengan kelebihan dan ciri khas tertentu yang secara biaya sama atau rendah
dibandingkan dengan produk inferior dari perusahaan lain. Proses pengiriman produk
makanan kepada costumer cepat, proses memasak makanan dibuat lebih sederhanan
dengan didukung oleh layout dapur yang simple guna memastikan kecepatan dalam
pelayanan. Mcdonald’s selalu up to date untuk menawarkan varian produk-produk baru.
Layout tempat makan didesain sedemikian rupa sehingga nyaman untuk nongkrong
berlama-lama, dilengkapi dengan wifi, sofa yang nyaman. Ada layanan drive through,
variasi breakfast and lunch menu. McDonalds mampu beradaptasi dengan local market,
sebagai contoh Mcdonalds di Indonesia ada menu nasi.
Fokus berarti suatu perusahaan akan fokus pada segmen pasar yang sempit. Mereka
akan menjadi khusus dibidang ini dan menarik bagi para konsumen. Sebagai contoh, brand
Mcdonald’s yang sudah sangat melekat ke family unit & anak-anak, dimana ada produk
happy meal, perayaan pesta ulang tahun anak, dan sebagainya. Sesuai dengan visi
Mcdonald’s menjadi restoran cepat saji terbaik di dunia, dengan memberikan kualitas,
layanan, kebersihan dan value yang luar biasa sehingga membuat setiap pelanggan
tersenyum. Hal tersebut selaras dengan moto McDonald’s , yaitu Quality,Service, Cleanlines
and Value.

2.2 Corporate Strategy McDonald’s

Expansion strategy
McDonald telah mengadopsi strategi Pengembangan Pasar untuk berekspansi ke
beberapa negara berkembang, terutama di beberapa negara Asia, karena pasar-pasar
tersebut memiliki potensi pendapatan tinggi. Ada banyak pasar lain di wilayah lain yang juga
menawarkan high sales yang tinggi, pangsa pasar, dan keuntungan bagi perusahaan
makanan cepat saji yang cukup cepat untuk memulai operasi di sana.

10
Franchising
Untuk menjalankan strategi ekspansi, perusahaan menggunakan strategi franchising
(waralaba) di seluruh dunia. Saat ini lebih dari 80% restoran di perusahaan dioperasikan
melalui franchisee. Kontribusi bisnis franchisee adalah sebagai berikut :

Source: Market Realist, 2013

Adaptation strategy
Karena peraturan dan regulasi yang berbeda di luar negeri, perusahaan terkadang
tidak dapat mengikuti praktik standar di mana-mana. Misalnya, daging dibeli dengan cara
tertentu di Rusia karena peraturan setempat. Adaptasi dalam proses standar dilakukan
untuk memenuhi tuntutan hukum dan budaya. Dulu ada seorang McCenter di Rusia yang
membeli semua bahan mentah yang digunakan untuk makanan McDonald's, tetapi
sekarang daging, kentang, roti, sayuran, susu, minuman ringan, dll., Dibeli dari pedagang
grosir. Sekarang lebih merupakan tantangan bagi raksasa makanan cepat saji untuk
mempertahankan keseragaman kualitas dan biaya untuk gerai-gerainya di Rusia. Ini
memengaruhi segalanya, mulai dari kualitas hingga laba, dan dari pangsa pasar hingga biaya
makanan.

2.3 Business Strategy McDonald’s

Value for Money


McDonald bertujuan untuk memikat pelanggan yang sensitif terhadap harga dengan
nilainya untuk uang makan seperti Buffalo Ranch McChicken dan Jalapeño McDouble (Lutz,
2014). Perusahaan awalnya menargetkan item bernilai tinggi di dalam menu, tetapi baru-

11
baru ini mengalihkan fokusnya ke produk dengan harga lebih rendah. McDonal’s
menawarkan produk dengan kualitas yang baik, namun dengan harga yang kompetitif.
Kompetitif disini tidak harus selalu murah, namun reasonable dengan jumlah uang yang
dikeluarkan.

Customer Service
McDonald’s selalu berfokus pada keunggulan layanannya untuk menyediakan
makanan berkualitas tinggi kepada pelanggan, disajikan dengan cepat dan di lingkungan
yang bersih dan nyaman. Kecepatan layanan adalah salah satu aspek terpenting dari
makanan cepat saji. Selama peak hours (waktu makan siang dan makan malam), pelanggan
berharap untuk menerima pesanan mereka dalam waktu sekitar satu menit setelah
memesan order. Paling lambat, umumnya pelanggan rela menunggu dua atau tiga menit
untuk pesanan mereka sebelum mereka mulai membentuk opini negatif tentang
perusahaan. McDonald's menyadari hal tersebut dan berfokus pada item menu yang lebih
tradisional, seperti Big Mac, Quarter Pounders, Fish, Chicken, dan French Fries.

Brand Marketing
McDonald telah terkena dampak buruk oleh meningkatnya kekhawatiran kesehatan
konsumen di seluruh dunia. Produk-produk McDonald telah dilabeli sebagai junk food dan
dinyatakan tidak layak untuk dikonsumsi sehari-hari. Tujuan McDonald untuk meningkatkan
kepercayaan pelanggannya terhadap kualitas makanan dan merk produk McDonald sebagai
pilihan makanan sehat (Lutz, 2014). Oleh karena itu, McDonald mulai menawarkan salad,
es teh, pilihan minuman bebas gula, jus buah, dan pilihan lain yang rendah kalori dan / atau
rendah karbohidrat.

Menu Standardization
McDonald telah menerapkan Costumization menu untuk berbagai negara operasi
yang telah benar-benar mempersulit item menu dan meningkatkan waktu persiapan dan
dengan demikian menunggu waktu bagi pelanggan (Lutz, 2014). McDonald perlu melakukan
standarisasi dan penyederhanaan item menu untuk memasukkan item makanan yang dapat
disiapkan dengan cepat dan disajikan dalam waktu sesingkat mungkin. Sekali lagi,
McDonald's berfokus pada menu tradisional Big Mac, Quarter Pounders, McFish,
McChicken, French Fries, pilihan minuman bebas gula, jus, dan sarapan

Digital Marketing
McDonald telah mengalihkan fokusnya pada strategi pemasaran digital sehingga
dapat melibatkan dan menargetkan audiens online muda melalui jaringan media sosial
seperti Facebook dan Twitter. Perusahaan ini merekrut petugas pemasaran digital
pertamanya Atif Rafiq pada tahun 2013 (Morrison, 2014). Pemasaran digital terbayar,
karena hasilnya menunjukkan bahwa lebih banyak orang muda mengunjungi McDonald's

12
daripada sebelumnya. Drop-off dalam penjualan dan pangsa pasar adalah di antara
keluarga; di situlah letak tantangan McDonald's Corporation.

Breakfast Menu Items


McDonald baru-baru ini meluncurkan tambahan baru dalam item menunya dan
menawarkan menu sarapan yang diperluas dengan kopi, milkshake, dan kue kering untuk
pelanggan (Moskowit, Maret 2014). Strategi ini cukup berhasil untuk merek dan permintaan
untuk item menu sarapan telah meningkat secara substansial untuk perusahaan. Salah satu
solusi yang mungkin ingin dipertimbangkan McDonald's adalah mengikuti jejak salah satu
pesaing regionalnya yang lebih kecil, Jack-in-the-Box, yang menjual sarapan 24 jam sehari.
Dengan popularitas sarapan Golden Arches, mungkin ini merupakan cara yang sukses untuk
merebut beberapa pangsa pasar tambahan dan meningkatkan penjualan dan keuntungan.

2.4 Analisis Lima Kekuatan Porter (Porter’s Five Forces Analysis)

Analisis Lima Kekuatan Porter atau dalam bahasa Inggris disebut denggan Portes’s
Five Forces Analysis adalah suatu alat yang sederhana namun sangat berguna untuk
memahami dimana letak kekuatan perusahaan kita dalam menghadapi situasi persaingan
di dunia bisnis. Dengan mengunakan Analisis Lima Kekuatan ini, kita dapat memahami
kekuatan posisi persaingan saat ini dan kekuatan posisi persaingan pada bisnis yang sedang
direncanakan.
Konsep Analisis Lima Kekuatan (Five Forces) ini pertama kali dikemukakan oleh
Michael Porter dari Universitas Harvard pada tahun 1979. Michael Porter juga dikenal
sebagai Bapak Strategi Bisnis Modern. Analisis Lima Kekuatan Porter atau Porter’s Five
Forces Analysis ini merupakan salah satu Analisis yang sering digunakan dalam Manajemen
Strategi sebuah perusahaan. Seperti namanya, Porter’s Five Forces Analysis ini mengunakan
5 Kekuatan Industri untuk menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri.
Berikut ini adalah kelima Kekuatan menurut Michael Porter atau lebih dikenal dengan

13
Porter’s Five Forces Analysis.

1. Threat of new entrants (Hambatan bagi Pendatang Baru)


Kekuatan ini menentukan seberapa mudah (atau sulit) untuk masuk ke
industri tertentu. Jika Industri tersebut bisa mendapatkan profit yang tinggi dengan
sedikit hambatan maka pesaing akan segera bermunculan. Semakin banyak
perusahaan saingan (kompetitor) yang bersaing pada market yang sama maka profit
atau laba akan semakin menurun. Sebaliknya, semakin tinggi hambatan masuk bagi
pendatang baru maka posisi perusahaan kita yang bergerak di industri tersebut akan
semakin diuntungkan.
Threat of New Entrance di McDoanld’s bisa dikategorikan resiko yang
Moderate, dikarenakan kemampuan para kompetitor baru dari sisi cost efficiency,
costumer awareness dan pemanfaatan teknologi informasi yang kurang optimal.
Beberapa hambatan lain diantaranya diperlukannya dana/ modal yang tinggi, merk
dagang maupun terkait kebijakan peraturan pemerintah. Kemampuan McDonald’s
untuk terus berinovasi tidak hanya membuat costumer baru memilih produk/
service dari McDonald’s, namun juga menjadi alasan yang kuat costumer lama untuk
setia pada McDonald’s.

2. Bargaining power of suppliers (Daya Tawar Pemasok)


Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual
bahan baku pada harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas
rendah kepada pembelinya. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan
menjadi rendah karena memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli bahan baku
yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pemasok, semakin
tinggi pula keuntungan perusahaan kita.
Daya tawar pemasok menjadi tinggi apabila hanya sedikit pemasok yang
menyediakan bahan baku yang diinginkan sedangkan banyak pembeli yang ingin
membelinya, hanya terdapat sedikit bahan baku pengganti ataupun pemasok
memonopoli bahan baku yang ada.
Power of Supplier di McDonald’s bisa dikategorikan resiko yang rendah,
apalagi dengan melihat fakta bahwa McDonald’s sebagai World largest restaurant
chain in sales. Supply chain yang kuat dengan memanfaatkan beberapa supplier,
membuat McDonalds mempunyai bargaining power yang lebih kuat terhadap
supplier (volume), beberapa diantaranya bahkan menggantungkan McDonals untuk
eksistensinya.

3. Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli)


Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawaran dari
pembeli/konsumen, semakin tinggi daya tawar pembeli dalam menuntut harga yang
lebih rendah ataupun kualitas produk yang lebih tinggi, semakin rendah profit atau

14
laba yang akan didapatkan oleh perusahaan produsen. Harga produk yang lebih
rendah berarti pendapatan bagi perusahaan juga semakin rendah. Di satu sisi,
Perusahaan memerlukan biaya yang tinggi dalam menghasilkan produk yang
berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pembeli maka semakin
menguntungkan bagi perusahaan kita. Daya tawar pembeli tinggi apabila jumlah
produk pengganti yang banyak, banyak stok yang tersedia namun hanya sedikit
pembelinya.
Power of Buyers dapat dikategorikan resiko yang rendah atau dengan kata
lain buyer tidak mempunyai bargaining power. Dengan adanya brand image yang
kuat melalui differentiation dan uniqueness, serta ditunjang dengan harga yang
kompetitif dan kecepatan pelayanannya membuat para konsumen (buyers) sulit
untuk beralih ke fast food restaurant yang lainnya.

4. Threat of substitutes (Hambatan bagi Produk Pengganti)


Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila pembeli/konsumen
mendapatkan produk pengganti yang lebih murah atau produk pengganti yang
memiliki kualitas lebih baik dengan biaya pengalihan yang rendah. Semakin sedikit
produk pengganti yang tersedia di pasaran akan semakin menguntungkan
perusahaan kita.
Threat of Substitutes bagi McDonald’s merupakan resiko yang moderate.
Dengan menfokuskan pada service oriented dibandingkan product oriented,
menjaga kualitas serta mampu memahami kebutuhan yang costumer inginkan,
merupakan kunci bagi McDonald’s untuk meminimize resiko adanya produk
pengganti.

5. Rivalry among existing competitors (Tingkat Persaingan dengan Kompetitor)


Kekuatan ini adalah penentu utama, perusahaan harus bersaing secara
agresif untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar. Perusahaan akan semakin
diuntungkan apabila posisi perusahaan kita kuat dan tingkat persaingan pada pasar
(Market) yang sama tersebut yang rendah. Persaingan semakin ketat akan terjadi
apabila banyak pesaing yang merebut pangsa pasar yang sama, loyalitas pelanggan
yang rendah, produk dapat dengan cepat digantikan dan banyak kompetitor yang
memiliki kemampuan yang sama dalam menghadapi persaingan.
Threat of Competition pada McDonald’s merupakan resiko yang paling tinggi.
Dengan membangun sustainable diffentiation, diharapkan dapat memenangkan
persaingan pasar di Industri fast food. Kolaborasi dengan competitor untuk
meningkatkan market size perlu juga dilakukan, daripada hanya sekedar fokus di
market yang kecil.

15
PART 3
MC.DONALD’S INFORMATION
SYSTEM AND TECHNOLOGY

“Technology is in everything we do at
McDonald’s and is a core part of our growth
strategy. Our goal is to build a better McDonald’s
through technology.”
-VP of Global Technology, Architecture and Data, Thilina Gunasinghe-

16
3.1 IMPLEMENTASI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI MC. DONALD’S
Sebagai restoran cepat saji terbesar di dunia, Mc. Donald’s membutuhkan sistem
informasi untuk mengelola pesanan customer, menangani data penjualan, dan sebagainya.
Dengan lebih dari 35.000 gerai di lebih dari 170 negara, Mc. Donald’s tidak bisa
mengandalkan kemampuan manusia untuk melacak transaksi tanpa menggunakan
teknologi informasi. Karena itu, Mc. Donald’s menggunakan beberapa tipe sistem dan
teknologi informasi untuk membantu mempermudah proses bisnis yang rumit, sehingga
membuat Mc.Donald’s tetap menjadi restoran cepat saji terbaik di dunia.

Dalam sebuah organisasi, Sistem Informasi berperan dalam mengumpulkan,


menyimpan, memproses, menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.
Sistem Informasi mencakup input berupa data dan instruksi, serta output berupa hasil
perhitungan dan laporan. Teknologi Informasi memproses input dan menghasilkan output
yang dikirim ke pengguna melalui jaringan elektronik dan mekanisme umpan balik
(feedback) yang mengontrol system operasi.
Beberapa tipe Sistem Informasi yang digunakan Mc. Donald’s untuk menunjang
proses bisnis antara lain sebagai berikut.

3.1.1 Transaction Information System (TIS)


Transaksi terjadi saat dua orang melakukan pertukaran material atau informasi,
bersamaan dengan proses ini mereka menghasilkan data. Transaction Information System
ini mencakup pada pengumpulan, penyimpanan, modifikasi data transaksi dalam suatu
organisasi. Output data dari TIS dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, salah satunya
sistem penggajian atau pembayaran karyawan. Data Data yang dibawa oleh TPS biasanya
bersifat confidential dan harus disimpan dengan aman karena dalam melibatkan pertukaran
uang yang bisa sangat penting bagi suatu organisasi.
TIS juga membantu Mc. Donald’s dalam melacak supplier. TIS mampu mencatat,
menyimpan dan menyediakan data yang relevan dengan supplier, seperti nama, alamat
kualitas dan kuantitas barang yang dibeli dari supplier, bahkan menyediakan faktur-faktur
pembayaran. Dengan adanya Transaction Information System, Mc. Donald’s dapat

17
mengurangi kompleksitas pekerjaan yang dihadapi karyawan dalam menjaga kontak
dengan supplier dan memudahkan proses pemesanan bahan baku.

3.1.2 Management Information System (MIS)


Management Information System (MIS) adalah sistem yang menyediakan informasi
yang diperlukan untuk mengelola organisasi secara efisien dan efektif. Sistem informasi
manajemen melibatkan tiga sumber daya utama: teknologi, informasi, dan orang. Informasi
yang dihasilkan dari sistem ini mendukung pengambilan keputusan rutin di bidang
fungsional.
MIS menjadi sangat penting dalam sebuah organisasi, karena menghasilkan laporan
bekala seperti daftar hadir dan jam kerja karyawan juga laporan pengeluaran dan anggaran
bulanan. Mc. Donald’s menggunakan MIS ini untuk membantu manager dan staf dalam
melihat kinerja bisnis mereka dan merencanakan improvement dan target operasionalnya.

3.1.3 Made for You System (MYS)


Made for You System (MYS) pertama kali diperkenalkan di gerai Mc. Donald’s pada
tahun 1998. Dalam MYS teknologi modern digunakan untuk mengoperasikan fungsi-fungsi
di dalam gerai Mc. Donald’s. MYS dimulai segera setelah pesanan dibuat, kemudian muncul
di layar dapur di workstation yang sesuai (ada workstation yang berbeda di dapur seperti
sisi pemrosesan ayam, sisi pemanggangan daging burger, dan sisi pemrosesan minuman).
Sistem ini juga memungkinkan untuk menyimpan informasi mengenai jumlah
masing-masing produk yang dijual, produk yang paling banyak dijual di jam-jam tertentu,
dll. Informasi ini dapat digunakan untuk perkiraan dan persiapan untuk hari lain yang
serupa. Namun, MYS terutama digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan untuk
menjamin kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk-produk segar yang
berkualitas. MYS juga berperan penting untuk komunikasi yang lebih baik antara staf kasir
dan staf dapur.

3.1.4 Scale of Point System (POS System)


Cash register (mesin kasir) merupakan bentuk konvensional dari POS System.
Kelemahan cash register adalah hanya dapat memantau arus kas. POS system dapat
mengatasi kelemahan cash register. POS System dapat mengkategorikan data menjadi
penjualan berdasarkan jenis, status perpajakan dan memberikan informasi mengenai
persediaan.
POS system berfungsi dengan menggunakan kombinasi perangkat keras dan
perangkat lunak. Pada beberapa kasus, input data POS system bisa menggunakan entri data
manual maupun melalui alat barcode scanner. Namun, system operasi yang ada di Mc.
Donald’s tidak memungkinkan untuk menggunakan barcode scanner.
Di restoran McDonald's, POS System terhubung dengan cash register elektronik
yang terkomputerisasi, dan mampu membaca dan memproses kartu elektronik seperti
kartu debit dengan mudah. POS System memproses dan menyimpan informasi penting dan

18
dapat mengambil data atau mengirimkan informasi ke komputer utama ketika diperlukan
untuk tujuan pengambilan keputusan.
POS System Mc.DOnalds dirancang untuk mengurangi clogging up data yang bisa
menyebabkan kebingungan bagi karyawan yang belum berpengalaman. Sehingga,
karyawan yang belum berpengalaman dapat melakukan transaksi dalam hitungan detik.
Fungsi utama POS System untuk memastikan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan
kecepatan proses order dan mengurangi kemungkinan kesalahan. POS System dan MYS
berintegrasi untuk mencapai efisiensi maksimum di area dapur. Setiap input yang masuk,
POS membantu mengompilasinya ke workstation yang tepat secara instan.

3.1.5 Touch Interface Ordering System (TIOS)


Touch Interface Ordering System (TIOS) merupakan sistem informasi baru yang
memiliki potensi untuk mengubah industri makanan cepat saji. TIOS adalah mesin yang
terlihat sangat mirip dengan mesin ATM atau tiket di stasiun kereta api. Mesin ini
memungkinkan pelanggan untuk melakukan pemesanan dengan memilih item yang
diinginkan pada layar sentuh dan membayarnya dengan kartu kredit atau debit ke slot yang
terpasang padanya.
Di Mc. Donald’s TIOS dikenal dengan sebutan “Kiosk”. Dengan teknologi layar
sentuh, Kiosk akan mempercepat proses pemesanan serta mengurangi kesalahan pesanan.
Kenyamanan customer merupakan hal terpenting di era digital saat ini. Melalui renovasi
serta pembaruan yang dilakukan, McDonald’s dapat memberikan pengalaman yang baru
kepada customer.

3.1.6 Mobile Aplication “Mc.Donald’s”

Mobile Aplication Mc. Donald’s dirancang untuk memberikan kesempatan bagi


customer untuk memesan menu kapan pun dan dari manapun. Melalui mobile application
Mc. Donald’s customer bisa memilih menu, memesan, melalui telepon selular. Selain
memudahkan customer melakukan pemesanan, mobile application Mc. Donald’s dapat
menjadi sarana promosi bagi bagian marketing untuk menarik customer dan meningkatkan
penjualan. McDonalds akan lebih mudah berinteraksi dengan customer dan memberikan
penawaran yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

19
Customer McDonalds dapat mengunduh aplikasi mobile McDonalds di smart phone.
Aplikasi McDonalds dapat diunduh baik melalui Google Play untuk smart phone Android
dan App Store untuk smart phone dengan operating system iOS. Melalui mobile application
Mc.Donald’s, pelanggan akan mendapatkan berbagai penawaran menarik ketika membeli
produk McDonalds baik melalui drive-thru maupun makan di tempat (dine-in). Pihak
Aplikasi mobile McDonalds berisi informasi lokasi restoran McDonalds, menu, kupon
dan diskon serta kandungan nutrisi produk (saat ini baru kandungan nutrisi Happy Meal).
Aplikasi mobile ini merupakan bagian dari usaha McDonalds untuk mengubah wajah
McDonalds menjadi lebih modern dan nyaman, yang disebut dengan Experience of The
Future.

3.1.7 Dynamic Yield Limited (Artificial Intelligence)

Pada bulan Maret 2019 Mc. Donald’s corporation mengumumkan kesepakatan


untuk mengakuisisi perusahaan personalisasi, Dynamic Yield. McDonald’s memanfaatkan
teknologi keputusan milik Dynamic Yield untuk memberi pengalaman pelanggan kepada
customer secara lebih personal.
Teknologi tersebut akan diterapkan dalam mewujudkan tampilan menu layanan
Drive Thru terbaru. Layanan Drive Thru McDonald’s menawarkan makanan berdasarkan
waktu, cuaca, tingkat keramaian restoran, tingkat lalu lintas di restoran, data penjualan, dan
item menu yang sedang tren. Sistem ini bisa mempromosikan McFlurry saat cuaca panas
atau kopi panas saat cuaca dingin, atau menyarankan produk-produk sederhana yang lebih
cepat disiapkan oleh staff McDonald’s saat ada antrian panjang. Teknologi ini juga bisa
secara langsung menyarankan item tambahan kepada customer saat melakukan pembelian.
Sebagai contoh , ketika customer memesan Big Mac, Artificial Intelligence McDonald’s akan
menyarankan menu tambahan minuman dan kentang goreng. Dinamic Yield Artificial
Intelligence ini adalah diharapkan mampu meningkatkan nilai jual produk tanpa perlu
bantuan staff McDonald’s.

20
Dengan implementasi Dinamic Yield Artificial Intelligence ini, McDonald’s menjadi
perusahaan yang mengintegrasikan teknologi keputusan (integrate decision technology)
yang pertama di dunia. McDonald’s telah menguji coba di beberapa gerai di Amerika tahun
lalu. Akuisisi tersebut menandakan McDonald’s mengikuti perkembangan zaman dan
menyesuaikan kebutuhan pelanggan. Kecanggihan teknologi memiliki peran sangat penting
bagi perusahaan. Ketika semua industri menerapkan teknologi Internet of Things (IoT),
perusahaan bisa lebih produktif dengan pengeluaran yang justru lebih sedikit.

3.1.8 McDonald’s Tech Labs


McDonald’s Tech Labs merupakan platform berbasis suara untuk pemesanan
percakapan yang kompleks, multibahasa, multi-aksen dan multi-item serta menggunakan
teknologi kecerdasan buatan berbasis neuroscience. Untuk menciptakan pengalaman yang
dipersonalisasi untuk pelanggan dan staff McDonald’s .

21
3.2 MC.DONALD’S VALUE CHAIN ANALYSIS
Value Chain Analysis adalah proses di mana sebuah perusahaan mengidentifikasi kegiatan
utama dan bantuan yang menambah nilai produk, kemudian menganalisisnya untuk mengurangi biaya
atau meningkatkan diferensiasi. Value Chain Analysis merupakan strategi yang digunakan
untuk mengalisis kegiatan internal perusahaan. Dengan kata lain, dengan melihat ke dalam kegiatan
internal, analisis itu mengungkap di mana keunggulan kompetitif suatu perusahaan atau kekurangannya.
Perusahaan yang bersaing melalui keunggulan diferensiasi akan mencoba untuk melakukan kegiatan yang
lebih baik dari yang akan dilakukan pesaing.

Model rantai nilai (value chain) pertama kali diusulkan oleh Michael Porter pada
tahun 1985. Porter’s Value Chain terdiri dari sekumpulan aktivitas bisnis dimana di setiap
tahapan/langkah dalam aktivitas bisnis tersebut menambahkan nilai/value atau
kemanfaatan terhadap barang dan jasa dari suatu organisasi atau perusahaan. Rantai nilai
(value chain) memberikan kerangka untuk mengidentifikasi dan menginventarisasikan area-
area fungsi bisnis, yaitu dengan pengelompokkan area-area fungsional ke dalam aktivitas
utama dan aktivitas pendukung.

Aktivitas utama (Primary activities) mencakup:

 Logistik masukan (inbound logistics): aktivitas yang berhubungan dengan penerimaan,


penyimpanan dan menyebarkan masukan.
 Operasi (operations): aktivitas yang mentransformasikan masukan menjadi keluaran
menjadi produk akhir.
 Logistik keluaran (outbound logistics): aktivitas yang berhubungan dengan
menyebarkan produk/jasa ke pelanggan.
 Pemasaran dan penjualan (marketing and sales): aktivitas yang berhubungan dengan
pemasaran dan penjualan seperti promosi dan sebagainya.
 Layanan (service): aktivitas yang berhubungan dengan penyedia layanan untuk
meningkatkan pemeliharaan produk seperti pelatihan, perbaikan dan perawatan.

Sedangkan Aktivitas pendukung (Support activities), mencakup:

 Manajemen dan admnistrasi (management and administration): aktivitas yang terkait


dengan biaya serta aset yang berhubungan dengan manajemen umum, accounting
dan keuangan, keamanan dan keselamatan sistem informasi dan fungsi lainnya.
 Manajemen sumber daya manusia (human resources management): aktivitas yang
terkait dengan penerimaan, pelatihan, pengembangan dan kompensasi untuk semua
tipe personil dan mengembangkan tingkat keahlian pekerja.
 Pengembangan teknologi (technology development): aktivitas yang terkait dengan
biaya yang berhubungan dengan produk, perbaikan proses, perancangan peralatan,

22
pengembangan perangkat lunak komputer, sistem telekomunikasi, kapabilitas basis
data baru dan pengembangan dukungan sistem berbasis komputer.
 Pengadaan (procurement): aktivitas yang terkait dengan bagaimana sumber daya
diperoleh seperti fungsi pembelian input yang digunakan dalam value chain organisasi.

Pada Mc.Donald’s Corporation, Model Value Chain Analysis dapat digambarkan sebagai
berikut:

Primary Activity:

Inbound Logistics

Mc. Donald’s melakukan pembelian bahan baku seperti sayuran dan daging dari
supplier tetap, dan telah ditentukan sebelumnya, sehingga dengan peningkatan modal dan
tenaga kerja, produksi dari supplier juga dapat ditingkatkan secara proporsional. Selain itu,
Mc. Donald juga melakukan perampingan supplier dengan mempraktekkan backward
vertical integration. Hal ini dilakukan untuk menurunkan biaya, dan untuk memastikan
bahwa bahan baku yang dipesan memiliki kualitas terbaik.
Sebagai contoh, untuk bahan baku daging dan susu, Mc.donald’s hanya melakukan
order dari satu supplier yang memproduksi daging dan susu dari peternakannya sendiri.
Supplier lainnya adala toko grocery local yang akan memasok sayuran segar, sekaligus gula,
jamur, tepung dan sebagainya. Khusus minuman, Mc. Donald’s mendapatkan pasokan
secara eksklusif dari Coca-cola company.

Operation
Mc. Donald’s merubah desain dapur restoran. Untuk menyiapkan menu yang
bervariasi dalam jumlah dan waktu yang cepat Mc.Donald’s justru mengurangi peralatan
dapur lama dengan merubahnya untuk mendukung Smart Kitchen. Perubahan yang
dilakukan antara lain menggunakan alat pemanggang yang lebar, sehingga karyawan dapat
memasak banyak burger secara simultan. Menyediakan dressing area dimana karyawan

23
dapat meracik burger dengan bahan yang sama untuk beberapa jenis burger. Mc.donlad’s
juga membuat SOP dalam memperiapkan menu-menu produk dan memastikan karyawan
mengikuti SOP dengan benar. Dengan Sistem Informasi Made for You System, mc. Donald’s
pesanan menu dari costumer sudah terkomputerisasi dan terlacak pada monitor, sehingga
menjamin konsistensi alur produksi menu produknya.

Outbound Logistic
Mc. donald’s berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas dan
pelayanan terbaik. Karena itu, Mc. Donald’s bekerjasama antar karyawan, cabang dan
supplier untuk bisa menyediakan berbagai pilihan makanan secara seimbang dan
menyediakan informasi gizi yang diperlukan customer untuk membantu menentukan
pilihannya. Mc. Donald’s juga memastikan karyawan bekerja secara efisien dalam
menyimpan dan mendistribusikan barang-barang dari gudang pada waktu yang tepat.
Seluruh gerai restoran Mc. Donald’s fokus pada konservasi energy, kemasan
berkelanjutan, dan manajemen limbah. Mc. Donald’s memiliki dedikasi tinggi untuk
melakukan inovasi dan improvement pada bagian operational untuk membangun green
environment dan profit yang berkelanjutan. Mc. Donal’d juga terus mengoptimalkan menu,
memutakhirkan pengalaman customer, memperluas akses customer terhadap brand
Mc.Donald’s, sehingga customer bisa menikmati pengalaman-pengalamannya di Mc.
Donald’s.

Marketing and Sales


Mc. Donald’s memecah tujuan jangka panjang menjadi target-target yang terukur
untuk mencapai penjualan maksimal. Mc. Donald’s melakukan kampanye dan promosi
melalui, televisi, radio, bahkan billboard dan menjadi sponsor dalam kegiatan-kegiatan
social.
Saat ini Mc.Donald’s juga berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan seperti go-
jek untuk mempermudah konsumen melakukan pemesanan, juga membangun brand image
dan melakukan berbagai promosi melalui media social.
Services
Costumer yang datang ke gerai Mc.donald’s tidak hanya membeli produk, tapi
mereka juga mendapatkan tambahan nilai berupa layanan wi-fi gratis, tempat yang nyaman
untuk berkumpul, juga area bermain untuk anak-anak.
Mc. Donald’s juga memberikan layanan tambahan dengan menyediakan party
organizer untuk customer anak-anak yang ingin merayakan ulang tahun di Mc. Donald’s.
paket-paket seperti Happy meals dengan mainan gratis yang bisa dibawa pulang,
ditawarkan untuk memberikan kesenangan bagi customer anak-anak.

Support Activities:

General Administration

24
Mc. Donald’s memiliki perencanaan strategis untuk memastikan strategi layanan
yang kompetitif untuk menopang pertumbuhan customer. Mc. Donald’s melakukan survey
dan memiliki sambungan telepon hot line dimana pelanggan dapat mengajukan complain
atau memberikan saran untuk membangun Mc.donald’s corpotation.
Human Resouces Management
Mc.donal’s secara konsisten memberikan pelatihan yang memadai kepada
karyawan tentang bagaimana proses kerja dan bagaimana berhubungan dengan customer.
Setiap ada produk baru, dilakukan sesi pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan
karyawan tentang produk baru.
Mc. donald’s juga menawarkan jam kerja fleksibel dan part-time job bagi karyawan yang
harus menyesuaikan waktu dengan kegiatan lainnya. Mc. Donald’s juga menjaga hubungan
antar karyawan dan menciptakan lingkungan kekeluargaan dengan spectrum control
yanglengkap.
Technology
Di Md. Donald’s teknologi sangat berperan penting untuk menciptakan restoran
yang modern dan pengalan pelanggan. Berbagai jenis Sistem Informasi di implementasikan
seperti KIOSK, MYS, dan Yield Artificial Intelligence. Mc. Donald’s memperoleh support IT
dari Fujitsu untuk menjalankan opersional bisnisnya.
Procurement
Mc. Donald’s meiliki Transaction Information System yang terintegrasi dengan e-
procurement system untuk untuk mengelola rantai pasok. Dengan system informasi yang
dimiliki ini, tidak hanya memudahkan dalam mengontrol logistic, namun juga memberikan
informasi mengai supply chain management.
Mc. donald’s memiliki procurement global yang memungkinkan setiap cabang/gerai
memperoleh apapun yang dibutuhkan seperti, seragam karyawan hingga material restoran.
TIS dan e-procurement memungkinkan pemilik gerai untuk menentukan dan memilih
supplier dengan harga yang kompetitif, sehingga dapat sedikit menurunkan ongkos
produksi.

25
PART 4
THE IMPACT OF INFORMATION SYSTEM
AND TECHNOLOGY ON MC.DONALD’S
PERFORMANCE

“Digital is transforming global retail, and it will


transform McDonald’s,”
- CEO Chris Kempczinski -

26
4.1 FINANCIAL
Pemanfaatan teknologi membawa dampak yang cukup signifikan dalam pencapaian
target profit perusahaan. Berdasarkan data yang diperoleh pada semester pertama tahun
2019, Mc. Donald’s corporation telah melampaui target finansial. Beberapa indikatornya
adalah.

1. Keuntungan dari penjualan produk mencapai USD 5,34 miliar dari target USD 5,33
miliar.
2. Peningkatan rata-rata penjualan produk di tiap gerai mc.donald’s mencapai 6,5%
dari target peningkatan 5,1%
3. Peningkatan market share sebanyak 5 7% dari target 4,4%
4. Peningkatan keuntungan dari penjualan saham sebanyak 21%.

Pengembangan Teknologi Informasi turut mengurangi biaya produksi dan


operasional Mc.donald’s. Kerja sama Mc. Donald’s dengan Perusahaan Eselon dalam
peningkatan utilisasi peralatan dapur telah menurunkan konsumsi energi dan
meningkatkan efisiensi tenaga kerja.

Dengan menggunakan server i.Lon Echelon, Mc. Donald’s membentuk “Smart


Kitchen”. Penggunaan teknologi jaringan kabel listrik Echelon, McDonald dapat
berkomunikasi dan bertukar data melalui peralatan dapur. Ini membantu mengelola
penggunaan energi, mengembangkan aplikasi perbaikan, dan menurunkan biaya
perawatan. Peralatan smart kitchen McDonald menyediakan data yang memenuhi

27
persyaratan HACCP dari departemen kesehatan, sehingga menghemat biaya tenaga kerja
yang bertugas membaca dan mengumpulkan data dari termometer pada saat proses
produksi dan pembuat laporan

4.2 LEARNING & GROWTH

Think and Act like a start up: “if we don’t move, don’nt take risk and don’t start before
it’s perfect, nothing is happening.”

Perkembangan teknologi infromasi memaksa Mc. Donald’s untuk merubah


mindset. Jika hanya menerapkan operational bisnis secara konvensional, Mc. Donald’s
belum tentu mampu bersaing dengan kompetitornya. Karena itu Mc. Donald’s mebuat
mind set sehingga Mc. Donald’s terus berkembang seperti saat ini. Dengan pola pikir
tersebut, berbagai inovasi dalam teknologi dan system informasi di implementasikan
dalam bisnis operasionalnya, sehingga membawa berbagai perubahan dalam lingkungan
Mc. Donald’s.

KIOSK, MIS, MYS, TIS dan system informasi lainnya membuat setiap orang yang
berhubungan dengan Mc.donals memiliki kemampuan dan pengetahuan yang sama dalam
mengoperasikan system informasi. Sebagai contoh. Penerapan kiosk, membuat customer
dari berbagai macam background dan usia memilih belajar mengenai cara mengopersikan
KIOSK dibandingkan harus meluangkan waktu dengan mengantri di kasir.

Dengan pemanfaatan kolaborasi teknologi informasi seperti Go-jek, atau media


social lainnya, memungkinkan Mc. Donald’s untuk mempelajari perilaku dan kebutuhan
customer. Sehingga dapat memberikan rekomendasi bagi Mc. Donald’s untuk
memprediksi produk-produk yang akan memiliki penjualan tinggi.

Implementasi teknologi dan SIstem Informasi memberikan tekanan kepada


karyawan untuk melek secara digital, yang kemudian di fasilitasi oleh Mc. Donald’s dengan
mengadakan pelatihan-pelatihan di bidang penggunaan Teknologi Informasi.

As Woreczek implied McDonald’s has gone through big shift in culture and
operation to introduce digital instore. He shared the lessons the company has learnt.

4.3 CUSTOMER
Tujuan utama implementasi IT di Mc. Donald,s adalah untuk memberikan new
experience bagi customer serta menigkatkan pelayanan dan kepuasan customer. Berikut

28
berbagai manfaat yang diperoleh customer dengan teknologi informasi yang digunakan
Mc.DOnalds.

 Implementasi KIOSK memudahkan customer dalam mengakses dan memilih


produk, mengurangi tingkat kesalahpamaham dengan kasir, dan mengurangi waktu
antrian.
 Kolaborasi dengan digital platform Go-Jek memudahkan customer dalam
melakukan order dan transaksi.
 Digitalisasi kitchen mempersingkat waktu tunggu customer dalam memperoleh
pesanannya.
 Digital marketing and collaboration melaui social media memungkinkan customer
mengetahui promo-promo yang sedang berlangsung di Mc.D.
 Fasilitas Wifi dan Personal Komputer untuk akses internet di store mampu
meningkatkan kepuasan customer.

4.4 INTERNAL BUSINESS PROCESS


Implementasi IS telah merubah desain dan budaya kerja Mc.donald’s. Dengan
kontrol Made for You Sistem (MYS), lini perakitan di dapur menjadi lebih optimal, dan
karyawan harus mempu menyeimbangkan proses kerja yang muncul di monitor area dapur.
Sehingga tidak ada karyawan yang hanya menuggu arahan dari staf kasir.

Penggunaan Management Information Systems (MIS) memberikan output laporan


berkala, sehingga memberikan informasi kepada manager atau maupun staf dalam
menentukan target dan merencanakan improvement.

Implementasi Transaction Imformation System (TIS) membantu Mc.D mentracking


informasi mengenai supplier, sehingga menurunkan kompleksitas yang dihadapi karyawan
dalam menjaga kontak dengan supplier.

29
REFERENSI

Laudon, Kenneth C.dan Laudon, Jane P. 2012. Management Information Systems -


Managing The Digital Firm.12th Edition. Pearson Prentice Hall.

Gibson & Ivancevich & Donnely. 1994. Organisasi dan manajemen. Perilaku, struktur,
proses. Edisi keempat. Jakarta : PT. Penerbit Erlangga

https://mcdonalds.co.id/about

https://www.zdnet.com/article/food-factory-ai-how-mcdonalds-automation-lets-the-
crew-focus-more-on-customers/

https://streetfightmag.com/2019/04/11/measuring-the-impact-of-mcdonalds-push-into-
automation-personalization/#.XmmI9UpLfIU

https://markets.businessinsider.com/stocks/mcd-
stock?utm_source=markets&utm_medium=ingest

https://www.business2community.com/digital-marketing/digital-technology-changing-
mcdonalds-structure-offer-customer-relationships-0851153

https://batas.id/strategi-mcdonalds-perkuat-layanan-drive-thru/

https://telset.id/254987/mcdonalds-gunakan-ai-untuk-layanan-drive-thru/

https://www.usatoday.com/story/money/food/2019/09/10/mcdonalds-apprente-voice-
based-ordering-technology/2269452001/

30

Anda mungkin juga menyukai