Anda di halaman 1dari 10

POLA KETENAGAAN RADIOLOGI

RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH


SITI AMINAH BUMIAYU
TAHUN 2018
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
UMUM MUHAMMADIYAH SITI AMINAH
NOMOR : 604/PER/IV.6.AU/IV/2018
TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN RADIOLOGI
BAB II PEDOMAN PENGORGANISASIAN
RADIOLOGI

POLA KETENAGAAN
INSTALASI RADIOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH SITI AMINAH

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan radiologi sebagai bagian yang terintegrasi dari pelayanan kesehatan secara
menyeluruh, merupakan bagian dari amanat UUD 1945 dimana kesehatan adalah hak
setiap warga Negara. Berlatarbelakang dari hal tersebut serta makin meningkatnya
kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, maka pelayanan radiologi sudah
selayaknya memberikan pelayanan yang berkualitas.

B. RUANG LINGKUP
Pelayanan radiologi diagnostik di RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu meliputi :
a. Pelayanan Radiologidiagnostik
Pelayanan Radiologidiagnostik adalah pelayanan untuk melakukan diagnosis dengan
menggunakan radiasi pengion meliputi Pelayanan X-Ray konvensional.
b. Pelayanan Imejing Diagnostik
Pelayanan Imejing Diagnostik adalah pelayanan untuk melakukan diagnosis dengan
menggunakan radiasi non pengion yaitu pemeriksaan USG

C. BATASAN OPERASIONAL
Batasan operasional pelayanan radiologi RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu
adalah Instalasi Radiologi RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu yang dilakukan
sesuai dengan standar pelayanan radiologi diagnostik yang disusun sendiri

D. EVALUASI BEBAN KERJA


1. Gambaran Jumlah Pemeriksaan dan Rata-rata Waktu Pemeriksaan di Instalasi
Radiologi RSUM Siti Aminah Bumiayu
Tabel 1. Jumlah Pemeriksaan Radiodiagnostik Konvensional Non Kontras di Instalasi Radiologi
RSUM Siti Minah Bumiayu

No Bulan Jumlah
1 Januari 526
2 Februari 501
3 Maret 625
4 April 595
5 Mei 540
6 Juni 529
7 Juli 475
8 Agustus 585
9 September 520
10 Oktober 525
11 November 495
12 Desember 538
Jumlah 6.454

Tabel 2. Rata-rata Waktu Pemeriksaan di Instalasi Radiologi RSUM Siti Minah Bumiayu

No Kegiatan yang Dilakukan Waktu


Mengkonfirmasi identitas
pasien yang terdiri dari nama,
1 2 menit
alamat, tanggal lahir dan
nomer rekam medis pasien
Melakukan administrasi pada
buku catatan pemeriksaan
2 3 menit
radiologi, membuat kuitansi
dan amplop
Melakukan persiapan
pemeriksaan ( pasien ganti
3 baju, menenntukan kaset dan 4 menit
nomer foto yang akan
digunakan )
4 Melakukan positioning 5 menit
5 Melakukan eksposi 1 menit
6 Melakukan processing film 8 menit
Menjelaskan telah selesainya
7 1 menit
pemeriksaan
Jumlah 24 menit
2. Perhitungan Perencanaan Kebutuhan Radiografer dengan Metode WISN (Work
Load Indicator Staff Need)
Langkah perhitungan perencanaan kebutuhan Radiografer ditinjau dari beban
kerja dengan metode WISN meliputi:
a.Menetapkan waktu kerja tersedia
Untuk menetapkan waktu kerja tersedia dapat diperoleh dari:
1) Hari kerja selama 1 tahun dari bulan Januari 2015 hingga bulan Desember 2015,
terdapat 313 hari kerja.
2) Cuti tahunan, sesuai UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan bahwa
tenaga kerja memiliki hak cuti sebanyak 12 hari.
3) Waktu untuk pendidikan dan pelatihan selama 6 hari kerja. Hal ini didukung oleh
pernyataan responden-1 berikut ini :
4) Hari libur nasional tahun 2015 sesuai dengan SKB Mentri yang ditetapkan
sebanyak 19 hari.
5) Rata-rata ketidak hadiran kerja adalah 0. Hal ini dapat dilihat dari absensi
kehadiran Radiografer adalah penuh 100%.
6) Waktu kerja yang efektif adalah selama 7 jam per hari kerja. Hal ini sesuai dengan
jam pelayanan pada shift pagi Instalasi Radiodiagnostik dimulai dari pukul 07.00
sampai dengan pukul 14.00, shift siang pukul 14.00 sampai dengan pukul 21.00,
serta shift malam dari pukul 21.00 sampai pukul 07.00.

Berdasarkan data tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan sebagai berikut :

Tabel 3. Waktu Kerja per Tahun


Kode Faktor Jumlah Keterangan

A Hari Kerja 313 Hari / tahun

B Cuti Tahunan 12 Hari / tahun

C Pendidikan dan Pelatihan 6 Hari / tahun

D Hari Libur Nasional 19 Hari / tahun

E Ketidak Hadiran Kerja 0 Hari / tahun

F Waktu kerja 7 Jam / hari

Hari Kerja Tersedia 276 Hari kerja / tahun

Waktu Kerja Tersedia 1.932 Jam / tahun


115.920 Menit / tahun

Waktu kerja tersedia = (313-(12+6+19+0)) x 7


= (313 – 37) x 7
= 276 x 7
= 1.932 jam/tahun
= 115.920 menit/tahun
= 161 jam/bulan
= 7 jam/hari

b. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM


Instalasi Radiologi sebagai sub unit kerja sesuai dengan struktur organisasi
RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu berada di bawah unit kerja Penunjang
Medis dengan kategori SDM, yaitu:

Tabel 4. Kategori SDM di Instalasi Radiologi RSUM Siti Aminah Bumiayu

No Kategori SDM Pendidikan Jumlah


1 Radiolog Dr. Sp. Rad 1 orang
2 Fisikawan medis S1 0 orang
3 PPR D3 1 orang
4 Radiografer D3 3 orang
5 Staff Administrasi SMA / Sederajat 0 orang

c. Menyusun standar beban kerja


Standar beban kerja radiografer dapat dihitung dari waktu kerja yang tersedia
selama satu tahun dibagi dengan rata-rata waktu per kegiatan pokok. Berdasarkan
tabel 2 telah diketahui masing-masing rata-rata waktu per kegiatan pokok, dan
sebagaimana telah dihitung pada langkah pertama, yaitu menetapkan waktu kerja
tersedia kemudian diperoleh waktu kerja Radiografer yang tersedia adalah 115.920
menit/tahun. Perhitungan tersebut selanjutnya diterapkan pada rumus perhitungan
standar beban kerja, yaitu:

Waktu kerja tersedia


Standar Beban Kerja 
Rata - rata waktu peraturan kegiatan pokok

d. Menyusun standar kelonggaran


Standar kelonggaran diperoleh dari waktu yang digunakan untuk melakukan
kegiatan yang tidak terkait langsung dengan kegiatan pelayanan dibagi dengan waktu
kerja yang tersedia selama satu tahun. Adapun macam-macam kegiatan yang tidak
terkait langsung dengan kegiatan pelayanan dan nilai standar kelonggarannya dapat
dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.Standar Kelonggaran Radiografer di Instalasi Radiologi RSUM Siti Aminah


Bumiayu

Waktu Standar
No Kegiatan Rata-Rata Waktu Kerja Kelong-
Tersedia garan
Memberishka
n sarana dan
prasarana 12.420 115.920
1 45 menit/hr 0,10
Radiologi menit/tahun menit/tahun
sebelum
pelayanan
Menyusun 1.932
2 3 jam/bulan 36 jam/tahun 0,01
laporan jam/tahun
1.932
3 Rapat 3 jam/bulan 36 jam/tahun 0,01
jam/tahun
Jumlah 0,12

e. Perhitungan kebutuhan tenaga Radiografer


Perhitungan kebutuhan tenaga Radiografer merupakan langkah akhir
perhitungan kebutuhan tenaga Radiografer ditinjau dari beban kerja. Setelah
diperoleh data mengenai kuantitas kegiatan pokok, standar beban kerja dan standar
kelonggaran, maka perhitungan kebutuhan tenaga Radiografer dapat dilakukan
dengan rumus:

Berdasarkan rumus perhitungan tersebut, kebutuhan Radiografer untuk tiap


kegiatan pokok terlebih dulu dijumlahkan sebelum ditambah dengan standar
kelonggaran Radiografer. Perhitungan kebutuhan tenaga Radiografer dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 6. Perhitungan Kebutuhan Radiografer di Instalasi Radiologi RSUM Siti Aminah
Bumiayu
Kuantitas
Kategori Kegiatan Standar Kebutuhan
Kegiatan
SDM Pokok Beban Kerja SDM
(1 tahun)
Pemeriksaan
Radiografer Konvensional 6454 4830 1.46
Non Kontras

Dengan melihat tabel 6, maka kebutuhan radiografer di Instalasi Radiologi


RSUM Siti Aminah Bumiayu dapat dihitung dengan cara menjumlahkankebutuhan
SDM, kemudian ditambah dengan standar kelonggaran. Perhitungan kebutuhan
Radiografer tersebut adalah sebagai berikut:
Kebutuhan Radiografer = 1,46+ 0,12
= 1,58 Radiografer
= 2 Radiografer (pembulatan)

3. Perhitungan Tenaga Radiografer Berdasarkan Jumlah Alat di Instalasi Radiologi


RSUM Siti Aminah Bumiayu
Perhitungan kebutuhan tenaga radiografer, sesuai Standar Pelayanan
Radiologi Diagnostik (Kep.Men.Kes.RI No. 1014/Menkes/SK/XI/2008) hanya
memerlukan data berupa jumlah peralatan (pesawat sinar X). Jumlah radiografer
tergantung dari jumlah alat yang tersedia pada sarana pelayanan kesehatan dengan
perbandingan 1 pesawat sinar X untuk 2 orang radiografer.
Berdasarkan data yang diperoleh di Instalasi Radiologi RSUM Siti Aminah
Bumiayu, terdapat 1 buah pesawat sinar X yang masih beroperasi, maka dibutuhkan
tenaga radiografer sebanyak 2 orang.
4. Pembahasan
Kebutuhan radiografer di Instalasi Radiologi RSUM Siti Aminah Bumiayu
berdasarkan indikator beban kerja sebagaimana telah dilakukan perhitungan sesuai
dengan lima langkah prosedur penyusunan rencana kebutuhan radiografer, dibutuhkan
2 orang radiografer untuk menjalankan segala bentuk kegiatan pelayanan di instalasi
penunjang medik, yaitu pada bidang pencitraan diagnostik.
Data atau hasil yang telah diperoleh mengenai kuantitas kegiatan pokok
selama satu tahun, standar beban kerja dan standar kelonggaran, maka kebutuhan
tenaga radiografer dapat dihitung dengan menggunakan rumus perhitungan kebutuhan
SDM, sehingga diperoleh hasil sebanyak 1,58 atau dibulatkan menjadi 2, yang berarti
bahwa kebutuhan tenaga radiografer sesuai dengan beban kerja di Instalasi Radiologi
RSUM Siti Aminah Bumiayu adalah cukup dengan 2 orang radiografer.
Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga sesuai Standar Pelayanan
Radiologi Diagnostik (Kep.Men.Kes. RI No. 1014/Menkes/SK/XI/2008) hanya
memerlukan data berupa jumlah peralatan (pesawat sinar X). Jumlah radiografer
tergantung dari jumlah alat yang tersedia pada sarana pelayanan kesehatan dengan
perbandingan 1 pesawat sinar X untuk 2 orang radiografer. Berdasarkan data yang
diperoleh di Instalasi Radiologi RSUM Siti Aminah Bumiayu, terdapat 1 buah pesawat
sinar X yang masih beroperasi, maka dibutuhkan tenaga radiografer sebanyak 2 orang.
Waktu pelayanan Instalasi Radiologi RSUM Siti Aminah Bumiayu yaitu 24
jam dengan 3 waktu jaga (pagi, siang dan malam). Dalam setiap waktu jaga,
kedatangan pasien tidak tentu, dengan jumlah pasien dan jenis pemeriksaan yang
variatif.
Beban kerja yang tinggi menunjukkan bahwa jumlah kebutuhan tenaga juga
tinggi (banyak) pula, sebaliknya beban kerja yang rendah menunjukkan bahwa jumlah
kebutuhan tenaganya rendah (sedikit) pula. Berdasarkan perhitungan dengan teori yang
ada, yaitu metode WISN dalam Kepmenkes RI No: 81/Menkes/SK/I/2004
menunjukkan bahwa kebutuhan radiografer di Instalasi Radiologi RSUM Siti Aminah
Bumiayu hanya sebanyak 2 orang. Tenaga radiografer di Instalasi Radiologi RSUM Siti
Aminah Bumiayu adalah sejumlah 3 orang, tetapi hanya 2 orang radiografer yang aktif
dalam kegiatan pelayanan terhadap pasien karena seorang radiografer sedang
menjalankan tugas belajar, sehingga harus meninggalkan kegiatan pelayanan 3 hari
dalam 1 minggu. Sedangkan jam kerja radiografer adalah 7 (tujuh) jam per hari atau 42
(empat puluh dua) jam per minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam satu
minggu.Dengan jumlah tenaga radiografer tersebut, beban kerja radiografer masih
dirasakan berat, terutama pada saat shift pagi karena jumlah pasien yang banyak dan
jenis pemeriksaan meliputi pemeriksaan non kontras serta pemeriksaan dengan bahan
kontras. Hal ini menunjukkan ketidaksesuaian antara hasil perhitungan kebutuhan
tenaga kerja di teori dengan yang ada di lapangan. Jika penggunaan 6 radiografer sesuai
dengan perhitungan metode WISN tetap dilaksanakan, hal tersebut bertentangan dengan
UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang mengatur bahwa jam kerja
pegawai adalah 7 (tujuh) jam per hari atau 40 (empat puluh) jam per minggu untuk 6
(enam) hari kerja dalam satu minggu.
Dengan melihat kenyataan yang ada di lapangan, apabila pelayanan pada pagi
hari hingga siang hari mengalami kenaikan pemeriksaan, maka kebutuhan tenaga
radiografer di pagi hari hingga siang hari di Instalasi Radiologi RSUM Siti Aminah
Bumiayu berjumlah 2 orang, pada siang hari hingga malam hari cukup 1, sedangkan
pada malam hari hingga pagi hari dibutuhkan 1 orang radiografer. Kemudian untuk
radiografer yang lepas jaga atau libur setelah jaga malam berjumlah 1 orang, serta
tambahan 1 orang untuk tetap menyelenggarakan pelayanan ataupun sebagai
koordinator manajemen pada masing-masing Instalasi Radiologi RSUM Siti Aminah
Bumiayu. Sehingga jumlah kebutuhan tenaga radiografer di Instalasi Radiologi RSUM
Siti Aminah Bumiayu adalah minimal 6 orang, dengan ketentuan semua radiografer
harus aktif dalam melaksanakan kegiatan pelayanan terhadap pasien.

Ditetapkan di : Brebes
Pada tanggal : April 2018
D/irektur RSU Muhammadiyah Siti
Aminah

dr. H. M. Chanifudin, MH. Kes


NBM 788 134

Anda mungkin juga menyukai