Anda di halaman 1dari 2

Masalah integrasi nasional di Indonesia sangat kompleks dan

multidimensional. Disintegrasi bangsa dapat terjadi karena adanya konflik vertikal


dan horizontal sebagai akibat tuntutan demokrasi yang melampaui batas, konflik
antara elite politik, lambatnya pemulihan ekonomi, lemahnya penegakan hukum dan HAM
serta kesiapan pelaksanaan Otonomi Daerah.

Problematika dalam integrasi nasional dapat dilihat dari berbagai aspek sebagai
berikut :

a) Geografi. Letak Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan


memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Daerah yang berpotensi untuk memisahkan
diri adalah daerah yang paling jauh dari ibu kota, atau daerah yang besar
pengaruhnya dari negara tetangga atau daerah perbatasan, daerah yang mempunyai
pengaruh global yang besar, seperti daerah wisata, atau daerah yang memiliki
kakayaan alam yang berlimpah.

b) Demografi. Pengaruh (perlakuan) pemerintah pusat dan pemerataan atau


penyebaran penduduk yang tidak merata merupakan faktor dari terjadinya disintegrasi
bangsa, selain masih rendahnya tingkat pendidikan dan kemampuan SDM.

c) Kekayaan Alam. Kekayaan alam Indonesia yang sangat beragam dan berlimpah
dan penyebarannya yang tidak merata dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya
disintegrasi bangsa, karena hal ini meliputi hal-hal seperti pengelolaan, pembagian
hasil, pembinaan apabila terjadi kerusakan akibat dari pengelolaan.

d) Ideologi. Akhir-akhir ini agama sering dijadikan pokok masalah didalam


terjadinya konflik di negara ini, hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman
terhadap agama yang dianut dan agama lain. Apabila kondisi ini tidak ditangani
dengan bijaksana pada akhirnya dapat menimbulkan terjadinya kemungkinan
disintegrasi bangsa, oleh sebab itu perlu adanya penanganan khusus dari para tokoh
agama mengenai pendalaman masalah agama dan komunikasi antar pimpinan umat beragama
secara berkesinambungan.

e) Politik. Masalah politik merupakan aspek yang paling mudah untuk menyulut
berbagai ketidak nyamanan atau ketidak tenangan dalam bermasyarakat dan sering
mengakibatkan konflik antar masyarakat yang berbeda faham apabila tidak
ditangani dengan bijaksana akan menyebabkan konflik sosial di dalam masyarakat.
Selain itu ketidak sesuaian kebijakan-kebijakan pemerintah pusat yang diberlakukan
pada pemerintah daerah juga sering menimbulkan perbedaan kepentingan yang akhirnya
timbul konflik sosial karena dirasa ada ketidak adilan didalam pengelolaan dan
pembagian hasil atau hal-hal lain seperti perasaan pemerintah daerah yang sudah
mampu mandiri dan tidak lagi membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat, konflik
antar partai, kabinet koalisi yang melemahkan ketahanan nasional dan kondisi yang
tidak pasti dan tidak adil akibat ketidak pastian hukum.

f) Ekonomi. Krisis ekonomi yang berkepanjangan semakin menyebabkan sebagian


besar penduduk hidup dalam taraf kemiskinan. Kesenjangan sosial masyarakat
Indonesia yang semakin lebar antara masyarakat kaya dengan masyarakat miskin dan
adanya indikasi untuk mendapatkan kekayaan dengan tidak wajar yaitu melalui KKN.

2) Solusi

Untuk mewujudkan integrasi nasional diperlukan keadilan kebijakan yang diterapkan


oleh pemerintah dengan tidak membedakan ras, suku, agama, bahasa, gender, dan
sebagainya. Sebenarnya upaya membangun keadilan, kesatuan, dan persatuan bangsa
merupakan bagian dari upaya membangun dan membina stabilitas politik disamping
upaya lain seperti banyaknya keterlibatan pemerintah dalam menentukan komposisi dan
mekanisme parlemen.
Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi nasional adalah
sebagai berikut :

a) Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa
persaudaraan, agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.

b) Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya tindakan KKN.

c) Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha pemecahbelahan


dari ancaman luar.

d) Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-


butir Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan kepada ideologi
bangsa.

e) Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.

f) Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan
Polri dalam memerangi separatis.

Anda mungkin juga menyukai