Anda di halaman 1dari 11

Pertemuan ke : Tujuh (7)

Judul Praktikum : GPS


Hari/tanggal : Selasa/ 27 November 2018
Tempat : Perkarangan Fst
Nama / NIM : Irfan Perastya Dinata / F1D317007
Kelas : Teknik Geofisika
Asisten praktikum : 1. Adi Parulian Lubis
2. Ardi Satriawan
3. Beben Julian
4. Arif Triyono
5. Rizki Mahardika
Prinsip Teori
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentu
posisi yang memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi dan informasi waktu,
secara kontinyu di seluruh dunia tanpa tergantung kepada waktu dan cuaca. GPS
(Global Positioning System) adalah sebuah sistem atau proses untuk menentukan
suatu posisi manapun di planet bumi ini berdasarkan 4 faktor: latitude, longitude,
altitude dan time. Istilah lengkap GPS adalah NAVSTAR-GPS (Navigation System
Timing And Ranging – GPS). Dibangun oleh Departemen Pertahanan U.S.A dengan
dua tipe pelayanan: (1) SPS (Standard Positioning System untuk warga sipil), dan (2)
PPS (Precise Positioning System untuk militer). Satelit GPSpertama, diluncurkan
pada 22 Februari 1978. Fungsi GPS selain untuk menentukan posisi dari sesuatu
benda/hal, GPS digunakan juga untuk menentukan variable-variabel turunan seperti:
(1) Kecepatan, (2) Percepatan (Akselerasi), (3) Arah laju, dan (4) Ukuran Interval
(i.e. Jarak, Selang Waktu) (Firdaus, 2010).
GPS atau Global Positioning System, merupakan sebuah alat atau sistem yang
dapat digunakan untuk menginformasikan penggunanya dimana dia berada (secara
global) di permukaan bumi yang berbasiskan satelit. Data dikirim dari satelit berupa
sinyal radio dengan data digital. Dimanapun berada, maka GPS bisa membantu
menunjukan arah, selama melihat langit. GPS (Global Positioning System) adalah
sistem navigasi yang berbasiskan satelit yang saling berhubungan yang berada di
orbitnya. Satelit-satelit itu milik Departemen Pertahanan Amerika Serikat
(Departemen of Defense) yang pertama kali diperkenalkan mulai tahun 1978 dan
pada tahun 1994 sudah memakai 24 satelit. Differensial GPS (DGPS) adalah metode
lain yang dapat digunakan untuk mereduksi pengaruh ionosfer. Walaupun DGPS
dapat menghasilkan akuarsi level sentimeter, tetapi metode ini hanya efektif untuk
skala lokal dalam jangkauan sekitar 50 km. Untuk skala regional DGPS tidak dapat
digunakan. Jika harus digunakan maka dibutuhkan banyak GPS yang harus
dioperasikan pada jarak sekitar 50 km, yang tentunya koreksi ionosfer skala regional
menggunakan DGPS menjadi tidak efektif. Dengan alasan tersebut Wide Area
Differential GPS (WADGPS) dan Regional Area Differensial GPS menjadi semakin
banyak digunakan untuk mengatasi keterbatasan metode konvensional DGPS
(Buldan et al, 2006).

Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukan praktikum ini adalah :
1. Mengetahui apa itu GPS
2. Mengetahui komponen pada GPS
3. Mengentahui kegunaan kompas
4. Mengetahui prinsip kerja GPS
5. Mengetahui kelemahan dan kelebihan GPS

Alat dan Bahan


 Alat
1. Konpas
2. Rambu ukur
3. Alat Tulis
4. Meteran
5. GPS
6. Busur dan Panggaris
 Bahan
1. Kertas hvs
2. Kertas milimeter block
Pelaksanaan Praktikum

Pengambilan data mengunakan meteran dan


kompas

 Disiapkan alat yang akan digunakan


 Ditentukan lokasi pengukuran yakni keliling FST
 Ditentujkan titik-titik pada setiap sudut
 Dilakukan pengukuran dengan menggunakan meteran dan kompas
 Diukur jarak titik yang telah ditentukan meteran
 Diukur sudut dengan menggunakan kompas
 Dilakukan terus menerus sampai titik yang terakhir
 Digambar dan dibuat titik dengan menggunakan data dan jarak yang ada

selesai

GPS Meteran
GPS, Kompas,

 Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan.


 Ditentukan daerah yang akan diplot (FST).
 Dihidupkan GPS dan tunggu GPS hingga mendapatkan sinyal dan atur
pengaturan GPS (UTM / Geografis).
 Ditekantombol mark pada GPS padadaerah plot (FST)
 Dibaca dan didapatkan titik koordinat pada daerah plot (FST) pada titik
pertama.
 Ditekan tombol enter agar dapat tersimpan.
 Diukur sudut pada titik pertama dengan menggunakan kompas dan jarak
dengan meteran.
 Dilakukan langakah-langkah tersebut sampai titik yang sudah di tentukan.
 Dicatat koordinat dari semua daerah yang ditentukan (FST).

Selesai
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Perhitungan
A. menggunakan rol meter
1. Pada titik pertama (A)
 Diketahui :
titik pertama P1 = 1000 m
αA = 70o
dA = 117 m
titik kedua P1 = 1000 m
αB = 10o
dB = 118 m
titik ketiga P1 = 1000 m
αC= 238o
dC= 100 m
titik ke empat P1 = 1000 m
αD= 126o
dD= 149 m
 menentukan sudut koreksi
f = 3600 – (
=40
40
untuk masing-masing sudut = = 10
4

sehimgga diperoleh
α1= 70o-10= 690
α2 =100 -10 = 90
α3 = 2380 – 10 = 2370
α4 = 1260 – 10 = 1250
 Menentukan Xa dan Ya
XA = P1+ dA sin α1
= 1000 m + 117 m sin 69o
= 1000 m + 117 m (0,9336)
= 1000 + 109,2312
= 1109,2312 m
YA = P1 + dA cos α1
= 1000 m + 117 cos 69o
= 1000 m + 117 m (0,3584)
= 1000 m + 41,9292 m
= 1041,92929 m
 Pada titik ke dua (B)
XB = P1 + db sin α2
= 1000 m + 118 m sin 9o
= 1000 m + 118 ( 0,1464)
= 1000 m + 18,4552m
= 1018,4552 m
YB= P1 + dB COS α2
= 1000 m + 118 m cos 9o
= 1000 m + 118 m (0,9877)
= 1000 m + 116,5486 m
= 1116,5486 m
 Pada titik ke tiga (C)
XC = P1 + dC sin α3
= 1000 m + 100 m sin 237o
= 1000 m + 100 m (-0,83867)
= 1000 m– 83,867 m
= 916,133m
YC= P1 + dC COS α3
= 1000 m + 100 cos 237o
= 1000 m + 100m .(-0,5446)
= 1000 m – 54,46 m
= 945,54 m
 Pada titik ke empat (D)
XD = P1 + dD sin α4
= 1000 m + 149 m sin 125o
= 1000 m + 149 m (0,8192)
= 1000 + 122,0608 m
= 1122,0608 m
YD = P1 + dD COS αD
= 1000 m + 149 cos 125o
= 1000 m + 149m (-0,5736)
= 1000 m – 85,4664 m
= 914,5336 m
C. Menentukan Luas
1. Menggunakan Kompas
X Y
1109,2312 1041,92929

1018,4552 1116,5486

916,133 945,54

1122,0608 914,5336

1109,2312 1041,92929

𝑙𝑢𝑎𝑠 𝐼 =1238510,543 + 962990,1298+837834,4106+1169108,013


= 4208443,096m
luas II =
= 4.015.490,517 m
𝒍𝒖𝒂𝒔 𝑰−𝒍𝒖𝒂𝒔 𝑰𝑰
𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝟐

4016624,967 − 4015490,517
=
2
= 567,2253 m2
2. Menggunakan Theodolit
X Y
335260 9821507
335375 9821541
335331 9821541
335407 9821396
335260 9821507
luas I =3.292.721.222.960+3.293.899.312.875+3.293.455.763.817+3.294.212.595.9
66
= 13.174.288.895.618
luas II
=3.293.898.306.750+3.293.418.542.076+3.294.213.602.187+3.292.758.436.820
=13.174.288.887.833 m2
𝒍𝒖𝒂𝒔 𝑰−𝒍𝒖𝒂𝒔 𝑰𝑰
𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝟐
13.174.288.895.618−13.174.288.887.833
= 𝟐

= 3892,5
Pembahasan
Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara
pengukuran dipermukaan bumi dan dibawah tanah untuk keperluan seperti pemetaan
dan penentuan posisi relatif sempit sehingga unsur kelengkungan bumi dapat
diabaikan. Seperti yang kita ketahui bahwa bumi ini tidaklah rata, melainkan
cenderung bergelombang dikarenakan bumi terdiri dari pegunungan, perbukitan dan
lembah. Maka untuk dapat menggambarkan bagian permukaan bumi ini diperlukan
suatu bidang perantara yang sedemikian rupa dibuat hingga pemindahan keadaan itu
dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Pada pratikum ini dilakukan pengeplotan menggunakan GPS pada daerah yang
akan di ambil data koordinatnya. Pada pratikum ini di ambil 4 titik untuk di plot
yaitu FST. Sistem koordinat yang digunakan adalah sistem UTM dan geografis.
Dimana sistem UTM disajikan dalam bentuk DM dengan satuan meter dengansumbu
X dan Y. Sedangkan Geografis disajikan dalam bentuk DMS dengan satuan derajat,
menit, dan detik. Dan juga pada system koordinat geografi digunakan untuk
menunjukkan suatu titik dibumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur dengan
satuan unitnya adalah derajat.
Selain mengguakan kompas pada praktikum kali inni juga mengguakan kompas
dan meteran. Kompas dalam praktikum kali ini digunakan untuk mngukur sudut
sedangkan kompas digunakan untuk mengukur jarak pada setiap titik yang trlah
ditentukan. Pada pengukuran kompas dan meteran dilakukan secara manual pada
pengukuran kompas dengan meteran dengan GPS di temukan adanya perbedaan
dalam perhitumgan luas. Perhitumgam luas ini dilakukan dengan metode polygon
tertutup dengan system matrik yakni menggunakan koordinat X dan Y.
Pada pengukuran GPS ada beberapa factor yag bisa menyebabkan GPS itu error.
Hal ini berkaitan dengan peletakkan GPS, dimana GPS berhubungan dengan antena
untuk menangkap sinyal. Sehingga, antena dan GPS tidak bisa dioperasikan di lokasi
yang terhalang misal di dalam ruangan atau di anatara bangunan tinggi. Sebab hasil
pengamatan lokasi akurat bahkan tidak muncul. Pada praktikum lapang, penggunaan
GPS dilakukan secara real time karena wilayah lebih luas dan memungkinkan
diperoleh data yang lebih akurat.
Sedangakan menggunakan meteran atau kompas juga terdapat kesalahan yaitu
kesalahan dalam melihat arah dengan menggunakan kompas dan kesalahan
menggunakan meteran yaitu meteran yang panjangnya kurang dan membuat
perhitungannya kadang keliru dan tidak akurat. Jadi, pada saat melakukan
pengukuran harus benar diperhatikan dan teliti agar data yang didapatkan bagus.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dijalankan didadapatkan kesimpulan :
1. GPS merupakan sebuah sistem satelit navigasi untuk mengetahui suatu posisi
di permukaan bumi.
2. Komponen yang terdapat di dalam GPS antara lain unit antena sebagai
penangkap sinyal satelit, unit display sebagai penampil informasi hasil
pembacaan, unit receiver sebagai penerima sinyal satelit untuk
memperkirakan posisi, serta transmitter sebagai penghasil pulsa gelombang
elektromagnet.
3. Pada umumnya, GPS digunakan untuk menentukan suatu posisi, dimana
pemanfaatannya meliputi survei pemetaan, geodinamika, geodesi, geologi,
geofisik, transportasi dan navigasi, pemantauan deformasi, pertanian,
kehutanan, dan bahkan juga bidang olahraga dan rekreasi.
4. Prinsip kerja GPS berdasarkan pemancaran sinyal satelit yang diterima alat
secara pasif, diaman paling tidak GPS harus memperoleh sinyal dari 3 satelit
untuk dapat menentukan posisi dengan tepat.
5. Kelebihan GPS adalah dapat dioperasikan kapan saja dimana saja, oleh
setiap orang sebab mudah pengoperasiannya, serta dapat diketahui posisi
koordiant geografis dengan cepat. Namun, GPS juga memiliki kelemahan
pada sinyalnya yang lemah karena pengaruh atmosfer serta sulit digunakan di
dalam ruangan atau bila terhalang gedung tinggi.
Saran
Praktikum telah dilaksanakn dengan baik, tetapi diharapakan praktikan lebih
teliti dalam pengambilan data.
DAFTAR PUSTAKA

Buldan, Muslim, dkk. 2006. Pemodelan TEC Regional dari Data GPS Stasiun Tetap
di Indonesia dan Sekitarnya. Jurnal PROC. ITB Sains dan Teknologi. 38 (2):
163-180

Firdaus, Oktri Mohammad. 2010. Analisis Implementasi Global Positioning System


(GPS) pada Moda Transportasi di PT.X. Proceeding Seminar on Application
and Research in Industrial Technology (SMART 2010), UGM Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai