Anda di halaman 1dari 4

JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 4, NOMOR 1 JANUARI 2008

Perancangan Alat Ukur Tegangan Permukaan


dengan Induksi Elektromagnetik
Indarniati* dan Frida U. Ennawati
Jurusan Fisika. Universitas Negeri Surabaya,
JI. Kelinlang, Surabaya 60231

Intisari
Tegangan permukaan merupakan sifat permukaan suatu zat cair akibat pengaruh tegangan. Guna menge-
tahui seberapa besar nilainya diIakukan pengukuran dengan menggunakan susunan alat basil rancangan yang
menggunakan sensor induksi elektromagnetik, menggantikan Newtonmeter yang selama ini dipergunakan. Per-
ancangan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah sensor induksi elektromagnetik dapat dipergunakan
sebagai pengganti Newtonmeter dalam pengukuran tegangan permukaan zat cair, dan dapat menunjukkan proses
fisika yang teljadi selama pengukuran tegangan permukaan berlangsung karena mengetahui perubahan tiap gaya
tarik yang teljadi selama pengukuran, nilai gaya tarik tersebut, serta nilai tegangan permukaan zat cair dapat
diketahui secara langsung. Hal ini dimungkinkan karena data ditampilkan dalam bentuk gmfik. Penelitian men-
cakup persiapan, perencanaan, dan perakitan alat sampai dengan pengujian (studi kelayakan) basil rancangan
dengan menggunakan oli SAE 20W-50, oli SAE 30, dan bensin sebagai sampel uji.

KATA RUNe): tegangan permukaan. induksi elektromagnetik, sensor induksi. Newtomneter

I. PENDAHULUAN tegangan permukaan bedangsung. Oleh karena itu peneliti


berinisiatif untuk juga mengedepankan proses fisika yang tec-
Tegangan pennukaan merupakan sifat pennukaan suatu zat jadi selama pengukurall tegangan pennukaan berlangsung. In-
cair yang berperilaku layaknya selapis kulit tipis yang kenyal isiatif tersebut direalisasikan dengan memanfaatkan sensor in-
atau lentur akibat pengaruh tegangan. Pengaruh tegangan duksi, yang beketja berdasarkan prinsip induksi elektromag-
tersebut disebabkan oleh adanya gaya tarik-menarik antar- netik, sebagai pengganti Newtometer pada Gambac 1 kacena
molekul di pennukaan zat cair tersebut. Untuk mengetahui proses perubahan gaya tarik yang mengenai cincin terjadi se-
seberapa besar nilai tegangan pennukaan suatu zat, maka lama pengukuran dapat direkam dan ditampilkan dalam ben-
cam sederhana yang dilakukan adalah dengan melakukan tuk grafik pada layar komputer.
praktikum techadap beberapa zat cair dengan menggunakan
susunan alat seperti Gambac 1. susunan alat ukur tegangan pennukaan yang mempergu-
Newtonmeter difungsikan untuk mengukuc nilai gaya tarik nakan sensor induksi tersebut diberikan pada Gambac 2.
maksimum pada cincin saat pengambilan data, tanpa menun-
jukkan peristiwa fisis yang terjadi selama proses pengukuran

1+____ CJNcm .\LUMINllill

Gambar I: (a). susunan alat ukur tegangan permukaan zat cair yang
biasa digunakan untuk praktikum Fisika Dasar, (b) cincin aluminium
yang digunakan dalam praktikum

Gambar 2: Rancangan susunan alat ukur tegangan permukaan den-


*E-MAIL:indars@telkom.net gan memanfaatkan induksi eJektromagnetik untuk sensor induksi

© Jurusan Fisika FMIPA ITS 080105-1


l. FIS. DAN APL., VOL. 4, No.1, lANUARI 2008 INDARNIATI, dIdc.

Gambar 4: Ilustrasi lilitan kawat tembaga (kumparan) yang dipergu-


Dtametet- hw nakan sebagai sensor induksi berbentuk beliks

Gambar 3: Cincin Aluminium yang dipergunakan daIam penelitian BaI


(tampak atas)

n. DASAR TEOR)

A. TEGANGAN PERMUKAAN

Besamya tegangan pennukaan merupakan usaba yang


diperlukan cincin untuk menciptakan suatu pennukaan bam,
sifat permukaan yang dirnUiki oleh zat cair yang berperilaku
layaknya selapis kulit tipis yang kenyal atau lentur akibat
pengaruh tegangan [1]. Tegangan ini teIjadi jib molekul- Gambar 5: Bagian-bagian sensor induksi (tampak samping)
molekul di permukaan suatu cairan saling tarik menarik satu
sama lain, sehingga menciptakan pembatas antara udam den-
gan cairan ito. Da1am praktikum. tegangan permukaan (0) akan menghasilkan gaya tank yang menarik cincin, menye-
didefinisikan sebagai usaba yang diperlukan cincin untuk babkan cincin bergerak tertarik lee alas. Saat itulah proses pen-
menciptakan suatu permukaan barn, dirumuskan sebagai [2] gukuran gaya tank dimulai. Pada penelitian ini kawat tembaga
diameter 2 mm dipergunakan sebagai kumparan (Gambar 4).
W F Lilitan kawat tembaga dJ."buat sangat rapat dengan maksud
0=-=- (1)
A l agar diperoleh medon magnet yang homogen. Perbandingan
antam jum1ah lilitan kumparan primer dan sekunder ada1ah
dengan F adalab gaya tarik (Newton), dan l adalah panjang Np : Ns = 1 : 2, lilitan primer sebagai input, sedangkan
permukaan cairan yang menutupi cincin (meter). Cincin yang lilitan sekunder sebagai output. Kawat tembaga (kumparan)
digunakan terbuat dati bahan aluminium, mempunyai dua per- yang berfungsi sebagai penghantar pada sensor induksi dilil-
mukaan luar dan dalam seperti Gambar 3, sehingga panjang itkan pada bodi silinder plastik berongga (tempat besi), seperti
permukaan yang terkena gaya permuk:aan menjadi U = 2 '11" d, GambarS.
dengan d adalah diameter cincin, sebingga Pers.l menjadi [2] Besi digunakan untuk menghasilkan perubahan medon
magnet akibat arus listrik yang mengalir pada kumpamn.
Adapun besi yang dipergunakan adalah besi pejal berben-
tuk silinder berwarna perak dengan diameter (0,80 ± 0,01)
0= (2) em, yang merupakan bahan ferromagnetik [6]. Dipilih ba-
han ini karena mampu menaik1can kuat medon magnetik yang
dihasilkan oleh kumparan bingga mtusan bahkan ribuan kali
B. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK lebih hesar.

Induksi elektJ:omagnetik yang dirnanfaatkan untuk sensor


induksi merupakan gejala teIjadinya arus listrik dalam suatu C. ABC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)
penghantar akibat perubahan medon magnet pada penghan-
tar tersebut Prinsip kerja sensor ini adalah arus input (AC) ADC merupakan komponen pengubah data dati bentuk
dialirkan lee kumparan primer sensor. Tunbulnya perubahan analog lee bentuk digital, yaitu alat yang mampu mengubah
fiuks pada besi diakibatkan oleh tegangan AC pada kumparan sinyal atau tegangan analog menjadi informasi digital yang
primer, sehingga besi bersifirt magnet. Medon magnet di- nantinya akan diproses lebih lanjut dengan komputer. Dalam
hasilkan, kemudian kumparan sekunder (output) di induksi. penelitian ini digunakan ADC0809 seperti pada Gambar
Terjadinya perubahan fiuks tersebut akan menghasilkan GGL 6 karena mudah dijumpai di pasar, harga terjangkau, dan
induksi atan arus induksi pada keluamn sensor [3-5]. Sensor memadai dalam penggunaannya.[7]

080105-2
J. FIS. DAN APL .• VOL. 4. No.1. JANUARI 2008 INDARNIATI, dkk.

100

_n{; :}~
90 .; •....•.•.•.••••..•
lID .:...

START
EO('
:}ADDUSS
AlE
:
~.. "--:---~~~
'0 .• :.......

:II
-1-"': ......................... '.
f'
.:-.-.--." ....... . .. --...... • . .
-----

..
J'
OE r :0 , r
I ,:(.
nOCK r'
Vo: r 12l'J8'e9W"U~~UMU~ua~~
REf· 24 .L5Dt \\·aklul.,
REF- (a)01i SAE 2OW-SO
;r' ~
I1J[ -------------

lit

Gambar 6: Konfigurnsi pin-pin pada IC ADC0809 (tampak atas) II(

1C
-~\
-'Tank
im:.,
6C
51:
'r
. p \".....
D. PPI8155 I
lit

: rI .
31:
PPI (Programmable Peripheral Interface) adalah pemngkat X
yang berfungsi untuk menjembatani antara mikroprosesor
dengan komponen luar. Dalam hal ini mikroprosesor adalah
IC
/'
I ::45818'""~~~U"Gre"3~~
perangkat dala.m yang merupakan bagian dati PC, sedangkan ';!lUlu("
yang dimaksudkan sebagai perangkat luar tersebut adalah Be- (b)01i SAn 20W-30
mua komponen hardware yang hokan termasuk dalam sis-
tem mikroprosesor itu sendiri. Fungsi utama kartu PPI 8255
adalah sebagai interface (antarmuka) komputer dengan per-
alatan dari luar komputer, yang dipasang pada slot komputer
mM. Komponen ini memiliki 25 pin. 24 pin digunakan untuk
masukan atau keluaran, 1 pin sebagai Vceo [8]

m. METODOLOGI PENELITIAN
.-
1::458:e~W"~~~U~p.5DP=~n
w_,,) .
Pada penelitian ini ketiga zat cair tersebut masing-masing
diketabui nilai gaya tariknya yang diukur secara manual, un- (c)Bcmsin
tuk oli SAB lOW-50 adalah 70 mN, oli SAB 30 adalah 68
mN, dan bensin 60 mN. Dari data tersebut, alat basil rancan- Gambar 7: Grafik: tegangan permukaan
gan dikalibrasikan terhadap alat konvensional (manual seperti
Gambar 1). Pada saat pengukuran berlangsung pada susunan
alat basil rancangan, data yang dibaca oIeh PC adalah data
dalam bentuk bit, dalam hal ini 8 bit (255 desimal). Kalibrasi
yang dila1mkan adalah dengan membandingkan nilai bit yang
diterima oleh PC dari tiap-tiap zat cair dengan nilai tegan- TABEL I: Nilai gaya tarik ketiga zat cair dengan bit yang terbaca
gan permukaan yang diukur secara manual. Berdasarkan data olehPC .
yang diterima oleh PC dan diukur secara manual didapatkan Zatcair Gaya tarik (mN) Bit yang terbaca
data-data yang ditunjukkan Tabel L Minimum Maksimum Minimum Maksjmllm
Perumusan yang digunakan (diset pada software) adalah :
Oli SAB 20W-50 o 70 19 108
Oli SAB30 o 68 19 104
'II ukan = bit terbaca - bit minimum (F = 0) Bensin o 60 19 69
egangan penn bit terbaca - bit minimum
x gaya tarik maksimum

080105-.3
J. FIS. DAN APL., VOL. 4, No.1, JANUARl2008 INDARNIATI, dkk.

tarik tanpa adanya perubahan gaya tarik tersebut yang dapat


TABEL 11: Tegangan pennukaan tiga macam zat cair yang diukur
pada subu 16 - 21°C balk secara manual dan susunan aIat Gambar 2
diamati secara nyata. Untuk susunan penelitian (Gambar 2)
data ditampilkan dalam bentuk grafik yang memmjukkan pe-
Manual Penelitian Simpangan rubahan gaya tarik tiap satuan waktu dati awal tidak adanya
Sampel F(mN)'" a(N/m)"'· F(mN) a(N/m) (%) gaya tarik (F = 0) dimana pada cincin tidak. bekerja gaya
apapun,sampai gaya tarik maksimum (F maksimum) dapat
Oli SAE 20W-50 70,7 0,189 70,4 0,189 o diamati dengan jelas. Nilai tegangan permukaan dan gaya
Oli SAE 30 68,7 0,184 67 0,180 2,2
Bensin 60,6 0,163 60 0,162 0,6 tarik tersaji secara digital pada layar komputer.

'" F Gaya tarik rata-rata dari IS kaIi pengambiIan data .


I
"'. a tegangan permukaan dihitung menggunakan Pers2
V. SIMPULAN

Berdasarkan basil penelitian dapat disimpulkan bahwa


IV. BASIL DAN DISKUSI dengan susunan alat tegangan permukaan dengan meman-
fitatkan sensor induksi seperti gambar 2 temyata lebih
Dati penelitian ini diperoleh data harga tegangan per- memudabkan peneliti dalarn memahami perubahan ~ya tarik
mukaan (a) beserta grafiknya untuk ketiga zat cair, seperti ter- tiap satuan waktu dati awal tidak adanya gaya tarik (F =
saji pada Gambar 7. Masing-masing grafik menggambarkan 0) dimana pada cincin tidak bekerja gaya apapun, sampai
aktivitas cincin ketika melakukan kerjalusaha terhadap per- gaya tarik maksimum, (F maksimum) selnma pengukuran
mukaan zat cair yang semula dalam keadaan normal (tidak tegangan permukaan. Selanjutnya, karena gaya tarik yang
adanya F tarik, F = 0) akan mengalami gaya permukaan sam- dipergunakan dalam penelitian ini adalah sarna seperti harga
pai akhimya menegang karena gaya tarik maksimum sehingga gaya tarik secara manual, malm basil pengukumn tegangan
cincin terlepas dati permukaan zat cair (pada cincin terbentuk permukaan yang diperoleh adalah sarna untuk keduanya.
permukaan baru). Dengan kata lain, pengukuran tcgangan dengan susunan
Berdasarkan hasil yang diberikan pada Tabel 2, nilai tegan- manual banya memberikan nilai saja, sedangkan susunan alat
gan permukaan dari kedua susunan alat relatif sarna. Hal ini basil rancangan memberika.n nilai tegangan permukaan, juga
disebabkan karena harga gaya tarik (F) pada pengukuran man- perubahan gaya tarik tiap waktu yang diperlibatkan dalarn
ual dijadikan tolok ukur (Tabel 1) untuk pengukuran peneli- grafik.
tian ini. Pada susunan manual hanya memberikan nilai gaya

[1] Sears, Zemanzky, FISiko unluk Universitas l, MekonJka PQ1IIIS [6) Illingwort, Valerie, The Plnguin Dictionary ofPhysics, Edited by
Bunyi,(Bina Cipta, Bandung, 1985). Valerie lliingwortb. 2nd ed, (Market House Books LTD, 1990).
[2] Tim, Petunjuk Praktikum Fisiko Dasar; Melamika Panos Bunyi [7] Elm Putru, Agfianto, Teknlk Antormuka Komputer, Knnsep dan
Getaran (FMIPA ITS, Surabaya, 2005). Aplikasi (Graha I1mu, Yogyakarta, 1997)
[3] Surya, Yohanes, Olimpiade Fisika dan Latihan FISiko Meng- [8] Sumaryadi. Stamet, Implementasi Interface PPI8255 untuk Sim-
hadapi Masa Depan, Sekolah Menengah Umum, Caturwulan ulasi Pengaturan Informasi Kebakaran dengan Suara dan Mem-
Kedua, (Cipta I1mu, Jakarta, 1996). buka Valve Dilengkapi Samlnmgan Telepon, FTI, ITS (1997)
[4] Foster, Bob, Terpadu Teori, Contoh Soal dan Penyelesaiannya, [9] Halliday - Resnick (pantur Silaban - Erwin Sucipto), FlSika Jilid
dan Evaluasi FISiko, SMU Kelas 3A, Tengah Tahun Pertama (Er- 2, Edisi Ketiga (Erlangga, Jakarta, 1999).
langga, Bandung, 1999). [10] Tim, Terampil Menerapkon Konsep dan Prinsip FISiko, 2A un-
[5] Foster, Bob, Terpadu Teori, Contoh Saal dan Penyelesaiannya, tuk Kelas 2 SMU, Cawu I dan Tengah Cawu 11, (T"1gll Serangkai,
dan Evaluasi FlSika, SMU Kelas 3B, Tengah Tahun Kedua, (Er- Surakarta, 1995).
langga, Bandung, 1990).

080105-4

Anda mungkin juga menyukai