Kepada Yth :
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Mataram
Dalam Perkara Nomor : 28/Pdt.G/2018/PN.MTR
Jalan Langko No. 68 A Mataram – NTB
Dengan Hormat,
Kesemuanya adalah Advokat pada Law Office ZULHENDRI HASAN & PARTNERS,
beralamat di Pusat Perkantoran Tendean Square Kav 122 – 124 No. 22, Jalan Wolter
Monginsidi, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan bertindak untuk dan atas nama PARA
TERGUGAT, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : 02/SKK-ZH/II/2018, tanggal 7
Februari 2018 dan Surat Kuasa Khusus Nomor 03/SKK-ZH/II/2018, tanggal 7 Februari
2018:
Dengan ini mengajukan KESIMPULAN yang terdiri dari 4 (tiga) bagian, yaitu (I) Bukti
Surat TERGUGAT I dan TERGUGAT II, (II). Tanggapan atas Bukti Surat PARA
PENGGUGAT dan serta Saksi-saksi PARA PENGGUGAT, (III). Sidang Pemeriksaan
setempat, dan Kesimpulan, sebagai berikut :
PEMBUKTIAN
Sesuai dengan asas hukum pembuktian dalam Hukum Acara Perdata (Pasal 164
H.I.R) bahwa alat pembuktian yang utama adalah Bukti Tulisan (Bukti Surat). Bahwa
PENGGUGAT telah mengajukan bukti-bukti tertulisnya sesuai acara PEMBUKTIAN
pada tanggal 19 Juni 2013, sebagaimana terperinci dan terurai dibawah ini :
BUKTI T I & T II – 3a : Fotocopy Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi Nomor :
58, tanggal 12 Juli 2012 atas tanah seluas2.300 M2
berdasarkan SHM Nomor : 67/Sandik, Gambar Situasi
tanggal 9 Agustus 1993 Nomor : 2883/1993 seluas 3.499
M2, atas nama H.M. Izzul Islam, yang terletak di Desa
Sandik, Kec. Gunung Sari, Kab. Lombok Barat, Prov. Nusa
Tenggara Timur, antara H.M. Izzul Islam (Pemberi
Pelepasan Hak) dengan Ir. Tedy Yusaldi (Penerima
Pelepasan Hak) yang dibuat dihadapan Bambang Gede,
S.H., Notaris Lombok Barat;
BUKTI T I & T II – 4b : Fotocopy Surat Kuasa Untuk Menjual Nomor : 13, tanggal
13 Agustus 2014, antara H.M. Izzul Islam selaku Pemberi
Kuasa dan Ir. Tedy Yusaldi selaku Penerima Kuasa, yang
dibuat dihadapan Fikry Said, S.H., Notaris di Kota Mataram;
BUKTI T I & T II – 4d : Fotocopy Sertifikat Hak Milik No. 67/Desa Sandik, Gambar
Situasi tanggal 9 Agustus 1993 Nomor : 2883/1993 atas
nama H.M. Izzul Islam yang terletak di Desa Sandik, Kec.
Gunung Sari, Kab. Lombok Barat, Prov. Nusa Tenggara
Timur, seluas 1.199 M2, berdasarkan pencatatan telah
dihapus dan menjadi Hak Guna Bangunan Nomor :
1659/Desa Sandik;
BUKTI T I & T II – 7a : Fotocopy rekening koran Bank BTPN cabang 0252 KCP Pati
– B, Jalan teratai BLK J/14 Rt 003 002 dengan No. Rekening
044990020891 atas nama Ir. Teddy Yusaldi, Tg Barat,
Jagakarsa, Jakarta Selatan, Periode 1 – 01-2012 sampai
dengan 31 – 12- 2012;
BUKTI T I & T II – 7b : Fotocopy Bukti Setoran Bank BTN dari Rijaludin Lamone
kepada Suradi tanggal 30 Juli 2012 sebesar Rp. 431.600.000
(empat ratus tiga puluh satu juta enam ratus ribu rupiah);
BUKTI T I & T II – 7c : Fotocopy Bukti Setoran Bank BTN dari Rijaludin Lamone
kepada Arfah tanggal 31 Juli 2012 sebesar Rp.
1.000.000.000 (satu miliar rupiah);
BUKTI T I & T II – 7d : Fotocopy Bukti Setoran Bank BTN dari Rijaludin Lamone
kepada Amil Maksum tanggal 31 Juli 2012, sebesar Rp.
1.000.000.000 (satu miliar rupiah);
;
Bahwa, PARA TERGUGAT dengan ini mengajukan tanggapan atas bukti surat
PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II yang diajukan pada tanggal 02 Juli 2018 berikut
bukti tambahan PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II pada tanggal 6 September
2018 sebagai berikut :
BUKTI P - 1 : Akta Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi No. 58, tanggal 12
Juli 2012, luas 1.997 m2 di buat oleh Notaris Bambang Gede,
S.H di Lombok Barat
BUKTI P - 2 : Akta Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi No. 58, tanggal 12
Juli 2012 luas 2.300 m2 di buat oleh Notaris Bambang Gede,
S.H di Lombok Barat
BUKTI P – 7 : Surat Pernyataan Sandik tanggal 11 Juli 2016 oleh H.M Izzul
Islam.
BUKTI P – 10 : Kwitansi Jual Beli antara Penjual Izzul Islam dengan Sahid
selaku pembeli
2. Saksi Prima
4. Saksi Kabir
Bahwa, sidang pemeriksaan yang dilakukan pada tanggal 7 September 2018 dan
dihadiri oleh Majelis Hakim pemeriksa perkara a quo, Panitera Pengganti, Kuasa
PARA PENGGUGAT dan Sahid (PENGGUGAT II), dan Kuasa TERGUGAT I dan
TERGUGAT II yang dilaksanakan di Sandik. Hasil dari sidang pemeriksaan setempat
pada intinya tidak terdapat kesepakatan mengenai objek sengketa sebagaimana di
dalam gugatan PARA PENGGUGAT, yakni:
DALAM EKSEPSI
Quodnon ada – Terhadap objek tanah yang digugat telah dialihkan oleh
PENGGUGAT kepada Saksi H. Kabir, sebagaimana keterangannya dibawah
sumpah sebagaisSaksi yang dihadirkan oleh PENGGUGAT pada tanggal 30
Agutus 2018, yang menyatakan bahwa saksi membeli tanah dari SAHID
pada tanggal 11 Juli 2016 ada kuitansi pembayarannya, hal mana
bersesuaian dengan Bukti Penggugat (vide bukti P-9)
a. Objek tanah yang di klaim adalah seluas 303 M2, tidak jelas tanah
siapa, milik Penggugat H.M Izzul Islam atau milik Penggugat Sahid,
keduanya dalam petitum sama-sama meminta agar dinyatakan sah
sebagai pemilik;
6. Bahwa, sesuai fakta persidangan PARA PENGGUGAT tidak sama sekali mampu
membuktikan tuntutan kerugian materiil maupun imateriil-nya, bahkan nilai
perhitungan kerugiannya, tidak dapat dimengerti siapapun, dikutip dari
gugatan Penggugat, “kerugian materiil hasil sewa tanah selama 4,5 x
10.000.000,- = Rp. 45.000.000”, entah apa yang dimaksud dalam perhitungan
PENGGUGAT, dalil demikian Haruslah DITOLAK dan dikesampingkan dengan
berpedoman pada Putusan Mahkamah Agung Nomor : 19.K/Sip/1983 tanggal
03 September 2003 menyatakan bahwa :
“…karena gugatan ganti rugi tidak diperinci, maka gugatan ganti rugi
tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima.”
Dengan demikian gugatan PARA PENGGUGAT tidak jelas atau kabur karena
antara posita dengan petitum tidak saling berkesesuaian atau bertolak
belakang, kekeliruan tersebut menyebabkan gugatan cacat formil.
7. Bahwa, mohon apa yang telah disampaikan oleh PARA TERGUGAT dalam
bagian Eksepsi tersebut diatas diangap merupakan satu kesatuan dalam
Pokok Perkara ini;
11. Bahwa, berdasarkanfFakta persidangan, telah nyata dan jelas sisa tanah SHM
No. 67/Sandik setelah dilakukan pelepasan hak pada tanggal 12 Juli 2012,
selanjutnya dicatatkan dalam Buku Tanah SHM No. 67/Sandik dengan sisa
tanah yang sebelumnya seluas 3.499 M2, kemudian tanah yang tersisa
adalah seluas 1.199 M2, (Vide Bukti T I & T II – 4a). FAKTA TERSEBUT TIDAK
TERBANTAHKAN SECARA HUKUM DAN PROSES PERALIHANNYA DIAKUI
OLEH BADAN PERTANAHAN SEBAGAI BENTUK PERALIHAN YANG SAH,
SEHINGGA FAKTA HUKUM TERSEBUT TERANG BENDERANG TELAH
MEMBANTAH DALIL GUGATAN PARA PENGGUGAT YANG MENYATAKAN
SISA TANAH PENGGUGAT H.M IZZUL ISLAM setelah dilakukan peralihan
12. Bahwa, berdasarkan fakta persidangan , terhadap sisa tanah SHM No. 67/
Sandik, yakni seluas 1.199 M2 pacsa peralihan tahun 2012, secara sah telah
dilakukan pembebasan kembali oleh Ir. Tedy Yusaldi kepada Pemegang hak
secara langsung yakni Penggugat H.M. Izzul Islam, berdasarkan Akta No. 14
pada tanggal 13 Agustus 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Fikri Said,
S.H., atas peralihan tersebut telah kembali dicatatkan pada buku tanah SHM
No. 67/Sandik dan sejak peralihan tersebut SHM No. 67/Sandik atas nama
H.M. Izzul Islam telah di HAPUS dari catatan buku tanah, sehingga seluruh
luas objek tanah SHM No. 67/Sandik telah beralih masing – masing :
- Seluas 2.300 M2 telah dirubah dan menjadi bagian dari SHGB No.
687/Sandik atas nama PT. De Bale Properti Lombok, yang sampai saat
ini SHGB tersebut telah habis dipecah sebagian menjadi jalan akses
perumahan, taman (Fasos) dan sebagian ruko Perumahan;
Bahwa, berdasarkan fakta–fakta hukum tersebut diatas terdapat suatu dugaan kuat
adanya rencana jahat untuk membatalkan Akta Pelepasan Hak tersebut, sekalipun
seluruh proses pembuatan Akta No. 58 seluas 2.300 M2 tersebut dilakukan sesuai
dengan syarat-syarat peralihan yang sah dan berdasarkan hukum, terlebih lagi,
jauh sebelum adanya Gugatan Aquo, Penggugat H.M. Izzul Islam pada tahun 2014
nyata-nyata telah melakukan penjualan kembali sisa tanahnya berdasarkan SHM
No. 67/Sandik kepada Ir. Tedy Yusaldi incasu Tergugat I, dan pada saat dilakukan
peralihan tersebut FAKTANYA tidak ada keberatan atau komplain dari Penggugat I
“adanya kekurangan atau kelebihan tanah atas penjualan pada tahun 2012
dimaksud”.
Sehingga sangat terlihat jelas Gugatan Para Penggugat hanya-lah sebagai sarana
untuk mengambil keuntungan semata, mengingat RENCANA bisnis properti
TERGUGAT - I diawali dengan kepercayaan kepada Izzat Husain, naïf kiranya jikalau
TERGUGAT - I yang performance bisnisnya sudah diakui secara Nasional, justru
dianggap ingin merebut tanah PENGGUGAT seluas 303 M2, ini sudah pasti akal-
a. Melakukan jual beli atas objek tanah tersebut dengan tata cara/
prosedur dan dokumen yang sah sebagaimana telah ditentukan
peraturan perundang-undangan :
“Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah
susun melalui jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan data
perusahaan dan perbuatan hukum pemindahan hak lainnya, kecuali
pemindahan hak melalui lelang hanya dapat didaftarkan jika
dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang berwenang
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
17. PARA TERGUGAT nyata – nyata tidak melakukan Perbuatan Melawan Hak dan
Hukum terhadap PARA PENGGUGAT, sehingga bagaimana mungkin PARA
PENGGUGAT dapat menuntut kerugian Materiil sebesar Rp. 45.000.000,-,
(empat puluh lima juta rupiah) terlebih lagi setelah PARA TERGUGAT
membaca dan mengamati gugatan PARA PENGGUGAT tidak satupun dasar
hukum yang dijadikan pedoman menilai unsur Perbuatan Melawan Hukum,
baik dari aspek yuridis undang-undang maupun dari aspek peristiwa
hukumnya.
“Suatu akta otentik adalah suatu akta yang dibuat dalam bentuk
yang ditentukan oleh Undang – Undang oleh atau di hadapan pejabat
umum yang berwenang untuk itu di tempat akta itu di buat”
18. Bahwa, sebagaimana ketentuan Pasal 227 ayat (1) HIR telah mengatur
tentang syarat-syarat dalam hal adanya tuntutan atau suatu permohonan sita
jaminan (conservatoire beslag), sebagai berikut :
DALAM REKONVENSI
1. Bahwa, peralihan tahap pertama terhadap sebagian dari sebidang tanah milik
TERGUGAT I REKONVENSI kepada PENGGUGAT I REKONVENSI dengan luas
leibih kurang 2.300 M2 (dua ribu tiga ratus meter persegi) dari luas keseluruhan
3.499 M2 (tiga ribu empat ratus sembilan puluh sembilan meter persegi),
sebagaimana Sertifikat Hak Milik No. 67/Sandik pada tanggal 12 Juli 2012,
sebagaimana berdasarkan bukti Pelepasan Hak dan Ganti Rugi, No. 58, yang
dibuat dihadapan Notaris Bambang Gede, S.H. di Lombok Barat, tanggal 12 Juli
2012 (bukti P - 2);
2. Bahwa, peralihan tahap kedua terhadap sisa dari sebidang tanah milik
TERGUGAT I REKONVENSI kepada PENGGUGAT I REKONVENSI, adalah seluas
lebih kurang 1.199M2 (seribu seratus sembian puluh sembilan meter persegi),
dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2014, sebagaimana berdasarkan bukti
Pelepasan Hak dan Ganti Rugi, No. 14, yang dibuat dihadapan Notaris Fikry
Said, S.H. di Kota Mataram, tanggal 13 Agustus 2014 (BUKTI T I & T II – 4a);
3. Bahwa, akan tetapi faktanya sekitar tahun 2014, setelah dilakukan Pengukuran
ulang oleh Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Lombok Barat, berdasarkan
Berita Acara Bersama pihak BPN, FAKTANYA terhadap objek tanah tersebut
hanya ditemukan seluas 946M2 (sembilan ratus empat puluh enam meter
persegi dari objek tanah yang dijual seluas 1.199M2, artinya TERGUGAT I
REKONVENSI yang memiliki kekurangan luas lahan kepada PENGGUGAT I
REKONVENSI lebih kurang seluas 253M2(dua ratus lima puluh tiga meter
persegi);
Bahwa, berdasarkan pada Kesimpulan diatas, telah sangat jelas dan terang serta tidak
dapat terbantahkan lagi kebenarannya. Bahwa dalil–dalil yang dikemukakan oleh PARA
PENGGUGAT sangat tidak beralasan dan tidak berdasarkan hukum, sehingga TERGUGAT
I dan TERGUGAT II mohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia yang memeriksa dan
mengadili serta memutus perkara Aquo, untuk menolak gugatan PENGGUGAT
seluruhnya atau setidak–tidaknya menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat
diterima (Niet Onvankelijke Verklaard);
I. DALAM KONVENSI :
A. DALAM EKSEPSI
3. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Akta Pelepasan Hak dengan Ganti
Rugi No. 14 tanggal 13 Agustus 2014, antara H.M IZZUL ISLAM selaku pihak
yang melepaskan hak dengan Ir. Tedy Yusladi Direktur PT De Bale Property
Lombok selaku pihak Penerima Hak atas objek tanah Sertifikat Hak Milik
Nomor : 67/Sandik seluas 1.199 M2, yang dibuat dihadapan Fikry Said, S.H.,
Notaris Kota Mataram;
6. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap seluruh harta benda
baik bergerak maupun tetap milik PARA TERGUGAT REKONVENSI yang akan
diajukan dalam permohonan tersendiri;
Atau, apabila Majelis Hakim berpendapat lain. Mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono).
Atau, apabila Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Mataram berpendapat lain. Mohon
putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Hormat Kami,
Kuasa Hukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II