Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar belakang diadakan kunjungan industri ini agar mahasiswa dapat


mengenal PT. Yakult Indonesia Persada. Selain itu mahasiswa dapat mengetahui
gambaran umum dan proses pembuatan yakult itu sendiri. Mahasiswa juga
diharapkan tidak menganggap kunjungan industri sebagai rekreasi, tetapi
menganggap kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan mendatangi
perusahaan secara langsung, dan melihat proses kerja di perusahaan tersebut.
Kunjungan industri dilakukan untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa
bagaimana pembagian tugas dalam proses produksi secara utuh pada PT. Yakult.
Mahasiswa dituntut aktif menggali informasi tentang kunjungan industri untuk

memperoleh pengetahuan tentang dunia kerja. Mahasiswa harus membandingkan


ilmu yang diperoleh dari kegiatan perkuliahan dengan apa yang didapat saat
kunjungan industri tersebut. Mahasiswa di diwajibkan menuturkan informasi yang
diperoleh selama kunjungan industri tentang perusahaan yang bersangkutan dalam
sebuah makalah. Oleh karena itu kami susun laporan ini yang berjudul “Laporan
Kunjungan Industri di PT. Yakult Indonesia Persada” untuk menyajikan hasil
dari kunjungan industri yang kami peroleh.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya PT. Yakult Indonesia Persada?
2. Seperti apa profil dari PT. Yakult itu sendiri?
3. Bagaimana proses produksi, proses pendistribusian, serta pengeolaan
limbah pabrik?

i
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya PT. Yakult Indonesia Persada.
2. Untuk mengetahui profil dari PT. Yakult Indonesia Persada.

3. Untuk mengetahui proses produksi, proses distribusi, serta pengelolaan


limbah pada PT. Yakult Indonesia Persada.

D. Waktu Dan Tempat


1. Waktu
Kunjungan industri Akuntansi-D3 Universitas Negeri Yogyakarta

dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Senin, 8 Mei 2017

Pukul : 14.30 – 16.00 WIB

2. Tempat
Kunjungan industri Akuntansi-D3 Universitas Negeri Yogyakarta
dilaksanakan di Ngoro Industri, Ngoro, Lolawang, Ngoro, Mojokerto, Jawa
Timur 61385, Indonesia

2
BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan


1. Visi
Mengekplorasi kemungkinan pemanfaatan bakteri yang berguna untuk
meningkatkan kesehatan manusia.
2. Misi
Sebagai Pelopor Prebiotik minuman Yakult yang sehat yang membantu
dalam menjaga usus.
3. Tujuan dan Sasaran
3.1 Meraih profit dan benefit perusahaan dengan menjadi pelopor
Probiotik minuman sehat untuk keluarga dengan mengoptimumkan

untuk pemeliharaan usus, melalui tenaga kerja dan karyawan yang


memiliki komitmen terhadap perusahaan dan lingkungan.
3.2 Memberikan komitmen kepada konsumen untuk tetap
mempertahankan misi tersebut dengan mengintegrasikan semua
aspek perusahaan.
Sasaran Perusahaan Yakult adalah seluruh masyarakat Indonesia.

B. Profil Perusahaan
PT Yakult merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam
bidang produksi susu fermentasi. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 2
Februari 1990. Pabrik ini mulai memproduksi Yakult pada Januari 1991
dengan menggunakan penanaman modal asing 100% dari Yakult Honsha Co.
Ltd (Jepang). PT Yakult Indonesia Persada memiliki dua pabrik. Salah
satunya terletak di Ngoro Industrial Park, Mojokerto, Jawa Timur yang
memiliki luas tanah 52.500 m2 dan luas bangunan 12.946 m2. Pabrik ini mulai
beroperasi tanggal 20 Januari 2014. Pabrik ini mampu memproduksi yakult
sebanyak 3.650.000 botol/hari.

3
Awal mula terciptanya minuman Yakult, yakni pada tahun 1930 Dr.
Minoru Shirota berhasil menemukan bakteri asam laktat yang bermanfaat
untuk menekan pertumbuhan bakteri merugikan yang hidup di dalam usus
manusia. Bakteri tersebut kemudian dinamakan Lactobacillus casei Shirota

strain. Dengan dedikasi yang tinggi untuk memberikan konstribusi terhadap


kesehatan masyarakat, pada tahun 1935 Dr, Shirota menciptakan minuman
Yakult dan dijual di Jepang dengan harga yang terjangkau.
Dalam menjalankan usahanya, perusahaan Yakult berpegang teguh pada
gagasan-gagasan Dr. Shirota yang kemudian disebut sebagai “Shirotaisme”.
Shirotaisme tersebut kemudian dijadikan sebagai dasar kegiatan usaha Yakult.
Shirotaisme tersebut terdiri dari: mencegah lebih baik daripada mengobati,
usus yang sehat adalah kunci umur panjang, dan memberikan kesehatan
dengan harga terjangkau.

1. Proses Produksi

Setiap tahapan proses produksi Yakult harus memenuhi standar


internasional secara ketat dan higienis. Untuk menjamin proses produksi yang
benar-benar higienis, pabrik Yakult menerapkan standar prosedur operasi
yang dibakukan, misalnya pintu masuk karyawan dilengkapi dengan
pembersih sepatu otomatis, pintu-pintu di ruang produksi hanya dapat dibuka
jika karyawan telah mensucihamakan kedua tangannya, dan sebelum
memasuki ruang produksi setiap karyawan harus melalui air shower untuk

membersihkan pakaian mereka dari kotoran yang menempel.


Pabrik Yakult menggunakan mesin otomatis dan sistem tertutup, serta
menggunakan peralatan produksi yang berbahan stainless steel. Untuk
menghasilkan produk yang aman dan berkualitas, pabrik ini menerapkan
proses produksi berdasarkan manajemen keamanan pangan sesuai standar ISO
22000:2005. Adapun tahap-tahap pembuatan produk yakult adalah sebagai
berikut:

a. Proses Pembuatan Seed Starter (Proses A)

4
Skim milk powder dan glukosa dilarutkan dengan air kemudian
disterilisasi dan difermentasi dengan penambahan Lactobacillus casei
Shirota strain di dalam tangki pembibitan (Seed tank)
b. Proses pembuatan Susu Fermentasi

Susu bubuk skim dan Glukosa dituang ke dalam silo.
 Susu bubuk Skim dan Glukosa dari Silo Tank selanjutnya
dilarutkan menggunakan air panas di dalam Disolving Tank.
 Setelah proses pelarutan sempurna, larutan difilter dan
ditransfer ke mesin Ultra High Temperature (UHT) untuk
disterilisasi pada temperatur sekitar 120oC. Dari mesin UHT
selanjutnya larutan susu steril ini ditransfer ke Culture Tank.
 Untuk mendapatkan warna khas Yakult, susu dipanaskan
ͦ
dengan suhu sekitar 980C.

 Proses penambahan seed starter (lihat proses A)


 Proses fermentasi sejak proses seeding sampai didapatkannya
suatu susu fermentasi sesuai standar mutu yang diterapka
 Susu fermentasi yang sudah memenuhi standar mutu
selanjutnya dihomogenisasi menggunakan mesin homogenizer
c. Proses Pembuatan Sirup (Proses C)
 Sukrosa (gula rafinasi dituang ke dalam Silo Tank
 Sukrosa (gula rafinasi) dari Silo tank selanjutnya dilarutkan
menggunakan air panas di dalam Disolving Tank
 Setelah larut sempurna, sirup ditransfer ke mesin HTST (High
Temperature Short Time) untuk disterilisasi
d. Proses Mixing-1 (Proses D)
 Proses Mixing-1 adalah proses di mana susu fermentasi dari
mesin Homogenizer (Hasil proses B) ditrensfer ke Storage
Tank yang sudah berisi dengan sirup steril (Hasil Proses C).
Hasil dari proses ini disebut Yakult Consetrate (YACON)

5
e. Proses Sterilisasi Air Pencampur (Proses E) Air yang sudah
mendapatkan perlakuan awal selanjutnya disterilisasi dengan mesin
ultraviolet (UV) dan ditampung sebagai AIR STERIL di dalam Water
Tank

f. Proses Mixing-2 (Proses F)


Proses Mixing-2 adalah proses pencampuran antara YACON dengan
AIR STERIL di mesin “BLENDING”
g. Proses Pembotolan dan Pengepakan
 Botol-botol Polistrene dihasilkan oleh mesin Moulding, Yakult
dibotolkan secara otomatis oleh mesin pengisi dan ditutup
dengan Alumunium Foil. Setiap botol Yakult mempunyai
Volume 65 ml.
 Yakult yang sudah dibotolkan selanjutnya dikemas menjadi

kemasan multi yang terdiri dari 5 botol/pak dan dikemas lagi


menjadi kemasan Repack yang terdiri dari 10 pak Multi/pak
(50 Botol)
h. Penyimpanan Dingin Yakult-Yakult yang sudah dikemas selanjutnya
disimpan dalam “COLD STORAGE”

2. Pendistribusian

Pendistribusian Yakult dilakukan melalui 2 sistem, yakni:

 Direct Sales
Yakult dikirim ke supermarket, minimarket, toko-toko, kantin, dan
gerai lainnya di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sumatera,
Kalimantan, dan Sulawesi. Dalam pengiriman tersebut juga disertai
penjelasan mengenai manfaat Yakult kepada pelanggan melalui
kegiatan sampling dan penempatan sales promotion di beberapa
supermarket besar. Pendistribusian Yakult dilakukan dengan
0 0
menggunakan truk berpendingin dengan suhu 0 C-10 C.

6
 Yakult Lady
Yakult Lady bertugas mengantarkan Yakult langsung ke tangan
pelanggan. Tujuan dari sistem ini adalah untuk mengirimkan Yakult
dimanapun dan kapanpun. Saat mengantarkan Yakult, Yakult Lady

melakukan komunikasi dan memberikan informasi kesehatan kepada


pelanggan. Yakult Lady juga tersebar di beberapa wilayah di pulau
Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sumatera, Kalimantan, dan
Sulawesi.

3. Manfaat Mengkonsumsi Yakult

Dengan mengkonsumsi sebotol Yakult setiap hari berarti kita memasukkan


sekurang-kurangnya 6,5 milyar bakteri Lactobacillus casei Shirota strain yang
mampu mencapai usus dalam keadaan hidup. Lactobacillus casei Shirota
strain yang terkandung dalam Yakult tersebut dapat memberikan beberapa
manfaat sebagai berikut:

 Menjaga keseimbangan mikroorganisme baik di dalam usus


 Menekan pertumbuhan bakteri yang merugikan
 Mengurangi racun dalam tubuh
 Mencegah gangguan pencernaan
 Meningkatkan kekebalan tubuh
4. Pengolahan Limbah

Dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan, pabrik Yakult membangun


sistem pengolahan air limbah dengan menggunakan teknologi yang diciptakan
oleh Yakult Jepang. Sistem ini menggunakan botol Yakult bekas tanpa dasar
yang dikumpulkan menjadi satu dalam tangki pengolahan limbah di mana
kemudian beragam mikroorganisme yang ada dalam botol Yakult menempati
bagian dalam dan luar botol Yakult tersebut. Mikroorganisme ini mengurai
dan mengolah zat-zat organik yang membuat keruh air sehingga menghasilkan
air jernih.

7
BAB III
HASIL DISKUSI
A. HASIL DISKUSI 1
1. Pertanyaan :

Mengapa variasi produk Yakult hanya satu? Mengapa PT Yakult tidak


melakukan variasi produk dengan beraneka rasa, misalnya rasa buah-buahan
seperti strawberry, melon, dan sebagainya?
2. Jawaban :
Mengapa varian produk Yakult hanya satu, karena jika dilakukan variasi
produk Yakult, misalnya dengan diberi rasa yang lain seperti rasa buah
strawberry ataupun melon, maka harus ada pembeda dari setiap produk yang
memiliki rasa berbeda. Pembeda tersebut salah satunya adalah dengan
memberikan pewarna. Salah satu tujuan PT Yakult adalah memberikan

produk minuman probiotik yang tetap terjangkau bagi semua kalangan


masyarakat. Sedangkan penggunaan pewarna makanan, tentu harus pewarna
alami yang harus digunakan untuk menjaga kualitas Yakult sendiri sebagai
minuman yang sehat. Harga pewarna alami tersebut tentu lebih mahal
dibandingkan pewarna buatan, sehingga akan menaikkan harga pokok
produksi dari produk Yakult dan akan mengakibatkan harga jual yang ikut
naik. Hal ini akan membuat produk Yakult menjadi lebih mahal dan
dikhawatirkan minat masyarakat menjadi turun, terutama bagi masyarakat
menengah ke bawah.

B. HASIL DISKUSI 2
1. Pertanyaan :
Bagaimanakah optimalisasi penggunaan aset operasi di PT Yakult?
2. Jawaban :
Penggunaan aset operasi, misalnya mesin pembuat botol, setiap mesin
dioperasikan untuk menghasilkan 11.000 botol setiap jamnya. Kemudian pada
mesin pengisi botol, dioperasikan untuk dapat mengisi 45.000 botol setiap

8
jamnya. Pada alat penampung botol, dapat menampung botol yang telah
dibuat dengan kapasitas 555.000 botol.

C. HASIL DISKUSI 3

1. Pertanyaan :
Jika terdapat produk yang tidak sesuai, maka produk tersebut tidak akan
dikeluarkan. Bagaimana pembebanan biaya bagi produk yang tidak layak jual
tersebut?
2. Jawaban :
Untuk produk yang tidak layak jual hampir tidak ada. Karena sejak dari awal
sudah dites sebelum diproduksi. Semua peralatan disterilisasi sebelum
digunakan. Pertama, peralatan dicuci dengan menggunakan asam basa,
kemudian salah satu karyawan masuk ke dalam tangki dan mencucinya

dengan menggunakan sabun, setelah itu tangki dibilas, kemudian distim untuk
mematikan bakteri. Uap akan dites apakah sudah steril, jika belum, maka
sterilisasi akan dilakukan kembali. Kerusakan mungkin hanya terjadi pada
kemasan saja yang rusak, bukan pada produknya. Untuk hal ini ada bagian
karyawan yang bertugas mengecek setiap pengemasan Yakult. Jika ada yang
rusak, maka akan diperbaiki atau diberikan kepada para karyawan dengan
percuma.

D. HASIL DISKUSI 4
1. Pertanyaan :
Bagaimana jika di suatu saat terjadi kenaikan harga bahan baku atau biaya
lainnya?
2. Jawaban :
Karena Yakult menggunakan prinsip harga terjangkau, maka tidak akan
menaikkan harga serta merta karena biaya produksi yang naik. Meskipun
dengan prinsip tersebut, Yakult hanya menerima laba yang tidak banyak.

9
E. HASIL DISKUSI 5
1. Pertanyaan :
Dapat dilihat bahwa kemasan produk Yakult terbuat dari plastik. Adakah
rencana PT Yakult membuat kemasan yang dapat diuraikan?

2. Jawaban :
Kemasan Yakult memang tidak dapat diurai, namun kemasan ini dapat
dijadikan bahan baku alat-alat rumah tangga, seperti gayung, serokan, tempat
sampah, dan lainnya. Sehingga meminimalisir kemasan dibuang begitu saja.

10
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil diskusi yang telah kami lakukan bersama


dengan pihak PT Yakult, maka dapat disimpulkan bahwa PT Yakult
merupakan perusahaan pelopor minuman probiotik yang mengandung
bakteri Lactobacillus casei yang sudah menggunakan teknologi
canggih dalam kegiatan usahanya. Dapat kita lihat, semua sistem
dalam perusahaan berjalan dengan efektif dan dikelola dengan baik,
mulai dari sistem produksi hingga distribusi produk sampai ke pada
konsumen. PT Yakult tidak hanya beroperasi guna mendapatkan
profit, namun berusaha memenuhi kebutuhan konsumen akan

minuman yang baik bagi tubuh. Untuk menghasilkan produk yang


tetap terjaga kualitasnya, maka PT Yakult juga memperhatikan
kebersihan lingkungan kerja, baik fisik maupun sumber daya
manusianya. Selain itu, bahan baku utama dalam pembuatan yakult
yang berupa bakteri baik bagi tubuh dijaga kualitasnya sejak
pengiriman dari Jepang sampai produk siap dikonsumsi oleh
masyarakat. PT Yakult terus melakukan inovasi untuk
mengembangkan mutu produk yang membantu menjaga kesehatan
usus seluruh konsumennya.

11
Lampiran Foto Kunjungan Industri ke PT Yakult Indonesia
Persada

12
13
14

Anda mungkin juga menyukai