Anda di halaman 1dari 2

Nama : Verly Jefanni, S.

KH
NIM : 1702101020165
PPDH GEL XIV KELOMPOK 5
Laboratorium Reproduksi
Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Syiah Kuala

PENENTUAN SIKLUS BIRAHI DENGAN METODE CITOLOGI SWAB (SWAB VAGINA)

(Gambar sel epitel intermediet pada pembesaran 40x10)

Hasil pemeriksaan:
No Jenis sel Jumlah
1. Parabasal 22
2. Intermediet 39
3. Superficial 4
4. Superficial Kornifikasi -
Jumlah 65

22
Sel Parabasal : 65 x 100 = 33.8%

39
Sel Intermediet : 65 x 100 = 60%

4
Sel Superficial : 65 x 100 = 6.1%

Jadi, hewan tersebut ( kambing ) sedang dalam periode Proestrus akhir dan Metestrus awal

Menurut Taw (2008), Pengurutan proses pertumbuhan sel dari epitel sel vagina
berkaitan dengan siklus estrus dapat diurutkan sebagai berikut; Sel-sel parabasal (dijumpai
pada fase proestrus, serta pada fase akhir diestrus). Sel-sel intermediet (dijumpai pada fase
proestrus akhir dan metestrus awal). Sel-sel superfisial (fase metestrus akhir dan fase estrus).
Sel-sel squamous tanpa nukleus (fase estrus).

Pengamatan terhadap morfologi sel - sel epitel vagina merupakan metode sederhana
yang dapat digunakan oleh praktisi untuk mengkrakterisasi fase siklus estrus pada ternak dan
untuk mengevaluasi berbgai penyakit saluran reproduksi dan menentukan waktu yang tepat
untuk inseminasi. Sel epitel vagina dapat dibedakan menjadi 3 type yaitu sel parabasal,
intermediet dan superficial (Tim reproduksi, 2010). Prabasal berukuran kecil, inti besar yang
sering ditemukan pada fase diestrus dan anestrus. Sel Intermediet dibagi menjadi 2 yaitu
small intermediet dan large intermediet. Ukurannya Intermediet small mirip dengan prabasal
dengan inti sel yang lebih kecil sedangkan yang large selnya lebih besar namun inti selnya
kecil. Sel superfisial tidak terlihat lagi batas yang jelas. Biasanya sel ini terdapat pada fase
estrus.

Siklus estrus adalah siklus reproduksi yang berlangsung pada hewan non primata.
Pada sapi, siklus estrus terdiri dari beberapa fase yaitu proestrus, estrus, metestrus dan
diestrus.

1. Proestrus
Merupakan fase pembentukan folikel sampai tumbuh maksimum. Pertumbuhan
folikel ini menghasilkan estrogen sehingga dinding uterus menjadilebih tebal dan halus serta
bergranula. Selain itu banyak juga mengeluarkan cairan kental yang dinamakan milk uteria.

2. Estrus
Fase ini ditandai dengan adanya sel-sel epitel berkornifikasi. Produksi estrogen akan
bertambah dan terjadi ovulasi sehingga dinding mukosa uterus akan semakin menggembung
dan mengandung sel-sel darah. Pada fase ini folikel matang dan terjadi ovulasi sehingga
betina siap menerima si pejantan.

3. Metestrus
Ditandai dengan adanya sel-sel pavement yang banyak dan sedikit sel leukosit.

4. Diestrus
Fase ini ditandai dengan adanya sel-sel leukosit yang sangat banyak dan sedikit sel epitel
yang berinti.

DAFTAR PUSTAKA

Penuntun Praktikum. 2015. Ilmu Kebidanan dan Kemajiran. Laboratorium Reproduksi


Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Adnan. 2006. Reproduksi dan Embriologi Hewan. Biologi FMIPA UNM, Makassar

Anda mungkin juga menyukai