Anda di halaman 1dari 10

PETUNJUK PENGOPERASIAN

TATA SUARA/SOUND SYSTEM

BOSCH / LBB 1925


StandarOperasionalProsedur

`
1. PENGERTIAN UMUMS

1.1. Definisi

Sistem Tata Suara yang diterapkan pada Proyek ini sesuai dengan tujuan dan fungsinya
meliputi :

- Back Ground Musik ( BGM)


- Public Address (PA)
- Emergency (EMG)

Back Ground Music (BGM)


Yang di maksud dengan Back Ground Music adalah musik / suara yang dapat di
sampaikan secara luas melalui speaker yang telah terpasang sesuai dengan rencana,
dapat diatur pada Sentral tata Suara (rak sistem ) yang telah ditata sedemikian rupa
sehingga menjadi suatu sistem sesuai dengan tujuan dan fungsi perencanaan dan
menghasilkan suara yang baik

Public Address (PA)


Adalah sarana penyampaian informasi kepada khalayak ramai ( umum ) dapat
dilakukan dengan cepat dan mudah karena selain speaker yang terpasang
penyampaian informasi didukung Sentral Tata Suara (rak sistem) yang dapat di atur
sedemikian rupa juga telah dilengkapi dengan Paging Microphone yang telah
terpasang sesuai rencana

Emergency (EMG)
Yang dimaksud dengan Emergency adalah keadaan darurat / bahaya yang dapat
terjadi dengan tiba-tiba, dapat disebabkan karena adanya kebakaran, dan lain
sebagainya. pada saat terjadi keadaan Emergency, komunikasi dan informasi harus
tetap dapat disampaikan kepada umum / publik, tentang keadaan yang sedang terjadi
dan tindakan apa yang harus dilakukan dengan tujuan untuk evakuasi dan
keselamatan sesuai dengan standard keamanan.

Page | 1
StandarOperasionalProsedur

`
1.2. Komponen Utama

Komponen utama Tata Suara adalah sebagai berikut :

1. Rak Kabinet

Berfungsi sebagai tempat attachment perangkat Tata Suara tersebut. Rak Kabinet ini
dilengkapi dengan Fan yang berfungsi untuk mengatur air flow dari udara didalam Rak
Kabinet tersebut sehingga kondisi suhu udara didalam Rak Kabinet tersebut kurang lebih
sama dengan diluar.

2. LBB 1925 / 10 Plena System Pre-Amplifier

Perangkat ini digunakan sebagai pengelolah input suara, zone selector yang dihasilkan dari perangkat
mikrofon, PLE-SDT,Radio FM, Digital Message. LBB 1925/10 dapat menggunakan 2 Channel Audio.Di
alat ini terdapat input Emergency menggunakan audio atau kontak yang di gunakan pada saat keadaan
darurat.

Page | 2
StandarOperasionalProsedur

3. LBB 1935/20 Plena Power Amplifier

Digunakan untuk memberikan penguat suara yang dihasilkan oleh LBB 1925 /
20 dan diteruskan ke perangkat output, yaitu Speaker yang terpasang.

4. PLE-SDT Plena Easy Line SD Tuner BGM source

Berfungsi Sebagai Media Pemutar Brackground Music (BGM). Perangkat


ini dilengkapi dengan MP3 Player melalui media SD Card ataupun USB
Stick dan juga tersedia radio AM/FM.

5. LBB 1941/00 Plena Call station

Alat ini adalah merupakan perangkat yang menerima sinyal informasi suara
dari operator untuk melakukan fungsi pemanggilan atau pengumuman pra-
rekaman untuk setiap pra- tugas zona atau untuk mengeksekusi tindakan
yang telah ditentukan, Built-in limiter penyaring suara untuk meningkatkan
kejelasan panggilan.

6. Zone Selector 10 Channel

Perangkat ini digunakan untuk pembagian Zone ke masing-masing speaker


yang dapat dimatikan maupun diaktifkan secara independen.

Page | 3
StandarOperasionalProsedur

2. DAFTAR PERALATAN KERJA

2.1 Daftar Peralatan Ukur dan Mekanik

a. Tool kit listrik dan Elektronik


b. Multi meter tester,
c. Kuas & kain lap/majun
d. Dan lain-lain
2.2 Daftar Peralatan K3
a. Safety Shoes
b. Safety Helmet
c. Sarung Tangan, dll
2.3 Daftar Peralatan Komunikasi
a. Handy Talky
b. Handphone, dll

3. PROSEDUR PENGOPERASIAN PERALATAN

LBB 1941/00 Plena Call Station

Alat ini adalah merupakan peralatan yang menerima sinyal informasi


suara dari operator untuk melakukan fungsi pemanggilan atau
pengumuman dan dilengkapi pra-rekaman untuk setiap pra- tugas
zona atau untuk mengeksekusi tindakan yang telah ditentukan, Built-
in limiter penyaring suara untuk meningkatkan kejelasan panggilan

`1

2
Kontrol Conector dan Indikator

Plena Call Station (lihat gambar)

1. Gooseneck Microphone – Mic untuk panggilan

2. Press-to-talk (PTT) - Tombol untuk memulai panggilan.

Page | 4
StandarOperasionalProsedur

Cara Penggunaan Microphone

1. Tekan dan tahan tombol PTT (jangan dilepas).


2. Tunggu hingga bunyi Chime Berhenti, lalu berbicaralah menggunakan Mic tersebut,
usahakan jarak antara Mic dan bibir pada saat pengucapan sekitar +/- 10 s/d 15 cm. vocal
pengucapan dan intonasinya juga dengan baik dan jelas, supaya bisa terdengar dengan
jelas.
3. Bila telah selesai menggunakan, lepaskan tombol PTT pada Mic.

LBB 1925 / 10

LBB 1925 / 10, adalah alat utama untuk mengendalikan sistem sound, memonitor sistem,
operasi amplifier, mikrofon mengelolah pesan digital dan background musik (BGM) jaringan
sound sistem 2 channel audio

Tampak Depan

`Bagian depan pengontrol jaringan (lihat gambar ) sebagai berikut :

2
5

3
6
4

1. Power button – Tombol yang di gunakan untuk menyalakan dan


mematikan alat

2. BGM Selector – Tombol yang di gunakan untuk memilih input


BGM ( terdapat 3 input BGM )

Page | 5
StandarOperasionalProsedur

3. Volume BGM - Tombol yang di gunakan untuk membesarkan volume BGM

4. Tune Control BGM – Tombol yang di gunakan untuk mengatur bass


dan Treble BGM

5. Zone Selector – Zone selector untuk output speaker

6. Mic Volume – Tombol yang di gunakan untuk men gatur volume Mic dari
input XLR di belakang

Tampak Belakang

Bagian belakang pengontrol jaringan (lihat gambar ) sebagai berikut :

10 11 12

13

7 8 9
7 Microphone input – Input Mic berupa XLR dan jack Philips 5 pin

8 LBB 194x/00 input – Input khusus untuk LBB 194x/00

9 Audio to Amplifier - Output audio untuk ke power amplifier

10 Emergency Panel – Tombol yang di gunakan untuk mengeluarkan


siren dan input audio emergency

11 BGM input – Input BGM terdapat 3 input

12 Zone Selector – Output selector untuk zone speaker

13 Power Cord – tempat untuk power cord AC

Page | 6
StandarOperasionalProsedur

3. PROSEDUR PEMELIHARAAN PERBAIKAN

Menyalakan Perangkat:

- Masukan Power Cord masing2 alat ke steker yang dialiri arus AC


- Masukan Power Cord masing2 alat ke socket power cord masing2 alat
- Terdapat Switch On / Off di masing2 alat yang mana letaknya terdapat di atas
socket power cord

AC Selector Power Switch Fuse Holder

Socket Power Cord

Trouble Shooting :

2. No Power :
- Periksa Steker yang terpasang apakah ada AC atau tidak
- Periksa Power Cord apakah terpasang atau tidak
- Periksa Fuse yang terdapat di Fuse holder apakah masih bagus atau tidak
- Bila ketiga hal di atas sudah di lakukan dan masih mati harap menghubungi
PT.Danatel Pratama
3. No Input :
- Periksa Input apakah sudah terpasang atau tidak
- Periksa Input yang terdapat di LCD apakah bergerak atau tidak
- Bila kedua hal di atas sudah di lakukan, periksa input apakah terpasang dan
menyala..
- Bila Hal ketiga sudah di lakukan dan masih mati harap menghubungi
PT.Danatel Pratama
-

Page | 7
StandarOperasionalProsedur

4. No Output / Suara Mati :


- Periksa no.2 dahulu bila semua sudah lanjut ke hal selanjutnya
- Periksa Contact Input / Output apakah sudah terpasang atau tidak
- Periksa Ampli apakah menyala atau tidak
- Periksa Output Ampli apakah terpasang atau tidak
- Periksa Line Speker ( di Terminal Box atas rack ) apakah terpasang atau
tidak.
- Bila Kelima hal di atas sudah di lakukan dan masih mati harap menghubungi
PT.Danatel Pratama
5. Speaker Short :
- Bila Short Line ampli akan otomatis mati Harap copotkan line yang short
tersebut untuk menghindarkan resiko ampli rusak
- Harap periksa line yang short tersebut, bila sudah selesai dan yakin sudah
tidak short dapat di pasang kembali, tetapi harus mereset dahulu ampli
- Bila Keempat hal di atas sudah di lakukan dan masih mati harap
menghubungi PT.Danatel Pratama

4. PENUTUP

4.1. Kesimpulan

a. Sistem Tata Suara di perlukan untuk pemberitahuan kepada penumpang,


maka dari itu harus di lakukan pemeliharan dan perbaikan secara berkala
b. Dalam melakukan pemeliharaan dan atau perbaikan tata suara harus
dilakukan oleh teknisi yang memiliki rating serta koordinasi yang baik
dengan dinas – dinas terkait lainnya;
c. Setiap kegiatan yang terjadi pada system ini harus dicatat dalam
buku/kartu Sejarah peralatan dan dibuatkan laporan yang lengkap sehingga
pada saat pemeriksaan dan perbaikan dapat di cek kembali apa yang telah
terjadi oleh teknisi yang bersangkutan,

4.2. Lain – Lain


SOP ini bersifat tidak mengikat dan atau dapat disesuaikan, tergantung situasi
dan kondisi di lapangan masing-masing Proyek sesuai dengan merk dan type
peralatan yang ada (sesuai dengan manual book), dengan mempertimbangkan
aspek keamanan dan keselamatan operasi bandar udara.

Page | 8
StandarOperasionalProsedur

Hal. 9 dari 10

Anda mungkin juga menyukai