1
Barang-barang yg dibutuhkan
Transducer Cable
– A109S-RM BCM-74-6
Test Block
Couplant
– 2214E (5-step 0.1-0.5in) B-2
2
Setting Awal
Pertama-tama user harus men-set parameter di alat agar waveform yg benar muncul
di layar.
Basic Menu
[P1] Velocity- 0.2320 in/µs (long. wave di steel)
[P2] Zero- 0.000µs
[P3] Range – 1.000 in
Pulser Menu
[P1] PRF Mode- Auto
[P3] Energy- 100V
[P4] Damping- 50 Ω
[P5] Mode- P/E (pulse-echo)
[P6] Pulser- Square
[P7] Frequency- 5MHz
Receiver Menu
[P1] Filter- 1.5 – 8.5 MHz
[P2] Rectification- Full
3
Zero Calibration
1. Set Gain ke 12.0dB
4
Zero Calibration (cont.)
5
Velocity Calibration
7
Kalibrasi Selesai!
8
KALIBRASI ANGLE BEAM
9
Barang-barang yg dibutuhkan
Material:
10
Langkah-langkah Kalibrasi
4 langkah untuk kalibrasi Angle Beam
4. Kalibrasi Sensitivity
11
Setting Awal
Pertama-tama user harus men-set parameter di alat agar waveform yg
benar akan muncul di layar.
– Basic Menu
» [P1] Velocity- 0.1280 in/µs (shear wave di steel)
» [P2] Zero- 0.000µs
» [P3] Range – 10.000 in
12
Menentukan Beam Index Point Langkah 1/4
2. Gerakkan transducer maju dan mundur hingga didapat puncak tertinggi dari sinyal
pantulan 100mm (Fungsi Peak Memory bisa digunakan dengan menekan [PEAK
MEM])
13
Pastikan Sudut Biasnya Langkah 2/4
14
Pastikan Sudut Biasnya (lanjutan.)Langkah 2/4
3. Setelah didapat sinyal tertinggi, pegang transducer stationary. Beam Index Point
pada wedge akan terletak diatas sebuah tanda sudut pada blok IIW.
– Ini adalah SUDUT BIAS (Beta) untuk transducer dan wedge.
4. Jika Nilai Beta berbeda dari nilai yg dimasukkan, masukkan sudut yg benar pada
menu Trig dengan menekan [P1] Angle
15
Kalibrasi Jarak Langkah 3/4
1. Tempel transducer pada blok IIW hingga Beam Index Point sejajar dengan tanda 0
derajat.
4” 1”
16
Kalibrasi Jarak (lanjutan.) Langkah 3/4
17
Kalibrasi Jarak (lanjutan.) Langkah 3/4
18
Kalibrasi Jarak (lanjutan.) Langkah 3/4
19
Kalibrasi Sensitivity Langkah 4/4
20
DATA LOGGER
21
Data Logger
Data Logger EPOCH 600 diatur di sebuah menu terpisah. Menu ini
diakses dengan menelusuri ke menu 5 dan pilih [F1] untuk File
22
Tipe File Data Logger
23
Penyimpanan Data Logger
Penyimpanan Data Logger
2 GB of onboard memory (secara praktek tidak terbatas)
Onboard memory disimpan pada Micro SD card yg terpasang ke PCB. Jika
alat rusak, isi data logger dapat diselamatkan dengan mencabut card dari
PCB di tempat servis resmi.
24
Menu Create
Operator menggunakan menu Create untuk setup dan membuat file baru.
Tombol [NEXT GROUP] untuk pindah diantara field.
Untuk membuat sebuah file:
1. Pilih tipe file (INC atau CAL)
2. Masukkan nama file
3. Masukkan Description, Inspector
ID, dan Location note jika
dibutuhkan
4. Masukkan ID prefix jika
dibutuhkan (hanya file INC)
5. Masukkan Start ID (hanya file
INC)
6. Di field Create, pilih satu dari
pilihan create yg ditampilkan
diatas tombol-P
CATATAN: Field yg harus diisi untuk membuat file ditandai dengan *.
25
Virtual Keypad
Untuk memasukkan karakter alphanumeric pada EPOCH 600, tombol
[P1] Edit ditekan untuk membuka virtual keypad.
28
Menu Open (lanjutan.)
[P1] Details
–Digunakan untuk melihat informasi
tentang file yaitu Description,
Inspector ID, Location Note, Creation
Date, dan Total ID Count.
[P2] Open
–Membuka file yg dipilih dan kembali
ke live screen. Hal ini tidak memanggil
kembali setup parameter alat apapun.
Fungsi ini hanya membuka file dimana
bisa menympan di lokasi tersebut.
29
Menu Open (lanjutan.)
[P3] Contents
Menampilkan waveform,
measurements, dan setup parameter
untuk file yg dipilih. Untuk file INC,
user dapat memilih ID mana yg ingin
dilihat. Setup data juga dapat dilihat
dan dipanggil kembali dari tampilan
ini.
Menekan [P1] akan merubah antara
waveform yg disimpan dan setup
parameter.
30
Menu Open (lanjutan.)
[P4] Summary
Menampilkan daftar dari seluruh
pengukuran yg disimpan untuk
semua ID didalam file. User juga
dapat melihat laporan statistik dari
pengukuran yg ada didalam file.
[P5] Export
Mengekspor seluruh pengukuran dan
setup data ke Micro SD card dalam
bentuk .csv (bisa dibuka di Excel).
Perlu diingat bahwa waveform tidak
diekspor.
31
Menyimpan Data ke sebuah File
Operator dapat menyimpan data kapanpun di file yg aktif dan sebuah ID telah
dimasukkan.
File NONAME00 secara otomatis terbuat di tiap unit EP600 untuk memastikan
selalu ada lokasi yg aktif untuk penyimpanan data.
32
Memanggil Kembali Setup Alat
User dapat memanggil kembali sebuah setup yg disimpan dari tampilan
Contents (file INC dan CAL) atau dengan menggunakan fitur Quick Recall
(hanya file CAL).
–Di tampilan Contents,
pilih ID dengan setup yg
akan dipanggil, dan
tekan [P2] Recall.
34
Fitur Software
Dynamic DAC/TVG
35
Dynamic DAC/TVG
EPOCH 600 memiliki kemampuan DAC dan TVG sebagai fitur standard.
EPOCH 600 memiliki mode-mode standard DAC/TVG sebagai berikut:
ASME
ASME-3
JIS
Custom
36
Setup Dynamic DAC/TVG
Pengaturan Gain agar membuat pantulan dari reference ke 80% full screen
height
37
Setup Dynamic DAC/TVG
38
Aktifasi Opsi DAC/TVG
Untuk mengaktifkan opsi
DAC/TVG:
1.Di menu DAC/TVG tekan [F1]
DAC/TVG
39
DAC/TVG Reference Correct
Reference Correction: Pada saat menginspeksi menggunakan DAC/TVG, biasanya
membandingkan secara digital tinggi dari sebuah reflektor dengan tinggi dari
kurvanya. Juga biasanya menggunakan scanning gain selama mencari cacat/defect.
Scanning gain menambah tinggi dari pantulan tanpa mengubah level dari kurva.
Sebuah pantulan dibandingkan terhadap sebuah kurva (dalam % atau dB) sambil
menggunakan scanning gain tidak akan menghasilkan perbandingan yg benar-benar
digital. Reference Correction secara otomatis menghilangkan scanning gain dari
perbandingan secara digitalnya saja agar inspektor dapat men-scan dengan
scanning gain sementara masih bisa membuat perbandingan digital yang benar
antara pantulan dan kurva.
40
Mendapatkan Titik-titik DAC
Membuat sebuah kurva DAC di EPOCH 600 cepat dan akurat!
Tangkap reference reflector
41
Pengaturan DAC/TVG
Pada saat membuat sebuah kurva DAC, EPOCH 600 membolehkan operator untuk
mengatur tinggi sinyal dari masing-masing reference reflector menggunakan fitur AUTO-
XX%.
Menggunakan AUTO-XX% untuk mendapatkan tiap titik dapat menambah akurasi dari
kurva, khususnya di soundpath yg lebih panjang atau material dgn atenuasi tinggi.
Operator dapat mengakses AUTO-XX% dgn menekan [2nd F] [GATES]
42
Pengaturan DAC/TVG
Sambil membuat sebuah kurva DAC, operator dapat mengatur parameter-
parameter alat berikut:
RANGE
SCREEN DELAY
GAIN
ANGLE
PART THICKNESS
OUTER DIAMETER (CSC)
43
Pengaturan DAC/TVG
Sambil membuat sebuah kurva DAC, operator dapat menghapus sebuah titik yg
salah didapatkan dengan menekan [P2] Delete.
44
Inspeksi DAC/TVG
Setelah membuat atau memanggil kembali sebuah kurva DAC/TVG, pengaturan untuk
pemeriksaan dapat dilakukan menggunakan parameter yg berbeda di menu DAC/TVG pada
EPOCH 600.
Pengaturan ini diantaranya :
– DAC GAIN
– GAIN STEP
– CURVE NO
– VIEW
45
Inspeksi DAC/TVG
Pengaturan DAC Gain baik ditambah atau dikurangi gain-nya untuk kedua-duanya
pantulan dan kurva.
Berdasarkan kode DAC bahwa indikasi apapun diatas 20% full screen
height, range yg bisa digunakan dari kurva DAC biasanya terbatas.
46
Inspeksi DAC/TVG
Inspeksi dengan DAC pada berbagai kedalaman/jarak sound path:
DAC GAIN = 0.0 dB DAC GAIN = +12.0 dB
47
Inspeksi DAC/TVG
CURVE NO adjustment changes the warning curve which defines the digital comparison
being made between an indication and the DAC/TVG setup.
48
DAC/TVG Inspection
Pengaturan VIEW merubah antara tampilan kurva DAC dan tampilan TVG.
49
DAC/TVG Custom
Bermacam-macam kode inspeksi yg beredar di pasaran menggambarkan penggunaan dari DAC
dan/atau TVG untuk mengukur besar cacat.
Didalam kode ini, tingkat Warning Curve biasanya didefinisikan sesuai dengan yg dibutuhkan kode
untuk mengukur besarnya cacat. Contohnya:
ASME – Satu kurva DAC mewakili tinggi dari reference reflector
ASME-3 – Tiga buah kurva DAC dengan Reference, -6.0dB and -14.0dB
JIS – kurva Positif dan Negatif tiap +/-3.0dB
Dengan Fitur EPOCH 600 mode CUSTOM DAC/TVG, operator dapat mendefinisikan hingga 3 Warning
Curves (iditambahkan ke kurva Reference utama) dari -24.0dB sampai +24.0dB dari Reference.
50
DAC/TVG Custom
Dengan Mode CUSTOM DAC/TVG operator juga dapat mendefinisikan Curve Type untuk
kurva custom Warning Level ini:
52
DGS/AVG
EPOCH 600 memiliki fitur on-board DGS/AVG. Software DGS/AVG
mengkomprehensif library transducers baik dari Olympus NDT dan
kompetitor.
53
DGS/AVG Overview
DGS/AVG adalah metode untuk mengukur besar cacat dengan membandingkan tinggi dari
sebuah reflektor terhadap sebuah kurva yg mewakili perkiraan tinggi dari ukuran cacat yg
diketahui dengan panjang soundpath didalam material yg bervariasi. DGS/AVG sama seperti
metode mengukur besar cacat DAC, tapi dengan beberapa perbedaan:
Reference Curve(s) tidak dibuat titik demi titik menggunakan reference reflectors – akan tetapi,
kurva berdasarkan Diagram DGS yg memperkirakan respon pantulan (dan atenuasi) dari beberapa
ukuran reflector diatas sebuah range soundpath tertentu di carbon steel.
DGS Diagram
54
DGS/AVG Overview
Diagram DGS spesifik untuk transducer yg digunakan untuk inspeksi.
55
Setup DGS/AVG
56
Setup DGS/AVG
57
Aktivasi DGS/AVG
Untuk mengaktifkan DGS/AVG:
1. Di menu DAC/TVG tekan [F2]
DGS/AVG
58
Parameter DGS/AVG
Setup DGS/AVG berisi 10 parameter pilihan/pengaturan sebelum operator
bisa mulai inspeksi:
Probe Type – Operator harus memilih tipe probe yg digunakan untuk inspeksi (baik
Straight Beam, Angle Beam, atau Dual Probe)
Probe Name – Operator harus mengindikasikan dengan benar probe mana yg akan
digunakan untuk inspeksi (kurva DGS berdasarkan sebagian dari respon sebuah probe
tertentu di steel)
Reflector Type – Sebuah reference reflection dibutuhkan untuk membuat kurva DGS di
EPOCH 600 – bisa berasal dari sebuah Backwall, Flat-Bottom Hole (FBH), Side-Drilled Hole
(SDH), K1/IIW Block Radius*, atau K2/DSC Block Radius*
59
Parameter DGS/AVG
Reflector Diameter – Ketika memilih tipe Reflector SDH atau FBH, operator harus
mengindikasikan ukuran dari lubang reference.
60
Parameter DGS/AVG
ACV Specimen – Sebuah nilai kompensasi atenuasi untuk benda yg diinspeksi. Nilai
ini digunakan untuk menyesuaikan kurva DGS, dimana berdasarkan kepada atenuasi
di sebuah carbon steel yg “ideal” atau “perfect”, untuk merefleksikan secara akurat
respon atenuasi didalam test piece. Penting khususnya untuk soundpath yg lebih
panjang. Perhitungan untuk penyesuaian atenuasi ini didefinisikan didalam code EN
583 dan dokumen lainnya.
ACV Calibration Block – Sebuah nilai kompensasi atenuasi untuk blok kalibrasi.
Nilai ini mempunyai tujuan yg sama dengan ACV Specimen, tapi digunakan pada
saat menangkap sebuah reference reflector dari blok kalibrasi.
X-Value – Parameter ini hanya digunakan dengan Angle Beam probe. Nilai ini adalah
jarak dari Beam Index Point ke depan angle beam probe/wedge. Digunakan untuk
menghilangkan jarak wedge ini dari pengukuran Surface Distance sehingga operator
dapat menentukan lokasi sebuah cacat pada test piece dengan mengukur dari depan
transducer, bukan dari Beam Index Point, dimana bisa kurang akurat dan sulit saat
melakukan inspeksi.
61
Setup DGS/AVG
62
DGS/AVG Reference
Setelah parameter DGS/AVG telah diatur dengan benar, operator harus
menangkap Reference Reflector untuk meyelesaikan setup DGS/AVG.
63
DGS/AVG Reference
Ketika didapat Reference Reflector, operator dapat menyesuaikan parameter
alat barikut ini:
RANGE
SCREEN DELAY
GAIN
ZERO OFFSET
ANGLE
PART THICKNESS
OUTER DIAMETER (CSC)
64
DGS/AVG
65
Inspeksi DGS/AVG
Setelah membuat atau memanggil kembali sebuah kurva DGS/AVG, pengaturan
untuk inspeksi dapat dilakukan menggunakan parameter berbeda di menu
DGS/AVG pada EPOCH 600.
Ini adalah nilai yg sama untuk Transfer Correction dan Registration Level yg
sebelumnya diset up di menu DGS/AVG. Kedua nilai ini dapat diubah selama
inspeksi jika perlu.
66
Inspeksi DGS/AVG
Selama inspeksi, operator dapat memilih untuk melihat variasi dari pengukuran digital
berdasarkan indikasi pada gate. Pengukuran khusus untuk DGS/AVG adalah:
% to Curve – Membandingkan
tinggi dari inikasi pada gate
dengan kurva DGS/AVG dalam
amplitude %
67
Opsi Software
AWS D1.1/D1.5
68
AWS D1.1/D1.5
EPOCH 600 memiliki software AWS sebagai sebuah fitur opsi.
Software AWS di EPOCH 600 dimaksudkan untuk membantu weld
inspectors melakukan inspeksi yg sesuai dengan AWS.
69
AWS D1.1/D1.5
Kode AWS disediakan untuk inspektor dengan metode untuk mengklasifikasikan cacat
yg ditemukan di las-lasan menggunakan ultrasonic. Kode ini menggunakan formula
berikut ini untuk mengembangkan sebuah rating indikasi untuk sebuah reflektor yg
ditemukan selama inspeksi:
A–B–C=D
Seorang inspektor AWS D1.1 harus mengambil Indication Rating (D) yg dihitung
berdasarkan A, B, dan C ke sebuah tabel Ultrasonic Acceptance – Rejection Criteria yg
dibuat oleh AWS dengan tujuan untuk mengklasifikasikan seberapa parah cacat yg
ditemukan.
70
Setup AWS
Verifikasi karakteristik dari wedge, seperti Beam Index Point Sudut Bias
71
Setup AWS
72
Aktifasi Opsi AWS
Untuk mengaktifkan Opsi
AWS D1.1/D1.5:
1.Di menu DAC/TVG tekan[F3] AWS
73
Setup AWS
Setelah AWS diaktifkan, user harus
menyimpan nilai dari Reference Gain.
74
Opsi Software
API 5UE
75
API 5UE
EPOCH 600 memasukkan API 5UE crack sizing software sebagai
fitur optional. Software API 5UE di EPOCH 600 dimaksudkan untuk
membantu operator menggunakan API Recommended Practice 5UE
dalam mengevaluasi ukuran tinggi cacat selama proses pembuatan
pipa.
76
API 5UE Overview
API Recommended Practice 5UE dikembangkan khusus untuk pembuat OCTG untuk
memeriksa dan mengkarakterisasi cacat inner-diameter (ID) di pipa yg baru dibuat. API
5UE code menggunakan dua metode pengukuran besar cacat untuk mengkarakterisasi
cacat ID: Amplitude Comparison Technique (ACT) dan Amplitude-Distance Differential
Technique (ADDT). Software ini dikembangkan untuk seri EPOCH untuk membantu
melakukan metode ADDT, dimana menggunakan formula berikut ini untuk menentukan
ukuran cacat ID:
di = Amax*(T2-T1)*k
di = imperfection size
Amax = Maximum amplitude returned from defect area (usually 80%)
T1 = 6dB drop point from leading peak of Amax (distance or time)
T2 = 6dB drop point from trailing peak of Amax (distance or time)
k = a constant calculated from calibration to a reference notch
Seorang inspektor dalam menerapkan API 5UE harus menggunakan formula diatas
untuk menentukan tinggi cacat dan mengacu pada API code untuk kriteria rejection atau
acceptance.
77
Setup API 5UE
Langkah pertama dalam menggunakan API 5UE crack sizing software adalah
dengan mengkalibrasi alat sesuai dengan material yg diperiksa, range
pengkuran dan sensitivity. Yaitu:
Pengaturan Pulser dan Receiver yg benar (filters, energy, square wave pulser, dll)
Verifikasi untuk karakteristik dari wedge, seperti Beam Index Point dan Sudut Bias
78
Setup API 5UE
79
Aktifasi Opsi API 5UE
Untuk mengaktifkan Opsi API
5UE:
1.Di menu DAC/TVG tekan [F4] API5UE
80
API 5UE Setup: Peak Envelope
Setelah API 5UE diaktifkan, user harus mengumpulkan data dari sebuah
reference notch untuk mengkalibrasi untuk inspeksi. Ini bisa dilakukan dengan
menggunakan salah satu dari dua metode:
Metode Peak Envelope:
1. Tekan [PEAK MEM] untuk mengaktifkan
Peak Memory
2. Cari pantulan dari calibration notch dan
gunakan AUTO-80% untuk membawa
indikasi ini ke 80% FSH
3. Atur GATE1 agar mencakup indikasinya
4. Gerakkan transducer maju dan mundur
diatas notch untuk menggambar sebuah
peak envelope dari pantulan dinamis notch
5. Tekan [P1] untuk Collect data Amax, T1
dan T2 dari envelope
6. Tekan [F5] untuk pindah dari mode kalibrasi
ke mode Inspect
81
Setup API 5UE: Point by Point
Metode Point by Point:
1. Temukan pantulan dari calibration notch
dan gunakan AUTO-80% untuk
membawa indikasi ini ke 80% FSH
2. Atur GATE1 agar mencakup
indikasinya
3. Tekan [P1] RefAMax untuk
memasukkan titik AMax point, dan
tekan [P1] untuk konfirmasi
4. Gerakkan transducer maju diatas notch
hingga puncaknya turun ke 40% FSH
5. Tekan [P2] RefT1 untuk menangkap
titik T1
82
Setup API 5UE: Point by Point (lanjutan)
Metode Point by Point (lanjutan):
6. Gerakkan transducer mundur diatas
notch hingga puncaknya naik ke
80% kemudian turun kembali ke
40% FSH
7. Tekan [P3] RefT2 untuk
menangkap titik T2
8. Tekan tombol [P5] untuk
menyelesaikan kalibrasi dan pindah
ke mode Inspect
9. Operator dapat selalu
menggunakan tombol [P6] untuk
Clear (menghapus) titik kalibrasi
saat ini dan memulainya lagi.
83
Inspeksi API 5UE
Setelah API 5UE dikalibrasi, user dapat mengevaluasi indikasi secara langsung:
Temukan pantulan dari tinggi cacat yg
diketahui
Gunakan Peak Memory atau metode Point
by Point untuk mengumpulkan nilai dari Amax,
T1 dan T2 dari indikasi yg diketahui
Catatan: Operator dapat mengukur sebuah
cacat yg diketahui dari level reference gain
yg sama yg digunakan untuk kalibrasi, ATAU
dengan mengatur puncaknya ke 80% FSH
sebelum mengumpulkan data titik-titiknya
Setelah data titik Amax, T1 dan T2
dikumpulkan, alat akan menunjukkan
pembacaan tinggi indikasi yg benar sama
seperti hasil pembacaan digital
Tekan [P6] untuk Clear (menghapus) titik yg
terkumpul saat ini dan lanjut ke pemeriksaan
Tekan [P5] Re-Cal di titik manapun untuk
kembali ke mode kalibrasi
84
Selesai
85