Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategi Diampu Oleh Ibu Dian Wulan Sari, SE, M.Ak
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategi Diampu Oleh Ibu Dian Wulan Sari, SE, M.Ak
MANAJEMEN STRATEGI
(Prof. Dr. Hj. Sedarmayanti, M.pd., APU.)
Diresume
Oleh :
1
BAB I
ARTI DAN PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGI
2
mengambil kemampuan inti/kompetensi inti dalam bisnis yang
diakukan.
3. Pengertian Manajemen Strategi
Manajemen strategi merupakan proses/serangkaian kegiatan
pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh,
disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan
dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran dalam organisasi dalam
mencapai tujuan.
Konsep Strategi
Chandler (1962:13) strategi adalah tujuan jangka panjang dari
suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya
yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Pemahaman yang baik
mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan, sangat
menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep tersebut adalah:
1. Distinctive competence, meliputi :
a. Keahlian tenaga kerja
b. Kemampuan sumber daya
2. Competitive adventage, terdapat strategi generik, yaitu :
a. Strategi diferensiasi
b. Strategi kepemimpinan biaya menyeluruh
3. Strategi fokus
Arti dan Pentingnya Manajemen Strategi
Manajemen strategi merupakan sistem sebagai suatu kesatuan,
memiliki berbagai komponen saling berhubungan, saling
mempengaruhi dan bergerak serentak ke arah yang sama.
Dua elemen utama manajemen strategi :
Pertama, manajemen strategi dalam perusahaan berkaitan proses yang
3
berjala: analisis, keputusa, dan tindakan
Kedua, manajemen strategi: studi tentang mengapa perusahaan mampu
mengalahkan perusahaan lainnya.
8
BAB II
PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGI
10
keputusan tingkat bisnis dan fungsional. Keputusan pada tingkat
fungsional mengimplementasikan seluruh strategi yang dirumuskan
pada tingkat korporasi dan bisnis, keputusan ini bergantung pada
sumber daya yang tesedia. Selain itu, keputusan ini juga dapat
disesuaikan dengan kegiatan yang sedang berlangsung sehingga dapat
di implementasikan dengan kerja sama yang minimal.
Hierarki Strategis
Perusahaan bisnis multidivisional yang biasanya besar, memiliki tiga
level strategi :
1. Korporasi
2. Bisnis
3. Fungsional
Pentingnya Keahlian Konseptual dalam manajemen strategi
Efektivitas manajemen tergantung pada ketepatan bauran tiga keahlian :
1. Keahlian teknis, kemampuan untuk menggunakan tekhnologi
2. Keahlian manusia, kemampuan untuk bekerja dengan orang lain
3. Keahlian konseptual, kemampuan untuk memahami kompleksitas
perusahaan
Pemeriksaan Strategi : Membantu Pengambilan Keputusan
Strategi
Bentuk pemeriksaan manajemen yang melihat perusahaan dalam
perspektif luas dan menyediakan penilaian kmprehensif terhadap situasi
strategi perusahaan. Pemeriksaan strategi meliputi aspek utama proses
manajemen strategi dan menempatkannya dalam kerangka kerja
pengambilan keputusan. Langkah kerangka kerja yang saling
berhubungan:
11
1. Evaluasi hasil kerja
2. Pemeriksaan dan evaluasi manajer strategi
3. Pengamatan lingkungan eksternal
4. Pengamatan lingkungan internal
5. Menganalisis faktor strategi (SWOT)
6. Membuat, mengevaluasi dan menyeleksi strategi
7. Mengimplementasi strategi
13
BAB III
LINGKUNGAN GLOBAL, STRATEGI MULTI BISNIS DAN
KEPEMIMPINAN
A. LINGKUNGAN GLOBAL
Globalisasi mengacu pada strategi untuk mengejar peluang di dunia
yang memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan fungsi
bisnisnya di negara tempatnya beroperasi. Ada dua teori terkait
pengenalan produk secara global: standarisasi dan adaptasi nilai
setempat.
Pengembangan Perusahaan Global
Evolusi perusahaan global yang sering diikuti kemajuan tingkat strategi
yang terlibat
Perlunya Perusahaan Melakukan Globalisasi
Perkembangan global berfungsi sebagai senjata kompetitif. Penetrasi
langsung ke pasar asing dapat mengeringkan arus kas penting dari
operasi domestik pesaing asing. Hilangnya peluang, turunnya laba, dan
terbatasnya produksi yang dapat mengurangi kemampuan pesaing
menginvasi pasar.
Orientasi Strategi Perusahaan Global
Perusahaan multinasional umumnya menunjukkan satu dari empat
orientasi kearah aktivitas luar negrinya yaitu:
1. Orentasi etnosentris
2. Orientasi polisentris
3. Orientasi regionsentris
4. Orientasi geosentris
Awal Globalisasi
14
fakta strategi global, kategori ini mencakup faktor ekonomi, politik,
geografis, tenaga kerja, pajak, sumber daya modal dan bisnis
Kompleksitas Lingkungan Global
Lima faktor yang memberikan konstribusi bagi kompleksitas
lingkungan global:
1. Menghadapi berbagai lingkungan politik, ekonomi, hukum, sosial
dan budaya
2. Interaksi antara lingkungan nasional dan luar negeri sangat rumit
3. Perbedaan geografis, budaya dan kewarganegaraan cenderung
membuat komunikasi menjadi sulit
4. Menghadapi persaingan ekstrime karena perbedaan struktur
industri antar negara
5. Memiliki keterbatasan dalam pilihan strategi
Masalah Pengenalian Perusahaan Global
Konflik yang diperkuat dengan digunakannya berbagai skenario untuk
memindahkan laba dari satu negara ke negara lain guna menghindari
pajak, meminimalkan risiko, atau untuk mencapai tujuan lain.
Perencanaan Strategi Global
Aktivisme pemangku kepentingan mengacu pada tuntutan yang dikenal
kepada perusahaan global oleh lingkungan asing di mana perusahaan
beraktivitas, terutama oleh pemerintah asing.
Industri Multidomestik dan Industri Global
Merupakan industri di mana persaingan tersegmentasi dari satu negara
ke negara lain
Industri Global
Dimana persaingan melintasi batas negara, bahkan persaingan terjadi
pada tataran dunia.
15
Strategi Kompetitif bagi Perusahaan di Pasar Asing
Beberapa pilihan strategi kompetitif untuk bersaing di pasar asing,
yaitu :
1. Ekspor untuk ceruk pasar
2. Lisensi dan kontak manufakturing
3. Waralaba
4. Ventura bersama
5. Cabang diluar negeri
6. Investasi penyertaan saham
7. Anak perusahaan dengan kepemilikan penuh
B. STRATEGI BISNIS
Mengevaluasi dan memilih strategi bisnis: mencari keuntungan
kompetitif yang berkesinambungan
Para manajer bisnis mengevaluasi dan memilih strategi yang dapat
membuat bisnis mereka berhasil yaitu:
Mengevaluasi peluang keunggulan biaya
Mengevaluasi peluang diferensiasi
Mengevaluasi kecepatan sebagai keunggulan kompetitif
Mengevaluasi fokus pasar sebagai cara mendapat keuntungan
kompetitif
Tahap Evolusi Industri dan Pilihan Strategi Bisnis
Empat tahap evolusi dan kapabilitas fungsional umum yang sering
dikaitkan dengan keberhasilan bisnis, adalah:
1. Keunggulan kompetitif dan pilihan strategi dalam industri baru
2. Keunggulan kompetitif dan pilihan strategi dalam industri
berkembang
16
3. Keunggulan kompetitif dan pilihan strategi dalam lingkungan
industri yang dewasa
4. Keunggulan kompetitif dan pilihan strategi pada industri yang
mengalami penurunan.
Keunggulan kompetitif pada industri Terfragmentasi
Industri dimana tidak ada satupun perusahaan yang memiliki pangsa
pasar signifikan dan mampu secara kuat mempengaruhi hasil industri
Lima cara mengejar strategi biaya rendah/berfokus keunggulan
kompetitif:
1. Desentralisasi yang dikelola ketat
2. Fasilitas “formula”
3. Meningkatnya nilai tambah
4. Spesialisasi
- jenis produk
- jenis pelaggan
- jenis pesanan
- wilayah geografis
5. Apa adanya
C. STRATEGI MULTIBISNIS
Teknik portofolio adalah pendekatan yang dipelopori oleh Boston
Consulting Group membantu manajer menyeimbangkan arus kas di
antara bisnis yang beragam sekaligus mengidentifikasikan tujuan
strategi dasar mereka dalam keseluruhan protofolio. Para manajer yang
menggunakan matriks BCG setiap bisnis perusahaan beserta tingkat
pertumbuhan pasar dan posisi kompetitip relatif.
Kerangka kerja perusahaan nduk melihat bahwa perusahaan
17
multibisnis menciptakan nilai dengan mempengaruhi atau menaungi
bisnis-bisnis yang dimilikinya, hubungan antar bisnis tersebut dalam
organisasi induk, adalah sebagai berikut:
1. Ukuran dan umur
2. Manajemen
3. Definisi bisnis
4. Kesalahan yang dapat diprediksi
5. Hubungan
6. Kapabilitas umum
7. Keahlian khusus
8. Hubungan eksternal
9. Keputusan-keputusan utama
10. Perubahan-perubahan besar
11. Pendekatan penjaluran
19
2. Mendorong penyebaran kisah dan legenda mengenai nilai-
nilai utama
3. Melembagakan praktek-praktek yang secara sistematis
memperkuat keyakinan dan nilai yang diinginkan
4. Menyesuaikan beberapa tema yang sangat secara unik
5. Mengelola budaya organisasi dalam organisasi global
6. Mengelola hubungan strategi-budaya
- kaitan dengan misi
- memaksimalkan sinergi
- mengelola budaya
- reformulasi strategi atau budaya
20
BAB IV
DINAMIKA ORHANISASI DAN PROSES MANAJEMEN
STRATEGI
A. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi tradisional:
Struktur organisasi
Struktur organisasi sederhana
Struktur organisasi fungsional
Struktur organisasi divisi
Struktur organisasi matriks
Struktur tim produk
Melakukan restrukturisasi untuk menekankan dan mendukung
aktivitas penting secara strategi
Restrukturisasi adalah mendesain kembali suatu struktur organisasi
dengan maksud untuk menekankan dan memungkinkan aktivitas-
aktivitas yang paling penting bagi strategi perusahaan untuk berfungsi
seefektif mungkin.
Rekayasa ulang proses bisnis merupakan sebuah pendekatan
restrukturisasi yang berfokus pada pelanggan. Melibatkan pemikiran
kembali secara fundamental dan perancangan ulang yang radikal atas
suatu proses bisnis sehingga perusahaan dapat sebaik mungkin
menciptakan nilai bagi pelanggan dengan menghilangkan halangan
yang menyebabkan jarak antara karyawan dengan pelanggan.
21
perusahaan-perusahaan independen yaitu pemasok, pelanggan,
subkontraktor, dan bahkan pesaing yang terutama dihubungkan oleh
teknologi informasi, guna berbagai keahlian, akses ke pasar, dan biaya.
Sedangkan organisasi responsif adalah organisasi yang
mengidentifikasikan sekelompok kapabilitas bisnis yang penting bagi
operasi dengan tingkat profitabilitas tinggi, kemudian membangun
suatu organisasi virtual di sekitar kapabilitas-kapabilitas tersebut.
Pengalihdayaan Menciptakan suatu Organisasi Modular
Pengalihdayaan adalah memperoleh pekerjaan yang awalnya
dilakukan karyawan dalam perusahaan tersebut, kemudian diperoleh
dari sumber-sumber di luar perusahaan. Para manajer menemukan
menemukan bahwa ketika mereka berusaha merestrukturisasi
organisasi, terutama ketika melakukannyadari orientasi proses bisnis,
banyak aktivitas yang dapat ditemukan dalam perusahaan mereka yang
bukan merupakan aktivitas penting secara strategis.
Memilih untuk mengalihdayakan aktivitas-aktivitas yang telah
disamakan dengan menciptakan suatu organisasi modular. Organisasi
modular adalah organisasi yang strukturnya dibangun melalui
pengalihdayaan, dimana produk atau jasa final dari organisasi tersebut
didasarkan pada gabungan dari beberapa keahlian dan kapabilitas bisnis
yang independen dari beberapa perusahaan.
B. ANALISIS STRATEGI
Mengikuti pandangan bahwa keunggulan kompetitif (competitive
advantage) perusahaan ditentukan terutama oleh sumber dayanya,
Grant menawarkan lima – langkah pendekatan berbasis sumberdaya
untuk analisis strategi
22
1. Identifikasi dan kelompokkan sumberdaya-sumber daya
perusahaan dari segi kekuatan dan kelemahan.
2. Gabungkan sumber daya-sumber daya perusahaan ke
dalam kapabilitas khusus. Ini merupakan kompetensiinti atau
kompetensi khusus perusahaan yang merupakan “pembelajaran
kolektif dalam organisasi , khususnya bagaimana mengkoordinasi
berbagai keahlian produksi dan mengintergrasi berbagai aliran
teknologi.
3. Evaluasi potensi laba dari sumber daya dan kapabilitas
dari segi potensinya untuk menghasilkan keunggulan kompetitif
yang dapat dipertahankan dan kelayakan pengembaliannya
(kapabilitas untuk menghasilkan laba yang berasal dari penggunaan
sumberdaya-sumberdaya dan kapabilitas tersebut).
4. Pilih strategi untuk mengeksploitasi sumber daya-
sumber daya dan kapabilitas relatif perusahaan terhadap peluang-
peluang eksternal.
Identifikasi kesenjangan-kesenjangan sumber daya dan curahkan
investasi dalam meperbaikan kelemahan-kelemahan.
Strategi Bersaing Generik Dari Porter
23
perusahaan / produk pada konsumen potensial.
4. Strategi diferensiasi produk / celah produk dengan pengembangan
perbedaan performansi produk dari produk pesaing.
24
F. MANAJEMEN BY OBJECTIVE (MBO)
Manajemen by Objective (MBO) merupakan pendekatan organisasi
yang secara luas telah digunakan untuk membantu diambilnya
tindakan-tindakan yang bermanfaat dalam mencapai sasaran yang
diinginkan. MBO menghubungkan sasaran organisasional dengan
perilaku individu. Proses MBO terdiri dari:
1. Menetapkan dan mengkomunikasikan sasaran organisasional;
2. Menyusun sasaran individual (melalui interaksi karyawan – atasan)
yang akan membantu implementasi sasaran organisasional;
3. Mengembangkan sebuah rencana tindakan terhadap aktivitas-
aktivitas yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan;
dan
4. Secara periodik (sedikitnya tiap triwulan) menganalisis kinerja
yang berhubungan dengan sasaran yang telah ditetapkan dan
termasuk di dalamnya hasil penilaian kinerja tahunan.
Teknik MBO memberikan kesempatan untuk menghubungkan
sasaran tiap orang di setiap tingkat. Oleh karena itu MBO
menghubungkan bersama-sama sasaran perusahaan, sasaran unit bisnis,
dan sasaran fungsional dan strategi-strategi yang dikembangkan untuk
mencapai sasaran tersebut.
Salah satu manfaat nyata dari MBO adalah dapat mengurangi
sejumlah besar proses politik internal dalam sebuah perusahaan besar.
Tindakan-tindakan politis seringkali menyebabkan konflik dan
memecah belah banyak orang dan kelompok-kelompok kerja yang
seharusnya bekerja sama dalam mengimplementasi sebuah strategi.
Orang-orang akan kurang berminat untuk berebut posisi jika misi dan
25
sasaran perusahaan jelas dan mereka tahu bahwa sistem penghargaan
atas kinerja bukan berdasarkan pada aturan main semata, namun pada
pencapaian yang dikomunikasikan dengan jelas, dan dapat diukur
dengan objektif.
26
perusahaan, menuntut kepemimpinan yang kuat dari manajemen
puncak, pelatihan karyawan, pemberdayaan karyawan tingkat rendah,
dan kerja tim untuk membuatnya berhasil. TQM menekankan
pencegahan, bukan perbaikan, walaupun pemeriksaan terhadap kualitas
masih dilakukan. Tekanannya adalah pada peningkatan proses untuk
mencegah terjadinya kesalahan dan difisiensi, dengan menetapkan
gugus kendali mutu atau tim peningkatan kualitas yang
mengidentifikasi masalah dan menyarankan berbagai cara untuk
memperbaiki proses yang menyebabkan masalah.
Elemen-elemen dalam TQM :
1. Fokus yang kuat terhadap kepuasan pelanggan
2. Pelanggan adalah internal dan eksternal
3. Pengukuran yang akurat terhadap seluruh variabel kritis dalam
operasi perusahaan
4. Peningkatan berkelanjutan pada produk dan jasa
5. Hubungan kerja yang baru yang didasarkan pada saling percaya
dan kerja tim.
27
BAB V
IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGI
DI INDONESIA DAN DI SEKTOR PUBLIK
28
umum mengawasi berbagai tindakan sektor publik dari segi efisiensi
dan efektivitas, maka manajemen strategik dapat diterapkan dalam
sektor publik. Dalam manajemen strategik alokasi sumber daya,
delegasi manajemen, monitoring dan pengukuran kinerja dapat diamati
sehingga masyarakat dapat memastikan bahwa kinerja sektor publik
adalah akuntabel. Dalam konteks manajwmwn strategik, tindakan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut, penggunaan resourses
yang efektif da[at dicapai. Bozemen dan Straussman (dalam Hughes,
1998:159-160) mengemukakan empat prinsip penerapam manajemen
strategik pada sektor publik yaitu :
1. Perhatian pada jangka panjang
2. Pengintegrasian tujuan dan sasaran dalam hierarki yang jelas
3. Kesadaran bahwa manajemen strategik dan perencanaan strategik
membutuhkan kedisiplinan dan komitmen untuk dapat
dilaksanakan dan tidak self-implementing.
4. Perspektif eksternal tidak diartikan sebagai adaptasi total terhadap
lingkungan tapi merupakan antisipasi terhadap perubahan
lingkungan.
Selain keempat prinsip tersebut, Bozemen dan Straussman juga
menambahkan bahwa penerapan keempet prinsip tersebut harus
diimbangi dengan pemikiran strategik (Strategik thinking) yang
mengadopsi kewenangan politik. Hal ini disebabkan karena sektor
publik tidaklah immune dari dinamika politik. Berbagai keputusan,
pertimbangan dan perhitungan alokasi publik resources adalah subjek
dari intervensi politik karena pertimbangan kepentingan publik dan
social benefits yang sangat komplek. Pertimbangan politik inilah yang
29
menjadi kendala penerapan manajemen strategik dalam sektor publik.
Pada dasarnya perencanaan adalah anti akan kepentingan politik (anti-
political) dan self interest, pertimbangan yang digunakan adalah
rasionalitas alokasi sumber daya yang dimiliki dalam mencapai tujuan-
tujuan tertentu. Masalah lain dari kesulitan dalam menentukan tujuan
dan sasaran. Sektor publik mengemban tugas dan pelayanan yang
sangat komplek, luas, dan bervariasi, menyebabkan penerapan
manajemen strategik pada sektor publik juga meliputi isu-isu yang
sangat luas dan kompleks. Hodge (1993:v) menyebutkan bahwa
manajemen strategik dalam sektor publik juga meliputi politik,
perencanaan, keuangan, pemberian servece, sistem informasi dan
tanggungjawab legal (legal obligation).
30
BAB VI
FORMULASI STRATEGI
31
sebuah perusahaan untuk menghindari atau menngurangi
dampak ancaman eksternal.
Strategi WT (Kelemahan-Ancaman) : Merupakan taktif
defnesif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal
untuk menghindari ancaman eksternal.
3. Tahap Kelanjutan (Decision Stage)
Melibatkan satu teknik saja yakni: Matrik Perencanaan Strategi
Kuantitatif ( Quantitative Startegic Planning Matrix - QSPM) .
32
organisasi menjalankan aktivitas-aktivitas rantai nilai mereka, internet
juga dapat secara signifikan mempengaruhi baik strategi dan posisi
strategis. Contoh: internet secara dramatis dapat mengurangi biaya, dan
karenanya membantu perusahaan mengimplementasikan strategi biaya
rendah (low-cost strategy).
33
Manfaat Visi
Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan ideal masa
depan yang ingin diwujudkan.
Visi dapat memberikan arahan, mendorong anggota organisasi
untuk menunjukkan kinerja yang baik.
Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan
Menjembatani masa kini dan masa yang akan datang.
Gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa depan yang
menarik.
Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.
Misi
Pernyataan misi biasanya memiliki karakteristik tertentu berupa
deklarasi sikap, orientasi konsumen, deklarasi kebijakan sosial dan
kemungkinan bisa berkembang sesuai perkembangan.
Komponen-komponen pernyataan misi terdiri dari:
Konsumen
Produk atau jasa
Pasar
Teknologi
Fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan
profitabilitas
Filosofi
Konsep diri
Fokus pada citra public
Fokus pada karyawan
34
Karakteristik pernyataan misi
Luas dalam cakupan
Panjang kalimatnya tidak lebih dari 250 kata
Menginspirasi
Mengidentifikasi kegunaan produk perusahaan
Menunjukkan bahwa perusahaan bertanggungjawab secara
social
Menunjukkan bahwa perusahaan bertanggungjawab secara
lingkungan
Memasukkan sembilan komponen misi yang disebutkan
sebelumnya
Tidak lekang oleh waktu.
Masih terdapat suatu “tren” terbaru dalam komponen-komponen misi
yaitu:
1. Pelanggan
Pelanggan merupakan prioritas utama dalam menciptakan
suatu keunggulan kompetitf sebuah perusahaan. Sehingga banyak
perusahaan telah menjadikan inisiatif layanan pelanggan sebagai
komponen dari misi perusahaan
2. Kualitas
Semakin banyak perusahaan yang menekankan kualitas
menjadi sebuah norma yang wajib dipatuhi, karena kualitas
mencerminkan kondisi suatu perusahaan dalam konteksnya
mewujudkan keunggulan kompetitf. Oleh karena itu pernyataan
mengenai kualitas sangat penting dalam pernyataan misi
3. Pernyataan Visi
Apabila pernyataan misi merupakan jawaban atas pertanyaan
35
“bisnis apa yang kita jalankan”, pernyataan visi perusahaan sering
kali dirancang untuk menyatakan aspirasi dari kepemimpinan
eksekutif. Pernyataan visi menyajikan maksud strategis perusahaan
yang memfokuskan energi dari sumber daya perusahaan pada
pencapaian masa depan yang diinginkan. Namun pada praktiknya
pernyataan visi dan misi perusahaan sering kali digabungkan
menjadi satu. Jika dipisah sering kali berupa satu kalimat tunggal
yang didesain agar mudah diingat. Visi sering kali dinyatakan
sebagai cara unik untuk mengabungkan pengaruh kompetitif
dengan cara mengarahkan suatu perusahaan untuk menganut
strategi yang revolusioner.
Tujuan perusahaan : kelangsungan bisnis, pertumbuhan,
profitabilitas
Kelangsungan bisnis perusahaan dapat dicapai dengan memelihara
pertumbuhan yang positif dan berusaha menjaga profitabilitas tetap
tinggi. Profitabilitas merupakan tujuan tetap dari suatu perusahaan.
Tanpa memerhatikan bagaimana laba diukur atau didefinisikan, laba
jangka panjang merupakan indikasi yang paling jelas dari kemampuan
perusahaan untuk memenuhi klaim serta keinginan utama dari
karyawan dan pemegang saham. Membuat keputusan dengan
mendasarkan pada laba jangka pendek dapat mengarah kepada
ketidakmampuan untuk melihat jangka panjang secara strategis.
Mengabaikan keinginan konsumen, pemasok, kreditor, ahli lingkungan,
dan badan pengatur mungkin menghasilkan laba dala jangka pendek,
tetapi dalam jangka panjang konsekuensi keuangannya akan sangat
menggangu.
Nilai-nilai (values)
36
adalah ukuran yang mengandung kebenaran/kebaikan terhadap
keyakinan dan perilaku organisasi yang paling dianut dan digunakan
sebagai budaya kerja dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan
kegiatan misi dan visi organisasi.
37
BAB VII
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL, DAN EKSTERNAL
(ANALISIS SWOT)
38
Keterbatasan Analisis SWOT
41
Penjual merupakan ancaman serius bagi perusahaan-perusahaan,
jika berintegrasi ke depan ke arah industri pembeli.
4. Kekuatan tawar-menawar pembeli/konsumen
Pembeli lebih suka membeli produk dengan harga serendah
mungkin. Hal ini mengakibatkan industri dapat memperoleh laba
serendah mungkin.
SUMBER-SUMBER UTAMA INFORMASI EKSTERNAL
Internet
Intelejen
Dokomen-dokomen historis
ALAT PERAMALAN DALAM MANAJEMEN STRATEGIS
Peramalan (forecasting) adalah aktivitas yang kompleks karena faktor-
faktor seperti inovasi teknologi, perubahan budaya, produk baru, jasa
yang telah diperbaharui, pesaing yang semakin kuat, pergeseran
prioritas, pemerintah, perubahan nilai-nilai sosial, kondisi ekonomi
yang tidak stabil, dan kejadian yang tidak diperkirakan.
Alat peramal secara umum dapat dikatergorikan menjadi dua kelompok
yaitu Teknik Kuantitatif dan Teknik Kualitatif.
Ramalan kuantitatif sangat cocok bala data historis tersedia dan bila
ada hubungan antar variabel kunci yang diharapkan tetap sama dimasa
depan.
TANTANGAN GLOBAL
Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional menghadapi risiko yang unik dan
beragam, seperti pengambilalihan aset, kerugian keuangan karena
fluktuasi nilai tukar, interpretasi kontrak dan kesepakatan yang kurang
menguntungkan, gangguan sosial/politik, larangan impor/ekspor, tarif,
42
dan hambatan perdagangan.
Globalisasi
Globalisasi adalah sebuah proses integrasi global dari perumusan,
penerapan, dan pengevaluasian strategi. Strategi global meliputi
perencanaan, produksi, dan pemasaran produk dengan pertimbangan
kebutuhan global yang ada.
MATRIKS EVALUASI FAKTOR EKSTERNAL
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (External Factor Evaluation-
EFE Matrix) memungkinkan para penyusun strategi untuk meringkas
dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografis,
lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, dan kompetitif.
43
BAB VIII
MENETAPKAN TUJUAN DAN MENYUSUN STRATEGI
A. MENETAPKAN TUJUAN
Merupakan penjabaran dari penilaian misi
Hasil akhir yg di capai dalam satu periode
Konsisten sengan tugas
Kolektif
Menggambarkan ara strategi
Mempertajam fokus
Mewakili tujuan umum seluruh unit
B. MENETAPKAN SASARAN
Sasaran merupakan gambaran hal yang ingin diwujudkan melalui
tindakan yang diambil perusahaan guna mencapai tujuan
D. PERENCANAAN KINERJA
Proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja
berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan
dalam rencana strategi
Hasilnya : annual performance plan (rencana kerja tahunan)
44
E. ANALISIS RANTAI NILAI
Pandangan bahwa suatu bisnis dipandang sebagai rantai aktivitas
yang mengubah input menjadi output yang bernilai bagi pelanggan
45
BAB IX
IMPLEMENTASI STRATEGI
47
BAB X
EVALUASI KINERJA, PELAPORAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
A. PENGUKURAN KERJA
Dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan, sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka
mewujudkan visi dan misi organisasi
Manfaat pengukuran kinerja :
1) Menunjukan kinerja yang telah dicapai dan peningkatan yang
direncanakan
2) Menjadi salah satu dasar pengambilan keputusan
3) Alat komunikasi
4) Identifikasi kepuasan konsumen.
B. EVALUASI KINERJA
Evaluasi kinerja dilakukan terhadap hasil pengukuran knerja
kegiatan (pkk) dan pengukuran pencapaian sasaran (pps)
Perbandingan dalam evaluasi kinerja
kinerja yanta dengan kinerja yang direncanakan
kinerja nyata dengan kinerja tahun sebelumnya
kinerja perusahaan dengan kinerja perusaan lain yang unggunl
dibidangnya
kinerja nyata dengan kinerja di negara lain/ standar
internasional
C. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
48
Penyampaian perkembangan dari hasil usaha (kinerja), baik secara
lisan/tulisan. Dengan adanya laporan, maka pihak yang berkepentingan
akan mengetahui jelas inerja organisasi dan akan menjadi umpan balik
bagi proses perencanaan selanjutnya.
49
BAB XI
BALANCED SCORECARD / BSC
(KARTU SKOR BERIMBANG)
1) Perspektif Keuangan.
2) Perspektif Pelanggan.
3) Perspektif Proses Bisnis Internal.
4) Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan,
Keunggulan & Kelemahan BSC
Beberapa keunggulan Balanced Scorecard yaitu:
Komprehensif
Koheren
Seimbang
50
Terukur.
Beberapa kelemahan yang dimiliki Balance Scorecard
(Kurnianto, 2003:40) meliputi:
Hubungan antara pengukuran dan hasil non finansial yang
relatif sedikit
Tidak adanya mekanisme untuk melakukan perbaikan.
Pengukurannya tidak up-to-date..
Terlalu banyak kriteria pengukur.
Kesulitan dalam menetapkan trade-off antara pengukuran
finansial dan non finansial.
Tujuan Balance Scorecard
Balance Scorecard digunakan untuk menyeimbangkan usaha dan
perhatian eksekutif kekinerja keuangan dan nonkeuangan, serta
kinerja jangka pendek dan jangka panjang.
Manfaat Balance Scorecard
Pada tahap perkembangannya yang terkini, Balance Scorecard
dimanfaatkan untuk setiap tahap sistem manajemen strategi, sejak
tahap perumusan strategi sampai dengan tahap implementasi dan
pemantauan. (Mulyadi, 2001:15)
Penentuan Scorecard
Kendala penerapan BSC (1) sedikit pemeriksaan tentang faktor
yang berkaitan dengan pengadopsian BSC, dan (2) masih dibutuhkan
keyakinan bahwa dengan pengadopsian BSC akan berdampak kepada
kinerja keuangan. Selanjutnya melaporkan bahwa kunci daripada
penerapan BSC adalah :
Keterlibatan kepemimpinan senior
51
Mengartikulasi visi dan strategi perusahaan
Mengidentifikasi kategori kinerja yang menghubungkan visi
dan strategi terhadap hasil
Terjemahkan papan nilai kepada tim, devisi, dan tingkatan
fungsi
Kembangkan pengukuran yang efektif dan standar yang berarti
(jangka pendek dan panjang, memimpin, dan tertinggal)
Kenakan penganggaran yang tepat, Teknologi Informasi,
Komunikasi , dan sistem imbal jasa
Melihat BSC sebagai proses kontinius, membutuhkan
perbaikan, penilaian ulang, dan pemutakhiran, dan ;
Percaya bahwa BSC sebagai fasilitator perubahan kultur dan
organisasi.
Implementasi Scorecard
Implementasi BSC pada awalnya merupakan papan nilai yang
dinilai seimbang antar berbagai perspektif untuk menentukan
keberhasilan satu organisasi ataupun perusahaan. Dalam BSC sangat
dinyatakan bahwa rancangan strategi implementasi mutlak
dilaksanakan. Hal ini merupakan koreksi terhadap keleamahan
strategi pada umumnya.
Balanced Scorecard sebagai sistem manajemen stratejik
Secara tradisional, perusahaan menggunakan budget sebagai
pusat dari pengukuran kinerja perusahaan.
Niven (2002) menuliskan bahwa BSC dapat mengatasi hambatan-
hambatan sebagai berikut:
Vision Barrier,
52
People Barrier,
Management Barrier,
Resource Barrier.
Proses Manajemen
4 proses manajemen, yaitu:
1) Translating the vision, communicating and linking,
2) Business Planning,
3) Feedback and learning,
53
BAB XII
INOVASI DAN KEWIRAUSAHAAN, STRATEGI BERSAING
DAN MERAIH KEUNGGULAN KOMPETITIF
B. KEWIRAUSAHAAN
Adalah proses menggabungkan ide serta tindakan kreatif dan
inovatif dengan keahlian manajemen dan organisasi yang diperlukan
untuk mengerahkan SDM, uang dan operasi yang tepat untuk mencapai
kebutuhan yang dikenali dan menciptakan kekayaan dalam prosesnya
54