61 221 1 PB PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN

PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING


RSUD dr. MOEWARDI

Oniek Mustika Wati1, Antik Pujihastuti2, Riyoko2


Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar2

ABSTRAK
Salah satu Unit Rekam Medis yang menunjang dalam pelayanan rekam medis adalah ruang
penyimpanan (filing) dimana dokumen rekam medis baik rawat jalan, rawat inap maupun gawat
darurat disimpan secara desentralisasi. Dalam pelaksanaan penyimpanan dokumen rekam medis
berpedoman pada standar operasional prosedur tentang penyimpanan dokumen rekam medis.
Namun dalam pelaksanaanya masih terjadi kesalahan letak dalam penyimpanan dokumen rekam
medis (misfile). Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Tinjauan Pelaksanaan Penyimpanan
dan Penjajaran Dokumen Rekam Medis di Ruang Filing RSUD Dr. Moewardi ”. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui kebijakan, sistem dan pelaksanaan penyimpanan dokumen rekam
medis baik rawat jalan, rawat inap maupun gawat darurat di RSUD Dr. Moewardi.
Jenis penelitian adalah deskriptif, yaitu melihat kejadian yang telah terjadi. Metode penelitian
adalah Observasi dan Wawancara, dengan subyek penelitian adalah petugas filing, dan obyek
penelitian adalah dokumen rekam medis. Data dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan penyimpanan dan penjajaran dokumen rekam
medis sudah sesuai dengan prosedur tetap yaitu penyimpanan secara desentralisasi dan penjajaran
berdasarkan Terminal Digit Filing (TDF) serta berdasarkan kode warna.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan penyimpanan dan penjajaran dokumen
rekam medis masih ditemukan adanya dokumen rekam medis yang salah letak (misfile). Hal ini
dikarenakan kekurang telitian petugas dalam melakukan penyimpanan dan tidak digunakannya
tracer pada saat pengambilan dokumen rekam medis, sehingga pada saat penyimpanan tidak ada
alat bantu sebagai pedoman dalam penyimpanan dokumen rekam medis kembali, serta terdapat
sebagian dokumen rekam medis yang tidak menggunakan kode warna.
Untuk memudahkan dalam penyimpanan kembali dokumen rekam medis, maka menggunakan
tracer sebagai pedoman dalam penyimpanan dokumen rekam medis kembali selain adanya kode
warna, sehingga dalam penyimpanan dan pengambilan kembali dokumen rekam medis lebih cepat.
Serta untuk menghindari misfile, petugas melakukan penyisiran dokumen rekam medis secara
periodik untuk mengembalikan dokumen rekam medis yang salah letak tersebut pada tempatnya
yang benar, sehingga dalam pengambilan kembali dokumen rekam medis lebih cepat.
Kata Kunci : Pelaksanaan Penyimpanan, Dokumen Rekam Medis.
Kepustakaan : 10 (1997-2011)

PENDAHULUAN pelaksanaan penyimpanan dokumen rekam

Salah satu Unit Rekam Medis yang medis berpedoman pada standar operasional

menunjang dalam pelayanan rekam medis prosedur tentang penyimpanan dokumen

adalah ruang penyimpanan (filing) dimana rekam medis. Ruang filing merupakan

dokumen rekam medis baik rawat jalan, tempat penyimpanan dokumen rawat jalan,

rawat inap maupun gawat darurat disimpan, rawat darurat maupun rawat inap disimpan

karena rekam medis bersifat rahasia dan dan ditata dengan metode tertentu.

mempunyai aspek hukum maka keamanan Berdasarkan survei pendahuluan di

fisik menjadi tanggungjawab rumah sakit, RSUD Dr. Moewardi, dokumen rekam

sedangkan aspek isi dari rekam medis medis disimpan secara terpisah baik rawat

merupakan milik pasien. Dalam jalan, rawat inap maupun gawat darurat.

20 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.2, OKTOBER 2011, Hal 20-28


Dalam pelaksanaan penyimpanan dan yang diberikan pada pasien serta
penjajaran dokumen rekam medis pengobatan, baik yang dirawat inap, rawat
dikelompokkan untuk setiap rak jalan maupun yang mendapatkan pelayanan
penyimpanan dengan kelompok di masing- gawat darurat.
masing rak penyimpanan berdasarkan 1 Menurut Dr. H. Djoko Wijono, M. S
kelompok angka akhir, namun masih (2000) rekam medis merupakan bukti
ditemukan adanya dokumen rekam medis tertulis tentang proses pelayanan yang
yang salah letak (misfile), misalnya nomor diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan
rekam medis 364032 tersimpan pada rak lainnya kepada pasien, hal ini merupakan
penyimpanan nomor rekam medis 364023. cerminan kerja sama lebih dari satu orang
Tujuan penelitian adalah mengetahui tenaga kesehatan untuk menyembuhkan
pelaksanaan penyimpanan dan penjajaran pasien.
dokumen rekam medis di ruang filing RSUD B. Tempat Penyimpanan Dokumen
Dr. Moewardi. Mengetahui prosedur tetap Rekam Medis (Filing)
tentang penyimpanan dan penjajaran Berkas rekam medis berisi data
dokumen rekam medis di ruang filing RSUD individual yang bersifat rahasia, maka setiap
Dr. Moewardi. Mengetahui sistem lembar formulir berkas rekam medis harus
penyimpanan dan penjajaran dokumen dilindungi dengan cara dimasukan ke dalam
rekam medis. Mengetahui pelaksanaan folder atau map sehingga setiap folder berisi
penyimpanan dan penjajaran dokumen data dan informasi hasil pelayanan yang
rekam medis pasien rawat jalan, rawat inap diperoleh pasien secara individu (bukan
dan gawat darurat. kelompok atau keluarga). Untuk perlakuan
penyimpanan berkas rekam medis berbeda
TINJAUAN PUSTAKA dengan penyimpanan folder atau map

A. Rekam Medis perkantoran. Tujuan penyimpanan dokumen

Menurut Permenkes RI No. rekam medis adalah sebagai berikut :

269/Menkes/Per/III/2008 bahwa rekam 1. Mempermudah dan mempercepat

medis adalah dokumen yang berisikan ditemukan kembali berkas rekam medis

catatan dan dokumen tentang identitas yang disimpan dalam rak filing.

pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan 2. Mudah mengambil dari tempat

dan pelayanan lain yang telah diberikan penyimpanan

kepada pasien. 3. Mudah pengembaliannya

Menurut Departemen Kesehatan tahun 4. Melindungi berkas rekam medis dari

2006 rekam medis adalah keterangan baik bahaya pencurian, bahaya kerusakan

yang tertulis maupun terekam tentang fisik, kimiawi dan biologi. Dengan

identitas, anamnesis penentuan fisik, demikian maka diperlukan sistem

laboratorium, diagnosis, tindakan medik penyimpanan dengan

Tinjauan Pelaksanaan Penyimpanan...(Oniek Mustika Wati, dkk) 21


mempertimbangkan jenis sarana dan C. Instrument dan Cara Pengumpulan
peralatan yang digunakan, tersedianya Data
tenaga ahli dan kondisi organisasi. 1. Instrumen pengumpulan Data
Syarat berkas rekam medis dapat a. Pedoman Wawancara
disimpan yaitu apabila pengisian data Pedoman wawancara berupa daftar
hasil pelayanan pada formulir rekam pertanyaan yang sudah tersusun dan
medis telah terisi dengan lengkap terencana dengan baik untuk
sedemikian rupa sehingga riwayat mendapatkan informasi tentang
penyakit seorang pasien urut secara kegiatan penyimpanan dan
kronologis.(Budi, Savitri citra, 2011) penjajaran dokumen rekam medis
C. Sistem Penyimpanan Dokumen yang dilakukan di ruang filing.
Rekam Medis b. Pedoman Observasi
Menurut Permenkes RI No. Pedoman Observasi yang
269/MENKES/PER/ III/ 2008 Bab IV pasal digunakan pada penelitian ini
9 tentang rekam medis, rekam medis pada adalah daftar pengamatan yang
sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit dibutuhkan dalam penelitian
wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk pelaksanaan penyimpanan dan
jangka waktu dua tahun terhitung dari penjajaran dokumen rekam medis
tanggal terakhir pasien berobat. Setelah di ruang filing.
melampaui batas waktu wajib simpan yaitu 2. Cara Pengumpulan Data
dua tahun maka dokumen rekam medis a. Wawancara
dapat dimusnahkan. Suatu metode yang dipergunakan
untuk mengumpulkan data, dimana
METODE PENELITIAN peneliti mendapatkan keterangan

A. Rancangan Penelitian secara lisan dari seseorang sebagai

Jenis penelitian ini adalah deskriptif. sasaran penelitian (responden) atau

Penelitian deskriptif yaitu menggambarkan bercakap-cakap berhadapan muka

dan menganalisa keadaan yang diperoleh dengan orang tersebut (face to face)

dari hasil pengamatan. (Arief, M. 2004). yaitu petugas filing untuk

B. Subyek dan obyek mendapatkan informasi tentang

Dalam penelitian ini isubyek yang pelaksanaan penyimpanan dan

digunakan adalah petugas filing, sedangkan penjajaran dokumen rekam

obyek penelitian adalah dokumen rekam medis.(Notoatmodjo, S. 2002).

medis yang disimpan di ruang filing Rumah b. Observasi

Sakit Dr. Moewardi . Mengamati dan mencatat secara


sistematik gejala-gejala yang

22 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.2, OKTOBER 2011, Hal 20-28


diselidiki. (Narbuko, C dan komite medis maupun panitia rekam medis.
Achmadi, Abu. 2008). Adapun isi dari prosedur tetap tentang
D. Tehnik dan Analisis Data penyimpanan dan penjajaran dokumen
1. Tehnik Pengolahan Data rekam medis adalah sebagai berikut :
Tahap-tahap pengolahan setelah data a. Filing Rawat Jalan
dikumpulkan adalah: 1) Petugas menerima
a. Collecting pengembalian dokumen rekam
Pengumpulan data mengenai medis rawat jalan dari masing-
penyimpanan dan penjajaran masing poliklinik dan
dokumen rekam medis di ruang menandatangani buku serah
filing. terima.
b. Editing 2) Dokumen rekam medis
Yaitu mengoreksi, memperbaiki dikelompokkan menurut nomor
data yang telah diperoleh menjadi urut register dan mengganti map
informasi tentang penyimpanan dan yang rusak.
penjajaran dokumen rekam medis. 3) Memasukkan dokumen rekam
c. Penyajian Data medis ke dalam rak simpan
Yaitu data disajikan dalam bentuk sesuai nomor urut register dan
narasi yang menggambarkan hasil nomor terminal digit.
penelitian.(Arief, M. 2003). 4) Petugas mengambil dokumen
2. Analisis Data rekam medis untuk pelayanan
Data akan dianalisis secara deskriptif poliklinik berdasarkan bulti
dengan cara menggambarkan hasil pelayanan atau untuk penelitian
penelitian berdasarkan teori-teori yang verifikasi, visum et repertum,
ada. (Arief, M.2003). pelacakan, dan menyimpan
kembali setelah selesai
HASIL PENELITIAN DAN pelayanan.
5) Peminjam wajib mengisi
PEMBAHASAN
/mencatat pada buku pinjam
A. Hasil Penelitian
yang disediakan oleh petugas
RSUD Dr. Moewardi dalam
dan dokumen rekam medis tidak
penyelenggaraan rekam medis salah satunya
boleh dibawa keluar ruang
adalah kegiatan penyimpanan dan penjajaran
rekam medis.
dokumen rekam medis telah menggunakan
b. Filing Rawat Inap
prosedur tetap dengan nomor 05-02 A 007
1) Petugas menerima
yang ditetapkan pada tanggal 3 Januari 2011
pengembalian dokumen rekam
merupakan revisi ke enam dan disahkan oleh
medis rawat inap dari bagian
direktur rumah sakit atas persetujuan ketua

Tinjauan Pelaksanaan Penyimpanan...(Oniek Mustika Wati, dkk) 23


koding dan menandatangani berdasarkan 2 digit angka akhir atau
buku serah terima. Terminal Digit Filing (TDF) yang bertujuan
2) Setiap dokumen rekam medis memudahkan dalam pengambilan dan
diberi penjepit (filder) penyimpanan kembali dokumen rekam
dikelompokkan menurut nomor medis. Dalam penjajaran dokumen rekam
uerut register, diberi map baru medis menggunakan kode warna untuk
sesuai kode warna ditulis nama, menghindari terjadinya misfile yang telah
alamat, umur, jenis kelamin, diatur dalam kebijakan nomor 05-02 A 038
nomor register. tanggal 3 Januari 2011 merupakan revisi ke
3) Memasukkan dokumen rekam nol dan disahkan oleh direktur rumah sakit
medis ke dalam rak simpan atas persetujuan ketua komite medis maupun
sesuai nomor urut register dan panitia rekam medis. Adapun kode warna
nomor terminal digit. yang digunakan antara lain :
4) Petugas mengambil dokumen Tabel 1. Daftar Kode Warna
rekam medis untuk pelayanan Angka Warna
poliklinik berdasarkan bulti 0 Orange
pelayanan atau untuk penelitian 1 Biru Muda
verifikasi, visum et repertum, 2 Merah Muda
pelacakan, dan menyimpan 3 Abu-Abu
kembali setelah selesai 4 Biru Tua
pelayanan. 5 Coklat
5) Peminjam wajib 6 Merah
mengisi/mencatat pada buku 7 Ungu
pinjam yang disediakan oleh 8 Kuning
petugas dan dokumen rekam 9 Hijau
medis tidak boleh dibawa keluar
Sumber : Data Sekunder
ruang rekam medis.
Filing rawat jalan merupakan ruang
Sistem penyimpanan dokumen rekam
penyimpanan dokumen rekam medis bagi
medis di RSUD Dr. Moewardi
pasien rawat jalan dan gawat darurat yang
menggunakan sistem desentralisasi, yaitu
disimpan dalam satu rak maupun map
suatu sistem penyimpanan dokumen rekam
(folder), dengan menggunakan rak
medis dengan cara memisahkan dokumen
penyimpanan berupa roll o pack berjumlah
rekam medis pasien antara rawat jalan, rawat
48 rak, tiap rak memiliki 5 sub rak, dan
inap, dan gawat darurat dalam satu nomor
lemari kayu yang berjumlah 8 buah yang
rekam medis, rak, map (folder), dan ruang
terdiri dari 4 rak, tiap rak memiliki 14 sub
atau tempat yang berbeda. Dalam penjajaran
rak. Dalam pelaksanaan penyimpanan dan
dokumen rekam medis disejajarkan
penjajaran dokumen rekam medis di filing

24 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.2, OKTOBER 2011, Hal 20-28


rawat jalan dilakukan 8 orang petugas yang pada buku tersebut sebagai bukti bahwa
melayani dari pukul 07.30 s/d 14.00, 6 orang dokumen rekam medis sudah dikembalikan.
bertanggungjawab dalam pengambilan Selanjutnya bagian filing mengelompokkan
dokumen rekam medis dan 2 orang dokumen rekam medis berdasarkan kode
bertanggungjawab dalam penyimpanan warna sesuai map (folder) dan memasukkan
dokumen rekam medis. dokumen rekam medis ke dalam rak
Sedangkan filing rawat inap merupakan penyimpanan sesuai dengan penjajaran
ruang penyimpanan dokumen rekam medis secara Terminal Digit Filing (TDF) atau dua
bagi pasien rawat inap, dengan kelompok angka akhir. Penyimpanan dan
menggunakan rak penyimpanan berupa roll penjajaran dokumen rekam medis dilakukan
o pack yang berjumlah 16 rak, tiap rak oleh petugas filing, tidak pernah ditemukan
memiliki 5 sub rak, lemari kayu yang pihak dari luar yang menyimpan dan
berjumlah 15 buah yang terdiri dari 4 rak, mengambil dokumen rekam medis. Namun
tiap rak memiliki 14 sub rak, dan lemari besi dalam pelaksanaan penyimpanan dan
yang berjumlah 5 buah yang terdiri dari 7 penjajaran dokumen rekam medis baik rawat
rak, tiap rak memiliki 14 sub rak. Dalam jalan, rawat inap, maupun gawat darurat,
pelaksanaan penyimpanan dan penjajaran masih terjadi kesalahan letak dalam
dokumen rekam medis di filing rawat jalan penyimpanan dan penjajaran dokumen
dilakukan oleh 4 orang petugas yang rekam medis ke rak penyimpanan (misfile),
melayani dari pukul 07.30 s/d 14.00, 2 orang misalnya nomor rekam medis 364032
bertanggungjawab dalam pengambilan tersimpan pada rak yang seharusnya
dokumen rekam medis dan 2 orang tersimpan dengan nomor rekam medis
bertanggungjawab dalam penyimpanan 364023 atau nomor rekam medis 232748
dokumen rekam medis. tersimpan pada rak penyimpanan yang
Dalam pelaksanaan sistem berakhir dengan nomor 3.
penyimpanan dan penjajaran dokumen B. Pembahasan
rekam medis berdasarkan prosedur Dalam pelaksanaan penyimpanan dan
pelayanan yang telah ditetapkan, untuk penjajaran dokumen rekam medis baik rawat
dokumen rekam medis pasien rawat jalan, jalan, rawat inap, maupun gawat darurat di
rawat inap, dan gawat darurat yang telah RSUD Dr. Moewardi telah memiliki
selesai pelayanan baik digunakan untuk prosedur tetap dengan nomor 05-02 A 007
kepentingan internal maupun eksternal yang ditetapkan tanggal 3 Januari 2011
rumah sakit diserahkan ke bagian filing merupakan revisi ke enam dan disahkan oleh
untuk disimpan. Petugas yang direktur rumah sakit yang dapat digunakan
mengembalikan menyerahkan buku serah oleh petugas dalam melakukan penyimpanan
terima ke bagian filing untuk ditandatangani, dan penjajaran dokumen rekam medis.
kemudian petugas filing menandatangani

Tinjauan Pelaksanaan Penyimpanan...(Oniek Mustika Wati, dkk) 25


Penyimpanan dokumen rekam medis peminjaman, nomor rekam medis, nama
baik rawat jalan, rawat inap, maupun gawat pasien dan alamat pasien di bagian filing,
darurat disimpan dengan sistem selanjutnya petugas filing menandatangani
desentralisasi dimana dokumen rekam buku pinjam tersebut sebagai bukti bahwa
medis antara pasien baik rawat jalan, rawat dokumen rekam medis telah dikembalikan.
inap, maupun gawat darurat disimpan secara Kemudian petugas melakukan
terpisah, kemudian dilakukan penjajaran pengelompokkan satu digit angka
dokumen rekam medis baik rawat jalan, berdasarkan kode warna dan memasukkan
rawat inap, maupun gawat darurat dengan dokumen rekam medis ke dalam rak
sistem penjajaran secara Terminal Digit penyimpanan sesuai dengan penjajaran
Filing (TDF) dan diberlakukan kode warna secara Terminal Digit Filing (TDF). Hal ini
pada setiap sampul dari map (folder). Hal ini sudah sesuai dengan teori bahwa sistem
telah sesuai dengan prosedur tetap tentang penjajaran secara Terminal Digit Filing
penyimpanan dan penjajaran yang disahkan (TDF) yaitu sistem penjajaran dokumen
oleh direktur rumah sakit. rekam medis berdasarkan 2 digit angka
Dalam pelaksanaan penyimpanan dan akhir.
penjajaran dokumen rekam medis baik rawat Berdasarkan observasi pada saat
jalan, rawat inap, maupun gawat darurat melakukan penyimpanan dan penjajaran
yang selesai digunakan pelayanan untuk dokumen rekam medis menemukan adanya
pasien atau internal rumah sakit khususnya dokumen rekam medis yang tidak pada
bila penyimpanan dokumen rekam medis tempatnya (misfile). Apabila ditemukan
yang selesai digunakan untuk pasien, maka dokumen rekam medis yang salah letak pada
petugas filing menerima buku serah terima rak penyimpanan baik rawat jalan, rawat
dari petugas Unit Rawat Jalan, Unit Rawat inap, maupun gawat darurat, selama ini
Inap, Unit Gawat Darurat yang berisi petugas secara langsung telah melakukan
tanggal peminjaman, nomor rekam medis, pengambilan dokumen rekam medis dan
nama pasien dan alamat pasien ke bagian memasukkan kembali dokumen rekam
filing, selanjutnya petugas filing medis tersebut ke rak penyimpanan yang
menandatangani buku serah terima tersebut sesuai dengan sistem penjajaran yang
sebagai bukti bahwa dokumen rekam medis digunakan. Hal ini terjadi karena kekurang
telah dikembalikan. Sedangkan dokumen telitian petugas dalam melakukan
rekam medis yang telah selesai digunakan penyimpanan dan tidak digunakannya tracer
untuk kepentingan ekternal rumah sakit, pada saat pengambilan dokumen rekam
maka petugas yang meminjam menyerahkan medis, sehingga pada saat penyimpanan
dokumen rekam medis yang telah selesai tidak ada alat bantu sebagai pedoman dalam
digunakan kepada petugas filing dengan penyimpanan dokumen rekam medis
mengisi buku pinjam yang berisi tanggal kembali. Serta terdapat sebagian dokumen

26 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.2, OKTOBER 2011, Hal 20-28


rekam medis yang tidak menggunakan kode penyimpanan dan tidak digunakannya
warna, hal ini dikarenakan map (folder) tracer pada saat pengambilan dokumen
yang tersedia habis, sehingga dokumen rekammedis, sehinggap ada saat
rekam medis pasien tersebut tidak memiliki penyimpanan tidak ada alat bantu
map yang menggunakan kode warna. Selain sebagai pedoman dalam penyimpanan
itu tidak dilakukan penyisiran dokumen dokumen rekam medis kembali, serta
rekam medis secara periodik. Hal ini terdapat sebagian dokumen rekam
dikarenakan terbatasnya waktu dan tenaga medis yang tidak menggunakan kode
petugas filing, sehingga memungkinkan warna.
terjadinya kejadian salah letak ini, hal ini B. Saran
dapat memperlambat pencarian dokumen 1. Untuk memudahkan dalam
rekam medis pasien yang memperlambat penyimpanan dan penjajaran dokumen
pula pelayanan kepada pasien. Hal ini sudah rekammedisbaik yang digunakan untuk
sesuai dengan teori bahwa dokumen rekam kepentingan internal dan eksternal
medis yang salah letak (misfile) rumah sakit, maka menggunakan tracer
dikembalikan pada letak yang sesuai dengan sebagai pedoman dalam penyimpanan
sistem penjajaran yang digunakan. dan penjajaran dokumen rekam medis
selain adanya kode warna, sehingga
SIMPULAN DAN SARAN dalam pengambilan kembali dokumen

A. Simpulan rekam medis lebih cepat.

1. RSUD Dr. Moewardi telah memiliki 2. Untuk menghindari misfile, petugas

prosedur tetap tentang penyimpanan melakukan penyisiran dokumen rekam

dan penjajaran dokumen rekam medis medis secara periodic untuk

yang disahkan oleh direktur rumah mengembalikan dokumen rekam medis

sakit. yang salah letak tersebut pada

2. Dalam penerapan system penyimpanan tempatnya yang benar, sehingga dalam

dokumen rekam medis baik rawat pengambilan kembali dokumen rekam

jalan, rawat inap, maupun gawat medis lebih cepat.

darurat telah dilakukan secara


desentralisasi dan disejajarkan dengan
system Terminal Digit Filing (TDF)
serta telah diberlakukan penerapan
kode warna, akan tetapi masih
ditemukan adanya kejadian salah letak
dokumen rekam medis (misfile). Hal
ini dikarenakan kekurangtelitian
petugas dalam melakukan

Tinjauan Pelaksanaan Penyimpanan...(Oniek Mustika Wati, dkk) 27


DAFTAR PUSTAKA
Arief TQ, M. 2003. Metodologi Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan. CSGF
(Comunity of Self Help Group
Forum): Klaten.

Arief TQ, M. 2004. Pengantar Metodologi


Penelitian untuk Ilmu Kesehatan.
Surakarta.

Budi, Savitri Citra , 2011. Manejemen Unit


Kerja Rekam Medis. Yogyakarta.

Depkes, RI. 1997. Petunjuk Teknis


Pennyelenggaraan RekamMedis /
Medical Record Rumah Sakit.
Direktorat Jendral Pelayanan Medik.
Jakarta.

Depkes, RI. 2006. Pedoman Pengolahan


Rekam Medis Rumah Sakit Indonesia,
Revisi I, Jakarta.

Notoadmodjo, S. 2002. Metodologi


penelitian kesehatan. PT Rineka cipta
: Jakarta.

Narbuko, C dan Achmadi, Abu. 2008.


Metodologi Penelitian. Bumi Aksara.
Jakarta. Hal 70-83

PerMenKes RI No.
269/MENKES/PER/III/2008. Tentang
Rekam Medis. Jakarta.

Shofari, B. 2002. PSRK 01. Modul


Pembelajaran Sistem dan Prosedur
Pelayanan Rekam Medis Buku I dan
Buku 2. PORMIKI, Semarang. (tidak
dipublikasikan)

Wijono, D. 2000. Manajemen Mutu


Pelayanan Kesehatan. Airlangga
University Perss. Surabaya.

28 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.2, OKTOBER 2011, Hal 20-28

Anda mungkin juga menyukai