Anda di halaman 1dari 6

DATA PRAKTIKUM

Data 1 : Percobaan Membaca Nilai Analog Input Potensio

Data 2 : Percobaan Membaca Nilai Tegangan Analog Input Potensio


Data 3 : Percobaan Menyalakan 3 LED Secara bergantian dengan Potensio
Data 4 : Percobaan Menyalakan 3 LED Secara bersamaan dengan Potensio
ANALISIS DATA
Pada percobaan 1 (data 1) dilakukan percobaan praktikum membaca nilai
analog pada potensio dengan Arduino Uno. Pin yang digunakan sebagai pin
analog input adalah pin A0 yang dihubungkan ke pin 2 potensio. Lalu pada pin 1
potensio dihubungkan dengan tegangan referensi dari Arduino Uno 5V dan
sebuah resistor 220 ohm. Pin potensio ke 3 dihubungkan ke pin ground Arduino
Uno. Kemudian pada program yang telah di buat, pada bagian void setup,
Serial.begin berfungsi untuk mengaktifkan koneksi serial. Lalu pada bagian void
loop, nilai yang terbaca pada potensio (pin A0) akan ditampung ke dalam sebuah
variabel sensorValue bertipe integer yang nantinya ditampilkan pada bagian Serial
Monitor dengan mengetikkan Serial.println(sensorValue) yang berfungsi untuk
menampilkan nilai pada variabel sensorValue yang telah di tampung. Secara teori,
nilai range analog berkisar antara 0 sampai 1024, namun pada praktikum yang
dilakukan, nilai maksimum yang bisa dicapai adalah 640.

Setelah mengetahui nilai analog yang dimasukkan, maka pada percobaan


2 (data 2) dilakukan percobaan praktikum yaitu mengubah nilai analog menjadi
nilai tegangan antara 0-5 volt. Nilai yang terbaca pada potensio (pin A0)
kemudian di tampung kedalam sebuah variabel value. Selanjutnya nilai yang ada
pada variabel value kemudian dikonversikan menjadi nilai tegangan dengan
menggunakan rumus matematika yaitu :
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑜𝑔 𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑜 (𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒)
𝑣𝑜𝑙𝑡 = × 5 𝑉𝑜𝑙𝑡
1023 𝑎𝑡𝑎𝑢 255 (𝑡𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑝𝑒 𝑑𝑎𝑡𝑎)

Hasil perhitungan tersebut lalu di tampung dalam sebuah variabel volt yang
bertipe float. Pada variabel volt, digunakan tipe float agar dapat menampilkan
hasil konversi dimana memiliki bentuk desimal (memiliki angka dibelakang
koma). Nilai dari variabel volt tadi kemudian ditampilkan pada Serial Monitor
dengan mengetikkan perintah Serial.print(volt) dan Serial.println(“volt : “).

Lalu pada percobaan 3 (data 3) dilakukan percobaan praktikum yaitu


menyalakan 3 led secara bergantian dengan menggunakan nilai tegangan.
Rangkaian percobaan 3 ini menggunakan potensio yang di pasang seperti pada
percobaan 1 serta ditambahkan 3 led yang nantinya akan menyala secara
bergantian. Kemudian pada bagian awal program dilakukan pendeklarasian pada
variabel pin digital 10 sebagai led1, variabel pin digital 11 sebagai led2, dan
variabel pin digital 12 sebagai led3. Setelah itu dilakukan pengonversian nilai
analog input menjadi nilai tegangan (seperti pada percobaan 2). Hasil dari
pengonversian tersebut selanjutnya digunakan untuk mengatur penyalaan pada
ketiga led dengan menggunakan fungsi logika if. Fungsi dari logika if sendiri
adalah untuk mengecek apakah kondisi pada suatu pernyataan yang di buat telah
tercapai atau bernilai true (bernilai 1). Jika bernilai true, maka pernyataan tersebut
akan dijalankan. Pada percobaan ini, ada 3 pernyataan yang digunakan yaitu led1
akan nyala jika tegangan dibawah 1.25 volt (if volt < 1.25), led2 akan nyala jika
tegangan berada pada 1.25 volt sampai 3 volt (if volt > 1.25 && volt < 3.00), dan
led3 akan nyala jika tegangan diatas 3 volt (if volt > 3.00). Pada pernyataan (if
volt > 1.25 && volt < 3.00), digunakan operasi logika AND (&&) yang
berfungsi sebagai pembanding pada dua atau lebih pernyataan operasi
pembanding dalam satu pernyataan logika if. Maksudnya adalah misal pada
pernyataan kedua dituliskan (if volt > 1.25 && volt < 3.00) berarti ada kondisi
operasi pembanding yang akan dibandingkan dalam satu pernyataan logika if
(atau di AND kan/) yaitu volt > 1.25 (tegangan diatas 1.25 volt) dan volt < 3.00
(tegangan dibawah 3 volt). Lalu ada tegangan sebesar 1.38 volt yang didapat dari
hasil pengonversian. Maka kondisi pertama (volt > 1.25) terpenuhi sehingga
bernilai 1 dan kondisi kedua (volt < 3.00) juga terpenuhi sehingga bernilai 1.
Hasil dari perbandingan tersebut juga bernilai 1 yang artinya bernilai true (konsep
logika AND yaitu output akan bernilai 1 jika semua input bernilai 1) dan led2
menyala.

Pada percobaan 4 (data 4) dilakukan percobaan menyalakan 3 led secara


bersamaan (flip-flop). Rangkaian pada percobaan 4 sama dengan percobaan 3
serta program pada percobaan 4 yang secara susunannya persis seperti pada
percobaan 3 namun dengan algoritma yang berbeda pada bagian pernyataan
logika if nya. Pada praktikum percobaan 4, ada 2 pernyataan logika yaitu ketiga
led (led1, led2, led3) akan mati jika nilai tegangan sama dengan 0 (if volt == 0)
dan ketiga led akan nyala jika nilai tegangan diatas 4.5 volt (if volt > 4.50). Perlu
diperhatikan penggunaan tanda = dan == pada sebuah program. Sebenarnya
kedua tanda ini artinya sama dengan. Namun yang membedakan adalah dari segi
penggunaannya. operasi = digunakan untuk memasukan sebuah nilai data kedalam
sebuah variabel. Sedangkan operasi == digunakan sebagai sebuah operator
pembanding.

KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa :
1) Range nilai analog input yaitu dari 0 sampai 1024
2) Untuk mengubah nilai analog input menjadi tegangan dapat
menggunakan rumus matematika :

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑜𝑔 𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑜 (𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒)


𝑣𝑜𝑙𝑡 = × 5 𝑉𝑜𝑙𝑡
1023 𝑎𝑡𝑎𝑢 255 (𝑡𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑝𝑒 𝑑𝑎𝑡𝑎)

3) Hasil konversi nilai analog input menjadi tegangan dapat digunakan


kembali untuk berbagai macam kebutuhan, seperti misalnya seperti pada
praktikum ini dimana hasil konversi digunakan untuk mengontrol
penyalaan pada sebuah led.

Anda mungkin juga menyukai