ISI
1. Definisi Cyclone Separator/Cyclone Collector
Cyclon collector adalah suatu struktur yang tidak memiliki komponen bergerak
dimana kecepatan aliran gas dirubah menjadi gerak vortex yang berasal dari gaya
sentrifugalnya yang pada akhirnya partikel menempel pada dinding tabung cyclon.
Elemen utama dari sebuah cyclon collector terdiri dari inlet yang mampu
menghasilkan vortex, outlet bagi gas yang telah dibersihkan dan pembuangan partikel
yang dapat dibuka.
2. Mekanisme operasi
1) Perilaku vortex
Secara umum cyclon collector digunakan sebagai dasar untuk membuat gerak
vortex. Aliran gas dimasukkan ke dalam cyclon di dekat puncak yang berbentuk
silinder dengan posisi menyudut sehingga menghasilkan vortex atau gerakan yang
berbentuk spiral dari atas ke bawah. Vortex yang terbentuk ini disebut dengan main
vortex (vortex utama). Struktur tabung vortex yang berbentuk silinder di bagian
bawah menyebabkan terjadinya perubahan arah gerak vortex. Dimana pada bagian
tengah yang tidak mengandung partikel gerakannya ke arah atas sehingga gas yang
sudah tidak mengandung partikel dibuang ke bagian atas tabung cyclon.
2) Pemisahan partikel dalam vortex
Pemisahan partikel dari aliran gas buang oleh gaya sentrifugal, dimana
partikel yang memiliki massa dan berat lebih besar dari molekul gas akan bergerak ke
dinding cyclon, sementara gas yang memiliki berat yang lebih kecil akan berada di
bagian tengah vortex.
3) Pembuangan partikel
Aplikasi gaya sentrifugal untuk mengarahkan partikel ke arah dinding cyclon
menyebabkan konsentrasi partikel yang tinggi disekitar dinding cyclon secara
perlahan bergerak ke bawah mengikuti dinding cyclon dan akhirnya partikel terpisah
dengan gas buang lainnya. Partikel yang terkumpul pada bagian bawah cyclon
selanjutnya dapat diambil dan dibuang secara berkala.
3. Efisiensi Cyclon
1) Kondisi umum
Cyclon biasanya dibedakan ke dalam dua klas yaitu cyclon konvensional dan
cyclon efisiensi tinggi. Cyclon efisiensi tinggi memiliki diameter cyclon yang lebih
kecil untuk mencapai gaya pemisah yang lebih besar. Cyclon tipe ini biasanya
memiliki diameter silinder sampai 9 inchi.
Efisiensi Siklon
Secara umum efiensi cyclon meningkat apabila terjadi peningkatan terhadap:
a) Diameter partikel yang dipisahkan
b) Densitas partikel
c) Kecepatan aliran gas buang pada inlet
d) Panjang body cyclon
e) Rasio antara diameter body dengan diameter outlet gas bersih.
2) Faktor desain
Faktor desain yang berpengaruh terhadap efisiensi cyclon adalah:
a) Diameter body dan dimensi rasio
b) Desain kerucut
c) Desain inlet
d) Desain pembuangan partikel
e) Desain outlet gas bersih
Prinsip kerja dari siklon adalah terdapatnya kumpulan partikel dan gas yang
masuk dalam arah tangensial kedalam siklon pada bagian puncaknya.
Kumpulan gas dan partikel ditekan ke bawah secara spiral karena bentuk dari
siklon. Gaya sentrifugal dan gaya inersia menyebabkan partikel terlempar ke
arah luar, membentur dinding dan kemudian bergerak turun ke dasar siklon.
Dekat dengan bagian dasar siklon, gas bergerak membalik dan bergerak ke
atas dalam bentuk spiral yang lebih kecil.
Gaya gravitasi menyebabkan partikel-partikel tersebut jatuh ke sisi kerucut
menuju tempat pengeluaran.
Partikel dengan ukuran atau kerapatan yang lebih kecil keluar melalui bagian
atas dari cyclone melalui pusat yang bertekanan rendah
Gas yang bersih keluar dari bagian puncak siklon sedangkan partikel keluar
dari dasar siklon.
Cyclone membuat suatu gaya sentrifugal yang berfungsi untuk memisahkan
partikulat dari udara kotor.
Gaya sentrifugal timbul saat partikulat di dalam udara masuk ke
puncak kolektor silindris pada suatu sudut dan diputar dengan cepat mengarah
ke bawah seperti pusaran air. Aliran udara mengalir secara melingkar dan
partikulat yang lebih berat mengarah ke bawah setelah menabrak ke arah
dinding cyclone dan meluncur ke bawah.
Siklon sering digambarkan sebagai peralatan dengan efisiensi rendah.
Namun dalam perkembangannya, tercatat, siklon mampu menghasilkan
efisiensi 98% bahkan lebih untuk partikel yang lebih besar dari 5 microns
(Cooper, et al., 1986). Efisiensi lebih dari 98% juga tercatat pada siklon untuk
partikel yang diameternya lebih dari 346 microns (Funk, P.A., et al., 2000).
Ketika harus menangani volume gas dalam jumlah besar dan efesiensi tinggi
maka digunakan beberapa cyclone dengan diameter kecil yang biasanya dipasang
bersama membentuk multycyclone. Keuntungan dari multicyclonr adalah lebih
efesien dari pada single cyclone separator (90-95%). Sedangkan kelemahan dari
multycyclone adalah cendrung terjadi penyumbatan karena diamternya kecil dan
memakai tempat yang lebih besar dibandingkan single cyclone.