Hb Level
Biosimilar Eritropoetin
yang dikembangkan
dengan teknologi
rekombinasi genetik
E kasi dan
pro l keamanan
teruji secara klinis
Kemurnian produk
yang tinggi
Recombinant Human
Erythropoietin 2.000 IU
Recombinant Human
Erythropoietin 3.000 IU
Recombinant Human
Erythropoietin 4.000 IU
Recombinant Human
Erythropoietin 10.000 IU
Studi Klinis 1
Comparable pharmacokinetics and pharmacodynamics of two epoetin alfa
formulations Eporon® and Eprex® following a single subcutaneous
administration in healthy male volunteers.(2
Tujuan Studi :
Untuk mengevaluasi dan membandingkan pro l farmakokinetik dan
farmakodinamik Eporon terhadap Eprex dengan injeksi tunggal secara subkutan,
pada subjek pria sehat.
Metode :
Metode yang digunakan tergambar lewat skema di bawah :
Screening PSV
(Day 28 - Day 1) (Day 50 - Day 52)
4 Weeks Washout
Kriteria Inklusi :
• Pria Dewasa Sehat
• Usia 19 - 30 tahun
• IMT 18 - 27 kg/m2
Figure 1 Mean serum concentration-time pro le of serum erythropoietin following a single subcutaneous
administration of the test (black circle) or the comparator (gray circle) epoetin alfa.
Note: (A) Linear scale and (B) semi-log scale.
Figure 2 Mean change in hematologic parameter levels following a single subcutaneous administration of the
test (black circle) or the comparator (gray circle) epoetin alfa.
Note: (A) Reticulocyte count; (B) hemoglobin; (C) hematocrit and (D) red blood cell count.
Eporon (n = 42) Eprex (n = 42)
Kesimpulan :
Kedua sediaan epoetin α (Eporon dan Eprex) mempunyai kesamaan dalam pro l
farmakokinetik, pro l farmakodinamik, dan tolerabilitas. Kedua sediaan ini
diharapkan dapat digunakan bergantian dalam praktek klinis.
Studi Klinis 2
Phase III Study to evaluate efficacy & safety of Eporon
(Recombinant Human Erythropoietin; rhEPO) in anemia of chronic
(1
renal failure.
Metode :
Subyek uji :
• 48 subyek uji usia 18 - 70 tahun
• Subyek uji dengan anemia dan gagal ginjal kronis (Hb < 8.0 g/dL)
diberikan Eporon 2 - 3x seminggu dengan dosis 150 - 300 IU/kg
BB/minggu.
Catatan :
4.0
10.0 10.0
2.0
0 0 0
0 2 4 6 8 10 12 0 2 4 6 8 10 12 0 2 4 6 8 10 12
2. Pro l Keamanan
Ada 3 efek samping yang ditemukan selama studi yaitu :
Pruritus 1 1,52
Urtikaria 1 1,52
Sakit Kepala 1 1,52
Kesimpulan :
Eporon mempunyai e kasi dan pro l keamanan yang baik pada pasien
Anemia dengan gagal ginjal kronis.
Combiphar-DongA
50
3x
per minggu
IU
kg berat badan DOSIS KOREKSI
DOSIS PEMELIHARAAN
Sesuaikan dosis
untuk menjaga Hb
tetap dalam level
EPORON
2000 IU, 3000 IU, dapat diberikan secara
4000 IU, 10.000 IU Subkutan dan Intravena
Ref :
1. Seok-hee Y, et al. Phase III Study to evaluate efficacy & safety of Eporon (Recombinant Human Erythropoietin; rhEPO) in anemia of
chronic renal failure. DongA Pharm Co., Ltd. 1998
2. Sumin Y, et al. Comparable pharmacokinetics and pharmacodynamics of two epoetin alfa formulations Eporon® and Eprex®
following a single subcutaneous administration in healthy male volunteers. Drug Design , Development and Therapy, 2017: 11 3127-
3135
3. Lea et Product Information of Eporon
Komposisi:
• Setiap pre lled syringe (0,5 ml) mengandung Recombinant Human Erythropoietin
Alfa 2.000 IU.
• Setiap pre lled syringe (0,3 ml) mengandung Recombinant Human Erythropoietin
Alfa 3.000 IU.
• Setiap pre lled syringe (0,4 ml) mengandung Recombinant Human Erythropoietin
Alfa 4.000 IU.
• Setiap pre lled syringe (1 ml) mengandung Recombinant Human Erythropoietin
Alfa 10.000 IU.
Cara pemberian:
Subkutan dan Intravena.
Indikasi:
Terapi anemia pada pasien dewasa dengan gagal ginjal kronis yang menjalani
dialisis.
Kontraindikasi:
1) Jangan menggunakan Eporon atau zat eritropoietin lainnya pada pasien yang
mengembangkan aplasia sel darah merah setelah diobati dengan agen
eritropoietin.
2) Penderita hipersensitivitas terhadap Eporon atau komponen formulasi, agen
eritropoietin lainnya, atau agen darbepoetin-α.
3) Penderita hipertensi tidak terkontrol.
4) Penderita hipersensitivitas terhadap produk turunan sel mamalia atau albumin
manusia.
Efek Samping:
Lihat pada brosur dalam kemasan.
Perhatian :
• Eporon harus digunakan pada pasien dengan anemia renal, bukan untuk tipe
anemia yang lain seperti anemia kehilangan darah, pansitopenia, aluminium
storage disease, anemia karena de siensi vitamin B12, anemia karena de siensi
asam folat.
• Pemeriksaan medis yang memadai dengan interview harus dilakukan untuk
dapat memprediksi kemungkinan kejadian tidak diinginkan seperti shock.
Injeksikan Eporon secara intravena dalam jumlah kecil terlebih dahulu untuk
memastikan tidak adanya efek samping/ kejadian tidak diinginkan yang bakal
muncul, sebelum memulai pemberian Eporon dengan dosis yang sesuai untuk
pertama kalinya atau setelah waktu jeda (withdrawal time).
• Selama penggunaan Eporon, harus dilakukan monitoring kadar hemoglobin
dan hematokrit, untuk selalu menjaga kadar hemoglobin <12 g/dL dan kadar
hematokrit <36%.
• Peningkatan sel darah merah dapat terjadi selama pemberian epoetin alfa
khususnya pada awal terapi. Dokter anda akan melakukan pemeriksaan bila
diperlukan
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
PT Combiphar
Office 8 Building, 26-27 Floor
Central Business District (SCBD)
Lot 28. Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53
Jakarta 12190