ABSTRAK
Logika matematika adalah sebuah cabang matematika yang merupakan gabungan dari
ilmu logika dan ilmu matematika. Logika matematika memberikan landasan bagaimana cara
menyimpulkan. Hal yang paling penting dalam mempelajari logika matematika adalah
kemampuan dalam mengambil dan menentukan kesimpulan yang benar atau salah. Materi
logika matematika yang dipakai di antaranya disjungsi, konjungsi, tautologi, modus ponen.
Sementara itu, DNA adalah makromolekul yang menyimpan segala informasi biologis yang
sangat berperan dalam kehidupan organisme hidup. DNA tersusun atas tiga macam molekul,
yaitu gula pentosa (deoksiribosa), asam fosfat, dan basa nitrogen. Dalam pembentukan DNA,
terdapat berbagai proses yang terjadi di antaranya sintesis protein, replikasi DNA, dan proses
hibridisasi yang diperlukan untuk membentuk ikatan antara DNA dengan DNA. Dengan logika
matematika dan metode perluasan modus ponen pada proses hibridisasi, proses tersebut dapat
disederhanakan. Pada artikel ini, dibahas aplikasi logika matematika dalam untai DNA pada
proses hibridisasi.
ABSTRACT
Struktur Aljabar DNA adalah DNA heliks ganda atau DNA untai
Menurut Ray (2015 : 3), aljabar ganda (Ray, 2015: 4).
DNA memiliki tiga segmen yang Menurut Ray (2015:4), perpindahan
dinotasikan dengan huruf b,c,d yang DNA dapat diawali dengan melengkapi
merupakan kode-kode genetik basa nitrogen. segmen tunggal yang disebut sebagai
Komplemen Watson-Crick untuk untai ini tumpuan (toehold) dan selanjutnya
adalah ( . Ikatan DNA berlangsung proses migrasi cabang. Pada
dengan komplemennya disebut sekuens proses perpindahan DNA, setiap huruf
DNA ganda. Gambar 1 menunjukkan merepresentasikan DNA
sekuens DNA ganda yang dimaksudkan. oligonukleotida dan sekuens komplemennya
adalah . Sekuens DNA pendek
berhibridisasi reversibel (ikatan yang dapat
dibalik) dengan sekuens DNA
komplemennya. Sekuens DNA panjang
Gambar 1. Sekuens DNA Ganda berhibridisasi ireversibel (tidak dapat
dibalik). Panjang sebuah sekuens DNA yang
Secara umum, signal x dalam tepat bergantung pada kondisi fisik untai
aljabar DNA memiliki tiga segmen yaitu , DNA tersebut. Huruf yang berbeda
, dan . Segmen adalah signal history menunjukkan oligonukleotida yang tidak
yang berfungsi mengakumulasi sekuens berhibridisasi satu sama lain.
DNA pada proses hibridisasi sebelumnya. Menurut Ray (2015:5), dalam proses
Segmen bukan merupakan bagian dari perpindahan DNA, terjadi berbagai bentuk
signal identitas. Segmen adalah signal hibridisasi berikut.
binding, berfungsi untuk mengikat gate dan 1. Proses Hibridisasi Pertama.
segmen pijakan adalah signal toehold, Proses pertama menunjukan sekuens
berfungsi sebagai tumpuan untuk melakukan DNA ganda dicampur dengan sekuens
hibridisasi dan dapat melakukan reaksi DNA tunggal. Segmen oligonukleotida t
reversibel dengan gate (Ray, 2015 : 4). merupakan segmen xt yang memulai
Untai signal yang dimaksudkan, menurut pengikatan antara bagian sekuens DNA
Cardelli (2009 : 4) ditunjukkan pada ganda dengan input sekuens DNA
Gambar 2. tunggal. Setelah mengikat segmen
segmen bagian dari sekuens DNA
tunggal secara bertahap menggantikan
segmen dari bagian sekuens DNA
ganda melalui proses migrasi cabang.
Setelah ikatan sekuens DNA ganda
Gambar 2. Untai Signal
terbentuk sepenuhnya, segmen
Proses Perpindahan Untai DNA dilepaskan. Hibridisasi ini bersifat
Perpindahan untai DNA adalah ireversibel karena tidak terdapat segmen
proses satu atau lebih DNA prahibridisasi toehold ( untuk ikatan balik.
melengkapi sebagian atau seluruh DNA Representasi proses hibridisasi pertama
dengan berhibridisasi satu sama lain. ditunjukkan pada Gambar 3.
Migrasi cabang adalah proses sebagian
sekuens DNA dipasangkan untuk
melengkapi DNA dupleks. DNA dupleks
6 Sigma-Mu Vol.9 No.2 –September 2017
identitas
implikasi
De Morgan
Asosiatif
Identitas
De Morgan
Tautologi
Dengan demikian, hasil hibridisasi pada Elrod, S. dan Stansfield, W. 2007. Schaum’s
untai DNA dapat ditunjukkan Gambar 11. Outlines: Genetika. Terjemahan oleh
Damaring Tyas W. Jakarta: Erlangga.