PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Pada praktikum diet penyakit tidak menular ini saya mendapatkan kasus tentang Gout. Gout
merupakan salah satu penyakit artritis yang disebabkan oleh metabolisme abnormal purin yang
ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Hal ini diikuti dengan terbentuknya
timbunan Kristal berupa garam urat di persendian yang menyebabkan peradangan sendi pada lutut
dan/atau jari. Kasus yang saya dapatkan yaitu seorang laki-laki berumur 50 tahun, tinggi badan
160 cm, dan berat badan 70 kg. Pasien merasa sakit pada persendian, senang makan makanan
kaleng, makanan yang berlemak, mengemil emping, senang makan ikan-ikanan, dan jarang
berolahraga. Hasil lab kadar asam urat darah 9,5 mg/dl, kolesterol darah 220 mg/dl. Konsumsi
energi 115%, protein 120%, dan lemak 120% dari kebutuhan. Adapun asuhan gizi yang saya
berikan yaitu sebagai berikut:
ASUHAN GIZI
A. Assessment Gizi
Pada kasus ini saya memberikan Diet Purin Rendah II karena kalori pada DPR II yaitu
1700 kalori yang paling mendekati perhitungan kalori pasien yaitu 1.958,95 kalori. Kalori yang
didapat ini sudah termasuk dikurangi 500 kalori karena pasien mengalami obesitas kelas 1. Adapun
tujuan dari diet ini yaitu, mencapai dan mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan
kadar asam urat dalam darah dan urin, menurunkan IMT menjadi normal, menurunkan kolesterol
darah menjadi normal, dan mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap pemilihan
makan yang benar. Syarat DPR II untuk pasien antara lain, energi sesuai kebutuhan yaitu 1.958,95
kalori, protein cukup yaitu 63,665 gram atau 13% dari total kalori, lemak sedang yaitu 43,53 gram
atau 20% dari total kalori, karbohidrat yaitu 328,12 gram atau 67% dari total kalori, hindari bahan
makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin >150 mg/100 gr, vitamin dan mineral
cukup, dan cairan disesuaikan dengan urin yang dikeluarkan. Bentuk makanan yang diberikan
yaitu makanan biasa karena pasien tidak ada masalah dengan saluran pencernaan, untuk route diet
yaitu melalui oral. Frekuensi makannya tiga kali makanan utama dan dua kali selingan. Diet ini
juga memberikan edukasi untuk pasien agar pasien dapat mengikuti DPR II yang dianjurkan secara
bertahap. Konten atau materi yang diberikan yaitu, memberikan pengetahuan tentang bahan
makanan yang mengandung purin tinggi dan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi seperti otak, hati,
jantung, ginjal, jeroan, ikan sarden, dan lain-lain. memberikan penjlasan DPR II yang harus
dilaksanakan, dan memberikan info tentang aktifitas fisik yang harus dilakukan.
Makanan yang diberikan pada pasien harus benar-benar diperhatikan dan memilih dengan kadar
purin yang rendah. Bahan makanan menurut kadar purin sendiri dibedakan menjadi tiga kelompok,
yaitu:
Pada menu yang saya buat dapa dilihat bahan makanan sudah sesuai dengan syarat dan tidak
menggunakan bahan makanan yang terdapat pada kelompok satu. Bahan makanan yang digunakan
terdiri dari bahan makanan kelompok dua dan tiga. Total keseluruhan nilai gizi yang didapat dari
menu makanan sudah memenuhi nutrisi yang dibutuhkan karena presentase hasil sudah melebihi
100% tapi masih dalam batas normal, untuk purin yang didapat juga tidak melebihi batas yang
ditentukan yaitu 137,25 mg yang berarti <150 mg.