Jurusan Keperawatan
Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya
A. DESKRIPSI SINGKAT
Pada sub modul ini mahasiswa akan mempelajari tentang suction sebagai tindakan
keperawatan. Fokus sub modul ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk mempelajari, menggali dan memahami tentang definisi, persiapan alat, persiapan
penderita, langkah prosedur dan evaluasi dari tindakan suction. Kegiatan belajar mahasiswa
berorientasi pada pencapaian kemampuan berpikir sistematis, komprehensif dan kritis dalam
menganalisa konsep keperawatan profesional dengan pendekatan penyelesaian masalah
melalui kegiatan mandiri dan kelompok. Kegiatan pendalaman materi dilakukan dengan
menjawab pertanyaan sedangkan kegiatan mandiri dan kelompok dilakukan dengan melakukan
kritisi artikel ilmiah.
Teknik penghisapan pada anak dilakukan jika saat pengkajian ditemukan tanda-tanda berikut :
- Anakmengalami kesulitan bernapas
- Adanya bunyi napas tambahan
- Tanda-tanda penurunan oksigenasi
- Peningkatan iritabilitas akibat hypoxemia
Sedangkan pada bayi, dilakukan penghisapan lendir jika
- Sekret pada hidung bayi menyebabkan gangguan pemasukan (intake) pada mulut bayi
3. POSEDUR TINDAKAN
Penghisapan Oropharyngeal dan penghisapan dan nasopharyngeal
a. Penghisapan dengan menggunakan bola karet
1. Tekan bola karet dengan menggunakan ibu jari dan jari-jari yang lain sebelum
melakukan insersi pada mulut maupun hidung
2. Masukkan ujung bola karet secara lembut kedalam mulut bayi antara pipi dan gusi.
Hindari menstimulasi reflek gag dengan memasukkan ujung bola karet ke bagian
tengah mulut atau bagian belakang tenggorokan
3. Secara perlahan, angkat ibu jari pada bola karet untuk menarik sekresi dari mulut bayi.
4. Keluarkan bola karet dari mulut bayi dan bersihkan bola karet dari sekresi dengan cara
meletakkan ujung bola karet pada kain, menekan dan melepas bola karet beberapa
kali.
5. Lakukan penghisapan secara berulang sampai mukus pada mulut bayi terangkat,
ditandai dengan bayi menangis keras atau tidak ada suara mulut yang tersumbat.
6. Setelah penghisapan pada mulut, lakukan penghisapan pada hidung bayi, (jika perlu)
- Jika mukus mengering, atau terlalu kental, berikan cairan normal saline 2-3 ml
kedalam salah satu lubang hidung dengan menggunakan spuit 1ml atau alat tetes
hidung.
2. PERSIAPAN ALAT
1. Air steril atau normal salin
2. Sarung tangan steril
3. Pelumas larut air/ lubrikan
4. Selimut atau handuk untuk melindungi linen dan baju pasien
5. Masker
3. PERSIAPAN PASIEN
1. Siapkan peralatan disamping tempat tidur
2. Jelaskan pada pasien bagaimana prosedur akan membantu membersihkan jalan napas dan
menghilangkan beberapa masalah pernapasannya. Jelaskan bahwa batuk, bersin, atau
menelan adalah normal.
3. Posisikan pasien dengan tepat:
Bila sadar (refleks gag berfungsi) -baringkan pasien pada posisi semi Fowler’s dengan kepala
miring ke satu sisi untuk penghisapan oral. Baringkan pasien pada posisi Fowler’s dengan
leher ekstensi untuk penghisapan nasal.
4. Tempatkan handuk pada bantal atau di bawah dagu pasien.
4. PROSEDUR TIDAKAN
1. Cuci tangan dan pakai handschoen
2. Pilih tekanan dan tipe unit penghisap yang tepat. Untuk semua unit penghisap adalah 120
sampai 150 mm Hg pada orang dewasa
3. Tuangkan air steril atau normal salin ke dalam wadah yang steril.
4. Kenakan sarung tangan steril pada tangan dominan.
5. Gunakan tangan yang telah menggunakan sarung tangan, sambungkan kateter ke mesin
penghisap.
6. Perkirakan jarak antara daun telinga pasien dan ujung hidung
Suction-Sistem Respirasi 2017/2018 7
7. Basahi ujung kateter dengan larutan steril. Pasang penghisap dengan unjungnya terletak
dalam larutan.
8. Penghisapan
Orofaringeal-Dengan perlahan masukkan kateter ke dalam satu sisi mulut pasien dan
arahkan ke orofaring. Jangan lakukan penghisapan selama pemasangan.
Nasofaringeal-Dengan perlahan masukkan kateter ke salah satu lubang hidung. Arahkan
kearah medial sepanjang dasar rongga hidung. Jangan dorong paksa kateter. Bila lubang
hidung yang satu tidak paten, coba lubang hidung yang lain. Jangan lakukan penghisapan
selama pemasangan.
9. Sumbat port (lubang) penghisap dengan ibu jari. Dengan perlahan rotasi kateter saat
menariknya. Keseluruhan prosedur tidak boleh lebih dari 15 detik.
10. Bilas kateter dengan larutan steril dengan meletakkannya dalam larutan dan lakukan
penghisapan.
11. Bila pasien tidak mengalami distres pernapasan, biarkan istirahat selama 20 sampai 30 detik
sebelum memasukkan ulang kateter.
12. Bila pasien mampu, minta pasien untuk bernapas dalam dan batuk diantara penghisapan.
13. Bila diperlukan penghisapan ulang, ulangi langkah 7 sampai 9.
14. Hisap sekret pada mulut atau dibawah lidah setelah penghisapan orofaring atau nasofaring.
15. Buang kateter dengan membungkusnya dalam tangan anda yang menggunakan sarung dan
lepaskan sarung tangan untuk membungkus kateter.
16. Siapkan peralatan untuk penghisapan berikutnya.
5. EVALUASI
Cek ulang tanda-tanda vital pasien, pernapasan dan status respirasinya
Bila status respirasinya memburuk segera laporkan pada tim medis
6. DOKUMENTASI
Catat pada catatan perawat jumlah, konsistensi, warna, dan bau sekret, serta respons pasien
terhadap prosedur.
7. PERTIMBANGAN GERIATRI
Pasien lansia dengan penyakit jantung atau pulmonal hanya mampu mentolerir periode
penghisapan selama 10 detik. Pasien ini berisiko tinggi mengalami disritmia jantung akibat
hipoksia.
b. Persiapan Pasien
1. Jelaskan prosedur pada pasien.
2. Bantu pasien memilih posisi nyaman untuk perawat dan pasien, biasanya semi Fowler’s
atau Fowler’s.
3. PROSEDUR TINDAKAN
1. Cuci tangan, kenakan gown, masker, dan google.
2. Letakkan handuk di atas dada pasien.
3. Hidupkan alat penghisap dan atur regulator vakum pada tekanan negatif yang tepat.
4. Sambungkan satu ujung selang penghubung pada mesin penghisap dan letakkan ujung yang
lain dalam lokasi baik.
a. Buka kemasan kateter penghisap. Jangan biarkan kateter penghisap menyentuh
permukaan yang tidak steril.
b. Buka kom steril, isi dengan +/- 100 ml normal salin steril.
Suction-Sistem Respirasi 2017/2018 9
5. Kenakan sarung tangan steril atau kenakan sarung tangan non steril pada tangan non-
dominan dan sarung tangan steril pada tangan dominan.
6. Ambil kateter penghisap dengan tangan dominan tanpa menyentuh permukaan tak steril.
Ambil selang penghubung dengan tangan non-dominan. Kencangkan kateter pada selang.
7. Periksa bahwa peralatan berfungsi baik dengan menghisap sejumlah kecil normal salin dari
kom steril.
8. Lakukan hiperoksigenasi pada pasien sebelum penghisapan dengan memberikan FiO2 100%
pada pasien, atau menggunakan fitur O2 suction pada ventilator mekanik.
9. Lepaskan sambungan tracheal tube dengan ventilator mekanik (apabila melakukan prosedur
open suction).
10. Masukkan kateter pada tracheal tube sampai terasa ada tahanan, kemudian tarik kembali 1-
2 cm.
11. Lakukan penghisapan dengan menempelkan ibu jari tangan non-dominan di atas vent
kateter, tarik kateter dengan gerakan memutar. Prosedur penghisapan dilakukan dalam
waktu 10-15 detik.
12. Sambungkan tracheal tube dengan ventilator mekanik.
13. Bilas kateter dan selang penghubung dengan normal saline sampai bersih. Lakukan
penghisapan kontinu.
14. Ulangi langkah 8 sampai 12 sesuai kebutuhan untuk membersihkan sekret. Berikan waktu
yang adekuat (sedikitnya 1 menit penuh) diantara penghisapan untuk ventilasi dan
reoksigenasi.
15. Kaji status kardiopulmonal pasien diantara penghisapan.
16. Apabila saluran nafas telah bersih, lakukan penghisapan nasal dan oral untuk membersihkan
jalan napas atas dari sekret. Setelah penghisapan nasal dan oral dilakukan, kateter
terkontaminasi; jangan masukkan kembali ke dalam tracheal tube.
17. Lepaskan hubungan kateter dari selang penghubung. Gulung kateter pada jari pada tangan
dominan anda. Lepaskan sarung tangan dengan bagian dalam ke luar sehingga kateter tetap
di sarung tangan. Lepaskan sarung tangan yang lain dengan cara yang sama. Buang ke
bengkok. Matikan alat penghisap.
18. Rapikan alat.
19. Kembalikan posisi pasien pada semula.
20. Cuci tangan.
5. DOKUMENTASI
Catat pengkajian pernapasan sebelum dan setelah penghisapan, ukuran kateter penghisap
yang digunakan, lamanya prosedur penghisapan, sekret, dan toleransi pasien terhadap
prosedur.
Catatan
Ukuran Kateter Penghisap
Neonatus 6-8 Fr
Bayi sampai 6 bln 6-8 Fr
18 bln 8-10 Fr
24 bln 10 Fr
2-4 tahun 10-12 Fr
4-7 tahun 12 Fr
7-10 tahun 12-14 Fr
10-12 tahun 14 Fr
Dewasa 16-20 Fr
Regulator Vakum
Alat Vakum – Dinding
Bayi 60-100 mm Hg
Anak-anak 100-120 mm Hg
Dewasa 120-150 mm Hg