MK.PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Skor Nilai :
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
(Prof.Dr.Sri Milfayetty,S.Psi.,MS.Kons,Dkk,2018)
NIM : 1183311040
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya saya masih dapat menyusun laporan
“Critical Book Report” (CBR) ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Psikologi pendidikan.
Saya telah mengkritik buku dengan cara meresensi buku , mengambil
kesimpulan dari setiap bab pada buku. Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang berkontribusi,, membantu saya dalam menyelesaikan laporan
ini.
Dalam penulisan laporan ini, saya menyadari masih banyak kesalahan
yang menyebabkan ketidaksempurnaan pada laporan ini. Dari itu, saya harap,
dosen pengampu dapat memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan laporan
ini. Dan semoga laporan ini dapat diterima dan dinilai dengan objektif oleh dosen
pengampu.
Penyusun
Nopa Budiah
NIM. 1183311040
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 3
1.2 Tujuan Pembahasan .............................................................................. 3
1.3 Manfaat ................................................................................................. 4
BAB II RESENSI BUKU ................................................................................ 5
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................
3.1 Ringkasan pada setiap Bab................................................................... 6
3.2 Kelebihan dan kekurangan pada Buku ................................................. 29
BAB IV PENUTUP .........................................................................................
4.1 Kesimpulan ......................................................................................... 32
4.2 Saran.................................................................................................... 32
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
3. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sebuah buku.
4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Kependidikan.
4
BAB II
RESENSI BUKU
5
BAB III
PEMBAHASAN
2.1 BAB I
PENDAHULUAN
Generasi saat ini adalah generasi yang telah bergeser dari Generasi X
(1980-2000) ke generasi C atau Gen - C mulai tahun 2000 hingga sekarang.
Perubahan generasi ini memaksa pendidikan untuk memahami dengan terbuka
potensi keunikan generasi C ini. Oleh karena itu pendidik perlu fokus pada
kekuatan dan keterbatasan dan menyiasatinya dengan hal-hal yang tidak produktif
yang menjadi kelemahannya. Para pendidik perlu menerapkan kepemimpinan
transparan, tidak anti kritik dan membangun hubungan yang setara.
2.2 BAB II
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
6
Psikologi pendidikan menjelaskan karakteristik perkembangan belajar
sesuai dengan tingkat usia. Misalnya, jika ingin mengajarkan sesuatu pada
seseorang, maka perhatikan lah perkembangan kognitif nya. Selain itu pada
orientasi baru psikologi pendidikan pembelajaran perlu dilaksanakan berbasis
gelombang otak. Karena gelombang otak ini memberi pengaruh pada gaya belajar
dan gaya berpikir seseorang. Oleh karena itu dalam pembelajaran di kelas perlu
diperhatikan agar pembelajaran mengakomodasi semua gaya belajar untuk
mencegah peserta didik kehilangan informasi yang penting akibat gaya belajar
yang dimilikinya
BELAJAR
7
modelling. Peserta didik akan berlatih terus menerus hingga keterampilan tersebut
dikuasainya. Peserta didik dapat diberikan reinforcemen untuk memperkuat
perubahan perilaku atau keterampilan tersebut. Pembelajaran dapat dilaksanakan
melalui model kognitif jika ingin membantu meningkatkan Pemahaman siswa
terhadap suatu konsep.
a. Belajar vs Kematangan
b. Otak Belajar
Kendali seluruh saraf yang ada didalam diri manusia adalah otak. Oleh
karena itu dalam belajar otak adalah penentuan Tama nya. Selain itu belajar
berarti juga mengembangkan otak. Sejak lahir otak manusia sudah memiliki 100 -
200 milyar sel. Setiap sel siap dikembangkan untuk memproses berbagai
informasi. Perkembangan sel otak ini mengikuti sistem yang kompleks. Jumlah
dan ukuran saraf otak tersebut bertambah setidaknya sampai usia remaja.
8
dengan pertambahan usianya. Oleh karena itu di dalam belajar anak memerlukan
segmen istirahat di antara mata pelajaran di sekolah untuk membantu menjaga
energi dan motivasi anak untuk belajar.
Tahapan ini berlangsung dari sejak lahir hingga usia dua tahun.
b. Tahap praoperasional
Tahap perkembangan ini berlangsung pada usia antara 11 tahun sampai dengan 15
tahun.
9
2. Perkembangan Bahasa dan Belajar
10
Kelima sistem ini menurut Bronfenbrenner memberi pengaruh terhadap
perkembangan individu. Oleh karena dalam belajar peserta didik perlu menyadari
dirinya sebagai sosok yang terlibat di dalam sistem sekolah dan masyarakat.
4. Perkembangan diri
5. Perkembangan Moral
Bagi anak-anak usia lima tahun distribusi yang adil didasarkan pada
persamaan jumlah pembagian. Mereka akan merasa diperlakukan tidak adil jika
kau hanya mendapat lebih banyak dari yang didapatkannya. Pada perkembangan
berikutnya baru mereka mampu mengenali bawa sebagian orang mestinya
mendapatkan lebih banyak berdasarkan kepantasan, misalnya orang bekerja lebih
keras atau tampil lebih baik sehingga pantas mendapat lebih banyak. Sekitar umur
delapan tahun anak-anak mampu melihat perlunya mempertimbangkan
berdasarkan kebajikan. Mereka dapat memahami bahwa sebagian siswa pantas
mendapatkan lebih banyak uang dan perhatian guru karena mereka berkebutuhan.
11
adalah Modelling. Anak/anak yang secara konsisten diperlakukan dengan
perhatian, Kemurahan hati akan cenderung lebih peduli pada hak-hak dan
perasaan orang lain.
2.4 BAB IV
KARAKTERISTIK BELAJAR
a. Inteligensi
12
kedudukan tingkat kecerdasan seseorang dibandingkan secara relatif terhadap
suatu norma. Angka normatif tes inteligensi dinyatakan dalam bentuk rasio dan
dinamai dengan inteligence quotient (IQ).
b. Gaya Belajar
Berikut ini konsep belajar yang dibahas adalah proses belajar internal yang
berlangsung pada diri individu sebagai hasil proses pembelajaran. Pembahasan ini
di awali dengan memahami terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhi
individu dalam ber aktivitas termasuk belajar. Yaitu, perhatian, pengamatan,
pendengaran, perabaan dan penciuman.
c. Gaya Berpikir
Guru dapat membantu peserta didik yang bergaya belajar dang kalo agar
belajar secara mendalam dengan cara memberitahu mereka bahwa ada yang lebih
penting daripada sekedar mengingat materi pelajaran. Ajukan pertanyaan yang
mensyaratkan untuk menyesuaikan informasi dengan kerangka materi yang lebih
luas, guru perlu menjadi model yang memproses informasi secara mendalam,
13
bukan sekedar memberi informasi, hindari menggunakan pertanyaan yang
memerlukan jawaban ya atau tidak.
2.5 BAB V
a. Pendekatan Behavior
14
diobservasi dan diukur. Beberapa teori belajar memfokuskan perhatiannya
terhadap pembentukan perilaku dimaksud.
b. Pendekatan kognitif
c. Teknik Belajar
Teknik belajar merupakan cara yang dapat ditempuh untuk belajar efektif.
Beberapa bentuk teknik belajar yang diterapkan adalah :
1. Sikap mental
Yang terpenting dalam belajar adalah sikap mental. Oleh karena itu yang
pertama-tama perlu dibangun adalah konsep diri dan pikiran positif. Ketika
seseorang merasa dirinta mampu maka hal ini akan menjadi komputer mental
yang mendorong seseorang untuk meraih impiannya.
2. Rencana Belajar
15
Membuat rencana belajar secara tertulis baik rencana harian, mingguan.
Tentukan waktu penyelesaian tugas-tugas secara rinci untuk setiap harinya.
3. Berkonsentrasi
4. Mengikuti pelajaran
5. Tujuan Belajar
6. Teknik Mengingat
2.6 BAB VI
MODEL PEMBELAJARAN
a. Pendekatan pembelajaran
b. Strategi pembelajaran
c. Metode pembelajaran
d. Teknik pembelajaran
16
e. Taktik pembelajaran
f. Model pembelajaran
4. Pembelajaran Kontekstual
17
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan melibatkan tujuh
komponen utama pembelajaran kontekstual yakni :
a. Konstruktivisme
b. Bertanya
c. Inkuiri
d. Masyarakat belajar
e. Pemodelan
f. Penilaian autentik
6. Strategi-strategi Belajar
b. Strategi elaborasi
c. Strategi organisasi
18
d. Strategi meta kognitif
MOTIVASI BELAJAR
Motivasi dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar
diri. Motivasu intrinsik muncul karena individu senang melakukannya.
1. Motivasi belajar
19
a. Attetntion ( perhatian )
b. Relevensi
d. Satisfaction ( kepuasaan )
Perilaku yang penting bagi manusia adalah belajar dan bekerja. Belajar
memberikan perubahan mental pada diri siswa. Bekerja menghasilkan sesuatu
yang bermanfaat bagi diri pelaku dan orang lain. Motivasi belajar juga penting
diketahui guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa
bermanfaat bagi guru terutama dalam membangkitkan dan memelihara semangat
siswa untuk belajar sampai berhasil
b. Kemampuan siswa
c. Kondisi siswa
20
bertahan lama. Beberapa pendekatan tentang motivasi yang dapat diterapkan
didalam lingkungan sekolah :
a. Pendekatan Behavioral
b. Pendekatan Humanistis
c. Pendekatan Kognitif
d. Teori atribusi
f. Pandangan Sosiokultural
DISAIN PEMBELAJARAN
1. Perencanaan pembelajaran
21
kemajuan siswa, maksimalisasi waktu yang dihabiskan siswa untuk tugas-tugas
akademik dan usaha meminimalkan pengaruh negatif terhadap siswa. Pendekatan
berpusat pada guru ini dilakukan dalam aktivitas beberapa aktivitas seperti :
b. Advance Organizer
e. Mastery learning
Empat prinsip penting yang perlu diperhatikan dalam pendekatan ini yaitu
:
b. Strategi Instruksional
c. Discovery learning
4. Manajemen kelas
22
Manajemen kelas merupakan aktivitas memberi perhatian pada kebutuhan
siswa untuk mengembangkan hubungan dan kesempatan menata diri agar efektif
dalam pembelajaran.
Suasana yang dimaksud dalam hal ini adalah gaya yang digunakan guru
dalam manajemen aktivitas kelas secara efektif. Suasana kelas yang positif dapat
diciptakan dengan menerapkan gaya otoratif.
Gaya otoritarian adalah gaya yang restriktif dan punitif. Fokus utamanya
adalah menjaga ketertiban kelas, bukan pada pengajaran dan pembelajaran.
Gaya permisif, memberi banyak otonomi pada murid tapi tidak memberi
banyak dukungan untuk pengembangan keahlian pembelajaran atau pengelolaan
perilaku mereka.
23
Jacob Kounin (1970) menyimpulkan bahwa guru yang efektif berbeda
dengan guru yang tidak efektif bukan dalam cara mereka merespons perilku
menyimpang murid, tetapi berbeda dalam cara mereka mengelola aktivitas
kelompok secara kompeten.
24
Perkelahian, pakar manajemen kelas Carolyn Everston dan rekan-rekannya
memberi rekomendasi untuk mengatasi murid yang berkelahi.
2.9 BAB IX
PENILAIAN
A. Pengertian Penilaian
Penilaian saat ini dimaknai dalam dua konsep, yaitu asesmen dan evaluasi.
Ada ahli yang menyamakan pengertian keduanya, tetapi sebagian ahli
membedakan keduanya. Kata penilaian sebagai evaluasi mengandung makna :
2. Data dianalisis dalam rangka pemberian yang lain sesuatu atau individu
25
belajar dimaksudkan sebagai upaya guru memperoleh informasi tentang
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki siswa atau anak. Asesmen
sebagai proses belajar dilakukan dengan melibatkan siswa untuk memonitor
kemajuan belajar yang telah dilakukan dan akan dilakukan. Asesmen ini dikenal
dengan penilaian diri sendiri. Asesmen belajar dilakukan guru untuk menentukan
keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Asesmen inilah yang banyak dilakukan
guru selama ini.
D. Tes
Kata tes berfungsi sebagai kata kerja dan juga kata benda. Tes merupakan
suatu proses pemberian pertanyaan atau seperangkat tugas yang direncanakan
26
untuk memperoleh informasi tentang sifat dan atribut pendidikan atau gambaran
psikologi yang dalam setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai
jawaban atau ketentuan yang dianggap benar atau salah. Tes terdiri dari butir butir
pertanyaan untuk menguji suatu tujuan yang telah dirumuskan terlebih dahulu.
Tujuan pembelajaran yang di rumuskan menggambarkan kemampuan seseorang
yang meliputi aspek kognitif, efektif dan psikomotor. Dimensi tersebut dijabarkan
dalam bentuk indikator kemampuan yang terukur.
E. Bentuk Tes
Seperangkat tes dihasilkan melalui tahapan yang telah ditetapkan. Hal ini
dimaksudkan agar informasi yang diperoleh dari penggunaan tes benar-benar
dapat menggambarkan tingkat kemampuan dari orang yang dites. Tanpa
memenuhi tahapan yang dipersyaratkan bagi suatu tes, informasi yang diberikan
juga akan meragukan bahkan akan sia-sia karena informasi yang diberikan tidak
sesuai dan tidak menggambarkan sebenarnya orang yang dites.
Tes berkaitan dengan hasil belajar. Oleh karena itu pengembangan tes
berkaitan dengan hasil belajar. Perencanaan tes menduduki posisi penting dalam
rangka menghasilkan tes yang dapat dipertanggungjawabkan. Ada lima hal yang
perlu diperhatikan dalam perencanaan tes, yaitu:
27
4. Jumlah butir
G. Penentuan Nilai
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam. Dua pendekatan yang
dimaksud terdiri dari penilaian acuan norma dan penilaian acuan patokan.
H. Non Tes
I. Portopolio
J. Portofolio Penilaian
28
Moore yang mengemukakan bahwa Portofolio sebagai alat penilaian
merupakan teknik dari penilaian autentik Yang banyak digunakan untuk
mengungkap berbagai bentuk hasil belajar. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa
penggunaan Portofolio dalam pembelajaran sebagai instrumen penilaian
dimungkinkan dan bahkan dapat mengungkap beberapa aspek kemampuan
sebagai hasil belajar.
29
buku terdapat
gambar otak
manusia, gambar
tersebut cukup
sesuai dengan mata
kuliah psikologi
pendidikan
Lembaran pada
buku sudah sesuai
dengan tata letak
Dibagian identitas
yang sebenarnya,
buku kurang
dimulai dari cover,
Tata Letak lengkap letak
identitas buku, kata
penerbitnya dan
pengantar, -daftar
agak sulit dicari
isi, pembahasan
hingga daftar
pustaka
Terdapat beberapa
istilah yang kurang
Bahasa yang
Penggunaan dimengerti. Akan
digunakan mudah
Bahasa lebih baik jika
dimengerti
buku ini dilengkapi
dengan glosarium
Buku ini
merupakan buku
pengantar,seluruh
Pembahasan isinya membahas -
ruang lingkup
psilkologi
pendidikan,
30
dimulai dari apa itu
psikologi
pendidikan,
belajar,karakteristi
k belajar,
pendekatan dan
teknik
belajar,model
pembelajaran,
motivasi
belajar,disain
pembelajaran dan
penilaian
Prof.Dr.Sri
Pengarang Milfayetty,S.Psi.,M
S.Kons,Dkk
31
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Apapun yang dikemukakan oleh para ahli tentang psikologi pendidikan, dapat
disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang
dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada sebuah pertumbuhan
dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya
dengan masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan
keberhasilan belajar.
b. Saran
32
DAFTAR PUSTAKA
33