Faktor Air Semen PDF
Faktor Air Semen PDF
Irzal Agus
ABSTRACT
This research is to see the effect of factor variation of semen water and the temperatur
toward pressure strength of concrete. The resulr shows that the bigger the semen water factor,
the lower the pressure strength and the bigger the slemp value.
PENDAHULUAN
Beton merupakan salah satu bahan Kebakaran yang sering menimpa suatu
bangunan yang banyak digunakan dalam bangunan seringkali menyebabkan kerusakan
struktur bangunan. Pemakaiannya sendiri pada elemen-elemen sturkturnya. Kualitas dan
sebagai bahan bangunan telah lama dikenal kekuatan beton akan mengalami penurunan
mempunyai banyak kelebihan dibanding seiring dengan kenaikan suhu dan lama
dengan bahan bangunan lain. terjadinya kebakaran tersebut, selain itu hal
Pengetahuan tentang sifat-sifat beton lain yang ikut mempengaruhi penurunan
terhadap panas sangat penting untuk kualitas beton ini adalah jenis bahan struktur
merencanakan suatu struktur yang tahan penyusunnya.
terhadap temperatur tinggi dalam jangka Peneliti mencoba mengamati
waktu tertentu, di samping itu juga sangat perubahan-perubahan yang terjadi dari struktur
bermanfaat untuk memperkirakan reduksi kuat beton dengan berbagai variasi faktor air semen
tekan beton bila terjadi kebakaran. dan temperatur. Variasi faktor air semen
diambil 0,40 ; 0,50 ; 0,60 dan temperaturnya
dipilih 200ºC, 400ºC, 700ºC.
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini terdapat beberapa pengujian mengenai bahan pembentuk beton
pengujian yang telah dilakukan antara lain ada atau material pembentuk beton, pengujian
tiga pengujian yaitu : beton segar atau beton yang belum mengeras,
dan beton yang sudah mengeras.
120
106,34
Kuat Tekan Beton (%)
0
0 200 400 700
Temperatur
1. Pada jumlah semen tetap, semakin besar 3. Beton pada dasarnya tidak diharapkan
faktor air semen, jumlah pasta semakin mampu menahan panas sampai diatas 250
besar, seiring dengan itu nilai slump juga derajat celcius. Akibat panas tersebut
semakin besar, yang berarti adukan makin beton akan berubah komposisi kimianya,
encer dan mempunyai kelecakan tinggi. retak, lepas dan kehilangan kekuatan.
Hal ini terjadi karena semakin besar Kehilangan kekuatan terjadi karena
jumlah pasta pada jumlah semen tetap perubahan komposisi kimia secara
berarti air bertambah banyak dan lapisan bertahap pada pasta semennya, adapun
pasta yang menyelimuti butir-butir agregat retak akibat perbedaan perubahan volume
semakin tebal, sehingga butir-butir agregat antara pasta dan butir- butir agregat.
semakin licin. Sedangakan lepasnya bagian luar beton
2. Pada jumlah semen tetap, kenaikan faktor (mengelotok) akibat perbedaan perubahan
air semen dapat menurunkan kuat tekan volume antara bagian luar beton yang
beton, dengan naiknya faktor air semen panas dan bagian dalam beton yang masih
berarti terjadi penambahan air pada dingin.
adukan sehingga ada kelebihan air dalam 4. Perubahan warna dapat untuk mendeteksi
pasta yang menyebabkan timbulnya pori temperatur tertinggi yang pernah dialami
atau rongga yang dapat memperlemah beton pasca bakar.
kekuatan beton. 5. Mendasarkan ada tidaknya surface crack
pada permukaan beton sehingga dapat
dideteksi temperatur tertinggi yang pernah
dialami beton pasca bakar.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1982. Persyaratan Umum Bahan Murdock, L. J., and Brook, K. M.,
Bangunan Indonesia (PUBI 1982). (Terjemahan). 1986. Bahan dan
Pusat Penelitian dan Pengembangan, Praktek Beton. Edisi keempat,
Dinas Pekerjaan Umum, Bandung. Erlangga, Jakarta.
Anonim. 1990. Tata Cara Pembuatan Tjokrodimuljo, K. 1992. Teknologi Beton,
Rencana Campuran Beton Normal Buku Ajar, Jurusan Tenik Sipil,
(SK SNI T – 1990 – 03). Departemen Fakultas Teknik, Universitas Gajah
Pekerjaan Umum, Bandung, RI. Mada, Yogyakarta.
Anonim. …. .Buku Panduan Praktikum Tjokrodimuljo, HRC. Priyosulistyo, Dll. 2000.
Bahan Bangunan dan Teknologi (Kursus Singkat) Evaluasi dan
Penanganan Struktur Beton Pasca
Beton.. FT UJB, Yogyakarta. Kebakaran. Universitas Gajah Mada
Press, Yogyakarta.
Antono. 1995. Bahan Konstruksi Teknik.
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Dipohusodo, Istimawan. 1994. Struktur
Beton Bertulang. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.