(CONTOH) BAB 2S - JEP - 1001005 - Chapter 2 PDF
(CONTOH) BAB 2S - JEP - 1001005 - Chapter 2 PDF
BAB II
HIPOTESIS PENELITIAN
Latihan Task
Information Gap
Role Play
Project Work
Project work adalah latihan yang menyeluruh yang
menyelenggarakan komunikasi yang sebenarnya diluar kelas.
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara siswa secara kelompok
menentukan tema kegiatan, lalu mereka melaporkan hasil
kegiatannya baik secara lisan maupun dalam bentuk laporan
berdasarkan infomasi yang diperolehnya.
2.1.3 Kosakata
Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral, karena sebuah gambar
bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi.
Gambar sentral akan lebih menarik kita tetap terfokus, membantu
kita berkonsentrasi dan mengaktifkan otak.
Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis karena dengan kata kunci
tunggal dapat memberi banyak daya dan fleksibilitas kepada mind
map.
Gambar 2.2
oleh Buzan (2008, hlm. 171) mind mapping akan membantu anak
(siswa) mudah mengingat sesuatu, mengingat fakta, angka, dan rumus
dengan mudah, meningkatkan motivasi dan konsentrasi, mengingat dan
menghafal menjadi lebih cepat.
Berdasarkan pada penjelasan diatas, banyak ahli yang
menggunakan mind mapping sebagai metode dalam suatu proses
pembelajaran. Akan tetapi dalam penelitian ini, penulis memperlakukan
mind mapping sebagai teknik dalam proses pembelajaran. Pada dasarnya
metode dan teknik merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,
oleh karenanya seseorang terkadang menganggap kedua istilah tersebut
sama sehingga sering terjadi kesalahan dalam pemakaiannya. Padahal
kedua istilah tersebut memiliki makna yang berbeda.
Mind mapping sebagai metode pembelajaran merupakan rencana
penyajian yang menyeluruh dengan urutan yang sistematis dengan
menggunakan mind mapping. Sedangkan mind mapping sebagai teknik
pembelajaran yaitu cara-cara yang digunakan oleh guru dalam mencapai
tujuan langsung dalam pelaksanaan pengajaran waktu itu, cara tersebut
yaitu menggunakan mind mapping. Dalam penelitian ini, mind mapping
akan diterapkan dalam pembelajaran kosakata, hal ini dikarenakan mind
mapping dapat membantu siswa untuk lebih mudah mengingat dan
menghafal kosakata-kosakata beru dengan lebih cepat, mengeksplor daya
pengetahuan siswa, mengembangkan kreativitas siswa dan membantu
meningkatkan konsentrasi dan motivasi siswa dalam mempelajari
kosakata.
Buzan (dalam Marice, hlm.5) berpendapat bahwa menggunakan
mind mapping dapat digunakan untuk mempelajari kosakata baru secara
grafis dan terstuktur. Adapun tahap-tahap pembelajaran kosakata dengan
menggunakan teknik mind mapping dalam penelitian ini yaitu:
Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran tentang materi
pelajaran yang akan dipelajari.
Dalam mempelajari konsep atau tema suatu materi pelajaran, siswa dibimbing
terlebih dahulu oleh guru, siswa diberikan penjelasan mengenai tema pelajaran
yang akan dipelajari, guru membimbing siswa untuk menemukan kosakata-
kosakata kepariwisataan yang berhubungan dengan materi ajar. Menentukan
kosakata-kosakata inti, dalam hal ini siswa aktif berfikir dan menemukan
kosakata-kosakata inti yang menjadi cabang dari kosakata kunci yang diberikan
oleh guru. Membuat atau menyusun mind map, dalam hal ini setelah siswa
menemukan seluruh kosakata inti dari tema pelajaran kemudian siswa menyususn
kata kunci tersebut menjadi suatu stuktur peta pikiran (dalam hal ini merupakan
peta kosakata) yang paling mudah dimengerti dan dipahami oleh siswa itu sendiri.
Pada pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan teknik mind mapping
pada pembelajaran kosakata diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan
belajar mandiri, siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan
pengetahuannya sendiri. Pengalaman yang diperolehnya merupakan hasil dari
pemahaman dan penemuannya sendiri. Proses pembelajaran yang berlangsung
terpusat pada kegiatan siswa sepenuhnya, keterlibatan guru hanya sebagai
fasilitator yang membimbing siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menemukan kosakata-kosakata terkait materi pelajaran. Setiap individu
memiliki potensi yang harus dikembangkan, maka proses pembelajaran yang tepat
yaitu pembelajaran yang dapat menggali motivasi siswa untuk selalu aktif .
Pembelajaran dengan menerapkan teknik mind mapping memfokuskan pada
kegiatan kreatif siswa dan keaktifan berfiir siswa, yang akan meningkatkan daya
hafal dan pemahaman konsep yang kuat. Selain kegiatan belajar mengajar yang
lebih menyenangkan, siswa juga akan lebih termotivasi dalam kegiatan belajar,
sanggup untuk belajar manidiri, serta dapat meningkatkan kemampuan dalam
berkomunikasi. Hal ini menguatkan bahwa penerapan teknik mind mapping
merupakan usaha yang tepat digunakan dalam upaya meningkatkan penguasaan
kosakata siswa. Sehingga ada dugaan bahwa pembelajaran kosakata dengan
menerapkan teknik mind mapping dapat meningkatkan penguasaan senmon yougo
kepariwisataan siswa, yang berimplikasi terhadap kemampuan berkomunikasi
siswa
Pelaksanaan Siswa
Gambar 2.3
Skema Kerangka Pemikiran