Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual,
sosial, dan emosional siswa dan merupakan kunci penentu menuju
keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Bahasa diharapkan membantu siswa mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpatisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, menemukan serta meggunakan kemampuan-kemampuan analisis dan imaginative yang ada dalam dirinya. Bahasa inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Bahasa Inggris merupakan bahasa resmi dari banyak negara-negara persemakmuran dan dipahami serta dipergunakan secara meluas. Di Indonesia, bahasa pertama atau bahasa ibu yang dikuasai anak kebanyakan merupakan bahasa daerah, sedangkan bahasa kedua yang dikuasai adalah Indonesia. Namun seiring dengan dengan bergulirnya arus globalisasi, bahasa kedua yang didapat anak tidak lagi hanya bahasa Indonesia saja akan tetapi ditambah lagi dengan Bahasa Inggris. Semakin besarnya pengaruh dari globalisasi tersebut, Bahasa Inggris menjadi mata pelajaran yang ditetapkan dalam kurikulum. Diantaranya adalah kebijakan Depdikbud RI Nomor 0487/14/1992 Bab VIII menyatakan bahwa Sekolah Dasar dapat menambah pelajaran dalam kurikulumnya, dengan syarat pelajaran ini tidak bertentangan dengan tujuan pendidikan Nasional.
Language has a central role in the intellectual, social and
emotional development of students and is a key determinant of success in learning all fields of study. Language is expected to help students get to know themselves, their culture, and the culture of others, express ideas and feelings, participate in communities that use the language, discover and use the analytical and imaginative abilities that exist within them. English is a tool for communicating orally and in writing. English is the official language of many Commonwealth countries and is widely understood and used. In Indonesia, the first language or mother tongue mastered by children is mostly local language, while the second language mastered is Indonesian. However, along with the flow of globalization, the second language that children get is no longer only Indonesian but also English. The greater the influence of globalization, English has become a subject set in the curriculum. Among them is the policy of the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia No. 0487/14/1992 Chapter VIII which states that elementary schools can add lessons to their curriculum, provided that these lessons do not conflict with the goals of national education. Suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis merupakan pengertian membaca (Henry Guntur Tarigan, 2008:7). Membaca dapat pula diartikan sebagai metode yang kita pergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan orang lain yaitu mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang tertulis. Di dalam konteks belajar-mengajar, membaca dipandang sebagai proses menuju pemahaman sebagai produk yang dapat diukur. Banyak cara yang distandarkan untuk mengukur kemampuan membaca individu. Kegiatan membaca memerlukan pemahaman, interprestasi dan penilaian informasi serta tanggapan terhadap bacaan, sehingga terjadi proses berpikir. Pengembangan kemampuan berpikir satiap indivisu dapat dicapai melalui kegiatan membaca. Selama membaca, individu memperoleh pengetahuan yang berguna untuk meningkatkan kapasitas berpikirnya. A process that is carried out and used by the reader to get the message, which the author wants to convey through the medium of words or written language is the notion of reading (Henry Guntur Tarigan, 2008: 7). Reading can also be interpreted as a method that we use to communicate with ourselves and others, namely communicating the meaning contained or implied in written symbols. In the context of teaching and learning, reading is seen as a process towards understanding as a product that can be measured. There are many standardized ways to measure an individual's reading ability. Reading activities require understanding, interpretation and assessment of information and responses to reading, so that a thinking process occurs. The development of individual thinking skills can be achieved through reading activities. During reading, individuals acquire useful knowledge to increase their thinking capacity.
Membaca suatu bacaan tidak dilakukan dalam sekali baca
tanpa pengulangan. Pembacaan yang berulang-berulang membuat bacaan mudah diingat dalam waktu yang relative lama. Strategi membaca yang dipergunakan untuk masing-masing bahan bacaan dan untuk masing-masing keperluan akan berbeda-beda. Dibutuhkannya strategi untuk membantu mengembangkan kemampuan anak di sekolah. Pola umum perbuatan guru-peserta didik di dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar. Sifat pola umum maksudnya macam dan urutan perbuatan yang dimaksud nampak dipergunakan dan atau dipercayakan guru-guru peserta didik di dalam bermacam- macam peristiwa belajar. Sehingga strategi menunjuk kepada karakteristik abstrak rentetan perbuatan guru-peserta didik dalam peristiwa belajar-mengajar (Sanjaya, 2007). Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
Reading a passage is not done in one reading without repetition.
Repeated reading makes reading easy to remember in a relatively long time. The reading strategies used for each reading material and for each need will be different. Strategies are needed to help develop children's abilities at school. The general pattern of teacher-student actions in the realization of teaching and learning activities. The nature of the general pattern means that the type and sequence of actions in question appear to be used and/or entrusted by student teachers in various learning events. So the strategy refers to the abstract characteristics of a series of teacher-student actions in teaching and learning events (Sanjaya, 2007). Learning strategies can be interpreted as those that are chosen, namely those that can provide facilities or assistance to students towards the achievement of certain learning objectives. The retelling strategy is often used in reading. Reading is strategy that is used to determine how well a student has comprehended a specific story. Retelling can be used as an effective tool in improving comprehension as well as assessing it (Jennings, Caldwell, & Lerner, 2014). During a retelling, teachers gain insight as to how students are putting together the information offered in text. When students understanding of a text is observed and analyzed during retelling, teachers discover what information students remember and deem as important. Students participate in oral or written retelling after reading a text in order to better comprehend the story elements. In order to do retellings inreading, students can do a picture walk through the story to assist in the retell a story using props or pictures.
Secara umum kata pemahaman diartikan sebagai upaya
memahami atau mengerti isi dan makna dari suatu wacana baik berbentuk lisan maupun tulisan. Memahami wacana tulis berarti usaha seseorang dalam memahami atau mengerti isi suatu wacana yang disajikan dalam bentuk tulisan, yang dalam kegiatan berbahasa disebut membaca, sedangkan memahami wacana lisan berarti upaya seseorang dalam memahami atau mengerti isi dari wacana yang disajikan dalam bentuk lisan, yang dalam kegiatan berbahasa dinamakan menyimak (Sutrisno, 2002:17). Lebih lanjut, pemahaman diartikan sebagai masalah penafsiran (interpretation) dan harapan (expectancy), yaitu penafsiran terhadap apa yang diperoleh darin tulisan yang dibaca dan harapan untuk menemukan dan menggunakan hal-hal yang ditemukan dalam bacaan tersebut (Mackey dalam Sutrisno, 2002:17).
In general, the word understanding is defined as an effort to
understand or understand the content and meaning of a discourse, both oral and written. Understanding written discourse means one's efforts to understand or understand the content of a discourse presented in written form, which in language activities is called reading, while understanding oral discourse means one's efforts to understand or understand the contents of the discourse presented in spoken form, which is in language activities. called listening (Sutrisno, 2002:17). Furthermore, understanding is defined as a problem of interpretation and expectation, namely the interpretation of what is obtained from the writings read and the hope of finding and using the things found in the reading, Mackey in Sutrisno (2002:17) In general, the word understanding is defined as an effort to understand or understand the content and meaning of a discourse, both oral and written. Understanding written discourse means one's efforts to understand or understand the content of a discourse presented in written form, which in language activities is called reading, while understanding oral discourse means one's efforts to understand or understand the contents of the discourse presented in spoken form, which is in language activities. called listening (Sutrisno, 2002:17). Furthermore, understanding is defined as a problem of interpretation and expectation, namely the interpretation of what is obtained from the writings read and the hope of finding and using the things found in the reading (Mackey in Sutrisno, 2002:17). Henry Guntur Tarigan (1988:89) berpendapat bahwa kemampuan membaca pemahaman merupakan dasar bagi pembaca kritis, yaitu sejenis membaca yang dilaksanakan secara bijaksana, penuh tenggang hati,mendalam,evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari keslahan. Untuk dapat membaca pemahaman diperlukan suatu ketrampilan dari seseorang antara lain : menemukan detail, menunjukkan pikiran pokok, menunjukkan urutan kegiatan, mencapai kata akhir, menarik kesimpulan, dan membuat evaluasi. Argues that the ability to read comprehension is the basis for critical readers, which is a kind of reading that is carried out wisely, with full consideration, in-depth, evaluative, and analytical, and not just looking for mistakes (Henry Guntur Tarigan, 1988: 89). To be able to read comprehension requires a skill from someone, among others: finding details, showing the main idea, showing the sequence of activities, reaching the final word, drawing conclusions, and making evaluations.