Anda di halaman 1dari 5

APAKAH KETERAMPILAN MEMBACA ITU PERLU

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA


INDONESIA?
NOVRIANDES RAHMAT

171016161

Novriandes518@gmail.com
Pada dasarnya keterampilan membaca adalah salah satu kegiatan yang pernah
dilakukan oleh semua orang. Tidak hanya pelajar, tenaga pengajar dan profesi lain yang
berkecimpung dibidang pengarsipan saja yang melakukan kegiatan membaca, tetapi semua
orang dalam semua bidang melakukan kegiatan membaca. Menurut Putri dan Syahrul (2017)
membaca secara komunikatif digunakan untuk mencari, menemukan, dan memperoleh
informasi dari berbagai sumber sesuai dengan pemahaman masing-masing indovidu yang
diperoleh.

Tierney,(dalam Sahrebaki, et,al, 2015, p. 136) berpendapat bahwa membaca dan


mendengarkan adalah proses seseorang tidak hanya memahami arti harfiah, tetapi juga untuk
memahami gagasan tersirat (Baker dalam Sahrebabaki, 2015, p. 136). Sejalan dengan hal itu,
membaca tidak hanya belajar mengenai kata-kata, tetapi membaca juga belajar untuk
memahami isi teks.

Menurut Sarkiyah, et,al (2017: 138), pemahaman membaca merupakan suatu


proses pemahaman dari teks dan pengetahuan yang dimilikioleh pembaca yang mempunyai
peranan utama dalam membentuk makna. Pembaca yang efektif menggunakan berbagai
macam strategi membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengkontruksi
makna ketika membaca. Salah satu yang dapat meningkatkan keterampilan membaca adalah
dengan membaca apresiatif.Membaca apresiatif teks cerpen merupakan kegiatan memberi
reaksi untuk menghargai sebuah karya sastra. Menurut Schulze (2002: 1), membaca sastra
berupa cerpen ini dalam kegiatan pembelajaran di kelas dapat melatih siswa untuk berpikir
kritis mengembangkan gagasan dalam bentuk membaca apresiatif teks cerpen.

Menurut Agustina,et,al (2008: 16-68) dan Zhussupova (2016) adalah memjawab


pertanyaan, meringkas bacaan, mencari ide pokok, melengkapi paragraf, merumpangkan
bacaan serta teknik memahami bacaan. Dengan menggunakan teknik membaca pemahaman
mahasiswa akan dapat menentukan apa topik dari bacaan yang dibaca serta dapat menge-
tahui sejauh mana pemahaman yang diperoleh mahasiswa dari aktivitas membaca yang
dilakukannya.Hasil observasi terhadap mahasiswa menunjukkan bahwa mereka tidak
menggunakan teknik membaca yang baik. Untuk dapat memahami bacaan dengan baik,
digunakan salah satu teknik membaca SQ3R yaitu suatu moteode yang digunakan untuk
membaca buku teks secara detail dan menyeluruh dari suatu bacaan yang dibaca.
Sebagian besar kegiatan membaca dilakukan dari kertas.Batu atau kapur di
sebuah papan tulis bisa juga dibaca. Membaca dapat menjadi sesuatu yang dilakukan sendiri
maupun dibaca keras-keras. Hal ini dapat menguntungkan pendengar lain, yang juga bisa
membangun konsentrasi kitasendiri. Membaca merupakan kegiatan menerima akan tetapi,
untuk mendapatkan pemahaman yang baik dan menyeluruh, kita tidak melakukannya
dengan berpasrah diri. Untuk memperoleh itu, kita secara aktif bekerja mengolah teks bacaan
menjadi bahan yang bermakna. Bagaimana kita bisa memperoleh makna yang terkandung
jika hanya diam, sementara teks bacaan adalah benda mati ? jadi, kitalah yang sebenarnya
aktif.
Membaca lancar membutuhkan pemanfaatan simultan dari koordinasi beberapa proses
kognitif dan sumber pengetahuan (Tige dan Schantschneider dalam Sahrebabaki, 2015, p.
134).Kelancaran membaca setiap individu dapat diketahui melalui pemahaman dan informasi
yang diperoleh individu dalam suatu bacaan. Membaca pemahaman adalah proses interaktif
antara pembaca dan teks. Selama proses membaca, pembaca mengestrak makna dari teks
dengan memanfaatkan pengetahuan sebelumnya menggunakan strategi pemahaman bacaan
yang efektif (Orasanu dan Penney dalam Mohamed,et,al, 2015, p. 140).

Tarigan,et,ol (1988: 35) kemampuan membaca seseorang sangat dipengaruhi oleh


empat keterampilan berbahasa yang mereka miliki, yaitu keterampilan mendengarkan,
keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat
keterampilan saling terkait dan berurutan. Keterampilan membaca seseorang diperoleh
setelah pembelajaran proses. Agar kesiapan seseorang untuk matang dalam membaca ada
beberapa faktor ituharus diperhatikan. menjelaskan, faktor-faktor yang harus diperhatikan
dalamproses membaca yaitu, (1) kecerdasan, (2) kesehatan fisik, (3) rumah dan masyarakat,
(4)kematangan sosial, (5) perkembangan emosional dan (6) persyaratan integrasi.

Membaca digunakan untuk mencari, menemukan, dan memperoleh informasi dari


berbagai sumber sesuai dengan pemahaman masing-masing individu yang diperoleh. Banyak
peneliti dari beberapa Negara yang telah melakukan penelitian tentang membaca diantaranya
adalah dari Malaysia, Iran, Turki, Jepang, USA. Penelitian tentang membaca pemahaman
yang dilakukan mengungkapkan bahwa membaca adalah aktivitas kognitif yang kompleks
yang sangat penting dan berfungsi untuk mendapatkan informasi.

Membaca merupakan salah satu cara kita untuk memperbaiki dan meningkatkan
efektifitas diri kita. Meskipun kita memiliki “keterbatasan waktu”, kita tetap perlu mengasah
kemampuan kita. Caranya adalah dengan menguasai cara membaca yang efektif sehinggga
waktu yang kita gunakan menjadi efisien. Kita hidup dalam zaman di mana kita setiap hari
dibanjiri buku baru tentang topik yang kita sukai atau yang berkaitan dengan bidang
pekerjaan kita. Membaca biasa menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus
menjengkelkan. Padahal kita semua tahu bahwa membaca sama halnya dengan kita
menikmati pertunjukan konser atau film yang bagus.

Keterampilan membaca menjadi skala prioritas utama yang harus dikuasai oleh siswa
pada setiap jenjang pendidikan karena pembaca yang memiliki keterampilan yang baik akan
mudah menyerap informasi dan gagasan yang terdapat dalam bacaan. Membaca pemahaman
menjadi dasar dalam mengungkapkan makna seluruh bacaan. Melalui membaca pemahaman,
seseorang dapat memperoleh berbagai ilmu pengetahuan dan informasi, baik yang terjadi
pada masa lampau, masa sekarang, maupun masa mendatang.

Menurut Sari, Ramadhan, dan Rasyid, et,al (2018:447), membaca pemahaman


bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dari gagasan-gagasan yang
terdapat dalam suatu bahan bacaan. Faktor utama yang paling menimbulkan permasalahan
kemampuan membaca pemahaman adalah proses pembelajaran membaca yang belum efektif.
Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi dalam
mengefektifkan proses pembelajaran. Keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran
tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik, dan taktik
mengajarnya.

Membaca mempunyai peranan sosial yang sangat penting dalam kehidupan manusia
sepanjang masa. Dalam proses pembelajaran di sekolah, pengajaran membaca harus
memperoleh perhatian yang serius dari pendidik. Melalui pengajaran membaca, pendidik
mengarahkan peserta didiknya, agar mampu dalam memahami isi bacaan. Hal itu sejalan
dengan pendapat Kalsum, et. al (2019) guru dapat membantu mengembangkan kemampuan
membaca pemahaman siswa dalam kelas serta memberikan dukungan, bantuan, dan
kepercayaan diri siswa

Noverilan (2012) dan Mulyadi (2014),et,al, menjelaskan bahwa keterampilan


membaca pemahaman memberi sumbangan besar terhadap keterampilan menulis siswa,
terutama dalam keterampilan menulis. Tujuan utama kegiatan membaca pemahaman adalah
untuk memahami isi bacaan. Menurut Yulianto (2012), membaca merupakan suatu proses
kejiwaan yang sangat rumit yang berlangsung pada diri pembaca. Pada dasarnya pembaca
mengkostruksi amanat atau isi yang tersirat dalam bacaan yang dihadapinya.

Zuchdi dan Budiasih, et,al (2001, p.57) mengungkapkan hal itu kemampuan membaca
yang diperoleh di awal membaca akan sangat mempengaruhi kemampuan membaca
selanjutnya. Sebagai kemampuan yang mendasari kemampuan maju, keterampilan membaca
awal sebenarnya membutuhkan perhatian guru. Keterampilan membaca pendahuluan adalah
yang utama untuk pengajaran lebih lanjut. Sebagai sebuah yayasan, keterampilan membaca
harus intens dan tegas. Karena itu, kegiatan membaca pendahuluan harus dilakukan dilayani
dan diimplementasikan dengan serius dan sungguh-sungguh. Kesabaran dan akurasi
dibutuhkan dalam pelatihan, membimbing, dan mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.Bacaan awal adalah tahap dari proses belajar membaca untuk sekolah dasar
siswa di kelas awal.

Membaca merupakan salah satu bagian dari pembelajaran dari pembelajaran bahasa
Indonesia. Pemblajaran bahasa Indonesia terdiri atas empat aspek keterampilan, yaitu
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Adapun keempat aspek keterampilan ini dalam
pelaksanaannya disajikan secara terpadu. Membaca merupakan tingkatan pendidikan yang
lebih tinggi. Sebagai kemampuan yang mendasari tingkat pendidikan selanjutnya, membaca
perlu mendapat perhatian guru, sebab jika dasarnya tidak kuat pada tahap pendidikan
berikutnya. (Depdikbud, et,al, 1994/1995 : 21).
Menurut Fitts dan Peterson (dalam Ortlieb, et,al, 2013, p. 146) pemerolehan
kemampuan membaca adalah proses yang dimulai dengan tahap yang paling awal yaitu
kemajuan pola pikir sebelum akhirnya mencapai tahap yang lebih tinggi dalam memperoleh
atau mengola informasi. Tenant (dalam Aliponga, 2013, p. 73) menjelaskan pada tahap yang
paling dasar atau awal membaca adalah pengenalan kata-kata dari pengakuan sederhana
terhadap huruf dan bagaimana membentuk kata-kata tertentu dengan arti masing-masing,
bukan hanya pada tingkat individu tetapi sebagai bagian dari sebuah teks.

Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa merupakan
sarana untuk berkomunikasi antarmanusia. Bahasa sebagai alat komunikasi ini, dalam rangka
memenuhi sifat manusia sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan sesama
manusia. Bahasa dianggap sebagai alat yang paling sempurna dan mampu membawakan
pikiran dan perasaan baik mengenai hal-hal yang bersifat konkrit maupun yang bersifat
abstrak (Effendi, 1985:5). Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
manusia dituntut untuk mempunyai kemampuan berbahasa yang baik. Seseorang yang
mempunyai kemampuan berbahasa yang memadai akan lebih mudah menyerap dan
menyampaikan informasi baik secara lisan maupun tulisan.

Berdasarkan hasil kajian dan penelitian yang dilakukan penulis, dapat


disimpulkan bahwa keterampilan menulis membaca merupakan langkah awal untuk dapat
menguasai keterampilan berbahasa lainya. Siswa yang tidak dapat membaca dengan baik
akan kesulitan dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, keterampilan membaca sangat
diperlukan untuk mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan daya pikir.
Kepustakaan

Gusnetti, M. Zaim, Syahrul R, Agustina. (2018). Pengaruh Teknik Membaca SQ3R Terhadap
Membaca Pemahaman Mahasiswa FKIP Universitas Negeri Padang. Vol. 21, No. 2.
(Online) Diunduh 10 Desember 2019.
Gusnetti, Agustina, Syahrul, dkk. (2018). Relationships To Reading Learning and Learning
Motivation with Students Writing Students Of Smu State Kodya Padang. Vol. 2, No.
1 (Online). Diunduh 13 Desember 2019.

Hafizah, Tuti, Syahrul R, Ellya Ratna. (2018). Kontribusi Keterampilan Membaca Apresiatif
Teks Cerpen terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerpen. Vol 7, No. 3, p 392-402
(Online). Diunduh13 desember 2019
Khaira, Umul, Syahrul, Irfani Basri. (2017). Perbedaan Keterampilan Membaca Pemahaman
Teks Eksposisi dengan Teknik Group Cloze dan Teknik Group Sequencing Siswa
Kelas VIII Smp Negeri 31 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Vol. 61, No. 1, p 77-83(Online). Diunduh 15 Desember 2019.
Kalsum, Yowanda, Syahrul R, Ellya Ratna. (2013). Pengaruh Search Rewrite and Test
(SRT) Terhadan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VII SMPN 8
Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. 1, No. 2, p77-163
(Online). Diunduh 13 Desember 2019.

Misvaindra, Dolandari, F Farida, Elfia Sukma.(2018). Meningkatkan Kemampuan Membaca


Intemsif dengan Strategi DRTA Siswa Sekolah Dasar (Online). Diunduh 13
Desember 2019.
Putri, Diana dan Syahru Ramadhan. (2017). Korelasi Keterampilan Membaca Pemahaman
dan Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas VII SMP
Negeri 4 Pariaman. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. 8, No. 1, p
62-69 (Online). Diunduh 13Desember 2019.
Sukma, Elfia, Rita Mahjuddin, Rizky Amelia. (2016). Literacy Media Development in
Improving Reading and Writing Skill of Early Class Students in Elementary School
Padang Utara Padang. Vol 118 (Online). Diunduh 15 Desember 2019.

Sukma, Elfia. (2016). Peningkatan Kemampuan Pemahaman Literal Dalam Membaca Melalui
Penerapan Teori Skema bagi Slswa Kelas Ill SD Negeri Percobaan Kota Padang
(Online). Diunduh 13 Desember 2019.

Sari, Yuliana, Syahrul R, Yulianti Rasyid. (2018). Hubungan Antara Keterampilan Membaca
Pemahaman dengan Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa
Kelas X Smk Negeri 3 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol.
7, No. 3, p446-453 (Online). Diunduh 13 Desember 2019.

Anda mungkin juga menyukai