Anda di halaman 1dari 2

Nama : Elga Umari

NIM : 10011181621013

Peminatam : Kesehatan Lingkungan

FLASH POINT, FIRE POINT DAN AUTOIGNITION


(Manajemen kebakaran dan ledakan)

1. FLASH POINT
Flash point atau titik nyala adalah suhu terndah dimana suatu cairan dapat membentuk
suatu campuran yang dapat terbakar di udara. Jadi, semakin rendah flash point berarti
semakin banyak kandungan fraksi ringan di dalam cairan (liquid) tersebut, sehingga
cairan tersebut mudah menguap. Titik nyala adalah sushu terndah di mana suatu zat
menguap menjadi gas, dan dapa menyalakan api dari sumber api eksternal.

Biasanya flash point akan digunakan untuk menilai resiko kebakaran dari suatu
sampel , hasil dari tes ini bersamaan dengan uji tekanan uap serta titik didih akan
membantu mengkategorikan cairan tersebut sebagai bahan yang mudah terbakar atau
tidak, tentunya berdasarkan kriteria dari organisasi seperti NFPA, EPA, OHSA atau
UN. Tes flash point akan memberi informasi tentang bagaimana suatu liquid dapat
dikemas dan dikirim dengan metode yang tepat. Serta dapat mengetahui cara
penyimpanan yang tepat agar tidak terjadi kebakaran.

Flash point dapat diketahui dengan menguji sebuah cairan dalam wadah, lalu diberi
nyala api kecil, tepat diatas permukaan cairan. Suhu dimana ada flash atau nyala
direkam sebagai flash point (titik nyala). Ada beberapa metode untuk melakukan tes
flash point yaitu closed cup dan open cup. Closed cup mencegah uap keluar sehingga
dapat menghasilkan titik nyala yang beberapa derajat lebih rendah daripada metode
open cup. Karena hasil yang didapat selalu berbeda dari dua metode tersebut maka
ketika melakukan pengujian harus mencatumkan metode apa yang digunakan.
2. FIRE POINT
Fire point adalah keadaan dimana suhu terendah suatu zat (bahan bakar)
mengeluarkan uap dan terbakar secara terus menerus bila diberi sumber api yang
cukup. Penentuan fire point ini adalah sebagai kelanjutan dari penentuan flash point
dimana sampel akan menyala selama kurang lebih lima detik, maka suhu pada saat itu
disebut sebagai fire point atau titik bakar.jadi sebelum mencapai fire point, zat
tersebut akan melalui flash point terlebih dahulu. Ini akan digunakan untu mengetahui
pada suhu berapakah penyimpanan yang aman suatu bahan agar tidak terjadi ledakan
dan kebakaran , dapat juga mengetahui mudah tidaknya menguap suatu zat.
3. AUTOIGNITION
Tidak seperti flash point , auto ignition tidak mememerlukan sumber api, jadi
autoignition adalah Suhu dimana suatu bahan menguap menjadi gas yang dapat
terbakar secara spontan tanpa percikan atau nyala api eksternal. Oleh karena itu suhu
autoignition lebih tinggi daripa suhu flash point, sangat penting untuk tau
autoignition temperatur dari suatu bahan kimia, terlebih jika bahan kimia tersebut
akan diproses dengan suhu tinggi atau diproses dengan tekanan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai