i
HALAMANPENGESAHAN
LaporanKerjaPraktekyang dilaksanakan
di PT. Madubaru(PG/PSMadukismo)
rnulaitanggal3 Juli2017sampaidengan5 Agustus2017disusunoleh:
Nama :VitaUtariDewi
NPM : 14 OG07843
ProgramStudi:Tekniklndustri
Fakultas : TeknologiIndustri
telahdiperiksadan disetujui.
Yogyakarta,
26 Agustus2A17
Pembimbing
Lapangan
'.ic)!rno'\9' '
*'YArNurzewan
PT MADUBARU
PG.PS.MADAKISMO
SURAT KETJRANGAN
No. : eysy[D'[R{N.IB,NII"[/20IT
N am a : VitaUtari Dewi
NIM : 1406027843
mestinya.
Demikian SuratKeteranganini dibuatuntuk dapatdipergunakansebagaimana
Yogyakart4s7 Agustus2017
safnbirytturry' Ivraauuarp
.r.ts
A
o.
t
L
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
kerja praktek yang dijalankan selama satu bulan di PT. Madubaru (PG/PS
Madukismo) bagian instalasi pabrik tengah dapat terlaksana dengan baik dan
penyusunan laporan kerja praktek dapat diselesaikan.
Penyusunan laporan kerja praktek ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
syarat akademis yang wajib dipenuhi oleh mahasiswa Teknik Industri Universitas
Atma Jaya Yogyakarta. Selain itu, kerja praktek menjadi salah satu pengalaman
mahasiswa agar mengenal dunia kerja secara nyata serta dapat
mengembangkan potensi ilmu pengetahuan yang dimiliki mahasiswa.
Laporan kerja praktek ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan motivasi seerta
partisipasi dari semua pihak, sehingga dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan uacapan terimakasih kepada:
a. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia yang diberikan-Nya
kepada penulis;
b. Bapak Dr. Drs. A. Teguh Siswantoro, M.Sc. selaku dekan Fakultas Teknologi
Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta;
c. Bapak V. Ariyono, S.T.,M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Industri;
d. Ibu Deny Ratna Yuniartha, S.T.,M.T. selaku Koordinator Kerja Praktek;
e. Bapak Ag. Gatot Bintoro , S.T.,M.T. selaku dosen pembimbing kerja praktek
yang telah membimbing selama pelaksanaan dan penyusunan laporan kerja
praktek;
f. Kedua orang tua penulis yang selalu mendukung dan memberikan semangat;
g. Bapak Nurzewan selaku pembimbing lapangan yang membantu dan
memberikan masukan selama pelaksanaan kerja praktek;
h. Bapak Sutris selaku mandor pabrik tengah yang selalu membantu dalam
mendapatkan informasi selama kerja praktek;
i. Para karyawan PT. Madubaru (PG/PS Madukismo) yang telah membantu
selama pelaksanaan kerja praktek;
j. I Putu Krishna Putra yang sudah memberikan perhatian dan semangat;
k. Yosevin Hermin, Ngesti Tusing, Michael Suryo, dan Tysia Nidia selaku rekan
kerja penulis yang bekerjasama dengan baik selama kerja praktek dan
penulisan laporan akhir;
iv
l. Teman-teman angkatan 2014 yang telah memberikan motivasi dan semangat
selama pelaksanaan kerja praktek.
Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih belum sempuran. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk menyempurnakan laporan ini. Akhir kata penulis mengharapkan
semoga laporan ini dapat bermanfaat bukan saja bagi penulis tetapi juga untuk
perusahaan dan memperluas wawasan pembaca.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK ....................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Tujuan Kerja Praktek ........................................................................... 2
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ......................................................... 3
vi
3.4. Fasilitas Produksi ................................................................................ 37
3.4.1. Tata Letak Pabrik ....................................................................... 37
3.4.2. Sarana dan Prasarana Produksi ................................................ 40
BAB 5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan .......................................................................................... 66
5.2. Saran ................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 67
LAMPIRAN ................................................................................................... 68
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Perbandingan Standar Kualitas Gula Pasir PG. Madukismo dengan
P3GI
Tabel 3.2. Sifat-Sifat Alkohol Fisik
Tabel 3.3. Pan Masakan yang Digunakan PG. Madukismo
Tabel 4.1. Jumlah Kecelakaan Kerja Tahun 2015-2017 di Instalasi PG.
Madukismo
Tabel 4.2. Identifikasi Risiko di Instalasi Pabrik Tengah
Tabel 4.3. Penilaian Likelihood
Tabel 4.4. Penilaian Consequences
Tabel 4.5. Penilaian Likelihood untuk Risiko di Instalasi Pabrik Tengah PG.
Madukismo
Tabel 4.6. Penilaian Consequences untuk Risiko di Instalasi Pabrik Tengah PG.
Madukismo
Tabel 4.7. Nilai Risiko di Instalasi Pabrik Tengah PG. Madukismo
Tabel 4.8. Matriks Risiko di Instalasi Pabrik Tengah PG. Madukismo
Tabel 4.9. Status dan Kategori Risiko di Instalasi Pabrik Tengah PG. Madukismo
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB 1
PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab awal sebagai pengantar mengenai latar belakang dan tujuan
diadakannya Kerja Praktek ini. Pada bab ini terdiri dari 3 bagian yaitu latar
belakang, tujuan, serta tempat dan waktu pelaksanaan kerja praktek yang penulis
laksanakan.
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk melaksanakan
kerja praktek sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. Untuk melaksanakan kerja
praktek ini mahasiswa memerlukan bekal ilmu yang cukup, karenanya syarat untuk
melaksanakan kerja praktek ini adalah mahasiswa telah menempuh kuliah minimal
5 semester. Selain itu mahasiswa diwajibkan telah mengikuti kegiatan Kunjungan
Industri untuk mendukung pemahaman akan lingkungan yang akan dihadapi ketika
melaksanakan kerja praktek. Untuk melaksanakan kerja praktek ini, mahasiswa
dapat memilih sendiri perusahaan tempat kerja prakteknya dan kemudian
mengajukannya ke PSTI UAJY untuk mendapatkan persetujuan dan surat
pengantar dari Fakultas Teknologi Industri UAJY kepada perusahaan tempat kerja
praktek yang dituju. Adapun syarat bagi mahasiswa untuk dapat mengajukan surat
1
pengantar kerja praktek tersebut adalah telah menempuh minimal 81 sks,
memperoleh nilai minimal C untuk mata kuliah Sistem Produksi, telah mengikuti
seminar (ujian) kerja praktek minimal 3 kali (dalam waktu yang berbeda), telah
mengikuti sosialisasi kerja praktek dan kegiatan kunjungan industri yang
diselenggarakan oleh PSTI UAJY. Kerja Praktek paling cepat dilaksanakan setelah
Ujian Akhir Semester kelima sejak pertama kali mahasiswa terdaftar.
PSTI UAJY memandang kerja praktek sebagai wahana atau sarana bagi
mahasiswa untuk mengenali suasana di industri serta menumbuhkan,
meningkatkan, mengembangkan, dan mensimulasikan etos kerja profesional
sebagai calon sarjana Teknik Industri. Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang
simulasi profesi mahasiswa teknik industri. Paradigma yang harus ditanamkan
adalah bahwa selama kerja praktek mahasiswa bekerja di perusahaan yang
dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini mencakup kegiatan perencanaan, perancangan,
perbaikan, penerapan dan pemecahan masalah. Karenanya dalam kerja praktek
kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah:
c. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor atau
pembimbing lapangan.
Secara khusus, dalam lingkup Teknik Industri haruslah selalu disadari bahwa yang
dikaji adalah kesatuan elemen sistem yang terdiri atas Manusia, Mesin, Material,
Metode, Uang, Energi, Lingkungan dan Informasi. Artinya, dalam melaksanakan
aktivitas yang menjadi tanggung jawabnya, Sarjana Teknik Industri harus selalu
memandang aktivitasnya dalam kerangka sistem yang melingkupi aktivitas itu.
1.2. Tujuan
Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah:
a. Melatih kedisiplinan.
2
b. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan
dalam perusahaan.
3
BAB 2
TINJAUAN UMUM
Bab tinjuan umum berisi tentang sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi,
dan manajemen perusahaan pada PT. Madubaru (PG/PS Madukismo).
Status PT. Madubaru yaitu Perseroan Terbatas (PT) yang didirikan pada tanggal 14
Juli 1955 dengan nama awal “Pabrik-Pabrik Gula Madubaru PT (P2G Madubaru
PT)”. Pada awal pendirian, kepemilikan saham pada perusahaan ini 75% dimiliki Sri
Sultan Hamengkubuwana IX dan 25% milik pemerintah Republik Indonesia
(Departemen Pertanian RI).
Pada tahun 1962 PT. Madubaru mengalami perubahan status menjadi perusahaan
dibawah BPU-PPN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara). Hal ini
disebabkan oleh policy Pemerintah Republik Indonesia. Tetapi, tahun 1956 terjadi
pembubaran BPU-PPN yang disebabkan oleh situasi Indonesia yang sedang
memburuk. Sehingga menyebabkan seluruh PG-PS yang ada di Indonesia boleh
4
memilih untuk mendapat status sebagai perusahaan swasta (PT) atau sebagai
perusahaan negara.
Produk utama yang dihasilkan adalah gula SHS (Superior Head Sugar) IA dengan
jumlah produksi berkisar antara 35.000 -40.000 ton/tahun. Namun, produk tersebut
telah diganti dengan Gula Kristal Putih (GKP) I, dengan produk sampingan yang
dihasilkan adalah alkohol murni (kadar 95%) dan spiritus (kadar 94%).
5
2.2. Struktur Organisasi
6
2.2.1. Deskripsi Pekerjaan
Struktur organisasi pada PT. Madubaru pimpinan tertinggi adalah direktur.
Direktur mempunyai bawahan langsung 9 orang kepala bagian, yaitu: Kabag.
Akuntansi&Keuangan, Kabag. Tanaman, Kabag. Instalasi, Kabag. Pabrikasi,
Kabag. Pabrik Spiritus, Kabag. SDM & Umum, Kabag. Pemasaran, Kepala SPI
dan Staff Dir. Khusus TLD. Berikut merupakan fungsi dan tugas dari masing-
masing jabatan:
a. Direktur
Tugas dan wewenang direktur, yaitu:
iv. Dalam rangka penugasan, memiliki aspek penuh dan bebas ke seluruh fungsi,
catatan, dokumen, aset, dan karyawan.
7
c. Kepala Bagian Pemasaran
Kepala bagian pemasaran berfungsi untuk melaksanakan kebijakan direksi
dalam ketentuan administrasi di bidang pemasaran, serta memimpin divisi
pemasaran untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Kepala bagian
pemasaran bertugas untuk:
8
e. Kepala Bagian Pabrikasi
Kepala bagian pabrikasi berfungsi untuk membantu dan menjalankan kebijakan
Direksi dalam bidang pabrikasi atau pengolahan bahan menjadi barang jadi,
serta memimpin dan mengkoordinasi kegiatan di bagiannya untuk mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kepala bagian pabrikasi mempunyai
bawahan langsung yaitu staff pengolahan/masakan, staff maintenance pabrik
tengah&belakang, staff pengolahan/pemurnian, staff pengolahan/lab&WTP, staff
pengolahan, dan staff PLL. Kepala bagian pabrikasi bertugas untuk:
iii. Mengendalikan produksi alkohol dan spiritus untuk memenuhi target produksi.
9
tebu, rencana tebang angkut tebu, dan kegiatan lain yang menyangkut
penyediaan tebu sebagai bahan baku pabrik gula serta memimpin seksi-seksi
yang berada dalam bagiannya untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Bertugas untuk:
ii. Mengkoordinir penyusunan rencana areal tanam untuk tanam yang akan
datang.
iii. Menyusun komposisi tanam mengenai luas, letak masa tanam dan jenis
sehingga penyediaan bahan baku selama masa giling yang telah ditentukan
dapat terjamin.
ii. Menghitung dan menyiapkan gaji dan upah semua karyawan perusahaan
termasuk tunjangan dan jaminan sosial yang menjadi hak karyawan sesuai
peraturan perusahaan yang berlaku.
10
iii. Melaksanakan kebijakan Direksi dalam membina hubungan antar karyawan
dan hubungan dengan Instansi Pemerintahan yang berkaitan dengan urusan
tenaga kerja, umum dan pelayanan kesehatan.
b. Misi PG Madukismo
i. Menghasilkan gula dan ethanol yang berkualitas tinggi untuk memenuhi
permintaan masyarakat dari industri di Indonesia.
iv. Menempatkan karyawan dan stake holder lainnya sebagai bagian terpenting
dalam proses penciptaan keunggulan perusahaan dan pencapaian stake
holder value.
2.3.2. Ketenagakerjaan
Tenaga kerja merupakan salah satu sumber penting dalam proses produksi
dalam suatu pabrik. Berdasar peraturan perusahaan yaitu SK Kanwil
Departemen Tenaga Kerja maka PT. Madubaru memiliki dua jenis tenaga kerja
yaitu tenaga kerja tetap dan tenaga kerja kontrak (tidak tetap).
11
a. Tenaga Kerja Tetap
Tenaga kerja tetap merupakan pekerja yang waktu kerjanya tidak ditentukan
(sepanjang waktu) ketika hubungan kerja dimulai, pekerja wajib mengikuti masa
percobaan dan pelatihan selama 3 bulan sebelum ditetapkan menjadi tenaga
kerja tetap. Kemudian saat usia mencapai 55 tahun, akan dianggap telah purna
tugas (pensiun). Tenaga kerja tetap dibedakan menjadi dua, yaitu:
12
bekerja selama 6 hari kerja dalam seminggu. Berikut ini merupakan jam kerja
pada masa giling untuk karyawan bagian administrasi dan bagian pabrik:
2.3.4. Pemasaran
Produk gula yang dipasarkan oleh Madukismo mencakup Yogyakarta dan Jawa
Tengah. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Madukismo memiliki dua cara
yaitu penjualan langsung dan pelelangan. Gula yang diproduksi oleh PG.
Madukismo dijual secara langsung kepada pelanggan dengan pembayaran
langsung dan kredit. Sedangkan, gula milik petani yang diolah PG. Madukismo
dipasarkan dengan cara pelelangan. Strategi pelelangan ini dimaksudkan untuk
menjaga kestabilan harga di pasar. Produk gula kemasan didistribusikan kepada
supermarket dan juga distributor yang melakukan rebranding atau membuat
kemasan dan merk baru.
13
a. Secara bulanan, pembayaran gaji yang dilakukan sebulan sekali yang
diberikan kepada karyawan tetap bulanan, karyawan kampanye bulanan, dan
karyawan musiman bulanan.
b. Secara mingguan, pembayaran gaji yang diberikan secara dua minggu sekali
yang diberika kepada karyawan tetap harian, karyawan kampanye harian, dan
karyawan musiman harian dengan ketentuan kerja 6 hari mendapat upah 7
hari kerja.
c. Secara harian, pemberian gaji harian yang diberikan kepada karyawan lepas
harian.
2.3.6. Fasilitas
Fasilitas yang diberikan oleh PT. Madubaru dimaksudkan untuk meningkatkan
semangat karyawan serta memberikan kemudahan dan kenyamanan
karyawannya. Berikut ini merupakan fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh PT.
Madubaru:
a. Jamsostek
Karyawan PT. Madubaru diikut sertakan dalam program jamsostek, yang akan
mendapat perlindungan saat terjadi peristiwa kecelakaan, sakit, hamil, bersalin,
cacat, hari tua dan meinggal dunia.
b. Pensiun
Karyawan tetap diberikan jaminan hari tua sebesar 60% dari gaji pokok.
c. Sarana Pengobatan
PT. Madubaru mempunyai poliklinik yang dilengkapi apotek, dokter, perawat
untuk karyawan dan keluarga. Pengobatan dapat dilakukan di RS Pemerintah/
Swasta yang ditunjuk perusahaan dan biaya akan diganti oleh perusahaan.
d. Jaminan Kesehatan
Jaminan kesehatan diberikan kepada karyawan tetap dan tidak tetap yang akan
ditanggung perusahaan.
e. Asuransi
Perusahaan mengadakan program asuransi kesejahteraan dihari tua
(TASEKHAT).
14
f. Perumahan
Perumahan tetap disediakan untuk karyawan tetap berdasarkan penunjukkan
direksi, jika tidak mendapat perumahan maka pihak perusahaan akan
memberikan uang sewa.
g. Pakaian Dinas
Pihak perusahaan memberikan baju dinas sebanyak 2 stel setiap tahunnya
kepada karyawan.
h. Pendidikan
Perusahaan membangun sarana sekolah dan taman kanak-kanak yang ditujukan
untuk anak karyawan agar menunjang kesejahteraan karyawan.
Tanggungan di atas tidak berlaku untuk pegawai musiman di luar masa giling.
15
BAB 3
TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN
Bab tinjuan tinjauan sistem perusahaan berisi tentang proses bisnis perusahaan,
produk yang dihasilkan, proses produksi, dan fasilitas produksi pada PT.
Madubaru (PG/PS Madukismo).
16
Gambar 3.1. Proses Bisnis di PG. Madukismo
17
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai proses bisnis di PG. Madukismo:
18
untuk memaintenance keseluruhan mesin dilakukan saat bulan Desember-April
setiap tahunnya.
k. Melakukan Pengemasan
Setelah proses produksi gula sampai tahap akhir, maka gula akan siap dikemas
dengan menggunakan kemasan 50kg dan 1 kg.
l. Penyimpanan
Gula yang telah dikemas akan disimpan di dalam gudang sementara waktu
sampai menunggu waktu pengiriman. Karyawan gudang akan melakukan
pengiriman permintaan gula kepada pelanggan.
19
3.2. Produk yang Dihasilkan
Produk gula yang dihasilkan oleh PG. Madukismo telah disesuaikan dengan
standar yang diberikan oleh Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI).
Berikut ini merupakan perbandingan standar kualitas gula pasir PG. Madukismo
dengan P3GI:
20
Tabel 3.1. Perbandingan Standar Kualitas Gula Pasir PG. Madukismo
dengan P3GI
a. Alkohol Prima
Alkohol prima merupakan alkohol yang memiliki kadar minimal 95%. Jumlahnya
mencakup lebih dari 70% total produksi alkohol rata-rata. Alkohol jenis ini
digunakan sebagai bahan baku pembuatan minuman keras serta sebagai bahan
pelengkap dalam industri kosmetik, farmasi, dan sebagainya.
21
Gambar 3.4. Alkohol Prima
b. Alkohol Teknis
Alkohol teknis memiliki kadar 94% yang akan diolah lebih kanjut menjadi spiritus
dengan menambahkan denaturan dan zat pewarna. Spiritus biasanya digunakan
sebagai bahan bakar untuk pemanasan dan penerangan.
22
3.3.1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan adalah saat bahan baku tebu diangkut dengan truk kemudian
dilakukan penimbangan. Dalam stasiun penimbangan, terdapat dua buah
timbangan yang terdiri dari 1 buah timbangan bruto yang berkapasitas 30.000 kg
untuk menimbang truk tebu yang datang dan 1 buah timbangan tarra yang
berkapasitas 20.000 kg untuk menimbang truk tebu kosong. Setelah dilakukan
penimbangan, dilakukan pemeriksaan fisik tebu dengan mengambil sampel
sebanyak 10 batang tebu yang akan dianalisa bagian tengah batangnya dengan
mengambil cairan yang terkandung dibatangnya. Setelah selesai dianalisa,
kemudian akan ditimbang dengan timbangan tarra. Selanjutnya, lori pengangkut
kemudian memindahkan tebu dari truk menuju derek/ crane yang akan ditimbang
lagi dengan timbangan lori. Penyimpanan tebu dalam crane yard tidak boleh
lebih dari 24 jam, karena bila melebihi itu akan menyebabkan rusaknya batang
tebu akibat bakteri pemakan gula yang dapat menurunkan kadar gula dan kadar
air dalam tebu yang akan mempengaruhi kualitas gula.
23
Gambar 3.7. Crane
24
b. Memberikan tekanan yang merata pada rol gilingan.
Serpihan tebu yang masuk ke gilingan I akan menghasilkan nira mentah yang
masuk ke bak nira mentah dan ampas yang kadar gulanya rendah yaitu 1,5-2%.
Ampas yang keluar dari gilingan I kemudian diangkut ole appron konveyor ke unit
gilingan II. Sebelum masuk ke roll pada gilingan II, diberi hasil perahan unit
gilingan III. Nira hasil perahan I dan II dicampur yang disebut nira mentah dan
kemudian ampas akan dibawa ke unit gilingan III. Sebelum masuk ke unit
gilingan III diberi hasil perahan gilingan IV. Kemudian ampas hasil perahan
gilingan III masuk ke unit gilingan IV dan diberi nira perahan dari unit gilingan V
dan diberi air imbibisi. Air imbibisi tersebut berfungsi untuk melarutkan nira yang
terkandung dalam ampas tebu, yang disemprotkan sebesar 25-30% dari masa
tebu yang masuk. Gula yang hilang dalam ampas akibat pemerahan dan unit
gilingan dapat dikurangi dengan air imbibisi. Ampas yang diperoleh dari unit
gilingan V kemudian diangkut dengan bagasse carrier menuju ketel sebagai
bahan bakar. Perahan hasil gilingan V dibawa ke timbangan boulogne yang
memiliki kapasitas 5 ton. Kemudian, dipompa menuju proses pemurnian.
25
Gambar 3.9. Stasiun Gilingan
a. pH
Pemisahan zat bukan gula diatur pada pH berkisar 7,4-7,8. Namun, bila pH yang
dihasilkan terlalu tinggi akan merusak gula sehingga warna nira menjadi gelap.
b. Temperatur
Temperatur menjadi faktor penting yang dapat mempengaruhi proses produksi
gula. Apabila temperatur terlalu tinggi akan menyebabkan rusaknya molekul
sakarosa yang membuat zat warna menjadi gelap.
c. Waktu Tinggal
Waktu tinggal merupakan lamanya waktu untuk melakukan reaksi di dalam
evaporator.
Pada proses pembersihan nira, dibagi menjadi beberapa proses dari nira mentah
hingga pengendapan akhir. Berikut ini merupakan proses pembersihan nira:
a. Penimbangan Nira
Nira mentah yang mengandung senyawa pengotor dari stasiun penggilingan
masuk ke dalam timbangan bolougne. Kemudian nira akan turun menuju
timbangan yang kapasitasnya 5 ton, apabila sudah memenuhi kapasitas maka
klep masukannya akan menutup otomatis. Penggunaan timbangan ini
26
memberikan informasi mengenai jumlah nira yang masuk per jamnya dan
memberikan kemudahan bagi operator untuk menyesuaikan jumlah penambahan
bahan lain ke dalam proses. Kemudian, nira mentah dialirkan ke bawah menuju
bak nira (bak RWS) yang terdapat larutan asam fosfat 85% yang ditambahkan
secara kontinu sebanyak 35kg setiap 4 jam agar mempercepat proses
pengendapan senyawa pengotor. Selain itu, penambahan asam fosfat juga
menyebabkan perubahan nilai pH nira menjadi 6-6,5.
27
Gambar 3.11. Voorwarmer/ Pemanas
c. Defekasi
Setelah dari pemasan 1, nira akan dialirkan ke flash tank untuk membuang gas
kemudian dilanjutkan ke proses defekasi. Defekasi merupakan proses
penambahan susu kapur pada nira mentah yang mengandun asam fosfat.
Proses defekasi dilakukan dengan mengalirkan niea mentah dari pemanas 1
menuju kalkdoozer apparat. Pada kalkdoozer apparat terdapat dua sekat yang
memisahkan tangki antara nira mentah dan susu kapur. Nira mentah memiliki
tangki yang lebih besar dibandingkan dengan susu kapur. Susu kapur yang
terdapat pada kalkdoozer apparat akan teralirkan secara otomatis ke contactor
yang akan dialirkan ke defekator 1 dan 2. Susu kapu berfungsi untuk menaikkan
pH dari nira mentah dan membentuk endapan. Endapan tersebut dapat
mengabsorbsi senyawa pengotor lain sehingga membentuk endapan yang
ukurannya lebih besar.
28
Akibat peningkatan kadar kapur dalam defekator akan menimbulkan kerak dalam
pipa pemanas, kerak tersebut dapat menyebabkan:
d. Sulfitasi Alkalis
Proses sulfitasi ini bertujuan untuk meminimalisir peningkatan kadar kapur yang
terjadi dalam proses defekasi dengan cara menetralkan pH. Setelah
penambahan gas belerang maka pH nira akan turun menjadi 7,2. Kemudian
akan dinalisis menggunakan BTB (Brom Thymol Blue) atau PAN (Phenol Alpha
Naphto). Penurunan pH berfungsi untuk mengurangi terbentunya gula reduksi
dan gas belerang dan dapat berfungsi sebagai pemucatan (bleaching) pada nira.
Kemudian nira akan dipompa ke atas dan dilakukan pemanasan menggunakan
pemanas 2 dengan suhu 75OC. Pemanasan ini berfungsi untuk:
iii. Mengubah fasa komponen-komponen pengotor dalam nira encer menjadi fasa
gas sehingga akan lebih mudah dipisahkan dalam flash drum.
29
Gambar 3.13. Sulfitir
e. Pengendapan Akhir
Proses pengendapan akhir ini bertujuan untuk mengendapkan kotoran-kotoran
yang menggumpal selama proses sulfitasi. Proses ini menggunakan door clarifier
dengan penambahan senyawa floculant yang akan membantu pengendapan
dengan cara mengumpulkan flok-flok kecil menjadi satu hingga menjadi flok
besar hingga mempercepat turun ke dasar door clarifier. Door clarifier
merupakan bejana pengendapan yang bekerja secara kontinu yang terdiri dari
empat tray di mana dipisahkan oleh inclined. Nira jernih masuk dan mengisi tray
paling atas kemudian dibawahnya. Di tengah tray terdapat celah yang dipasangi
pipa yang memiliki scrapper. Fungsi dari scrapper adalah menapiskan endapan
yang berada pada dasar tray.
Nira berada dalam door clarifier selama 2 jam 30 menit hingga 2 jam 45 menit.
Nira jernih dibagian atas tiap tray akan dipompa ke pipa pengeluaran nira menuju
bak nira jernih dan disaring pada DSM screen untuk memisahkan kotoran yang
masih tersisa. Kemudian, nira yang kotor akan difilter (proses ulang) sedangkan
yang kotor akan menjadi blotong.
30
Gambar 3.14. Door clarifier
31
3.3.5. Tahap Masakan
Pada tahap masakan, dilakukan penguapan kembali karena kadar air dalam nira
kental masih cukup banyak yaitu sebesar 40%. Proses kristalisasi yang dilakukan
dalam keadaan vakum dan secara bertahap. Peoses tersebut meminimumkan
kehilangan gula dan waktu proses yang singkat dengan biaya yang rendah agar
hasil kristal gula memenuhi syarat. Bejana vakum berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya proses kristalisasi, yaitu membentuk dan menumbuhkan kristal
dari sukrosa dalam nira kental. Larutan yang terdapat dalam pan-pan masakan
(massecuite) pada proses pembentukan kristal terdiri dari campuran kristal gula
dan stroop.
4 62 A 10 63 D
5 62 A 11 63 D
6 62 C 12 63 D
PG. Madukismo menggunakan sistem masakan tipe A-C-D atau biasa dikenal
dengan Triple Boilinh System.
32
a. Masakan A
Bahan masakan A terdiri dari nira kental, klare SHS, gula leburan, gula C, dan
gula D2. Secara bertahap nira kental dari bejana tunggu, masuk ke dalam pan
masakan dan dimasak hingga lewat jenuh. Gula C dan gula D2 sebagai bibit
kristal ditambahkan ke dalam nira kental, penamnahan tersebut bertujuan untuk
mempercepat pembentukan dan pembesaran intik kristal dengan melekatnya
sukrosa. Pengamatan kristal dilakukan dengan cara mengoleskan masakan A
pada sekeping kaca bersih dan dilihat apakah jarak antar kristal telah rapat dan
ukurannya rata. Bila sudah memenuhi syarat, maka masakan A dapat diturunkan
ke palung pendingin, namun bila terlalu kental akan ditambahkan paranaid yang
bertujuan untuk menurunkan tegangan permukaan sehingga masakan lebih
encer. Masakan A menghasilkan campuran kristal gula A dan stroop A yang
mengandung gula larut di dalamnya, dan stroop A akan dimasak ke masakan C.
b. Masakan C
Bahan masakan C terdiri dari nira kental, stroop A, dan gula D2. Pertama, nira
kental dimasak hingga lewat jenuh dan menghasilkan kristal halus. Kemudian
ditambahkan stroop A dan dilakukan pemanasan hingga terbentuk kristal yang
diinginkan (0,5-0,6mm). Jika kristal yang terbentuk sudah memenuhi syarat,
maka campuran kristal dan larutannya akan diturunkan ke palung pendingin.
c. Masakan D
Bahan masakan D terdiri dari nira kental, stroop C, dan klare D2. Pertama, nira
kental dimasak hingga lewat jenuh dan menghasilkan kristal halus. Kemudian
ditambahkan stroop c dan dilakukan pemanasan hingga terbentuk kristal yang
diinginkan. Jika kristal yang terbentuk sudah memenuhi syarat, maka campuran
kristal dan larutannya akan diturunkan ke palung pendingin.
33
3.3.6. Tahap Putaran
Kristal gula hasil dari masakan atau kristalisasi akan dialirkan menuju putaran.
Dalam proses putaran, kristal gula akan dipisahkan dengan larutannya atau
stroop dengan mengggunakan gaya sentrifugal. Kristal gula yang masih
tercampur dengan stroop dari palung pendingin pompa dengan rotary pump ke
dalam tromol berputar. Karena adanya putaran, kristal dan stroop akan terlempar
ke dinding tromol. Kristal yang telah berpisah dengan stroop masih terdapat
kotoran yang melekat dan mengering pada permukaannya. Untuk
menghilangkannya, maka kristal gula dibilas dengan air panas dan
penyemprotan uap.
34
c. Pemisahan Kristal Masakan C
Gula hasil masakan C dialirkan menuju alat putar, yang akan ditambahkan air
bersuhu 50-70OC. Proses putaran dengan kecepatan 1600 rpm ini menghasilan
gula C dan stroop C. Stroop C akan dialirkan menuju pan masak D, sedangkan
gula C akan dialirkan menuju pan masak A yang sebelumnya diencerkan terlebih
dahulu.
35
dan akan dikemas. Sedangkan yang tidak memenuhi standar, akan dibawa
menuju bak leburan dan dilebur kembali.
b. Proses Pengemasan
Pada bagian dasar silo terdapat timbangan otomatis, sehingga gula yang
dikeluarkan dapat langsung dikemas per 50kg menggunakan karung. Gula yang
dikemas beratnya tidak selalu sesuai, sehingga diperlukan karyawan yang akan
mengurangi atau menambah isi gula. Setelah ditimbang ulang, maka gula akan
dijahit dan disimpan ke dalam gudang. Gula yang diproduksi PG. Madukismo
juga mempunyai kemasan 1kg dan 500gr. Namun, tempat pengemasan gula
tersebut beda gedung dan menggunakan mesin Filvo Vertical Fill and Seal
Machine with Double Head Weighing System dan plastik jenis OPP.
36
Gambar 3.20. Penjahitan Karung
c. Proses Penyimpanan
Setelah melalui proses pengemasan, maka gula akan disimpan dalam gudang.
Gudang gula kemasan 50kg berjumlah 1 gudang dengan kapasitas 15.000 ton.
a. Lokasi PT. Madubaru berdekatan dengan sumber air yaitu sungai Winongo
yang dibutuhkan untuk proses produksi
37
c. Tanah disekitar areal pabrik cocok untuk menanam tanaman tebu sehingga
akomodasi pengangkutan batang tebu lebih mudah
38
Gambar 3.22. Tata Letak PT. Madubaru
39
3.4.2. Sarana dan Prasarana Produksi
Dalam proses produksi suatu perusahaan dibutuhkan alat ataupun mesin yang
digunakan untuk menunjang kelancaran produksi. Berbagai mesin dan peralatan
yang digunakan pada setiap stasiun pada PG. Madukismo adalah sebagai
berikut:
a. Proses Penggilingan
iv. Unigrator
Unigrator berfungsi untuk membuka sel-sel pada tebu. Proses pembukaan
sel-sel tebu tersebut dengan cara memukul dan juga memotong tebu. Hal
tersebut dilakukan agar proses pemerahan nira dapat dilakukan dengan
maksimal.
b. Proses Pemurnian
i. Timbangan Nira
Timbangan nira merupakan alat yang digunakan saat nira mentah datang dari
stasiun gilingan. Cara penggunaan timbangan nira ini ketika waktu zero
(timbangan kosong) tutup bagian bawah akan tertutup kemudian nira mentah
masuk hingga mencapai berat 5 ton. Kemudian, bagian tutup bawah akan
membuka dan nira akan keluar. Berikut merupakan spesifikasi timbangan nira
yang digunakan:
40
1. Jumlah : 1 unit
3. NM% tebu : 90
1. Jumlah : 4 unit
2. Luas penampang : 120 m2
3. Diameter pipa : 32/35 m
4. Panjang pipa pemanas : 3600mm
5. Jumlah pipa : 336
iii. Defecator
Defecator merupakan reaktor dimana proses defekasi terjadi. Pada defecator,
nira masuk kemudian ditambahkan susu kapur serta asam fosfat untuk proses
pengikatan kotoran. Berikut ini merupakan spesifikasi dari defecator:
1. Defecator 1
a) Jumlah : 1 unit
b) Diamter : 1570 mm
c) Tinggi : 800mm
2. Defecator 2
a) Jumlah : 1 unit
41
b) Diamter : 670 mm
c) Tinggi : 860mm
1. Jumlah : 1 unit
3. Diameter : 8,540 m
4. Tinggi : 5,490 m
5. Volume : 314,31 m3
1. Jumlah : 2 unit
3. Panjang : 14 ft
5. Mesh saringan : 22 x 24
42
c. Proses Penguapan
i. Evaporator
Evaporator merupakan alat yang digunakan untuk menghilangkan kadar air
dalam nira sehingga dapat diperoleh nira kental. Evaporator bekerja dengan
adanya penambahan kalor atau panas dimana untuk memekatkan larutan
dengan konsentrasi tinggi yang larut seperti nira yang memiliki titik didih tinggi
serta zat pelarut yaitu air yang memiliki titik didih lebih rendah. Berikut ini
merupakan spesifikasi dari evaporator yang digunakan:
1. Evaporator 1
2. Evaporator 2
3. Evaporator 3
4. Evaporator 4
43
a) Luas penampang : 1100m2
5. Evaporator 5
ii. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk membuat badan evaporator menjadi kosong atau
hampa. Uap pada kondensor didinginkan dengan menggunakan air injeksi,
yang menyebabkan adanya pengembunan karena kehilangan panas. Berikut
ini merupakan spesifikasi dari kondensor yang digunakan:
1. Tipe : Barometris
2. Vakum : 50-65
3. Kapasitas : 16m3
d. Proses Pengkristalan
i. Sulfitor
Sulfitor merupakan alat yang digunakan untuk membuat warna dari nira
menjadi pucat, yang membuat kualitas produk menjadi naik serta mengurangi
viskositas dari nira serta mempermudah proses kristalisasi. Sulfitor yang
dimiliki PG. Madukismo berjumlah 2 unit, dengan 1 unit sebagai cadangan.
44
e. Proses Putaran
i. Putaran A
Putaran A digunakan untuk proses pemisahan kristal dengan larutan hasil
masakan A dengan hasil gula A. Prosesnya yaitu ketika masakan dipompa ke
dalam talang mixer kemudian turun untuk dipisahkan kristal dengan stroop.
iii. Putaran C
Putaran C digunakan untuk proses putaran kontinyu dari masakan C.
iv. Putaran D1
Putaran D1 digunakan untuk pemisahan gula D1 dan tetes dari masakan D.
v. Putaran D2
Putaran D1 digunakan untuk menghasilkan gula D2 dam klare D.
f. Proses Penyelesaian
i. Belt Conveyor
Belt Conveyor digunakan untuk proses pemindahan karung gula dari
penuangan gula ke dalam karung sampai proses penjahitan karung.
45
iii. Crane
Crane digunakan untuk mengangkut karung-karung yang ada pada
penyimpanan ke pintu gudang.
iv. Truck
Truck digunakan untuk mengangkut karung-karung gula yang akan dikirimkan
ke pelanggan.
46
BAB 4
TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA
47
karyawan pabrik. Hal tersebut sangat membantu penulis agar memahami lingkup
perusahaan secara umum.
Pada minggu kedua, penulis diperbolehkan untuk melihat proses produksi yang
tedapat pada PS. Madukismo yaitu pembuatan spiritus. Selama mengelilingi
pabrik spiritus penulis dibantu Bapak Bayu untuk mendapat informasi mengenai
proses dan alat yang digunakan pada pabrik spiritus.
Pada minggu keempat, penulis berfokus pada pabrik tengah untuk melakukan
pengamatan pekerja. Selama pengamatan berlangsung, penulis banyak
menemui pekerja yang tidak menggunakan keselamatan kerja di area produksi.
Sehingga, dilakukan wawancara dan diskusi dengan karyawan dan mandor yang
berada di pabrik tengah. Kemudian, mencari data kecelakaan kerja yang terjadi
selama beberapa tahun terakhir di bagian instalasi.
48
Selama pelaksanaan kerja praktek, mahasiswa diberikan wewenang oleh
pembimbing antara lain:
49
Gambar 4.1. Diagram Alir Pelaksanaan Pekerjaan
50
Tabel 4.1. Jumlah Kecelakaan Kerja Tahun 2015-2017 di Instalasi PG.
Madukismo
Instalasi Pabrik
No Tahun Total Instalasi
Tengah
1 2015 2 40
2 2016 1 36
3 2017 3 13
Sumber: Data Instalasi PG. Madukismo
Berdasar jumlah kecelakaan kerja, angka kecelakaan kerja yang terjadi di intalasi
pabrik tengah termasuk rendah dibanding dengan instalasi pabrik depan.
Namun, analisis risiko juga dibutuhkan di pabrik tengah, mengingat banyaknya
karywan yang bekerja tanpa menggunakan alat pelindung kerja. Tahapan yang
dilakukan dalam menganalisis risiko dibagi menjadi tiga tahapan yaitu identifikasi
risiko, analisis risiko dan evaluasi.
51
Ketumpahan nira
Luka melepuh pada tangan Di mesin pemanas
6 panas saat akan
karyawan 1
membersihkan
Karyawan mengalami Tidak menggunakan Di area pemurnian
7
sesak napas masker nira
Di dekat mesin
Tumpahan nira
8 Karyawan terpleset timbangan
mentah
bolougne
Tidak menggunakan Di area timbangan
9 Karyawan cidera kepala
safety helmet rupa-rupa
Tidak menggunakan
Karyawan terkena iritasi kacamata akibat Di area pemurnian
10
mata debu-debu dari nira
gilingan
Suara bising mesin
Di area pabrik
Pendengaran karyawan dan tidak
11 tengah dan
berkurang menggunakan
belakang
earplug
Tidak menggunakan
Di mesin
12 Karyawan terpleset sepatu saat
evaporator
membersihkan
52
2 Unlikely
1 Rare
Berikut ini merupakan nilai frekuensi likelihood dan consequences untuk risiko di
bagian instalasi pabrik tengah PG. Madukismo:
Tabel 4.5. Penilaian Likelihood untuk Risiko di Instalasi Pabrik Tengah PG.
Madukismo
Likelihood
No Risiko
1 2 3 4 5
Risiko karyawan mengalami
1
cidera mata saat menarik
53
bambu di penampungan air
jogonalan
Risiko jari karyawan terjepit
2 saat memasang v-belt di
mesin vacum
Risiko jari karyawan terjepit
3 saat menyetel pipa jalur
sulfur di area pemurnian
Risiko karyawan mengalami
luka di kedua lutut sampai
4 perut dan tangan saat air
kondensat keluar di area
pemurnian
Risiko perut karyawan
terbentur saat menyetel pipa
5
pemanas 1 di tangga area
pemurnian
Risiko luka melepuh pada
tangan karyawan karena
6 ketumpahan nira panas saat
akan membersihkan di mesin
pemanas
Risiko karyawan mengalami
sesak napas karena tidak
7
menggunakan masker di
area pemurnian
Risiko karyawan terpleset
karena tumpahan nira
8
mentah di dekat mesin
timbangan bolougne
Risiko karyawan cidera
kepala karena tidak
9
menggunakan safety helmet
di area timbangan rupa-rupa
10 Risiko karyawan terkena
54
iritasi mata karena tidak
menggunakan kacamata
akibat debu-debu dari
gilingan di area pemurnian
Risiko pendengaran
karyawan berkurang karena
suara bisning mesin dan
11
tidak menggunkan earplug di
area pabrik tengah dan
belakang
Risiko karyawan terpleset
karena tidak menggunakan
12
sepatu saat membersihkan di
mesin evaporator
55
terbentur saat menyetel pipa
pemanas 1 di tangga area
pemurnian
Risiko luka melepuh pada
tangan karyawan karena
6 ketumpahan nira panas saat
akan membersihkan di mesin
pemanas
Risiko karyawan mengalami
sesak napas karena tidak
7
menggunakan masker di
area pemurnian
Risiko karyawan terpleset
karena tumpahan nira
8
mentah di dekat mesin
timbangan bolougne
Risiko karyawan cidera
kepala karena tidak
9
menggunakan safety helmet
di area timbangan rupa-rupa
Risiko karyawan terkena
iritasi mata karena tidak
10 menggunakan kacamata
akibat debu-debu dari
gilingan di area pemurnian
Risiko pendengaran
karyawan berkurang karena
suara bisning mesin dan
11
tidak menggunkan earplug di
area pabrik tengah dan
belakang
Risiko karyawan terpleset
karena tidak menggunakan
12
sepatu saat membersihkan di
mesin evaporator
56
Setelah menilai likelihood dan consequences, kemudian dilakukan penghitungan
nilai risiko. Angka hasil dari nilai risiko tersebut kemudian menunjukkan risiko
yang ada menunjukkan pada status apa dan dapat diketahui tingkat bahaya dari
risiko tersebut. Nilai risiko didapat dari nilai likelihood dikalikan dengan nilai
consequences. Adapun hasil nilai risiko di bagian instalasi pabrik tengah PG.
Madukismo sebagai berikut:
57
Risiko luka melepuh
pada tangan
karyawan karena
6 ketumpahan nira 1 3 3
panas saat akan
membersihkan di
mesin pemanas
Risiko karyawan
mengalami sesak
napas karena tidak
7 2 2 4
menggunakan
masker di area
pemurnian
Risiko karyawan
terpleset karena
tumpahan nira
8 1 3 3
mentah di dekat
mesin timbangan
bolougne
Risiko karyawan
cidera kepala karena
9 tidak menggunakan 1 3 3
safety helmet di area
timbangan rupa-rupa
Risiko karyawan
terkena iritasi mata
karena tidak
menggunakan
10 3 2 6
kacamata akibat
debu-debu dari
gilingan di area
pemurnian
Risiko pendengaran
11 karyawan berkurang 2 3 6
karena suara bisning
58
mesin dan tidak
menggunkan earplug
di area pabrik tengah
dan belakang
Risiko karyawan
terpleset karena tidak
12 menggunakan sepatu 1 2 2
saat membersihkan
di mesin evaporator
Dari tabel 4.7. dapat dilihat bahwa nilai risiko yang paling tinggi menunjukkan
angka 6 dengan risiko nomor 10 dan 11. Sedangkan nilai risiko paling rendah
menunjukkan angka 2 dengan risiko nomor 1,5, dan 12.
Consequences
Likelihood Insignificant Minor Moderate Major Catastrophic
(1) (2) (3) (4) (5)
Almost
Certain
(5)
Likely
(4)
Moderate R10
(3)
Unlikely R2 R11
(2) R3
R7
59
Rare R1 R4
(1) R5 R6
R12 R8
R9
Keterangan:
R : Risiko
: Risiko rendah
: Risiko sedang
: Risiko tinggi
: Risiko ekstrim
60
Dengan menggunakan kriteria di atas, maka risiko-risiko yang terdapat pada
bagian instalasi pabrik tengah PG. Madukismo dapat digolongkan sebagai
berikut:
Tabel 4.9. Status dan Kategori Risiko di Instalasi Pabrik Tengah PG.
Madukismo
Status atau
Rentang Nilai
No Kategori Jenis Risiko
Nilai Risiko
Risiko
a. Risiko karyawan mengalami
cidera mata saat menarik bambu 2
di penampungan air jogonalan
b. Risiko jari karyawan terjepit saat
4
memasang v-belt di mesin vacum
c. Risiko jari karyawan terjepit saat
menyetel pipa jalur sulfur di area 4
pemurnian
d. Risiko karyawan mengalami luka
di kedua lutut sampai perut dan
3
tangan saat air kondensat keluar
di area pemurnian
e. Risiko perut karyawan terbentur
1 Rendah ≤4
saat menyetel pipa pemanas 1 di 2
tangga area pemurnian
f. Risiko luka melepuh pada tangan
karyawan karena ketumpahan
3
nira panas saat akan
membersihkan di mesin pemanas
g. Risiko karyawan mengalami
sesak napas karena tidak
4
menggunakan masker di area
pemurnian
h. Risiko karyawan terpleset karena
tumpahan nira mentah di dekat 3
mesin timbangan bolougne
61
i. Risiko karyawan cidera kepala
karena tidak menggunakan
3
safety helmet di area timbangan
rupa-rupa
j. Risiko karyawan terpleset karena
tidak menggunakan sepatu saat
2
membersihkan di mesin
evaporator
a. Risiko karyawan terkena iritasi
mata karena tidak menggunakan
6
kacamata akibat debu-debu dari
gilingan di area pemurnian
2 Sedang 4<x≤8 b. Risiko pendengaran karyawan
berkurang karena suara bisning
mesin dan tidak menggunkan 6
earplug di area pabrik tengah dan
belakang
Dari hasil kategori risiko di atas, golongan risiko yang terdapat di bagian instalasi
pabrik tengah PG. Madukismo ke dalam 2 status yaitu rendah dan sedang. Dari
dua tingkat risiko tersebut, risiko rendah akan diabaikan karena risiko tersebut
masih diterima oleh perusahaan. Sedangkan risiko yang harus ditangani adalah
risiko dengan kategori sedang, berikut ini merupakan strategi yang dapat
dilakukan di bagian instalasi pabrik tengah PG. Madukismo:
62
saat masa giling agar karyawan sadar akan keselamatan dirinya dalam bekerja.
Serta memberikan pengetahuan mengenai bahaya-bahaya yang ditimbulkan
dalam bekerja agar karyawan bersedia menggunakan alat pelindung diri untuk
menghindari kecelakaan kerja.
63
iii. Alat pelindung telinga
Alat yang digunakan adalah earplugs untuk melindungi telinga dari suara
bising yang ditimbulkan dari mesin.
64
vi. Alat pelindung kaki
Alat yang digunakan adalah sepatu boots yang berfungsi untuk melindungi
kaki dari benda-benda tajam, percikan cairan kimia, cairan panas.
65
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil kerja praktek yang dilakukan selama 30 hari kerja mulai dari tanggal 3
Juli-5 Agustus 2017 dapat disimpulkan bahwa:
c. Urutan proses penguapan adalah dari DSM screen dihasilkan nira jernih
(DNS) yang kemudian akan ke pemanas 3, evaporator dan menghasilkan nira
kental (DKS).
d. Hasil dari analisis risiko menunjukkan bahwa risiko yang terdapat pada bagian
instalasi pabrik tengah pada level rendah dan sedang
5.2. Saran
a. Strategi yang dapat dilakukan oleh pihak PG. Madukismo adalah dengan
pembuatan kebijakan K3 dan sanksi pelanggaran, penyuluhan keselamatan
kerja, dan fasilitas APD (Alat Perlindungan Diri).
c. Diperlukan adanya ruang khusus mahasiswa untuk kerja praktek atau magang
agar tidak mengganggu karyawan saat bekerja.
66
DAFTAR PUSTAKA
67
LAMPIRAN
68
LAPANGAN
PENILAIANKERJAPRAKTEKOLEHPEt|BIilB|I'IGISUPERIIISOR
KERJAPRAKTEKPROGRAM STUDITEKNIK INDUSTRI,
UNIVERSITASATMA JAYAYOGYAKARTA
NamaMahasiswa
No.Mahesiswa
PerusdraanTempatKerjaPraldek
Keria
Divisi/DeparlernenlArea . Ter-gql,.
, \nstotas.. .P.+!tiY.
WaktuPelaksanaan .9"l-u\i.:.F., agqsllt ?9.'?
MohonBapakllbupembimbinglapanganmemberikanpenilaianatas plestasimahasigwapeserta
kaja praktekssuai denganaspek penilaiandi bawahini. Nilai tercndah adalah I dan nilai
Frtinggi adalah{0.
Catatan:
. Nitaipqdasetiapaspekdikategorikan $10}, balk
dalampwingkat*angat baik {nilainonrinal:
{?€), cukup (ffi). lrurang {3,$, dan sangnt kur*ng {1-2}-
' Pembimbing/$upervisor Lapangandirnohonmengisiblankopenilaianini apabilarnahasisnta
yangbersangkutan lelahmenyel*aikan LaporanKeriaPraldekdi Perusahaan.
. Mahasi$wa yangtidakmenyemhkan blankonilaiyangsudahterisiolehpernbimbing lapangan
nilai
tidakakanmenerhna akhir llffia KuliahKe$a Praktek.
Programstudi Teknik lndustri universitas Atrna Jaya
yogyakartaLembarBimbinganPelaksanaandan Penyusunem
LaPoranKeria Praktek/Magang
h; na M a h a s i s w a , N-,iq ()t-q1
I kY-t
h l: I'd , l1-oO-Q?-0-Y3
F "rusahaantempatKP
P--r \Aot'pPg:g
*''rggal KP 1 .\u\r 2AQ - S Agustustol?
Pelaksanaan . ...*,..Y-.;'.....
M'r
f :sen Pembimbing , A-g_:6rna B$?P i sit,
TandaTanganuosen
ltr O Tanggal Agenda Pembimbing
,-e''L
Frahan suratPembimblnganoan
,ot+
it hlea persiapan
Konsultasi KerjaPraktek
darl
6oran aletlorisultasipenugasan
[? Jolirot+ perusahaan
CpoAn panamasetelahPelaksanaan
:r Euss rofi KerjaPraktekdankonsultasipenyusunan
lanoran
t
4frr
laPoranKerjaPraktek
Pengesahan
tI
13Urrtarurtrciq
studiTeknik|FdustriUniYersitasAtmaJayaYogyakarta
Keria Praktek
Catatan Harian Pelalcanaan
Tluol r*lont.t &
STETIPEL
PERUSAHAAN
T,I"wGGALi Jltr A J tJ6
a.4
bPotngon *t
.i,ld."--
Vop1nui Pgnlrih^bi5 Aa
69
r^wdor
?erlerrrton dengo^
di Pobriu WJtgon
|fur,Pelqori PfOseSPenrberSihan
Nra'doJl PgrguaPon
Vegrotonfqp ?@'u\eu
Magokh,ru
:atandari PembimbinglaPangan:
Atna Jaya Yogyakarta
ram Studi Teknik tndusilri Uniuercitas
CatatanHarianPe|alrsanaanKeriaPraktek
TlHolrmaan &
STETIPEL
ItFBPgryenH
[qPaQ$an
Menemui pernbirt\bt$
kewl I FengQlqPnz
fiogeu(ugl Stasiun
dc"n F€rorn
HemFe{qm,ecOses @ un
AtO6;(
tan pentingharian:
laPangan:
rtandari Pembimbing
JayaYogyakarta
s g r a mStudi TeknikIndustriUniversitasAtma
CatatanHarianPelaksanaanKeria Praktek
flr.rolrmclx &
KEGIATAN
. TlHecal
t$
*
fd e,rgls{ absensi L
a
Ho'trnc
Oistted delgcrn Fo'L
bqtqn @nor0icrn r"ergenol
e|t conkro I
l.{erq.rarrhrrrv*3{alDn
wai/-{€]lf, kv;ttr v(
l:atandari PembimbinglaPangan:
; rogramstudi TeknikIndustriuniversitasAtmaJayaYogyakarta
GatatanHarianPelaksanaan KeriaPraktek
Tlt.tolrnnenn &
- r{, TANGGAL
| --!"D
14
20R o;
lbssnsr
pf,0ht}
l'{i*e,.c,1,-1\r\ke1'aon'1€{\a
6::ian pentingharian:
iatatandari PembimbinglaPangan:
*
A
O
ra:anpentingharian:
a:atandari pembimbinglaPangan:
Atna Jaya Yogyakarta
Studi Telmik lndus{ri Umdirersitas
Catatan Harian PelaksanaanKerja Praktek
*
*.il[,,fa i] o8a Aus er,>i L
(
. ;TI'I
oisrusi r"gngenal rnaln{grcncg
cBro rne6h A pabrit/ tengah
tt.30
pentingharian:
latatandaripembimbing
lapangan:
ffimuramstudi reknik IndustriunivercitasAtmaJayayogyakarta
GatatanHarianpelaksanaan Kedapraktek
Tlr.rolmruenn&
Jan STEMPEL
TAfiGGAL
l|(Tnm[" Keennx PERUSAHAAN
A D (/a
lrfli"l
a. I
t*"I
rir
- ^ll
Absensi *
ryI7
oB'00 /. 't
Menge.titing,pbci, SQicitus
08 .ro
d l.{odotztg6ng
!Q(r(r1 ..
Vle\\kot Pnosespen$utlr\gcn
lfl"ott- gpirflUJ
is'00
ira:anpentingharian:
frregin -
Me*usn.,UOet.loqULven
i0@ rfl€s.int\]4rq diguflavm pado
psgnli tefglh
Mgrn:ontU mgrvtber$htalo
1r^ :t/ ${odilcut\ro, tefripo+ dlsh{i
is ob garq drtu'nexYcln
::atanpentingharian:
-atatandari pembimbinglapangan:
-
- " ,1 )oi?
! fr
ob cv ll
ftbsensi
f\7
\i::
)
;-'.
I Aru,TANGGAL
_l!lit5
'!i'
_ ,",112O(t Absgns'r "
t-S6ah
0ourornen{rrsid\ Paurtk
Nt.gngumO\rpfoses P4ynbers[Y16r"o
euaPofcrtotr
lzae$au':on
BerdteVoE,dengrn
nnergenott Prcsedvr
ir"Oo**t
peln6*,fgk'On €-li&\FutDdor-
Megruhifi ve$ra\oPveda
prOuteu
. atatanPentingharian:
Tlttolrlnelu&
Hnn,TarccAr STEIiPEL
Jeu Kecnrnx PERUSAHAAN
r fl r,
Juilet i
rHJu\\ lOn oBoo Absens 1
*{
t . {
t 4,emuocofeters'si ah ?€netttion
OB30 clr gergoStokaon ?T. Uodbuq(u
;,atatanpentingharian:
Catatandari pembimbing
lapangan:
pnogramstudi TeknikIndussi universitasAtmaJayaYogyakarta
GatatanHarianPelaksanaanKeriaPraktek
flnonrllerul &
A
a.
Abseosi *.
ptoeil
Meneari inforrndsr wggenar
Qe(t6ah'oon dd\ €cJaah
Ji PT. Modubaru
$o*tts
Berdrshxr &nggn Sor'iz
\'adomtu
me.nger'arge9roh fl"
vedo ffatdek
Freng6kk$\ v€3klun
-atatanPentingharian:
laPangan:
Catatandari Pembimbing
programstudi reknik IndustriUniversitasAtmaJayaYogyakarta
GatatanHarianPelaksanaan KeriaPraktek
HlRt, TlHGeAu
--lniO
- jurl !0?
rne^genot(
t4ene7"i infoumasi
sedatoh PT l"{qdu Eoru cic'rn
St(uutbr Orgon6&si
beb a &n:
Mgr^bcnt trrgoran
KE
ujawoncci(o dengAn
[4e{oVuvan
rnenqBhdtSdus\un
Qau 9u-irs
Pefium'un
ve{Ft ?ortdeu
\,le.ngarrnrrVeg\:$on
tatanpentingharian:
laPangan:
rtatandariPembimbing
DrogramStudiTeknikIndustriUnivensitas
AtmaJayaYogyakarta
CatatanHarianPelaksanaanKeriaPraktek
Tlr.rol rmclx &
STETIPEL
IARI, TANGGAL JaH Keenrnx PERUSAHAAN
.SD(.ro
= :.OSQ , A
a
: J tr[ 9s1.1
of "oo Abser,si *
2L
bt)Vu lgqo'**t.
Meunbacc,r
\3 30 co€^g€nc^\ PerUSAhOan
QT Ha&nO'ru
Me1qatrnirt r/€g\}brn
\5 00 V€Qa Pootfieq-
e:atanpentingharian:
;atatandari pembimbinglapangan:
Programstudi reknik IndustriuniversitasAbnaJayayogyakarta
GatatanHarianpelaksanaan Kerjapraktek
TANDA
rlruerut&
-{aR, TANGGAL STEMPEL
Jam Keenmr
PERUSAHAAN
nouc-
;.^ ,
i Juti eot]
o0.oc/ Abse^:i
,")
u
[4grqngaLunrr€Ormcsr
t0 ?{] mgrqe.rs\ pfoses Fadrx
$Eqgt{crtgc
Me.lorgu\vmn*nntmr \agoron
lq 00
Ve5o Qrouiqt
:atanpentingharian:
TANDA
rlruclru &
STEMPEL
HARI,TANGGAL Jan Keennx PERUSAHAAN
*F!uo-
i-1 nr< A
- -..Jo\r 20 t?
08w Absenst *
A
(
fr.,lgrrc$iftOrnas'i rngngeror,
l0'0 talx \etou PT. Maduv'aru
rnere|6p datO
1.,{grr\bQi\ntU
t4 c0 g bogr06 rflSrq\asi Qebrrtc
4gtggltr
aiatanpentingharian:
atatandaripembimbing
lapangan:
ProgramStudiTekniklndustriUniversitasAtna JayaYogyakarta
CatatanHarianPelaksanaanKeriaPraktek
Tlxolrlruenru &
STEMPEL
HIRI, TAHGcAT Jan KEGIATAN PERUSAHAAN
.6D Up
J00€'(
:\ Juti D8 00 Pbegnor
il'30 Men3oU'r'niVe6\or\ant{ega
p caUt€ie
atatanpentingharian:
atatandaripembimbing
laPangan:
ProgramStudi Tekniklndusti UniversitasAtmaJayaYogyakarta
CatatanHarianPelaksanaanKeriaPraktek
Tmol mxemr&
STEilPEL
T flln, Taueear Jan Keenrax PERUSAHAAN
-Li e-
,l
Cc*wt-t
,, t/,
12 &\\ 2oq Adoeeoe, f'(
oB'od '? ei
r)n
G'
Ootzuwet'rc€l
to .o0
prak€k
r\ 30 MelgoUtriivegtaon uqgc
Catatanpentingharian:
Catatandaripembimbing
lapangan:
!
il
lii
ientn
q#/
eq tru\\2 4l? od-oo fiixensr &tl
*{\
tl',
. I
MetaqlUvonrY€feb? da{ot
t5'00
Lece\aUoon tze4jo
f.e$a
MenggVt'iriuogtoto^
\s 00 pfauteu
pentingharian:
dari pembimbinglapangan:
ProgramStudiTeknikIndustriUniversitasAtmaJayaYogyakarta
CatatanHarianPelaksanaan KeriaPraktek
Tnnolrmeax &
STEMPEL
HAnl, TlHGGlt Jam Kecnreu PERUSAHAAN
.DUo
Seb.so
1( Ju\ 2ot? tAn meo$ivuti kcrotrusi
i
dr fonngrs
lq 0c APSensi
Ferd,stns'der%r Urys(}tor
r.{to SeltqrASCr'- MEfqeK)\t U€tEldt'/6f}rr
lfiq Rrncit" €{_;o dt
MerqoJgvon6PC gog
\5 oo d'gun avo.n lrada Stob"v*n
Pervcloa:-On
atatanpentingharian:
atatandaripembimbing
lapangan:
ProgramStudiTekniklndustriUniversitasAtmaJayaYogyakarta
GatatanHarianPelaksanaan KeriaPraktek
Tanol rnnearu
&
STETIPEL
In Hlnl, TeHGcat Jltt Keennx PERUSAHAAN
l$Ur
R".br,
',J
26 Juti to 'q oB 00 Absersi i.l
,tt:1
praauL otrhir
Dovomentosr
l0'oo g?lritus)
fguta b
be.rd\svusiCorgon Vargaaan
l3'00 Rldo bo$\qp gc*long
"
Pnengeno\ gis{eh ds*nOusi
Mongakhtrt(eqtu{on L€DS
19oo
Dfau+eu
Catatanpentingharian:
Catatandaripembimbing
lapangan:
ProgramStudi Teknik lndustri UniversitasAfina Jaya Yogyakarta
GatatanHarianPelaksanaanKerja Praktek
{amiS r
..'ti
l).\ttl 9Ot1 O&oO AI
f\ossnS
A
\s 00 MenOaV"tj.ir/€ct\ct&]r.V€ga
praliteu
atatanpentingharian:
atatandari pembimbinglapangan.
-
t-
Tlttolmtenx&
h. HlRl, TlHocat Jan Keennx STEIIPEL
PERUSAHAAN
I Due
Jr"*
'&'
"zOJp0so(+ o8'm ftbsuu
Catatanpentingharian:
Catatandari pembimbirglapangan:
Programstudi TeknikIndustriuniversitasAtmaJayaYogyakarta
GatatanHarianPelaksanaan KeriaPraktek
Hlru, Tntccat
e&u, \$'
4g Jo(t-lott ti,
fri
{i
c$l,etqsiun
Dokurnerr+osr
geNenbaqSr'nt
Berdtsvtlsr rnenggho\
Vcrjo ch etbgrn qerrtnnbor$On
fen\fifioongan
$.AengathtrrVe$a\an k€lt$
Gatatanpentingharian:
laPangan:
CatatandariPembimbing
ProgramStudiTekniklndustriUniversitasAtna JayaYogyakarta
GatatanHarianPelaksanaan KerjaPraktek
TaNoITANGAN &
STEMPEL
\:l, Hlru, TlHGGnt Jeu Kecnran PERUSAHAAN
) Un
-
Senin,
o8'oo Absensi fr,
,fi
3r Julirorl
OB30
vat$au'xio
Ba;OrSkrE\ dengan
l0'00 hrgBenc\ ?rosedut Penoernasan
MengaUtotrt Vqo'\otton
l€'oo Veur: prtrUrgu
Catatanpentingharian:
SerdtsVusideqon karglu"ao
Ir{'00 menge(gr g\StQr^odm\n'rstrosi
6669\ Pabrik teJ,gph
MemhuntUmpre&apdata
ls'00
Catatanpentingharian:
Catatandaripembimbing
lapangan:
ProgramStudiTekniklndustriUniversitasAtmaJayaYogyakarta
CatatanHarianPelaksanaan KeriaPraktek
Rob',
2 Agustos 9oR
*
J-
s ry19g*\9g
PnKF
F&ncorr intorv\esi meogploa't
vto:9s'rcisos PeJosohoon
trergottt''ou$atctl fetO
.?cottlQv
Catatanpentingharian:
Catatandari pembimbing
laPangan:
Tllrolrmlcax &
Heru,Tmtccal STEIIPEL
Jau Keenrlx PERUSAHAAN
.DU8-
f5rcit5
o'
Me\:troV6n AoVumgn+og
Petzega di p6rbrlv t"-ngph
o8 30
U..tshnJ$vorfner+erja?an
13'00
Vegq pnettteL
re$ta'ton fq,'q
\s'oo Mrnggttt'i.[
qaU*v
datan penting harian:
Jrnqt
\ Atrcts2otq
M€rcanirqounori rnagero\
U€selofrcrtof. vg(JA po(@
Petr{u dt bbd? \€t"g0h
CatatandaripembimbinglaPangan:
ProgramStudiTeknikIndustriUniversitasAtmaJayaYogyakarta
GatatanHarianPelaksanaan KeriaPraktek
Tlltolrnxenx &
STEMPEL
No. HIRI, TlNGGlt Jen Keenrau PERUSAHAAN
oF] 3eo
eabtc,
Lffi
d/,. ,
! S.sc,s96$ 'fibensr
d00 , ;d
o-Ps
Gr
Me.tar5otkonfegvria'n
0E q0 keuq Ptokt€t-
Da-$sVuS\d€{g}n QfnUimutg
\0 00
ta{trgan
(q$ic(an
[&/galrhrct
600
l,re0o P(lll'tet
Catatanpentingharian:
laPangan:
CatatandariPembimbing