Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum

TNI-AD dalam melaksanakan tugas pokok dan tugas lainnya perlu


menyelenggarakan fungsi-fungsi yang salah satunya adalah fungsi teknis militer
umum. Diantara Fungsi teknis militer umum, salah satunya adalah adalah
Infanteri, yang memiliki tugas pokok mencari, mendekati dan menghancurkan
musuh dalam rangka mendukung tugas pokok satuan atas. Satuan Infanteri
dibagi menjadi beberapa satuan dengan menggolongkan tipe dan kualifikasi yang
sesuai dengan kebutuhan organisasi. Adapun tipe-tipe Batalyon Infanteri terbagai
menjadi Enam tipe Batalyon, yaitu Yonif Reguler, Yonif Raider, Yonif Reguler
Diperkuat, Yonif Raider Khusus, Yonif Raider Mekanis dan Yonif Para Raider.
Saat ini Batalyon Infanteri tergelar dibeberapa wilayah Indonesia baik dibawah
Kostrad maupun Kodam.

Komando Strategis Angkatan Darat atau biasa disingkat Kostrad adalah


bagian dari Komando Utama (KOTAMA) tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan
Darat. Kostrad memiliki jumlah pasukan yang dirahasiakan dan selalu siap untuk
beroperasi atas perintah Panglima TNI kapan saja. Saat ini Kostrad terdiri dari tiga
Divisi yaitu Divisi Infanteri 1/Kostrad berada di Cilodong, Depok, Divisi Infanteri
2/Kostrad berada di Singosari, Malang, dan Divisi Infanteri 3/Kostrad berada di
Pakatto, Gowa.

Divisi Infanteri Kostrad merupakan satuan di bawah jajaran Kostrad yang


memiliki tugas pokok membina kesiapan operasional satuan-satuan tempur di
bawah komandonya agar senantiasa siap dihadapkan kepada kemungkinan
pelaksanaan tugas pada tingkat strategis. Saat ini masing-masing Divisi Infanteri
Kostrad memiliki satuan lintas udara khusus di tingkat brigade dan batalyon,
yaitu:

1. Brigif Para Raider 3/Tri Budi Mahasakti


a. Yonif Para Raider 431/SSP.
b. Yonif Para Raider 432/WSJ.
c. Yonif Para Raider 433/JS.

2. Brigif Para Raider 17/Kujang I


a. Yonif Para Raider 305/Tengkorak.
b. Yonif Para Raider 328/Dirgahayu.
c. Yonif Raider 330/Tri Dharma.

3. Brigif Para Raider 18/Trisula


a. Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha.
b. Yonif Para Raider 502/Ujwala Yudha.
c. Yonif Para Raider 503/Mayangkara.

Batalyon Infanteri Para Raider, disingkat Yonif Para Raider adalah eselon
pelaksana di tingkat Brigif Para Raider yang berkedudukan langsung dibawah
Danbrigif Para Raider. Adapun perbedaan Yonif Para Raider dengan Yonif lainnya
yaitu Yonif Para Raider menyelenggarakan tugas-tugas (melaksanakan Fungsi
Utama) dibidang manuver yaitu melaksanakan gerakan diberbagai bentuk,
macam medan dengan menggunakan pesawat, helikopter, dan perlengkapan
khusus Raider untuk mendapatkan keuntungan dari ruang dan posisi/ kedudukan
bagi pasukan sendiri dalam menghadapi atau menghancurkan musuh. Dengan
kata lain seluruh personil dari Yonif Para Raider mempunyai kualifikasi Para
Dasar dan dilengkapi dengan kemampuan Ops Raid, beberapa kemampuan dari
Yonif Para Raider sebagai Berikut :

1. Mampu melaksanakan operasi jarak jauh guna mencari dan mendekati


musuh dalam waktu yang singkat pada berbagai bentuk medan dengan
menggunakan pesawat atau helikopter.
2. Mampu melaksanakan pendadakan taktis dengan operasi dalam
jumlah besar.
3. Mampu melaksanakan infiltrasi dan eksfiltrasi melalui darat, laut, dan
udara.
4. Mampu melaksanakan operasi Para Raider, operasi mobil udara,
operasi raid.
5. Mampu melintasi rintangan medan dengan melakukan peningkaran
melalui udara.
6. Mampu menghancurkan, mematikan dan melumpuhkan, dengan
menggunakan sistem senjata baik lintas datar maupun lintas lengkung.
7. Mampu menghancurkan atau menawan musuh dengan segala
kemampuan senjata, perlengkapan, dan perkelahian jarak dekat.
8. Mampu menangkis serangan musuh dengan pertempuran jarak dekat,
perkelahian, dan serangan balas.
9. Mampu melaksanakan operasi berdiri sendiri dalam ruang dan waktu
tertentu.
10. Mampu merebut, menguasai, menduduki, dan mempertahankan
wilayah/ medan.
11. Mampu melaksanakan tugas-tugas non tempur dalam operasi militer
selain perang yang diberikan oleh komando atas.

Batalyon Para Raider merupakan Pasukan tempur yang sebelumnya hanya


memiliki spesifikasi operasional disegala medan dan cuaca (Linud), namun kini
telah dilengkapi dan mahir dalam operasi penyergapan teroris (Raider). Nama
kesatuan Yonif Linud pun resmi diganti menjadi Yonif Para Raider (Masukan kep
ganti nama sat linud ke Para Raider). Pasukan ini memiliki kemampuan
operasional disegala medan dan cuaca. Baik di perkotaan, hutan gunung, sungai,
rawa, laut, dan pantai. Dengan latihan ini kemampuan mereka ditambahi dengan
kemampuan Raider.

Batalyon Infanteri Para Raider saat ini menggunakan Organisasi dan Tugas
(TOP Para Raider) Uji Coba Per kasad No 55 Th 2016 tanggal 7 Desember 2016
tentang Organisasi dan Tugas Batalyon Infanteri Para Raider. TOP Para Raider
ini memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pengaplikasian kegiatan di
lapangan.

2. Maksud dan Tujuan


a. Maksud. Memberikan gambaran tentang kelebihan dan kekurangan
penerapan TOP Para Raider di dalam pengaplikasian kegiatan di lapangan.

b. Tujuan. Memberikan sumbangan pemikiran kepada Komando Atas


dalam rangka menyusun organisasi dan tugas Batalyon Infanteri Para Raider,
sehingga dapat mendukung tugas pokok Satuan Atas.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Pembahasan dalam tulisan ini meliputi
upaya mengetahui Kelebihan dan Kekurangan TOP ROI 95 dengan TOP ROI Para
Raider, yang disusun dengan tata urut sebagai berikut :

a. Pendahuluan.
b. Landasan Pemikiran.
c. TOP ROI 95 Batalyon Infanteri.
d. TOP ROI Para Raider.
e. PerbedaanTOP ROI 95 dengan TOP ROI Para Raider.
f. Kelebihan dan Kekurangan TOP ROI 95 dengan TOP ROI Para Raider.
g. Penutup.

4. Metode dan Pendekatan. Menggunakan metode deskriptif analisis


dengan pendekatan study kepustakaan dan empiris/pengalaman di lapangan serta
pengamatan.

5. Pengertian.

a. Batalyon Infanteri. Adalah satuan tempur dasar Infateri yang terdiri


dari personel dan materil disusun dan dilengkapi dengan alat peralatan serta
senjata ringan, sehingga mampu melaksanakan tugas pertempuran baik
secara berdiri sendiri maupun bagian dari satuan yang lebih besar.

b. Batalyon Infanteri Raider. Adalah Batalyon Infanteri Raiders


disingkat Yonif Raiders merupakan satuan tempur dasar khusus TNI AD
berkedudukan langsung di bawah Komandan Brigade Infanteri (Danbrigif)
atau berdiri sendiri berkedudukan langsung di bawah Panglima Komando
Daerah Militer (Pangdam).terdiri dari 3 (tiga) Kompi Senapan, 1 (satu) Kompi
Bantuan dan 1 (satu) Kompi Markas.

c. Batalyon Para Raider. Adalah Batalyon Infanteri Para Raider,


disingkat Yonif Para Raider adalah eselon pelaksana di tingkat Brigif Para
Raider yang berkedudukan langsung di bawah Danbrigif Para Raider.

BAB II
TOP ROI 95 BATALYON INFANTERI RAIDERS

6. Umum.
a. Batalyon Infanteri Raiders disingkat Yonif Raiders merupakan satuan
tempur dasar khusus TNI AD berkedudukan langsung di bawah Komandan
Brigade Infanteri (Danbrigif) atau berdiri sendiri berkedudukan langsung di
bawah Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam). Terdiri dari 3 (tiga)
Kompi Senapan, 1 (satu) Kompi Bantuan dan 1 (satu) Kompi Markas.

b. Batalyon Infanteri Raiders, disingkat Yonif Raiders merupakan satuan


tempur dasar khusus, dapat menjadi bagian organik dari Brigade Infanteri
berkedudukan langsung di bawah Komandan Brigade Infanteri (Danbrigif),
atau berdiri sendiri berkedudukan langsung di bawah Panglima Komando
Daerah Militer (Pangdam).

7. Struktur Organisasi. (Sesuai Tabel Organisasi dan Peralatan Orgas


Yonif Raiders ROI – 95)
32.112.603 (747)
YONIF

8.-.- (8) 5.35.125 (165) 5.12.122 (146) x 3 4.20.112 (136)

MAYON KIMA KIPAN KIBAN

8. Tugas Pokok. Yonif Raiders bertugas pokok melaksanakan


pertempuran di darat dan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh Komando Atas.

9. Tugas-tugas. Untuk dapat melaksanakan tugas pokok tersebut di atas,


Yonif Raiders menyelenggarakan tugas-tugas sebagai berikut :

a. Tugas (Melaksanakan Fungsi Utama).

1) Intelijen. Meliputi segala usaha, pekerjaan, kegiatan


penyelidikan dan pengamanan serta penyebaran bahan intelijen
kepada satuan yang membutuhkan, untuk memungkinkan
perencanaan dan pengambilan keputusan suatu tindakan yang
diperhitungkan.
2) Operasi. Meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan
perencanaan dan pelaksanaan penggunaan taktik dan teknik Infanteri
serta peningkatan dan pemeliharaan mutu/kemampuan tempur
perorangan/satuan.
3) Administrasi. Meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan di
bidang personel yang mencakup pemeliharaan kekuatan,
pemeliharaan moril dan kesejahteraan, penegakan hukum disiplin dan
tata tertib, serta di bidang materiil yang mencakup penyediaan fasilitas
pembekalan, pemberian jasa bagi perorangan/satuan,
perawatan/pemeliharaan personel dan alat peralatan yang
dipertanggung jawabkan.
4) Teritorial. Meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan
perencanaan, penyusunan dan pengendalian terhadap penggunaan
komponen cadangan dan komponen pendukung yang diperbantukan di
satuannya untuk mendukung pelaksanaan tugas Yonif Raiders ROI 95.
b. Tugas (Melaksanakan Fungsi Organik Militer). Meliputi segala usaha,
pekerjaan dan kegiatan dibidang pengamanan, operasi, personel, logistik,
perencanaan, pengawasan dan pengendalian serta Binter terbatas dalam
rangka mendukung tugas pokok Yonif Raiders ROI 95.
c. Tugas (Melaksanakan Fungsi Organik Pembinaan). Meliputi
segala usaha, pekerjaan dan kegiatan dibidang latihan dalam rangka
mendukung tugas pokok Yonif Raiders ROI 95.

10. Susunan Organisasi. Organisasi Yonif Raiders disusun berdasarkan 4


(empat) eselon sebagai berikut :

a. Eselon Pimpinan.

1) Komandan Batalyon Infanteri Raiders, disingkat Danyonif


Raiders.
2) Wakil Komandan Batalyon Infanteri Raiders disingkat
Wadanyonif Raiders.

b. Eselon Pembantu Pimpinan.

1) Perwira Seksi Intelijen, disingkat Pasiintel.


2) Perwira Seksi Operasi, disingkat Pasiops.
3) Perwira Seksi Personel, disingkat Pasipers.
4) Perwira Seksi Logistik, disingkat Pasilog.
5) Dokter Batalyon, disingkat Dokteryon.
6) Perwira Pembina Mental, disingkat Pabintal.

c. Eselon Pelayanan.

- Komandan Kompi Markas, disingkat Dankima.


Kompi Markas Terdiri dari beberapa bagian :
1) Ton Komunikasi
2) Ton Angkutan
3) Ton Kesehatan
4) Ton Pimu
5) Seksi Mayon
6) Seksi Intelpur
7) Seksi Administrasi
8) Seksi Perawatan
9) Regu Provost

d. Eselon Pelaksana.
1) Komandan Kompi Senapan, disingkat Dankipan.
2) Komandan Kompi Bantuan, disingkat Dankiban.

BAB III
TOP ROI PARA RAIDER

11. Umum. Batalyon Infanteri Para Raider, disingkat Yonif Para Raider
adalah eselon pelaksana ditingkat Brigif Para Raider yang berkedudukan langsung
di bawah Danbrigif Para Raider.

12. Tugas Pokok. Yonif Para Raider bertugas pokok mencari, mendekati dan
menghancurkan musuh dalam rangka mendukung tugas pokok komando atas.

13. Tugas-Tugas. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Yonif


Para Raider menyelenggarakan tugas-tugas sebagai berikut:

a. Tugas (melaksanakan Fungsi Utama).

1) Manuver. Melaksanakan gerakan diberbagai bentuk dan macam


medan dengan menggunakan pesawat, helikopter,dan perlengkapan
khusus Raider untuk mendapatkan keuntungan dari ruang dan
posisi/kedudukan bagi pasukan sendiri dalam menghadapi atau
menghancurkan musuh.
2) Tembakan. Melaksanakan tembakan sistem senjata baik lintas
datar maupun lintas lengkung untuk menimbulkan efek
mematikan/melumpuhkan dan menghancurkan kekuatan musuh.
3) Pertempuran Jarak Dekat. Melaksanakan penghancuran atau
menawan musuh dengan segala kemampuan senjata, perlengkapan,
dan perkelahian jarak dekat.

b. Tugas (melaksanakan Fungsi Organik TNI AD). Menyelenggarakan


kegiatan dibidang intelijen, operasi, Sumber Daya Manusia (SDM), logistik
dan teritorial dalam rangka mendukung tugas pokok Yonif Para Raider.

1) Intelijen. Menyelenggarakan kegiatan dibidang penyelidikan


dan pengamanan dalam rangka mendukung tugas pokok Yonif Para
Raider.
2) Operasi. Menyelenggarakan kegiatan dibidang perencanaan
operasi, latihan, dan kesiapan satuan dalam rangka mendukung tugas
pokok Yonif Para Raider.
3) Sumber Daya Manusia (SDM). Menyelenggarakan kegiatan
dibidang penggunaan dan perawatan personel dalam rangka
mendukung tugas pokok Yonif Para Raider.
4) Logistik. Menyelenggarakan kegiatan dibidang pemeliharaan,
angkutan, administrasi logistik, dan Simak BMN dalam rangka
mendukung tugas pokok Yonif Para Raider.
5) Teritorial. Menyelenggarakan kegiatan dibidang teritorial
satuan non Kowil dalam rangka mendukung tugas pokok Yonif Para
Raider.

14. Kemampuan dan Batas Kemampuan


a. Kemampuan.

1) Mampu melaksanakan operasi jarak jauhguna mencari dan


mendekati musuh dalam waktu yang singkatpada berbagai bentuk
medan dengan menggunakan pesawat atau helikopter.
2) Mampu melaksanakan pendadakan taktis dengan operasi
dalam jumlah besar.
3) Mampu melaksanakan infiltrasi dan eksfiltrasi melalui darat, laut,
dan udara.
4) Mampu melaksanakan operasi linud, operasi mobud, dan
operasi raid.
5) Mampu melintasi rintangan medan dengan melakukan
peningkaran melalui udara.
6) Mampu menghancurkan, mematikan dan melumpuhkan,
dengan menggunakan sistem senjata baik lintas datar maupun lintas
lengkung.
7) Mampu menghancurkan atau menawan musuh dengan segala
kemampuan senjata, perlengkapan, dan perkelahian jarak dekat.
8) Mampu menangkis serangan musuh dengan pertempuran jarak
dekat, perkelahian, dan serangan balas.
9) Mampu melaksanakan operasi berdiri sendiri dalam ruang dan
waktu tertentu.
10) Mampu merebut, menguasai, menduduki, dan mempertahankan
medan/wilayah.
11) Mampu melaksanakan tugas-tugas non tempur dalam operasi
militer selain perang yang diberikan oleh komando atas.

b. Batas Kemampuan.

1) Terbatas transportasi organik (butuh dukungan sarana


transportasi darat, laut dan udara satuan lain).
2) Terbatas dalam kemampuan melindungi diri terhadap serangan
udara dan senjata artileri serta senjata lawan tank musuh.
3) Terbatas dalam kemampuan melaksanakan operasi linud dan
mobud karena tergantung kepada kondisi cuaca dan pasukan sendiri
harus memiliki keunggulan udara.
4) Terbatas menghadapi kendaraan tempur lapis baja musuh.
5) Terbatas dalam kemampuan perlindungan terhadap
seranganPernika dan Nubika musuh.

15. Organisasi Yonif Para Raider. Disusun berdasarkan eselon dan


jabatan, sebagai berikut:

a. Eselon Pimpinan.
1) Komandan Batalyon Infanteri Para Raider, disingkat
DanyonifPara Raider.
2) Wakil Komandan Batalyon Infanteri Para Raider,
disingkatWadanyonif Para Raider.

b. Eselon Pembantu Pimpinan.

1) Perwira Seksi Intelijen, disingkat Pasiintel.


2) Perwira Seksi Operasi, disingkat Pasiops.
3) Perwira Seksi Personel, disingkat Pasipers.
4) Perwira Seksi Logistik, disingkat Pasilog.
5) Perwira Jasmani, disingkat Pajas.
6) Dokter Batalyon, disingkat Dokteryon.
7) Perwira Pembina Mental, disingkat Pabintal.

c. Eselon Pelayanan.
- Komandan Kompi Markas, disingkat Dankima.
Kompi Markas Terdiri dari beberapa bagian :
1) Ton Komunikasi
2) Ton Angkutan
3) Ton Kesehatan
4) Ton Pimu
5) Seksi Mayon
6) Seksi Intelpur
7) Seksi Administrasi
8) Seksi Perawatan
9) Regu Provost

d. Eselon Pelaksana.

1) KomandanKompi Senapan, disingkat Dankipan.


2) KomandanKompi Bantuan, disingkat Dankiban.

BAB IV
PERBEDAAN TOP ROI 95 DENGAN TOP ROI PARA RAIDER

16. Penambahan Jabatan Pajas, Bajas dan Tajurlisjas

Di dalam TOP ROI 95 dengan TOP Para Raider yang paling mecolok adalah
penambahan di eselon pembantu pimpinan yaitu Perwira Jasmani. Akan tetapi tidak
merubah jumlah personil yang berjumlah 747 personil. Hal ini hanya mengubah dari
sisi jumlah pergolongannya saja. Perwira yang awalnya 32 orang menjadi 12 orang
di dalam TOP Para Raider. Kemudian Bintara di dalam TOP ROI 112 berjumlah 89
orang bertambah menjadi 89 orang. Dan pada golongan Tamtama awalnya
berjumlah 603 berkurang menjadi 09 di dalam TOP Para Raider karena
penambahan jabatan di golongan Perwira maupun Bintara. Sesuai dengan TOP
Para Raider adapun tugas Pajas sebagai berikut :

a) Pajas dijabat oleh seorang Pama Angkatan Darat berpangkat Kapten,


merupakan pembantu Danyonif Para Raider yang bertanggung jawab
menyelenggarakan kegiatan dibidang jasmani militer, dengan tugas
kewajiban sebagai berikut:
1) Menyelenggarakan kegiatan kesegaran jasmani, ketangkasan
dan bela diri militer di Yonif Para Raider; dan
2) Memberikan saran tentang kondisi dan kemampuan jasmani
prajurit di Yonif Para Raider.

b) Pajas dalam melaksanakan tugas kewajibannya bertanggung jawab


kepada Danyonif Para Raider, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
dikoordinasikan oleh Wadanyonif Para Raider.

Di dalam melaksanakan tugasnya seorang Pajas juga dibantu beberapa


orang yang menjadi jabatan baru juga di dalam TOP Para Raider. Jabatan tersebut
adalah Bintara Jasmani 1 dan Bintara Jasmani 2 serta dibantu oleh Tajurlisjas.
Sehingga Jasmani dimasukkan sebagai eselon Pembantu Pimpinan.
Keterlibatan Pajas beserta jajarannya di satuan Para Raider sangatlah
penting, mengingat prajurit Para Raider mempunyai kualifikasi yang lebih
dibandingkan dengan prajurit yang lainnya yaitu kualifikasi Para atau Terjun Payung.
Pajas juga berfungsi sebagai Jump Master atau pelatih Para dalam rangka menjaga
dan memelihara kemampuan terjun payung dari Prajurit Para Raider.

17. Pengurangan Jabatan Talidik


Jabatan yang menjadi imbas dari Penambahan di bidang Jasmani salah
satunya adalah Pengurangan jabatan Talidik yang berada di Seksi Intelpur. Jabatan
Talidik yang sebelumnya berjumlah 46 orang berganti menjadi jumlah 54 di TOP
Para Raider yang digunakan. Hal ini dikarenakan karena pengurangan fungsi
Intelejen , dimana saat pelaksanaan operasi Lintas Udara. Beberapa tugas intelejen
sudah dibantu dengan adanya tim KDOL yang mnelaksanakan penerjunan terlebih
dahulu dan membuat dropzone bagi penerjunan pasukan yang lebih besar.
Pengurangan Jabatan Talidik dirasa tidak terlalu menimbulkan efek yang
siginifikan di dalam pelaksanaan tugas sehari hari maupun dihadapkan dengan
pelaksanaan tugas operasi.

18. Pengurangan Tamudi Pool


BAB VI
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai