BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Definisi Pengetahuan
2. Tingkat Pengetahuan
pengetahuan, yaitu:
a. Tahu (Know)
setelah mengamati sesuatu. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
10
b. Memahami (Comprehension)
suatu objek yang diketahui dan diinterpretasikan secara benar. Orang yang
c. Aplikasi (Aplication)
yang sudah dipelajari pada kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat
d. Analisis (Analysis)
objek atau materi tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut dan
masih ada kaitannya satu dengan yang lainnya. Kemampuan analisis ini
sebagainya.
e. Sintesis (Synthesis)
ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
telah ada.
a. Faktor Internal
1) Pendidikan
2) Pengalaman
3) Pekerjaan
4) Usia
b. Faktor Eksternal
1) Lingkungan
2) Sosial budaya
B. Remaja
tahun sampai 24 tahun, namun jika pada usia remaja telah menikah maka tetap
tergolong dalam remaja. Sedangkan dalam ilmu psikologi, rentang usia remaja
13
dibagi menjadi tiga, yaitu remaja awal (10-13 tahun), remaja pertengahan (14-16
remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia
dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua
berikut: pencarian jati diri, pemberontakan, pendirian yang labil, minat yang
berubah-ubah, mudah terpengaruh mode, konflik dengan orang tua dan saudara,
dorongan ingin tahu dan mencoba yang kuat, pergaulan intens dengan teman
Menurut BNN (2012) ada beberapa faktor dan ciri perkembangan remaja
1. Perasaan galau
emosional dan sosial. Dengan perubahan ini, anak remaja sering mengalami
Ciri remaja adalah ingin tahu dan ingin mencoba pada masa remaja
3. Kegoncangan emosional
5. Faktor lingkungan
a) Lingkungan Keluarga
konsisten).
keluarga.
NAPZA.
b) Lingkungan Sekolah
d) Lingkungan Masyarakat
C. NAPZA
1. Pengertian NAPZA
berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis
Dapat disimpulkan, NAPZA adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang apabila
2. Penyalahgunaan NAPZA
17
otak, setelah menggunakan narkoba dapat timbul rasa nikmat seperti rasa
rileks, rasa senang, tenang dan perasaan “high”. Perasaan itulah yang dicari
sebaliknya seperti cemas, gelisah, nyeri otot dan sulit tidur. Untuk
“roller coaster” dan hidup hanya demi memperoleh perasaan “high” dari
narkotika. Jika sudah demikian, tidak ada lagi rasa nikmat akan tetapi rasa
sebenarnya tidak ada atau tidak nyata bila dikonsumsi dalam sekian dosis
b. Stimulan, yaitu efek dari NAPZA yang mengakibatkan kerja organ tubuh
nikotin.
c. Depresan, yaitu efek dari NAPZA yang bisa menekan system syaraf
merasa tenang bahkan tertidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya candu,
4. Jenis-jenis NAPZA
sebagai berikut:
Ganja atau kanabis berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis
dikenal dengan sebutan Marijuana, Grass, Pot, Weed, Tea dan Mary
Jane.
berukuran kotak kecil sebesar 1⁄4 perangko dalam banyak warna dan
gambar. Ada juga LSD yang berbentuk pil atau kapsul. Zat LSD akan
terhirup. Contohnya aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk
dry cleaning, thinner dan uap bensin. Pada umumnya, digunakan oleh
d. Amphetamines
dan tidak merasa lelah maupun jenuh. Dosis tunggal amphetamines dapat
20
e. Anabolic steroids
f. Kokain
dan kebingungan akibat kurang tidur. Pemakai dosis tinggi dalam periode
waktu yang panjang dapat menurunkan berat badan, tidak bisa tenang,
g. Shabu-shabu
masakan, tidak berbau dan tidak berwarna. Obat ini mempunyai pengaruh
h. Ekstasi
dan mental.
i. Stimulan lainnya
akibat yang ditimbulkan oleh seluruh jenis obat. Para perokok yang
euphoria dalam dosis tinggi, serta menimbulkan gejala putus zat berupa
k. Morfin
m. Alkohol
jenis obat yang sangat kuat dan membuat menjadi sangat ketagihan. Zat
individu tampak tidak peduli lagi akan pola hidupnya (keselamatan dan
kesehatan pribadi).
berikut:
a. Dampak Fisik
miokard.
untuk menerimanya.
b. Dampak Psikis
c. Dampak Sosial
a. Ciri fisik
2) Mata merah, cekung, mata/hidung berair dan ada bekas luka sayatan
b. Ciri Emosional
c. Ciri Perilaku
obat tertentu untuk mengurangi gejala putus zat (sakau) yang ia derita.
Pemberian obat tergantung dari jenis narkoba dan berat ringannya gejala
putus zat.
3) Tahap bina lanjut (after care), pada tahap ini pecandu diberikan
kegiatan sesuai dengan minat dan bakat untuk mengisi kegiatan sehari-
hari, pecandu dapat kembali ke sekolah atau tempat kerja, namun tetap
mayoritas positif atau baik sebanyak 82 siswa (97,6%) dan sikap siswa yang
negatif atau kurang sebanyak 2 siswa (2,4%). Dari hasil penelitian yang
4. Umrah
(33,33%) yang tahu dan 40 orang (66,67%) yang tidak tahu tentang jenis-
jenis narkoba, sebanyak 58 orang (96,67%) yang tahu dan 2 orang (3,33%)
(98,33%) yang tahu dan 1 orang (1,67%) yang tidak tahu tentang dampak
penyalahgunaan narkoba, 54 orang (90%) yang tahu dan 6 orang yang tidak
tahu tentang ciri-ciri pecandu narkoba. Dari hasil penelitian yang dilakukan
baik dan 92,36% memiliki gambaran perilaku baik tentang NAPZA. Dari
29
sikap yang baik tentang NAPZA, dan perilaku baik tentang NAPZA.
6. Amiruddin
baik (95,6%) dan responden yang pengetahuannya kurang (4,4%), Ini berarti
sikapnya positif (96,7%) dan responden yang sikapnya negatif (3,3%) hal ini
berarti sebagian besar responden sudah bisa mengambil sikap yang benar
E. Kerangka Konsep
konsep satu terhadap konsep lainnya dari masalah yang ingin diteliti (Setiadi,
F. Definisi Operasional
2013:122).