Anda di halaman 1dari 24

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi

setelah melakukan penginderaan terhadap satu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni, indra

penglihatan, pendengaran, rasa dan raba, sebagian pengetahuan manusia

di peroleh dari mata dan telinga (Notoadmodjo, 2007). Pengetahuan

adalah suatu sistem gagasan yang bersesuaian dengan sistem benda-

benda dan dihubungkan oleh keyakinan (Sobur, 2003).

2. Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan itu bertujuan untuk mengelompokkan tingkah

laku suatu masyarakat atau individu yang diinginkan. Bagaimana

individu itu berfikir, berbuat sebagai salah satu unit pengetahuan yang

diberitahu.

Adapun tingkat pengetahuan ini adalah :

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari

sebelumnya. yang termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh

9
10

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima, tingkat

pengetahuan yang paling rendah.

b. Memahami (comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi

materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek

atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang

dipelajari.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).

Aplikasi ini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum, rumus,

metode, prinsip dalam konteks atau situasi yang lain.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam

situasi struktur organisasi, yang masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,

seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.


11

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam bentuk

keseluruhan yang baru. Sintesis dapat juga diartikan suatu kemampuan

untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-

penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau

menggunakan kriteria yang telah ada. (Notoatmodjo, 2007)

3. Proses Terbentuknya Pengetahuan

Sebelum seseorang mengadobsi prilaku baru, di dalam diri

seseorang terjadi proses yang berurutan, yakni:

a. Awarenes (kessadaran), dimana seseorang menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulasi

b. Interest (mereka tertarik) terhadap stimulasi atau obyek

c. Evaluation (evaluasi) menimbang-nimbang terhadap baik atau

tidaknya stimulasi tersebut bagi diri

d. Tial (mencoba) dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu

dengan apa yang dikehendakinya stimulasi

e. Adoption (adopsi), dimana subyek telah berprilaku baru sesuai

dengan pengetahuan, kesadaran dan sikap stimulasi.


12

4. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

a. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

keperibadian dan kemampuan di dalam dan luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk

menerima informasi.

b. Mass media/Informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun

non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate

impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan

pengetahuan.

c. Sosial Budaya dan Ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Status ekonomi

seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang

diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini

akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

d. Lingkungan

Segala sesuatu yang ada di sekitar indivdiu, baik lingkungan

fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap

proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam

lingkungan tersebut.
13

e. Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah

yang dihadapi.

f. Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh

semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan

aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial (Notoatmodjo, 2007)

g. Promosi Kesehatan

Promomosi kesehatan sebagai bagian atau cabang dari ilmu

kesehatan, juga mempunyai dua sisi ilmu dan seni. Dari sisi seni yakni

praktisi atau aplikasi promosis kesehatan, merupakan penunjang bagi

program-program kesehatan lain. Artinya setiap program kesehatan,

misalnya pemberantasan segala permasalahan yang ada dalam

kehidupan dan seabagai acuan program pelayanan kesehatan, dan

sebagainya perlu ditunjang atau dibantu oleh promosi kesehatan di

Indonesia sering disebut sebagai penyuluhan kesehatan. Jadi dapat

disimpulkan bahwa promosi kesehatan merupakan revitalisasi

pendidikan kesehatan pada masa lalu. Promosi kesehatan bukan hanya

proses penyadaran masyrakat atau pemberian dan peningkatan


14

pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga di sertai

upaya-upaya memfalisitasi perubahan prilaku seseorang dan

menambah wawasan tingkat pengetahuan sikap dan praktik kesehatan.

Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik,

mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal dan

mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, fisik, sosial budaya dan

sebagainya (Notoatmojo,2010)

h. Penyuluhan

Menurut Ibrahim, et.al, 2003 Penyuluhan berasal dari kata

“suluh” yang berarti “obor” atau “pelita” atau “yang memberi terang”.

Dengan penyuluhan diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan,

keterampilan dan sikap. Pengetahuan dikatakan meningkat bila terjadi

perubahan dari tidak tahu menjadi tahu dan yang sudah tahu menjadi

lebih tahu. Keterampilan dikatakan meningkat bila terjadi perubahan

dari yang tidak mampu menjadi mampu melakukan suatu pekerjaan

yang bermanfaat. Sikap dikatakan meningkat, bila terjadi perubahan

dari yang tidak mau menjadi mau memanfaatkan kesempatan-

kesempatan yang diciptakan. Program penyuluhan kesehatan yang

dalam tatanan sekolah harus terintegrasi dengan program instruksional

di sekolah. Fungsi penting penyuluhan dan promosi kesehatan di

sekolah secara komprehensif meliputi:


15

1) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa untuk

perawatan diri sendiri (self-care) dan pengambilan keputusan

tentang kesehatan

2) Memberikan penguatan (reinforcement) tentang sikap yang positif

dalam kesehatan

3) Memberikan dukungan prilaku penyuluhan dan promosi

kesehatan terhadap lingkungan sekolah dan lingkungan sosial

4) Memfasilitasi pertumbuhan / perkembangan dan aktualisasi diri

5) Peka terhadap aspek lingkungan yang menganggu kesehatan

6) Meningkatkan nilai positif dan meningkatkan keberhasilan

(Notoatmodjo, 2010)

B. NAPZA (Narkotika, Psikotropika, zat Adiktif)

1. Pengertian NAPZA

NAPZA adalah singkatan dari kata Narkotika, Psikotropika dan

Zat adiktif lainnya yaitu bahan atau zat yang jika dimasukkan kedalam

tubuh manusia baik secara oral, dihirup, disuntik maupun intravena

dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan dan prilaku

seseorang (Catio.M, 2006).

NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat

adiktif lainnya, suatu nama tunggal untuk merujuk semua jenis bahan

atau zat yang berkhasiat menghilangkan rasa sakit (narkotika),

menimbulkan perubahan suasana batin (psikotropika) sedatif hipnotika


16

(zat yang memberi efek hipnotis penenang, bius, tidak sadar),

halusinogen dan bahan adiktif lainnya (BNN: 2010)

2. Jenis NAPZA

a. Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau

bukan tanaman baik sintesis (buatan) maupun simisintesis (campuran)

yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,

hilangnya rasa, mengurangi sampai dengan menghilangkan nyeri dan

dapat menimbulkan ketergantungan .

Narkotika memiliki daya adikasi (ketagihan) yang sangat berat.

Narkotika juga memiliki daya habitual (kebiasaan) yang sangat tinggi.

Ketiga sifat Narkotika inilah yang menyebabkan pamakai Narkotika

tidak dapat lepas dari cengkramannya ( UU No. 35 Tahun 2009)

1) Penggolongan Narkotika

a) Golongan I

Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan

pengembangan Ilmu Pengetahuan dan tidak digunakan dalam

terapi, serta mempunyai potensi yang sangat tinggi mengakibatkan

ketergantungan, contoh golongan ini adalah : Tanaman papaver

somniferum L, Opium, tanaman koka, kokain mentah, Ganja,

Heroin, morpin, (Putaw)


17

b) Golongan II

Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai

pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi / untuk tujuan

pengembangan pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi

mengakibatkan ketergantungan contoh : Alfsasetil Matadol,

Benzetidin, Betametadol

c) Golongan III

Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan

dalam terapi dan / tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta

mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan,

contohnya : Kodein dan turunan nya (Subagiyo, 2009)

2) Jenis Narkotika

a) Opioda, yaitu sekolompok zat alamiah, semi sintesis atau sintesis

yang berkhasiat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri/

analgetik

b) Opioida alamiah, yaitu : opium, morfin dan codein

c) Opioda semi sintesis, yaitu : hidromorfin dan heroin

d) Opioda sintetik : meperidin, propoksifen, leforfanol dan levarolfan

e) Opium, yaitu getah kotak biji tumbuhan Papver somniferum yang

belum matang bila kotak-kotak biji tersebut diiriskan akan

mengeluarkan getah berwarna putih seperti air susu, bila

dikeringkan akan menghasilkan bahan berwarna kecoklatan


18

f) Morpin, adalah opioida alamiah yang mempunyai daya analgesik

yang kuat, bentuk kristal berwarna putih dan berubah menjadi

kecoklatan dan tidak berbau diolah menjadi morpin dan codein

g) Heroin / Putaw, adalah diacetylmorfin, yaitu opioida semi sintesis

hasil proses opioida alamiah dengan perubahan kimia, berupa

serbuk putih berasa pahit. Heroin paling banyak disalahgunakan di

seluruh dunia. Di pasar gelap heroin dipasarkan dalam beragam

warna karena dicampur dengan bahan lainnya seperti : gula,

coklat dan lain-lain dengan kadar sekitar 24 %

h) Codein, yaitu alkaloida terkandung dalam opium sebesar 0,7-2,5 %,

merupakan opioida alamiah yang banyak digunakan untuk

keperluan medis. Codein mempunyai khasiat analgetik lemah, yaitu

hanya seperdua dari daya analgetik morfin, digunakan sebagai

antitusif kuat (pereda batuk)

i) Metadon, adalah opioda sintetik yang daya kerjanya lebih lama dan

efektif dari morfin. Pemakaiannya ditelan, metadon digunakan

untuk program pengobatan ketergantungan morfin atau heroin

j) Ganja, Mariyuana, Cannabis sativa indika, Cannabis ruderalis,

“cimeng” (nama jalanan ganja di Indonesia) adalah tumbuhan perdu

yang tumbuh, didaerah yang beriklim tropis dan subtropis seperti :

Indonesia, India, Nepal, Laos, Thailand, Kamboja, Colombia,

Jamaika, Rusia selatan, Korea dan Lowa THC komponen.

Psikoaktif ganja adalah delta-9-tetra hydrocannabinol (THC). Kadar


19

THC ganja tertinggi terdapat pada pucuk tumbuhan betina yang

sedang berbunga, ganja kering biasanya terdiri dari campuran daun

(50%), ranting (40 %) dan bijinya (10 %). Hashish, adalah getah

ganja yang dikeringkan dan dipadatkan menjadi lempengan.

Minyak hasbish adalah saripati ganja dengan kandungan THC 15-

30 %

k) Kokain (methylester-I-bonzoil-ecgnine) yaitu serbuk kristal

berwarna putih diperoleh dari sari tumbuhan coca, Alkaloida dari

daun tumbuhan Erythoxylon coca, sejenis tumbuhan yang tumbuh

di lereng pegunungan Andes di Amerika Selatan. Kokain adalah

Narkotika yang sangat berbahaya, memiliki dampak ketergantungan

sangat kuat

b. Psikotropika

Adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan

Narkotika berkhasiat psiko-aktif melalui pengaruh selektif pada

susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas

mental dan prilaku (subagio, 2002)

1) Jenis Psikotropika ;

a) ATS (Amphettamine Type Stimulants), adalah sekelompok zat /

obat yang mempunyai khasiat sama dengan amfetamin

b) Amfetamin, Shabu, adalah sekolompok zat / obat yang

mempunyai sebagai stimulasi susunan saraf pusat seperti :

nikotin, catrerine dan kokain. Pada akhir abad 19, para ahli
20

berhasil mengarai ketegangan jiwa dan berhasil membuat

senyawa yang berkhasiat sama dengan efinefrin

c) ICE, adalah kristal biru yang dapat dihisap dengan hidung

d) Ectacy (MDMA), adalah jenis Psikotropika yang mempunyai

daya tertinggi keteregantungan, digunakan hanya tujuan

pengembangan ilmu, tidak untuk pengobatan

2) Pengolongan Psikotropika

a) Golongan I

Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu

pengetahuan dan tidak digunakan untuk terapi, serta mempunyai

potensi sangat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan,

contoh : Ektasi

b) Golongan II

Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan

dalam terapi dan atau ilmu pengetahuan dan mempunyai potensi

kuat menyebabkan sindroma ketergantungan, contoh : Ampetamin

c) Golongan III

Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan

dalam terapi dan atau tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai

potensi sedang menyebabkan sindroma ketergantungan, contohnya

Luminal.

d) Golongan IV
21

Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan

dalam terapi atau tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi

ringan menyebabkan sindroma ketergantungan, contoh : Diazepam

Nitrazepam

c. Zat Adiktif Lainnya

Yang termasuk zat adiktif adalah bahan / zat yang berkhasiat

psikoaktif selain Narkotika dan Psikotropika yang dapat menimbulkan

ketergantungan yang termasuk zat Adiktif adalah :

1) Alkohol (ethanol / ethylalcohol), adalah hasil fermentasi / peragian

dari karbohidrat

2) Kafein (1.3.7. trimethylsantine), adalah alkaloida yang terdapat

dalam biji kopi mengandung 1-2.5 % kafein juga terdapat dalam teh

3) Nicotine (Nicotina Tabacum L), terdapat dalam tumbuhan tembakau

dengan kadar 1-4 %. Dalam setiap batang rokok terdapat sekitar 1.1

mg nikotin

4) Zat / obat sedatif (penenang) dan hipnotika (memberi efek hipnotik /

bius) termasuk dalam golongan ini adalah : Barbiturat, Diazepam,

Chloridazepam dan meprobamat

5) Halusinogen, yaitu kelompok zat alami atau sintetik yang apabila

diskonsumsi menimbulkan dapak halusinasi

6) Psikotropika, Harmin, Pyote, Halusinogen sintetik : lysergic acid

diettylamide merupakan zat halusinagen

(BNN, 2004)
22

3. Dampak Penyalahgunaan NAPZA

Penyalahgunaan NAPZA adalah penggunaan salah satu atau

beberapa jenis NAPZA secara berkala atau teratur tidak atas indikasi

medis sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan fungsi

sosial. Ketergantungan adalah kondisi dimana fisik dan psikis

memerlukan jumlah NAPZA yang makin bertambah (toleransi) apabila

pemakaian dikurangi atau dihentikan akan menimbulkan gejala putus

obat.

a. Dampak Penyalahgunaan Opioida

1) Dampak Umum :

a) Timbul perasaan tidak enak

b) Mual dan muntah

c) Merasa cemas dan ketakutan

2) Dampak fisik dan penggunaan Morfin :

a) Pupil mata mengecil

b) Tekanan darah menurun

c) Nadi lemah

d) Suhu badan menurun

e) Otot lemah

f) Bila keracunan menyebabkan kejang otot, kejang lambung

g) Muka merah

h) Gatal sekitar hidung


23

i) Meningkatkan produksi antidiuretik hormone sehingga urine

pengeluarannya banyak dan berwarna kuning pekat

j) Menghambat produksi hormone gonadotropin yang

menimbulkan gangguan menstruasi serta impotensi

k) Mulut kering, seluruh badan panas, anggota badan terasa berat

3) Dampak Psikologis Penyalahgunaan Morfin :

a) Menimbulkan rasa gembira

b) Merasa relaks

c) Mengantuk, tertidur dan mimpi indah

d) Kesadaran menjadi kabur

b. Dampak Penyalahgunaan Ganja

1) Dampak fisik :

a) Jantung berdebar dan cepat

b) Bola mata merah, karena pelebaran kapiler pada bola mata

c) Mulut kering, karena THC menggannggunya sistem saraf otonom

kelenjar liur

d) Napsu makan bertambah, karena THC merangsang pusat napsu

makan otak

e) Tertidur, bila terbangun dari tidur dampak fisik akan hilang

2) Dampak Psikis :

a) Rasa cemas 10-20 menit

b) Perasaan tertekan dan takut mati

c) Gelisah
24

d) Hiperaktif (aktifitas motorik berlebihan)

e) Halusinasi pendengaran dan penglihatan

f) Perubahan persepsi

g) Euphoria

h) Banyak bicara dan merasa pembicaraannya hebat

i) Merasa ringan pada tungkai bawah

j) Mudah terpengaruh

k) Merasa curiga tapi tidak menimbulkan rasa takut

l) Merasa lebih menikmati musik

c. Dampak Penyalahgunaan Ganja Secara Teratur Dan

Berkepanjangan

1) Gangguan fungsi fisik

a) Radang paru-paru

b) Iritasi dan peradangan saluran nafas

c) Gangguan aliran darah koroner

d) Menyebabkan kanker, karena daya karsinogenik ganja

e) Menurunnya daya tahan tubuh

f) Gangguan pertumbuhan

2) Gangguan psikis :

a) Menurunnya kemampuan berfikir

b) Menurunnya kemampuan membaca

c) Menurunnya kemampuan bergaul

d) Menganggu fungsi psikomotor, gerakan jadi lambat


25

e) Kecenderungan menghindari kesulitan dan menggangap

enteng masalah

f) Tidak memikirkan masa depan

g) Tidak memiliki semangat hidup / semangat juang

d. Dampak Penyalahgunaan Kokain

1) Dampak Fisik

a) Menghambat penyampaian rangsangan kepada saraf tepi,

sehingga menyebabkan anestesi

b) Merangsang susunan saraf pusat

c) Meningkatkan kadar katekolamin dalam otak sehingga berdampak

euphoria

d) Gangguan sitem saraf kardio-vaskular

e) Dosis rendah menyebabkan peningkatan denyut dan aritmia

2) Dampak Psikis:

a) Euphoria

b) Gejala psikkosis, skizofrenia

c) Rasa bahagia

d) Meningkatnya rasa percaya diri

e) Banyak bicara

f) Berkurangnya rasa lelah

g) Mengurangi rasa kantuk

h) Halusinasi penglihatan dan pendengaran

i) Rasa curiga berlebihan


26

e. Dampak Penyalahgunaan Amfetamin

1)Khasiat Amfetamin :

a) Mengurangi berat badan

b) Menghilangkan rasa kantuk

c) Meningkatkan stamina dan kekuatan fisik

d) Mengobati depresi ringan, parkinson, skizoprenia, butaayam,

hipotensi

e) Indikasi medis : obesitas, hiperkinetik, narkolepsi

2) Dampak penyalahgunaan Amfetamin secara terus menerus :

a) Gejala putus obat bila penggunaannya dikurangi atau dihentikan

b) Apatis, rasa lelah

c) Nyeri seluruh bada

f. Dampak Penyalahgunaan Sedatif / Hipnotik :

1) Dampak fisik :

a) Menekan pernafasan

b) Gangguan pembuluh darah jantung

c) Nafas pendek, nadi cepat dan lemah

d) Berkeringat, tekanan darah menurun

e) Gerakan lambat

f) Bicara pelo, jalan sempoyongan

2) Dampak psikis :

a) Sulit berfikir

b) Penilaian realita kacau


27

c) Perhatian penyempitan

d) Emosi labil

e) Mudah tersinggung, sikap bermusuhan

f) Muram dan curiga

g. Dampak Penggunaan Halusinasi

Dampak penggunaan lysergic acid diettylamide merupakan zat

halusinagen: -25,100-250 mg, ettropine, meskalin dan

psilobin

1) Pusing

2) Badan lemas

3) Mengantuk

4) Tegang

5) Ketawa dan berteriak

6) Perubahan persepsi

7) Perasaan takut

8) Kemampuan mengendali diri lemah

9) Rasa khawatir berlebihan

h. Dampak penggunaan zat beralkohol

1) Dampak minuman beralkohol

a) Gangguan fungsi hati : menurunkan kemampuan hati

mengoksidasi lemak, meningkatkan lipoprotein, menimbulkan

hiperlipidemia

b) Menimbulkan perubahan pada struktur dan fungsi pangkreas


28

c) Gangguan fungsi saluran pencernaan : merusak selaput lendir

lambung, menimbulkan gastritis, perdarahan lambung, kanker

saluran pencernaan, memperburuk fungsi usus halus dalam

menyerap makanan

d) Kelemahan otot

e) Merusak sumsum tulang, menghambat pembentukan trombosit,

anemia dan leukimia

f) Gangguan fungsi endokrin, mengurangi produksi testosteran

g) Meningkatkan frekwensi jantung, hipertensi, gagal jantung dan

kardimiopia

h) Meningkatkan resiko kanker

i. Dampak kafein

a) Meningkatkan gairah kesiagaan

b) Merangsang otot jantung dan meningkatkan detak jantung

c) Menahan kantuk

d) Menimbulkan kecemasan

e) Meningkatkan produksi urin

4. Upaya Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA

Banyak hal dapat dan perlu dilakukan untuk mencegah agar remaja

terhindar dari Narkotika, Psikotropika,dan zat Adiktif (NAPZA) baik

oleh remaja itu sendiri, orang trua / keluarga, lembaga pendidikan /

sekolah maupun masyarakat. Pencegahan penyalahgunaan NAPZA:


29

a. Upaya Pencegahan Secara Umum

1) Pencegahan Primer,

dengan cara mengenalkan kelompok beresiko tinggi terhadap

penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi terhadap

mereka agar tidak terjebak dalam penyalahgunaan NAPZA, hal

ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor-faktor yang

menghambat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan

baik.

2) Pencegahan sekunder dengan mengarahkan dengan cara

penyuluhan dan intervensi yang dilakukan bertujuan agar tidak

lagi menggunakan NAPZA

3) Pencegahan Tersier dengan melakukan arahan di rehabilitasi

terhadap korban penyalahgunaan NAPZA

b. Upaya Pencegahan Dalam Keluarga :

1) Pengasuh anak dengan baik, penuh kasih sayang

2) Menanamkan disiplin dengan baik

3) Ajarkan membedakan yang baik dan buruk

4) Kembangkan kemandirian dan tanggung jawab pada anak

5) Ciptakan suasana enak dan bersahabat

6) Meluangkan waktu untuk anak

7) Kembangkan komunikasi yang baik

8) Mengamalkan kehidupan beragama


30

c. Upaya Pencegahan Di Sekolah

1) Upaya terhadap siswa :

a) Memberikan penyuluhan kepada siswa tentang bahaya dan

akibat dari penyalahgunaan NAPZA

b) Membentuk citra diri positif, mengembangkan ketrampilan

c) Mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler

d) Meningkatkan bimbingan dan konseling

2) Upaya Untuk Mencegah Peredaran NAPZA Di Sekolah

a) Mengadakan razia secara mendadak

b) Melarang orang yang tidak berkepentingan masuk lingkungan

sekolah

c) Melarang siswa keluar dalam jam sekolah

d) Membina kerjasama dengan berbagai pihak yang berkaitan

dengan masalah penanggulangan NAPZA

5. Perawatan Dan Pemulihan Penderitaan Ketergantungan NAPZA

Menurut BNN (2006) perawatan dan pemulihan klien

ketergantungan NAPZA meliputi beberapa tahapan, yaitu :

a. Tahap detoksifikasi, terapi lepas NAPZA (whitdrawal syndrome)

dan terapi fisik yang ditujukan untuk menurunkan dan

menghilangkan NAPZA dari tubuh

b. Tahap stabilisasi suasana mental dan emosional penderitaan sampai

gangguan jiwa yang menyebabkan penyalahgunaan NAPZA dapat


31

diatasi seperti bersekolah, belajar, bekerja serta bergaul secara

normal

Perawatan dan pemulihan klien penyalahgunaan NAPZA

melibatkan berbagai profesi dan keahlian seperti : dokter, perawat,

psikiater, psikolog dan pekerja sosial yang telah mendapatkan

pelatihan khusus untuk peran perawatan dan pemulihan klien

ketergantungan NAPZA. Keberhasilan perawat dan pemulihan

ditentukan oleh kemauan keras klien untuk sembuh, dukungan,

perhatian serta keterlibatan orang tua klien. Efektifitas program dan

proses keperawatan ditentukan oleh banyak faktor, antara lain

adalah :

1) Kemauan keras serta kerja sama klien

2) Sistem rujukan antara lembaga yang baik

3) Sarana dan prasarana, fasilitas dan dana yang memadai

4) Perhatian dan keterlibatan orang tua


32

C. Kerangka Teori

Menurut Susanto, 2003, mengatakan bahwa penyuluhan

kesehatan adalah salah satu unsur dari program kesehatan selain merobah

perilaku seseorang bias meningkatakan pengetahuan seseorang tentang

salah satu hal yang dibutuhkan oleh individu tersebut sehingga membantu

tercapainya tujuan yang kita inginkan supaya seseorang tidak terjerumus

kedalam pemakain NAPZA dan menambah wawasan tentang NAPZA

(Notoatmodjo,2007)

Kerangka teori dalam penelitian ini dapat di gambarkan sebagai berikut:

Faktor Predisposisis :

 Pengetahuan
 Pendidikan
 Sikap
 Persepsi
Faktor Pendukung Kejadian NAPZA Penyuluhan
 Fasilitas
 Usia
 Media Massa
 Sosial Budaya
 Lingkungan

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Dimodifakasi dari kerangka konsep Notoatmodjo, 2007

Anda mungkin juga menyukai